Anda di halaman 1dari 9

“HUKUM DAN KONSTITUSI “

Untuk Memenuhi Tugas Makalah Materi Hukum dan Konstitusi

Dosen Pembimbing :

SAIDNO, S.H, S.Sos, M.Si

Oleh :

ABDUL LATIF
Prodi PPKN

STKIP YUNIAM
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Yayasan Universitas Islam Al-Ihsan Madura
2010-2011
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat

berupa kesehatan kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah

ini dengan baik, solawet beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kami dari alam

kegelapan menuju alam yang terang menderang seperti yang kami rasakan saat

ini. dan insya Allah telah tersusun dengan rapi.”.

Di mata dunia Hukum dan Konstitusi adalah hal yang sangat penting untuk

dikusai karma apabila kita menguasai banyak hal di bidang itu maka, sebagai agen

prubahan, kita akan mudah untuk mengontrol roda pemerintahan kita ini. Maka

dari itu kiranya tidak salah kalau kami mengangkat judul makalah ini dengan

“HOKUM DAN KONSTITUSI.”

Selanjutnya, saya sebagai kaum pelajar / mahasiswa masih banyak ilmu yang

belum saya kuasai, utamanya Hukum dan Konstitusi yang erat kaitannya dengan

makalah ini sehingga saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan

makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat menghargai kritik dan saran yang

membangun dari Bapak Dosen dan pembaca lainnya demi kesempurnaan makalah

saya ini sebagai acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.


Daftar Isi

Halaman sampul………………………………………………………….i

Kata Pengantar……………………………………………………………ii

DaftarIsi…………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………..1

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………… .2

A. Pengertian Hukum dan Konstitusi …………………………… ..2

B. Nilai-Nilai konstitusi……………………………………… …..3

C. Fungsi Konstitusi……………………………………………… 4

D. Sifat Konstitusi ………………………………………………....4

BAB III KESIMPULAN……………………………………….…..5

Daftar Pustaka………………………………………………….…..6

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam menjalankan roda pemerintahannya, semua Negara tidak lepas dari

hukum dan konstitusi yang sesuai dengan falsafah negara dan UUD yang

dimilikinya. Falsafah Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945. Sejak proklamsi

kemerdekaan negara kita memiliki 3 macam konstitusi ,yakni UUD 1945,

Konstitusi RIS 1945, dan UUDS 1950.

Dalam Pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa : Maka disusunlah

Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang dasar

Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara RI yang

berkedaulatan rakyat.

Namun bagaimanakah yang sebenarnya perputaran roda pemerintahan ini

dengan hokum dan konstiytusinya., inilah yang menjadi latar belakang makalah

yang kami buat dibawah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan-Rumusan masalah adalah

a. Pengertian Hukum dan Konstitusi

b. Nilai-Nilai konstitusi

c. Sejarah Konstitusi RI

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum dan Konstitusi

Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) – constitutie (Bhs.

Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti membentuk, menyusun,

menyatakan. Dalam bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan

artinya dengan UUD. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan

suatu badan politik yang disebut negara.

Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara,

yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah

negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan

yang berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.

Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian, yaitu:

1. Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke), konstitusi berarti

keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti

halnya hukum pada umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan

dokumen tertulis atau tidak tertulis atau dapat pula campuran dari dua

unsur tersebut.

2. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi berarti

piagam dasar atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai

peraturan-peraturan dasar negara. Contohnya adalah UUD 1945.

Menurut Herman Heller, konstitusi mencakup tiga pengertian, yaitu:


1. Die politische verfassung als gesselchaffliche wirklichkeit, yaitu konstitusi

yang mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu

kewajiban.

2. Die verselbstandigte rechtverfassung, yaitu mencari unsur-unsur hukum

dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat tersebut untuk dihadirkan

sebagai suatu kaidah hukum.

3. Die geschriebene verfassung, yaitu menuliskan konstitusi dalam suatu

naskah sebagai peraturan perundangan yang tertinggi derajatnya dan

berlaku dalam suatu negara.

Menurut pendapat L.J. Apeldorn dan Herman Heller., konstitusi tidaklah

sama dengan UUD. Undang-Undang Dasar hanyalah sebatas hukum yang tertulis,

sedangkan konstitusi di samping memuat hukum dasar yang tertulis juga

mencakup hukum dasar yang tidak tertulis.

B. Nilai-Nilai konstitusi

1. Nilai Normatif. Bagi suatu Bangsa konstitusi itu bukan saja berlaku dalam

arti hukum, tetapi juga merupakan suatu kenyataan (Reality). Dalam arti

sepenuhnya diperlukan dan efektif. Contoh negara yang menganutnya

yaitu negara Amerika Serikat.

2. Nilai Nominal. Dalam hal ini konstitusi menurut hukum memang berlaku

tetapi kenyataanya tidak sempurna. Ketidak sempurnaan berlakunya suatu

konstitusi ini jangan dikacaukan bahwa sering kali suatu konstitusi yang

tertulis berbeda dari konstitusi yang dipraktekan oleh negara Indonesia.


3. Nilai Semantik. Konstitusi itu secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam

kenyataannya hanya sekedar untuk memberi bentuk dari tempat yang telah

ada dan untuk melaksanakan kekuasaan politik contoh negara Indonesia

pada masa Orde Lama.

C. Fungsi Konstitusi

1. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi

konstitusionalisme;

2. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah.

3. Sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang

kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam

sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan negara;

D. Sifat Konstitusi

1. Formil dan materiil; Formil berarti tertulis. Materiil dilihat dari segi isinya

berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara. (sama

dengan konstitusi dalam arti relatif).

2. Flexibel dan rigid, Kalau rigid berarti kaku suliot untuk mengadakan

perubahan sebagaimana disebutkan oleh KC Wheare Menurut James

Bryce, ciri flexibel :

a. Elastis.

b. Diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang.

3. Tertulis dan tidak tertulis


BAB III

KESIMPULAN

Konstitusi sebagai hukum dasar berisi aturan-aturan dasar atau pokok-pokok

penyelenggaraan Negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum. Aturan

pokoknya perlu dijabarkan lebih lanjut dalam norma hukum di bawahnya, seperti:

 Ketetapan MPR,

 Undang-Undang,

 Perpu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang),

 Peraturan Pemerintah,

 Keputusan Presiden,

 Peraturan Daerah.

Kita sebagai Mahasiswa dan juga sebagai penerus bangsa merupakan hal

yang sangat penting uantuk mengetahui konstitusi-konstitusi Negara, khususnya

Negara kita Indonesia ini, lebih-lebih konstitusi di yang dipakai diera reformasi

ini.

Daftar Pustaka
- http://shevaonseven.blogspot.com/2010/06/hukum-konstitusi-i.html

- http://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitu

- Sumber : LKS Pelita; Kewarganegaraan. Untuk kelas X semester 2.

- Teori dan Hukum Konstitusi" . Prof.Dr.H.Dahlan Thaib,SH.M.Si

- Kewenangan Pemerintah Daerah".Dr.H.SuriansyahMurhaini,SH.MH

- Hukum dan Konstitusi Indonesia" Dr.J.C.T Simorangkir,SH

- Hukum Tata Negara Darurat" Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie,SH

- Konstitusi Indonesia UUD 1945 dan Amandemen"

- Hukum Tata Negara RI" Prof.Drs.C.S.T Kansil,SH

Anda mungkin juga menyukai