Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Komunitas dan Keluarga
Dosen Pembimbing:
Ns. Artika Nurrahima, M.Kep
Nur Setiawati Dewi, M.Kep., Sp.Kom
Disusun Oleh:
Putri Erlina Febrianti
22020119220120
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan asuhan keperawatan keluarga dengan judul
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. S (44 TAHUN)
DI RT 03 RW I KELURAHAN DAWUNGSARI PEGANDON KENDAL” merupakan
hasil karya saya sendiri. Tidak ada karya ilmiah atau sejenisnya yang diajukan untuk
memperoleh gelar profesi atau sejenisnya di Perguruan Tinggi manapun seperti karya ilmiah
yang saya susun.
Sepengetahuan saya, juga tidak ada karya ilmiah atau pendapat yang pernah saya tulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah karya ilmiah yang
saya susun ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan tersebut tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Santoso
2. Alamat : Ds. Dawungsari RT.03 RW.01
3. No. Telp./HP :-
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan : SMP
6. Komposisi Keluarga
Umur Jenis Hubungan
No. Nama TTL Pekerjaan Pendidikan
(Th) Kelamin dengan KK
Kepala 4 Januari
1 Bp. S 44 Laki-laki Pedagang SMP
keluarga 1976
2
4 An. S Perempuan Anak 8 Juni 2020 - -
bulan
7. Genogram
Ny. M mengatakan bahwa tidak ada penyakit menurun seperti hipertensi ataupun
diabetes mellitus. Akan tetapi, dahulu ibu dari Ny. M juga sering mengalami sakit
sesak nafas.
Bp. S mengatakan bahwa dalam keluarganya dahulu tidak ada penyakit menurun
seperti hipertensi, jantung ataupun diabetes mellitus.
8. Tipe keluarga
Keluarga inti (nuclear family) berdasarkan keterangan dari Ibu M bahwa anggota
keluarga ada suami sebagai kepala keluarga, ada ibu M dan ada kedua anaknya
Ibu M berkata, “Anggota keluarga saya ada suami saya Bapak Santoso sebagai
kepala keluarga, ada saya, kemudian ada kedua anak saya yang pertama namanya
Annas, yang kedua Salsa.”
9. Budaya
Keluarga klien berasal dari suku Jawa dan dari Indonesia. Kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan. Keluarga ini sehari-harinya
menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi.
Ibu M berkata, “Saya asli sini, dan suami saya asli Kendal juga dari Desa Galih.”
“Kalau sehari-hari biasanya memakai Bahasa Jawa.”
“Kalau untuk kebudayaan tidak ada si ya, kalau yang bertentangan dengan
kesehatan, cuma tadinya saya tu ngasih makan pisang buat anak saya, tetapi
banyak yang bilang tidak boleh dikasih, ya jadi ngga saya lanjutkan ngasih makan
pisangnya.”
“Saya selalu meminta anak saya setiap pulang dari main untuk cuci tangan
sebelum memegang adiknya ataupun makan.”
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak S beragama Islam dan taat beribadah. Bapak S,
Ibu M dan anak A sering mengikuti kegiatan yasinan setiap malam jumat.
Ibu M berkata, “Agamanya Islam. Kalau sholat ya selalu sholat 5 waktu. Tapi
anak saya yang pertama itu kadang susah, jadi harus saya perintah terus.”
“Kami setiap malam Jum’at itu mengikuti kegiatan yasinan di mushola.”
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari penghasilan Bapak S sebagai
pedagang yaitu sebesar ± Rp 2.000.000,00 per bulan
Ibu M berkata, “Cuma suami saya saja yang bekerja, dan bekerjanya sebagai
pedagang, pendapatan ya kira-kira sebulan cuma 2 juta saja.”
Rincian biaya:
Keterangan Biaya (Rp)
Makan Rp 1.500.000,00
Listrik Rp 100.000,00
Pendidikan (biaya sekolah, uang saku, membeli Rp 200.000,00
buku, membeli alat tulis, dll)
Lain-lain (sumbangan, hajatan, periksa ke dokter, Rp 200.000,00
dll)
TOTAL Rp 2.000.000,00
b. Hal tersebut juga ditambah keterangan tambahan berikut.
1) Ibu M mengatakan selalu berusaha meluangkan waktu untuk berkumpul
bersama keluarga seperti makan bersama dan menonton TV bersama suami
dan anak.
Ibu M berkata, “Kalau ada waktu luang ya biasanya nonton TV bareng.”
2) Ibu M mengatakan selalu berusaha meluangkan waktunya untuk berekreasi
walaupun hanya sekedar jalan-jalan di sekitar rumah.
