Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
NIM: 181011500069
PERTEMUAN 1
A. PENGERTIAN KONSTITUSI
Kata konstitusi berasal dari bahasa Perancis constituer yaitu sebagai suatu ungkapan
yang berarti membentuk. Menurut Jazim Hamidi, pemakaian kata konstitusi lebih dikenal
untuk maksud sebagai pembentukan, penyusunan atau menyatakan suatu negara. Dengan kata
lain, secara sederhana, konstitusi dapat diartikan sebagai suatu pernyataan tentang bentuk dan
susunan suatu negara, yang dipersiapkan sebelum maupun sesudah berdirinya negara yang
bersangkutan. Secara harfiah dalam bahasa Indonesia, konstitusi berarti Undang-Undang
Dasar. Ini merupakan bentuk sebuah kebiasaan menerjemahkan istilah constitutio menjadi
Undang-Undang Dasar.
Konstitusi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap bangsa dan negara,
baik yang sudah lama merdeka maupun yang baru saja memperoleh kemerdekaannya.
Konstitusi bisa diartikan sebagai salah satu perangkat yang membentuk sebuah negara.
Konstitusi ini juga merupakan seperangkat prinsip serta aturan yang mengatur suatu negara.
Biasanya aturan tersebut juga terkandung dalam satu dokumen. Jika tidak ada konstitusi,
maka nantinya negara akan kekurangan peraturan dan aturan. Tanpa adanya konstitusi,
negara akan mengalami kesulitan untuk bertahan dalam jangka panjang.
Pengertian konstitusi secara umum adalah asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa,
negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan kekuasaan, tugas pemerintah dan
menjamin hak-hak tertentu bagi warganya. bagi sebuah negara, konstitusi merupakan
kumpulan doktrin serta praktik yang membentuk prinsip pengorganisasian fundamental.
Pengertian konstitusi ini menjelaskan terkait apa yang bisa dilakukan oleh tiap cabang
pemerintah. Selain itu juga menjelaskan bagaimana tiap cabang pemerintah mampu
mengontrol cabang-cabang lainnya. Konstitusi juga berarti agregat dari dasar prinsip-prinsip
yang menjadi hukum dasar negara, organisasi atau dari entitas lain. Umumnya akan
menentukan bagaimana entitas tersebut akan diatur. Hukum tersebut sebenarnya tidak
mengatur hal-hal yang terperinci. Melainkan hanya menjelaskan prinsip-prinsip yang menjadi
dasar bagi sejumlah peraturan lainny
2. Menurut Kenneth Clinton Wheare, Konstitusi digunakan dalam 2(dua) pengertian, yakni:
- Kedua, konstitusi digunakan dalam pengertian yang lebih sempit yang digunakan untuk
menggambarkan kumpulan peraturan yang biasanya dihimpun dalam satu dokumen atau
dalam beberapa dokumen yang berkaitan erat.
4. Jimly Asshiddiqie, menyetakan bahwa konstitusi sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis
yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis.
PERTEMUAN 2
A. HAKIKAT KONSTITUSI
B. SIFAT KONSTITUSI
a. Konstitusi bersifat tertulis, Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang ditulis dalam bentuk
buku atau serangkaian dokumen yang digabungkan dalam bentuk buku. Sifat tertulis ini
merupakan konstitusi yang secara sadar diberlakukan dan juga dibingkai. Konstitusi tertulis
ini diformulasikan dan diadopsi oleh majelis konstituante atau dewan atau legislatif dan
menyediakan desain yang pasti dari lembaga pemerintah, organisasi, kekuatan, fungsi, dan
hubungan antar mereka.
Sifat konstitusi tertulis juga mewujudkan hukum konstitusional negara dan menikmati tempat
supremasi. Pemerintah sepenuhnya terikat oleh ketentuan-ketentuannya dan bekerja secara
ketat sesuai dengan ketentuan-ketentuannya. Konstitusi tertulis ini, bisa diubah cuma sesuai
dengan proses amandemen yang udah ditetapkan yang ditulis dalam konstitusi itu sendiri.
b. Konstitusi bersifat tidak tertulis, Konstitusi tidak tertulis merupakan salah satu yang gak
disusun atau disahkan oleh Majelis Konstituante dan bahkan gak ditulis dalam bentuk buku.
onstitusi yang bersifat gak tertulis ini ditemukkan dalam beberapa charter sejarah, hukum,
dan juga konvensi.
c. Konstitusi bersifat fleksibel, Konstitusi fleksibel yaitu salah satu sifat konstitusi yang bisa
dengan mudah diubah, beberapa ilmuwan politik menganjurkan pandangan, kalo konstitusi
fleksibel ini adalah hukum dimana hukum konstitusional bisa diubah dengan cara yang sama
seperti hukum lainnya. Beberapa manfaat dari konstitusi fleksibel ialah:
d. Konstitusi bersifat kaku, Sifat konstitusi kaku itu salah satu konstitusi yang gak bisa
dengan mudah buat diubah oleh siapapun dan dimanapun. Dikatakan kaku karena untuk
mengubahnya terbilang cukup sulit, ini disebabkan Pasal 37 ayat 1 UUD 1945 mengharuskan
bahwa perubahan baru dapat terjadi jika disepakati minimal 2/3 anggota MPR yang hadir.
