Anda di halaman 1dari 24

Makalah PKn Tentang Konstitusi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa yang masih memberi kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“Konstitusi”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Dalam Penulisan makalah ini, penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami
mengucapkan terimakasih atas waktunya untuk membaca
makalah dari kami.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan dan guru guna untuk
meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Selasa, 06 September 2022


Penulis

Kelompok 1

1 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

DAFTAR ISI
COVER/SAMPUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I ..................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
C. Tujuan .......................................................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
A. Pengertian Konstitusi................................................................................................. 5
B. Istilah Konstitusi......................................................................................................... 7
C. Kedudukan Konstitusi ................................................................................................ 9
D. Macam-Macam Konstitusi ......................................................................................... 9
E. Sifat dan Fungsi Konstitusi ....................................................................................... 9
F. Tujuan Konstitusi ...................................................................................................... 11
G. Substansi Konstitusi.................................................................................................. 12
H. Pentingnya Konstitusi Dalam Negara ..................................................................... 14
I. Perubahan Konstitusi di Negara Indonesia ............................................................. 15
J. Klasifikasi Konstitusi ................................................................................................. 20
BAB III ................................................................................................................................ 21
PENUTUP ........................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 21
B. Saran ........................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................23

2 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi konstitusi adalah aturan dasar mengenai ketatanegaraan suatu
negara. Kedudukannya merupakan hukum dasar dan hukum tertinggi. Konstitusi
memiliki dua sifat yaitu kaku dan luwes. Adapun fungsi konstitusi adalah membatasi
kekuasaan dan menjamin HAM. Isinya berupa pernyataan luhur, struktur dan
organisasi negara, jaminan HAM, prosedur perubahan, dan larangan perubahan
tertentu. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia terdiri dari 1. UUD 1945
(KonstitusiI), 2. Konstitusi RIS 1949, 3. UUDS 1950, 4. UUD 1945 Amandemen.
Amandemen konstitusi terdiri dari pengertian, hasil-hasil dan sikap yang seharusnya
positif-kritis dan mendukung terhadap proses Amandemen UUD 1945. Pelaksanaan
Konstitusi di Indonesia pernah terjadi penyimpangan, yang mana bertujuan untuk
menjadi pelajaran bagi masa depan.

Pesan Bijak:

1. “Didalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi


konstitusional, UUD mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi
kekuasaan.
2. Pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang”. (Miriam Budiharjo) “Kekuasaan cenderung
diselewengkan, semakin besar kekuasaan, semakin besar kecenderungan
untuk diselewengkan”. (Lord Acton).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Konstitusi ?
2. Bagaimana sifat dan fungsi Konstitusi ?
3. Apa kedudukan konstitusi?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu konstitusi.

2. Dapat mengetahui sifat dan fungsi konstitusi.

3 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

3. Dapat mengetahui kedudukan konstitusi.

D. Manfaat
Manfaat belajar konstitusi adalah supaya lebih tahu hukum dasar tertulis yang
merupakan aturan-aturan yang ada di Indonesia, supaya dapat mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari, bahwa KONSITUSI itu sangat penting.

4 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs.Inggris) – constitutie (Bhs.
Belanda) –constituer (Bhs.Perancis), yang berarti membentuk, menyusun, menyatakan.
Dalam Bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan artinya dengan UUD.
Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang disebut
negara. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara,
yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah negara.
Pengertian konstitusi menurut para ahli :

a)Koernimanto soetopawiro
Istilah konstitusi berasal dari Bahasa Latin cisme yang berarti bersama dengan
dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan
secara bersama.
b)Lasalle
Konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat didalam masyarakat
seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam masyarakat misalnya
kepala negara angkatan perang, partaipolitik.
c)Herman heller
Konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat
yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.
d)K. C. Wheare
Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur/memerintah dalam pemerintahan suatu
negara.

Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang


berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi. Dalam konsep dasar konstitusi,
pengertian konstitusi:

5 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

1) Kontitusi itu berasal dari Bahasa Prancis yakni constituer yang berarti
membentuk.
2) Dalam Bahasa Latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume”
berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri
atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.
3) Dalam istilah Bahasa Inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang
lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari
peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyarakat.
4) Dalam terminilogi hukum islam (FiqhSiyasah) konstitusi dikenal dengan
sebutan DUSTUS yang berate kumpulan faedah yang mengatur dasar dan
kerjasama antar sesama anggota masyarakat dalam sebuah Negara.
5.) Menurut pendapat James Bryce, mendefinisikan konstitusi sebagai suatu
kerangka masyarakat politik (Negara yang diorganisir dengan dan melalui
hukum). Dengan kata lain konstitusi dikatakan sebagai kumpulan prinsip-
prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan
hubungan diantara keduanya.

Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian,


yaitu:
1. Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke), konstitusi berarti
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti halnya
hukum pada umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan dokumen tertulis
atau tidak tertulis atau dapat pula campuran dari dua unsur tersebut. Sebagai
hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar dan hukum dasar yang tidak
tertulis/Konvensi.
Konvensi sebagai aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan bernegara mempunyai sifat;
a. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dalam praktek penyelenggaaraan
Negara.

b. Tidak bertentangan dengan hukum dasar tertulis / Undang-undang Dasar dan


berjalan sejajar.

6 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

c. Diterima oleh rakyat Negara Bersifat melengkapi sehingga memungkinkan


sebagai aturan dasar yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar. Konstitusi
sebagai hukum dasar memuat aturan-aturan dasar atau pokok-pokok
penyelenggaraan bernegara, yang masih bersifat umum atau bersifat garis besar
dan perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam norma hukum dibawahnya.

2. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi berarti piagam dasar
atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara. Contohnya adalah UUD 1945.
Sesungguhnya pengertian konstitusi berbeda dengan Undang Undang Dasar, hal
tersebut dapat dikaji dari pendapat L. J. Apeldorn dan Herman Heller. Menurut
Apeldorn, konstitusi tidaklah sama dengan UUD. Undang-Undang Dasar hanyalah
sebatas hukum yang tertulis, sedangkan konstitusi disamping memuat hukum dasar
yang tertulis juga mencakup hukum dasar yang tidak tertulis. Adapun menurut
Herman Heller, konstitusi mencakup tiga pengertian, yaitu:
Die politische verfassung als gesselchaffliche wirklichkeit, yaitu konstitusi yang
mencerminkan kehidupan politik didalam masyarakat sebagai suatu
kewajiban.
Die verselbstandigte rechtverfassung, yaitu mencari unsur-unsur hukum dari
konstitusi yang hidup dalam masyarakat tersebut untuk dihadirkan sebagai
suatu kaidah hukum.
Die geschriebene verfassung, yaitu menuliskan konstitusi dalam suatu naskah
sebagai peraturan perundangan yang tertinggi derajatnya dan berlaku dalam suatu
negara.
Konstitusi sebagai hukum dasar berisi aturan-aturan dasar atau pokok-pokok
penyelenggaraan negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum.

B. Istilah Konstitusi
Istilah konstitusi secara umum menggambarkan keseluruhan system ketatanegaraan
suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur atau
memerintah negara, peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis dan ada yang tidak
tertulis. Sehubungan dengan konstitusi ini para sarjana dan Ilmuan Hukum Tata Negara
terjadi perbedaan pendapat:
1. Kelompok yang menyamakan konstitusi dengan undang-undang;
2. Kelompok yang membedakan konstitusi dengan undang-undang.

7 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

Menurut paham Herman Heller, konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari
undang-undang. Dia membagi konstitusi dalam tiga pengertian antaralain:
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik dalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan (Die Polotiche Verfasung Als Gesellchaftliche)
b. Unsur-unsur hokum dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat dijadikan sebagai
suatu kesatuan hukum dan tugas mencari unsur-unsur hukum ”Abstraksi”.
c. Ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi dan berlaku dalam
suatu negara.

Menurut Lord Bryce, terdapat empat motif timbulnya konstitusi:


1. Adanya keinginan anggota warga negara untuk menjamin hak-haknya yang mungkin
terancam dan sekaligus membatasi tindakan-tindakan penguasa;
2. Adanya keinginan dari pihak yang diperintah atau yang memerintah dengan harapan
untuk menjamin rakyatnya dengan menentukan bentuk suatu sistem ketatanegaraan
tertentu;
3. Adanya keinginan dari pembentuk negara yang baru untuk menjamin tatacara
penyelenggaraan ketatanegaraan;

