Anda di halaman 1dari 6

BAB II

2.1 Definisi Biooptik

Biooptik merupakan susunan atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk
hidup/zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan optik dikenal sebagai bagian
ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. Fokus utama di biooptik adalah
terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling
penting pada manusia atau makhluk hidup. Sebagian besar pengetahuan kita tentang dunia di
sekeliling kita didapat melalui mata. Perasaan tidak berdaya yang muncul saat kita terperangkap
dalam kegelapan di lingkungan yang asing merupakan petunjuk kuat akan ketergantungan kita
pada penglihatan. Indra penglihatan terdiri dari tiga komponen utama:

1. Mata yang memfokuskan bayangan dari dunia luar ke retina

2. Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak

3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.

2.2 Definisi Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Banyak pengetahuan yang kita peroleh
melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan
seseorang. Bagian-bagian mata dapat dilihat pada gambar berikut ini :

2.2 Anatomi mata

a. Sklera (bagian putih mata)

merupakan lapisan luar mata berupa selubung berserabut putih dan relatif kuat.

b. Konjungtiva

Merupakan selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.
c. Kornea

Kornea adalah lapisan mata paling depan dan merupakan pembungkus dari iris, pupil,badan bilik
anterior serta berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm

d. Lapisan koroid

Merupakan lapisan tipis di dalam sklera yang berisi pembuluh darah dan suatu bahan pigmen,
tidak menutupi kornea.

e. Pupil

Merupakan daerah hitam di tengah-tengah. fungsinya mengatur cahaya yang masuk.

f. Iris

Merupakan jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di
depan lensa, berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah
ukuran pupil.

g. Lensa

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata
adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina.

h. Retina

Merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata, berfungsi
mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak.

i. Saraf optikus

Merupakan kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak.

j. Bintik buta

Merupakan cakram optik yang merupakan bagian fovea dekat hidung, merupakan tempat
percabangan serat saraf dan pembuluh darah ke retina, tidak mengandung sel batang ataupun
kerucut, terletak pada region sekitar 13° 18°.

k. Humor aqueous

Merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir di antara lensa dan kornea (mengisi segmen
anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea, dihasilkan oleh prosesus
siliaris.
l. Humor vitreous

Merupakan gel transparan/cairan kental yang terdiri dari bahan berbentuk serabut, terdapat di
belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

2.3 Mekanisme penglihatan dan pembentukan bayangan pada Mata

Sistem optik yang paling penting bagi manusia adalah mata. Di depan lensa mata terdapat
selaput yang membentuk suatu celah lingkaran. Selaput inilah yang disebut iris dan berfungsi
memberi warna pada mata. Iris mengatur ukuran biji mata, sedang tebal lensa dikendalikan oleh
otot siliari. Kornea mata adalah bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam yang
dilapisi oleh selaput bening. Di belakang kornea terdapat cairan. Cahaya memasuki mata melalui
iris menembus biji mata, dan oleh lensa difokuskan sehingga jatuh ke retina atau selaput jala.
Retina adalah lapisan serat saraf yang menutupi bagian belakang. Retina mengandung struktur
indra cahaya yang sangat halus disebut batang dan kerucut dan memancarkan informasi yang
diterima saraf optik dan dikirim ke otak. Apabila kita ingin melihat benda yang jauh letaknya
maka otot siliari akan mengendor dan berakibat sistem lensa kornea berada pada panjang fokus
maksimumnya yaitu kira-kira 2,5 cm . Proses pembentukan Benda yang tingginya y terletak pada
jarak maka tampak kecil karena bayangan yang terbentuk di retina kecil dengan tinggi bayangan
y’. Bayangan yang ditangkap di retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Otak kitalah yang
menerjemahkan sehingga kalau kita melihat suatu benda maka kita dapat melihat seolah-olah
bayangan tegak dan tidak terbalik.

2.4 Kelainan Pada Mata

1. Rabun jauh

Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak
jauh.Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik.
2. Rabun dekat

Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar melihat
objek dari jarak dekat. Umumnya disebabkan faktor genetik dari orang tua yang menderita rabun
dekat.

3.Rabun senja

Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat di tempat
dengan pencahayaan buruk, tempat gelap, ataupun di malam hari.

4. Astigmatisme

Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa
yang tidak sempurna atau tidak rata.

5. Buta warna

Anda dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu atau tidak
mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain (biasanya merah dan hijau).

2.5 Pemeriksaan Visus Mata

Tidak semua orang mempunyai visus yang sama. Visus dipergunakan untuk menentukan
penggunaan kacamata. Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kaca
mata) tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan tentang baik buruknya
fungsi mata secara keseluruhan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata.
Gangguan penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang
mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan
mata.

Pemeriksaan visus dapat dilakukan dengan menggunakan Optotype Snellen, kartu Cincin
Landolt, kartu uji E, dan kartu uji Sheridan/Gardiner. Optotype Snellen terdiri atas sederetan
huruf dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta disusun dalam baris mendatar.
Dengan Optotype Snellen dapat ditentukan tajam penglihatan atau kemampuan melihat
seseorang, seperti :

1. Bila visus 6/6 maka berarti ia dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, yang oleh orang normal
huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 6 meter.

2. Bila pasien hanya dapat membaca pada huruf baris yang menunjukkan angka 30, berarti tajam
penglihatan pasien adalah 6/30.

3. Bila pasien hanya dapat membaca huruf pada baris yang menunjukkan angka 50, berarti tajam
penglihatan pasien adalah 6/50.

4. Bila visus adalah 6/60 berarti ia hanya dapat terlihat pada jarak 6 meter yang oleh orang
normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.

5. Bila pasien tidak dapat mengenal huruf terbesar pada kartu Snellen maka dilakukan uji hitung
jari. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60 meter.

6. Bila pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3
meter, maka dinyatakan tajam 3/60.

7. Dengan uji lambaian tangan, maka dapat dinyatakan visus pasien yang lebih buruk daripada
1/60. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti visus
adalah 1/300.

8. Kadang-kadang mata hanya dapat mengenal adanya sinar saja dan tidak dapat melihat
lambaian tangan. Keadaan ini disebut sebagai tajam penglihatan 1/~. Orang normal dapat melihat
adanya sinar pada jarak tidak berhingga.

9. Bila penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan penglihatannya
adalah 0 (nol) atau buta total.
Adapun penggolongannya adalah sebagai berikut:

 Penglihatan normal

Pada keadaan ini penglihatan mata adalah normal dan sehat.

 Penglihatan hampir normal

Tidak menimbulkan masalah yang gawat, akan tetapi perlu diketahui penyebabnya. Mungkin
suatu penyakit masih dapat diperbaiki.

 Low vision sedang

Dengan kacamata kuat atau kaca pembesar masih dapat membaca dengan cepat.

 Low vision berat

Masih mungkin orientasi dan mobilitas umum akan tetapi mendapat kesukaran pada lalu lintas
dan melihat nomor mobil. Untuk membaca diperlukan lensa pembesar kuat. Membaca menjadi
lambat.

 Low vision nyata

Bertambahnya masalah orientasi dan mobilisasi. Diperlukan tongkat putih untuk mengenal
lingkungan. Hanya minat yang kuat masih mungkin membaca dengan kaca pembesar, umumnya
memerlukan Braille, radio, pustaka kaset.

 Hampir buta

Penglihatan kurang dari 4 kaki untuk menghitung jari. Penglihatan tidak bermanfaat, kecuali
pada keadaan tertentu. Harus mempergunakan alat nonvisual.

 Buta total

Tidak mengenal rangsangan sinar sama sekali. Seluruhnya tergantung pada alat indera lainnya
atau tidak mata.

Anda mungkin juga menyukai