Anda di halaman 1dari 15

Askep Keluarga Lansia dgn Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN ANGGOTA KELUARGA LANSIA PADA KELUARGA Tn. K
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Ny. K DI RT 1 RW 5
DESA PAYAMAN KECAMATAN MEJOBO
KABUPATEN KUDUS

PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 19 juni 2013

I. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. K
b. Usia : 57 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Buruh
f. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
:RT.1 RW.5 Desa Payaman Kec.Mejobo Kab. Kudus

a. Komposisi Keluarga
No Nama Umur J Hub Agama Pendi Pekerjaan Status Pnykt yg
K Dgn dikan imunisasi dderita
KK 3 bln trakhir
1 Tn. K 57 th K Suami Islam SD Swasta - Pegel-pegel
2 Ny. S 50 th P Istri Islam SD IRT - -
3 Ny. K 90 th P Ibu Islam - - - Hipertensi
4 An. N 23 th L Anak Islam SMA Buruh - Pegel-pegel

Dalam keluarga Tn. K khususnya pada Ny.K umur 90 tahun menderita penyakit Hipertensi,
menurut keterangan Ny. S mengatakan bahwa Ny. K sudah menderita Hipertensi sejak 5 tahun
yang lalu, sering pusing dan saat diwawancarai Ny.S mengatakan tidak tahu penyebab beliau
menderita Hipertensi karena dikeluarganya sebelumnya tidak ada yang pernah menderita
Hipertensi.
Masalah yang ditemukan :
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang Hipertensi

Genogram:

Keterangan :

: Wanita : Laki-laki

: Klien -------- : Dalam 1 rumah


+ : Meninggal dunia : Garis keturunan

Berdasarkan genogram diatas, keluarga Tn. K menurut garis keturunan terlihat tidak ada
yang mempunyai riwayat Hipertensi dari Ny. K
b. Tipe Keluarga
Tn. K berkata ”Saya dan istri tinggal di rumah ini bersama anak saya dan neneknya (Ny. K),
tapi setiap hari yang ada di rumah hanya istri saya (Ny.S) dan ibunya Ny. S yaitu (Ny. K), Tn. K
bekerja di tempat saudaranya dan An.N yang bekerja di pasar. Dari data tersebut maka keluarga
Tn. K termasuk dalam keluarga Extended family, yang terdiri dari mbah putri, bapak, ibu dan 1
orang anak.
c. Suku Bangsa dan Budaya
Tn. K dan keluarga merupakan warga negara Indonesia bersuku Jawa . Bahasa yang
dipergunakan dalam komunikasi antar anggota keluarga dengan menggunakan bahasa Jawa
ngoko. Keluarga menguasai bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Dalam kehidupan
berkeluargannya, terutama Tn. K dan Ny. S percaya adanya adat istiadat yang mengikat dan
memegang teguh tradisi yang ada di wilayah tempat tinggalnya.

