Anda di halaman 1dari 19

SGD 7

Siti Nurhaliza (30901800169)


1. Mengapa ditemukan nyeri pada
abdomen ?
1. Sembelit dan gas di perut
Konstipasi adalah salah satu keluhan kehamilan yang paling umum terjadi. Selama trimester
pertama, perubahan hormon dapat memicu sembelit. Pada trimester ketiga, rahim memberi
tekanan signifikan pada usus dan membuatnya lebih sulit bagi ibu hamil untuk buang air besar.
Sembelit yang parah seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri di perut di bagian atas.
Kondisi ini j
2. Refluks asam
Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab nyeri di perut bagian atas yakni refluks asam
atau heartburn. Ini juga menjadi salah satu keluhan umum ibu hamil.
Hormon kehamilan yang disebut progesteron dapat menyebabkan refluks asam. Saat rahim
tumbuh, tekanan pada saluran pencernaan dapat membuat keluhan ini lebih parah. Bahkan tak
sedikit ibu hamil yang mengalami refluks asam saat berbaring.
Nyeri di perut bagian atas mungkin berasal dari refluks asam jika rasa sakit memanjang hingga ke
dada dan tenggorokan, yang disertai dengan adanya sensasi terbakar.
3. Peregangan kulit
beberapa ibu hamil kadang-kadang juga melaporkan adanya sensasi intens pada
proses peregangan kulit. Saat rahim membesar, sensasi ini bisa meluas ke perut
bagian atas.
Jadi, jika kulit terasa gatal, kencang, dan rasa sakitnya ada di bagian luar perut,
maka peregangan kulit bisa menjadi penyebabnya.
4. Nyeri dan ketegangan otot
Otot-otot perut harus meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin yang
kian membesar, Ma. Adanya tekanan rahim pada tubuh bagian bawah juga dapat
mengubah cara seseorang berjalan atau bergerak, sehingga meningkatkan
kemungkinan mengalami cedera.
Apabila Mama mengalaminya, cobalah untuk beristirahat sejenak dan melakukan
peregangan ringan. Hindari beraktivitas terlalu berat karena justru bisa membuat
nyeri terasa semakin parah.

Sumber :
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/annas/penyebab-nyeri-p
erut-bagian-atas-pada-trimester-ketiga/full
2. Apa saja jenis massase yang dapat
meredakan nyeri?
ada dua teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu effluerage dan
counterpressure.
1. Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang
atau tidak putus-putus.
2. Counterpressure adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit tangan
atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenis (Pastuty, 2010)

Sumber : jurnal TEHNIK MASSAGE PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN


KALA I Indah Puspitasari , Dwi Astuti
3. Benarkah stress bisa mempengaruhi nyeri persalinan ?

Respon psikologi yang muncul akibat nyeri persalinan berupa gelisah, bingung
dan cemas yang mengakibatkan ibu menjadi stress. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara nyeri dan kecemasan.
Pasien yang mengalami nyeri empat kali mengalami kecemasan dibandingkan dengan
pasien yang tidak mengalami nyeri (Baesdo, et al, 2009). Kecemasan dan ketakutan
menurunkan kemampuan koping terhadap nyeri (Pilliteri, 2010). Kecemasan yang
muncul selama proses persalinan diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya
kecemasan terhadap perjalanan proses persalinan, cemas terhadap kondisi janin dan
cemas terhadap keberhasilan proses persalinan (Jensen, 2004). Sedangkan
kecemasan pada partisipan dalam penelitian ini, salah satunya diakibatkan karena
belum memiliki pengalaman melahirkan (primipara), sedangkan pengalaman positif
sebelumnya terhadap nyeri akan mempengaruhi kemampuan mengatasi nyeri dan
akan mampu beradaptasi terhadap nyeri (Murray dan Kinney, 2007).
Sumber : jurnal ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN NYERI PERSALINAN
KALA 1 PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN Agustina
Rahmawati1 , Hartati2 , Sumarni
4. Penatalaksanaan nyeri persalinan
Managemen Farmakologi
Managemen farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan
nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Obat merupakan bentuk pengendalian nyeri yang
paling sering diberikan oleh perawat 28 dengan kolaborasi dengan dokter. Terdapat tiga
kelompok obat nyeri yaitu:
a. Analgetik non opioid – Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAISN)
Efektif untuk penatalaksanaan nyeri ringan sampai sedang terutama asetomenofn (Tylenol) dan
OAISN dengan ef anti peritik, analgetik dan anti iflamasi, Asam asetilsalisilat (aspirin) dan
Ibuprofin (Morfin, Advil) merupakan OAINS yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri akut
derajat ringan. OAINS menghasilkan analgetik dengan bekerja ditempat cedera melalui inhibisi
sintesis prostaglandin dari prekorsor asam arokidonat. Prostaglandin mensintesis nosiseptor dan
bekerja secara sinergis dengan prodok inflamatorik lain di tempat cedera, misalnya bradikinibin
dan histamin untuk menimbulkan hiperanalgetik. Dengan demikian OAINS mengganggu
mekanisme transduksi di nosiseptor aferen primer dengan menghambat sintesis prostaglandin.
b. Analgesia opioid
Merupakan analgetik yang kuat yang bersedia dan digunakan dalam
penatalaksanaan nyeri dengan skala sedang sampai dengan berat. Obat-obat ini
merupakan patokan dalam pengobatan nyeri pasca operasi dan nyeri terkait kanker.
Morfin merupakan salah satu jenis obat ini yang digunakan untuk mengobati nyeri
berat.
c. Adjuvan / Koanalgetik Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek
komplementer dalam penatalaksanaan nyeri yang semula dikembangkan untuk
kepentingan lain. Contoh obat ini adalah Karbamazopin (Tegretol) atau Fenitoin
(Dilantin) (Price & Wilson, 2006).

Non farmakologi
a. Distraksi Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain
nyeri. Ada empat tipe distraksi, yaitu distraksi visual, misalnya membaca atau
menonton televisi, Distraksi auditory, misalnya mendengarkan musik, Distraksi
taktil, misalnya menarik nafas dan massase, Distraksi kognitif, misalnya bermain
puzzle.
b.Hypnosis-diri Hypnosis-diri dengan membantu merubah persepsi nyeri melalui
pengaruh sugesti positif. Hypnosis-diri menggunakan sugesti dari dankesan tentang
perasaan yang rileks dan damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan
menggunakan bagian ide pikiran dan kemudian kondisikondisi yang menghasilkan
respons tertentu bagi mereka (Edelman & Mandel, 1994)
c. Stimulas Kutaneus Terapi stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan
untuk menghilangkan nyeri massase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin
dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS) merupakan langkah-langkah
sederhana dalam upaya menurunkan persepsi nyeri.
d. Massase Masasse adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya
otot, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi
untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan / atau memperbaiki sirkulasi.
e. Terapi Hangat dan Dingin Terapi hangat dan dingin bekerja dengan menstimulasi
reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor). Terapi dingin dapat menurunkan
prostaglandin yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri.
Sumber :
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-eniandriya-6027-2-babii.
pdf
9. Bagaimana mekanisme persalinan ?
 Engagement: Terjadi ketika diameter terbesar dari presentasi bagian janin
(biasanya kepala) telah memasuki rongga panggul. Engagement telah terjadi ketika
bagian terendah janin telah memasuki station nol atau lebih rendah. Pada
nulipara, engagement sering terjadi sebelum awal persalinan. Namun, pada
multipara dan beberapa nulipara, engagement tidak terjadi sampai setelah
persalinan dimulai (Cunningham et. al, 2013; McKinney, 2013).
 Descent: Descent terjadi ketika bagian terbawah janin telah melewati
panggul. Descent/ penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan
amnion, tekanan langsung kontraksi fundus pada janin dan kontraksi diafragma
serta otot-otot abdomen ibu pada saat persalinan, dengan sumbu jalan lahir:
Sinklitismus yaitu ketika sutura sagitalis sejajar dengan sumbu jalan lahir
Asinklistismus anterior: Kepala janin mendekat ke arah promontorium sehingga os
parietalis lebih rendah.
Asinklistismus posterior: Kepala janin mendekat ke arah simfisis dan tertahan oleh
simfisis pubis (Cunningham dkk, 2013; McKinney, 2013).
 Fleksi (flexion): Segera setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul, atau
dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan ke arah dada janin. Fleksi ini disebabkan
oleh:
• Persendian leher, dapat berputar ke segala arah termasuk mengarah ke dada.
• Letak leher bukan di garis tengah, tetapi ke arah tulang belakang sehingga kekuatan his dapat menimbulkan fleksi
kepala.
• Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus sehingga dagu lebih menempel pada tulang dada janin .
• Kepala janin yang mencapai dasar panggul akan menerima tahanan sehingga memaksa kepala janin mengubah
kedudukannya menjadi fleksi untuk mencari lingkaran kecil yang akan melalui jalan lahir (Cunningham dkk, 2013;
McKinney, 2013).
 Putaran paksi dalam (internal rotation): Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina ischiadika. Setiap
kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis dan kepala berputar saat mencapai otot
panggul (Cunningham dkk, 2013; McKinney, 2013).
 Ekstensi (extension): Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah anterior oleh perineum.
Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simfisis pubis, kemudian kepala keluar mengikuti sumbu jalan lahir
akibat ekstensi.
 Putaran paksi luar (external rotation): Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir dengan oksiput anterior, bahu
harus memutar secara internal sehingga sejajar dengan diameter anteroposterior panggul. Rotasi eksternal kepala
menyertai rotasi internal bahu bayi.
 Ekspulsi: Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan
dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis.
Sumber : https://mila804.wordpress.com/2016/01/29/mekanisme-persalinan-normal-7-cardinal-movements-of-labor/
10. askep
11. Tahapan nyeri saat persalinan ?

 Tahapan Pertama
Pada tahapan ini Anda akan mengalami dua proses, yaitu fase awal dan fase aktif.
Pada fase awal akan terjadi:
• Leher rahim yang menipis dan mulai membuka. Anda akan merasakan kontraksi ringan
yang berlangsung selama 30-90 detik. Semakin lama, kontraksi akan semakin teratur,
misalnya tiap 5 menit.
• Seiring berjalannya waktu, leher rahim akan mulai terbuka sedikit demi sedikit.
Biasanya akan ada lendir bercampur darah keluar dari vagina.
• Fase awal berakhir ketika pembukaan leher rahim mencapai 4 - 6 Waktu yang
diperlukan untuk mencapai pembukaan tersebut berbeda-beda pada tiap orang. Jika
ini kehamilan pertama Anda, fase ini pada umumnya akan memakan waktu 6-12 jam.
Namun jika sebelumnya Anda sudah pernah melahirkan, biasanya fase ini akan
berlangsung lebih cepat.
Tanda-tanda fase aktif di antaranya:
• Leher rahim akan melebar lebih cepat. Pembukaan leher rahim pada fase ini
mencapai 6-9 Kontraksi yang datang pun akan lebih kuat, lebih lama, dan
lebih sering.
• Rasa tidak nyaman mulai Anda rasakan pada fase ini. Anda bisa merasakan
kram kaki, tekanan pada punggung, dan mungkin merasa mual. Jika belum, 
pecahnya air ketuban akan terjadi pada fase ini.
• Apabila Anda masih di rumah pada fase ini, maka inilah waktu yang tepat
untuk bergegas ke rumah bersalin atau rumah sakit.
• Intensitas rasa sakit yang akan Anda alami pada tahapan ini akan meningkat.
Jika tidak kuat menahannya, Anda bisa minta obat pereda rasa sakit atau
suntik bius.
• Fase aktif biasanya berlangsung antara 4-8 jam, jika ini adalah kehamilan
pertama Anda, namun bisa berbeda pada tiap orang.
 Tahapan Kedua
• Tahapan ini disebut sebagai proses mendorong bayi agar keluar dari tubuh Anda. Pada tahap ini bukaan leher
rahim sudah penuh yaitu sebesar 10 cm. Pada tahapan inilah semua tenaga Anda harus dikerahkan. Kondisi
yang Anda alami pada tahapan ini adalah:
• Anda tidak lagi merasakan kontraksi seperti pada fase aktif. Jarak datangnya kontraksi tidak begitu dekat
sehingga Anda memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat sebelum muncul kontraksi yang berikutnya.
• Secara perlahan-lahan posisi bayi Anda akan turun ke jalan lahir. Anda disarankan untuk bersabar saat
menunggu bayi turun dan tidak perlu tergesa-gesa dan sengaja mengejan agar bayi cepat keluar. Biarlah
rasa ingin mengejan datang secara alami. Bersabar juga bisa membuat tubuh Anda rileks dan tidak stres.
• Jika bayi sudah berada di pintu bawah panggul Anda, rasa ingin mengejan akan hadir dengan sendirinya.
Namun jika bayi masih jauh dari pintu bawah panggul, biasanya Anda tidak akan merasakan sensasi ingin
mengejan.
• Setelah beberapa saat, akan terlihat tonjolan pada jaringan antara vagina dan anus ketika Anda mendorong.
Tidak lama, kulit kepala bayi akan terlihat. Proses ini disebut Bagi seorang ibu, ini adalah momen yang
ditunggu-tunggu. Jika Anda penasaran, Anda bisa meminta cermin untuk melihat kulit kepala si Buah Hati.
• Saat ini rasa ingin mendorong akan terasa lebih kuat. Tekanan kepala bayi Anda pun akan terasa lebih intens
yang kemungkinan akan diiringi oleh rasa nyeri yang kuat akibat meregangnya jaringan pada jalan lahir.
• Semakin Anda mengejan, kepala bayi akan makin terdorong keluar. Ikuti petunjuk dari penolong persalinan
agar proses ini berjalan dengan lancar. Dengan dorongan yang baik, kepala bayi akan keluar hingga
seluruhnya. Setelah keluar, kepala bayi akan menyamping karena bahunya mulai berputar untuk bersiap-siap
keluar dari jalan lahir. Dengan dorongan, bahunya akan keluar, kemudian disusul oleh tubuh. Selamat, bayi
Anda sudah lahir
• Mulut dan hidung si Kecil akan dibersihkan agar mudah bernapas. Sesampainya di dunia, si Kecil
yang berlumuran lendir darah ini akan dikeringkan menggunakan handuk steril oleh bidan. Bayi Anda
akan dibungkus agar selalu dalam keadaan hangat. Setelah bayi lahir, bidan atau dokter akan
menjepit tali pusar dan mengguntingnya.
• Selanjutnya, jika tidak ada komplikasi, Anda bisa segera bertemu dengan si Buah Hati yang telah
Anda kandung selama sembilan bulan.
 Tahapan Ketiga
• Setelah bayi lahir, Anda seperti merasakan kelegaan dan rasa bahagia yang tidak terbendung. Anda
bisa memeluk dan menciumi bayi Anda dengan penuh rasa sayang. Namun, proses melahirkan belum
selesai. Inilah proses selanjutnya yang akan Anda alami:
• Anda masih harus menunggu hingga plasenta keluar dari rahim. Biasanya plasenta akan keluar dalam
waktu 5-10 menit setelah bayi lahir. Namun ada juga yang baru keluar setelah setengah hingga 1
• Tahapan ini juga bisa Anda gunakan untuk memberikan inisiasi menyusui dini (IMD) kepada si Kecil.
IMD sangat baik untuk bayi dan juga kepuasaan batin Anda. Namun tidak semua bayi mau langsung
menyusu ketika baru lahir. Meski begitu Anda jangan putus asa, terus dekatkan bibir bayi ke
payudara Anda hingga dia mengisap puting payudara.
• Setelah plasenta lahir, penolong persalinan akan menjahit luka robekan jalan lahir, atau jika saat
melahirkan sempat dilakukan episiotomi. Sebelum jalan lahir dijahit, Anda akan diberi suntikan
obat bius lokal untuk mengurangi nyeri.
• Bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan, biasanya proses melahirkan secara keseluruhan
memakan waktu 10-20 jam. Proses melahirkan bisa lebih cepat jika Anda sudah pernah melahirkan
secara normal sebelumnya.

Sumber : Alodokter
13. Terapi farmakologi yang tepat?

Managemen Farmakologi
Managemen farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan
nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Obat merupakan bentuk pengendalian nyeri yang
paling sering diberikan oleh perawat 28 dengan kolaborasi dengan dokter. Terdapat tiga
kelompok obat nyeri yaitu:
a. Analgetik non opioid – Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAISN)
Efektif untuk penatalaksanaan nyeri ringan sampai sedang terutama asetomenofn (Tylenol) dan
OAISN dengan ef anti peritik, analgetik dan anti iflamasi, Asam asetilsalisilat (aspirin) dan
Ibuprofin (Morfin, Advil) merupakan OAINS yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri akut
derajat ringan. OAINS menghasilkan analgetik dengan bekerja ditempat cedera melalui inhibisi
sintesis prostaglandin dari prekorsor asam arokidonat. Prostaglandin mensintesis nosiseptor dan
bekerja secara sinergis dengan prodok inflamatorik lain di tempat cedera, misalnya bradikinibin
dan histamin untuk menimbulkan hiperanalgetik. Dengan demikian OAINS mengganggu
mekanisme transduksi di nosiseptor aferen primer dengan menghambat sintesis prostaglandin
b. Analgesia opioid
Merupakan analgetik yang kuat yang bersedia dan digunakan dalam
penatalaksanaan nyeri dengan skala sedang sampai dengan berat. Obat-obat ini
merupakan patokan dalam pengobatan nyeri pasca operasi dan nyeri terkait
kanker. Morfin merupakan salah satu jenis obat ini yang digunakan untuk
mengobati nyeri berat.
c. Adjuvan / Koanalgetik Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek
komplementer dalam penatalaksanaan nyeri yang semula dikembangkan untuk
kepentingan lain. Contoh obat ini adalah Karbamazopin (Tegretol) atau Fenitoin
(Dilantin) (Price & Wilson, 2006).

Sumber :http
://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-eniandriya-6027-2-babii.p
df
14. Definisi nyeri persalinan

Perry&Bobak (2004) mengatakan rasa nyeri yang dialami selama persalinan


bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya, persiapan
persalinan dan dukungan.
Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Kontraksi ini menyebabkan
adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan serviks ini
maka akan terjadi persalinan (Judha et al, 2012:73).

Sumber : http://eprints.stikes-aisyiyah.ac.id/271/5/BAB%20II.pdf
15. Terapi non farmakologi
a. Distraksi Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri. Ada empat
tipe distraksi, yaitu distraksi visual, misalnya membaca atau menonton televisi, Distraksi
auditory, misalnya mendengarkan musik, Distraksi taktil, misalnya menarik nafas dan massase,
Distraksi kognitif, misalnya bermain puzzle.
b.Hypnosis-diri Hypnosis-diri dengan membantu merubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti
positif. Hypnosis-diri menggunakan sugesti dari dankesan tentang perasaan yang rileks dan
damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan bagian ide pikiran dan kemudian
kondisikondisi yang menghasilkan respons tertentu bagi mereka (Edelman & Mandel, 1994)
c. Stimulas Kutaneus Terapi stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk
menghilangkan nyeri massase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin dan stimulasi saraf
elektrik transkutan (TENS) merupakan langkah-langkah sederhana dalam upaya menurunkan
persepsi nyeri.
d. Massase Masasse adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, atau
ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri,
menghasilkan relaksasi, dan / atau memperbaiki sirkulasi.
e. Terapi Hangat dan Dingin Terapi hangat dan dingin bekerja dengan menstimulasi reseptor
tidak nyeri (non-nosiseptor). Terapi dingin dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat
sensitifitas reseptor nyeri.
Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-eniandriya-6027-2-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai