Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah

KONSTITUSI UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Dosen Pengampu:

Abd. Chaidir Marasabessy, S.Sos., M.Pd.

Disusun oleh:

NAMA: POGARIA SIMANULLANG

NIM: 181011500069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2021

PERTEMUAN 1
A. PENGERTIAN KONSTITUSI

Kata konstitusi berasal dari bahasa Perancis constituer yaitu sebagai suatu ungkapan
yang berarti membentuk. Menurut Jazim Hamidi, pemakaian kata konstitusi lebih dikenal
untuk maksud sebagai pembentukan, penyusunan atau menyatakan suatu negara. Dengan kata
lain, secara sederhana, konstitusi dapat diartikan sebagai suatu pernyataan tentang bentuk dan
susunan suatu negara, yang dipersiapkan sebelum maupun sesudah berdirinya negara yang
bersangkutan. Secara harfiah dalam bahasa Indonesia, konstitusi berarti Undang-Undang
Dasar. Ini merupakan bentuk sebuah kebiasaan menerjemahkan istilah constitutio menjadi
Undang-Undang Dasar.

Konstitusi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap bangsa dan negara,
baik yang sudah lama merdeka maupun yang baru saja memperoleh kemerdekaannya.
Konstitusi bisa diartikan sebagai salah satu perangkat yang membentuk sebuah negara.
Konstitusi ini juga merupakan seperangkat prinsip serta aturan yang mengatur suatu negara.
Biasanya aturan tersebut juga terkandung dalam satu dokumen. Jika tidak ada konstitusi,
maka nantinya negara akan kekurangan peraturan dan aturan. Tanpa adanya konstitusi,
negara akan mengalami kesulitan untuk bertahan dalam jangka panjang.

Di berbagai negara, istilah Konstitusi diselaraskan sesuai dengan bahasa Negara


bersangkutan. Di Perancis Konstitusi diistilahkan dengan constituer atau droit constitutionnel,
di Italia diistilahkan dengan diritto constitutionale, dan di Inggris disebut constitution.
Semantara dalam bahasa latin konstitusi adalah constitutio, di Belanda digunakan disebut
constitutie, di Jerman digunakan istilah verfassung. Semua istilah dalam berbagai bahasa
tersebut diterjemahkan sebagai "hukum atau prinsip", yang lazim digunakan untuk
menggambarkan seluruh sistem ketatanegaraan suatu negara kumpulan-kumpulan berbagai
peraturan yang membentuk dan mengatur atau mengarahkan pemerintahan.

Pengertian konstitusi secara umum adalah asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa,
negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan kekuasaan, tugas pemerintah dan
menjamin hak-hak tertentu bagi warganya. bagi sebuah negara, konstitusi merupakan
kumpulan doktrin serta praktik yang membentuk prinsip pengorganisasian fundamental.
Pengertian konstitusi ini menjelaskan terkait apa yang bisa dilakukan oleh tiap cabang
pemerintah. Selain itu juga menjelaskan bagaimana tiap cabang pemerintah mampu
mengontrol cabang-cabang lainnya. Konstitusi juga berarti agregat dari dasar prinsip-prinsip
yang menjadi hukum dasar negara, organisasi atau dari entitas lain. Umumnya akan
menentukan bagaimana entitas tersebut akan diatur. Hukum tersebut sebenarnya tidak
mengatur hal-hal yang terperinci. Melainkan hanya menjelaskan prinsip-prinsip yang menjadi
dasar bagi sejumlah peraturan lainny

B. PENGERTIAN KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI

1. I Dewa Gede Atmadja, Menyatakan bahwa Pengertian tentang konstitusi dibedakan


menurut definisi dan konseptual. Menurut definisi dapat dikatakan konstitusi adalah
himpunan norma atau kaidah konstitusi suatu negara yang menyiratkan bahwa konstitusi
merupakan dokumen yang berisi norma atau kaidah-kaidah hukum untuk
mengoperasionalkan penyelenggaraan kekuasaan negara. Sementara dari segi konseptual,
konstitusi adalah norma atau kaidah hukum yang mengkaji teks yang tersurat dan tersirat di
dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar.

