[ MATA KULIAH ]
“ Undang – Undang Dasar”
Disusun Oleh :
1. Tinur Pida S.
2. Dandi pradana
3. Agung pratama
4. Eka saputra R.
5. Taskia tunnupus
6. Yunika lisi putri
7. Malfina ancaradila
[ JURUSAN ]
INSTITUT ADMINISTRASI DAN KESEHATAN SETIH SETIO
MUARA BUNGO
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurah kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kepada kita sehingg kita dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam
kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah terlibat dan membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan fungsi UUD....................................................................3
B. konstitusionalisme..............................................................................4
C. Ciri- Ciri Undang Undang Dasar........................................................5
D. Pergantian Undang -undang Dasar.....................................................5
E. Perubahan undang-Undang Dasar (Amandemen)..............................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin dibahas penulis dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa defenisi dan fungsi dasri UUD?
2. Apa itu konmstitusionalisme?
3. Bagaimana ciri-ciri Undang- Undnag Dasar?
1
4. Bagaimana proses pergantian Undang- Undang Dasar?
5. Bagaimana proses perubahan Undang -undang dasar (amandemen) ?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Apa defenisi dan fungsi dasri UUD
2. Untuk mengetahui Apa itu konmstitusionalisme
3. Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri Undang- Undnag Dasar
4. Untuk mengetahui Bagaimana proses pergantian Undang- Undang
Dasar
5. Untuk mengetahui Bagaimana proses perubahan Undang -undang
dasar (amandemen)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Pandangan tokoh bangsa yang hendak di wujudkan, baik sekarang
maupun masa yang akan dating.
4. Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan
bangsa hendak dipimpin
B. Konstitusionalisme
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Francis (constituer) yang
berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksudkan adalah
pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara.
Pengertian konstitusi, dalam praktik dapat berarti lebih luas dari pada
UUD, tetapi ada juga yang menyamakan dengan pengertian UUD. Bagi
para sarjana ilmu politik istilah constitutin merupakan sesuatu yang lebih
luas, yaitu keseluruhan dari peraturan-perturan baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara bagaimana suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Herman Heller
membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu:
1. Konstitusi adalah mencerminkan kehidupan politik didalam
masyarakat sebagai suatu kenyataan. Jadi mengandung pengertian
politis dan sosiologis
2. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam
masyarakat. Jadi mengandung pengertian yuridis.
3. Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang
yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
4
C. Ciri-ciri Undang Undang Dasar
Walaupun UUD satu negara berbeda dengan negara lain, kalau
diperhatikan secara cermat ada ciri-ciri yang sama, yaitu biasanya memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta hubungan antara ketiganya.
UUD juga memuat bentuk negara (Misalnya Federal atau kesatuan),
serta pembagian kekuasaan antara pemerintah federal degan
pemerintah negara-negara bagian atau antara pemerintah daerah. Selain
itu UUD memuat prosedur untuk menyelesaikan masalah pelanggaran
yurisdiksi oleh salah satu badan negara atau pemerintah dan sebgainya.
Dalam arti UUD mempunyai kedudukan sebagai dokumen legal yang
khusus.
2. Hak-hak asasi manusia (biasanya disebtu Bill of Right kalau berbentuk
naskah tersendiri)
3. Prosedur mengubah UUD (amandemen)
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
UUD. Hal ini biasanya ada jika para penyusun UUD ingin
menghindari terulangnya kembali hal-hal yang abru saja diatasi, seperti
misalnya munculnya seorang diktator atau kembalinya suatu monarki,
5. Merupakan aturan hukum yang tertinggi yang mengikat semua warga
negara dan lembaga negara tanpa kecuali.
5
(PPKI).
6
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus
1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa
Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPK).
b. Menurut sfitanya, UUD 1945 termasuk konstitusi yang Rigid
(kaku) karena UUD 1945 hanya dapat diubah dengan cara tertentu
secara khusus dan istimewa tidak seperti mengubah peraturan
perundangan biasa. Hal ini dijelaskan dalam BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR pasal 37 ayat 1”
Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah
anggota MPR harus hadir” dan pasal 2 “Putusan Diambil dengan
persetujuan sekurang- kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota
yang hadir”.
c. Menurut kedudukannya, UUD 1945 merupan konstitusi derajat
tinggi karena UUD 1945 di jadikan dasar pembuatan suatu
peraturan perundang-undangan yang lain. Karena menjadi dasar
bagi peratutan yang lain maka syarat untuk mengubahnyapun lebih
berat jika di bandingkan dengan yang lain. Mengakibatkan adanya
hierarki peraturan perundangan.
d. Menurut bentuk Negara, konstitusi (UUD 1945) mejelaskan bahwa
bentuk Negara Indonesia adalan Negara kesatuan. Buktinya
terdapat pada BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN pasal 1
ayat 1 “ Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik”.
e. Menurut system pemerintahan yang dianut, Indonesia menganut
sistem pemerintahan Presidensial. Salah satu ciri sistem
pemerintahan Presidensial adalah”Dalam melakukan kewajibannya
Presiden di bantu oleh satu orang wakil presiden” (Pasal 4 Ayat 2
UUD’45).
