Anda di halaman 1dari 4

LEARNING ISSUE

1. Mengapa saat mengerucutkan bibir jadi lebih nyaman


Ekspirasi panjang saat bernafas Pursed Lip Breathing Exercise juga akan menyebabkan
obstruksi jalan nafas dihilangkan sehingga resistensi pernafasan menurun. Penurunan
resistensi pernafasan akan memperlancar udara yang dihirup dan dihembuskan sehingga
akan mengurangi sesak nafas (Smeltzer, 2008).

Gambar

2. Komponen rokok yang menyebabkan rusaknya epitel

Komponen gas asap rokok terdiri dari Karbonmonoksida, Karbondioksida,


Hidrogen sianida, Amoniak, oksida dari Nitrogen dan senyawa Hidrokarbon. Partikel
rokok terdiri dari tar, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol, cadmium, indol,
karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker
(karsinogen). Nikotin merupakan komponen yang paling banyak dijumpai di dalam
rokok.
Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang
paling berbahaya dalam asap rokok.
Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik dan dapat menimbulkan
ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis, berbentuk
cairan, tidak berwarna, dan mudah menguap. Zat ini dapat berubah warna menjadi coklat
dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara. Nikotin berperan dalam
menghambat perlekatan dan pertumbuhan sel fibroblast ligamen periodontal,
menurunkan isi protein fibroblast, serta dapat merusak sel membran.

3. Asuhan keperawatan emfisema


Diangnosa 1
Ketidakefektifan pola napas b.d hipoventilasi
Ds : pasien mengatakan napas terasa berat jika melakukan aktivitas berat
Do: auskultasi : ekspansi tidak memanjang
RR : 22x/menit

NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan pasien dengan kriteria
hasil
- Mampu bernafas dengan mudah tidak ada purshed lips
- Menunjukkan jalan napas yang paten ( klien tidak merasa tercekik, irama dan frekuensi
napas dalam batas normal , tidak ada bunyi suara napas tambahan)
- Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan napas

NIC
Manajemen pola napas
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha, napas)
- Monitor bunyi napas tambahan
- Atur posisi pasien semi fowler
- Monitor tanda dan gejala hipoksia
- Monitor ttv

Diagnosa 2
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat retraksi otot bantu napas
Ds : pasien mengatakan napas terasa berat jika melakukan aktivitas berat
Do: auskultasi : ekspansi tidak memanjang
RR : 22x/menit

NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawata selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat
beraktivitas seperti semula dengan kriteria hasil
- Mampu memonotir kelelahan fisik dan emosiaonal
- Mampu melakukan aktivitas secara mandiri
- Mampu melakukan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

NIC
Manajemen energi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Terapi aktivitas
- Fasilitasi fokus pada kemampuan bukan defisit yang dialami
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih

4. Pathway
- Bersihan jalan napas tidak efektif
Intoleransi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai