M
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS
DI KAROMBASAN UTARA,KEC.WANEA,KOTA MANADO,PROV.SULAWESI
UTARA
Pengkajian dilakukan pada 13 Agustus 2020 pukul 16.00-18.30 WIB dan 14 Agustus 2020
pukul 13.00-14.30 WIB
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.JS
2. Usia : 54 Tahun
3. Suku : Gorontalo
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1
6. Pekerjaan : PNS
7. Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 10 Juli 1966
8. Alamat : Karombasan Utara,Kec.Wanea,Manado,Sulawesi
Utara
9. Komposisi keluarga :
Dan Riwayat Imunisasi
N Nama Umur JK Hub. Tempat/tanggal lahir Pekerjaan Pendidikan
o dengan
KK
1. Ny.M 53 P Istri Gorontalo, 01 Maret PNS S1
1967
2. An.I 25 L Anak Gorontalo, 25 Februari Tidak Ada S1
1995
3. An.RW 22 P Anak Gorontalo, 14 April Mahasiswa SMA
1998
4. An.Y 19 P Anak Gorontalo, 04 Juni 2001 Mahasiswa SMA
1
Imunisasi
No Campa
Nama BCG DPT Polio HEP Ket.
. k
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
1 Tn.JS V V V V V V V V V V V V Lengkap
2 Ny.M V V V V V V V V V V V V Lengkap
3 An.I V V V V V V V V V V V V Lengkap
4 An.RW V V V V V V V V V V V V Lengkap
5 An.Y V V V V V V V V V V V V Lengkap
Keterangan:
: Perempuan : Serumah
: Meninggal
2
11. Riwayat Penyakit
Ny.M mengatakan sebelumnya tidak pernah mengetahui tentang penyakitnya. Ny.M
mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya baru diketahui sekitar 1 tahun yang lalu
ketika ada pemeriksaan cek darah gratis di rumah sakit di daerah semarang. Ny.M
mengatakan penyakit diabetes melitus yang diseritanya adalah jenis diabetes kering
dan non genetik melainkan karena pengaruh dari pola makan Ny.M yang salah. Ny.M
pernah dirawat di RS Bhayangkara Manado dan mendapat terapi. Saat ini sedang
menjalani terapi listrik untuk memperbaiki sistem persyarafan pada indra peraba
terutama bagian ekstremitas. Ny.M mengatakan gula darah kembali tinggi saat
mengalami stress ketika An.Y hendak masuk kuliah.
12. Tipe keluarga :
Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga keluarga inti atau nuclear family karena
dalam satu rumah terdiri dari ayah yang berusia 54 tahun dan ibu yang berusia 53
tahun denga tiga anak yaitu : anak laki-laki berusia 25 tahun, anak kedua perempuan
berusia 22 tahun, dan anak ketiga perempuan berusia 19 tahun yang semuanya belum
menikah. Tn.JS dan Ny.M mengatakan dalam keluarganya tidak ada kendala atau
masalah tertentu yang dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktivitas
mereka sehari-hari.
13. Budaya
a. Suku Bangsa
Tn.JS dan Ny.M berasal dari suku Gorontalo, hanya saja daerah asal antara Tn.JS
dan Ny.M berbeda karena Tn.JS berasa dari Kab.Bone Bolango,sedangkan Ny.M
berasal dari Kab.Boalemo.
b. Bahasa Sehari-hari
Bahasa yang digunakan sehari-harinya adalah bahasa Gorontalo dengan harapan
anak-anak dalam keluarga tersebut tidak melupakan budaya mereka sendiri,
tetapi tak jarang pula dalam kesehariannya keluarga tersebut menggunakan
bahasa Indonesia.
c. Kebiasaan Adat
Tn.JS mengatakan budaya yang di anut tidak sepenuhnya tumbuh di dalam
keluarga mereka, ada beberapa adat pantangan seperti ketika istri sedang hamil,
suami dilarang untuk membunuh hewan.
3
d. Nilai-nilai Budaya dalam Keluarga
Keluarga Tn.JS menempatkan Tn.JS pada posisi tertinggi sebagai pengambil
keputusAn.Yang mutlak dan seluruh anggota keluarga harus patuh pada aturan
dalam keluarga. Namun tetap memperhatikan pendapat dari semua anggota
keluarga. Keluarga Tn.JS cenderung bersifat demokratis.
e. Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan
Dalam keluarga tidak memiliki pantangan dan kebiasaan budaya yang terkait
dengan kesehatan karena pada dasarnya keluarga lebih mempercayakan
kesehatan mereka kepada instansi kesehatan, hanya saja dalam keluarga suka
mengkonsumsi jamu-jamuan dengan asumsi untuk menjaga kebugaran tubuh.
14. Agama
Keluarga ini menganut agama Islam. Kedua orangtua rajin sholat 5 waktu dan sholat
Tahajud bersama anak-anaknya. Selain itu, orang tua sering mengajak anak-anaknya
untuk melakukan puasa senin kamis dengan harapan apa yang dicita-citakan dapat
tercapai sesuai kehendakNya. Tn.JS biasanya melaksanakan kewajiban sholat Jum’at
di Masjid Jamiatul Muslimin di wilayah rumahnya, dan melaksanakan sholat magrib di
mushola di daerah sekitar rumahnya, apabila tidak ada halangan (cuaca buruk, hujan).
Ny.M mengatakan bahwa ia sangat percaya kepada TuhAn.YME dan sangat berserah
diri tentang apapun di dalam keluarga baik itu mengenai kesehatan, keutuhan dalam
rumah tangganya, jodoh anak-anaknya, rezeki, dan lainnya. Tn.JS dan Ny.M
mengarahkan anak-anaknya untuk selalu taat menjalankAn.Ibadah dan bertakwa
kepada Allah.
