Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA LANSIA PPOK/PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS

Nama Kelompok :

1. Seva Ikhsan Pambudi (30901800158)

2. Shobahatul Khiyaroh (30901800160)

3. Shofiyana Indah Utami (30901800161)

4. Sigit Setiawan (30901800162)

5. Silviana Riska A (30901800163)

6. Siti Arum Suwanda (30901800165)

7. Siti Khoirunnisa’ (30901800166)

8. Siti Mamdukah (30901800167)

9. Siti Nuraini (30901800168)

10. Siti Nurhaliza (30901800169)

11. Siti Rohmatun (30901800171)

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Sutan Agung Semarang


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : PPOK/Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Sub Pokok Bahasan : PPOK/Penyakit Paru Obstruksi Kronis pada lansia

Sasaran / peserta : Lansia disekitar rumah

Waktu : 25 menit

Tempat : Di salah satu rumah warga

Hari / Tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami dan
mengerti tentang PPOK/Penyakit Paru Obstruksi Kronis pada lansia.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan masyarakat dapat menjelaskan kembali :
1. Lansia mampu memahami PPOK
2. Lansia mampu memahami klasifikasi PPOK
3. Lansia mampu memhami tanda dan gejala PPOK
4. Lansia mampu memahami cara penanganan PPOK
5. Lansia mampu memahami cara pencegahan kekambuhan dan pencegahan terjadi
PPOK
B. Setting Tempat

Media

Pemateri

Klien

C. Kegiatan
No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Media
langkah Sasaran dan
Alat

1. Pendahulua 5 menit a. Salam Menjawab


n Pembukaan salam
b. Memperkenalkan
Mendengarkan
diri
c. Menyampaikan memperhatikan
tujuan
penyuluhan
d. Menyebutkan
materi
penyuluhan

2. Penyajian 10 Memberi Mendengarkan


menit penjelasan
Memperhatikan
terkait :
a. Pengertian
PPOK
b. Klasifikasi
PPOK
c. Tanda dan gejala
PPOK
Bertanya
d. Cara penanganan
PPOK Menjawab
e. Cara pencegahan
kekambuhan dan
pencegahan
terjadi PPOK

3. Evaluasi 5 menit a. Menyimpulkan Mendengarkan


hasil kesimpulan

4. Penutup 5 menit a. Melakukan Menyetujui


kontrak ulang
b. Penutup acara
penkes

D. Metode
 Kelompok kecil
 Ceramah
 Diskusi
E. Media
Materi SAP
Brosur/lefleat

F. Rencana Evaluasi Kegiatan (struktur, proses, hasil)


1 Struktur ( persiapan )
o Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
o Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum penyuluhan
o Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
2 Proses.
o Acara dimulai tepat waktu
o Proses antusisa terhadap materi penyuluhan
o Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
3 Hasil
o Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan dan mendemokan 80% lebih dengan benar
o Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
o Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil atau tidak apabila sasaran
hanya mampu menjawab kurang dari 50% dengan benar
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
PPOK adalah penyakit paru obstruktif kronik dengan karakteristik adanya hambatan
aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel
parsial, serta adanya respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya
(Gold, 2009). PPOK/COPD (CRONIC OBSTRUCTION PULMONARY DISEASE)
merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang
berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara
sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Price, Sylvia Anderson : 2005) PPOK
merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru
yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara
sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu
kesatuan yang dikenal dengan COPDadalah : Bronchitis kronis, emfisema paru-paru
dan asma bronchiale (S Meltzer, 2001) PPOK adalah merupakan kondisi ireversibel
yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar
udara paru-paru (Bruner & Suddarth, 2002). PPOK merupakan obstruksi saluran
pernafasan yang progresif dan ireversibel, terjadi bersamaan bronkitis kronik,
emfisema atau kedua-duanya (Snider, 2003).
B. Klasifikasi
Penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruksi kronik adalah
sebagai berikut:
1. Bronchitis Kronis
a. Definisi
Bronchitis Kronis merupakan gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan
mucus yang berlebihan dalam bronkus dan termanifestasikan dalam bentuk batuk
kronis dan pembentuk sputum selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2 tahun
berturut- turut (Bruner & Suddarth, 2002).
b. Etiologi
Terdapat 3 jenis penyebab bronchitis yaitu:
1) Infeksi : stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus influenzae.
2) Alergi
3) Rangsang : missal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll
c. Manifestasi klinis
1) Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronchi besar, yang mana
akan meningkatkan produksi mukus.
2) Mukus lebih kental
3) Kerusakan fungsi cilliary sehingga menurunkan mekanisme pembersihan mukus.
Oleh karena itu, "mucocilliary defence" dari paru mengalami kerusakan dan
meningkatkan kecenderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul, kelenjar
mukus akan menjadi hipertropi dan hiperplasia sehingga produksi mukus akan
meningkat.
4) Dinding bronchial meradang dan menebal (seringkali sampai dua kali ketebalan
normal) dan mengganggu aliran udara. Mukus kental ini bersama-sama dengan
produksi mukus yang banyakakan menghambat beberapa aliran udara kecil dan
mempersempit saluran udara besar. Bronchitis kronis mula-mula mempengaruhi
hanya pada bronchus besar, tetapi biasanya seluruh saluran nafas akan terkena.
5) Mukus yang kental dan pembesaran bronchus akan mengobstruksi jalan nafas,
terutama selama ekspirasi. Jalan nafas mengalami kollaps, dan udara terperangkap
pada bagian distal dari paru- paru. Obstruksi ini menyebabkan penurunan ventilasi
alveolar, hypoxia dan asidosis.
6) Klien mengalami kekurangan oksigen jaringan ; ratio ventilasi perfusi abnormal
timbul, dimana terjadi penurunan PaO2. Kerusakan ventilasi dapat juga meningkatkan
nilai PaCO2
7) Klien terlihat cyanosis. Sebagai kompensasi dari hipoxemia, maka terjadi
polisitemia (overproduksi eritrosit). Pada saat penyakit memberat, diproduksi
sejumlah sputum yang hitam, biasanya karena infeksi pulmonary.
8) Selama infeksi klien mengalami reduksi pada FEV dengan peningkatan pada RV
dan FRC. Jika masalah tersebut tidak ditanggulangi, hypoxemia akan timbul yang
akhirnya menuju penyakit cor pulmonal dan CHF
2. Emfisema
a. Definisi
Perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus
alveolaris dan destruksi dinding alveolar (Bruner & Suddarth, 2002).
b. Etiologi
1) Faktor tidak diketahui
2) Predisposisi genetic
3) Merokok
4) Polusi udara
c. Manifestasi klinis
1) Dispnea
2) Takipnea
3) Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan
4) Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh bidang paru
5) Auskultasi bunyi napas : krekles, ronchi, perpanjangan ekspirasi
6) Hipoksemia
7) Hiperkapnia
8) Anoreksia
9) Penurunan BB
10) Kelemahan

3. Asthma Bronchiale
a. Definisi
Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan
bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran
bernafas yang disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas
(Bruner & Suddarth, 2002).
b. Etiologi
1) Alergen (debu, bulu binatang, kulit, dll)
2) Infeksi saluran nafas
3) Stress
4) Olahraga (kegiatan jasmani berat)
5) Obat-obatan
6) Polusi udara
7) Lingkungan kerja
8) Lain-lain (iklim, bahan pengawet)
c. Manifestasi Klinis
1) Dispnea
2) Permulaan serangan terdapat sensasi kontriksi dada (dada terasa berat),
3) wheezing,
4) batuk non produktif
5) takikardi
6) takipnea
C. Tanda dan Gejala PPOK
Menurut Mansjoer (2008:480) tanda dan gejala pada penderita PPOK adalah:
- Batuk.
- Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulent atau mukopurulen.
- Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernapasan tambahan untuk bernapas.
- Dada terasa berat
- Pernafasan lambat
- Nadi cepat
D. Cara Penanganan PPOK
- Pendidikan dan penyuluhan kesehatan
- Obat-obatan
- Terapi Oksigen
- Pemasangan alat bantu napas
- Nutrisi (Diit TKTP)
- Perawatan di Rumah Sakit

E. Cara Pencegahan kekambuhan dan pencegahan terjadinya PPOK


- Hindari merokok
- Hindari konsumsi alkohol
- Menghindari lingkungan yang polusi
- Gunakan penutup hidung (masker) saat bekerja ditempat berpolusi / tercemar
- Minum obat secara teratur
- Pola hidup bersih dan sehat

F. Cara Perawatan
- Minum yang cukup supaya tidak terjadi dehidrasi dan secret (dahak) encer
- Mengurangi sekresi lendir Minum yang cukup supaya tidak terjadi dehidrasi
dan sekret encer
- Pengeluaran sekresi bronkial dengan cara: postural drainage, clapping, vibrasi
dan latihan batuk efektif.
 Postural drainage Pengeluaran sekret dengan prinsip gravitasi bumi
Caranya: Posisikan klien sesuai bagian paru yang mengandung banyak
sekret (untuk membersihkan paru kanan maka klien miring kiri dan begitu jg
sebaliknya), lanjutkan dengan prosedur clapping dan vibrasi, lakukan 10-15
menit.
 Clapping dan vibrasi Caranya: Atur posisi klien, duduk atau miring.
Menepuk punggung dengan kedua tangan masing-masing sisi 30 kali
tepukan, sampai ada rangsangan batuk. Vibrasi dilakukan dengan cara
melakukan getaran-getaran lembut disamping depan cekungan iga saat klien
menarik napas dalam.
 Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan latihan batuk yang mengeluarkan sekret (Kusyati,
2006:263). Caranya: Anjurkan klien menarik napas dalam, tahan selama 3
detik dan batukkan. Sekret ditampung dalam sputum pot Postural drainase,
clapping, vibrasi dan batuk efektif dilakukan secara berurutan sebagai suatu
paket manajemen pengeluaran sekret.
G. Komplikasi PPOK
1) Korpulmonale
2) Pneumotoraks spontan sekunder
3) Infeksi paru
4) Gagal napas.
H. Makanan dan kebiasaan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan bagi penderita
PPOK
Makanan yang diperbolehkan bagi penderita PPOK
- Jahe
- Sereal dan roti gandum
- Wortel
- Madu
- The hitam
- Makanan yang tidak mengandung protein hewani
- Kedelai
- Biat
Makanan yang tidak diperbolehkan bagi penderita PPOK
- Ikan asin
- Daging kambing
- Terasi merah

Anda mungkin juga menyukai