Anda di halaman 1dari 77

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

M
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS
DI NGESREP TIMUR II NO. 1A SEMARANG JAWA TENGAH
Pengkajian dilakukan pada 8 Desember 2010 pukul 16.00-18.30 WIB dan 11
Desember 2010 pukul 13.00-14.30 WIB
I.

PENGKAJIAN

A.

DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. JS
2. Usia

: 54 tahun

3. Suku

: Jawa

4. Agama

: Islam

5. Pendidikan

: S1

6. Pekerja

: PNS

7. Tempat/Tanggal Lahir : Purwodadi, 10 Juli 1958

8. Alamat dan no.telp

: Jalan Ngesrep Timur / 02470151028

9. Komposisi keluarga

Nama

Umur

JK

Hub.

Tempat/tanggal lahir

Pekerjaan
Pendidikan

dengan
KK

1.

Ny. M

53

Istri

Semarang, 1 November PNS

S1

1957
2.

Tn. I

25

Anak

Semarang, 25 Februari -

S1

1985
3.

Nn.

22

Anak

RW
4.

Nn.Y

Semarang,

14

April Mahasiswa

SMA

1988
19

Anak

Semarang, 4 Juni 1991

Mahasiswa

SMA

1
10. Genogram
Ny.D
(40).

Tn.S
(65)

Ny K
(87)

Tn. P

jantung

jantung

Tn. JS
(54)

Ny M
(53)

Ambeyen

DM

Tn. I (25)

Nn. RW
(22)

Sehat

Maag

Nn. Y
(19)

Sehat

Keterangan:
: Laki-laki

: Entry Point

: Perempuan

: Serumah

: Meninggal

11. Riwayat Penyakit


Ny. M mengatakan sebelumnya tidak pernah mengetahui tentang
penyakitnya. Ny. M mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya baru
diketahui sekitar 1 tahun yang lalu ketika ada pemeriksaan cek darah gratis
di rumah sakit di daerah semarang. Ny. M mengatakan penyakit diabetes
melitus yang diseritanya adalah jenis diabetes kering dan non genetik
melainkan karena pengaruh dari pola makan Ny. M yang salah. Ny. M
pernah dirawat di RS Tugu Rejo dan mendapat terapi. Saat ini sedang
2
menjalani terapi listrik untuk memperbaiki sistem persyarafan pada indra
peraba terutama bagian ekstremitas. Ny. M mengatakan gula darah kembali
tinggi saat mengalami stress ketika Nn. Y hendak masuk kuliah.

12. Tipe keluarga :


Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga keluarga inti atau nuclear
family karena dalam satu rumah terdiri dari ayah yang berusia 54 tahun dan
ibu yang berusia 53 tahun denga tiga anak yaitu : anak laki-laki berusia 25
tahun, anak kedua perempuan berusia 22 tahun, dan anak ketiga perempuan
berusia 19 tahun yang semuanya belum menikah. Tn. J dan Ny. M
mengatakan dalam keluarganya tidak ada kendala atau masalah tertentu
yang dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktivitas mereka
sehari-hari.

13. Budaya
a. Suku Bangsa
Tn. JS dan Ny. M berasal dari suku Jawa, hanya saja daerah asal antara
Tn. JS dan Ny. M berbeda karena Tn. JS berasa dari Purwodadi,
sedangkan Ny. M berasal dari Semarang.
b. Bahasa Sehari-hari
Bahasa yang digunakan sehari-harinya adalah bahasa Jawa dengan
harapan anak-anak dalam keluarga tersebut tidak melupakan budaya
mereka sendiri, tetapi tak jarang pula dalam kesehariannya keluarga
tersebut menggunakan bahasa Indonesia.
c. Kebiasaan Adat
Tn. J mengatakan budaya yang di anut tidak sepenuhnya tumbuh di
dalam keluarga mereka, ada beberapa adat pantangan seperti ketika
istri sedang hamil, suami dilarang untuk membunuh hewan.
d. Nilai-nilai Budaya dalam Keluarga
Keluarga Tn. J menempatkan Tn. J pada posisi tertinggi sebagai
pengambil keputusan yang mutlak dan seluruh anggota keluarga harus

3
patuh pada aturan dalam keluarga. Namun tetap memperhatikan
pendapat dari semua anggota keluarga. Keluarga Tn. J cenderung
bersifat demokratis.
e. Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan
Dalam keluarga tidak memiliki pantangan dan kebiasaan budaya yang
terkait dengan kesehatan karena pada dasarnya keluarga lebih
mempercayakan kesehatan mereka kepada instansi kesehatan, hanya
saja dalam keluarga suka mengkonsumsi jamu-jamuan dengan asumsi
untuk menjaga kebugaran tubuh.

14. Agama
Keluarga ini menganut agama Islam. Kedua orangtua rajin sholat 5
waktu dan sholat Tahajud bersama anak-anaknya. Selain itu, orang tua
sering mengajak anak-anaknya untuk melakukan puasa senin kamis dengan
harapan apa yang dicita-citakan dapat tercapai sesuai kehendakNya. Tn. JS
biasanya melaksanakan kewajiban sholat Jum’at di Masjid PHB di wilayah
rumahnya, dan melaksanakan sholat magrib di mushola di daerah sekitar
rumahnya, apabila tidak ada halangan (cuaca buruk, hujan). Ny. M
mengatakan bahwa ia sangat percaya kepada Tuhan YME dan sangat
berserah diri tentang apapun di dalam keluarga baik itu mengenai kesehatan,
keutuhan dalam rumah tangganya, jodoh anak-anaknya, rezeki, dan lainnya.
Tn. J dan Ny. M mengarahkan anak-anaknya untuk selalu taat menjalankan
ibadah dan bertakwa kepada Allah.

15. Status sosial ekonomi keluarga :


Status sosial keluarga termasuk keluarga sejahtera 3, dimana
keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur
bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti
sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. Tn. JS
dan Ny.M bersama-sama dalam mencari nafkah untuk keluarga sebagai

4
pegawai negeri sipil yang bergolongan sama-sama IV A yang berprofesi
sebagai guru di SMP Negeri 12 Semarang dengan pendapatan Tn. JS ratarata Rp 3
jutaan dan Ny. M rata-rata Rp 3 jutaan. Menurut Ny. M
pendapatan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
termasuk dalam pendidikan anak mereka dan pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-harinya. Ny. M mengatakan tiap 3 hari sekali, ia belanja kebutuhan
makan mereka dan langsung disimpan di dalam lemari es. Mereka sudah
memiliki rumah sendiri, sehingga tidak memerlukan pengeluaran untuk
membayar tambahan seperti kontrakan dan lainnya, sehingga pengeluaran
mereka dapat terkontrol. Tn JS mengatakan bahwa ia dan keluarganya hanya
memiliki tabungan seperti halnya keluarga pada umumnya di bank-bank
yang ada, tetapi keluarga tersebut tidak memiliki asuransi apapun untuk
keluarga mereka karena mereka berpikir ada pemerintah yang akan
membantu mereka dengan layanan seperti ASKES.

16. Aktivitas keluarga atau waktu luang keluarga :


Keluarga memiliki jadwal rekreasi bersama seluruh anggota keluarga
yang ada khususnya ketika dalam waktu luang dan ketika Tn. JS dan Ny
merasa memiliki cukup uang lebih untuk berekreasi. Keluarga sering
berjalan-jalan di sekitar wilayah Semarang walapun hanya sebatas daerah
simpang lima, bahkan ke pasar pun Ny. menganggap termasuk rekreasi,
karena dengan begitu mereka bisa saling melepaskan kepenatan yang ada.
Atau hanya dengan menonton TV saja sambil bersenda gurau di ruang
keluarga sering mereka lakukan asalkan seluruh anggota dapat berkumpul,
karena 2 anggota keluarga mereka sedang menempuh pendidikan yang
menuntut untuk tidak bertempat tinggal di rumah yang ada.
Menurut Ny, dengan berkumpul bersama walau hanya berbelanja ke
pasar atau dengan menonton TV bersama, mereka merasa senang dan dapat
merasakan lebih tenang dan bebas karena mampu membuang rasa kejenuhan
yang ada.

5
B.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


17. Tahap perkembangan keluarga saaat ini :
Tahap perkembangan keluarga adalah tahap keenam dimana
keluarga mulai melepas anak sebagai seorang dewasa.
a. Melepas anak untuk hidup mandiri sebagai individu yang dewasa.
Hal tersebut belum terpenuhi karena anak paling sulung saat ini masih
tinggal bersama kedua orangtuanya dikarenakan Tn. I selaku anak
tertua dalam keluarga tersebut hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan, tetapi keluarga menyarankan agar Tn. I untuk ikut kegiatankegiatan les
tambahan untuk menambah soft skill yang ada.
b. Membantu anak lebih mandiri untuk memulai keluarga yang baru.
Hal tersebut belum terpenuhi karena Tn. I belum menikah dan belum
berencana untuk menikah, padahal Tn. I sudah memiliki wanita
terdekat yang mendapat restu dari kedua orang tuanya.
c. Mempertahankan keharmonisan keluarga.
Tidak

ada

masalah

dalam

keluarga

untuk

mempertahankan

keharmonisan keluarga hingga saat ini. Antar anggota satu dengan


yang lain saling terbuka dan menguatkan sehingga struktur kekuatan
pada keluarga tersebut terjalin kuat.
d. Penataan kembali sebagai peran orang tua.
Orang tua selalu berusaha untuk memenuhi tugasnya demi keutuhan
keluarga mereka. Orang tua yang andil besar dalam pemenuhan
struktur kekuatan keluarga pun sangat membantu dalam pemenuhan
peran senagai orang tua.

18. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal tugas
dalam memenuhi kebutuhan perkembangan tiap individu sesuai usianya
tinggal tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Seperti pada
Tn. I selaku anak pertama dalam keluarga tersebut yang telah lulus sarjana,

6
tetapi sudah setahun belum mendapatkan pekerjaan tetap dan waktu-waktu
Tn. I diisi dengan mengikuti beberapa program kursus.

19. Riwayat keluarga inti


a. Riwayat terbentuknya keluarga
Tn. JS berasal dari daerah Purwodadi, sedangkan Ny. M berasal dari
Semarang. Mereka bertemu saat bekerja di SMP N. 12 Semarang.
Mereka berpacaran selama tiga tahun dan menikah pada tahun 1984.
Anak pertama adalah An I yang lahir di tahun 1985, anak kedua An
RW lahir ditahun 1988, sedangkan anak terakhir adalah An Y lahir
pada tahun 1991. Sebelumnya mereka sudah merencanakan memiliki 3
orang anak.
b. Riwayat kesehatan
Ny. M mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit turunan dalam
keluarga mereka sepanjang yang Ny. M ketahui. Hanya saja kesehatan
masing-masing anggota keluarganya berbeda-beda. Ny. M memiliki
penyakit Diabetes Mellitus yang bukan karena garis keturunan, hanya
karena pola hidup Ny. M yang kurang baik saat masih muda, Tn. JS
memiliki penyakit

ambeien sehingga

pantang baginya

untuk

mengkonsumsi makanan yang pedas, Nn. RW memiliki riwayat maag


dan pernah mengalami kecelakaan hingga dirawat di RS Elizabeth
Semarang, sedangkan Tn. I dan Nn. Y tidak memiliki riwayat penyakit
apapun.
Menurut Ny. M apabila anggota keluarganya hanya mengalami
gangguan kesehatan yang ringan dan ia merasa mampu untuk
menanganinya, maka ia hanya memberikan penanganan sendiri di
rumah tanpa harus ke instansi kesehatan yang ada. Tetapi apabila tahap
kesehatan mulai terganggu dengan tahap lebih serius maka tak jarang
Ny. M dan Tn JS membawa anggota keluarga mereka ke Klinik 24
jam, atau apabila keadaan memburuk, keluarga langsung membawanya
menuju ke rumah sakit terdekat.

7
Keluarga mengatakan memiliki pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan yang ada di semarang khususnya. Ada pengalaman yang tak
terlupakan oleh Ny. M tentang yankes yaitu saat Ny. M sedang sakit
dan dengan buru-buru datang ke RS. K, ternyata kepala perawatan RS
tersebut mempersulit keluarga Ny. padahal surat rujukan dari
puskesmas sudah ada.

20. Riwayat keluarga sebelumnya


Ibu Ny M pernah menderita sakit jantung dan meninggal di usia 87.
Sama halnya dengan Ibu Ny M, Tn P ayah Ny M juga menderita penyakit
jantung. Saat ayah dari Ny. yang saat itu terserang penyakit jantung dan
harus dipasang ring pada jantung ayah Ny. M , tetapi pelayanan yang
diberikan kepada pasien dirasa kurang memuaskan karena dirasa lambat dan
dugaan dari Ny, M karena keluarga tersebut menggunakan kartu ASKES,
hingga akhirnya keluarga Ny. M pindah RS akibat dari pelayanan yang
kurang memuaskan tersebut.
Tn JS mengatakan ayah dan ibunya tidak pernah menderita sakit
spesifik. Tn JS mengatakan Ayahnya meninggal saat usia 65 tahun, dan
ibunya meninggal di umur 40 tahun. Tn Js tidak begitu mengetahui secara
jelas menganai keadaan ibunya, karena saat ibunya meninggal Tn Js masih
kecil.

8
C.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
21. Karakteristik rumah
13 m

7m

Garasi
Ruang
keluarga

Dapur

Utara
Kamar
tidur

T
E

13 m

W
C

K
M

Kam
ar
tidur

Kamar
Tidur

Kamar
Tidur

Ruang
Tamu

Taman

Keteranagan : Jendela

Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama
kepemilikan Ny. M. Tipe rumah tersebut adalah tipe 60 dengan luas rumah
260 m2 yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 ruang kamar
tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC, 1 garasi yang masing-masing ruangan
memiliki 1 pasang jendela kecuali pada toilet, WC dan garasi. Tiap ruangan
dimanfaatkan semaksimal mungkin, hanya saja ada 2 kamar tidur yang lebih
sering kosong yaitu kamar tidur Nn. Y dan Nn. RW dikarenakan keduanya
sedang melanjutkan perkuliahan. Selain itu peletakan perabotan rumah
diletakkan sesuai keinginan hati si pemilik, sejak dari tahun awal mereka
menempati rumahpun, peletakkan perabotan rumah tidak pernah di ubah.
Dinding rumah terbuat dari beton, plafon terbuat dari ukiran kayukayu sehingga
terlihat indah dan rapi, selain itu pencahayaan dari tiap-tiap
ruangan pun cukup karena ventilasi tiap ruangan dirasa cukup. Antara kamar
mandi dan WC dipisah sehingga arah septic tank berada ± 2 meter dari
sumber air. Sumber air minum yang digunakan berasal dari PAM dengan
kondisi air bersih, tetapi pada saat hujan deras, air akan berubah menjadi
keruh maka dari itu keluarga sengaja menyimpan juga air di tendon yang

9
berada disamping sisi rumah, sehingga apabila hujan deras dan air berubah
menjadi keruh, mereka dapat menggunakan air di tendon walaupun air setiap
selalu menyala.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapi.
Bagian depan lingkungan rumah terdapat taman yang tertata rapi dengan
tempat pembuangan sampah yang berada di belakang rumah keluarga
tersebut. Biasanya keluarga ketika ingin membuang sampah, mereka
membuang dulu dibelakang rumah mereka kemudian mereka mengantarnya
ke depan gang mereka untuk diangkut tiap paginya. Melihat kondisi
tersebut, semua anggota keluarga mengatakan bahwa mereka sangat merasa
nyaman dengan kondisi mereka di rumah tersebut, karena pada dasarnya
rumah tersebut telah ditata sesuai keinginan hati mereka.
Untuk pelayanan keamanan yang ada, keluarga mengatakan bahwa
di daerah tersebut aman karena ada poskamling yang selalu stand by tiap
malam yang dijaga oleh salah satu warga yang bertugas dan mendapat gaji
bulanan dari tarikan tiap warga. Tiap anggota keluarga pun merasa sangatlah
puas dengan penataan rumah saat ini karena sesuai dengan karakter dari
pemilik rumah. Anggota keluarga pun menyadari bahwa lingkungan adalah
salah satu faktor berpengaruh pada masalah kesehatan. Keluarga
mengatakan bahwa apabila lingkungan bersih maka warganya pun nyaman
dan tenang serta bebas dari bibit penyakit.

22. Karakteristik tetangga, komunitas RW, dan lingkungan pekerjaan.


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari daerah sekitar Jawa
Tengah, walaupun ada juga keluarga yang bukan berasal dari Jawa Tengah.
Keluarga dan masyarakat sekitar pun memiliki kebiasaan yang sama. Ny. M
yang juga sering berkumpul dengan ibu-ibu sekitar rumah sambil
berbincang-bincang khususnya saat berbelanja pada penjual sayur keliling.
Lingkungan sekitar rumah pun tampak bersih karena tiap sebulan sekali ada
kerja bakti di lingkungan warga setempat. Di sekitar wilayah penduduk yang
ada tidak ada aturan penduduk tertentu, bahkan tiap keluarga memiliki

10
aturan budaya yang berbeda-beda. Warga sekitar rata-rata berpendidikan
lulusan SD dan SMP dengan rata-rata pekerjaan keluarga daerah tersebut
adalah PNS, pedagang, dan pensiunan.
Tn. J menjabat sebagai sekretaris RT di daerahnya. Selama menjadi
sekretaris RT, Tn J mengatakan menjadi lebih sering berinteraksi dengan
warganya. Sekarang ini Tn. J rutin mengikuti pertemuan RT yang diadakan
setiap satu bulan sekali setiap tanggal 9. Dan mengikuti yasinan yang
diadakan ketika malam jumat, namun sekarang ini Tn J terkadang tidak
mengikuti acara rutin tersebut.
Tn. JS dan Ny. M bekerja di SMP Negeri 18 Semarang sebagai guru.
Tn. JS adalah guru IPS sedangkan Ny. M adalah guru kesenian. Tn. JS
mengatakan bahwa di lingkungan sekolahan mereka suka sekali berkumpul
bersama di waktu luang sambil membuat rujak bersama-sama. Dilihat dari
kondisi tersebut, tampak sekali kedekatan antar guru dan staf yang terlihat
harmonis.

23. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. JS tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat
ini, mereka sudah menempati rumah di daerah tersebut selama ± 25 tahun.
Untuk sarana transportasi, Ny M dan Tn. JS mengendarai mobil bersama
saat keluar rumah, sedangkan untuk ketiga anak-anak mereka mengendarai
motor masing-masing.

24. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ny. M aktif mengikuti arisan RT 1x/bulan dan Tn. JS pun aktif
dalam kelompok kerja bakti di lingkungan RT setempat serta aktif dalam
pertemuan 1x/bulan karena Tn. JS termasuk pengurus dari RT yaitu
sekretaris RT. Tetapi ketiga anaknya kurang bergaul dengan lingkungan
setempat karena kesibukan sekolah masing-masing anak mereka. Keluarga
beranggapan bahwa kegiatan yang ada di perkumpulan sangat di dukung

11
karena keluarga merasa antar anggota keluarga dan masyarakat sangatlah
akrab.
Hubungan antara keluarga pihak Tn. JS dan keluarga besar Ny. M
sangatlah baik, bahkan mereka memiliki kumpulan arisan besar keluarga
yang melibatkan kedua belah pihak. Menurut Ny. M tidak ada konflik yang
terjadi pada mereka. Hubungan mereka sangatlah harmonis, walapun mereka
jarang bertemu dan hanya bertemu tiap 2 bulan sekali untuk mengikuti
arisan keluarga yang mereka adakan demi bertahannya keutuhan
persaudaraan.

25. Sistem pendukung keluarga :


Dalam keluarga tersebut terdapat dua anggota keluarga yang sehat
tanpa gangguan kesehatan yaitu Tn. I dan Nn Y. Fasilitas yang dimiliki
kelurga untuk menunjang kesehatan keluarga :
a. Fisik : keluarga memiliki fasilitas-fasilitas seperti mobil dan motor
untuk mempermudah jika bepergian maupun untuk keperluan
kesehatan. Rumah yang cukup nyaman dan sehat untuk dijadikan
sebagai tempat berlindung.
b. Psikologis : Tn J mengatakan bahwa keluarga memiliki seseorang
kawan dekat yang merupakan teman dinas Tn. J untuk bercerita
tentang masalah dan mencari solusinya. Selain itu hubungan kedekatan
antar anggota keluarga Tn. J sangat erat sehingga apabila salah satu
anggota keluarga mengeluh sakit maka mereka akan bercerita kepada
anggota keluarga yang lain.
c. Social : adanya kegiatan senam untuk para ibu di saerah tempat tinggal
keluarga Tn J. Adanya kerja bakti untuk menjaga kebersihan
lingkungan agar terciptanya lingkungan yang sehat di sekitar tempat
tinggal. Askes dari pemerintah yang sangat membantu untuk
memeriksa kesehatan keluarga secara rutin.

12
D. STRUKTUR KELUARGA
26. Pola komunikasi keluarga :
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola
komunikasi terbuka, itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas
menyampaikan pendapat. Cara komunikasi antar anak dan ibu berlangsung
sangat efektif, karena anak sangat terbuka kepada Ny. M khususnya
dibanding kepada Tn. JS, yang menurut Ny. M itu disebabkan Ny. M lebih
sangat paham dan mengerti karakter dari ketiga anaknya.
Cara komunikasi antar Tn. JS dan Ny. M pun terjalin sangat baik dan
efektif. Apabila ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun dari
pihak luar, maka diskusi pun dilakukan. Selain itu, komunikasi yang
dilakukan bersifat dua arah sesama anggota keluarga.
Frekuensi untuk berkomunikasi pun tak dapat terhitung karena
kapanpun anggota ingin berkomunikasi, maka mereka langsung melakukan
tetapi tetap melihat keadaan situasi yang ada. Masalah komunikasi yang
muncul seperti adanya sedikit penghambat antar Ny. M dan Nn. RW karena
tidak tinggal serumah, Nn. RW sedang kuliah di universitas yang
memposisikan Nn. RW untuk tidak tinggal serumah, selain itu Nn. Y pun
tidak tinggal di rumah karena kuliah dan mengharuskan Nn. Y untuk tinggal
di asrama, sehingga 2 minggu sekali mereka dapat bertemu.

27. Struktur kekuatan keluarga


a. Pengambilan keputusan dalam keluarga
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. JS selaku sebagai
ayah/kepala keluarga tetapi melalui tahap musyawarah/ diskusi.
Apabila ada sesuatu yang sangat penting dan Tn. JS tidak berada di
rumah, biasanya Ny. M yang mengambil keputusan untuk anggota
keluarganya. Setelah Tn. JS pulang, Ny. M baru mendiskusiknnya
dengan Tn. JS selaku ayah dan kepala keluarga.

13
b. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
Tiap anggota keluarga pun berperan aktif dalam musyawarah di dalam
lingkup keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
menghadapi masalah, maka tiap anggota biasanya selalu memberikan
pendapatnya.

28. Struktur peran keluarga


a. Formal : Tn J mengatakan sudah mampu menjalankan perannya
sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga.
Ny. M mengatakan sudah cukup memenuhi perannya sebagai ibu
rumah tangga yang lebih mengerti akan kondisi yang sedang dialami
oleh keluarganya serta sebagai tempat curhat untuk semua anggota
keluarga. Ny. M juga turut serta bekerja sebagai guru bersama dengan
suaminya. Namun terkadang Ny. M merasa bahwa perannya dalam
mengarahkan anak untuk menuju kemandirian belum cukup terpenuhi.
An. I sebagai anak pertama yang menjadi panutan bagi saudara yang
lainnya setelah lulus kuliah, bekerja, namun kemudian keluar dari
pekerjaan dan sekrang ini sedang melanjutkan studi di sarjana dengan
bantuan dari orang tua. An. RW sudah bekerja dan sedang studi lanjut
di salah satu perguruan tinggi swasta. Meskipun Tn J dan Ny M
merasa kebutuhan tercukupi dengan penghasilan mereka berdua, An
RW tetap menawarkan bantuan financial kepada kedua orang tuanya.
An Y adalah seorang mahasiswi. Dalam pembagian tugas di keluarga,
tidak ada pembagian tugas rumah tangga yang jelas di rumah. Hanya
saja, setiap anggota keluarga menyadari untuk saling membantu dalam
tugas, contohnya memasak, menyapu, membersihkan rumah, dan lainlain.
b. Informal : Ny. M mengatakan selain sebagai Ibu yang mendidik dan
mengatur keuangan keluarga, Ny M juga merupakan sahabat serta
motivator bagi keluarganya. Setiap kali anak-anak maupun suaminya

14
memiliki masalah dan memerlukan nasehat serta dorongan Ny. M
selalu berusaha ada untuk mereka.
29. Nilai dan norma keluarga
Tn. J mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang
berlaku di masyarakat. Contohnya, anak-anak Tn J dilarang pulang melebihi
jam 9 malam, apabila melakukan kesalahan segera sungkem atau minta maaf
kepada yang bersangkutan dalam hal tersebut. Yang lebih muda selalu
menghormati yang lebih tua.

E. FUNGSI KELUARGA
30. Fungsi afektif
Ny. M mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat walaupun
kedua putrinya An RW dengan An Y tidak tinggal serumah dengan
keluarga. Anak-anak Tn J dan Ny M merasa senang jika pergi bersamasama. Mereka
sering mengatakan “keluarga bahagia sedang berjalan-jalan”.

31. Fungsi sosialisasi


Ny. M dan Tn J mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat
di lingkungan sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Namun Ny. M sedikit
menghindari pertemuan dengan para ibu-ibu lebih intensif kerena untuk
menghindar dari pembicaraan negatif. Tn. J aktif jmengikuti pertemuanpertemuan yang
diadakan oleh Rtnya setiap bulan. Ny. M juga mengatakan
hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang lain sangat baik.

32. Fungsi perawatan kesehatan :


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. M mengatakan menderita Diabetes melitus sejak satu tahun yang
lalu. Ny. M merasakan penurunan berat badan yang signifikan sebesar
7 kg 6 bulan dari berat 55 Kg menjadi 48 Kg. Setelah diperiksakan ke
rumah sakit ternyata kadar gula darah Ny. M sangat tinggi. Akhirnya
Ny M baru mengetahui bahwa dia terkena penyalit Diabetes Melitus.

15
Ny M mengatakan bahwa penyakit DM adalah penyakit yang
diindikasikan dengan peningkatan kadar gula darah. Ny M mengetahui
bahwa penyakit DM yang dideritanya bukan penyakit keturunan,
melainkan pola makan yang salah. Serta Ny M juga mampu
menjelaskan tipe penyakit Dmnya yaitu DM kering.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
Sebelum mengetahui bahwa Ny M menderita penyakit DM, Ny. M
mengatakan tertarik dengan chek kesehatan gratis di salah satu rumah
sakit di semarang. Kemudian Ny. M memeriksa, ternyata Ny M baru
tahu bahwa beliau terkena penyakit tersebut. Selanjutnya Ny. M
berobat ke Dokter, dan oleh dokter dinyatakan menderita diabetes tipe
kering. Ny. M disarankan untuk mengubah pola makan dengan makan
rutin serta menghindari makan-makanan yang manis, dan menghindari
stress.
Saat ini Ny. M memakai gula rendah kalori sebagai pemanis makanan
yang di pakai setiap hari. Ny. M juga mengatakan bahwa pola
makannya rutin dan tepat waktu. Karena Ny M diharuskan menjaga
pola makan, keluarga sangat setuju dan mendukung Ny M bahkan
anak-anak dan suami mereka ikut melakukan pola makan yang rutin.
Dan saat ini Ny. M rutin chek up di RS Tugurejo setiap bulan sekali
serta rutin menjalani terapi listrik.
c. Kemampuan keluarga merawat
Tn J mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarganya sakit
dan pernah menderita sakit tersebut sebelumnya, Tn J hanya
membelikan obat yang serupa dengan yang diresepkan terdahulu oleh
dokter. Ny. M mengatakan, bahwa apabila di malam hari Ny M merasa
kedinginan, An Y selalu menemaninya dan menyediakan pakaian
hangat yang diperlukan.
Tn J juga mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarga ada
yang sakit maka An Y lah yang lebih sering memperhatikan mereka.

