BARU MENIKAH
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Keperawatan Komunitas dan
Keluarga I
Dosen Pembimbing : Megah Andriany, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom
Disusun Oleh :
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
Hub.
Jenis Pendidikan
No Nama Umur dengan TTL Pekerjaan
Kelamin terakhir
KK
Tn. K
Ny. P
Tn. S Ny. S
Keterangan :
: Perempuan meninggal : Laki-laki : Ny. N
: Perempuan : Laki- laki meninggal : Tn. S
: Menikah : Tinggal serumah : Saudara kembar
Deskripsi Genogram :
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga dalam keluarga yang kelompok kami kaji termasuk
ke dalam tipe keluarga Nuclear dyad yaitu keluarga yang terdiri dari
suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
8. Budaya
- Latar belakang keluarga berasal dari Sumatra. Tn. S berkata, “Saya
asal dari Pekanbaru Mbak, tapi sejak SMP Saya sudah sekolah di
Jawa Mbak. Istri Saya kebetulan orang Jawa dan berasal dari
Pemalang.”
- Bahasa yang digunakan oleh keluarga dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa Indonesia. Tn. S berkata, “Biasanya kami
menggunakan bahasa Indonesia Mbak. Sehari-hari, pakaian yang
kami kenakan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.”
- Tn. S dan Ny. N menyukai tipe makanan yang berbeda. Tn. S
berkata, “Karena Saya berasal dari Pekanbaru, Saya menyukai
makanan yang pedas karena sudah terbiasa dari kecil sedangkan Istri
Saya nggak suka makanan pedas. Jadi kalau masak dan makan pasti
ada beberapa pilihan makanan.”
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga adalah agama Islam. Ny. N berkata,
“Kalau sholat kami jalani sehari hari, ada juga kegiatan pengajian
rutin dan alhamdulillah masih mengikuti.”
Kegiatan keagaman yang dilakukan keluarga biasanya seperti solat
dan tadarus. Ny. N berkata, “Paling kalau selain sholat ya ndarus
Mbak. Saya juga ikut organisasi kerohanian di kampus, jadi kalau ada
acara keroharian ya Saya ikut Mbak.”
10. Status sosial ekonomi keluarga
- Berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga, keluarga Tn. S
termasuk kedalam kategori keluarga sejahtera III. Ny. N
berkata, “Kebutuhan utama sudah terpenuhi sih Mbak,
kebutuhan sehari hari juga. Alhamdulillah bisa nabung, ya
walaupun cuma sedikit Mbak.”
- Pendapatan ekonomi keluarga didapatkan hanya dari suami. Tn.
S berkata, “Karena Saya kepala keluarga jadi Saya yang
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan sehari-hari ditambah
lagi Istri Saya masih kuliah.”
11. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
- Keluarga mengisi kegiatan luang bersama dengan pergi makan
di luar berdua. Tn. S berkata, “Kita jarang jalan-jalan Mbak,
paling Saya cuma antar istri Saya ke kampus atau makan bareng
di luar.”
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
- Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga pasangan
baru menikah pada tanggal 18 November 2017. Dalam hal
keuangan bersumber dari Tn. S, Ny. N masih belum bekerja
karena ia masih fokus untuk kuliah.
- Komunikasi antara Tn. S dan Ny. N berjalan lancar walaupun
keduanya terpisah jarak. Karena Tn. S bekerja di Boyolali jadi
hanya dapat bertemu di akhir pekan saja. Ny N berkata,
“Walaupun jauh tapi komunikasi tetap lancar Mbak, zaman
sekarang sudah canggih, bisa telepon ataupun video call jadi
nggak ada masalah Mbak.”
- Sudah memantapkan hati untuk bertempat berdua tinggal di
Semarang.
- Pembagian peran dan tanggung jawab dalam keluarga sudah
mulai dilakukan seperti Tn. S bekerja demi memenuhi
kebutuhan keluarga. Ny. N tetap memenuhi tanggung jawabnya
sebagai seorang mahasiswa tanpa mengesampingkan tugasnya
sebagai seorang istri. Ny. N berkata, “Karena Abang pulangnya
hanya di akhir pekan jadi tidak terlalu berubah seperti sebelum
menikah, kalau Abang pulang baru Saya siapin keperluannya
Abang. Saya masih ikut organisasi di kampus, suami Saya juga
sering mengantar Saya ke kampus kalau Saya ada kegiatan
organisasi di kampus.”
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menantikan dan merencanakan kehadiran anak dalam keluarga
tersebut.
Ny. N berkata, “Pengen punya anak, tapi sampai sekarang belum juga
dikaruniai Allah.”
14. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. S dan Ny. N tidak memiliki penyakit sekarang dan sehat
sekeluarga. Tn. S berkata, “Alhamdulillah sehat semua gak ada yang
sakit.”
15. Riwayat keluarga sebelumnya
- Ayah dari Tn. S memiliki kolesterol. Tn. S berkata, “Kalau dari
keluarga Saya sih Abi punya kolesterol itupun karena Abi Saya
suka makan jeroan. Kalau untuk yang lainnya Alhamdulillah sehat-
sehat saja.”
- Ayah dari Ny. N memiliki diabetes sedang adik perempuannya dan
Tantenya memiliki riwayat tumor payudara. Ny. N berkata, “Kalau
Abi Saya diabetes, Adik dan Tante Saya pernah ada tumor di
payudaranya. Untuk keluarga yang lain Alhamdulillah sehat
semua.”
C. Data Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Rumah berjarak ±1 km dari jalan raya utama. Dapat diakses
dengan mudah oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Berada
dekat dengan tempat ibadah/masjid, pasar, dan ruko-ruko. Bangunan
berada di tanah yang cukup luas sekitar 6x16 m2. Berdekatan dengan
bangunan rumah tetangga karena berada di komplek perumahan.
Rumah klien sudah dibangun dengan permanen. Lantai berubin,
dinding yang memiliki ketinggian cukup, dan dekorasi ruang yang
lapang. Ventilasi untuk ruang tamu sendiri cukup kurang selain dari
pintu yang terbuka, karena jendela yang ada pun kecil. Hanya
mengandalkan celah kecil dari jendela terbuka yang ada tepat di atas
pintu. Perabotan rumah klien tidak banyak. Keluarga klien termasuk
dalam keluarga dengan kemampuan ekonomi menengah. Sumber air
yang digunakan berasal dari dari sumur di kebun belakang rumahnya
dan PDAM. Sedangkan air untuk dikonsumsi biasanya keluarga
membeli contohnya seperti air galon. Septic tank berada di bawah
gudang.
17. Denah rumah
16 m
6m
Keterangan :
1. Kursi 8. Kursi
2. Septic tank 9. Wastafel
3. Meja dan almari buku 10. Rak piring dan alat masak
4. Kursi 11. Kompor
5. Almari 12. Almari perlengkapan alat sholat
6. Tempat tidur 13. Sumur
7. Meja makan
18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkup tetangga tempat klien tinggal memiliki komunitas tingkat RT
seperti PKK, arisan, dan sebagainya. Tn. S berkata, “Saya kemarin
udah pernah ikut rapat RT disini, Istri juga sudah ikut kegiaan PKK.
Kita sudah ikut acara jalan sehat yang diadakan di sini bulan lalu.”
Ny. N berkata, “ Kalau untuk arisan Saya belum bisa ikut karena baru
pindah kesini bulan September, sebentar lagi bulan Desember, di
bulan Desember arisannya sudah mau tutup buku jadi mungkin nanti
baru bisa ikut arisan di tahun depan bulan Januari.”
19. Mobilitas geografis keluarga
Tn. S dan Ny. N memutuskan untuk memiliki rumah di Semarang
karena Ny. N masih berkuliah di Semarang dan berkeinginan untuk
menetap di Semarang. Tn. S dan Ny. N baru pindah ke rumah baru
mereka pada bulan September lalu.
Mobilitas keluarga Ny. N rata-rata menggunakan motor. Ny. N
berkata, “Saya pergi kuliah naik motor, Abang kerja di Boyolali juga
naik motor.”
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S dan Ny. N sudah mengenal tetangga sekitar rumah mereka. Tn.
S dan Ny. N juga aktif mengikuti perkumpulan maupun acara yang
diadakan di daerah rumah mereka. Tn. S berkata, “Saya kemarin udah
pernah ikut rapat RT disini, Saya dan Istri juga sudah ikut acara jalan
sehat yang diadakan di sini.”
21. Sistem pendukung keluarga
Ketika Tn. S tidak berada dirumah, Ny. N tinggal dirumahnya dengan
ditemani oleh Nn. L atau temannya. Klien berkata, “Jika tidak
ditemani adik Saya maupun teman Saya, Saya tidak merasa khawatir
karena suami Saya selalu menghubungi Saya untuk menanyakan
kondisi Saya melalui smarthphone.”
Tn. S berkata, “Alhamdulillah Saya dan istri sehat semuanya. Nah
untuk Kartu Keluarga kita yang baru belum selesai diproses, sehingga
asuransi kesehatan serupa BPJS belum bisa diurus. Terlebih Saya juga
sudah lama tidak membayar ASKES, sekitar empat tahun.”
Ny. N berkata, “ Kalau sakit biasa pergi ke Klinik tapi kita berdua
jarang sakit.”
