Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat tuhan yang telah memberikan hidayah sehingga kami sekelompok dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konstitusi negara ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas pak Raharjo selaku dosen
pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraa. Selain itu pembuatan makalah ini juga juga
bertujuan guna menambah wawasan mengenai konstitusi negara bagi pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dengan
membagikan ilmunya kepada kami di penulisan makalah ini hingga kami dapat dengan rampung
menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami menantikan kritik dan saran yang nantinya akan membangun kesempurnaan di makalah
ini.

Bengkalis, 4 april 2022


Daftar Isi
Halaman judul……………………………………………………………………………………........

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………..
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….
2.1 Pengertian Konstitusi…………………………………………………………………………..
2.2 Tujuan Konstitusi…………………………………………………………………………………
2.3 Sifat Konstitusi…………………………………………………………………………………….
2.4 Hubungan Konstitusi dan Negara………………………………………………………..

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………….


A Kesimpulan……………………………………………………………………………………………
B Saran……………………………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam
negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara—
biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-
peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip
entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi
nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam
bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya.
Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah
konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan
negara.
Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter,
dan aturan dasar organisasi tersebut. Jenis organisasi yang menggunakan konsep konstitusi yaitu,
organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional), organisasi sukarela, persatuan
dagang, partai politik, perdagangan beras dan rempah-rempah.
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisi aturan-aturan
untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara. Namun dalam pengertian ini,
konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal).
Menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk
kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distribusi
maupun alokasi. Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat
beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat pula konstitusi politik atau hukum akan
tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Konstitusi
Pengertian konstitusi secara umum adalah asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa,
negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan kekuasaan, tugas pemerintah
dan menjamin hak-hak tertentu bagi warganya. bagi sebuah negara, konstitusi merupakan
kumpulan doktrin serta praktik yang membentuk prinsip pengorganisasian fundamental.
Pengertian konstitusi ini menjelaskan terkait apa yang bisa dilakukan oleh tiap cabang
pemerintah. Selain itu juga menjelaskan bagaimana tiap cabang pemerintah mampu
mengontrol cabang-cabang lainnya.

Konstitusi juga berarti agregat dari dasar prinsip-prinsip yang menjadi hukum dasar
negara, organisasi atau dari entitas lain. Umumnya akan menentukan bagaimana entitas
tersebut akan diatur. Hukum tersebut sebenarnya tidak mengatur hal-hal yang terperinci.
Melainkan hanya menjelaskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi sejumlah
peraturan lainnya.

Ada beberapa pengertian konstitusi menurut para ahli. Berikut di antaranya:

a. Bolingbroke
Pengertian konstitusi adalah sekumpulan kaidah-kaidah hukum, institusi-institusi dan
kebiasaan-kebiasaan. Yang diambil dari asas penalaran tertentu serta berisikan sistem
umum atas dasar nama masyarakat itu sepakat atau setuju untuk diperintah.
b. K. C. Wheare
Konstitusi merupakan keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan
suatu negara.
c. Jimly Asshiddiqie
Pengertian konstitusi yakni hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi juga dapat berupa hukum dasar tertulis yang
biasa disebut Undang-Undang Dasar serta dapat pula tidak tertulis.
d. E. C. Wade
Konstitusi yaitu suatu naskah yang memaparkan rangka serta tugas pokok dari badan
pemerintahan suatu negara. Selain itu juga menentukan pokok-pokok cara kerja badan
tersebut.
e. Miriam Budiarjo
Pengertian konstitusi adalah keseluruhan peraturan. Baik tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan
dalam suatu masyarakat.
2. Tujuan Konstitusi

Setiap konstitusi memiliki tujuan tertentu,berikut tujuan konstitusi:

1) Sebagai Batasan dan Pengawasan

Tujuan konstitusi adalah untuk memberikan batasan dan pengawasan terhadap kewenangan
pemerintah, sehingga menghindari kesewenang-wenangan. Di Indonesia, sebagai negara
dengan sistem kepemimpinan terpusat atau presidensial, Dewan Perwakilan Rakyat atau
DPR dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Fungsi pengawasan DPR
bertujuan mencegah kesewenang-wenangan presiden dan wakil presiden. Sebaliknya,
presiden juga memberikan persetujuan terhadap undang-undang.

2) Perlindungan terhadap HAM

Konstitusi memiliki tujuan sebagai pelindung HAM. Setiap pemimpin, baik pemerintah
maupun masyarakat wajib saling menghormati hak asasi manusia. Perlindungan terhadap hak
asasi manusia tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 Pasal 28. Selain hak sebagai
manusia, pasal 28 juga memuat kewajiban pemerintah dalam melindungi setiap hak warga
negaranya secara hukum. Kehadiran pasal 28 mencegah terjadinya konflik masyarakat.

3) Pedoman Pelaksanaan Negara

Konstitusi bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara negara yang memiliki
kekuasaan agar negara tetap kokoh. Pedoman pelaksanaan negara di Indonesia diwujudkan
melalui pembagian kekuasaan ke dalam lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Lembaga eksekutif oleh presiden dan wakil presiden. Lesislatif oleh Dewan Perwakilan
Rakyat atau DPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR, dan Dewan Perwakilan
Daerah atau DPD. Sedangkan yudikatif oleh Mahakamah Agung atau MA, Mahkamah
Konstitusi atau MK, dan Komisi Yudisial atau KY. Sehingga tujuan negara dapat
diwujudkan melalui tata cara dan pedoman sesuai wewenang masih-masing lembaga.

Pada dasarnya, fungsi konstitusi tidak jauh berbeda dengan tujuan konstitusi. Berikut fungsi
konstitusi, yaitu:

 Konstitusi sebagai dokumen nasional yang mengandung perjanjian luhur.

 Konstitusi sebagai piagam kelahiran negara baru. Konstitusi sebagai sumber hukum
tertinggi.

 Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan.

 Konstitusi sebagai alat untuk membatasi kekuasaan. Konstitusi sebagai pelindung HAM.
3. Sifat Konstitusi

Konstitusi memiliki dua sifat yakni luwes (flexible) atau kaku (rigid), dan tertulis atau
tidak tertulis. Sifat luwes atau kakunya sebuah konstitusi dapat dilihat dari
kemampuannya dalam mengikuti atau menyesuaikan perkembangan jaman.

Undang-Undang Dasar 1945 dapat memiliki dua sifat yakni luwes dan kaku. Dikatakan
kaku karena untuk mengubahnya terbilang cukup sulit, ini disebabkan Pasal 37 ayat 1
UUD 1945 mengharuskan bahwa perubahan baru dapat terjadi jika disepakati minimal
2/3 anggota MPR yang hadir. Sedangkan dikatakan luwes karena terbukti bahwa MPR
telah melakukan perubahan (Amandemen) sebanyak empat kali. UUD 1945 hanya berisi
hal-hal pokok saja dimana peraturan atau hal-hal yang lebih rinci diatur oleh perundang-
undangan yang derajatnya lebih rendah

Sifat lainnya yakni konstitusi tertulis dan tidak tertulis. Dikatakan sebagai konstitusi
tertulis jika ditulis dalam suatu naskah. Sedangkan dinyatakan tidak tertulis yakni jika
konstitusi tidak tertulis dalam suatu naskah melainkan dalam suatu konvensi atau
Undang-Undang biasa. Yang menerapkan konstitusi tidak tertulis adalah negara Inggris.

4. Hubungan Konstitusi dan Negara

Negara dan konstitusi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana konstitusi merupakan
Dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan
dalam pasal-pasal yang terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh,
dimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dengan dasar Negara Pancasila.
Melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara.

1. Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tertulis (UUD)

UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok-
pokok cara kerja badan tersebut (sebagai pengatur mekanisme dan dasar dari sistem
pemerintahan).

2. Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tidak Tertulis (Convensi)

Convensi adalah hukum dasar yang tak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Konstitusi merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu negara, tanpa adanya
konstitusi negara tersebut tidak mungkin terbentuk. Di dalam sebuah konstitusi memuat
banyak kepentingan seputar tatanan organisasi negara, HAM, UUD dan banyak lagi.
Konstitusi juga memiliki kedudukan dan pengaruh sangat besar bagi suatu negara karena
fungsinya dalam mengatur kekuasaan.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekalian. Apabila terdapat saran maupun kritik yang sekiranya ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon untuk memaafkan,
kami manusia tak ada yang sempurna maupun luput dari kesalahan.
Daftar Pustaka

Surya Saputra, Lukma.2009.Pendidikan Kewarganegaraan


Utomo, Himmawan. 2007. Konstitusi, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Kewarganegaran.
Yogyakarta: Kanisius Soemantri, Sri. 1993. Susunan Ketatanegaraan Menurut UUD 1945 dalam
Ketatanegaraan Indonesia dalam Kehidupan Politik Indonesia.
Jakarta: Sinar Harapan Sulaiman, King Faisal. 2019. Teori dan Hukum Konstitusi.
Bandung: Penerbit Nusa Media

Anda mungkin juga menyukai