Anda di halaman 1dari 25

PERTEMUAN VI

KONSTITUSI
KONSTITUSI dan UNDANG-UNDANG
DASAR

 Konstitusi = pembentukan
 Konstitusi = uud
 Konstitusi = hukum dasar (sifatnya tertulis dan
tidak tertulis)
 Hukum memiliki pengertian yang lebih luas
dibandingkan dengan undang-undang. Kaidah
hukum bisa tertulis dan bisa tidak tertulis,
sedangkan undang-undang menunjuk pada
aturan hukum yang tertulis.
Konstitusi
Herman Heller Konstitusi ≠ UUD

Pendapat
Oliver Cromwell
Lasalle Konstitusi = UUD
Struycken

 Herman Heller, Konstitusi mempunyai arti


yang lebih luas dari pada Undang-Undang
Dasar.
 Struycken, Konstitusi adalah Undang-Undang
Dasar. Konstitusi memuat garis-garis besar dan
asas tentang organisasi dari pada negara.
 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau
hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada
yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang
tidak tertulis.
 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi”
berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi
constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap
mengenai peraturan-peraturan dasar negara, contoh
UUD 1945
Pengertian
 undang-undang dasar adalah suatu kitab atau dokumen
yang memuat aturan-aturan hukum dan ketentuan-
ketentuan hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar
yang sifatnya tertulis, yang menggambarkan tentang
sistem ketataknegaraan suatu negara. Sedangkan
konstitusi adalah dokumen yang memuat aturan-aturan
hukum dan ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-
pokok atau dasar-dasar, yang sifatnya tertulis maupun
tidak tertulis, yang menggambarkan tentang sistem
ketatanegaraan suatu negara. (Soehino, 1985:182).
Maksud dari konstitusi tertulis dan tidak
 Konstitusi disebut tertulis apabila ia
ditulis dalam naskah atau beberapa
naskah, sedangkan suatu konstitusi
disebut tidak tertulis, karena
ketentuan-ketentuan yang mengatur
suatu pemerintah tidak tertulis dalam
suatu naskah tertentu, melainkan
dalam banyak hal diatur dalam
konvensi atau undang-undang biasa.
 undang-undang dasar merupakan bagian
dari konstitusi. Sedangkan di samping
undang-undang masih ada bagian lain
dari hukum dasar yakni yang sifatnya
tidak tertulis, dan biasa disebut dengan
konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan.
 Konvensi ini merupakan aturan-aturan
dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara
walaupun tidak tertulis.
 Oliver Cromwell, UUD itu sebagai “instrument of
government” bahwa undang-undang dibuat, sebagai
pegangan untuk memerintah (Konstitusi dan UUD).
 Lasalle, bahwa konstitusi sesungguhnya
menggambarkan hubungan antara kekuasaan yang
terdapat di dalam masyarakat.
 K.C. Wheare, konstitusi dapat dibagi 2 (dua), yaitu :
 Konstitusi yang semata-mata berbicara sebagai naskah
hukum ”the rule of the constitution”.
 Konstitusi yang bukan saja mengatur ketentuan-
ketentuan hukum, tetapi juga mencantumkan ideologi,
aspirasi, cita-cita politik dan pengakuan kepercayaan.
SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA SUBSTANSI
KONSTITUSI NEGARA
 Sifat Konsititusi
 Sifat Umum Konstitusi :
 Normatif, aturan yang harus ditaati oleh
penyelenggara negara dan warga negaranya.
 Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh
penguasa.
 Semantik, UUD hanya sebagai simbol
sedangkan aturan bernegara menurut
kemauan politik penguasa.
 Sifat pokok konstitusi negara :
 Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan jaman (Inggris dan
Selandia Baru).
 Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya (Amerika, Kanada,
Jerman dan Indonesia)

K
O Flexible/Luwes
N Sifat Umum Ditentukan
S Dengan Ukuran
TI
T Rigid / Kaku
U
SI
Cara Merubah Konstitusi

Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak mengikuti


perkembangan jaman
FUNGSI KONSTITUSI
 Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl
untuk membatasi kekuasaan pemerintah
agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-
hak warga negara dapat terlindung
(Konstitusionalisme).
 Fungsi Umum :
 Kontrol Penyelenggaraan negara,
 Indikator keberhasilan pemerintahan,
 Kontrak sosial antara warga negara dengan
penyelenggara negara.
Memuat tentang ;

 Tujuan negara,
 Lembaga negara,
Substansi
 Pembagian kekuasaan,
Konstitusi
 Hak asasi manusia,
 Sistem pemerintahan,
 Hubungan pusat dan daerah,
 Prosedur penyelesaian pertikaian,
 Pengawasan penjabat negara &
perubahan konstitusi.
 UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan
dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya
oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa.
Setiap UUD Memuat Ketentuan :
Organisasi negara, misalnya pembagian
kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of
Right) kalau berbentuk naskah tersendiri.
Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.
Adakalanya memuat larangan untuk mengubah
sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar.
 Secaraoperasional fungsi suatu konstitusi sebagai
berikut :
 Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif
 Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara
 Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan
lainnya
 Menentukan hubungan di antara lembaga negara
 Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik
yang sifatnya horizontal maupun vertikal
 Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-
wenang penguasa
 Menjadi landasan struktural penyelenggaraan
pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
KEDUDUKAN KONSTITUSI (UUD)
 Dalam perkembangan pemerintahan negara
demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak
adanya. Dengan adanya Undang-Undang Dasar
baik rakyat, pemerintah maupun penguasa
negara dapat mengetahui aturan pokok atau
dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya.
 Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu
negara sangat penting artinya untuk mengatur
sebaik-baiknya dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara.
CARA PEMBENTUKAN & MENGUBAH
KONSTITUSI
1) Cara Pembentukan
No Dengan Cara Keterengan

1 Pemberian • Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan


akan dijalankan oleh suatu badan tertentu.
• UUD itu timbul, karena takut akan timbul
revolusi. Dng UUD kekuasaan raja dibatasi.
2 Sengaja Dibentuk • Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah
negara itu didirikan.

3 Cara Revolusi • Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-


tujuan rakyat/pemerintah mengambil suatu
permusyawaratan untuk menetapkan UUD.
4 Cara Evolusi • Melakukann perubahan secara berangsur-
angsur membentuk UUD baru.
2) Cara merubah
UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM
KONSTITUSI
 Unsur yang terdapat di dalam konstitusi:
 Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian
masyarakat (kontrak sosial) sehingga menurut
pengertian ini, konstitusi-konstitusi yang ada
merupakan hasil atau konklusi dari persepakatan
masyarakat untuk membina negara dan
pemerintajan yang mengatur mereka.
 Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak
asasi manusia, berarti perlindungan dan jaminan
atas hak-hak manusia dan warga negara yang
sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban
baik warganya maupun alat-alat pemerintahannya.
 Konstitusi sebagai forma regimenis,
yaitu kerangka bangunan pemerintahan
 Pendapat lain mengenai materi muataan
konstitusi dikelompokan:
 Pengaturan tentang perlindungan hak
asasi manusia dan warga negara
 Pengaturan tentang susunan
ketatanegaraan suatu negara yang
mendasar
 Pembatasan dan pembagian tugas-tugas
ketatanegaraan yang juga mendasar
 Hal-hal yang dimuat di dalam
konstitusi:
 Cara pengaturan berbagai jenis
institusi
 Jenis kekuasaan yang diberikan
kepada institusi-institusi tersebut
 Dengan cara bagaimana kekuasaan
tersebut dilaksanakan
 Unsur –unsur yang terdapat di dalam
konstitusi:
 Struktur organisasi negara dengan
lembaga-lembaga negara di dalamnya
 Tugas/wewenang masing-masing
lembaga negara dan hubungan tatakerja
antara satu lembaga dengan lembaga
lainnya
 Jaminan hak asasi manusia dan warga
negara
Perubahan UUD sesuai Pasal 37
 Ketentuannya:
 Usul perubahan pasal-pasal dalam Undang-
Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
 Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang
Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
 Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang
Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
 Putusan untuk mengubah pasal-pasal
Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh
persen ditambah satu anggota dari seluruh
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
 Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai