sio
n
n
Tr
Tr
Tr
ia
ia
ia
lV
lV
lV
1. Proses infeksi
er
er
er
2. Hipertiroid
sio
sio
sio
3. Stroke
n
n
4. Dehidrasi
5. Trauma Kondisi Klinis Terkait
6. Prematuritas
Pengertian Hipertermia Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh (SDKI, 2016)
(SDKI, 2018)
Tr
Tr
ia
ia
lV
lV
er
er
1. Dehidrasi
sio
sio
1. Suhu tubuh di atas normal (>36.5°C) 2. Terpapar lingkungan panas
n
2. Kulit merah 3. Proses penyakit (infeksi, kanker)
3. Takikardi 4. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
4. Takipnea Tanda dan Gejala 5. Peningkatan laju metabolisme
5. Kulit terasa hangat Etiologi 6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
Sumber: (SDKI, 2018) 8. Penggunaan inkubator
Tr
Tr
Tr
ia
ia
ia
(SDKI, 2018)
lV
lV
lV
er
er
e
sio
sio
n
n
RENCANA TINDAKAN
Hipertermia
Manajemen Hipertermia (I. 15506) PENGKAJIAN
Observasi
1. Monitor suhu tubuh 1. Riwayat Kesehatan
2. Monitor kadar elektrolit KRITERIA HASIL Riwayat perjalanan ke wilayah wabah, riwayat penyakit
Tr
Tr
3. Monitor haluaran urine sebelumnya, riwayat penyakit sekarang, penyakit komorbiditas
ia
ia
2. Pemeriksaan Fisik
lV
lV
4. Monitor IWL Termoregulasi (L.14133)
- TTV ( TD, HR, Suhu, RR, Irama dan kedalaman napas )
er
er
5. Monitor komplikasi akibat hipertermia 1. Suhu tubuh dalam rentang normal
sio
sio
2. Tidak ada kemerahan pada kulit - GCS, nyeri otot, batuk, kelelahan, sputum, diare, sesak napas,
n
Terapeutik 3. Kulit tidak teraba hangat nyeri dada
4. HR dalam rentang normal (60-100 x/menit) - Kulit dan mukosa (warna kulit, elastisitas kulit, sirkulasi perifer
1. Longgarkan pakaian pasien
pada ekstremitas)
Patofisiologi
2. Berikan pakaian yang tipis dan menyerap keringat 5. Irama pernapasan reguler, tidak terdapat retraksi dada, RR
3. Ganti sprei dan pakaian pasien apabila produksi keringat pasien dalam rentang normal (12-20 x/ menit) - Status nutrisi (nilai asupan makan pada pasien, dehidrasi, mual Management
berlebih dan muntah)
4. Berikan terapi nonfarmaklogi kompres hangat 3. Pengkajian Psikologis
Status Cairan (L. 03028) Nilai respon emosional pasien, perubahan kognitif, keparuhan
Tr
Tr
5. Berikan cairan oral
ia
ia
6. Berikan oksigen jika perlu 1. Keseimbangan intake dan outout cairan dalam menjaga diri)
lV
lV
2. Mukosa mulut lembab 4. Pengkajian lingkungan
er
er
3. Turgor kulit elastis Kaji faktor lingkungan yang dapat memperburuk infeksi silang,
sio
sio
Edukasi
Anjurkan tirah baring 4. Hasil tes elektrolit dalam rentang normal jarak tempat tidur)
n
n
5. Pemeriksaan Penunjang
Kolaborasi Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan elektrolit,
1. Kolaborasi pemberian antipiretik pemeriksaan GDS, pemeriksaan fungsi hepar, fungsi ginjal
2. Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena jika diperlukan
Tr
Tr
Tr
ia
ia
ia
lV
lV
lV
er
er
er
sio
sio
sio
n