Ibu M berkata, “Kalau rekreasi jarang si, cuma seringnya ya main ke
rumah tetangga aja rekreasinya.”
3) Ibu M mengatakan keluarganya mengikuti kegiatan pengajian di mushola
dekat rumah.
Ibu M berkata, “Setiap malam Jum’at ya pasti ke mushola buat yasinan”
4) Ibu M mengatakan mendapatkan informasi melalui berbagai sumber,
seperti cerita dari tetangga, serta media elektronik
Ibu M berkata, “Biasanya tau info-info itu ya dari tetangga, dari berita-
berita di TV.”
5) Ibu M mengatakan dalam kesehariannya, seperti bekerja dan antar-jemput
Anak A menggunakan alat transportasi sendiri berupa sepeda bermotor.
Ibu M berkata, “Alat transportasi punyanya ya sepeda motor, yang satu
untuk suami berdagang, yang satu untuk di rumah jika saya ada keperluan
mengantar anak atau apa.”
Berdasarkan yang disampaikan oleh ibu M, dapat disimpulkan bahwa
keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar, social dan psikologisnya, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan yaitu menabung.
Jadi keluarga Bapak S tergolong Keluarga Sejahtera Tingkat II
12. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang Keluarga
Ibu M mengatakan untuk mengisi waktu luang keluarga biasanya digunakan
untuk menonton TV dan terkadang berkunjung ke rumah tetangga.
Ibu M berkata, “Palingan kalau ada waktu luang ya momong sambal main ke
rumah tetangga.”
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga dengan anak usia sekolah.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Ibu M yang menceritakan perjalanan
hidupnya. Ibu M mengatakan menikah dengan Bapak S pada tahun 2007 dan
mempunyai anak yaitu anak A, pada tahun 2009. Untuk saat ini anak A sedang
menempuh pendidikan di bangku Sekolah Dasar kelas 6 SD.
Ibu M mengatakan bahwa, “Anak yang pertama umurnya sebelas tahun dan
sekarang masih kelas 6 SD.”
14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Membantu untuk meningkatkan prestasi belajar anak.
Ibu M mengatakan bahwa anaknya selama pandemic ini diminta belajar di rumah,
Ibu M mengatakan An. A harus dipaksa untuk mengerjakan tugas apabila ada
tugas dari guru. Ibu M dan Bp. S juga mengatakan apabila tidak mendapatkan
tugas maka An. A tidak belajar dan mereka membiarkan saja jika An. A tidak
belajar.
Ibu M berkata, “Kalau sekarang kan belajar di rumah, belajarnya ya diminta
berkelompok oleh gurunya dan gurunya terkadang mendatangi rumah, gitu.
“Anak saya yang pertama itu susah kalau diminta belajar, kadang kalau ada
tugas dari guru gitu, harus dipaksa buat ngerjain, tapi misalnya ngga ada tugas
ya ngga belajar.”
“Anak saya itu sering main HP, ngga bisa lepas dari HP. Kalau untuk belajar
saja si saya ngga papa ya misal buat komunikasi sama guru, atau cari pelajaran
yang belum tahu dari google, tapi ya malahan seringnya HP tu dibuat main
game terus, ya mungkin main gamenya itu yang ngebuat belajarnya terganggu.”
“Kalau udah diminta belajar ngga mau ya sudah saya biarkan. Kalau main hp
terus ya sesekali saya nasehati, tapi ya besok diulangi lagi”
Bp. S berkata, “Iya saya juga kalau diminta belajar ngga mau ya sudah saya
biarkan.”
15. Riwayat Keluarga Inti
Ibu M mengatakan memiliki penyakit asma
Berdasarkan keterangan dari Ibu A, dalam keluarganya hanya ibu A yang sering
mengalami sakit, yaitu sakit asma yang mana sakitnya sudah sejak Ibu M masih
gadis. Ibu M sering merasa sesak jika kelelahan atau cuaca dingin atau ada debu.
Selama ini selalu obat jalan ke dokter yang dekat rumah. Akan tetapi, saat ini
obatnya sudah habis dan belum kontrol lagi.
Ibu M berkata, “Saya sendiri punya sakit asma. Sering sesak nafas jika cuaca
dingin seperti sekrang ini, atau kena debu atau kelelahan.”
“Kalau anggota keluarga yang lain sehat-sehat semua ngga ada yang sakit.”
“Untuk imunisasi anak pertama dulu si selalu imunisasi, jadi imunisasi untuk
anak yang pertama lengkap.”