2. Menurut Kenneth Clinton Wheare, Konstitusi digunakan dalam 2(dua) pengertian, yakni:

- Pertama, digunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu


Negara, kumpulan berbagai peraturan yang membentuk dan mengatur atau mengarahkan
pemerintahan.

- Kedua, konstitusi digunakan dalam pengertian yang lebih sempit yang digunakan untuk
menggambarkan kumpulan peraturan yang biasanya dihimpun dalam satu dokumen atau
dalam beberapa dokumen yang berkaitan erat.

3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan dan


aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya). Konstitusi juga dapat
diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara.

4. Jimly Asshiddiqie, menyetakan bahwa konstitusi sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis
yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis.

5. Menurut  Profesor Miriam Budiarjo bahwa pengertian konstitusi merupakan seluruh


peraturan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis yang bersifat mengikat tentang cara
penyelenggaraan pemerintahan di suatu negara.

PERTEMUAN 2

A. HAKIKAT KONSTITUSI

Hakikat dari suatu konstitusi ialah mengatur pembatasan kekuasaan dalam


negara.Pembatasan kekuasaan yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya
menyangkut dua hal,yaitu pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isinya, dan
pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu. Pembatasan kekuasaan yang berkaitan
dengan isi ialah pembatasanyang berkenaan dengan tugas, wewenang serta berbagai macam
hal yang diberikan kepadamasing-masing lembaga, sedangkan pembatasan kekuasaan yang
berkaitan dengan waktu ialah pembatasan yang berkenaan dengan masa jabatan yang
diberikan kepada pemangku jabatantertentu serta berapa kali seorang pejabat dapat dipilih
kembali dalam jabatan itu. Pada dasarnya konstitusi memiliki peran untuk mempertahankan
esensi keberadaan sebuah negara dari pengaruh berbagai perkembangan yang bergerak
dinamis. Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum yang
merupakan hasil pembentukan pemerintahan pada suatu negara yang biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus pembentukan negara, konstitusi
memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara
khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-
prinsip dasar hokum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan Negara pada umumnya.
Setiap negara memiliki konstitusi tetapi tidak setiap negara mempunyai undang
undang dasar Konstitusi lahir sebagai suatu tuntutan dan harapan masyarakatnya untuk
mencapai suatu keadilan. Dengan didirikannya negara dan konstitusi, masyarakat
menyerahkan hak-hak tertentu kepada penyelenggara negara. Namun, tiap anggota
masyarakat dalam negara tetap mempertahankan hak-haknya sebagai pribadi. Negara dan
konstitusi didirikan untuk menjamin hak asasi itu. Dengan kata lain bahwa hak-hak itu
menjadi titik tolak pembentukan suatu negara dan konstitus.

B. SIFAT KONSTITUSI

Konstitusi adalah prinsip-prinsip dasar atau undang-undang yang didirikan sesuai


dengan mana negara atau organisasi yang diatur. Saat prinsip-prinsip itu ditulis kedalam satu
dokumen hukum, dokumen itu bisa dikatakan dengan konstitusi tertulis. Konstitusi tersebut
memiliki beberapa sifat diantaranya:

a. Konstitusi bersifat tertulis, Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang ditulis dalam bentuk
buku atau serangkaian dokumen yang digabungkan dalam bentuk buku. Sifat tertulis ini
merupakan konstitusi yang secara sadar diberlakukan dan juga dibingkai. Konstitusi tertulis
ini diformulasikan dan diadopsi oleh majelis konstituante atau dewan atau legislatif dan
menyediakan desain yang pasti dari lembaga pemerintah, organisasi, kekuatan, fungsi, dan
hubungan antar mereka.

Sifat konstitusi tertulis juga mewujudkan hukum konstitusional negara dan menikmati tempat
supremasi. Pemerintah sepenuhnya terikat oleh ketentuan-ketentuannya dan bekerja secara
ketat sesuai dengan ketentuan-ketentuannya. Konstitusi tertulis ini, bisa diubah cuma sesuai
dengan proses amandemen yang udah ditetapkan yang ditulis dalam konstitusi itu sendiri.

b. Konstitusi bersifat tidak tertulis, Konstitusi tidak tertulis merupakan salah satu yang gak
disusun atau disahkan oleh Majelis Konstituante dan bahkan gak ditulis dalam bentuk buku.
onstitusi yang bersifat gak tertulis ini ditemukkan dalam beberapa charter sejarah, hukum,
dan juga konvensi.

c. Konstitusi bersifat fleksibel, Konstitusi fleksibel yaitu salah satu sifat konstitusi yang bisa
dengan mudah diubah, beberapa ilmuwan politik menganjurkan pandangan, kalo konstitusi
fleksibel ini adalah hukum dimana hukum konstitusional bisa diubah dengan cara yang sama
seperti hukum lainnya. Beberapa manfaat dari konstitusi fleksibel ialah:

 Kemampuannya buat berubah dengan mudah sesuai dengan perubahan dalam


lingkungan sosial dan politik masyarakat dan negara.
 Sangat membantu dalam memenuhi keadaan darurat karena bisa dengan mudah
diubah.
 Karena sifatnya yang dinamis, ada sedikit kesempatan buat memberontak.
 Konstitusi mempunyai kemampuan buat mengikuti perkembangan jaman. Rakyat gak
merasakan kebutuhan akan perubahan revolusioner.

d. Konstitusi bersifat kaku, Sifat konstitusi kaku itu salah satu konstitusi yang gak bisa
dengan mudah buat diubah oleh siapapun dan dimanapun. Dikatakan kaku karena untuk
mengubahnya terbilang cukup sulit, ini disebabkan Pasal 37 ayat 1 UUD 1945 mengharuskan
bahwa perubahan baru dapat terjadi jika disepakati minimal 2/3 anggota MPR yang hadir.

PERTEMUAN 3

KONSEP DASAR KONSTITUSI

Teori Konstitusi adalah sebuah kajian dalam garis besar tentang apa dan bagaimana
konstitusi sepanjang sejarah, dalam hal ini dibicarakan sejumlah pengertian dasar tentang
konstitusi, faham-faham atau doktrin-doktrin yang penting mengenai konstitusi yang tidak
terlepas kaitannya dengan pola pandang suatu bangsa dalam perspektif negara modern.

A. TUJUAN KONSTITUSI

Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari konstitusi, antara lain:

 Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Hal ini


berfungsi untuk membatasi penguasa sehingga tidak melakukan tindakan-tindakan
yang merugikan masyarakat.
 Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri. Selain itu juga memberikan
perlindungan terhadap hak asasi manusia, sehingga setiap penguasa dan masyarakat
wajib menghormati HAM, berhak mendapatkan perlindungan dan melakukan setiap
haknya.
 Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi penguasa dalam melaksanakan
kekuasaannya. Selain itu, konstitusi juga bertujuan memberikan pedoman bagi
penyelenggara negara agar negara dapat berdiri kuat dan kokoh.

B. FUNGSI KONSTITUSI

Secara umum, fungsi konstitusi ini juga tidak jauh dari tujuan konstitusi yang ada
yaitu memberikan batasan bagi penguasa negara dalam menjalankan dan menyelenggarakan
pemerintahan. Selain itu terdapat juga beberapa fungsi konstitusi sebagai berikut:

a. Membatasi kekuasan pemerintah agar tidak terjadi tindakan kesewenangan, sehingga hak-
hak warga negara dapat dilindungi dan dilaksanakan dengan baik.

b. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara.

c. Konstitusi berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi.

d. Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan.

e. Konstitusi berfungsi sebagai identitas dan lambang nasional.

f. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu
negara.

Dengan memperhatikan fungsi-fungsi konstitusi di atas maka dapat di simpulkan


bahwa konstitusi mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah di suatu
negara. Bahwa konstitusi menjadi suatu pedoman yang dapat membatasi hak penguasa agar
tidak bertindak sewenang-wenang dan fokus mengedepankan kepentingan rakyat demi
kebaikan.

C. JENIS-JENIS KONSTITUS

Berikut jenis-jenis konstitusi yang pernah ada dan berlaku di indonesai:

1. UUD 1945: yaitu konstitusi pertama yang ada di Indonesia. Konstitusi ini berbentuk
tertulis yang memuat hukum dasar negara Indonesia yang dituangkan dalam dokumen
formal. UUD 1945 ini berlaku pada 18 Agustus 1945–27 Desember 1949.

2. Konstitusi RIS 1949: setelah UUD 1945 berakhir kemudian diberlakukan Konstitusi
RIS 1949. Konstitusi ini juga merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan dalam
bentuk dokumen. Konstitusi RIS berlaku dari 27 Desember 1949–17 Agustus 1950.

3. UU Sementara 1950: yaitu konstitusi yang berlangsung dari 17 Agustus 1050–5 Juli
1959. Sama dengan dua jenis konstitusi sebelumnya, Undang-Undang Sementara
1950 juga merupakan bentuk konstitusi tertulis.

4. UUD 1945: yaitu konstitusi yang berlaku hingga sekarang ini. Konstitusi yang
berbentuk tertulis dan memuat hukum dasar dan pedoman dalam pembentukan
peraturan.

PERTEMUAN 4

PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Secara terminologi, pengertian konstitusi tidak hanya dipahami sesederhana itu, tetapi
dapat dipahami secara lebih luas lagi, hal itu disebabkan karena semakin kompleksnya
permasalahan dalam suatu negara, maka pendekatannya dalam memahami konstitusi bukan
saja dilihat dari sudut pandang hukum, khusunya Hukum Tata Negara saja, tetapi harus pula
dipahahi dari sudut pandang ilmu politik.

Pada dasarnya setiap negara selalu mengalami perkembangan politik, dengan


demikian konstitusipun juga selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
politik suatu bangsa,demikian pula Indonesia telah mengalami perkembangan konstitusi
sejalan dengan perkembangan politik sejak kemerdekaan.Konfigursi politik tertentu akan
mempengaruhi perkembangan ketatanegaraan suatu bangsa, begitu juga diIndoesia yang telah
mengalamI perkembangan politik pada beberapa periode tentu akan mempengaruhi
perkembangan ketatanegaraan Indonesia.

Pada masa periode pertama kali terbentuknya Negara Republik Indonesia, konstitusi atau
Undang- Undang Dasar yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945 hasil rancangan
BPUPKI, kemudian disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Kemudian Pada
tahun 1949 berubahlah konstitusi Indonesia yaitu dari UUD 1945 menjadi Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS), maka berubah pula bentuk Negara Kesatuan
menjadi negara Serikat (federal), yaitu negara yang tersusun dari beberapa negara yang
semula berdiri sendirisendiri kemudian mengadakan ikatan kerja sama secara efektif, atau
dengan kata lain negara serikat adalah Negara yang tersusun jamak terdiri dari Negara-negara
bagian. Bentuk negara pada konstitusi ini adalah Negara Kesatuan, yakni Negara yang
bersusun tunggal, artinya tidak ada negara dalam negara sebagaimana halnya bentuk negara
serikat.

Ternyata Konstitusi RIS tidak berumur panjang, hal itu disebabkan karena isi
konstitusi tidak berakar dari kehendak rakyat, juga bukan merupakan kehendak politik rakyat
Indonesia melainkan rekayasa dari pihak Balanda maupun PBB, sehingga menimbulkan
tuntutan untuk kembali ke NKRI. Pelaksanaan konstitusi ini merupakan penjelmaan dari
NKRI berdasarkan Proklamasi 17 Agustua 1945, serta didalamnya juga menjalankan otonomi
atau pembagian kewenangan kepada daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sistem
pemerintahannya adalah sistem pemerintahan parlementer, karena tugas-tugas ekskutif
dipertanggung jawabkan oleh Menteri-Menteri baik secara bersama-sama maupun
sendirisendiri kepada DPR.

Lalu pada periode ini UUD 1945 kembali diberlakukan dengan dasar dekrit Prsiden tanggal 5
Juli tahun 1959. Berdasarkan ketentuan ketatanegaraan dekrit presiden diperbolehkan karena
negara dalam keadaan bahaya oleh karena itu Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
perlu mengambil tindakan untuk menyelamatkan bangsa dan negara yang diproklamasikan 17
Agustus 1945. Berlakunya kembali UUD 1945 berarti merubah sistem ketatanegaraan,
Presiden yang sebelumnya hanya sebagai kepala negara selanjutnya juga berfungsi sebagai
kepala pemerintahan, dibantu MenteriMenteri kabinet yang bertanggung jawab kepada
Presiden.

Anda mungkin juga menyukai