Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN PASANGAN

BARU MENIKAH

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Keperawatan Komunitas dan
Keluarga I
Dosen Pembimbing : Megah Andriany, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom

Disusun Oleh :

Rizky Puspitasari (22020116120012)


Ghaniyyah Dhiya Hanifah (22020116120017)
Niken Saraswati (22020116120035)
Fitri Ari Wahyuni (22020116130056)
Irfan Ardani (22020116130110)
Fahmi Rois (22020116140086)
Salsabila Nur Istigfari (22020116120051)
Evannando Anri Sakti (22020116140116)

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S

2. Alamat : Jl. Dinar Mas 11 No.5 Meteseh


Tembalang, Semarang

3. No. Telp/HP : +628581125xxxx

4. Pekerjaan : Karyawan Swasta

5. Pendidikan : S1 Teknik Mesin

6. Komposisi keluarga : Suami dan Istri

Hub.
Jenis Pendidikan
No Nama Umur dengan TTL Pekerjaan
Kelamin terakhir
KK

1 Tn. S 25 L Kepala 08-12- Karyawan S1


tahun Keluarga 1993 Swasta Psikologi

2 Ny. N 21 P Istri 31-07- Mahasiswa SLTA


tahun 1997
7. Genogram dan Deskripsinya

Tn. K
Ny. P

Tn. S Ny. S

Keterangan :
: Perempuan meninggal : Laki-laki : Ny. N
: Perempuan : Laki- laki meninggal : Tn. S
: Menikah : Tinggal serumah : Saudara kembar
Deskripsi Genogram :

Ny. N berusia 21 tahun, merupakan anak pertama dari 4 bersaudara,


memiliki 2 adik perempuan, dan 1 adik laki-laki. Satu adik perempuan
dan 1 adik laki-laki masih tinggal satu rumah dengan kedua orangtua
Ny. N. Ny. P berusia 46 tahun, merupakan anak terakhir dari 9
bersaudara, memiliki 3 kakak perempuan, dan 5 kakak laki-laki.
Sementara itu, Tn. S berusia 45 tahun, dalam pengkajian yang kami
lakukan melalui wawancara terbuka, Ny. N berkata, bahwa Tn. S
memiliki riwayat penyakit diabetes. Tn. S merupakan anak pertama dari
7 bersaudara, memiliki 3 adik perempuan, dan 3 adik laki-laki.Kedua
orangtua dari Tn. S masih hidup.Sementara kedua orangtua dari Ny. P,
keduanya sudah meninggal dunia.

Pada usia 20 tahun, Ny. N menikah dengan Tn. S yang berusia 25


tahun. Tn. S merupakan anak pertama dari 6 bersaudara, memiliki 3
adik laki-laki dan 2 adik perempuan yang merupakan saudara
kembar.Kedua adik kembar dan 1 adik laki-laki, masih tinggal satu
rumah dengan kedua orangtua Tn. S. Ny. S berusia 53 tahun. Ny.S
merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara, mempunyai 4 kakak laki-laki
dan 2 adik laki-laki. Tn. K berusia 53 tahun.Dalam wawancara kami,
Tn. S berkata, bahwa Tn. K memiliki riwayat kolesterol tinggi. Tn. K
merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, memiliki 1 kakak laki-laki, 1
adik perempuan, dan 1 adik laki-laki. Kedua orangtua dari Ayah Tn. S
masih hidup. Sementara, kedua orangtua dari Ny. S, keduanya sudah
meninggal dunia.

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga dalam keluarga yang kelompok kami kaji termasuk
ke dalam tipe keluarga Nuclear dyad yaitu keluarga yang terdiri dari
suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
8. Budaya
- Latar belakang keluarga berasal dari Sumatra. Tn. S berkata, “Saya
asal dari Pekanbaru Mbak, tapi sejak SMP Saya sudah sekolah di
Jawa Mbak. Istri Saya kebetulan orang Jawa dan berasal dari
Pemalang.”
- Bahasa yang digunakan oleh keluarga dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa Indonesia. Tn. S berkata, “Biasanya kami
menggunakan bahasa Indonesia Mbak. Sehari-hari, pakaian yang
kami kenakan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.”
- Tn. S dan Ny. N menyukai tipe makanan yang berbeda. Tn. S
berkata, “Karena Saya berasal dari Pekanbaru, Saya menyukai
makanan yang pedas karena sudah terbiasa dari kecil sedangkan Istri
Saya nggak suka makanan pedas. Jadi kalau masak dan makan pasti
ada beberapa pilihan makanan.”
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga adalah agama Islam. Ny. N berkata,
“Kalau sholat kami jalani sehari hari, ada juga kegiatan pengajian
rutin dan alhamdulillah masih mengikuti.”
Kegiatan keagaman yang dilakukan keluarga biasanya seperti solat
dan tadarus. Ny. N berkata, “Paling kalau selain sholat ya ndarus
Mbak. Saya juga ikut organisasi kerohanian di kampus, jadi kalau ada
acara keroharian ya Saya ikut Mbak.”
10. Status sosial ekonomi keluarga
- Berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga, keluarga Tn. S
termasuk kedalam kategori keluarga sejahtera III. Ny. N
berkata, “Kebutuhan utama sudah terpenuhi sih Mbak,
kebutuhan sehari hari juga. Alhamdulillah bisa nabung, ya
walaupun cuma sedikit Mbak.”
- Pendapatan ekonomi keluarga didapatkan hanya dari suami. Tn.
S berkata, “Karena Saya kepala keluarga jadi Saya yang
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan sehari-hari ditambah
lagi Istri Saya masih kuliah.”
11. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
- Keluarga mengisi kegiatan luang bersama dengan pergi makan
di luar berdua. Tn. S berkata, “Kita jarang jalan-jalan Mbak,
paling Saya cuma antar istri Saya ke kampus atau makan bareng
di luar.”
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
- Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga pasangan
baru menikah pada tanggal 18 November 2017. Dalam hal
keuangan bersumber dari Tn. S, Ny. N masih belum bekerja
karena ia masih fokus untuk kuliah.
- Komunikasi antara Tn. S dan Ny. N berjalan lancar walaupun
keduanya terpisah jarak. Karena Tn. S bekerja di Boyolali jadi
hanya dapat bertemu di akhir pekan saja. Ny N berkata,
“Walaupun jauh tapi komunikasi tetap lancar Mbak, zaman
sekarang sudah canggih, bisa telepon ataupun video call jadi
nggak ada masalah Mbak.”
- Sudah memantapkan hati untuk bertempat berdua tinggal di
Semarang.
- Pembagian peran dan tanggung jawab dalam keluarga sudah
mulai dilakukan seperti Tn. S bekerja demi memenuhi
kebutuhan keluarga. Ny. N tetap memenuhi tanggung jawabnya
sebagai seorang mahasiswa tanpa mengesampingkan tugasnya
sebagai seorang istri. Ny. N berkata, “Karena Abang pulangnya
hanya di akhir pekan jadi tidak terlalu berubah seperti sebelum
menikah, kalau Abang pulang baru Saya siapin keperluannya
Abang. Saya masih ikut organisasi di kampus, suami Saya juga
sering mengantar Saya ke kampus kalau Saya ada kegiatan
organisasi di kampus.”
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menantikan dan merencanakan kehadiran anak dalam keluarga
tersebut.
Ny. N berkata, “Pengen punya anak, tapi sampai sekarang belum juga
dikaruniai Allah.”
14. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. S dan Ny. N tidak memiliki penyakit sekarang dan sehat
sekeluarga. Tn. S berkata, “Alhamdulillah sehat semua gak ada yang
sakit.”
15. Riwayat keluarga sebelumnya
- Ayah dari Tn. S memiliki kolesterol. Tn. S berkata, “Kalau dari
keluarga Saya sih Abi punya kolesterol itupun karena Abi Saya
suka makan jeroan. Kalau untuk yang lainnya Alhamdulillah sehat-
sehat saja.”
- Ayah dari Ny. N memiliki diabetes sedang adik perempuannya dan
Tantenya memiliki riwayat tumor payudara. Ny. N berkata, “Kalau
Abi Saya diabetes, Adik dan Tante Saya pernah ada tumor di
payudaranya. Untuk keluarga yang lain Alhamdulillah sehat
semua.”
C. Data Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Rumah berjarak ±1 km dari jalan raya utama. Dapat diakses
dengan mudah oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Berada
dekat dengan tempat ibadah/masjid, pasar, dan ruko-ruko. Bangunan
berada di tanah yang cukup luas sekitar 6x16 m2. Berdekatan dengan
bangunan rumah tetangga karena berada di komplek perumahan.
Rumah klien sudah dibangun dengan permanen. Lantai berubin,
dinding yang memiliki ketinggian cukup, dan dekorasi ruang yang
lapang. Ventilasi untuk ruang tamu sendiri cukup kurang selain dari
pintu yang terbuka, karena jendela yang ada pun kecil. Hanya
mengandalkan celah kecil dari jendela terbuka yang ada tepat di atas
pintu. Perabotan rumah klien tidak banyak. Keluarga klien termasuk
dalam keluarga dengan kemampuan ekonomi menengah. Sumber air
yang digunakan berasal dari dari sumur di kebun belakang rumahnya
dan PDAM. Sedangkan air untuk dikonsumsi biasanya keluarga
membeli contohnya seperti air galon. Septic tank berada di bawah
gudang.
17. Denah rumah
16 m

6m

Keterangan :
1. Kursi 8. Kursi
2. Septic tank 9. Wastafel
3. Meja dan almari buku 10. Rak piring dan alat masak
4. Kursi 11. Kompor
5. Almari 12. Almari perlengkapan alat sholat
6. Tempat tidur 13. Sumur
7. Meja makan
18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkup tetangga tempat klien tinggal memiliki komunitas tingkat RT
seperti PKK, arisan, dan sebagainya. Tn. S berkata, “Saya kemarin
udah pernah ikut rapat RT disini, Istri juga sudah ikut kegiaan PKK.
Kita sudah ikut acara jalan sehat yang diadakan di sini bulan lalu.”
Ny. N berkata, “ Kalau untuk arisan Saya belum bisa ikut karena baru
pindah kesini bulan September, sebentar lagi bulan Desember, di
bulan Desember arisannya sudah mau tutup buku jadi mungkin nanti
baru bisa ikut arisan di tahun depan bulan Januari.”
19. Mobilitas geografis keluarga
Tn. S dan Ny. N memutuskan untuk memiliki rumah di Semarang
karena Ny. N masih berkuliah di Semarang dan berkeinginan untuk
menetap di Semarang. Tn. S dan Ny. N baru pindah ke rumah baru
mereka pada bulan September lalu.
Mobilitas keluarga Ny. N rata-rata menggunakan motor. Ny. N
berkata, “Saya pergi kuliah naik motor, Abang kerja di Boyolali juga
naik motor.”
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S dan Ny. N sudah mengenal tetangga sekitar rumah mereka. Tn.
S dan Ny. N juga aktif mengikuti perkumpulan maupun acara yang
diadakan di daerah rumah mereka. Tn. S berkata, “Saya kemarin udah
pernah ikut rapat RT disini, Saya dan Istri juga sudah ikut acara jalan
sehat yang diadakan di sini.”
21. Sistem pendukung keluarga
Ketika Tn. S tidak berada dirumah, Ny. N tinggal dirumahnya dengan
ditemani oleh Nn. L atau temannya. Klien berkata, “Jika tidak
ditemani adik Saya maupun teman Saya, Saya tidak merasa khawatir
karena suami Saya selalu menghubungi Saya untuk menanyakan
kondisi Saya melalui smarthphone.”
Tn. S berkata, “Alhamdulillah Saya dan istri sehat semuanya. Nah
untuk Kartu Keluarga kita yang baru belum selesai diproses, sehingga
asuransi kesehatan serupa BPJS belum bisa diurus. Terlebih Saya juga
sudah lama tidak membayar ASKES, sekitar empat tahun.”
Ny. N berkata, “ Kalau sakit biasa pergi ke Klinik tapi kita berdua
jarang sakit.”
D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi
Tn. S berkata, “Kalau orang jawa biasanya halus sedangkan Saya
kalau berbicara suka keras, itu bukan karena Saya sedang marah tapi
karena Saya dari kecil dekat dengan lingkungan pasar yang
kebanyakan orang-orangnya menggunakan nada suara yang agak
keras jadi Saya terbiasa menggunakan suara keras kalau berbicara.”
Ny. N berkata, “Saya biasa-biasa aja sih, soalnya Saya orangnya gak
mudah dimasukin hati, terlebih Abang juga udah cerita terkait
budayanya.”
23. Struktur kekuatan dalam keluarga
Tn. S berkata, “Kalau mau melakukan sesuatu ada yang dirundingkan
dan ada yang tidak tergantung apakah hal tersebut berpengaruh
kepada pasangan atau tidak. Misal : Saya memperbolehkan istri Saya
untuk tetap mengikuti organisasi di kampus agar tetap sibuk dan aktif,
selanjutnya Saya serahkan kepada istri Saya, dia mau ikut organisasi
apapun terserah istri Saya, tapi tetap dengan dukungan Saya.”
24. Struktur peran
Formal : Tn. S sebagai suami mencari nafkah dengan bekerja
Ny. N sebagai istri dan mahasiswa menyiapkan kebutuhan
suami dan belajar.
Informal : Ny. N berkata, “Kalau Abang orangnya ga mengekang,
malah mendorong Saya buat sibuk sama kegiatan kampus,
dan kalau Saya punya pilihan, Abang pasti sebisa
mungkin dukung Saya. Selain itu, Abang itu kadang
humoris suka ngomong yang lucu-lucu jadi bikin ketawa.”
25. Nilai dan norma keluarga
Nilai : Tn. S beragama Islam berkata, “Di keluarga Saya itu percaya
kalau berbuat baik itu pasti dibalas yang lebih banyak oleh Allah
SWT.”
Norma : Ny. N berkata, “ Untuk aturan yang seperti itu mungkin
menghormati yang lebih tua Mbak, jadi sama yang lebih tua ada
unggah ungguhnya.”
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Hubungan klien terjalin dengan baik, Tn. S berkata, “Saya tidak
keberatan jika harus bolak-balik setiap minggu dari Boyolali ke
Semarang, karena Saya kan juga kangen pengin ketemu istri.” Ia ingin
agar kedekatan mereka meningkat dibanding saat mereka
berhubungan jarak jauh.
27. Fungsi sosialisasi
Menurut penyataan Ny. N, setelah menikah ia mengalami perubahan
perilaku, diantaranya adalah ia harus memasak di hari libur saat
suaminya pulang, perubahan perilaku sebagai seorang istri yang harus
meminta persetujuan suami untuk melakukan aktifitas-aktifitas di luar
rumah, dan sebagai anggota masyarakat baru mereka berdua mulai
rutin mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat. Tn. S berkata, “Kita
sudah mengikuti kegiatan masyarakat di sekitar rumah, seperti rapat
rutin Bapak - Bapak RT dan Arisan Ibu PKK. Kemarin kita juga baru
saja ikut jalan sehat dengan warga sekitar.”
28. Fungsi perawatan kesehatan.
Tn. S berkata, “Sebelumnya Saya menggunakan BPJS namun karena
sudah lama tidak dibayar dan hilang sekarang masih mau ngurus yang
baru Mbak.” Ny. N berkata, “Saya dulu ikut keluarga menggunakan
BPJS tapi sekarang karena sudah berkeluarga Saya sudah tidak ikut
ke BPJS keluarga Saya dulu dan ikut ke BPJS suami, Sayangnya
BPJSnya sudah lama hilang dan ini baru mau ngurus Mbak.” Ketika
Ny. N sakit, Ny. N pergi ke klinik. Tn. S berkata, “ Saya jarang sakit,
kalau sakit paling tanya obatnya ke istri atau pergi ke klinik.”
29. Fungsi reproduksi
Ny. N menyatakan bahwa Ia dan Suaminya berhubungan suami istri
sebanyak 1 kali dalam seminggu atau sesuai keinginan suami.
30. Fungsi ekonomi
Tn. S mengatakan bahwa keuangan keluarganya saat ini masih dapat
dipenuhi oleh dirinya. Tn. S berkata, “ Biar Saya saja yang bekerja,
istri Saya biar fokus kuliah dulu saja. Selama ini Alhamdulillah
semuanya masih tercukupi Mbak dengan gaji Saya.”
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Ny. N mengatakan kalau dirinya terkadang dilema antara pergi ke
kampus untuk berorganisasi pada hari libur atau menemani
suaminya di rumah.
Ny. N berkata, “Kalau mahasiswa organisasi kan liburnya pasti hari
Sabtu dan Minggu ya, nah Saya itu suka bingung antara mau ke
kampus untuk organisasi atau di rumah, karena kan kalau Sabtu
dan Minggu Abang pulang.”
b. Stressor jangka panjang
 Tn. S mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir kalau suatu
saat istrinya hamil, karena posisi pekerjaannya jauh dari
tempat tinggal istri, dan posisi orang tua juga jauh dari istri.
Jadi kalau nanti istrinya hamil tidak ada yang menjaga. Tn. S
berkata, “Ya khawatir, kan Saya kerjanya jauh. Nanti kalau
istri hamil otomatis kan di sini sendiri, orang tua juga jauh, dan
Saya juga bisa pulangnya kalau weekend.”
 Tn. S juga mengatakan bahwa ia masih punya keinginan untuk
melanjutkan S2 tapi masih harus menunggu istrinya spesialis
dulu sekitar 8 tahunan. Tn. S berkata, “Saya sebenarnya masih
mau lanjut S2, tapi ya itu nunggu istri lulus spesialis dulu
masih sekitar 8 tahun lagi. Karena gantian biayanya.”
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi
koping yang digunakan.

Koping Ny. N untuk mengatasi kebingungannya dalam membagi


waktu antara organisasi dan suami adalah mencoba sebisa mungkin
mengefektifkan waktu (dalam hal ini organisasi) di kampus, agar
dapat lebih lama menghabiskan waktu bersama suami. Ny. N berkata,
“Semisal Abang lagi di rumah, ya Saya usahakan untuk masak sendiri,
terus Saya meminimalisir kegiatan agar bisa quality time sama
Abang.”

Koping Tn. S untuk menghadapi kekhawatirannya atas rencana


kehamilan Ny. N adalah Tn. S berencana meminta adik dari Ny. N
untuk lebih sering berkunjung ke rumah mereka berdua. Tn. S berkata,
“Ya paling nanti Saya minta adeknya sering nginep karena adeknya
kuliah di sini juga.”
Tn. S juga mengatakan bahwa ia sudah berencana untuk menabung
guna persiapan pendidikannya dan istrinya serta persiapan punya
anak.
Tn. S berkata, “Sekarang sudah bisa mulai nabung dikit-dikit buat
kedepannya.”
G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
33. Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan)
Menurut penuturan Ny. N makan 3 kali dalam sehari. Ny. N tidak
membutuhkan diet makanan jadi tidak ada pantangan khusus terkait
makanan yang harus dikomsumsi, namun Ny. N membatasi
konsumsi gula karena ayah dari Ny. N memiliki diabetes.
Menurut penuturan Tn.A, maka 3 kali sehari. Tn. S juga tidak
memiliki pantangan khusus terkait makanan yang harus dikonsumsi.
Ny. N berkata, “ Saya dan Abang makannya normal 3 kali sehari. Tapi
Saya mengurangi konsumsi gula yang berlebih karena Abi punya
riwayat diabetes dan gak suka makanan yang pedas kebalikan sama
Abang yang suka banget sama makanan pedas.”
34. Istirahat dan tidur keluarga
Menurut penuturan Ny. N, Ia tidur selama 4 - 5 jam dalam sehari,
tidurnya nyenyak, dan sering terbangun. Tn. S tidur kurang lebih
selama 6-8 jam dalam sehari tidurnya nyenyak, dan jarang terbangun.
The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) atau Kuesioner Kualitas
Tidur
1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?
Klien berkata, : “ Saya biasanya tidur jam 11 malam.”
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
Klien berkata, : “Saya kadang – kadang sudah siap buat tidur
tapi kadang sampai tempat tidur tu malah susah tidur. Kira –
kira 20 menitan baru bisa tidur”
3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?
Klien berkata, : “ Saya biasa bangun jam 4 pagi soalnya udah
masuk subuh.”
4. Berapa lama anda tidur di malam hari?
Klien berkata, : “Saya kalau tidur paling cuma 4 – 5 jam sehari,
karena kan lagi koas muda dan skripsi juga belum selesai. Jadi
harus bagi waktu antara koas dan ngerjain skripsi.”

Tidak pernah Sekali/ Dua > tiga kali/


No. Permasalahan dalam sebulan minggu kali/minggu minggu
terakhir (0) (1) (2) (3)
5. Seberapa sering masalah-masalah dibawah ini mengganggu tidur anda?

a. Tidak mampu 
tertidur selama 30
menit sejak
berbaring
b. Terbangun ditengah 
malam atau dini hari
c. Terbangun untuk ke 
kamar mandi
d. Sulit bernafas 
dengan baik
e. Batuk atau 
mengorok
f. Kedinginan 
dimalam hari
Tidak pernah Sekali/ Dua > tiga kali/
No. Permasalahan dalam sebulan minggu kali/minggu minggu
terakhir (0) (1) (2) (3)
g. Kepanasan dimalam 
hari

h. Mimpi buruk 
i. Terasa nyeri 
(memiliki luka)

j. Alasan lain ( Tugas) 


6. Selama sebulan 
terakhir, seberapa
sering anda
menggunakan obat tidur
7. Selama sebulan 
terakhir,seberapa sering
anda mengantuk ketika
melakukan aktivitas
disiang hari
8. Selama satu bulan 
terakhir, berapa banyak
masalah yang anda
dapatkan dan anda
selesaikan
permasalahan tersebut?
Cukup Cukup Sangat
Sangat Baik (0)
Baik (1) buruk (2) Buruk (3)
9. Selama bulan terakhir, 
bagaiman anda menilai
kepuasan tidur anda?

Komponen Keterangan Skor


Komponen 1 Skor pertanyaan #9 2
Komponen 2 Skor pertanyaan #2 + #5a 2
Skor pertanyaan #2 ( <15 menit=0),
(16-30 menit=1), (31-60 menit=2), (
>60 menit=3) + skor pertanyaan #5a,
jika jumlah skor dari kedua pertanyaan
tersebut jumlahnya 0 maka skornya = 0,
jika jumlahnya 1-2=1 ; 3-4=2 ; 5-6=3
Komponen 3 Skor pertanyaan #4 ( >7=0 ; 6-7=1 ; 5- 3
6=2 ; <5=3 )
Komponen 4 Jumlah jam tidur pulas ( #4 ) / Jumlah 0
jam ditempat tidur ( kalkulasi #1 & #3 )
x 100%, ( >85%=0 ; 75-84%=1 ; 65-
74%=2 ; <65%=3 )
Komponen 5 Jumlah skor 5b hingga 5j ( bila 1
jumlahnya 0 maka skornya =0, jika
jumlahnya 1-9=1 ; 10-18=2 ; 18-27=3
Komponen 6 Skor pertanyaan #6 0
Komponen 7 Skor pertanyaan #7 + #8, jika 3
jumlahnya 0 maka skornya =0, jika
jumlahnya 1-2=1 ; 3-4=2 ; 5-6=3
Total skor Jumlah skor komponen 1-7 11
( ≤5: Baik, >5-21: Buruk) (Buruk)

35. Olah raga/mobilisasi


Menurut penuturan Tn. S dan Ny. N, mereka jarang berolah raga. Tn.
S berkata, “Saya jarang olahraga, paling olahraganya kalau ada acara
jalan sehat atau kalau diajak main futsal bareng temen-temen kerja.”
Ny. N berkata, “Kalau Saya juga jarang olahraga, Saya biasanya
renang 1 bulan sekali, kalau ada acara jalan sehat Saya juga ikut.”
36. Eliminasi
Menurut penuturan Ny. N BAB sebanyak 1 kali sehari yaitu di pagi
hari begitu pula suaminya. Ny. N berkata mengatakan bahwa Ia BAK
sebanyak 4 kali sehari. Tn. S BAK sebanyak 4 kali dalam sehari.
Ny. N berkata, “Saya dan Abang BAK dan BAB nya normal seperti
biasa gak ada masalah. BAB 1 kali dan BAK sekitar 4 kali sehari.”
37. Personal hygiene
Ny. N menuturkan bahwa ia dan suaminya memiliki alat mandi seperti
handuk dan sikat gigi pribadi. Ny. N berkata, “Saya dan Abang mandi
2 kali dalam sehari dan menggosok gigi 2 kali dalam sehari juga.”

H. Pengkajian Psikiatrik
38. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Tn. S menyatakan bahwa ia tidak memiliki keluhan mengenai
bentuk tubuhnya dan fungsi organ tubuh Ny. N.
Ny. N juga tidak memiliki keluhan terhadap bentuk tubuh dan
fungsi organ pada tubuhnya.
b. Ideal diri :
Ny. N menyatakan bahwa ia ingin bersungguh-sungguh dalam
kuliah agar kuliahnya tidak molor waktunya.
Suami Ny. N juga berkeinginan untuk terus sehat agar dapat terus
bekerja demi memenuhi tanggung jawab sebagai suami yaitu
menafkahi istri baik secara lahir maupun batin.
c. Harga diri :
Tn. S dan Ny. N menyatakan percaya diri bahwa rumah tangganya
akan selalu harmonis.
d. Peran :
Tn. S berperan sebagai seorang suami yang bekerja demi
memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ny. N berperan sebagai seorang istri dan mahasiswa. Tn. S hanya
pulang di akhir pekan, Ny. N memasak dan memenuhi kebutuhan
suami ketika suami pulang ke Semarang sedangkan untuk hari-hari
aktif Ny. N hanya fokus untuk belajar karena Ny. N masih berstatus
sebagai mahasiswa.
e. Identitas diri :
Tn. S berjenis kelamin laki-laki berusia 25 tahun bekerja sebagai
HRD di sebuah perusahaan swasta di Boyolali sedangkan Ny. N
berjenis kelamin perempuan berusia 21 tahun belum bekerja dan
masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan negeri
di Semarang.
39. Status kesehatan mental
a. Penampilan Umum
Tn. S mengenakan kaos lengan pendek, mengenakan sarung,
menggunakan kaca mata, rambut pendek dan rapi.
Ny. N mengenakan kerudung, mengenakan baju gamis berbahan
katun.
b. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran Tn. S adalah compos mentis (sadar penuh) dan
dapat bekerjasama selama pengkajian.
Tingkat kesadaran Ny. N adalah compos mentis (sadar penuh) dan
dapat bekerjasama selama pengkajian.
c. Orientasi
Tn. S dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan secara
tepat. Klien dapat menyebutkan nama lengkapnya, nama istrinya,
nama ayahnya, dan nama ibunya, umurnya dan umur setiap
anggota keluarga, dan alamat tempat tinggalnya saat ini.
Ny. N dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan secara
tepat. Klien dapat menyebutkan nama lengkapnya, nama suaminya,
nama ayahnya, dan nama ibunya, umurnya dan umur setiap
anggota keluarga, dan alamat tempat tinggalnya saat ini.
d. Perilaku
Tn. S dan Ny. N santai dan sambil bercanda ketika menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
e. Memori
- Memori jangka pendek :
Ny. N masih mengingat nama mahasiswa yang melakukan
pengkajian pada saat itu. Ny. N menyebutkan nama mahasiswa
ketika berkomunikasi.
- Memori jangka panjang :
Tn. A dan Ny. N mampu menyebutkan silsilah keluarga dan
mampu menceritakan kembali mengenai kisah pertemuan
mereka hingga akhirnya mereka bisa menikah.