8 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

4. Adanya keinginan untuk menjamin kerjasama yang efektif antar negara bagian.

C. Kedudukan Konstitusi
Konstitusi menempati kedudukan yang begitu krusial didalam kehidupan
ketatanegaraan sebuah Negara sebab konstitusi menjadi tolak ukur kehidupan berbangsa
dan bernegara yang penuh dengan fakta sejarah perjuangan para pahlawannya. Hampir
semua Negara didunia memiliki konstitusi, kecuali inggris yang memang tidak memiliki
konstitusi atau undang-undang dasar. Walupun demikian setiap konstitusi yang
mempunyai kedudukan resmi/formal yang relative sama, yaitu hukum dasar dan hukum
tinggi:
Konstitusi sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena berisi aturan dan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara.
Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Konstitusi lazimnya juga diberikan kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam
tata hukum yang bersangkutan.
D. Macam-Macam Konstitusi
Menurut C. F. Strong, konstitusi memiliki bentuk tertulis dan tidak tertulis.
Konstitusi tertulis adalah aturan–aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan
tatanegara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu
bangsa didalam persekutuan hukum negara. Konstitusi tidak tertulis/konvensi adalah
berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat–syarat konvensi
adalah : Diakui dandipergunakan berulang–ulang dalam praktik penyelenggaraan
negara, tidak bertentangan dengan UUD 1945, memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

Secara teoritis, konstitusi dibedakan menjadi konstitusi politik dan konstitusi


sosial. Konstitusi politik adalah berisi tentang norma-norma dalam penyelenggaraan
negara, hubungan rakyat dengan pemerintah, hubungan antar lembaga negara.
Sedangkan konstitusisosial adalah konstitusi yang mengandung cita-cita social bangsa,
rumusan filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin
dikembangkan bangsa itu.

E. Sifat dan Fungsi Konstitusi


Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku).

9 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu


memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan
jaman / dinamika masyarakatnya.
Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit / kaku apabila konstitusi itu sulit
untuk diubah kapanpun.
Adapun fungsi konstitusi adalah:
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.

Menjamin hak-hak asasi warga Negara

Fungsi Konstitusi menurut, (Jimly Ass hiddiqie,2002).


1. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar lembaga Negara.
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara lembaga dengan warga Negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan Negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (dalam
demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara.
6. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbolofunity), sebagai rujukan
identitas dan keagungan kebangsaan (identituofnation) serta sebagai center of
ceremony.
7. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control),baik dalam arti
sempit yaitu bidang politik dan dalam arti luas mencakup bidang social ekonomi.
8. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.
Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang
diartikan sebagai :
1) Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan;
2) Undang-undang Dasar suatu negara. Berdasarkan pengertian tersebut,

Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara dan menjadi dasar
utama bagi penyelenggaran negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati posisi penting
dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi juga menjadi

10 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan bukti sejarah
perjuangan para pendahulu sekaligus memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri
negara (the founding fathers). Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus
bangsa dalam mengemudikan negara menuju tujuannya.

F. Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang–
wenang pemerintah, menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitusionalisme yang berarti pembatasan
terhadap kekuasaan pemerintah disatu pihak danjaminan terhadap hak-hak warga Negara
maupun setiap penduduk dipihak lain.

Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah dan


menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat. Menurut Bagir Manan, “hakekat dari konstitusi merupakan perwujudan
paham tentang konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan
pemerintah disatu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap
penduduk dipihak lain”. Sedangkan, menurut Sri Soemantri, dengan mengutip pendapat
Steenbeck, menyatakan bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam konstitusi,
yaitu:
1. Jaminan hak-hak manusia;
2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar;
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan.

Dalam paham konstitusi demokratis dijelaskan bahwa isi konstitusi meliputi:


1. Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.
2. Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
3. Peradilan yang bebas dan mandiri.
4. Pertanggung jawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik) sebagai sendi utama dari
Asas kedaulatan rakyat.
Keempat cakupan isi konstitusi diatas merupakan dasar utama dari suatu pemerintah
yang konstitusional. Namun demikian, indikator suatu negara atau pemerintah disebut
demokratis tidaklah tergantung pada konstitusinya. Sekalipun konstitusinya telah
menetapkan aturan dan prinsip-prinsip diatas, jika tidak diimplementasikan dalam

11 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

praktik penyelenggaraan tata pemerintahan, ia belum bisa dikatakan sebagai negara yang
konstitusional atau menganut paham konstitusi demokrasi.
Tujuan – tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga tujuan, yaitu:
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik;
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri;
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya.