“Untuk anak yang kedua ini, besok mau imunisasi DPT 1.”
Bp. S mengatakan tidak memiliki Riwayat sakit apapun dan beberapa hari
terakhir tubuhnya sehat
Bp. S berkata, “Saya tidak memiliki penyakit apapun mbak, dan selama beberapa
hari terakhir badan saya juga sehat. Alhamdulillah.”
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya
a. Riwayat keluarga dari pihak Bapak S
Orangtua dari Bapak S sudah meninggal. Ibu Bapak S sudah meninggal sejak
6 tahun yang lalu dan Ayah dari Bapak S sudah meninggal sejak 9 tahun yang
lalu.
Ibu M berkata, ”Orang tua saya sudah tidak ada semua dan orang tua suami
juga sudah tidak ada semua. Yang masih ada ya saudara-saudara.”
“Untuk penyakit menurun darah tinggi, diabetes tidak ada.”
b. Riwayat keluarga dari pihak Ibu A
Orang tua dari Ibu M juga sudah meninggal, ayah Ibu meninggal sekitar 4
tahun yang lalu dan ibu dari Ibu M meninggal 3 tahun yang lalu.
Ibu M berkata, ”Orang tua saya sudah tidak ada semua dan orang tua suami
juga sudah tidak ada semua. Yang masih ada ya saudara-saudara.”
“Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, gula tidak ada. Cuma ibu
saya dulu juga punya sakit sering sesek.”
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik Rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri.
Rumahnya di desa, sehingga jarak antar rumah sedikit renggang. Ibu M
mengatakan bahwa rumah yang ditempatinya saat ini adalah hak miliki sendiri.
Rumah ditempati sejak ibu M masih kecil dan setelah menikah masih tinggal di
rumah tersebut. Rumah tersebut permanen dengan ukuran 6 x 9 m2. Rumah
berlantai keramik dan bahan dinding dari kayu. Ruangan dalam rumah terdiri dari
teras, ruang tamu, kamar Bapak S dan Ibu M, kamar Anak A, dapur, kamar
mandi, tempat menonton TV. Sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah.
Sirkulasi udaranya baik. Terdapat jendela pada setiap kamar dan samping rumah.
Rumah setiap hari disapu. Akan tetapi untuk mengepelnya tidak setiap hari
karena kadang sedikit kerepotan dalam mengasuh anak ke duanya. Sumber air
minum biasanya membeli air mineral galon. Untuk mencuci baju dan alat makan
dari air sumur. Pembuangan sampah dan limbah menggunakan septic tank dan
untuk sampah biasanya dibakar. Penerangan di rumah cukup yang mana di depan
rumah terdapat 1 lampu, di ruang tamu terdapat 1 lampu di setiap kamar terdapat
1 lampu, di kamar mandi 1 lampu, di WC 1 lampu, di dapur satu lampu dan di
ruang TV 1 lampu.
Ibu M berkata, “Untuk rumahnya ini milik saya sendiri. Saya di rumah ini sudah
dari kecil dan setelah menikah saya tinggal di sini. Kalau membersihkan rumah
ya biasanya kalau bisa setiap hari saya bersihkan. Tetapi kadang repot momong
anak jadi ya paling setiap harinya mesti disapu aja ngga selalu dipel.”
“Kalau untuk air minum saya langganan air mineral gallon, untuk cuci alat
masak dan cuci baju memakai air sumur.”
“Pembuangan limbah air di septic tank, sekitar 10 m dari rumah, kalau sampah
biasanya dibakar.”
18. Denah Rumah
Jalan Raya
Keterangan:
= Pintu
.
= Jendela
D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
a. Ibu M mengatakan bahwa bahasa yang biasa digunakan adalah Bahasa Jawa,
b. Ibu M mengatakan bahwa komunikasi dengan suami terjalin setiap hari, suami
selalu menceritakan apapun itu, tetapi memang anak A itu sering main
sehingga lumayan jarang berkomunikasi
Ibu M berkata, “Bahasa yang biasa kami gunakan Bahasa Jawa.”
“Kalau suami saya itu selalu cerita apapun ya diceritakan. Tetapi kalau anak say
aitu main-main terus jadi jarang komunikasi.”
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Ibu M mengatakan bahwa yang mengambil keputusan biasanya adalah suami Ibu
M atau Bapak. S. Namun sebelum dicapai keputusan final dilakukan musyawarah
terlehih dahulu. Kata mufakat dicapai atas pertimbangan bersama.
Ibu M berkata, “Kalau yang mengambil keputusan biasanya ya Bapaknya, tetapi
tetap musyawarah terlebih dahulu.”
25. Struktur Peran
Anggota Peran Formal Peran Informal
Keluarga
Bp. S Sebagai kepala keluarga, Sebagai pelindung keluarga,
sebagai pembuat sebagai support system
keputusan, sebagai sumber keluarga, membantu istri
pencari nafkah yang utama menyelesaikan pekerjaan
rumah
Ny. Supri Sebagai ibu yang Sebagai pendukung
mengurus anak dan suami, keharmonisan dan
mengerjakan pekerjaan penghubung keluarga inti
rumah
An. S Sebagai anak yang harus Membantu ibu menjaga
berbakti kepada orang tua, adik
belajar dengan rajin
Ibu M berkata, “Kalau norma dan nilai ya mengikuti nilai dan norma yang
ada di masyarakat sini, harus menyapa dan bertanya jika bertemu keluarga,
menjaga sopan-santun.”
E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Ibu M dan Bp. S mengatakan selalu menanamkan nilai kepada Anak A untuk
selalu berhubungan baik dengan teman-teman sekitarnya dan selalu bersikap
sopan dan santun kepada siapapun, selalu mendirikan sholat 5 waktu dan makan
secara teratur
Ibu M berkata, “Kalau saya menasehati anak itu ya harus berhubungan baik
dengan teman-teman sekitarnya dan selalu bersikap sopan dan santun kepada
siapapun, kalau waktunya sholat ya sholat kalau makan ya makan.”
Bp. S berkata, “Kalau saya menasehatinya juga sama kalau main ya jangan lupa
sama sholatnya dan selalu ingat untuk belajar.”
a. Bagaimana Keluarga Mengekspresikan Perasaan Kasih Sayang
Ny. M berkata, “Saya mengekspresikan kasih sayang kepada anak ya dengan
selalu menasehati anak, memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak, kalau bentuk
kasih sayang kepada suami ya memtahuhi suami, menjadi ibu yang baik untuk
anak-anak saya, dan memenuhi kebutuhan suami.”
Bp. S berkata, “Rasa kasih sayang kepada istri itu ya selalu membantu
pekerjaan istri sebisa mungkin, dan rasa kasih sayang kepada anak ya selalu
menasehati dan memenuhi kebutuhan anak-anak.”
b. Perasaan Saling Memiliki
Ny. M berkata “Pengen semua sehat-sehat terus, selalu bersama-sama, saling
menyayangi.”
c. Dukungan Terhadap Anggota Keluarga
Bp. S berkata “Selalu mendukung satu sama lain, selalu saling menyemangati
anak untuk rajin belajar baik belajar ilmu agama atau ilmu pengetahuan di
sekolah.”
d. Kedekatan Antar Anggota Keluarga
Ny. M berkata, “Kalau anak saya yang pertama ya deket sama saya sama
bapaknya, tetapi lebih deket dengan saya karena saya kan saya yang selalu di
rumah sama dia.”
28. Fungsi Sosialisasi
a. Ibu M mengatakan selalu mendiskusikan bersama permasalahan dalam
keluarga.
b. Ibu M mengatakan Anak A sering bermain dengan teman-teman sebayanya di
sekitar rumahnya.
c. Ibu M mengatakan suaminya, Bapak S selalu mengikuti yasinan di mushola
setiap malam jum’at
Ibu M berkata,” Kalau ada masalah ya pasti dimusyawarahkan dulu.”
“Anak saya selalu bermain dengan teman-teman sebayanya di sekitar rumah.”
“Kalau setiap malam jum’at bapaknya selalu mengikuti yasinan di mushola.”
“Kalau di sini memang jarang dilakukan kumpul RT gitu, paling ya kumpul
jika ada acara yasinan, hajatan, atau pengajian.”
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ibu M mengatakan masalah kesehatan yang dialami ibu M adalah asma dan
untuk anggota keluarga yang lain beberapa hari terakhir tidak mengalami
masalah kesehatan, cuma paling flu saja.
Ibu M berkata, “Saya sendiri punya sakit asma.”
“Kalau anggota keluarga yang lain beberapa hari terakhir ini ngga ada yang
sakit, sehat semua.”
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ibu M mengatakan untuk sakit asmanya selalu obat jalan ke dokter. Untuk
anggota keluarga yang sakit seperti flu akan dirawat di rumah terlebih dahulu.
Biasanya dibelikan obat di warung. Jika masalah belum teratasi bahkan
semakin parah, barulah dibawa ke dokter atau RS terdekat.
Ibu M berkata, “Kalau saya sendiri selalu obat jalan ke dokter, akan tetapi ini
obatnya sudah habis dan sudah waktunya control, tetapi saya belum ke dokter
soalnya kan ini udah masuk zona merah, jadi belum ke dokter lagi dan
Alhamdulillah juga asmanya tidak kambuh.”
“Jika ada yang flu biasanya dirawat di rumah dulu, dibelikan obat di apotek
dan membatasi minum es.”
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu M mengatakan keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang
sakit dengan semampunya karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki,
Ibu M berkata, “Jika ada yang sakit ya dirawat setaunya, dibelikan obat di
apotek dan menasehati untuk tidak minum es terlebih dahulu.”
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Ibu M mengatakan menyapu rumah setiap hari dan mengepel jika ada waktu
luang, dan tidak repot mengurus anak.”
Ibu M berkata,” Kalau menyapu setiap hari pasti menyapu, tetapi kalau
mengepel itu ya pas ngga repot momong.”
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu M mengatakan kontrol ke dokter jika obat habis.
Ibu M berkata,” Sebelum zona merah ya, saya selalu obat jalan ke dokter,
kalau obatnya habis ya ke dokter lagi, tetapi ini belum ke dokter lagi, soalnya
kan ini udah masuk zona merah, jadi belum ke dokter lagi dan Alhamdulillah
juga asmanya tidak kambuh.”
30. Fungsi Reproduksi
Ibu M mengatakan tidak akan menambah anak lagi. Ibu M mengatakan berencana
untuk melakukan KB suntik.
Ibu M berkata, “Kalau menambah anak lagi, engga si. Rencananya mau KB
suntik tapi belum.”
31. Fungsi Ekonomi
Ibu M mengatakan pendapatan dari suaminya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,
walaupun hidup sederhana, namun yang dirasakan adalah tetap bahagia.
Ibu M berkata, “Penghasilanya Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-
hari, ya walaupun hidupnya sederhana tapi ya tetep harus disyukuri yang
penting sehat.”
a. Penampilan
Penampilan Bp. S, Ibu M, An. S dan An. A tampak bersih, terlihat segar.
b. Pembicaraan
Bp. S, Ibu M dan An. A dapat berbicara dengan baik, menggunakan Bahasa
Indonesia dan kadang Bahasa Jawa, dapat menjawab pertanyaan dengan baik
dan jelas.
c. Aktivitas motorik
Bp. S, Ibu M dan An. S dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
d. Alam perasaan
Tidak ada masalah emosional yang dialami oleh Bp. S, Ibu M ataupun An.S
e. Afek
Saat dilakukan pengkajian, baik pada Bp. S, Ibu M ataupun An. S,
menunjukkan ekspresi yang ditunjukkan selalu tepat, sesuai dengan apa yang
sedang dibicarakan.
f. Interaksi
Ibu M, Bp. S dan An. A dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif
ketika dilakukan pengkajian.
42. Pengkajian risiko
a. Tidak memakai masker saat bermain di luar rumah
An. S mengatakan bahwa dia jarang memakai masker jika main atau keluar
rumah karena merasa sesak. An. S juga mengatakan sudah pernah diajari cara
mencuci tangan dengan benar, akan tetapi ketika mempraktikan masih ada
beberapa gerakan yang belum tepat.
Ibu M berkata, “Anak pertama saya sering main bersama teman-temanya dan
tidak memakai masker ketika bermain. Anak saya juga belum memiliki
kesadaran untuk cuci tangan secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan karena
dia belum memahami tentang virus korona, bagaimana pencegahanya dan
bagaimana tanda dan gejala
pada orang yang terinfeksi virus.”
An. S berkata, “Untuk mencegah agar tidak tertular korona itu ya harus
memakai masker dan rajin cuci tangan, tapi saya kadang tidak memakai
masker karena rasanya sumpek, susah buat bernafas.”
“Saya dulu pernah diajari guru saya cara mencuci tangan yang benar.”
b. An. A tidak bisa lepas dari HP dan sering main game
Ibu M mengatakan bahwa An. A tidak bisa lepas dari HP dan sering main
game baik di rumah ataupun ketika bermain bersama teman-temanya
“Annas itu ya ngga bisa lepas dari Hp. Main Hp terus, main game biasanya,
kalau dinasehati susah, ya jadi saya biarkan.”
“Iya kalau main HP itu deket banget dari mata. Kadang saya nasehati jangan
dekat-dekat, tapi ya diulangi lagi.”
“Saya taunya kalau main HP gitu ya tidak boleh dekat-dekat tapi kurang tau
jaraknya harus berapa cm gitu.”
An. A mengatakan sering main game yaitu game FF (Free Fire) di HP baik di
rumah, ataupun saat bersama teman-temanya.
“Iya sering main game FF, soalnya seru. Kadang main di rumah, kadang
main sama teman-teman.”
An. A tampak memegang HP dengan jarak yang sangat dekat <10 cm
I. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
Ibu berkata,
“Harapanya anak saya itu kemauanya belajar meningkat, bisa membatasi waktu
bermain, memahami dan berperilaku sesuai protokol kesehatan yang diterapkan
pemerintah karena biasanya jika saya kasih tahu untu susah banget.”
“Saya juga pengen tau cara agar Annas itu bisa membatasi main HPnya gitu.”
“Saya juga kan biasanya selalu obat jalan ke dokter, dan belum tau cara mengatasi
asma itu tanpa berobat ke dokter, jadi saya pengen untuk mengetahui cara mengatasi
asma tanpa obat gitu.”
J. Keadaan Umum
Keadaan m Bp. S Ibu M An. A An. S
Kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis
Keadaan Warna Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Kulit Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis
Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih
Luka Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
TTV TD 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/80 mmHg -
Nadi 80 x/ menit 86 x/ menit 84 x/menit 140 x/ menit
RR 16 x/menit 20 x/menit 18 x/ menit 40 x/ menit
Suhu 36.5 0C 36.5 0C 37 0C 37 0C
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
K. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
Mata ata kanan dan kiri pasien Mata kanan dan kiri Mata kanan dan kiri Inspeksi: Kedua mata
simetris, tidak ada lesi di pasien simetris, tidak ada pasien simetris, tidak ada simetris, respon pupil
sekitar mata, refleks lesi di sekitar mata, lesi di sekitar mata, baik, konjungtiva tidak
berkedip normal, refleks berkedip normal, refleks berkedip normal, anemis, sklera tidak
konjungtiva anemis (-), konjungtiva anemis (-), konjungtiva anemis (-), ikterik, tidak ada
sklera ikterik (-), refleks sklera ikterik (-), refleks sklera ikterik (-), refleks gangguan penglihatan
pupil normal. pupil normal. pupil normal. Palpasi: Tidak ada
massa/pembengkakan
dan tidak terdapat nyeri
tekan
Hidung Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: Bentuk lubang
simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat hidung simetris, tidak
lesi disekitar hidung, lesi disekitar hidung, lesi disekitar hidung, ada lesi, tidak ada
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat keluaran sekret, tidak
pembengkakan, dan pembengkakan, dan pembengkakan, dan terdapat pernafasan
tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya cuping hidung.
massa. massa. massa. Palpasi: Tidak ada
Palpasi: Tidak teraba Palpasi: Tidak teraba Palpasi: Tidak teraba massa/pembengkakan
massa, tidak terdapat massa, tidak terdapat massa, tidak terdapat dan tidak terdapat nyeri
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan tekan
Mulut Gigi tampak Gigi tampak Gigi tampak Inspeksi: Tidak ada
bersih, lidah bersih, lidah bersih, lidah mukositis, tidak ada
berwarna pink, berwarna pink, berwarna pink, perdarahan gusi, bibir
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir tidak sianosis
lembab lembab lembab Palpasi: Tidak ada
massa/pembengkakan
Telinga Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Bentuk telinga
dan kiri simetris, dan kiri simetris, dan kiri simetris, kanan dan kiri simetris,
berwarna sawo matang, berwarna sawo matang, berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi atau
tidak terdapat lesi, dan tidak terdapat lesi, dan tidak terdapat lesi, dan kemerahan, tidak ada
tidak ada gangguan tidak ada gangguan tidak ada gangguan cairan berlebih, tidak
pendengaran. pendengaran. pendengaran. terpasang alat bantu
Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada dengar
benjolan/ pembengkakan benjolan/ pembengkakan benjolan/ pembengkakan Palpasi: Tidak ada
massa/pembengkakan
dan tidak terdapat nyeri
tekan
Leher Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Tidak ada lesi,
Refleks menelan pasien Refleks menelan pasien Refleks menelan pasien tidak ada jaringan parut,
baik, tidak terdapat lesi, baik, tidak terdapat lesi, baik, tidak terdapat lesi, tidak terlihat pembesaran
tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tiroid.
massa/benjolan, bentuk massa/benjolan, bentuk massa/benjolan, bentuk Palpasi: Tidak teraba
simetris, dan tidak ada simetris, dan tidak ada simetris, dan tidak ada pembesaran tiroid, tidak
pembesaran tiroid, leher pembesaran tiroid, leher pembesaran tiroid, leher terdapat pembengkakan,
kaku kuduk kaku kuduk kaku kuduk dan tidak ada nyeri tekan.
Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak teraba massa/ tidak teraba massa/ tidak teraba massa/
benjolan. benjolan benjolan.
Perkusi suara paru sonor Perkusi suara paru sonor Perkusi suara paru sonor
pada semua lapang paru. pada semua lapang paru. pada semua lapang paru.
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
NO Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas √
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2. Ketegangan √
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gelisah
3. Ketakutan √
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4. Gangguan Tidur √
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan √
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6. Perasaan Depresi √
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
Total skor: 10
Bp. S
NO Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas √
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2. Ketegangan √
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gelisah
3. Ketakutan √
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4. Gangguan Tidur √
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan √
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6. Perasaan Depresi √
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
Keterangan :
No PERNYATAAN 0 1 2 3
No PERNYATAAN 0 1 2 3
6 Saya khawatir dan takut jika berada jauh dari orang tua saya 0
7 Saya merasa takut jika melakukan hal buruk di hadapan orang lain 1
8 Saya khawatir jika tidak bisa melakukan tugas sekolah dengan baik 1
keluarga saya
sudah dikerjakan
24 Agustus 2020 DO: Kurang terpapar informasi dan Perilaku kesehatan cenderung
ketidaknyamanan saat berisiko
1.An. A tampak kurang tepat ketika
mempraktikan cara mencuci tangan menggunakan masker
2.Kecamatan Pegandon merupakan daerah zona
merah
3.An. A tampak bermain bersama dengan
teman-temanya tanpa menggunakan masker
4.An. A belum mengetahui penularan covid 19
5.Di depan rumah Bp. S tidak disediakan
tempat cuci tangan
6.An A tampak bergerombol dengan teman-
temanya
DS:
1. An. A mengatakan bahwa dia jarang
memakai masker jika main atau keluar
rumah karena merasa sesak
“saya tidak memakai masker karena
rasanya sesek dan susah buat bernafas.”
2. An. A berkata, “Saya tidak memiliki
handsanitizer, saya kadang saya cuci tangan
di mushola.”
3. Ibu M mengatakan anaknya sering main
bersama dengan teman-temannya dan tidak
memakai masker
Ibu M berkata, “Anak pertama saya sering
main bersama teman-temanya dan tidak
memakai masker ketika bermain. Anak saya
juga belum memiliki kesadaran untuk cuci
tangan secara rutin. Hal ini mungkin
disebabkan karena dia belum memahami
tentang virus korona, bagaimana
pencegahanya dan bagaimana tanda dan
gejala pada orang yang terinfeksi virus.”
DO: Orang tua dan anak belum Perilaku Kesehatan Cenderung
memahami dampak negative Berisko
1. An. A tampak bermain HP dengan jarak penggunaan gadget, Orang tua
yang dekat (<10 cm) tidak membatasi penggunaan
2.An. A tampak bermain HP saat di rumah gadget
ataupun saat bermain bersama teman-
temanya
DS:
DS:
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d Kurang terpapar informasi dan ketidaknyamanan saat menggunakan masker (D.0099)
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d Orang tua dan anak belum memahami dampak negative penggunaan gadget, Orang tua
tidak membatasi penggunaan gadget (D.0099)
3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan d.d keinginan mengetahui manajemen asma tanpa obat (D.0112)
DIAGNOSA 2
N. POHON MASALAH
Effect
DIAGNOSA 1
Berisiko mengalami gangguan
pada aspek kesehatan,
Effect akademik, psikologis, serta
Berisko terpapar virus social
DIAGNOSA 3
Causa Causa
1 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan I.12472 Promosi Perilaku Upaya Kesehatan PUTRI
cenderung berisiko b.d keperawatan selama 14 keperawatan selama 60 menit, 1. Anjurkan memakai masker saat keluar
Kurang terpapar informasi hari, diharapkan Perilaku diharapkan Tingkat Pengetahuan rumah