f. Proses Pikir dan Isi Pikir


Tn. S dan Ny. N mampu menjawab setiap pertanyakan yang
diajukan secara tepat.
40. Pengkajian risiko
Ny. N menuturkan bahwa Ia dan suaminya tidak ada yang pernah di
rawat di rumah sakit. Ny. N berkata, “Saya harus hati-hati dengan
makanan manis karena abi Saya sudah terkena diabetes.” Tn. S
berkata, “Abi Saya memang terkena kolesterol namun itu karena Abi
Saya yang sangat menyukai makan jeroan, untuk keluarga yang lain
tidak ada alhamdulillah sehat-sehat saja.”
I. Pemeriksaan Penunjang (laboratorium, rontgen, dan sebagainya)
Tidak ada
J. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah
yang Dihadapi
1. Perawat membantu memfasilitasi klien agar masalah dalam keluarga
dapat terselesaikan.
2. Perawat membantu memfasilitasi klien agar dapat mengungkapkan
harapan masa depan yang positif.
3. Perawat membantu memfasilitasi klien untuk dapat menetapkan tujuan
4. Perawat membantu memfasilitasi klien untuk dapat mengungkapkan
kepercayaan pada orang lain.
5. Perawat membantu memfasilitasi klien agar dalam suatu masalah,
anggota keluarga turut ikut andil dalam memecahkannya.
6. Perawat membantu memfasilitasi klien agar anggota keluarga bisa
menerima ide baru.
7. Perawat membantu memfasilitasi klien agar anggota keluarga bisa
saling mendukung
K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Tn. S
 Baik
 Cukup
 Lemah Kesadaran
Ny. N
 Baik
 Cukup
 Lemah Kesadaran
2. Kesadaran
Tn. S
GCS = 15
E:4 M:6 V:5
Klien sadar penuh (composmentis)
Ny. N
GCS = 15
E:4 M:6 V:5
Klien sadar penuh (composmentis)
3. Vital sign
Tn. S
a. TD : 120/70 mmHg
b. Suhu : 36,7 ºC
c. Nadi : 70 x/menit
d. RR : 22 x/menit
Ny. N
a. TD : 90/60 mmHg
b. Suhu : 36,6 ºC
c. Nadi : 72 x/menit
d. RR : 22 x/menit
4. Kepala
Tn. S
Inspeksi : Bentuk kepala mesocephal, kulit kepala bersih, rambut
pendek dan lurus, warna rambut hitam, penyebaran rambut
merata.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, tekstur
rambut halus, tidak ada kelainan pada tengkorak kepala.
Ny. N
Inspeksi : Bentuk kepala mesocephal, kulit kepala bersih, rambut
panjang dan lurus, warna rambut hitam, penyebaran rambut
merata.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, tekstur
rambut halus, tidak ada kelainan pada tengkorak kepala.
5. Wajah
Tn. S
Inspeksi : Muka simetris, tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat
flek hitam, tidak terdapat jerawat, warna wajah klien
merata, tidak terdapat lesi/ luka pada wajah klien.
Ny. N
Inspeksi : Muka simetris, tidak terdapat pembengkakan, tidak
terdapatflek hitam, tidak terdapat jerawat, warna wajah
klien merata, tidak terdapat lesi/ luka pada wajah klien.
6. Mata
Tn. S
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih, tidak ada lesi atau
bekas luka, pergerakan bola mata simetris, menggunakan
kaca mata minus (miopi) refleks pupil dapat berdilatasi dan
berkontraksi sesuai dengan datangnya cahaya.
Palapasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Ny. N
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih, tidak ada lesi atau
bekas luka, pergerakan bola mata simetris, menggunakan
kaca mata minus (miopi) refleks pupil dapat berdilatasi dan
berkontraksi sesuai dengan datangnya cahaya.
Palapasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
7. Hidung
Tn. S
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tulang hidung lurus, tidak ada
lesi/jaringan parut, tidak terdapat perbesaran polip, tidak
terdapat pernafasan cuping hidung, klien masih
mampu membau berbagai macam aroma, tidak terdapat
lendir berlebih di hidung klien.
Palapasi : Septum hidung elastik, tidak ada massa/benjolan, dan tidak
ada
nyeri tekan.
Ny. N
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tulang hidung lurus, tidak ada
lesi/jaringan parut, tidak terdapat perbesaran polip, tidak
terdapat pernafasan cuping hidung, klien masih mampu
membau berbagai macam aroma, dan tidak terdapat lendir
berlebih di hidung klien.
Palapasi : Septum hidung elastik, tidak ada massa/benjolan, dan tidak
ada nyeri tekan.
8. Mulut
Tn. S
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, warna bibir tidak pucat, mukosa bibir
kering, mulut bersih, lidah bersih, warna gigi putih,
tidak ada somatitis, pergerakan epiglotis normal, tidak
terdapat karang gigi, tidak terdapat gusi berdarah, tidak
terdapat pembesaran tonsil, lidah klien masih mampu
merasakan rasa manis, asam, asin, pahit, dan umami.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Ny. N
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, warna bibir merah muda,
mukosabibir kering, mulut bersih, lidah bersih, warna gigi
putih, tidak ada somatitis, pergerakan epiglotis normal, tidak
terdapat karang gigi, tidak terdapat gusi berdarah, tidak
terdapat pembesaran tonsil, lidah klien masih mampu
merasakan rasa manis, asam, asin, pahit, dan umami.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
9. Telinga
Tn. S
Inspeksi : Bentuk telinga pada kedua sisi simetris, bersih, tidak
terdapat lesi/jaringan parut, warna kulit merata, terdapat
serumen pada telinga, klien dapat berkomunikasi dengan
lancar tanpa adanya pengulangan yang menandakan bahwa
fungsi pendengaran klien masih baik.
Palpasi : Daun telinga elastis, tidak terdapat massa/benjolan, dan
nyeri tekan.
Ny. N
Inspeksi : Bentuk telinga pada kedua sisi simetris, bersih, tidak terdapat
lesi/jaringan parut, warna kulit merata, terdapat serumen
pada telinga, klien dapat berkomunikasi dengan lancar
tanpa adanya pengulangan yang menandakan bahwa fungsi
pendengaran klien masih baik.
Palpasi : Daun telinga elastis, tidak terdapat massa/benjolan, dan nyeri
tekan.
10. Leher
Tn. S
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit merata, tidak ada lesi, dan
tidak terdapat kekuan pada leher klien,
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, teraba
vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid.
Ny. N
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit merata, tidak ada lesi, dan tidak
terdapat kekuan pada leher klien,
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, teraba vena
jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
11. Dada
Tn. S
Inspeksi : Pengembangan paru simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor atau resonan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Ny. N
Inspeksi : Pengembangan paru simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor atau resonan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
12. Jantung
Tn. S
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Denyut apeks tidak teraba
Perkusi : Bunyi suara redup
Auskultasi : Bunyi jantung normal dan reguler
Ny. N
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Denyut apeks tidak teraba
Perkusi : Bunyi suara redup
Auskultasi : Bunyi jantung normal dan reguler
13. Abdomen
Tn. S
Inspeksi : Warna kulit abdomen sawo matang, tidak ada
pembengkakan dan lesi
Auskultasi : Bising usus normal 18 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi suara timpani
Ny. N
Inspeksi :Warna kulit abdomen sawo matang, tidak ada
pembengkakan dan lesi
Auskultasi : Bising usus normal 20 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi suara timpani
14. Ekstermitas atas
Tn. S
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, kedua tangan dapat
digerakkan, dan kuku pendek.
Palpasi : Akral teraba hangat dan tidak ada nyeri tekan
Kekuatan Otot : 5-5-5-5/5-5-5-5
Ny. N
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, kedua tangan dapat
digerakkan, dan kuku pendek.
Palpasi : Akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan.
Kekuatan Otot : 5-5-5-5/5-5-5-5
15. Ekstermitas bawah
Tn. S
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, pergerakkan kedua kaki
baik, kuku pendek, dan tidak terdapat lesi.
Palpasi : Akral teraba hangat dan tidak ada nyeri tekan.
Kekuatan Otot : 5-5-5-5/5-5-5-5
Ny. N
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, pergerakkan kedua kaki
baik, kuku pendek, dan tidak terdapat lesi.
Palpasi : Akral teraba hangat dan tidak ada nyeri tekan.
Kekuatan Otot : 5-5-5-5/5-5-5-5

II. ANALISIS DATA


Pohon Masalah

Kesiapan Meningkatkan Harapan


Harapan untuk segera
mempunyai keturunan

Kemampuan Keluarga dalam Kesiapan Keluarga dalam


Pemenuhan Tugas Membina Hubungan yang
Perkembangan Harmonis

Gangguan Pola Tidur

Pola Tidur Tidak


Menyehatkan

Berkurangnya Sulit Memulai Kualitas Tidur


Intensitas Tidur Tidur Menurun

Analisa Data

No Data Fokus Problem Etiologi


1. DO : Kesiapan
- Klien terlihat penuh harap meningkatkan
ketika menyatakan harapan: memiliki
anak
No Data Fokus Problem Etiologi
keinginannya ingin
memiliki anak.
DS :
- Tn. S berkata, “Saya tidak
keberatan jika harus bolak-
balik setiap minggu dari
Boyolali ke Semarang,
karena Saya kan juga
kangen pengin ketemu
istri.”
- Klien baru saja pindah
rumah di tempat baru yang
hanya ditinggali oleh
mereka berdua.
- Klien berkata, bahwa
mereka memiliki banyak
keinginan yang ingin
dicapai setelah menikah
salah satunya ingin
memiliki anak.
- Klien Tn. S memutuskan
untuk pindah kerjaan ke
tempat yang lebih dekat
dengan istrinya (Ny. N) agar
dapat meningkatkan
hubungan satu sama lain.
2. DO : Ganguan pola tidur Pola Tidur
- Klien terlihat lesu (00198) Tidak
- Kantung mata klien terlihat Menyehatkan
kehitaman
DS :
- Klien berkata, : “Saya kalau
tidur paling cuma 4–5 jam
sehari, karena kan lagi koas
muda dan skripsi juga
belum selesai. Jadi harus
bagi waktu antara ko-as dan
ngerjain skripsi.”
- Klien berkata, : “Saya kalau
bangun tidur rasanya masih
capek dan pengen tidur lagi,
tapi kan Saya harus Rumah
Sakit setiap paginya.”
- Klien berkata, : “Saya
kadang – kadang sudah siap
buat tidur tapi kadang
sampai tempat tidur tu
No Data Fokus Problem Etiologi
malah susah tidur. Kira –
kira 20 menitan baru bisa
tidur”
- Kualitas tidur klien buruk
berdasarkan Skor PSQI = 11
(Buruk)

