Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KELOMPOK BIOOPTIK

OLEH:
Owyn Lemuel widagdo 2003011
Maria Magdalena Sukini 2003007
.
.
.

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN LINTAS JALUR


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2020
Pengertian Bio optika

Kata biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat
hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika
yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. secara spesifik ada klasifikasi optik geometri dan
optika fisis. Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata

Optik Geometri Dan Optik Fisika

 Optik Geometri

Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di
sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan
ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika.(Gabriel, 1996)

Misalnya untuk rumus cermin dan lensa :

f = focus = titik api

b = jarak benda

v = jarak bayangan

Hukum Willebrord Snelius (1581 -1626) :

n = indeks bias

i = sudut datang

r = sudut bias (refraksi)

 OptikFisik

Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi tidak dapat di jelaskan malalui
metode optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik
dari cahaya tersebut.

Menggunakan teori kwantum, cahaya itu terdiri atas kwanta atau foton-foton, tampaknya
agak mirip dengan teori Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank dapat
menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena sinar. Plank (1858-1947)

Menganggap cahaya itu sebagai gejala gelombang dari sebuah sumber cahaya menjalarkan
getaran-getaran ke semua jurusan. Setiap titik dari ruangan yang bergetar olehnya dapat dianggap
sebagai sebuah pusat gelombang baru. Inilah prinsip dari Huygens yang belum bisa menjelaskan
perjalanan cahaya dari satu medium ke medium lainnya. Huygens ( 1690)

(Asriwati, 2017)

Lensa

Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi menjadi dua :

Lensa yang mempunyai permukaan sferis


Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :

 Lensa konvergen / konveks yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul
menjadi bayangan nyata, juga di sebut lensa positif atau lensa cembung.

 Lensa divergen / konkaf yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar ,
lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung.(Budiono, 2013)

Lensa yang mempunyai permukaan silindris

Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut lensa silindris. Lensa ini mempunyai focus yang
positif dan ada pula mempunyai focus negative.(Budiono, 2013)

KesesatanLensa

Berdasarkan persamaan yang berkaitan dengan jarak benda, jarak bayangan , jarak focus,
radius kelengkungan lensa serta sinar-sinar yang datang paraksial akan kemungkinan adanya
kesesatan lensa (aberasi lensa). Aberasi ini ada bermacam-macam :

 Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan lensa).

Sinar-sinar paraksial / sinar-sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan. Aberasi ini dapat
dihilangkan dengan mempergunakan diafragma yang diletakkan di depan lensa atau dengan lensa
gabungan aplanatis yang terdiri dari dua lensa yang jenis kacanya berlainan.

 Koma

Aberasi ini terjadi akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari sinar di tengah-tengah
dan sinar tepi. Berbeda dengan aberasi sferis pada aberasi koma sebuah titik benda akan terbentuk
bayangan seperti bintang berekor, gejala koma ini tidak dapat diperbaiki dengan diafragma.

 Astigmatisma

Merupakan suatu kesatan lensa yang disebabkan oleh titik benda membentuk sudut besar dengan
sumbu sehingga bayangan yang terbentuk ada dua yaitu primer dan sekunder. Apabila sudut antara
sumbu dengan titik benda relatif kecil maka kemungkinan besar akan berbentuk koma.

 KelengkunganMedan

Bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layer letaknya tidak dalam satu bidang datar melainkan
pada bidang lengkung. Peristiwa ini disebut lengkungan medan atau lengkungan bidang bayangan.

 Distorsi

Distorsi atau gejala terbentuknya bayangan palsu. Terjadinya bayangan palsu ini oleh karena di
depan atau di belakang lensa diletakkan diafragma atau cela. Benda berbentuk kisi akan tampak
bayangan berbentuk tong atau berbentuk bantal. Gejala distorsi ini dapat dihilangkan dengan
memasang sebuah cela di antara dua buah lensa.

 Aberasikromatis

Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena focus lensa berbeda-beda untuk tiap-tiap
warna. Akibatnya bayangan yang terbentuk akan tampak berbagai jarak dari lensa.(Asriwati, 2017)
Anatomi fisiologi mata

Mata merupakan alat optik yang paling dekat dengan kita dan merupakan sistem optik yang paling
penting. Dengan mata, kita bisa melihat keindahan alam sekitar kita.

Bagian-bagian Mata

Mata memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu sebagai alat optik, yaitu:

 Kornea, merupakan selaput kuat yang tembus cahaya dan berfungsi sebagai pelindung
bagian dalam bola mata. Kornea memiliki inervasi saraf tetapi avaskuler (tidak memiliki
suplai darah).

 Iris, merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan mata dapat membedakan
warna. Iris adalah diafragma yang melingkar dan berpigmen dengan lubang yang agak di
tengah yakni pupil. Iris terletak sebagian dibagian depan lensa dan sebagian di depan badan
siliaris. Iris terdiri dari serat otot polos. Fungsi iris yakni mengendalikan jumlah cahaya yang
masuk.

 Pupil, merupakan celah lingkaran pada mata yang dibentuk oleh iris, berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke mata.

 Lensa mata, merupakan lensa cembung yang terbuat dari bahan bening, berserat dan
kenyal, berfungsi mengatur pembiasan cahaya.

 Retina, merupakan lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang sangat peka terhadap cahaya.
Retina berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Retina
merupakan bagian saraf pada mata, tersusun oleh sel saraf dan serat-seratnya. Retina
berperan sebagai reseptor rangsang cahaya. Retina tersusun dari sel kerucut yang
bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan sel batang yang bertanggung jawab untuk
penglihatan di tempat gelap.

 Aquaeuos humor, merupakan cairan mata.

 Saraf optik, merupakan saraf yang menyampaikan informasi tentang kuat cahaya dan warna
ke otak.

Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap atau
terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan:

 Mata memfokuskan bayangan pada retina

 System syaraf mata yang memberi informasi ke otak

 Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut

(Pearce, 2009)

Pembentukan Bayangan Pada Mata


Mata bisa melihat bend ajika cahaya yang dipantulkan benda sampai pada mata dengan cukup,
kemudian lensa mata akan membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil pada
retina. Ada 3 komponen penginderaan penglihatan yaitu :

1. Mata memfokuskan bayangan pada retina

2. Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak

3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang embganalisa penglihatan tersebut

Cara memasuki mata melalui bukaan yang berubah, lapisan serat saraf yang menutupi permukaan
belakangnya. Retina berisi struktur indra cahaya yang sangat luas yang disebut batang (rod) dan
kerucut (cone) yang menerima dan memancarkan informasi di sepanjang serat saraf optic ke otak.
Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot retina. Apabila benda didekatkan, otot silari
akan meningkatkan kelengkungan lensa, yang akan mengurangi panjang fokusnya, sehingga
bayangan akan difokuskan ke retina. Proses ini disebut akomodasi.

Ketajaman Penglihatan {Visus}

Adalah kemampuan system visual untuk membedakan lingkungan yang dapat diukur dengan
rangsangan visual yang dicetak maupun yang diproyeksikan. Tujuan pengujian ketajaman mata
adalah u ntuk menentukan ketajaman visual terbaik pada kedua mata, menggunakan grafik Snellen
standart jarak yang digunakan 20 kaki atau 6 meter. Pemeriksaan dilakukan pada satu mata dan
mata yang lainnya ditutup. Bila pasien menggunakan kacamata jauh, maka kacamata tersebut haurs
tetap digunakan. (Yuliana, 2016)

Bila penglihatan berkurang maka dapat diukur dengan kemampuan melihat jumlah jari, { hitung jari
atau proyeksi sinar} besarnya kemampuan mata membedakan bentuk dan rincian benda yang
ditentukan dengan kemampuan melihat benda terkecil yang masih dapat dilihat pada jarak tertentu.

Factor – factor yang mempengaruhi ketajaman penglihatan :

1. Penerangan umum

2. Kontras

3. Berbagai uji warna

4. Waktu papar

5. Kelainan refraksi mata

Medan Penglihatan

Adalah sudut yang terbentuk Ketika mata bergerak ke titik terjauh baik itu ke kiri maupun ke kanan.
Dibagi menjadi 4 daerah :

1. Penglihatan binokuler

Adalah daerah dimana kedua mata mampu melihat obyek dalam keadaan yang sama pada
sudut begerak ke kiri dan ke kanan adalah 62° dan 72°.

2. Penglihatan monokuler kiri

Bergerak di daerah di aman mata kiri dapat melihat sudut pandang paling kiri
3. Penglihatan monokuler kanan

Daerah di mana mata kanan dapat bergerak ke sudut pandang paling kanan.

4. Daerah buta atau titik buta

Daerah dimana kedua mata kita dapat melihat obyek.

Tanggap Cahaya

Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap

Daya Akomodasi

Anda mungkin juga menyukai