D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi
Tn. S berkata, “Kalau orang jawa biasanya halus sedangkan Saya
kalau berbicara suka keras, itu bukan karena Saya sedang marah tapi
karena Saya dari kecil dekat dengan lingkungan pasar yang
kebanyakan orang-orangnya menggunakan nada suara yang agak
keras jadi Saya terbiasa menggunakan suara keras kalau berbicara.”
Ny. N berkata, “Saya biasa-biasa aja sih, soalnya Saya orangnya gak
mudah dimasukin hati, terlebih Abang juga udah cerita terkait
budayanya.”
23. Struktur kekuatan dalam keluarga
Tn. S berkata, “Kalau mau melakukan sesuatu ada yang dirundingkan
dan ada yang tidak tergantung apakah hal tersebut berpengaruh
kepada pasangan atau tidak. Misal : Saya memperbolehkan istri Saya
untuk tetap mengikuti organisasi di kampus agar tetap sibuk dan aktif,
selanjutnya Saya serahkan kepada istri Saya, dia mau ikut organisasi
apapun terserah istri Saya, tapi tetap dengan dukungan Saya.”
24. Struktur peran
Formal : Tn. S sebagai suami mencari nafkah dengan bekerja
Ny. N sebagai istri dan mahasiswa menyiapkan kebutuhan
suami dan belajar.
Informal : Ny. N berkata, “Kalau Abang orangnya ga mengekang,
malah mendorong Saya buat sibuk sama kegiatan kampus,
dan kalau Saya punya pilihan, Abang pasti sebisa
mungkin dukung Saya. Selain itu, Abang itu kadang
humoris suka ngomong yang lucu-lucu jadi bikin ketawa.”
25. Nilai dan norma keluarga
Nilai : Tn. S beragama Islam berkata, “Di keluarga Saya itu percaya
kalau berbuat baik itu pasti dibalas yang lebih banyak oleh Allah
SWT.”
Norma : Ny. N berkata, “ Untuk aturan yang seperti itu mungkin
menghormati yang lebih tua Mbak, jadi sama yang lebih tua ada
unggah ungguhnya.”
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Hubungan klien terjalin dengan baik, Tn. S berkata, “Saya tidak
keberatan jika harus bolak-balik setiap minggu dari Boyolali ke
Semarang, karena Saya kan juga kangen pengin ketemu istri.” Ia ingin
agar kedekatan mereka meningkat dibanding saat mereka
berhubungan jarak jauh.
27. Fungsi sosialisasi
Menurut penyataan Ny. N, setelah menikah ia mengalami perubahan
perilaku, diantaranya adalah ia harus memasak di hari libur saat
suaminya pulang, perubahan perilaku sebagai seorang istri yang harus
meminta persetujuan suami untuk melakukan aktifitas-aktifitas di luar
rumah, dan sebagai anggota masyarakat baru mereka berdua mulai
rutin mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat. Tn. S berkata, “Kita
sudah mengikuti kegiatan masyarakat di sekitar rumah, seperti rapat
rutin Bapak - Bapak RT dan Arisan Ibu PKK. Kemarin kita juga baru
saja ikut jalan sehat dengan warga sekitar.”
28. Fungsi perawatan kesehatan.
Tn. S berkata, “Sebelumnya Saya menggunakan BPJS namun karena
sudah lama tidak dibayar dan hilang sekarang masih mau ngurus yang
baru Mbak.” Ny. N berkata, “Saya dulu ikut keluarga menggunakan
BPJS tapi sekarang karena sudah berkeluarga Saya sudah tidak ikut
ke BPJS keluarga Saya dulu dan ikut ke BPJS suami, Sayangnya
BPJSnya sudah lama hilang dan ini baru mau ngurus Mbak.” Ketika
Ny. N sakit, Ny. N pergi ke klinik. Tn. S berkata, “ Saya jarang sakit,
kalau sakit paling tanya obatnya ke istri atau pergi ke klinik.”
29. Fungsi reproduksi
Ny. N menyatakan bahwa Ia dan Suaminya berhubungan suami istri
sebanyak 1 kali dalam seminggu atau sesuai keinginan suami.
30. Fungsi ekonomi
Tn. S mengatakan bahwa keuangan keluarganya saat ini masih dapat
dipenuhi oleh dirinya. Tn. S berkata, “ Biar Saya saja yang bekerja,
istri Saya biar fokus kuliah dulu saja. Selama ini Alhamdulillah
semuanya masih tercukupi Mbak dengan gaji Saya.”
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Ny. N mengatakan kalau dirinya terkadang dilema antara pergi ke
kampus untuk berorganisasi pada hari libur atau menemani
suaminya di rumah.
Ny. N berkata, “Kalau mahasiswa organisasi kan liburnya pasti hari
Sabtu dan Minggu ya, nah Saya itu suka bingung antara mau ke
kampus untuk organisasi atau di rumah, karena kan kalau Sabtu
dan Minggu Abang pulang.”
b. Stressor jangka panjang
Tn. S mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir kalau suatu
saat istrinya hamil, karena posisi pekerjaannya jauh dari
tempat tinggal istri, dan posisi orang tua juga jauh dari istri.
Jadi kalau nanti istrinya hamil tidak ada yang menjaga. Tn. S
berkata, “Ya khawatir, kan Saya kerjanya jauh. Nanti kalau
istri hamil otomatis kan di sini sendiri, orang tua juga jauh, dan
Saya juga bisa pulangnya kalau weekend.”
Tn. S juga mengatakan bahwa ia masih punya keinginan untuk
melanjutkan S2 tapi masih harus menunggu istrinya spesialis
dulu sekitar 8 tahunan. Tn. S berkata, “Saya sebenarnya masih
mau lanjut S2, tapi ya itu nunggu istri lulus spesialis dulu
masih sekitar 8 tahun lagi. Karena gantian biayanya.”
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi
koping yang digunakan.
a. Tidak mampu
tertidur selama 30
menit sejak
berbaring
b. Terbangun ditengah
malam atau dini hari
c. Terbangun untuk ke
kamar mandi
d. Sulit bernafas
dengan baik
e. Batuk atau
mengorok
f. Kedinginan
dimalam hari
Tidak pernah Sekali/ Dua > tiga kali/
No. Permasalahan dalam sebulan minggu kali/minggu minggu
terakhir (0) (1) (2) (3)
g. Kepanasan dimalam
hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
(memiliki luka)
H. Pengkajian Psikiatrik
38. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Tn. S menyatakan bahwa ia tidak memiliki keluhan mengenai
bentuk tubuhnya dan fungsi organ tubuh Ny. N.
Ny. N juga tidak memiliki keluhan terhadap bentuk tubuh dan
fungsi organ pada tubuhnya.
b. Ideal diri :
Ny. N menyatakan bahwa ia ingin bersungguh-sungguh dalam
kuliah agar kuliahnya tidak molor waktunya.
Suami Ny. N juga berkeinginan untuk terus sehat agar dapat terus
bekerja demi memenuhi tanggung jawab sebagai suami yaitu
menafkahi istri baik secara lahir maupun batin.
c. Harga diri :
Tn. S dan Ny. N menyatakan percaya diri bahwa rumah tangganya
akan selalu harmonis.
d. Peran :
Tn. S berperan sebagai seorang suami yang bekerja demi
memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ny. N berperan sebagai seorang istri dan mahasiswa. Tn. S hanya
pulang di akhir pekan, Ny. N memasak dan memenuhi kebutuhan
suami ketika suami pulang ke Semarang sedangkan untuk hari-hari
aktif Ny. N hanya fokus untuk belajar karena Ny. N masih berstatus
sebagai mahasiswa.
e. Identitas diri :
Tn. S berjenis kelamin laki-laki berusia 25 tahun bekerja sebagai
HRD di sebuah perusahaan swasta di Boyolali sedangkan Ny. N
berjenis kelamin perempuan berusia 21 tahun belum bekerja dan
masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan negeri
di Semarang.
39. Status kesehatan mental
a. Penampilan Umum
Tn. S mengenakan kaos lengan pendek, mengenakan sarung,
menggunakan kaca mata, rambut pendek dan rapi.
Ny. N mengenakan kerudung, mengenakan baju gamis berbahan
katun.
b. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran Tn. S adalah compos mentis (sadar penuh) dan
dapat bekerjasama selama pengkajian.
Tingkat kesadaran Ny. N adalah compos mentis (sadar penuh) dan
dapat bekerjasama selama pengkajian.
c. Orientasi
Tn. S dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan secara
tepat. Klien dapat menyebutkan nama lengkapnya, nama istrinya,
nama ayahnya, dan nama ibunya, umurnya dan umur setiap
anggota keluarga, dan alamat tempat tinggalnya saat ini.
Ny. N dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan secara
tepat. Klien dapat menyebutkan nama lengkapnya, nama suaminya,
nama ayahnya, dan nama ibunya, umurnya dan umur setiap
anggota keluarga, dan alamat tempat tinggalnya saat ini.
d. Perilaku
Tn. S dan Ny. N santai dan sambil bercanda ketika menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
e. Memori
- Memori jangka pendek :
Ny. N masih mengingat nama mahasiswa yang melakukan
pengkajian pada saat itu. Ny. N menyebutkan nama mahasiswa
ketika berkomunikasi.
- Memori jangka panjang :
Tn. A dan Ny. N mampu menyebutkan silsilah keluarga dan
mampu menceritakan kembali mengenai kisah pertemuan
mereka hingga akhirnya mereka bisa menikah.
Analisa Data