III. PRIORITAS MASALAH

No. Tanggal Prioritas Masalah Pembenaran Ttd

1. 21 November Medium priority : Klien masih dalam


2018 Kesiapan tahap awal
meningkatkan kehidupannya
harapan : Memiliki berkeluarga. Terlebih
anak klien menjalani
hubungan jarak jauh
hingga setengah tahun
lebih setelah menikah.
2. 21 November Medium Priority: Kebutuhan tidur
2018 Gangguan Pola Tidur merupakan salah satu
b.d. Pola Tidur yang kebutuhan dasar
Tidak Menyehatkan pertama, yaitu yang
hubungannya dengan
fisiologis. Hal ini akan
menimbulkan
gangguan pada tubuh
klien seperti kelelahan
dan gangguan
psikologisnya seperti
konsentrasi berkurang.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Kode
Diagnosis Kep Rencana Tindakan Rasionalisasi Tanda Tangan
Umum Khusus NIC
Kesiapan Klien dapat Setelah dilakukan 5270 Dukungan Emosional
meningkatkan menentukan tindakan keperawatan (5270)
harapan: harapan yang 3 x 24 jam klien - Identifikasi respon -Untuk mengetahui
memiliki anak ingin dicapai mampu mengambil psikologis terhadap respon klien untuk
setelah keputusan dengan situasi dan menjadi lebih baik
dilakukan kriteria hasil: ketersediaan sistem secara psikologis
tindakan dukungan:
keperawatan Pembuatan monitoring koping
3x24 jam Keputusan (0906) klien
- Mengidentifikasi - Tentukan kecukupan - Untuk mengetahui
sumberdaya yang jaringan sosial yang seberapa luas jaringan
dibutuhkan untuk ada sosial klien
mendukung setiap - Identifikasi tingkat - Dengan adanya
alternative dukungan keluarga, dukurangan dari
dukungan keuangan, keluarga dan sumber
Harapan dan sumber daya daya, dapat
- Klien dapat lainnya. mempermudah dalam
mengungkapkan memenuhi harapan klien
harapan masa - Situasi keluarga yang
depan yang positif. - Monitor situasi kondusif mampu
- Klien dapat keluarga saat ini dan mendukung tahap
menetapkan tujuan jaringan dukungan: perkembangan keluarga
- Klien dapat apakah ada hambatan dalam meningkatkan
mengungkapkan komunikasi dan harapan klien
kepercayaan pada kedekatan - Berhubungan dengan
orang lain orang yang memiliki
- Anjurkan hubungan tujuan yang sama
dengan orang-orang mampu meningkatkan
yang memiliki minat motivasi klien untuk
dan tujuan yang mencapai harapan yang
sama: sharing diinginkan
pengalaman dan
pengetahuan
- Dukungan keluarga
merupakan support yang
- Libatan keluarga, terbaik
orang terdekat, dan
teman-teman dalam
perawatan dan
perencanaan:
persiapan untuk
kehamilan
Gangguan Pola Gangguan Pola Seteleh dilakukan 1850 Peningkatan Tidur
Tidur b.d. Pola tidur pada tindakan (1850)
Tidur yang keluarga Tn.S keperawatan 2 x 24 - Tentukan pola - Dengan pola tidur
Tidak khususnya pada jam klien dapat tidur/aktivitas yang baik, klien
Menyehatkan Ny. N dapat memperbaiki klien dengan tidur mampu beristirahat
teratasi setelah kebiasaan tidur yang siang 2 jam dan dengan kualitas
dilakukan tidak menyehatkan malam hari 6 jam tidur yang baik
tindakan dengan kriteria hasil :
keperaatan 2x
24 jam Tidur (0004) - Sesuaikan
- Lingkungan yang
lingkungan yang
- Jam tidur kondusif
kondusif/tidak
ditingkatkan dari mempermudah
skala 4 (sedikit ramai dan
klien mencapai
penerangan yang
terganggu) ke cukup untuk kualitas tidur yang
skala 5 (tidak meningkatkan baik
terganggu) tidur
- Klien ikut serta
dalam penetapan
jadwal tidur harian - Buat jadwal harian
- Perasaan segar tidur klien yang
setelah tidur teratur bersama - Membiasakan klien
ditingkatkan dari dengan klien untuk tidur sesuai
skala 4 (sedikit dengan siang hari 2 waktu yang telah
terganggu) ke jam ( 13.00-14.00 ditentukan agar
skala 5 (tidak WIB) dan pada meningkatkan
terganggu) malam hari 6 jam kualitas tidur klien
- Kesulitan (21.00 – 03.00
memulai tidur WIB) dan anjurkan
ditingkatkan dari klien untuk
skala 4 (ringan) ke mematuhi jadwal
skala 5 (tidak ada) yang telah dibuat
- Klien mematuhi bersama
jadwal tidur yang - Bantu
telah ditetapkan meningkatkan
bersama jumlah jam tidur - Jumlah jam tidur
- Klien dapat dengan cara yang cukup
memulai tidur mengurangi diperlukan klien
segera setelah aktivitas sebelum untuk mencapai
berada di tempat tidur dan kualitas tidur yang
tidur. menganjurkan baik, sehingga klien
tidur lebih awal dapat bangun dari
tidurnya dengan
kondisi fisik yang
bugar.

Anda mungkin juga menyukai