d. Agama
Tn. K dan keluarganya semua beragama Islam. Keluarganya juga rajin mengikuti kegiatan
keagamaan. Tn. K mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian bapak- bapak yang dilakukan
satu minggu sekali di malam sabtu, Ny.S juga sering mengikuti pengajian ibu-ibu yang dilakukan
satu minggu sekali di malam jum’at. Disamping itu banyak kaligrafi yang ditempel didinding
rumah Tn. K. Keluarganya sering melakukan sholat jama’ah di rumah terutama sholat magrib dan
isya.
e. Status Sosial Ekonomi
Secara ekonomi, keluarga Tn. K bekerja di rumah adiknya. Ny.S ibu rumah tangga dan
menjaga Ny. K. An. N bekerja di pasar, Keluarga ini cukup mampu memenuhi kebutuhan dasar
hidup sehari-hari dan masyarakat sekitar menganggap keluarga Tn. K termasuk ekonomi kebawah.
Dirumah yang Tn. K sekarang tempati, mempunyai barang seperti, TV, alat-alat perlengkapan
masak , sepeda motor dan lain-lain.
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. S mengatakan ”Kalau hari libur nggak kemana-mana mbak, ya di rumah saja, paling-
paling nonton TV saja. Biasanya anak saya setelah pulang kerja juga nonton TV dan main/
berkunjung di rumah tetangga. Ny. K mengatakan terkadang pergi ziaroh ke wali 9 ataupun
kerumah saudara.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tn. K dan Ny. S memiliki anak pertama berusia 23 tahun (An. N), tahap perkembangan
keluarga Tn. K saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan anggota keluarga dewasa.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga Dengan Anggota Keluarga Dewasa
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat anaknya sudah bekerja.
 Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
Tn. K mengatakan istrinya tidak pernah meminta yang macam- macam/ berlebihan. Tn. K
berkata” istri saya orangnya nrimo kok mas!”. Ny. S berkata “Suami saya sifatnya agak keras/
tegas mbak, tapi sayang sama istri dan anaknya, mau menerima pendapat orang lain dan kalau mau
pergi biasanya ijin dulu”
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan keluarga
Tn. K mengatakan jika tidak ada kesibukan pasti menyempatkan waktu untuk berkumpul
dengan keluarga termasuk dengan adiknya tempat Tn. K bekerja. Ny. S juga berkata “Anak saya
biasanya kalau ada masalah selalu cerita dengan saya atau bapaknya”.
c. Riwayat Keluarga Sebelumnya (Pihak Istri dan Suami)
Menururt keterangan Ny.S yaitu sebelumnya anggota keluarganya belum pernah ada yang
menderita Hipertensi baik dari Tn.K ataupun ibu dari Ny.S. Begitu juga dari garis keturunan Tn.K
sebelumnya belum pernah ada anggota keluarga yang menderita Hipertensi. Dan penyakit lain
yang biasanya sering di derita hanya batuk, pilek dan demam.
d. Riwayat Keluarga Inti
Ny.S berkata ” Ny.K menderita Hipertensi sudah sejak 5 tahun yang lalu mas, belum
pernah di opname di Rumah Sakit, hanya di periksakan ke mantri terdekat.

III. DATA LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah Tn.K adalah rumah permanent dimana dinding rumah dari batu bata
yang sudah di plester dengan luas tanah dari berdirinya bangunan rumah 10 X 6 m2. Lantai rumah
baik halaman depan, ruang tamu, dan kamar tidur sudah berlantai ubin dan keramik. Ventilasi
rumah Tn. K baik, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah dan kamar-kamar melalui pintu dan
jendela. Persediaan air bersih untuk mencukupi keluarga berasal dari sumur pompa. Kondisi air
minum cukup bersih (tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa). Tempat penampungan bagi
sampah rumah tangga terletak di belakang rumah. Pengolahan sampah biasanya dikumpulkan
kemudian dibakar. Limbah dari rumah tangga dan dari dapur mengalir ke selokan terbuka di
belakang rumah. Kondisi ruangan dalam rumah kurang tertata rapi kurang bersih, rumah
berdinding batu bata dan sudah diplester. Letak WC dan kamar mandi berada di dalam rumah.
Jenis WC yang digunakan adalah leher angsa. Kondisi dalam kurang bersih dan rapi. Untuk
masalah keamanan di rumah ataupun dikampung menurut Tn. K selama ini baik, aman dan
terkendali.
Denah Rumah

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Karakteristik tetangga dan masyarakat di lingkungan sekitar keluarga sebagian besar tampak
merupakan kelompok sosial ekonomi menengah kebawah. Pada pagi hari lingkungan tampak sepi
karena sebagian besar tetangganya bekerja. Tetangga sekitar Ny.S sebagian besar bekerja sebagai
buruh pabrik dan petani. Tingkat pendidikan tetangga Ny. S rata-rata hanya lulusan SD dan SMA
saja dan masih terdapat beberapa tetangga yang sama sekali belum pernah mengenyam bangku
sekolah. Jarak rumah Ny. S dengan tetangga cukup dekat. Kebiasaan para tetangga jika sore hari
terutama bagi ibu-ibu biasa saling berkumpul di rumah tetangga yang dekat untuk saling berbagi
cerita. Kegiatan yang mempertemukan antara warga dan tetangga dengan keluarga Tn. K dan Ny.
S biasanya dalam bentuk arisan RT, PKK dan pengajian yang dilakukan secara bergantian di
rumah- rumah warga.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Tn. K dan Ny. S mengatakan sudah tinggal di rumah yang di tempati selama kurang lebih 30
tahun. Sarana transportasi yang biasa dipakai untuk bepergian yang bisa dijangkau dalam waktu
dekat dengan sepeda motor, atau menggunakan alat transportasi umum.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Kegiatan berkumpul dengan keluarga, tanpa terganggu oleh kesibukan masing-masing
biasanya dilakukan pada waktu sore hari dan malam hari yaitu dengan nonton TV bersama- sama.
Jika dalam keluarga tersebut sedang ada permasalahan maka akan di bahas bersama- sama. Di
dalam keluarga selalu melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Sedangkan interaksi
dengan masyarakat atau tetangga sekitar baik Tn.K dan Ny. S dalam bentuk arisan, kerja bakti dan
atau pertemuan rutin warga seperti pengajian dan PKK.

e. Sistem Pendukung Keluarga


Jumlah anggota keluarga 4 orang yaitu Tn.K, Ny.S, Ny.K dan anaknya An.N. Masyarakat
sekitarpun juga sebagai pendukung yang baik ketika keluarga ini sedang dalam kondisi sakit.
Menurut Ny. S biasanya warga masyarakat akan saling membantu, jika di antara warga masyarakat
ada yang membutuhkan pertolongan atau mempunyai hajat.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola hubungan komunikasi Tn. K dengan anggota keluarga lain termasuk dengan anaknya
tampak baik. Dalam berkomunikasi sehari- hari Tn. K dan seluruh anggota keluarga yang lain
menggunakan bahasa jawa dan hubungan antar anggota keluarga tampak baik dan akrab. Selain
itu, pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga ini dengan menggunakan komunikasi
terbuka, antar anggota keluarga jika ada masalah atau ada sesuatu yang terlupa saling
mengingatkan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Didalam keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan terhadap segala
masalah terutama masalah kesehatan adalah Tn.K dengan tidak mengesampingkan pendapat dari
anggota keluarga lain. Saat Ny. K merasa kondisinya kurang baik maka Tn. K memutuskan untuk
memeriksakan istrinya ke mantri ataupun dokter terdekat. Tn. K cukup mengatakan mampu
mengendalikan perilaku istri, anaknya dan Ny.K. Demikian juga menurut Ny.S jika jengkel
dengan suami dan anaknya akan marah sebentar kemudian setelahnya akan baik kembali.
c. Struktur Peran
Baik Tn.K maupun anggota keluarga yang lain menerima dan mampu menjalankan tugas
dan peran masing- masing dengan baik. Dalam keluarga ini, Tn.K sebagai kepala keluarga dan
Ny.S sebagai ibu rumah tangga. Keluarga Tn. K setiap bulannya mendapatkan pemasukan untuk
kebutuhan keluarga tidak menentu untuk pengeluaran 1 bulannya kurang dari pemasukannya
sehingga keluarga masih bisa menabung. Sedangkan anaknya menurut Ny.S mereka juga terlibat
atau berperan dalam kegiatan di rumah seperti yang dilakukan anak perempuan, yaitu menyuci
piring dan mengepel lantai.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.K mengutamakan kesehatan, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga
yang sedang sakit bisa dicegah dengan obat-obatan yang tersedia ataupun langsung merujuk ke
mantri ataupun dokter terdekat. Ketersediaan makanan yang memenuhi beberapa zat gizi dalam
keluarga ini sudah cukup memenuhi dikonsumsi setiap harinya. Tn. K mempunyai persepsi bahwa
Hipertensi yang diderita oleh Ny.K merupakan penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang
salah dan penyakit orang yang sudah sangat tua.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Saat dikaji Tn.K mengatakan bahwa ia sangat menyayangi keluarganya dan dalam keluarga
harus saling menjaga, menyayangi dan menghormati. Karena itu ia selalu berusaha mendidik
anaknya agar selalu menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi serta menghargai orang
sebaya atau lebih muda. Menurut Tn.K antar anggota keluarga saling mendukung, saling
mencintai, saling mempunyai rasa memiliki dan rasa menghormati. Jika ada permasalahan dalam
keluarga biasanya akan dibicarakan bersama-sama. Ny.S selaku ibu rumah tangga juga dilibatkan
dalam membuat keputusan keluarganya.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi sudah mampu Tn.K dan Ny.S jalankan, segala kegiatan baik arisan RT,
PKK, pengajian ibu-ibu atau pengajian bapak-bapak, kerja bakti dan kegiatan sosial yang ada baik
Tn. K maupun Ny.S selalu aktif mengikutinya.
Menurut Ny. S adat istiadat dan budaya desa yang ada di daerah tersebut tetap mereka
hormati, tetap menjaga dan menghargai budaya yang ada. Jika ada warga masyarakatnya yang
sedang punya hajat, tetap mendukung warga yang lainnya untuk saling bantu membantu.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. K berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan baik sandang, pangan dan
perlindungan bagi anggota keluarganya, meskipun dalam hal makanan tidak wajib dapat
memenuhi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna. Tetapi paling tidak salah satu atau bahkan dua sampai
tiga dari kebutuhan tersebut bisa tersedia setiap harinya.
Tn. K dan Ny. S meyakini bahwa kesehatan itu sangat penting. Dan jika ada anggota
keluarga yang sakit jika dengan obat-obatan yang tersedia belum bisa menyembuhkan, maka
keluarga tersebut akan membawa anggota keluarga yang sakit ke tempat pelayanan terdekat seperti
mantri atau dokter. Keluarga meyakini kalau sakit dan sehat itu adalah hal yang harus disyukuri.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan keluarga :
 Mengenal masalah kesehatan
Saat di tanya tentang kesehatan Ny.K, Ny. S mengatakan bahwa Ny.K sudah menderita
Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, Ny. K juga Belum pernah di opname di Rumah Sakit. Saat di
tanya tentang penyakitnya Ny.K, Ny.S mengatakan mungkin penyakitnya disebabkabkan karena
pola makan yang salah dan kondisi badannya lemas. Keluarga sendiri sudah tahu tentang penyakit
yang dialami oleh Ny.K yaitu hiprtensi, tetapi, penyebab, tanda gejala serta perawatannya juga
pihak keluarga belum tahu. Dan menganggap penyakit orang yang sudah lanjut usia.

 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.


Ny.S mengatakan kalau Ny.K jarang melakukan kontrol rutin untuk kesehatannya karena
beliau beranggapan kalau dirinya tidak merasakan gejala tidak enak badan maka beliau tidak
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tetapi anggota keluarga pasti akan berobat
jika ada anggota keluarga yang sakit. Pada Ny. S ketika dirinya merasakan mudah capek, badan
terasa kaku-kaku dan sering mengantuk maka beliau pasti segera memeriksakan diri ke mantri atau
dokter untuk melakukan tes gula darah dan memeriksakan kesehatannya.
 Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. K mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit akan diperiksakan ke mantri atau
dokter terdekat. Selain memeriksakan diri ke dokter Ny.S juga mengatur pola makannya dengan
menghindari makanan yang dilarang untuk di konsumsi.
 Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga tidak tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan rumah yang sehat dan bagaimana
menjaga supaya lingkungan rumah tetap bersih dan rapi. Hal ini dapat dilihat pada kondisi sekitar
rumah yang, kotor, ventilasi cukup, penerangan cukup dan halaman bersih dan rumah kurang
tampak rapi.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tn.K mengatakan bahwa selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan berusaha
membawanya ke pusat pelayanan kesehatan seperti mantri, dokter namun sebelumnya jika sudah
sembuh dengan pengobatan yang ada di toko/ apotik maka tidak perlu di bawa ke mantri ataupun
dokter. Fasilitas yang digunaan untuk menjangkau ke tempat pelayanan kesehatan biasanya
menggunakan angkutan umum yang ada atau sepeda motor saja.

d. Fungsi Reproduksi
Dari perkawinannya Tn. K dan Ny. S mempunyai 1 orang anak yaitu : An.N. Saat ini
keluarga ini dalam tahap perkembangan keluarga dengan anggota keluarga dewasa. Dahulu Ny. S
untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga dengan mengikuti beberapa program KB seperti
KB pil dan KB suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Tn. K berkata ” Penghasilan keluarga saya setiap bulannya tidak menentu mbak, kira-kira tiap
bulannya ± Rp. Rp.500.000 - Rp1.000.000,- Dan itu sudah dianggap
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga seperti biaya untuk keperluan belanja dan
sosial dengan pengelolaan yang baik. Keluarga tidak mempunyai tabungan untuk keperluan yang
mendadak.

VI. STESSOR DAN KOPING KELUARGA


a Stessor jangka pendek dan jangka panjang.
1. Stessor jangka pendek
Keluarga mengatakan merasa tidak ada masalah yang dirasakan dalam waktu kurang dari enam
bulan ini. Semua dirasakan oleh keluarga baik-baik saja.
2. Stressor jangka panjang
Keluarga memandang masalah sebagai cobaan hidup yang harus di usahakan untuk diselesaikan
sesuai kemampuan kita, Tn. K mengatakan sekarang ini yang menjadi masalah saya yaitu
bagaimana saya harus menyiapkan kebutuhan untuk masa keluarga saya, Kemampuan keluarga
berespon terhadap situasi /stressor
Yang digunakan dalam menghadapi masalah biasanya dengan membicarakan
dengan anggota keluarga lain dan saling meminta pendapat. Anggota keluarga juga akan berobat
saat ada anggota keluarga yang sakit

b. Strategi koping yang digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga, biasanya akan dirembuk bersama-sama untuk mencari
jalan keluarnya. Seandainya masalah sulit dipecahkan bersama, biasanya Tn. K akan meminta
bantuan pada saudara-saudaranya atau tetangga.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Sejauh ini tidak pernah ada/muncul strategi disfungsional dalam keluarga Tn. K.

VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT


Keluarga berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan, terutama Ny. K mengatakan ingin tau tentang perawatan Hipertensi. Persepsi
Keluarga Terhadap Perawat Keluarga menganggap sosok perawat adalah orang yang bekerja di
bidang kesehatan serta dapat membantu jika ada masalah kesehatan yang muncul dalam
keluarga. Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan demi
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. K
Variable Tn. K Ny. S Ny. K An. N
1. Keadaan umum Baik Baik Baik Baik

2. TTV
 TD 130/80 mmHg
120/70 mmHg 190/100 mmHg 120/80 mmHg
N
90 x / menit
94x/ menit 80x/ menit 86x/ menit
 RR
S 24x/ menit 20 x / menit 22x/ menit
 BB 20 x / menit
36,5oC 36,5oC 36,5oC
36,50C
45 kg 40 kg 55 kg
55 kg

3. Rambut Rambut hitam Rambut hitam Rambut beruban Rambut hitam

4. Mata  Conjungtiva  Conjungtiva  Conjungtiva  Conjugtiva


tidak anamis tidak anamis tidak anamis tidak anamis
 Sklera tidak  Skelera tidak  Sklera tidak  Skelera tidak
ikterik ikterik ikterik ikterik
5. Hidung  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada polip  Tidak ada
polip polip  Fungsi polip
 Fungsi  Fungsi penciuman baik  Fungsi
penciuman penciuman penciuman
baik baik baik
6. Mulut  Murkosa bibir  Murkosa bibir  Murkosa bibir  Murkosa bibir
lembab,gigi lembab,gigi lembab,gigi lembab,tidak
bersih,tidak bersih,tidak bersih,tidak ada ada gigi yang
ada yang ada yang yang tanggal tanggal
tanggal tanggal
7. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
8. Dada Simetris Simetris Simetris Simetris
9. Payudara Tidak di Tidak Tidak dilakukan Tidak
lakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
10. Abdomen Tidak di Tidak di Tidak di lakukan Tidak di
lakukan lakukan pemeriksaan lakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
11. Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada oedem Tidak ada
oedem oedem oedem
12. Kulit Sawo Sawo Sawo Sawo matang,
matang,bersih,t matang,bersih, matang,bersih, bersih,turgor
urgor kulit baik turgor kulit turgor kulit baik kulit baik
baik

ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS: Ketidakefektifan Ketidakmampuan
 Ny. S mengatakan bahwa Ny. K terapeutik pada keluarga keluarga mengenal
sudah menderita Hipertensi sejak Tn. K khususnya Ny. K masalah kesehatan
5 tahun yang lalu dan sering tentang Hipertensi
mengalami pusing kepala
 Ny.S mengatakan bahwa ia
kurang mengetahui tentang
perawatan penyakit yang di
deritanya Ny.K

DO:
 Tampak keluarga sering
bertanya tentang masalah
kesehatan yang dialami Ny. K
 TTV Ny. K
TD: 190/100 mmHg,
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit, T: 36,5oC,
BB: 40 kg

2. DS: - Ketidakefektifan Ketidakmampuan


DO: pemeliharaan PHBS pada keluarga dalam
 Lingkungan rumah tampak keluarga Tn. K memodifikasi
kurang bersih lingkungan rumah
 Keluarga kebiasaan yang sehat.
menggantung pakean terutama di
kamar

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan terapeutik pada keluarga Tn.K khususnya Ny. K dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan tentang Hipertensi
2. Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
3. SKORING
a. Ketidakefektifan terapeutik pada keluarga Tn. K khususnya Ny.K
Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Sifat Masalah : 2/3X1 2/3 Keluarga belum mengetahui
Ancaman kesehatan tentang deabetes militus Ny, K
juga belum mengetahui cara
mencegah Hipertensi
2. Kemungkinan 2/2X2 2 Keluarga antusias sekali untuk
Masalah dapat diubah : mengetahui tentang Hipertensi
mudah
3. Kemungkinan 3/3X1 1 Keluarga ingin mengetahui cara
Masalah dapat dicegah perawatan Hipertensi khususnya
: tinggi Ny. K
4. Menonjolnya Masalah 1/2X1 1/2 Keluarga menganggap masalah
: Hipertensi itu dapat diatasi
Ada masalah tetapi dengan sedikit bantuan petugas
tidak perlu segera kesehatan dan niat dalam dirinya
ditangani sendiri

Jumlah 4 1/6
b. Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K
Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3x1 2/3 Merupakan ancaman kesehatan
Ancaman karena dapat menimbulkan
Kesehatan berbagai masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor
2. Kemungkinan 1/2x2 1 Masalah dapat diatasi sebagian
masalah dapat di karena keluarga memiliki fasilitas
ubah: sebagian dan kemauan untuk menjaga
kebersihan lingkungannya
3. Potensi masalah 2/3x1 2/3 Masalah dapat diubah karena
dapat dicegah: anggota keluarga memiliki waktu
cukup yang cukup guna membersihkan
rumah
4. Menonjolnya 1/2x1 ½ Keluarga tidak menyadari bahwa
masalah: Ada lingkungan yang kotor dapat
masalah tetapi menimbulkan penyakit.
tidak perlu
ditangani
Jumlah 3

4. Prioritas Masalah
a. Ketidakefektifan terapeutik pada keluarga Tn. K khususnya Ny. K dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan tentang Hipertensi
b. Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Anda mungkin juga menyukai