G. Substansi Konstitusi
1)Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis (written constitution
and unwritten constitution). Suatu konstitusi disebut tertulis bila berupa
(Doumentary Constitution), sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa satu
naskah (Non-Doumentary Constitution) dan banyak dipengaruhi oleh tradisi
konvensi.

12 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

Contoh : konstitusi Inggris yang hanya berupa kumpulan document.

2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution). Yang
dimaksud dengan konstitusi yang fleksibel adalah konstitusi yang diamandemen
tanpa adanya prosedur khusus sedangkan konstitusi yang kaku adalah konstitusi
yang mensyaratkan suatu adanya prosedur khusus dalam melakukan amandemen.
Dikatakan konstitusi itu flexible apabila konstitusi itu memungkinkan adanya
perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan masyarakat (contoh konstitusi
inggris dan selandia baru). Sedangkan konstitusi itudikatakan kaku atau rigid apabila
konstitusi itu sulit diubah sampai kapanpun (contoh : USA, Kanada, Indonesia dan
Jepang).

Ciri-ciri pokok, antara lain:

Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah


Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah
undang-undang
Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:

Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang

Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa


3) Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi (Supreme and not
supreme constitution) Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai
kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan peraturan perundang-undangan).
Konstitusi tidak derajat tinggi.

4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution).
Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
negara (tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi.

13 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

5) Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President


Executive and Parliamentary Executive Constitution).

Dalam system pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri antara lain:

 Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga


memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan
 Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih
 Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat
memerintahkan pemilihan umum
Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri
Soemantri)

 Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan


kekuatan yang menguasai parlemen
 Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen

Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan


parlemen dan memerintahkan diadakan pemilihan umum

H. Pentingnya Konstitusi Dalam Negara


Konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tanpa konstitusi negara tidak mungkin
terbentuk, maka konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam disertasinya
berpendapat tentang pentingnya suatu konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah
sebagai pegangan dan pemberibatas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara
harus dijalankan.
Sejalan dengan pemahaman diatas, Struycken dalam bukunya “Net Staatsrecht
van Het Koninkrijk der Nederlanden” menyatakan bahwa konstitusi merupakan
barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah
perjuangan para pendahulu, sekaligus ide-ide dasar yang digariskan oleh the
founding father, serta memberi arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan suatu negara yang akan dipimpin. Semua agenda penting

14 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

kenegaraan ini tercover dalam konstitusi, sehingga benarlah kalau konstitusi


merupakan cabang yang utama dalam studi ilmu hukum tatanegara.
Pada sisi lain, eksistensi suatu ”negara” yang diisyaratkan oleh A. G. Pringgodigdo,
baru riel ada kalau telah memenuhi empat unsur, yaitu:
1) Memenuhi unsur pemerintahan yang berdaulat,
2) Wilayah Tertentu
3) Rakyat yang hidup teratur sebagai suatu bangsa (nation), dan
4) Pengakuan dari negara-negara lain.
Dari keempat unsur untuk berdirinya suatu negara ini belumlah cukup menjamin
terlaksananya fungsi kenegaraan suatu bangsa kalau belum ada hukum dasar yang
mengaturnya. Hukum dasar yang dimaksud adalah sebuah konstitusi atau Undang-
Undang Dasar

Prof. Mr. Djokosutono melihat pentingnya konstitusi dari dua segi. Pertama, dari
segi sisi (naar de Inhoud) karena konstitusi memuat dasar dari struktur dan memuat
fungsi negara. Kedua, dari segi bentuk (Naar de Maker) oleh karena yang memuat
konstitusi bukan sembarangan orang atau lembaga. Mungkin bisa dilakukan oleh raja,
raja dengan rakyatnya, badan konstituante atau lembaga diktator. Pada sudut pandang
yang kedua ini, . C. Wheare menggkaitkan pentingnya konstitusi dengan peraturan
hukum dalam arti sempit, dimana konstitusi dibuat oleh badan yang mempunyai
”wewenang hukum” yaitu sebuah badan yang diakui sah untuk memberikan kekuatan
hokum pada konstitusi.

I. Perubahan Konstitusi di Negara Indonesia


Dalam UUD 1945 menyediakan satu pasal yang berkenaan dengan cara perubahan
UUD, yaitu pasal 37 yang menyebutkan:
1. Untuk mengubah UUD sekurang-kuranngnya 2/3 daripada anggota MPR
harus hadir;
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
angggota yang hadir.
Pasal 37 tersebut mengandung tiga norma, yaitu:
1. Bahwa wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sebagai lembaga
tertinggi negara;

15 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

2. Bahwa untuk mengubah UUD, kuorum yang dipenuhi sekurang kurangnya


adalah 2/3 dari sejumlah anggota MPR;
3. Bahwa putusan tentang perubahan UUD adalah sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota MPR yang hadir.
Jika dihadapkan pada klasifikasi yang disampaikan K C. Wheare, merupakan
bentuk konstitusi bersifat “tegar”, karena selain tata cara perubahannya tergolong sulit,
juga karena dibutuhkannya prosedur khusus. Menurut K C. Wheare, tingkat kesulitan
perubahan-perubahan konstitusi memilki motif-motif tersendiri yaitu:
1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan yang masak,
tidak secara serampangan dan dengan sadar (dikehendaki);
2. Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangannya
sebelum perubahan dilakukan;
3. Agar hak-hak perseorangan atau kelompok seperti kelompok minoritas
agama atau kebudayaanya mendapat jaminan.

Apabila kita amati mengenai system pembaharuan konstitusi di berbagai


Negara, terdapat dua system yang berkembang yaitu renewel (pembaharuan) dan
Amandement (perubahan). System renewel adalah bila suatu konstitusi dilakukan
perubahan (dalam arti diadakan pembaharuan) maka yang berlaku adalah konstitusi baru
secara keseluruhan. System ini dianut di Negara-negara Eropa Kontinental. System
Amandement adalah bila suatu konstitusi yang asli tetap berlaku sedang hasil
amandemen tersebut merupakan bagian atau dilampirkan dalam konstitusi asli. Sistem
ini dianut di Negara-negara Anglo Saxon.

Factor utama yang menentukan pembaharuan UUD adalah berbagai pembaharuan


keadaan di masyarakat. Dorongan demokrasi, pelaksanaan paham Negara kesejahteraan
(welfarestate), perubahan pola dan system ekonomi akibat industrialisasi, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat menjadi kekuatan (forces) pendorong pembaharuan
UUD. Demikian pula dengan peranan UUD itu sendiri. Hanya masyarakat yang
berkendak dan mempunyai tradisi menghormati dan menjunjung tinggi UUD yang akan
menentukan UUD dijalankan sebagaimana semestinya.

Menurut K. C. Wheare, perubahan UUD yang timbul akibat dorongan kekuatan


(forces) dapat berbentuk:

1. Kekuatan tertentu dapat melahirkan perubahan keadaan tanpa mengakibatkan


perubahan bunyi tertulis dalam UUD. Yang terjadi adalah pembaharuan makna.
Suatu ketentuan UUD diberi makna baru tanpa mengubahbunyinya.

16 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

2. Kekuatan-kekuatan yang melahirkan keadaan baru itu mendorong perubahan atas


ketentuan UUD, baik melalui perubahan formal, putusan hakim, hukum adat
maupun konvensi.

Secara Yuridis, perubahan konstitusi dapat dilakukan apabila dalam konstitusi


tersebut telah ditetapkan tentang syarat dan prosedur perubahan konstitusi. Perubahan
konstitusi yang ditetapkan dalam konstitusi disebut perubahan secara formal (formal
amandement). Disamping itu perubahan konstitusi dapat dilakukan melalui cara tidak
formal yaitu oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat primer, penafsiran oleh pengadilan
dan oleh kebiasaan dalam bidang ketatanegaraan.

Menurut C. F Strong ada empat macam cara prosedur perubahan konstitusi,


yaitu:
1. Melalui lembaga legislative biasa tetapi dibawah batasan tertentu. (By the ordinary
legislature, but under certain restrictions) Ada tiga cara yang diizinkan bagi
lembaga legislative untuk melakukan amandemen konstitusi.
o Untuk mengubah konstitusi sidang legislative harus dihadiri sekurangkurangnya
2/3 jumlah keseluruhan anggota lembaga legislative. Keputusan untuk mengubah
konstitusi adalah sah bila disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
o Untuk mengubah konstitusi, lembaga legislative harus dibubarkan lalu
diselenggarakan Pemilu. Lembaga legislative yang baru ini yang kemudian
melakukan amandemen konstitusi.
o Cara ini terjadi dan berlaku dalam system dua kamar. Untuk mengubah konstitusi,
kedua kamar harus mengadakan sidang gabungan. Sidang inilah yang berwenang
mengubah konstitusi sesuai dengan syarat cara kesatu.

