Anda di halaman 1dari 23

LI SGD 7

SITI NURHALIZA
30901800169
1. Komplikasi yang terjadi pada obesitas ?
- Kapasitas otak
- Saluran napas
- Kulit leher dan pelipatan
- Jantung
- Ginjal

Sumber : jurnal komplikasi obesitas pada anak dan upaya penanganannya “Aulia
Agristika” fakultas kedokteran lampung.
2. Manifestasi klinis pada kasus
obesitas pada anak?
- Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan
jari-jari yang berbentuk runcing
- Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu
yang berbentuk ganda
- Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang
telah tumbuh pada anak pria keadaan ini menimbulkan perasaan yang kurang
menyenangkan
- Abdomen membuncit dan menggantung
- Lengan atas membesar pada pembesaran lengan atas, ditemukan biasanya pada
bisep dan trisepnya

Sumber : academia.edu
3. Bagaimana dampak pada
kasus obesitas?
- Tekanan darah tinggi
- Kolestrol tinggi
- Kadar lipid dalam darah yang abnormal
- Resistensi insulin
- Sesak napas
- Gangguan hati dan kandung empedu

Sumber : jurnal komplikasi obesitas pada anak dan upaya penanganannya “Aulia
Agristika” fakultas kedokteran lampung.
4. Bagaimana menghitung
BMI ?

Contoh pada kasus


BB : 46 kg
TB : 116 cm  1,16 m
BMI = 46 / (1,16) x (1,16)  46 / 1,3456  34,18
Jadi anak dalam kategori obesitas karena BB melebihi 30 kg
5. Hubungan obesitas dengan
DM
Karena diperantai oleh adanya resistensi insulin. Obesitas dapat menginisiasi
resistensi insulin melalui bebrapa mekanisme, diantaranya mekanisme inflamasi,
indokrin, dan neural. Mekanisme tersebut akan menyebabkan adanya disregulasi
sinyal insulin sehingga terjadi resistensi insulin dan berakibat pada timbulnya DM
tipe 2.

Sumber : sunarti.2018.serat pangan dalam penanganan sindrom


metabolik.jogjakarta:gajahmada university press
6. Penatalaksanaan pada obesitas ?
Pengaturan diet
- hindari makanan gorengan(kerupuk, keripik dll) dan penambahan lemak untuk memsak ( misal : santan minyak margarine)
- Pilih daging yang tidak berlemak
- Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak
- Berikan sayuran setiap makan, dan buah sebagai selingan
- Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, serta pemanis buatan
Modifikasi perilaku
- Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk monitor asupan makanan dan aktivitas fisik dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran anak dan kel terhadap gizi dan kegiatan fisik
- Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau makan berlebihan
- Perubahan perilaku cont: mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengna porsi sedang dan meminimalkan snack
Aktivitas fisik dan olahraga
- Frekuensi olahraga 3-4 klai perminggu
- Jenis olahraga = jalan-jalan, bereang
- Mengurangi kegiatan yang pasif
Partisipasi orang tua
-orang tua ikut secara intensif dalam program perawatan anak
Sumber : academia.edu
7. Patofisiologi pada kasus?
Makanan yang adekuat, yang disertai dengan ketidakseimbangan antara intake-
output yang keluar masuk dalam tubuh akan menyebabkan akumulasi timbunan
lemak pada jaringan adiposa khususnya jaringan sub cutan . Apabila hal ini terjadi
akan timbul berbagai masalah, diantaranya timbunan lemak pada area abdomen
yang menyebabkan tekanan pada otot-otot diafragma meningkat sehingga
menganggu jalan napas, BB yang berlebihan membuat aktivitas terganggu sehingga
mobilitas gerak terbatasi dan timbul perasaan tidak nyaman dan krisi kepercayaan
diri karena timbunan lemak pada tubuh mengubah bentuk tubuhnya.
8. Terapi intensif apa yang
diterapkan pada anak obesitas?
- Terapi diet dengan kalori sangat rendah bila berat badan > 140% BB Ideal atau IMT > 97
persentile, dengan asupan kalori hanya 600-800 kkal per hari dan protein hewani 1,5 - 2,5 gram/kg
BB Ideal, dengan suplementasi vitamin dan mineral serta minum > 1,5 L per hari. Terapi ini hanya
diberikan selama 12 hari dengan pengawasan dokter.
- Farmakoterapi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: mempengaruhi asupan energi dengan menekan
nafsu makan (sibutramin; kontraindikasi untuk usia 65th ) ; mempengaruhi penyimpanan energi
dengan menghambat absorbsi zat-zat gizi (orlistat, leptin, octreotide & metformin); meningkatkan
penggunaan energi.
- Terapi bedah di indikasikan bila berat badan > 200% BB Ideal. • Prinsip terapi adalah mengurangi
asupan makanan atau memperlambat pengosongan lambung dengan cara gastric banding, dan
mengurangi absorbsi makanan dengan cara membuat gastric bypass dari lambung ke bagian akhir
usus halus. • Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang manfaat dan bahaya terapi ini pada
anak.

Sumber : pspk.fkunissula.ac.id
9. Pemeriksaan penunjang pada obesitas?
Jika memungkinkan dilakukan secara rutin pada semua pasien obesitas
• Darah perifer lengkap
• Profil lipid: trigliserida, kolesterol total, HDL dan LDL
• Tes toleransi glukosa oral, insulin puasa
• Fungsi hati: SGPT, SGOT
• Fungsi ginjal: ureum, creatinin, asam urat
Dilakukan sesuai indikasi:
• Fungsi tiroid
• Sekresi dan fungsi growth hormone
• Kalsium, fosfat dan kadar hormon paratiroid bila dicurigai pseudohipoparatiroidisme
• Foto orofaring AP dan Lateral bila dicurigai hipertrofi tonsiloadenoid
• Sleep studies untuk mendeteksi sleep apnea
• USG hati jika dicurigai NASH
• Echocardiography jika terindikasi secara klinis
• Pemindaian MRI otak dengan fokus hipotalamus dan hipofisis, bila terindikasi secara klinis
• Pemeriksaan analisis kromosom jika terdapat dismorfisme
• Pemeriksaan analisis genetik jika diduga berkaitan dengan sindrom tertentu
Sumber : spesialis1.ika.fk.unair.ac.id
10. Pengkajian nutrisi ?
Tujuan pengkajian nutrisi
1. Mengidentifikasi difisiensi dan kelebihan nutrisi
2. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien
Metode untuk pengkajian nutrisi “ ABCD”
- Antropometri measurement
- Biochemical data
- Clinical sign
- Dietary history 
◦ Antropometri measurements
Pengkajian nutrisi yang meliputi:
1. sistem pengukuran dan susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia
2.Mengevaluasi pertumbuhan, mengkaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuh
3.Mengidentifikasi masalah nutrisi
a. Tinggi badan
b. Berat badan.
c. BMI
d. Lipatan trisep, LILA dan LOLA
B. Biochemical data
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia
C. Clinical sign
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi,
prinsip: head to feet
D. Dietry History
Mengkaji riwayat diet meliputi
a. Feed recall 24 jam : pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi selama
24 jam
b. Alergi, intoleransi terhadap makanan
c. Faktor yang mempengaruhi pola makan
11. Asuhan keperawatan
Identitas pasien
◦ Nama : An. L
◦ No RM : 325573
◦ Umur : 6 Tahun
◦ Jenis kelamin : Perempuan
◦ Alamat : jl. Raya Indah
◦ Agama : Islam
Identitas penanggung jawab
◦ Nama : Ny. S
◦ Umur : 30th
◦ Jenis kelamin : perempuan
◦ Alamat : jl. Raya Indah
◦ Hubungan : Ibu
◦ Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri dada dan sendi
◦ Riwayat penyakit sekarang :Seorang anak laki-laki berumur 6 tahun datang
dengan ibunya ke puskesmas setelah terjatuh di sekolah dan mengeluh nyeri dada
dan sendi. Setelah dokter melakukan anamnesis diketahui anak ini memiliki
kebiasaan mengemil makanan ringan yang berlebihan, dia juga malas untuk
bermain diluar rumah dan lebih sering menghabiskan waktu dirumah, menonton
dan mengemil.
◦ Riwayat penyakit sebelumnya : ibu mengatakan bahwasnya anaknya tidak
memiliki riwayat penyakit sebelumnya
◦ Riwayat Keluarga : ibu klien mengatakan ayahmya sudah memiliki riwayat DM.

• Pemeriksaan fisik
◦ Vital sigh in
◦ Suhu : 37,8°C
◦ Respiratori: 30 x/menit
 Pola Nutrisi Metabolik
BB : 46 kg TB : 116 cm
Perhitungan :
BB ideal = (TB – 100) + 10% ( TB – 100) kg
= (116 -100) + 10% ( 116- 100) kg
= (16) + (1,6)
= 17,6 – 14,4 (rentang berat badan ideal
Indek massa tubuh (IMT)
IMT = 46/166(m)kuadrat
= 46/1,3456
= 34,19 Obesitas
Tg Analisa data Problem Etiologi
l/j
m
Ds : klien mengeluh nyeri dada dan Pola napas tidak Obesitas
sendi efektif
Do : Hasil pemeriksaan fisik tampak
kesulitan bernapas dengan RR 30
x/menit, HR 70 x/menit, dan suhu
37,8℃

Ds : ibu klien mengatakan anaknya obesitas Gangguan keniasaan


memiliki kebiasaan mengemil makan
makanan ringan yang berlebihan, dia
juga malas untuk bermain diluar
rumah dan lebih sering menghabiskan
waktu dirumah, menonton dan
mengemil. Ayah dari anak tersebut
sudah memiliki riwayat DM
Do : Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan berat badan 46 kg,
tinggi badan 116 cm, aktivitas
terbatas,
Diagnosa keperawatan
◦ Pola nafas tidak efektif b.d obesitas
◦ Obesitas b.d pola hidup kurang aktivitas
◦ Intoleransi aktivitas b.d gaya hidup monoton
dx. NOC NIC IMPLEMENTASI
kep
1. NOC " Manajemen jalan • Memonitor pola
- Respiratory Status :Ventilation nafas nafas( frekuensi,
- Repiratory status: airway patency • Monitor pola kedalaman, usaha
- Vital sign status nafasv( frekuensi, napas)
Kriteria hasil kedalaman, usaha • Memonitor bunyi
-Mendemonstrasikan batuk efektif dan napas) napas (mis,
suara napas yang bersih, tidak ada • Monitor bunyi gurgling, mengi,
sianosis dan dyspnea napas (mis, wheezing, ronkhi
-Menunjukkan jalan napas yang paten gurgling, mengi, kering)
(klien tidak merasa tercekik, irama wheezing, ronkhi • Mempertahankan
napas, frekuensi pernapasan dalam kering) kepantenan jalan
rentan normal, tidak ada suara napas • Pertahankan napas dengan head-
abnormal) kepantenan jalan tilt
-Tanda-tanda vital dalam rentan napas dengan head- • Memposisikan semi
normal(tekanan darah, nadi, tilt flower atau fowler
pernapasan) • Posisikan semi • Memberikan minum
flower atau fowler hangat
• Berikan minum • Melakukan
hangat fisioterapi dada
• Lakukan fisioterapi • Mengkolaborasikan
SLKI (95)
◦ Tekanan ekspirasi
◦ Tekanan inspirasi
DX. NIC IMPLEMENTASI
KEP
2. Edukasi Berat Badan Efektif (I.12365) • Identifikasi kesiapan dan
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan kemampuan menerima informasi
menerima informasi • Jelaskan hubungan asupan makan,
• Jelaskan hubungan asupan makan, latihan, peningkatan dan
latihan, peningkatan dan penurunan penurunan berat badan,
berat badan, • Jealaskan kondisi medis yang dapat
• Jealaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
mempengaruhi berat badan • Jelaskan resiko kondisi kegemukan
• Jelaskan resiko kondisi kegemukan (overweight)
(overweight) • Ajarkan pasien cara mengelola
• Ajarkan pasien cara mengelola berat berat badan yang efektif
badan yang efektif • Identifikasi kondisi kesehatan
pasien yang dapat mepengaruhi
Manajem Berat Badan (I.03097) berat badan
• Identifikasi kondisi kesehatan pasien • Hitung berat badan ideal pasien
yang dapat mepengaruhi berat badan • Fasilitasi menentukan target berat
• Hitung berat badan ideal pasien badan yang realitis
• Fasilitasi menentukan target berat • Jelaskan antara hubungan asupan
badan yang realitis makanan, aktifitas fisik,,
• Jelaskan antara hubungan asupan penambhan BB dan penurunan BB
makanan, aktifitas fisik,, penambhan BB • Ajurkan melakukan pencatatan
dan penurunan BB asupan makan, aktivitasfisik dan
SLKI (hal 17)
◦ Indeks masa tubuh
DEX/ NIC IMPLEMENTASI
KEP
3. Manajemen energi (I.05178) • MengIdentifikasi gangguan fungsi tubuh
• Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
yang mengakibatkan kelelahan • Memonitor kelelahan fisik dan emosional
• Monitor kelelahan fisik dan • Memonitor pola dan jam tidur
emosional • Memonitor lokasi dan ketidaknyaman
• Monitor pola dan jam tidur selama melakukan aktivitas
• Monitor lokasi dan ketidaknyaman • Mengidentifikasi deficit tingkah aktivitas
selama melakukan aktivitas • Mengidentifikasi kemampuan
Terapi Aktivitas (I.05186) berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
• Identifikasi deficit tingkah aktivitas • Mengidentifikasi sumber daya untuk
• Identifikasi kemampuan aktivitas yang diinginkan
berpartisipasi dalam aktivitas • Mengoordinasikan pemilihan aktivitas
tertentu sesuai usia
• Identifikasi sumber daya untuk • Mengibatkan keluarga dalam aktivitas
aktivitas yang diinginkan • Mengajadwalkan aktivitas dalam rutinan
• Koordinasikan pemilihan aktivitas sehari sehari
sesuai usia
• Libatkan keluarga dalam aktivitas
• Jadwalkan aktivitas dalam rutinan
sehari sehari
• Jelaskan metode aktivitas fisik
SLKI (149)
◦ Kemudahan melakukan aktivitas sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai