Disusun Oleh :
Sayidatul Musyarofah
Halma Yanti
Chintya Safrilla Usman
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “konstitusi dan Rule of law”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan penulis.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………i
BAB 1 ……………………………………………………………………………………………………………………1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………….1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………………………….2
BAB 2.………………………………………………………………………………………………………3
PEMBAHASAN....…………………………………………………………………………………………3
A. KONSTITUSI…………………………………………………………….……………………………..3
B. RULE OF LAW…………………………………………………………………………..……………14
BAB 3…………………………………………………………………………………..………………….11
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….12
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara yang berisi aturan dan
ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara. Jadi
segala praktik-pratik dalam penyelenggaraan negara harus didasarkan pada
konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi tersebut. Gagasan ini
memiliki fungsi untuk mengatur dan membatasi kekuasaan.
Selain itu, Negara yang berdasarkan konstitusi dan sering disebut sebagai
negara hukum juga haruslah menyesuaikan kebutuhan untuk merespon
perkembangan relatif kekuasaan umum dalam suatu kehidupan umat manusia,
sehingga dalam praktiknya, konstitusi pastilah mengalami dinamika dalam
penyesuaian perkembangan zaman.
Pengertian Negara hukum sebenarnya juga sangat sulit dipisahkan dengan
istilah Rule of law, dimana banyak hal yang saling berhubungan disini. Negara
hukum tersebar haruslah senantiasa menegakan Rule of law yang isinya sangat
berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam satu
Negara
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
KONSTITUSI
Konstitusionalisme sendiri adalah sebuah paham yang sangat perlu untuk dijaga
melalui pembentukan konstitusi. Hal itu sama halnya bahwa konstitusi
merupakan sarana agar paham konstitusionalisme dapat diimplementasi dalam
sebuah negara.Profesor Yuliandri menjelaskan dalam buku tersebut bahwa kata
konstitusi merupakan kata yang berasal dari bahasa Perancis, yakni constituer,
yang memiliki makna membentuk. Kata constituer sendiri memiliki maksud
sebagai pembentukan suatu negara. Oleh karena itu, konstitusi memiliki
kedudukan sebagai sebuah wujud hukum tertinggi. Konstitusi sendiri dapat
terbentuk dari hasil pemikiran para pendiri negara.Dalam sistem negara
Indonesia, para pendiri negara membentuk UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia.
UUD 1945 adalah hasil dari sebuah kesepakatan oleh para pendiri negara
Republik Indonesia yang berangkat dari berbagai macam latar belakang daerah
dan beragam disiplin ilmu. UUD 1945 dapat dikatakan lahir melalui sebuah
mekanisme yang demokratis dengan kompromi dari semua pihak.Masih
mengutip pendapat dari Profesor Yuliandri, konstitusi memuat ketentuan pokok
tentang lembaga dan kekuasaan yang hendak menjalankan aspek formil atau
biasa disebut kewenangan negara.
3
Tidak hanya itu, konstitusi juga mengandung ketentuan pokok mengenai
kekuasaan dan lembaga terkait adanya jaminan terhadap aspek materiil atau hak
asasi manusia.
Dalam kurun waktu ini pelaksanaan UUD tidak dapat dilaksanakan dengan baik
karena bangsa Indonesia dalam masa upaya membela dan
mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan, sedangkan pihak
kolonial Belanda masih ingin menjajah kembali negara Indonesia.
8
Selain itu, Dewan Konstituante yang diberi tugas untuk menyusun UUD
baru sebagai pengganti UUD 1945 mengalami kemacetan selama 2 tahun.
Kondisi politik yang demikian membuat Presiden Ir.Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi kembali ke UUD 1945.
9
5. Perubahan UU politik yang berintikan pemilu langsung
sistem multipartai.
10
1. Pencabutan ketetapan MPR tentang referendum (dengan Tap.
NomorVIII/MPR/1998).
2. Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil presiden (Tap.
NomorXIII/MPR/1998).
3. Pernyataan HAM (Tap. Nomor XVII/MPR/1998).
11
12
6. DPR mengadakan sidang paripurna untuk mendengarkan pandangan
umum darifraksi-fraksi yang selalu punya menetapkan RUU menjadi
UU.
d. Mekanisme pembuatan undang-undang atas usul inisiatif DPR
RI.Pembuatan UU dilakukan oleh DPR RI (legislatif) dengan
mekanisme sebagai berikut:
1. Komisi mengajukan usul inisiatif RUU kepada badan legislatif DPR
RI.
13
RULE OF LAW
14
Rule Of Law merupakan suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke
XIX, bersamaan dengan kelahiran Negara berdasarkan hukum ( konstitusi ) dan
demokrasi. Kehadiran Rule Of Lawboleh disebut sebagai reaksi dan koreksi
terhadap Negara absolute ( kekuasaan di tangan penguasa ) yang relah
berkembang sebelumnya.
Secara sederhana , yang dimaksud dengan Negara hukum adalah Negara yang
penyelenggaraan kekuasaan pemerintah dan lembaga – lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Dalam Negara hukum, kekuasaan
menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan ( supremasi hokum) dan
bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Mustafa kemal pasha,
2003 ).
Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap
“rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga ‘’keadilan sosial’’, sehingga
diatur pada pembukaan UUD 1945, bersifat tetap dan instruktif bagi
penyelenggaraan negara. Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukum
pengambilan kebijakan bagi penyelenggara negara/pemerintahan, baik di
tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan,
terutama keadilan sosial.
Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain
bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal
28 D ayat 1 UUD 1945) dan Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D
ayat 2 UUD 1945).
a. Pada Eab XIV tentang Perekonomian Negara dan kesejahteraan sosial Pasal
33 dan pasal 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa Negara turut aktif dan
bertanggung jawab atas perekonomian Negara dan kesejahteraan rakyat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konstitusionalisme sendiri adalah sebuah paham yang sangat perlu untuk dijaga
melalui pembentukan konstitusi. Hal itu sama halnya bahwa konstitusi
merupakan sarana agar paham konstitusionalisme dapat diimplementasi dalam
sebuah negara.Profesor Yuliandri menjelaskan dalam buku tersebut bahwa kata
konstitusi merupakan kata yang berasal dari bahasa Perancis, yakni constituer,
yang memiliki makna membentuk. Kata constituer sendiri memiliki maksud
sebagai pembentukan suatu negara. Oleh karena itu, konstitusi memiliki
kedudukan sebagai sebuah wujud hukum tertinggi. Konstitusi sendiri dapat
terbentuk dari hasil pemikiran para pendiri negara.Dalam sistem negara
Indonesia, para pendiri negara membentuk UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia. Aturan hukum juga disebut supremasi hukum, berarti
bahwa hukum diatas semua orang dan itu berlaku bagi semua orang. Apakah
gubernur atau diatur, apakah penguasa atau dikuasai, tidak ada yang diatas
hukum, tidak ada yang dibebaskan dari hukum, dan tidak ada yang dapat
memberikan dispensasi untuk penerapan hukum.
DAFTAR PUSTAKA