dan ketidaknyamanan saat Kesehatan (L.12107) klien (L.12111) meningkat dengan kriteria 2. Anjurkan mencuci tangan secara rutin
menggunakan masker meningkat dengan kriteria hasil: dan benar
(D.0099) hasil: 1. Klien memahami virus corona, 3. Anjurkan menjaga jarak sekitar 1 m
penularan virus corona, cara saat berkumpul dengan teman
Klien mematuhi protocol mencegah penularan virus, tanda 4. Anjurkan untuk tetap di rumah apabila
kesehatan (memakai dan gejala dari orang yang tidak ada keperluan yang mendesak
masker, cuci tangan secara terkena virus 5. Anjurkan ibu atau anak mencatat pada
teratur dengan benar, 2. Klien memahami cara cuci lembar penggunaan masker ketika
physical distancing) tangan dengan benar keluar rumah dengan menggunakan
3. Klien memahami pemakaian masker
masker dengan benar agar merasa 6. Berikan reinforcement ketika anak
nyaman mematuhi protocol kesehatan
Edukasi Kesehatan
3 Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan L.12384 Edukasi Kesehatan PUTRI
manajemen kesehatan d.d keperawatan selama 14 keperawatan selama 60 menit 1. Edukasi tentang definisi asma, upaya
hari, diharapkan diharapkan Tingkat Pengetahuan pencegahan kekambuhan asma, tanda
keinginan mengetahui
Manajemen Kesehatan (L.12111) klien tentang manajemen asma sudah terkontrol
manajemen asma tanpa (L.12104) klien dapat asma dengan terapi nonfarmakologi 2. Edukasi manfaat Latihan pernapasan
obat (D.0112) meningkat dengan kriteria buyteko, teknik pernapasan buyteko
hasil: meningkat dengan kriteria hasil: dan waktu pelaksanaan Latihan
1. Klien dapat melakukan 1. Klien memahami manfaat pernapasan buyteko (Juwita dan Sary,
Latihan pernapasan senam asma, Gerakan senam 2019)
buyteko asma, dan waktu 3. Mempraktikan Latihan pernapasan
2. Asma tidak kambuh pelaksanaan senam asma buyteko
3. Control pause 40-60 2. Klien dapat memahami 4. Anjurkan klien untuk mengisi pada
detik manfaat latihan pernapasan lembar pelaksanaan Latihan
buyteko, Teknik pernapasan pernapasan buyteko setiap selesai
buyteko dan waktu melakukan Latihan
pelaksanaan Latihan
pernapasan buyteko
Q. CATATAN PERKEMBANGAN
O:
Ny. M mencatat pada lembar evaluasi Latihan napas
Buteyko
O:
Ny. M mencatat pada lembar evaluasi Latihan napas
Buteyko
14 September 1 16.30 Memantau perilaku memakai masker S: PUTRI
2020 pada An. A An. A, “Saya tadi menggunakan masker waktu bermain,
biar ga tertular Covid.”
O:
An. A tampak mencentang pada kolom lembar evaluasi
memakai masker
14 September 2 16.35 Memantau perilaku bermain HP S: PUTRI
2020 An. A, “HPnya masih mati, jadi ngga main Hp.”
O:
-
14 September 3 16.40 Memantau Latihan napas Buteyko pada S: PUTRI
2020 Ny. M Hari ini Lama menahan nafasnya 24 detik, meningkat 2
detik dari kemarin.”
O:
Ny. M mencatat pada lembar evaluasi Latihan napas
Buteyko
R. EVALUASI SUMATIF
O:
A:
Masalah teratasi
P:
O:
A: Masalah teratasi
P:
O:
P:
1. Selalu memantau perilaku Setiap hari Ny. M dan Tn. S Rumah Tn. S
memakai masker An. A
3 Memantau lama bermain HP Setiap hari Ny. M dan Tn. S Rumah Tn. S
pada anak A jika nanti HPnya
sudah diperbaiki.
0
pre test post test
LAMA BERMAIN HP
12
10
0
PRETEST POST TEST
25
20
15
10
0
HARI KE-1 HARI KE -2 HARI KE -3 HARI KE-4 HARI KE-5 HARI KE-6 HARI KE-7
Grafik 2 menunjukkan bahwa lama control pause selalu meningkat dari hari ke
hari, Keefektifan terapi napas Buteyko dapat dilihat dari lamanya control pause,
sehingga semakin lama kemampuan klien melakukan control pause (menahan
nafas), maka latihan napas Buteyko semakin efektif dan dapat mengurangi
kekambuhan asma atau menurunkan gejala asma.
PERKEMBANGAN LAPORAN KEGIATAN ASKEP KELUARGA
Kegiatan Minggu Ke
I II III IV V VI
Pengkajian keluarga
Implementasi tindakan
Pre Post
Sipen Kelompok
NIM. 22020119220104
FORMAT TANDA TERIMA PENGUMPULAN LAPORAN
Nama :
NIM :
Satu set laporan akhir dokumentasi asuhan keperawatan keluarga (1 hardcopy dan softcopy) yang
meliputi :
4. Daftar pustaka
9. Lembar konsultasi