16
Sebelumnya, Ny m memiliki luka, namun Ny M hanya membiarkan
luka tersebut kering sendiri hingga terdapat bekas luka.
Karena saat ini Ny M menderita sakit DM, keluarga mendukung
penyembuhan bagi Ny M dengan cara mengingatkan Ny M untuk
minum obat dan makan secara rutin.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny, M mampu untuk memodifikasi lingkungan, terlihat
rumahnya yang tampak bersih dan pencahayaan yang cukup. Namun
ada beberapa ruangan yang tidak tersentuh sinar matahari langsung
seperti kamar An I. Garasi bercanpur dengan tempat untuk menjemur
pakaian. Dan lingkungan rumah Tn J terasa sejuk karena mereka
memiliki taman dan pohon mangga sebagai rerindangan.
Pola makan Ny M dengan menghindari makanan manis, sedangkan
untuk Tn JS menghindari makanan yang pedas. Dari keluarga pun
sangat mendukung pola hidup sehat yang diterapkan oleh Tn. JS dan
Ny. M.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yaitu
Askes. Dalam Askes disediakan dokter keluarga. Tn J mengatakan
bahwa keluarga mereka sangat memanfaatkan Askes, karena dalam
pandanga mereka itu adalah hak mereka yang pembayarannya melalui
potongan gaji tiap bulan. Jadi sayang jika tidak memanfaatkan askes
tersebut. Untuk biaya Chek Up kadar gula darah Ny. M menggunakan
fasilitas Askes sehingga tidak pernah membayar, serta memanfaatkan
rumah sakit pemerintah untuk berobat secara gratis.

17
33. Fungsi reproduksi
Tn J mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan
memiliki 3 orang anak agar di kala tua nanti tidka merasa kesepian. Ny M
mengatakan bahwa tidak ada metode khusus yang digunakan untuk
mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny M tidak menggunakan KB.

34. Fungsi ekonomi


Penghasilan Tn J dan Ny A sebagai guru di SMP dengan golongan
IV A dirasa sangat cukup oleh Tn J untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
serta pandidikan bagi anak mereka. Jumlah penghasilan keluarga mereka
setiap bulan sekitar 7 jutaan, dngan tanggungan 3 anak. Keluarga ini
termasuk golongan keluarga sejahtera.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


35. Stressor jangka pendek
Ny. M sangat mengkhawatirkan An Y yang merupakan mahasiswa
baru. Ny M mengatakan nahwa An Y sering merasa tidak betah di kampus
barunya tersebut. An Y tinggal di asrama di kampusnya. Ny M merasa
khawatir jika keadaan psikologis anaknya terganggu karena dia tidak
kerasan tinggal di asrama yang sangat disiplin dan tidak menyenangkan. Ny.
M merasa cemas dan takut jika An Y keluar dari perguruan tinggi tersebut
karena sudah terlanjur membayar sejumlah uang. Ny M juga merasa
khawatir dengan penyakitnya, jika Ny M merasa stress kadar gula darah Ny
M cenderung meningkat.

36. Stressor jangka panjang


Ny M mengatakan khawatir dengan keadaan An I yang sampai saat
ini belum bekerja dan masih meminta bantuan orang tua. Ny M
menginginkan semua anaknya menjadi PNS dan baru boleh menikah.
Namun An I belum bekerja dan sudah memiliki pacar. Ny M awalnya

18
kurang begitus setuju, dan pada akhirnya setuju dengan hubungan An I
tersebut.

37. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Dalam merespon stress, Ny M lebih mendekatkan diri dengan yang
diatas. Begitu juga dengan Tn J. Ny M mengatakan sering sholat tahajud
bersama di malam hari dan mengundang guru ngaji. Apabila ada masalah,
keluarga membicarakan masalah tersebut bersama-sama serta mencari jalan
keluar yang tepat.

38. Strategi Koping yang digunakan


Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar berbelanja
bersama atau jalan-jalan di tempat hiburan. Hal ini ditujukan untuk
refreshing dan melepas kepenatan. Biasanya lebih sering dilakukan di hari
minggu karena disaat itulah semua anggota keluarga berkumpul. Tn J
mengatakan menyukai tembang jawa dan menonton TV untuk mnecegah
kebosanan. Ny M mengatakan suka pergi bersama dengan anak-anak
perempuannya untuk sekedar menghibur diri.

39. Strategi koping disfungsional


Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Ny M saat menceritakan
masalah menganai An Y terlihat sedih. Dan pada saat dikaji kebanyakan Ny
M menceritakan tentang kehidupan An Y.

G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


40. Praktik diet keluarga
a. Nutrisi
Ny M mengatakan porsi makannya cukup dan rutin 3 kali sehari
dengan nasi satu piring (100-180 gram) lauk tempe, telur, tahu, dan
sedikit sayuran. Ny M menghindari makanan manis dan hanya
mengkonsumsi gula berkalori rendah secukupnya sekitar 1 sendok

19
makan setiap hari. Ny M tidak mengganti nasi dengan jagung karena
Ny M mendapat informasi dari majalah bahwa ternyata jagung pun
masih berpengaruh dalam peningkatan kadar gula darah. Selain itu Ny
M hanya mengetahui bahwa orang dengan DM hanya dilarang
makanan yang manis.
Tn J mengatakan, makan rutin 3 kali sehari nasi satu piring (250-300
gram) lauk pauk tahu, tempe, telur, ayam, sedikit sayuran, dan
menghindari makanan pedas. Tn J juga mengatakan bahwa makanan
yang dimasak oleh Ny M jarang memasak sayuran yang kaya serat. Ny
M mengatakan pola makan An RW tidak teratur sehingga
menyebabkan An RW terkena maag, dan untk dua anak yang lain yaitu
An I dan An Y tidak ada masalah.
b. Cairan
Ny M mengatakan tidak sering merasa haus, dan minum sekitar 6-8
gelas perhari @ 200 cc terkadang mengkonsumsi segelas teh rendah
gula di pagi hari. Tn J mengatakan minum sekitar 7-8 gelas perhari
ditambah dengan kopi satu gelas.

41. Istirahat dan tidur keluarga


Tn J mengatakan tidur malam sekitar 5-6 jam dan tidur siang sekitar
1-2 jam. Tn J lebih suka tiduran di depan TV. Tn J tidur lebih awal jika
merasa capek dan untuk hari biasa Tn J tidur malam mulai jam 10 dan
bangun jam 4 pagi.
Ny M mengatakan tidur sekitar 6-8 jam per hari. Ny M jarang tidur
siang karena sibuk mengurusi rumah. Ny M mengatakan tidur cukup dan
merasa puas usai tidur.

42. Olahraga/mobilisasi
Ny M dan Tn J mengatakan olahraga seminggu sekali yaitu senam
yang diadakan di SMP tempat mereka bekerja dengan memanggil instruktur
tertentu. Ny M mengatakan bahwa jarang berolahraga pagi. Ny M juga

20
mengatakan bahwa biasanyan An Y mengajak senmua keluarga jalan-jalan
pgi jika An Y dirumah dan semua anggota keluarga berkumpul.

43. Eliminasi
Tn J : BAK sekitar 5-6 kali perhari, BAB 2-3 kali sehari dan apabila
ambeien kambuh BAB sekitar 4-5 kali sehari serta terdapat darah pada feses.
Ny M : BAK 5-7 kali sehari, BAB 1-2 kali sehari.

44. Personal hygiene


Tn. J mengatakan dirinya mempunyai kebiasaan mandi 2 kali
sehari,menggosok gigi saat mandi, cuci rambut 3 kali seminggu. Ny. I
mandi 3 kali sehari, menggosok gigi saat mandi dan 3 hari sekali keramas
pakai sampo. Ny M jarang memperhatikan atau merawat anggota tubuhnya
utamanya kaki, karena Ny M merasa itu tidak perlu dan Ny M jarang
memotong kuku.

H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
45. Konsep Diri
Tn. S dan Ny. I mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tua. Ny M
mengatakan perannya sebagai orang tua akan lebih maksimal lagi jika
semua anaknya sudah menjadi PNS. Sedangkan Tn J merasa tidak masalah
apapun dengan pekerjaan anaknya nanti yang penting halal dan bisa
menculupi kebutuhannya kelak. Tn J dan Ny M merasa tidak malu atas
kondisi keluarga mereka yang sekarang dan bersyukur atas apa yang
dimiliki. Ny m merasa tidak amsalah dengan penyakit Dmnya begitu juga
Tn J merasa tidak masalah dengan penyakit ambeiennya.

46. Status kesehatan mental


Status kesehatan mental pada keluarga Tn J sadar terhadap diri
sendiri dan lingkungan. Saat diajak berinteraksi Tn J dan Ny M sangat
kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

21
47. Pengkajian resiko
Ny M beresiko mengalami kecemasan karena memikirkan anakanakya, utamanya An I yang
belum mendapatkan pekerjaaan sekarang. Dan
dari kecemasan tersebut Ny M berisiko mengalami komplikasi diabetes
krena peningkatan gula darah saat stress. Skala kecemasan pada Ny M
menurut skala Hars adalah 16 termasuk kecemasan sedang. Skala Kepuasan
yang ditunjukkan oleh Ny M mengenai hidupnya saat ini adalah 8.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum terlampir (keluarga belum menunjukkan dokumen tersebut). Namun,
Ny M mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukkan
kadar glukosa dalam darah Ny M meningkat menjadi 380 g/dl.

J. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN


DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
48. Persepsi keluarga terhadap perawat
Keluarga menganggap perawat adalah sosok yang penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama sikap perhatian yang diberikan
perarawat akan dapat mempercepat kesembuhan pasien.

49. Harapan keluarga pada perawat


Karena Ny M pernah mengalami kejadian di rumah sakit tentang
sikap perawat yang acuh, keluarga berharap sikap perawat lebih baik lagi
dalam melayani pasien tanpa melihat status pasien tersebut. Karena melalui
senyum saja dari tim kesehatan, dirasa sedikit tidaknya sudah membantu
penyembuhan pasien secara psikologis.

22
K. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik

Nama Anggota Keluarga


Tn J
130/80

Ny M
130/70

Nadi (x/menit)

76

80

RR (x/menit)

18

20

75

54

168

157

Mesocephal

Mesocephal

Rambut

Sebagian hitam, sebagian


beruban, lurus tidak ada
ketombe, tidak mudah
patah.

Rambut bersih,
beruban sebagian,
tidak ada lesi, tidak
ada ketombe.

Konjungtiva

Konjungtiva tidak
anemis

TD (mmHg)

BB (kg)
TB (cm)
Kepala

Sklera
Sclera tidak ikterik.

Konjungtiva tidak
anemis, di kornea
terlihat seperti ada
selaput
Sclera tidak ikterik.

Hidung

Bersih, tidak ada polip,


tidak terdapat sekret

Telinga

Simetris, tidak
menggunakan alat
pendengaran, tidak ada
serumen.

Bersih, tidak ada


polip, tidak terdapat
sekret
Simetris, tidak
menggunakan alat
pendengaran, tidak
ada serumen

Mulut

Mukosa bibir lembab,


tidak ada sariawan, gigi
bersih.

Mukosa bibir lembab,


tidak ada sariawan,
gigi sudah tanggal dua

23
Kulit

Kulit normal, sudah


mulai keriput, tidak ada
lesi

Kulit sedikit bersisik


dan kering, ada bekas
luka hitam di daerah
kaki diameter 3 cm,
dan 2 cm

Leher

Tidak ada pembesaran


kelenjar tiroid

Tidak ada pembesaran


kelenjar tiroid

Dada

Simetris, sonor seluruh


lapang paru,terdengar
bunyi vesikuler.

Simetris, sonor
seluruh lapang
paru,terdengar bunyi
vesikuler.

Abdomen

Tidak teraba masa, bising


Tidak teraba masa,
usus 13x/menit,
bising usus 10x/menit,
terdengar bunyi tympani
terdengar bunyi
tympani
5

Kekuatan otot

Ekstremitas
Turgor kulit
Keluhan

Tidak ada luka, tidak ada


edema, tidak ada lesi

Terdapat bekas luka


DM yang mengering
dan menghitam di
ekstrimitas kaki, tidak
ada edema

Kurang dari 3 detik

Kurang dari 3 detik

Tidak kuat duduk terlalu


lama

Mudah capek

24
II.

ANALISIS DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. POHON MASALAH
- Harapan Ny M yang belum terpenuhi
- Struktur perubahan peran
Kecemasan / ansietas

Peningkatan Kadar
Glukosa dalam darah

Pusing

Mudah Jatuh
Berat badan menurun

terluka
Metabolisme sel menurun

Proliferasi sel menurun

Luka sukar sembuh/sembuh


tidak sempurna

Kerusakan
integritas kulit

Bekas luka hitam,


kulit sedikit bersisik

25
B. ANALISA DATA
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
No
1

Tanggal

Data Fokus

15
Desember
2010

DS :
 Ny. M mengatakan gula darah
kembali tinggi saat mengalami stress
ketika Nn. Y hendak masuk kuliah.

Dx Keperawatan

Cemas pada Ny M
Keluarga Tn JS
berhubungan dengan
struktur perubahan
peran pada anak,
 Ny. M merasa bahwa perannya harapan Ny M yang
dalam mengarahkan anak untuk belum terpenuhi.
menuju kemandirian belum cukup
terpenuhi.

TTD/
Nama

J&L
Jeanny &
Lenny

 Ny.
M
mengatakan
sangat
mengkhawatirkan An y yang
merupakan mahasiswa baru.
 Ny M mengatakan nahwa An Y
sering merasa tidak betah di kampus
barunya tersebut.
 Ny M merasa khawatir jika keadaan
psikologis anaknya terganggu karena
dia tidak kerasan tinggal di asrama
yang sangat disiplin dan tidak
menyenangkan.
 Ny. M mengatakan merasa cemas
dan takut jika An Y keluar dari
perguruan tinggi tersebut karena
sudah terlanjur membayar sejumlah
uang.
 Ny M juga merasa khawatir dengan
penyakitnya, jika Ny M merasa
stress kadar gula darah Ny M
cenderung meningkat.
 Ny M mengatakan khawatir dengan
keadaan An I yang sampai saat ini
belum bekerja dan masih meminta
bantuan orang tua.
 Ny M mengatakan ingin semua

26
anaknya menjadi PNS dan baru
boleh menikah
DO :
 Tugas
perkembangan
keluarga
belum terpenuhi : Tn. I selaku anak
tertua dalam keluarga tersebut
hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan, Membantu anak lebih
mandiri untuk memulai keluarga
yang baru belum terpenuhi karena
Tn. I belum menikah dan belum
berencana untuk menikah, padahal
Tn. I sudah memiliki wanita terdekat
yang mendapat restu dari kedua
orang tuanya.



15
Desember
2010

Nn. Y tidak tinggal di rumah karena


kuliah dan mengharuskan Nn. Y
untuk tinggal di asrama, sehingga 2
minggu sekali mereka dapat
bertemu.
Ekspresi wajah yang ditunjukkan
oleh Ny M saat menceritakan
masalah menganai An Y terlihat
sedih.
Pada saat dikaji kebanyakan Ny M
menceritakan tentang kehidupan An
Y.
Skala kecemasan pada Ny M
menurut skala Hars adalah 16
termasuk kecemasan sedang.
Skala Kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny M mengenai hidupnya saat
ini adalah 8.

DS :
 Ny. M mengatakan penyakit
diabetes melitus yang diseritanya
adalah jenis diabetes kering dan non
genetik melainkan karena pengaruh
dari pola makan Ny. M yang salah
 Ny M mengira bahwa saat luka tidak
akan membekas sehingga Ny M
hanya membiarkan luka tersebut
mengering.

Kerusakan integritas
kulit pada kaki Ny
M keluarga Tn JS
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
Ny
M
tentang
perawatan
luka
diabetik,
proses
perjalanan penyakit
Diabetes Melitus.

J&L
Jeanny &
Lenny

27

Ny. M mengatakan bahwa ia


memiliki luka semenjak mengalami
penyakit diabetes mellitus sehingga
luka menjadi sukar sembuh.
Ny
M
mengatakan
jarang
memperhatikan
atau
merawat
anggota tubuhnya utamanya kaki,
karena Ny M merasa itu tidak perlu.

DO :
 Kulit sedikit bersisik dan kering
 ada bekas luka hitam di daerah kaki.
 Diameter luka 3 cm dan 2 cm.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.

Cemas pada Ny M Keluarga Tn JS berhubungan dengan struktur


perubahan peran pada anak, harapan Ny M yang belum terpenuhi.

2.

Kerusakan integritas kulit pada kaki Ny M keluarga Tn JS berhubungan


dengan kurang pengetahuan Ny M tentang perawatan luka diabetik,
proses perjalanan penyakit Diabetes Melitus.

28
IV.

PRIORITAS MASALAH
Nama KK : Tn JS (54 th)

No
1

Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah


Tanggal
Prioritas Masalah
Pembenaran

TTD

15
Prioritas tinggi (High
Desember priority)
2010
Cemas pada Ny M
Keluarga
Tn
JS
berhubungan
dengan
struktur perubahan peran
pada anak dan harapan
Ny M yang belum
terpenuhi.

Dari sudut pandang tingkat urgensi


masalah dan dampak yang timbul,
kecemasan pada Ny. M merupakan
masalah yang aktual dan dapat
mengancam kondisi psikologis dan
kesehatan Ny M. Dari dampak
yang ditimbulkan oleh masalah
tersebut akan terjadi peningkatan
kadar glukosa darah pada Ny M
akibat stress. Apabila masalah tidak
diselesaikan
maka
akan
menyebabkan timbulnya beberapa
masalah
terutama
masalah
kesehatan yang mengancam diri Ny
M. Intervensi yang akan diterapkan
pada diagnosa ini diharapkan dapat
menyelesaikan masalah kecemasan,
mengoptimalkan peran Ny M, dan
mencegah komplikasi lebih lanjut
seperti kenaikan kadar glukosa
darah yang memperparah penyakit
DM. Hal tersebut menjadikan
masalah ini bersifat High Priority
dan harus segera ditangani.

J&L

15
Prioritas rendah (Low
Desember Priority)
2010
Kerusakan integritas kulit
pada kaki Ny M keluarga
Tn
JS
berhubungan
dengan
kurang
pengetahuan
Ny
M
tentang perawatan luka
diabetik,
proses
perjalanan
penyakit
Diabetes Melitus.

Kerusakan integritas kulit yang


terjadi di sini tidak mengancam
jiwa klien. Ny M merasa tidak
masalah dengan keadaan luka
tersebut yang memang sudah cukup
lama. Intervensi yang dilakukan
pada diagnosa ini diharapkan akan
dapat
memperbaiki
kondisi
integritas kulit Ny M, menjaga agar
tidak terjadi komplikasi lebih
lanjut, dan memberikan motivasi
pada Ny M untuk melakukan foot
care secara mandiri.

J&L

Jeanny &
Lenny

Jeanny &
Lenny

29
V.

INTERVENSI
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal : 15 Desember 2010

N
Dx. Kep
o
1 Cemas
pada
Ny
M
Keluarga Tn
JS
berhubungan
dengan
struktur
perubahan
peran
pada
anak
dan
harapan Ny M
yang
belum
terpenuhi.

Tujuan
TUM
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari,
kecemasan Ny
M keluarga Tn
J berkurang
atau hilang
dengan kriteria
hasil:

Kode
NIC
5240
(Coun
seling
)

TUK
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari,
klien dapat
menerima
perubahan
status peran
anak yang
belum
terpenuhi,
1. Tidak
dengan kriteria
menunjukka hasil:
n ekspresi 1. Peningkata
sedih
n perilaku
2. Skala Hars
koping :
0-6 atau
Adanya
tidak ada
teknik
6160
kecemasan.
yang
(Crisi
digunakan
s
keluarga
Interv
untuk
ention
menurunka
n stress.
2. Ny. M
mengataka
n mau
5820
menerima (Anxie
keadaan
ty
An I.
Reduc
tion)
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
5900
selama 1 hari, (Distr
Ny M
action

TTD/
Nama

Rencana Tindakan
1. Bangun hubungan
terapeutik
yang
didasarkan
pada
rasa
saling
menghargai
dan
percaya
antara
klien dan perawat.
2. Tunjukkan sikap
hangat,
empati,
sifat yang tidak
dibuat-buat.
3. Dorong
klien
mengungkapakan
dan
meluapkan
perasaan
yang
sedang dialaminya
4. Bantu
klien
mengidentifikasi
kekuatan
dan
kemampuan yang
dapat digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah.
5. Jelaskan prosedur
dalam mengurangi
ansietas
mengguanakan
teknik
distraksi
dan
bernapas
dalam.
6. Instruksikan klien
untuk
menggunakan

30

J&L
Jeanny &
Lenny
keluaraga Tn
)
JS mampu
beradaptasi
tentang
keadaan yang
terjadi pada
saat ini,
5210
dengan kriteria (Antic
hasil :
ipator
1. Ny M
y
mengataka Guida
n puas
nce)
akan
kehidupan
5230
saat ini.
(Copi
2. Dari angka
ng
1-10, Ny
Enhan
M
cemen
menyebutk
t)
an angka
10 sebagai
indikator
kepuasan.
2.

Kerusakan
integritas kulit
pada kaki Ny
M keluarga Tn
JS
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
Ny M tentang
perawatan luka
diabetik,
proses
perjalanan
penyakit
Diabetes
Melitus.

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari,
Integritas kulit
pada kaki Ny
M
membaik
dengan kriteria
hasil,
1. Diameter
luka
berkurang 0,5
cm.
2. Peningkatan
perawatan
kaki
yang
ditunjukkan
dengan
frekuensi
rutinitas
perawatan

Setelah
5510
dilakukan
(Healt
tindakan
h
keperawatan
educa
selama 3 hari, tion)
Ny
M
mengetahui
cara
pemeliharaan
kaki diabetik
dengan
kriteria hasil :
1. Ny
M
mampu
menjawab
1660
75 % benar (Foot
dari 8 item Care)
pertanyaan
mengenai
cara
perawatan
kaki agar

teknik
distraksi
dengan fokus pada
satu
objek,
memjamkan mata,
serta
latihan
bernapas dalam.
7. Bantu klien untuk
beradaptasi dalam
antisipasi
perubahan peran.

8. Dukung Ny M
menggunakan
strategi
koping
bertahan
yang
dimiliki
dalam
menghadapi
masalah
yang
sedang terjadi.

1. Beri
penjelasan
bersama keluarga
khususnya Ny M
tentang pentingnya
perawatan penyakit
DM.
2. Ajarkan pada Ny
M cara melakukan
pencegahan luka
diabetik
dengan
demonstrasi
(senam
kaki
diabetes).
3. Observasi
kulit
secara menyeluruh
tentang
adanya
edema,
kalus,
eritema,
bekas
luka.
4. Observasi

31

J&L
Jeanny &
Lenny
kaki perhari.

tercegah
dari
luka
kaki
diabetik..
2. Ny
M
mampu
mendemons
trasikan
senam kaki
diabetes
benar 100%
dari
16
gerakan.

penggunaan sepatu
klien
yang
mungkin
dapat
menjadikan resiko
injury bagi klien.
5. Gunakan
losion
untuk
melembabkan kulit
klien.
6. Diskusikan dengan
klien
tentang
kebiasaan
rutin
merawat kaki dan
menjaga agar kaki
tidak luka.
7. Instruksikan klien
atau
keluarga
untuk melakukan
perawatan kaki
8. Berikan
umpan
balik
positif
tentang
aktifitas
perawatan
kaki
secara mandiri
9. Potong
kuku
dengan pemotong,
dan hati-hati saat
memotong.
32
VI.

IMPLEMENTASI
Nama KK : Tn JS (54th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah

Dx
1

Tanggal/
Implementasi
Jam
17/12/10
Membangun hubungan terapeutik
Pkl 15.00 yang didasarkan pada rasa saling
WIB
menghargai dan percaya antara
klien dan perawat : Ucapan salam,
menjelaskan tujuan, kontrak waktu.

Evaluasi
S : Ny M mengatakan
bahwa mempercayakan
kepada Perawat tentang
masalahnya.
O : Klien bersedia untuk
dikaji
dan
tampak
antusias ketika bercerita.

15.1515.30
WIB

15.30-1540 WIB

15.4015.50
WIB

Mendorong klien mengungkapakan


dan meluapkan perasaan yang
sedang dialaminya : mengajak Ny
M untuk sharing tentang perasaan
yang dialaminya saat ini terhadap
seluruh anggota keluarganya.

S : Klien mengatakan
merasa
cemas
dan
khawatir akan keadaan
An. Y.
Membantu klien mengidentifikasi
kekuatan dan kemampuan yang
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
:
menanyakan pada Ny M dan
keluarga mengenai koping efektif
yang dilakukan ketika sedang ada
masalah dalam keluarga.

S : Ny M mengatakan
jika sedang ada masalah,
Ny M
selalu berpasrah pada
Tuhan YME.

O:
a) Klien
tampak
menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala
Kecemasan
HARS 16.
c) Skala kepuasan yang
ditunjukkan Ny M
adalah 8.

TTD/
Nama

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

O : Tidak terkaji.

Menjelaskan
prosedur
dalam S :
mengurangi ansietas menggunakan a) Ny M mengatakan
teknik distraksi dan bernapas dalam
tertarik untuk diajari
: memutar lagu “Flowers Bloom”
teknik
bernapas
sebagai pengiring teknik bernapas
dalam.
J&L
Jeanny &
Lenny

33
dalam.

b) Ny M mengatakan
setelah
latihan
bernapas
dalam
merasa lebih ringan.
O:
a) Ny M menggunakan
teknik bernapas dalam
dipandu oleh perawat.
b) Perawat mengevaluasi
klien
setelah
dilakukan
teknik
bernapas dalam.

15.5016.00
WIB

16.0016.15
WIB

16.1516.35
WIB

Membantu klien untuk beradaptasi


dalam antisipasi perubahan peran :
meyakinkan klien bahwa apa yang
dialami saat ini di keluarganya
adalah hal yang wajar dan keluarga
pasti akan dapat menyelesaikannya.

S : Klien mengatakan
lebih tenang saat ada
teman (perawat) untuk
bercerita.

Memberi
penjelasan
bersama
keluarga khususnya Ny M tentang
pentingnya perawatan penyakit
DM
:
menjelaskan
dan
mendiskusikan cara perawatan kaki
untuk mencegah luka diabetik pada
kaki.
S : Ny M mengatakan
sebelumnya
kurang
begitu paham mengenai
perawatan kaki.

O : tidak terkaji

O:
a) Keluarga beserta Ny
M tampak antusias
memperhatikan
penjelasan
dari
perawat.
b) Keluarga dan Ny M
mampu menjawab 2
poin dari 8 poin
mengenai
cara
perawatan kaki agar
tercegah dari luka
kaki diabetik.

Mengajarkan pada Ny M cara S :


melakukan senam kaki diabetik : a) Ny M mengatakan
memberikan leaflet petunjuk senam
tidak tahu mengenai
diabetik,
menjelaskan tujuan
senam kaki diabetik.
dilakukan senam kaki diabetik, b) Setelah
dijelaskan
mendemonstrasikan cara senam
oleh perawat Ny M

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

34
kaki diabetik, mengevaluasi Ny M
mengenai senam kaki diabetik yang
telah diajarkan.

mengatakan
baru
paham tentang senam
kaki diabetik.
O : Ny M mampu
mengikuti gerakan yang
diajarkan
perawat
tentang
senam
kaki
diabetes dengan benar 5
gerakan
setelah
didemonstrasikan.

16.3516.40
WIB

Menggunakan
losion
melembabkan kulit klien.

untuk S : Ny M mengatakan
sebelumnya
jarang
merawat kakinya.
O : Ny M
kooperatif
memberikan
dengan
kesukaannya
dioleskan ke kaki.

16.4016.50
WIB

16.5016.55
WIB

sangat
dan
lotion
wangi
untuk

Mendiskusikan
dengan
klien
tentang kebiasaan rutin merawat
kaki dan menjaga agar kaki tidak
luka : memotivasi Ny M agar lebih
sering merawat kaki dan menjaga
kaki agar tidak terluka dengan
selalu menggunakan alas kaki.

S : Ny M mengatakan
perawatan kaki sangat
penting.

Mengobservasi penggunaan sepatu


klien : penggunaan sepatu ber-hak
tinggi, ukuran sepatu, jenis bahan
sepatu.

S : Ny M mengatakan
nyaman ketika memakai
sepatunya, namun jika
terlalu lama memakainya
Ny M merasa kesemutan
dan pegal di kaki.

O : Tn Js memberikan
Ny M sandal An Y untuk
dipakai
sementara
dirumah.

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

O : klien menggunakan
sepatu hak 3 cm, ukuran
sepatu 38, jenis bahan
sepatu terbuat dari kulit.

35
2

16.5517.00
WIB

Memotong kuku dengan pemotong, S : Ny M mengatakan


dan hati-hati saat memotong
sudah
memotong
kukunya tadi pagi.
O
:
Kuku
sudah
dirpotong sendiri oleh Ny
M.

18/12/20
15.1515.25
WIB

Menunjukkan sikap hangat, empati,


sifat yang tidak dibuat-buat :
bersikap jujur, tidak terburu-buru,
dan menghargai klien.

S : Ny M dan keluarga
mengatakan
merasa
senaang akan kedatangan
perawat yang peduli
terhadap kondisi mereka.

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

O : tidak terkaji.
1

15.2515.40
WIB

Memberikan teknik bernapas dalam S :


bersama anggota keluarga yang lain a) Keluarga dan Ny M
: memutar lagu “Flowers Bloom”
mengatakan bersedia
sebagai pengiring teknik bernapas
mengikuti
instruksi
dalam.
dari
perawat
mengenai
teknik
bernapas dalam.
b) Keluarga (Tn Js)
mengatakan merasa
lebih segar ketika
sesudah latihan napas
dalam.
c) Ny M mengatakan
senang jika diajari
latihan
bernapas
dalam.

J&L
Jeanny &
Lenny

O:
a) Perawat mengajarkan
teknik bernapas dalam
dengan menggunakan
musik relaksasi.
b) Perawat mengevaluasi
keluarga dan Ny M
setelah latihan napas
dalam.

36
1

15.4015.55
WIB

15.5516.15
WIB

16.1516.30
WIB

Membantu klien untuk beradaptasi


dalam antisipasi perubahan peran :
memberi penguatan kepada Ny M
dan keluarga bahwa apa yang
dialami saat ini adalah hal yang
wajar dan pasti bisa diatasi oleh
keluarga.

S : Keluarga mengatakan
menerima
keadaan
anaknya saat ini terutama
An I
O : Perawat memberikan
gambaran
tentang
keadaan An I saat ini dan
memberi pengertian pada
keluarga
mengenai
keadaan yang mungkin
dirasakan oleh An I.

J&L

Mendorong klien mengungkapakan


dan meluapkan perasaan yang
sedang dialaminya : menggali
kembali perasaan yang dialami oleh
klien dan memperhatikan apakah
ada perubahan.

S : Klien mengatakan
perasaannya saat ini lebih
tenang daripada hari
kemarin.

J&L

Menganjurkan Ny M untuk
melakukan senam diabetes dan
mengevaluasi sejauh mana Ny M
mengetahu tentang gerakan senam
kaki diabetes.
S : Ny M mengatakan
sudah
hapal
sediktsedikit tentang gerakan
senam kaki diabetes.

O:
a) Klien
tidak
menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala
Kecemasan
Hars 12.
c) Skala kepuasan yang
ditunjukkan oleh Ny
M adalah 9.

O : Ny M mampu
mengikuti gerakan yang
diajarkan
perawat
tentang senam diabetes
dengan benar 10 gerakan.
2

16.3016.35
WIB

Menganjurkan klien atau keluarga


untuk melakukan perawatan kaki
terutama pada Ny M untuk selalu
menggunakan alas kaki dan
memakai
losion
untuk
melembabkan kulit.

S : Ny M mengatakan
mulai saat ini akan lebih
memperhatikan keadaan
tubuhnya terutama kaki
yang rawan terkena luka
diabetik.

Jeanny &
Lenny

Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny
O:

37
a) Terdapat bekas luka
diameter 3 cm seperti
hari sebelumnya.
b) Ny M memakai alas
kaki.
2

16.3516.50
WIB

19/12/10
15.3015.45
WIB

15.4516.05
WIB

16.0516.15

Memberikan umpan balik positif


tentang aktifitas perawatan kaki
secara mandiri : memberi pujian
atas motivasi keinginan Ny M
untuk terhindar dari resiko terluka,
dan menevaluasi kembali sejauh
mana Ny M mengetahui tentang
perawatan kaki.

S : tidak terkaji.

Mendukung Ny M menggunakan
strategi koping bertahan yang
dimiliki
dalam
menghadapi
masalah yang sedang terjadi :
memberi motivasi pada Ny M dan
keluarga untuk selalu menggunakan
koping yang mereka anggap sudah
nyaman dan cocok di keluarga
mereka.

S : Ny M dan Tn Js
mengatakan
apabila
sedang ada masalah,
keluarga adalah obat
yang paling mujarab.

Mendorong klien mengungkapakan


dan meluapkan perasaan yang
sedang dialaminya : menggali
perasaan Ny M kembali, memberi
motivasi pada Ny M, serta
mengevaluasi perubahan pada diri
Ny M tentang kecemasan dan
kepuasan yang dialami saat ini.

S : Klien mengatakan
perasaannya saat ini lebih
tenang
dan
mau
menerima
keadaan
anaknya.

O : Keluarga dan Ny M
mampu menjawab 4 poin
dari 8 poin mengenai
cara perawatan kaki agar
terhindar dari luka.

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

O : Perawat memberi
dukungan untuk keluarga
agar
tetap
mempertahankan kondisi
yang hangat dan akrab
pada keluarga.

J&L
Jeanny &
Lenny

O:
a) Klien
tidak
menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala
Kecemasan
Hars 8.
c) Skala kepuasan yang
ditunjukkan oleh Ny
M adalah 10
d)
Mengobservasi
kulit
secara S : Ny M mengatakan
menyeluruh tentang adanya edema, sudah
mulai
rutin
38
WIB

kalus, eritema, bekas luka.

merawat kakinya.
O : tidak ada tanda
edema dan luka baru,
diameter luka 2,5 cm.

16.1516.30
WIB

16.3016.50
WIB

Mengajarkan
kembali
senam
diabetes serta mengevaluasi tingkat
pemahaman Ny M dan keluarga
mengenai sejauh mana Ny M
mengetahui gerakan-gerakan dalam
senam kaki diabetes.

S : Ny M mengatakan
senang
mendapat
pengetahuan
tentang
senam kaki diabetes.

Memberikan umpan balik positif


tentang aktifitas perawatan kaki
secara mandiri : menanyakan dan
mengevaluasi kembali tentang
pemahaman Ny M mengetahui cara
perawatan kaki.

S : tidak terkaji

O : Ny M mampu
mengikuti gerakan yang
diajarkan
perawat
tentang senam diabetes
dengan benar 16 gerakan.

O : Keluarga dan Ny M
mampu menjawab 7 poin
dari 8 poin mengenai
cara perawatan kaki agar
tercegah dari luka kaki
diabetik.

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

J&L
Jeanny &
Lenny

39
VII. EVALUASI
(Grafik dan tabel perkembangan evaluasi terlampir)
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi Sumatif

17
Cemas pada Ny M S :
Desember Keluarga
Tn
JS a) Ny
M
mengatakan
bahwa
2010
berhubungan
dengan
mempercayakan kepada Perawat
struktur perubahan peran
tentang masalahnya.
pada anak dan harapan
Ny M yang belum b) Ny M mengatakan merasa cemas dan
khawatir akan keadaan An. Y.
terpenuhi.

TTD/Nama

J&L
Jeanny &
Lenny

c) Ny M mengatakan jika sedang ada


masalah, Ny M selalu berpasrah
pada Tuhan YME.
d) Ny M mengatakan tertarik untuk
diajari teknik bernapas dalam.
e) Ny M mengatakan setelah latihan
bernapas dalam merasa lebih ringan.
f) Ny M mengatakan lebih tenang saat
ada teman (perawat) untuk bercerita.
O:
a) Ny M bersedia untuk dikaji dan
tampak antusias ketika bercerita.
b) Klien tampak menunjukkan ekspresi
sedih
c) Skala Kecemasan HARS 16.
a) Skala kepuasan yang ditunjukkan Ny
M adalah 8.
d) Ny M menggunakan teknik bernapas
dalam dipandu oleh perawat.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi,
a) Tunjukkan sikap hangat, empati, sifat

40
yang tidak dibuat-buat.
b) Berikan teknik bernapas dalam.
c) Bantu klien untuk beradaptasi dalam
antisipasi perubahan peran.
d) Dorong klien mengungkapakan dan
meluapkan perasaan yang sedang
dialaminya.
17
Kerusakan
integritas
Desember kulit pada kaki Ny M
2010
keluarga
Tn
JS
berhubungan
dengan
kurang pengetahuan Ny
M tentang perawatan
luka diabetik, proses
perjalanan
penyakit
Diabetes Melitus.

S:
a) Ny M mengatakan sebelumnya
kurang begitu paham mengenai
perawatan kaki.
b) Ny M mengatakan tidak tahu
mengenai senam kaki diabetik.

J&L
Jeanny &
Lenny

c) Setelah dijelaskan oleh perawat Ny


M mengatakan baru paham tentang
senam kaki diabetik.
d) Ny M mengatakan sebelumnya
jarang merawat kakinya.
e) Ny M mengatakan perawatan kaki
sangat penting.
f) Ny M mengatakan nyaman ketika
memakai sepatunya, namun jika
terlalu lama memakainya Ny M
merasa kesemutan dan pegal di kaki.
g) Ny M mengatakan sudah memotong
kukunya tadi pagi.
O:
a) Keluarga beserta Ny M tampak
antusias memperhatikan penjelasan
dari perawat.
b) Keluarga dan Ny M mampu
menjawab 2 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
tercegah dari luka kaki diabetik.
c) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam kaki diabetes dengan benar 5
41
gerakan setelah didemonstrasikan.
d) Ny M sangat kooperatif dan
memberikan lotion dengan wangi
kesukaannya untuk dioleskan ke
kaki.
e) Tn Js memberikan Ny M sandal An
Y untuk dipakai sementara dirumah.
f) Ny M menggunakan sepatu hak 3
cm, ukuran sepatu 38, jenis bahan
sepatu terbuat dari kulit.
g) Kuku sudah dipotong sendiri oleh Ny
M.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi,
a) Anjurkan Ny M untuk melakukan
senam diabetes.
b) Anjurkan klien atau keluarga untuk
melakukan perawatan.
c) Berikan umpan balik positif tentang
aktivitas perawatan kaki secara
mandiri.
18
Cemas pada Ny M S :
Desember Keluarga
Tn
JS a) Ny M dan keluarga mengatakan
2010
berhubungan
dengan
merasa senang akan kedatangan
struktur perubahan peran
perawat yang peduli terhadap kondisi
pada anak dan harapan
mereka.
Ny M yang belum
b) Keluarga dan Ny M mengatakan
terpenuhi.
bersedia mengikuti instruksi dari
perawat mengenai teknik bernapas
dalam.

J&L
Jeanny &
Lenny

c) Keluarga (Tn Js) mengatakan merasa


lebih segar ketika sesudah latihan
napas dalam.
d) Ny M mengatakan senang jika diajari
latihan bernapas dalam.
e) Keluarga

mengatakan

menerima

42
keadaan anak saat ini terutama An I.
f) Klien mengatakan perasaannya saat
ini lebih tenang daripada hari
kemarin.
O:
a) Ny M tidak menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala Kecemasan Hars 12.
c) Skala kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny M adalah 9.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervesi,
a) Dukung Ny M menggunakan strategi
koping bertahan yang dimiliki dalam
menghadapi masalah yang sedang
terjadi.
b) Dorong klien mengungkapakan dan
meluapkan perasaan yang sedang
dialaminya
18
Kerusakan
integritas S :
Desember kulit pada kaki Ny M a) Ny M mengatakan sudah hapal
2010
keluarga
Tn
JS
sedikit-sedikit
tentang
gerakan
berhubungan
dengan
senam kaki diabetes.
kurang pengetahuan Ny
M tentang perawatan b) Ny M mengatakan mulai saat ini
akan lebih memperhatikan keadaan
luka diabetik, proses
tubuhnya terutama kaki yang rawan
perjalanan
penyakit
terkena luka diabetik.
Diabetes Melitus.

J&L
Jeanny &
Lenny

O:
a) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam diabetes dengan benar 10
gerakan.
b) Terdapat bekas luka diameter 3 cm
seperti hari sebelumnya.Ny M
memakai alas kaki.
c) Keluarga

dan
Ny

mampu

43
menjawab 4 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
terhindar dari luka.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
a) Observasi kulit secara menyeluruh
tentang adanya edema, kalus,
eritema, bekas luka.
b) Ajarkan kembali senam diabetes.
c) Evaluasi tingkat pemahaman Ny M
dan keluarga mengenai gerakangerakan dalam senam kaki diabetes.
d) Berikan umpan balik positif tentang
aktifitas perawatan kaki secara
mandiri.
19
Cemas pada Ny M S :
Desember Keluarga
Tn
JS a) Ny M dan Tn Js mengatakan apabila
2010
berhubungan
dengan
sedang ada masalah, keluarga adalah
struktur perubahan peran
obat yang paling mujarab.
pada anak dan harapan
Ny M yang belum b) Ny M mengatakan perasaannya saat
ini lebih tenang dan mau menerima
terpenuhi.
keadaan anaknya.

J&L
Jeanny &
Lenny

O:
a) Klien tidak menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala Kecemasan Hars 8.
c) Skala kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny M adalah 10.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi,
a) Anjurkan Ny M untuk lebih terbuka
pada keluarga untuk mengungkapkan
perasaannya.
b) Anjurkan keluarga untuk tetap
menggunakan teknik relaksasi sesuai

44
yang telah diajarkan.
c) Beri dukungan keluarga utamanya
Ny M untuk menggunakan strategi
koping yang telah disepakati
bersama keluarga.
19
Kerusakan
integritas
Desember kulit pada kaki Ny M
2010
keluarga
Tn
JS
berhubungan
dengan
kurang pengetahuan Ny
M tentang perawatan
luka diabetik, proses
perjalanan
penyakit
Diabetes Melitus.

S:
a) Ny M mengatakan sudah mulai rutin
merawat kakinya.

J&L

b) Ny M mengatakan senang mendapat


pengetahuan tentang senam kaki
diabetes.

Jeanny &
Lenny

O:
a) Tidak ada tanda adanya edema dan
luka baru, diameter luka 2,5 cm.
b) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam diabetes dengan benar 16
gerakan.
c) Keluarga dan Ny M mampu
menjawab 7 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan luka
diabetik.
A : Masalah telah teratasi.
P : Pertahankan kondisi Ny M, motivasi
Ny M untuk selalu melakukan
perawatan kaki secara mandiri dan
senam kaki diabetes sesuai yang telah
diberikan.

45
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tgl

Anggota
KK

19/
Ny M
12/
2010

Masalah
Kesehatan

Intervensi yang telah


dilakukan

RTL

Kecemasan

a) Membangun
hubungan
terapeutik yang didasarkan
pada rasa saling menghargai
dan percaya antara klien dan
perawat.

a) Anjurkan keluarga
untuk
menjaga
suasana psikologis
di keluarga tetap
hangat dan akrab.

b) Menunjukkan sikap hangat,


empati, sifat yang tidak
dibuat-buat.

b) Anjurkan Ny M
untuk lebih terbuka
pada
keluarga
mengenai
perasaannya.

c) Mendorong
klien
mengungkapakan
dan
meluapkan perasaan yang
sedang dialaminya
d) Membantu
klien
mengidentifikasi kekuatan
dan kemampuan yang dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan masalah.
e) Menjelaskan
prosedur
dalam mengurangi ansietas
mengguanakan
teknik
distraksi
dan
bernapas
dalam.

TTD/
Nama

c) Anjurkan keluarga
untuk
tetap
menggunakan
teknik
relaksasi
sesuai yang telah
diajarkan.
d) Motivasi keluarga
untuk
melaksanakan
koping yang telah
disepakati bersama
oleh keluarga.

f) Menginstruksikan
klien
untuk menggunakan teknik
distraksi dengan fokus pada
satu objek, memjamkan
mata, serta latihan bernapas
dalam.
g) Membantu klien untuk
beradaptasi dalam antisipasi
perubahan peran.
h) Mendukung

Ny

46

J&L
Jeanny &
Lenny
menggunakan
strategi
koping
bertahan
yang
dimiliki dalam menghadapi
masalah
yang
sedang
terjadi.
19/
Ny M
12/
2010

Diabetes
Mellitus

a) Memberi
penjelasan
bersama
keluarga
khususnya Ny M tentang
pentingnya
perawatan
penyakit DM.
b) Mengajarkan pada Ny M
cara melakukan perawatan
luka
diabetik
dengan
demonstrasi (senam kaki
diabetes).

a) Anjurkan
pada
NyM
untuk
melakukan senam
kaki
diabetes
sesuai yang telah
diajarkan 2 kali
sehari.
b) Anjurkan Ny M
memakai alas kaki
dalam beraktivitas.

c) Mengobservasi kulit secara


menyeluruh tentang adanya
edema, kalus, eritema,
bekas luka.

c) Anjurkan Ny M
menjaga
pola
makan
yang
teratur.
d) Mengobservasi penggunaan
sepatu klien.

d) Motivasi Ny M
untuk lebih sering
melakukan
perawatan kaki.

e) Menggunakan losion untuk


melembabkan kulit klien
f) Mendiskusikan
dengan
klien tentang kebiasaan
rutin merawat kaki dan
menjaga agar kaki tidak
luka.
g) Menginstruksikan
klien
atau
keluarga
untuk
melakukan perawatan kaki
h) Memberikan umpan balik
positif tentang aktifitas
perawatan
kaki
secara
mandiri.
i) Memotong kuku dengan
pemotong, dan hati-hati saat
memotong.

47

J&L
Jeanny &
Lenny

Anda mungkin juga menyukai