7
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat.(27 Desember 1949-17
Agustus
1950)
a. Menurut bentuknya Konstitusi RIS merupakan kostitusi tertulis
karena dituangkan dalam suatu dokumen. Konstitusi RIS ini
terbentuk atas usulan dari PBB, dengan mempertemukan wakil-
wakil dari Indonesia dengan Belanda , maka terbentuklah suatu
persetujuan dan persetujuan tersebut dituangkan dalam sebuah
dokumen pada tanggal 27 Desember 1949, maka terbentuklah
konstitusi RIS.
b. Menurut sifatnya Konstitusi RIS merupakan konstitusi rigid karena
mempersyaratkan prosedur khusus untuk perubahan atau
amandemennya.
c. Menurut kedudukannya konstitusi RIS merupakan konstitusi
derajat tinggi karena persyaratan untuk mengubah lebih berat jika
dibandingkan merubah peraturan perundangan yang lain.
d. Menurut bentuk negara konstitusi RIS serikat/federal karena
Negara didalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing
masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus
urusan dalam negerinya.Terdapat BAB I negara Republik
Indonesia Serikat bagian I bentuk negara dan kedaulatan pasal 1,
Ayat (1).
e. Menurut bentuk pemerintahannya konstitusi RIS, berbentuk
parlementer karena kepala negara dan kepala pemerintahan,di jabat
oleh orang yang berbeda. Kepala negaranya adalah presiden, dan
kepala pemerintahannya perdana menteri. Terdapat pada pasal 69
ayat 1, pasal 72 ayat 1.
8
b. Menurut sifatnya UUDS’50 merupakan konstitusi rigid karena
dalam perubahannya mempersyaratkan prosedur khusus sehingga
tidak semudah seperti merubah peraturan perundang-undangan
biasa. Diatur dalam pasal 140 UUDS 1950 ayat 1-4.
c. Menurut kedudukannya UUDS’50 merupakan konstitusi derajat
tinggi karena persyaratan merubahnya tidak semudah peraturan
perundangan biasa. Dan kedudukan UUDS ’50 merupakan
peraturan tertinggi dalam perundang-undangan diatas UU dan UU
Darurat.
d. Menurut bentuk negara UUDS’50, Indonesia berbentuk kesatuan
karena pada asasnya seluruh kekuasaan dalam negara berada
ditangan pemerintah pusat.
e. Menurut sistem pemerintahannya UUDS’50, Indonesia menganut
sistem pemerintahan parlementer dimana kepala negara dijabat oleh
seorang presiden dan kepala pemerintah di jabat oleh perdana
mentri.
9
berbunyi“ Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk
Republik”.
e. Menurut sistem pemerintahannya, konstitusi yang dianut adalah
konstitusi dalam pemerintahan presidensial. Dimana kepala negara
dan kepala pemerintahan berada ditangan presiden
1
belakang, bahkan paham integralistiklah yang memberangus demokratisasi
di Indonesia. Kemudian secara yuridis, karena UUD 1945 sendiri telah
mengatur prinsip dalam mekanisme perubahan konstitusi (Pasal 37).
Adapun dasar pertimbangan praktis-politisnya sesuai dengan sinyalemen
Mochtar Pabottinggi bahwa konstitusi/UUD 1945-nya sudah lama tidak
dijalankan secara murni dan konsekuen.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak
mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan
kenegaraan (staatstructuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem
pemerintahan presidensiil. Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945
mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang
Umum dan Sidang Tahunan MPR:
1. Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober1999 → Perubahan
Pertama UUD 1945
2. Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus2000 → Perubahan
Kedua UUD 1945
3. Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November2001 → Perubahan
Ketiga UUD 1945
4. Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus2002 → Perubahan
Keempat UUD 1945
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konstitusi model Amerika (yang tertulis) sekaligus dapat dikatakan
“Abad UUD” dimulai dengan diundangkannya UUD tertulis yang pertama
yaitu UUD Amerika Serikat pada tahun 1789 dan deklarasi francis tentang
hak-hak manusia dan warga negara 1789.
Konstitusi dalam praktik dapat berarti lebih luas dari pada UUD,
tetapi ada juga yang menyamakan dengan pengertian UUD. Istilah
constitutin merupakan sesuatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari
peraturan-perturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara bagaimana suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Sedangkan pengertian Undang-
Undang Dasar adalah hukum dasar tertulis yang menjadi dasar semua
undang-undang dan peraturan lain dalam suatu negara
Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu konstitusi adalah hukum
dasar tertulis dan tidak tertulis sedangkan UUD adalah hukum dasar
tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh karenanya makin elastik
sifatnya aturan itu makin baik, konstitusi menyangkut cara suatu
pemeritahan diselenggarakan. Di dalam negara-negara yang mendasarkan
dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-Undang Dasar mempunyai
fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang, dengan
demikian hak warga negara akan terlindungi.
B. Saran
Konstitusi tertulis negara Indonesia mengamanatkan dalam dalam
pembukaan UUD 1945 sesuai dengan tujuan dan fungsi negara, oleh
karena itu agar kepada para penyelenggara negara supaya lebih
menfokuskan kebijakannya sesuai dengan amanat UUD 1945 supaya dapat
memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi rakyat.
1
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H., M.Si, Jazim hamidi, S.H., M.Hum, Hj. Ni’matul
huda, S.H., M.Hum. 2001. Teori dan Hukum Konstitusi. Yogyakarta. PT.
Rajagrafindo Persada.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi
http://wennduut.blogspot.com/2011/05/konstitusi-negara-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang
http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/12/127/id/undang_undang-dasar
1945.html
http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/sejarah-konstitusi-dan
amandemenuud.html
http://news.detik.com/read/2006/07/12/200512/634568/10/uud-hasil-
amandemenbanyak-kelemahan?nd992203605