o Melalui rakyat lewat referendum. (By the people through a referendum)

Apabila ada berkehendak untuk mengubah konstitusi maka lembaga Negara yang
berwenang, mengajukan usul perubahan kepada rakyat melalui referendum. Dalam
referendum ini rakyat menyampaikan pendapatnya dengan jalan menerima atau menolak
usul perubahan yang telah disampaikan kepada mereka. Penentuan diterima atau
ditolaknya suatu usul perubahan diatur dalam konstitusi

1. Melalui suara mayoritas dari seluruh unit pada Negara federal. (By a majority of
all units of a federal state). Cara ini berlaku pada Negara federal. Perubahan

17 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

terhadap konstitusi ini harus dengan persetujuan sebagian besar Negara bagian.
Usul perubahan konstitusi diajukan oleh Negara serikat tetapi keputusan akhir
berada ditangan Negara bagian. Usul perubahan juga dapat diajukan oleh Negara
bagian.
2. Melalui konvensi istimewa. (By a special conventions)

Cara ini dapat dijalankan pada Negara kesatuan dan Negara serikat. Bila terdapat
kehendak untuk mengubah UUD maka sesuai ketentuan yang berlaku dibentuklah suatu
lembaga khusus yang tugas serta wewenangnya hanya mengubah konstitusi. Usul
perubahan dapat berasal dari masing-masing lembaga kekuasaan dan dapat pula berasal
dari lembaga khusus tersebut. Bila lembaga khusus tersebut telah melaksanakan tugas
dan wewenangnya sampai selesai dengan sendirinya dia bubar.

Pada dasarnya dua metode amandemen konstitusi yang paling banyak dilakukan di
Negara-negara yang menggunakan konstitusi kaku : pertama dilakukan oleh lembaga
legislative dengan batasan khusus dan yang kedua, dilakukan rakyat melalui referendum.
Dua cara yang lain dilakukan pada Negara federal. Meski tidak universal dan konvensi
istimewa umumnya hanya bersifat permisif (dapat dipakai siapa saja dan dimana saja).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap beberapa konstitusi dari berbagai Negara dapat
dikemukakan hal-hal yang diatur dalam konstitusi mengenai perubahan konstitusi, yaitu:

1. Usul inisiatif perubahan konstitusi.


2. Syarat penerimaan atau penolakan usul tersebut menjadi agenda resmi bagi
lembaga pengubah konstitusi.
3. Pengesahan rancangan perubahan konstitusi.
4. Pengumuman resmi pemberlakuan hasil perubahan konstitusi.
5. Pembatasan tentang hal-hal yang tidak boleh diubah dalam konstitusi.
6. Hal-hal yang hanya boleh diubah melalui putusan referendum atau klausula
khusus.
7. Lembaga-lembaga yang berwenang melakukan perubahan konstitusi, seperti
parlemen, Negara bagian bersama parlemen, lembaga khusus, rakyat melalui
referendum.

Perubahan Konstitusi menurut K. C. Wheare :

18 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

1. Some primary forces, Didorong olehbeberapa kekuatan yang muncul di dalam


masyarakat. Contoh : di Filipina, Cori terhadap pemerintahan Marcos.
2. Form alamandement, Secara formal–sesuai dengan apa yang diatur dalam
konstitusi, dalam hal ini didalam konstitusi kita diatur dalam pasal tentang
perubahan yaitu pasal 37.
3. Judicial interpretation ,Perubahan dilakukan oleh hukum, dalam hal ini biasanya
adalah oleh MA–melalui penafsiran MA. Sebagai contoh; dengan menafsirkan
pasal II Tap MPR No. VII/ MPR/ 2000 tentang Kewenangan presiden untuk
mengangkat memberhentikan Kapolri, dimana menurut pasal ini sebelum
Presiden mengangkat Kapolri harus dengan persetujuan DPR yang ketentuannya
diatur dalam UU, tapi UU-nya sendiri belum ada sedang situasi dan kondisi
menghendaki pergantian tersebut disaat seperti itu maka yang semestinya
dilakukan penilaian terhadap apa yang dilakukan oleh Presiden dengan
mengangkat Kapolri baru tanpa persetujuan DPR adalah penafsiran MA dengan
menafsirkan Tap tersebut yaitu pasal 10.
4. Usage and convention, Berangkat dari aturan dasar yang tidak tertulis.

Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, Konstitusi atau Undang-undang Dasar 1945


yang diberlakukan di Indonesia, telah mengalami perubahan-perubahan dan masa
berlakunya di Indonesia, yakni dengan rincian sebagai berikut :
1. Undang-undang dasar 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949);
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus
1950);
3. Undang-undang Dasar Semntara Republik Indonesia 1950 (17 Agustus 1950
- 5 Juli 1959);
4. Undang-undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999);
5. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999 - 18 Agustus
2000);
6. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000 - 9
Nopember 2001);
7. Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan I, II, dan III (9 Nopember 2001
- 10 Agustus 2002);
8. Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan I, II, III dan IV (10 Agustus
2002).

19 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

J. Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
Konstitusi tertulis merupakan suatu instrument atau dokumen yang dapat
dijumpai pada sejumlah hukum dasar yang diadopsi atau dirancang oleh para
penyusun konstitusi dengan tujuan untuk memberikan ruang lingkup seluas
mungkin bagi proses undang-undang biasa untuk mengembangkan konstitusi
itu sendiri dalam aturan-aturan yang sudah disiapkan.
Konstitusi tidak tertulis dalam perumusannya tidak membutuhkan proses yang
panjang misalnya dalam penentuan Qourum, Amandemen, Referendum dan
konvensi.

b) Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku


1) Ciri-ciri konstitusi fleksibel yaitu :
a. Elastic
b. Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama.
2) Ciri-ciri konstitusi yang kaku
a. Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan peraturan undang-
undang yang lain.
b. Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus, istimewa dan persyaratan
yang berat.
c) Konstitusi derajat tinggi dan komstitusi derajat tidak tinggi
Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai derajat kedudukan yang
paling tinggi dalam Negara dan berada diatas peraturan perundang-undang yang
lain.
Konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan
serta derajat.
d) Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan
Jika bentuk Negara itu serikat maka akan didapatkan system pembagian kekuasaan
antara pemerintah Negara serikat dengan pemerintah Negara bagian.
Dalam Negara kesatuan, pembagian kekuasaan tidak dijumpai karena seluruh
kekuasaannya terpusat pada pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam
konstitusi.

20 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

e) Konstitusi system pemerintahan presidensial dan konstitusi system pemerintahan


parlementer. Konstitusi yang mengatur beberapa ciri-ciri system pemerintahan
presidensial dapat diklasifikasikan kedalam konstitusi system pemerintah presidensial
begitu pula sebaliknya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang
disebut Negara.

2. Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku).
Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel/luwes apabila konstitusi itu
memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan
jaman dan dinamika masyarakatnya.
Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit/kaku apabila konstitusi itu sulit
untuk diubah kapanpun.
Adapun fungsi konstitusi adalah :
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.

Menjamin hak-hak asasi warga Negara

21 | Makalah PKn Tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

3. Kedudukan konstitusi yaitu :


Konstitusi sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena berisi aturan dan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara.
Konstitusi sebagai hokum tertinggi
Konstitusi lazimnya juga diberikan kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam tata
hukum yang bersangkutan.
B. Saran
Semoga dengan adanya materi ini kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,
bahwa KONSITUSI itu sangat penting, karena merupakan suatu hukum dasar tertulis yang
merupakan aturan-aturan dasar yang dibentuk dalam mengatur hubungan antar Negara dan warga
Negara.

22 |Makalah PKn tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

DAFTAR PUSTAKA

http://amin-si.blogspot.com
http://www.ilmusiana.com/2015/04/fungsi-negara-paling-lengkap.html?m=l
http://herrypkn.blogspot.com/2012/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-
negara_31.html?=l
https://dieks2010.wordpress.com/2010/08/27/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara-
kesatuan-republik-indonesia/
https://rinastkip.wordpress.com/2012/12/24/makalah-pkn-negara-dan-konstitusi/
http://materikuliahku123.blogspot.co.id/2016/02/makalah-negara-pengertian-
negara-tujuan.html
https://www.wikipedia.com/2019/04/22/definisi-umum-konstitusi.html?m=l

*** TERIMAH KASIH ***

23 |Makalah PKn tentang Konstitusi


Makalah PKn Tentang Konstitusi

24 |Makalah PKn tentang Konstitusi

Anda mungkin juga menyukai