OLEH
Profesi Ners Angkatan IX
APOLONIA RATNA DERAN DEZY FREDELIN RIHI
ROTOK DICKY DESMAN LAK
ADELBERTUS DERU APU
AMBROSIUS BUSA PASO DONER ELFIUS LAFU
DESAK MADE PUTRI
PURNAMA DEWI
BAB I
PENDAHULUAN
Tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak
<100x/menit >100x/menit KETERANGAN
jantung ada
Usaha Tidak Lambat, tidak Nilai 0-3 = Asfiksia berat
Menangis kuat
bernafas ada teratur
Nilai 4-6 = Asfiksia sedang
Ekstremitas fleksi Nilai 7-10 = Normal
Tonus otot Lumpuh Gerak aktif
sedikit
Tidak
Refleks Gerak sedikit Menangis
ada
KOMPLI
KASI
RIWAYAT ANC
Cara Persalinan : Bayi lahir spontan di UGD tanggal 31 Januari 2022 jam 23.35
WITA.
:
Lain-lain Bayi lahir tidak segera menangis (lambat menangis), sianosis
saat menangis, sesak nafas, RR. 72 x/mnt, nafas cuping
hidung, pucat, akral dingin. BB bayi: 2.900 gram, PB 45 cm.
A/S. 0-3
:
Dada Seimbang; Diameter anterior posterior: normal; RDD (+)
:
Paru-Paru Pernafasan abdominal; Irama teratur
:
Jantung Sianosis saat menangis (+). HR. 170 x/mnt; CRT < 3 detik
:
Abdomen Bising usus (+), tali pusat bersih
: Tidak ada kelainan
Genitalia dan
anus
: Terpasang CPAP PEEP 4; Air 4 L/min; Oxygen 4 L/min,
Lain - lain
FiO2 60%, SPO2: 98%, RR: 72 x/menit, Bunyi nafas
vesikuler, Pola pernapasan: takipneu, pernapasan cuping
hidung (+). A/S= 0/3
Pemeriksaan Umum
Tanda vital
:
Suhu 36 °C
: 170 x/mnt
Heart Rate
: 72 x/mnt
Pernapasan
: 98 %
SPO2
Pengkajian Fisik
Inspeksi dan Palpasi
:
Kulit Warna: pucat, Akral: dingin, Turgor: elastis
Kepala dan : Normal
ubun–ubun
( - ) Hidrosefalus
:
Sutura Normal
:
Mata Warna hitam, alis (+), sclera putih, reflex kornea
(+), reflex pupil (+)
Hidung : Bentuk hidung simetris, terdapat lubang hidung, tidak ada secret
Telinga : Simetris ki/ka, lubang teling (+)
: Tidak ada kelainan, meconium (+)
Punggung dan
Rectum
: Polidactili pada jari tangan ki/ka
Ekstremitas
DATA MEDIC
No Nama Therapi Dosis yang dianjurkan
1. Oksigen CPAP PEEP 4; Air 4 L/min; Oxygen 4 L/min,
FiO2 60%
2. Cefotaxime inj. 2x150 mg
2. Nutrisi
Nutrisi Enteral ASI/PASI : 8 x 2,5 -5 cc per oral (Jika RR dalam
keadaan normal)
Infus D10%:
MASALAH
KEPERAWATAN Termoregulasi Tidak Efektif
Risiko Infeksi
ANALISA DATA
No Tanggal Data Subjektif Data Objekif Etiologi Problem
1. 01/02/2022 - Bayi tampak sesak Ketidakseimbangan Gangguan
Gelisah ventilasi-perfusi pertukaran gas
Nafas cuping hidung
Pola nafas takipneu (Nafas cepat,
RR. 72 x/mnt, reguler, dalam)
Ada retraksi dinding dada (ada
pengguanaan otot bantu pernafasan)
Takikardia (HR. 170 x/mnt)
Warna kulit pucat
Tampak sianosis saat bayi menangis
SPO2 98 %
Terpasang CPAP PEEP 4; Air 4
L/min; Oxygen 4 L/min, FiO2 60%
01/02/2022 2. Risiko infeksi b.d Selama masa Dalam waktu 3x24 jam Pencegahan Infeksi Kelompok
ketidakadekuatan pasien akan Observasi
pertahanan tubuh perawatan menunjukkan: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1
sekunder risiko infeksi Tingkat Infeksi lokal dan sistemik
(leukositosis), tidak terjadi - Demam (5) Terapeutik
prosedur invasif - Kemerahan (5) 2. Batasi jumlah pengunjung
- Bengkak (5) 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Keterangan: kontak dengan pasien dan
1. Meningkat lingkungan sekitar pasien
2. Cukup meningkat 4. Pertahankan teknik aseptik
3. Sedang Kolaborasi
4. Cukup menurun 5. Kolaborasi pemberian therapy
5. Menurun antibiotik (Cefotaxime 2x150
mg/IV)
- Kadar sel darah putih (5) 6. Kolaborasi pemeriksaan
Keterangan: diagnostik
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Implementasi Keperawatan
DIAGNOSA
NO TGL KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
1. 01 Februari Gangguan pertukaran gas 09.15 12.10
2022 b.d ketidakseimbangan 1. Memonitor kepatenan O2 (CPAP S=-
ventilasi-perfusi, yang PEEP 4; Air 4 L/min; Oxygen 4 O=
ditandai dengan: L/min, FiO2 60%) Bayi tampak sesak
DS. – 09.20 Gelisah
DO: 2. Mempertahankan O2 (CPAP PEEP 4; Ada retraksi dinding dada
Bayi tampak sesak Pola nafas takipneu
Air 4 L/min; Oxygen 4 L/min, FiO2
Gelisah Irama nafas teratur
60%
Nafas cuping hidung RR. 70 x/mnt
09.30
Pola nafas takipneu Takikardia (HR. 166 x/mnt)
3. Mengatur posisi dengan kepala semi
(Nafas cepat, RR. 72 Pucat berkurang
ekstensi
x/mnt, reguler, dalam) Sianosis berkurang
12.00
Ada retraksi dinding SPO2. 96%
4. Memonitor frekuensi, irama dan
dada Terpasang O2 (CPAP PEEP
pola nafas, HR
Takikardia (HR. 170 4; Air 4 L/min; Oxygen 4
5. Memonitor saturasi oksigen
x/mnt) L/min, FiO2 60%)
6. Mendokumentasikan hasil
Warna kulit pucat A = Masalah belum teratasi
pemantauan
Tampak sianosis saat P = Intervensi no. 1,2,3,4,5,6,7
bayi menangis
dilanjutkan.
SPO2 98 %
Terpasang CPAP PEEP
4; Air 4 L/min;
Oxygen 4 L/min, FiO2
60%
2. 01 Februari Risiko infeksi b.d 09.25 12.15
2022 ketidakadekuatan 1. Memonitor tanda dan gejala S=-
pertahanan tubuh sekunder terjadinya infeksi O=
(leukositosis), prosedur 2. Mencuci tangan sebelum dan Tidak ditemukan tanda-
invasif sesudah kontak dengan pasien dan tanda infeksi (seperti
lingkungan sekitar pasien dan demam, kemerahan dan
mempertahankan teknik aseptik bengkak)
10.00 TTV.
3. Melayani injeksi cefotaxime 150 Temp. 36 °C
mg/IV (1,5 cc) HR. 166 x/mnt
11.00 RR. 70 x/mnt
4. Menganjurkan keluarga untuk SPO2 96%
masuk berkunjung satu per satu dan Terpasang IVFD D5% 174
selalu mencuci tangan sebelum dan cc/hari (via infus pump)
sesudah mengunjungi bayi Terpasang O2 (CPAP PEEP
4; Air 4 L/min; Oxygen 4
L/min, FiO2 60%)
Hasil WBC (tgl 01-02-
2022) 20.09 10˄3/uL (nilai
rujukan= 3.00–15.00)
A = Masalah teratasi sebagian
P = Pertahankan intervensi (1, 2,
3, dan 4)
EVALUASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TGL KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN NAMA & TANDA
TANGAN
1. 03 Februari Gangguan pertukaran gas Jam 14.00 Kelompok 1
2022 b.d ketidakseimbangan S = -
ventilasi-perfusi O=
Sesak berkurang (5)
Bayi tampak tenang, tidak gelisah (5)
Nafas cuping hidung (-) (5)
Takikardia membaik (HR 140 x/mnt)
(5)
Sianosis membaik (5)
Pola nafas membaik (RR. 50 x/mnt) (5)
Warna kulit membaik (kemerahan) (5)
Tidak ada retraksi dinding dada
Terpasang O2 nasal kanul 1 L/menit
SPO2 98%
A= Masalah teratasi
P= Intervensi dilanjutkan sampai bayi dalam
kondisi sehat dan boleh rawat jalan.
2. 03 Februari Risiko Infeksi b.d Jam 14.05 Kelompok 1
2022 ketidakadekuatan S=-
pertahanan tubuh O=
sekunder Tanda-tanda infeksi:
(leukositosis), a. Demam (-) (5)
prosedur invasif b. Kemerahan (-) (5)
c. Bengkak (-) (5)
TTV:
Temp. 36 °C
HR. 140 x/mnt
RR. 50 x/mnt
SPO2 98%
Terpasang IVFD D10% 200 cc/hari
Terpasang O2 nasal kanul 1 L/mnt
Hasil WBC (tanggal 01 Februari
2022) 20.09 10˄3/uL (nilai
rujukan= 3.00–15.00) (2)
A = Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian
P = Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
(Lakukan pemeriksaan ulang WBC
untuk mengetahui efektivitas terapi dan
tindakan keperawatan)
BAB IV PEMBAHASAN
Menurut kelompok, ada beberapa intervensi yang perlu diteruskan kepada petugas kesehatan diruangan jika
masalah gangguan pertukaran gas kembali terjadi setelah pasien tidak menjadi pasien kelolaan, yaitu
dengan melakukan tindakan :
a. Observasi:
Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Memonitor pola napas
OLEH
Profesi Ners Angkatan IX
APOLONIA R. D.
ROTOK
ADELBERTUS DEZY FREDELIN RIHI
DERU DICKY DESMAN LAK APU
AMBROSIUS BUSA DONER ELFIUS LAFU
PASO
DESAK MADE P. P.
DEWI
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
2022