PERTEMUAN 3
Teori Konstitusi adalah sebuah kajian dalam garis besar tentang apa dan bagaimana
konstitusi sepanjang sejarah, dalam hal ini dibicarakan sejumlah pengertian dasar tentang
konstitusi, faham-faham atau doktrin-doktrin yang penting mengenai konstitusi yang tidak
terlepas kaitannya dengan pola pandang suatu bangsa dalam perspektif negara modern.
A. TUJUAN KONSTITUSI
B. FUNGSI KONSTITUSI
Secara umum, fungsi konstitusi ini juga tidak jauh dari tujuan konstitusi yang ada
yaitu memberikan batasan bagi penguasa negara dalam menjalankan dan menyelenggarakan
pemerintahan. Selain itu terdapat juga beberapa fungsi konstitusi sebagai berikut:
a. Membatasi kekuasan pemerintah agar tidak terjadi tindakan kesewenangan, sehingga hak-
hak warga negara dapat dilindungi dan dilaksanakan dengan baik.
f. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu
negara.
C. JENIS-JENIS KONSTITUS
1. UUD 1945: yaitu konstitusi pertama yang ada di Indonesia. Konstitusi ini berbentuk
tertulis yang memuat hukum dasar negara Indonesia yang dituangkan dalam dokumen
formal. UUD 1945 ini berlaku pada 18 Agustus 1945–27 Desember 1949.
2. Konstitusi RIS 1949: setelah UUD 1945 berakhir kemudian diberlakukan Konstitusi
RIS 1949. Konstitusi ini juga merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan dalam
bentuk dokumen. Konstitusi RIS berlaku dari 27 Desember 1949–17 Agustus 1950.
3. UU Sementara 1950: yaitu konstitusi yang berlangsung dari 17 Agustus 1050–5 Juli
1959. Sama dengan dua jenis konstitusi sebelumnya, Undang-Undang Sementara
1950 juga merupakan bentuk konstitusi tertulis.
4. UUD 1945: yaitu konstitusi yang berlaku hingga sekarang ini. Konstitusi yang
berbentuk tertulis dan memuat hukum dasar dan pedoman dalam pembentukan
peraturan.
PERTEMUAN 4
Secara terminologi, pengertian konstitusi tidak hanya dipahami sesederhana itu, tetapi
dapat dipahami secara lebih luas lagi, hal itu disebabkan karena semakin kompleksnya
permasalahan dalam suatu negara, maka pendekatannya dalam memahami konstitusi bukan
saja dilihat dari sudut pandang hukum, khusunya Hukum Tata Negara saja, tetapi harus pula
dipahahi dari sudut pandang ilmu politik.
Pada masa periode pertama kali terbentuknya Negara Republik Indonesia, konstitusi atau
Undang- Undang Dasar yang pertama kali berlaku adalah UUD 1945 hasil rancangan
BPUPKI, kemudian disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Kemudian Pada
tahun 1949 berubahlah konstitusi Indonesia yaitu dari UUD 1945 menjadi Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS), maka berubah pula bentuk Negara Kesatuan
menjadi negara Serikat (federal), yaitu negara yang tersusun dari beberapa negara yang
semula berdiri sendirisendiri kemudian mengadakan ikatan kerja sama secara efektif, atau
dengan kata lain negara serikat adalah Negara yang tersusun jamak terdiri dari Negara-negara
bagian. Bentuk negara pada konstitusi ini adalah Negara Kesatuan, yakni Negara yang
bersusun tunggal, artinya tidak ada negara dalam negara sebagaimana halnya bentuk negara
serikat.
Ternyata Konstitusi RIS tidak berumur panjang, hal itu disebabkan karena isi
konstitusi tidak berakar dari kehendak rakyat, juga bukan merupakan kehendak politik rakyat
Indonesia melainkan rekayasa dari pihak Balanda maupun PBB, sehingga menimbulkan
tuntutan untuk kembali ke NKRI. Pelaksanaan konstitusi ini merupakan penjelmaan dari
NKRI berdasarkan Proklamasi 17 Agustua 1945, serta didalamnya juga menjalankan otonomi
atau pembagian kewenangan kepada daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sistem
pemerintahannya adalah sistem pemerintahan parlementer, karena tugas-tugas ekskutif
dipertanggung jawabkan oleh Menteri-Menteri baik secara bersama-sama maupun
sendirisendiri kepada DPR.
Lalu pada periode ini UUD 1945 kembali diberlakukan dengan dasar dekrit Prsiden tanggal 5
Juli tahun 1959. Berdasarkan ketentuan ketatanegaraan dekrit presiden diperbolehkan karena
negara dalam keadaan bahaya oleh karena itu Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
perlu mengambil tindakan untuk menyelamatkan bangsa dan negara yang diproklamasikan 17
Agustus 1945. Berlakunya kembali UUD 1945 berarti merubah sistem ketatanegaraan,
Presiden yang sebelumnya hanya sebagai kepala negara selanjutnya juga berfungsi sebagai
kepala pemerintahan, dibantu MenteriMenteri kabinet yang bertanggung jawab kepada
Presiden.