15. Status sosial ekonomi keluarga :
Status sosial keluarga termasuk keluarga sejahtera 3, dimana keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, tetapi belum
dapat memberikan sumbangAn.Yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian
sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam
kegiatan masyarakat. Tn.JS dan Ny.M bersama-sama dalam mencari nafkah untuk
keluarga sebagai pegawai negeri sipil yang bergolongan sama-sama IV A yang
berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 4 Manado dengan pendapatan Tn.JS rata-rata
Rp 3 jutaan dan Ny.M rata-rata Rp 3 jutaan. Menurut Ny.M pendapatan mereka cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk dalam pendidikan anak mereka
dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya. Ny.M mengatakan tiap 3 hari sekali,
ia belanja kebutuhan makan mereka dan langsung disimpan di dalam lemari es.
4
Mereka sudah memiliki rumah sendiri, sehingga tidak memerlukan pengeluaran untuk
membayar tambahan seperti kontrakan dan lainnya, sehingga pengeluaran mereka
dapat terkontrol. Tn.JS mengatakan bahwa ia dan keluarganya hanya memiliki
tabungan seperti halnya keluarga pada umumnya di bank-bank yang ada, tetapi
keluarga tersebut tidak memiliki asuransi apapun untuk keluarga mereka karena
mereka berpikir ada pemerintah yang akan membantu mereka dengan layanan seperti
BPJS.
16. Aktivitas keluarga atau waktu luang keluarga :
Keluarga memiliki jadwal rekreasi bersama seluruh anggota keluarga yang ada
khususnya ketika dalam waktu luang dan ketika Tn.JS dan Ny.Merasa memiliki cukup
uang lebih untuk berekreasi. Keluarga sering berjalan-jalan di sekitar wilayah
Semarang walapun hanya sebatas daerah simpang lima, bahkan ke pasar pun
Ny.Menganggap termasuk rekreasi, karena dengan begitu mereka bisa saling
melepaskan kepenatan yang ada. Atau hanya dengan menonton TV saja sambil
bersenda gurau di ruang keluarga sering mereka lakukan asalkan seluruh anggota
dapat berkumpul, karena 2 anggota keluarga mereka sedang menempuh pendidikan
yang menuntut untuk tidak bertempat tinggal di rumah yang ada.
Menurut Ny, dengan berkumpul bersama walau hanya berbelanja ke pasar atau
dengan menonton TV bersama, mereka merasa senang dan dapat merasakan lebih
tenang dan bebas karena mampu membuang rasa kejenuhan yang ada.
6
hanya memberikan penanganan sendiri di rumah tanpa harus ke instansi
kesehatan yang ada. Tetapi apabila tahap kesehatan mulai terganggu dengan
tahap lebih serius maka tak jarang Ny.M dan Tn.JS membawa anggota keluarga
mereka ke Klinik 24 jam, atau apabila keadaan memburuk, keluarga langsung
membawanya menuju ke rumah sakit terdekat.
Keluarga mengatakan memiliki pengalaman terhadap pelayanan kesehatan yang
ada di manado khususnya. Ada pengalaman yang tak terlupakan oleh Ny.M
tentang yankes yaitu saat Ny.M sedang sakit dan dengan buru-buru datang ke
RS. K, ternyata kepala perawatan RS tersebut mempersulit keluarga Ny. padahal
surat rujukan dari puskesmas sudah ada.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu Ny.M pernah menderita sakit jantung dan meninggal di usia 87. Sama halnya
dengAn.Ibu Ny.M, Tn P ayah Ny.M juga menderita penyakit jantung. Saat ayah dari
Ny. yang saat itu terserang penyakit jantung dan harus dipasang ring pada jantung
ayah Ny.M , tetapi pelayanan yang diberikan kepada pasien dirasa kurang memuaskan
karena dirasa lambat dan dugaan dari Ny, M karena keluarga tersebut menggunakan
kartu ASKES, hingga akhirnya keluarga Ny.M pindah RS akibat dari pelayanan yang
kurang memuaskan tersebut. Tn.JS mengatakan ayah dan ibunya tidak pernah
menderita sakit spesifik. Tn.JS mengatakan Ayahnya meninggal saat usia 65 tahun,
dan ibunya meninggal di umur 40 tahun. Tn.JS tidak begitu mengetahui secara jelas
menganai keadaan ibunya, karena saat ibunya meninggal Tn.JS masih kecil.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
7
13 m 7m
Garasi
Utara
Ruang Kamar T
Dapur tidur
keluarga E
13 m R
Kam Kamar Kamar Ruang
ar Tidur Tamu A Taman
Tidur
W K tidur
C M S
Keterangan : Jendela
Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama kepemilikan
Ny.M. Tipe rumah tersebut adalah tipe 60 dengan luas rumah 260 m 2 yang terdiri dari
1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 ruang kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC, 1
garasi yang masing-masing ruangan memiliki 1 pasang jendela kecuali pada toilet, WC
dan garasi. Tiap ruangan dimanfaatkan semaksimal mungkin, hanya saja ada 2 kamar
tidur yang lebih sering kosong yaitu kamar tidur An.Y dan An. RW dikarenakan
keduanya sedang melanjutkan perkuliahan. Selain itu peletakan perabotan rumah
diletakkan sesuai keinginan hati si pemilik, sejak dari tahun awal mereka menempati
rumahpun, peletakkan perabotan rumah tidak pernah di ubah.
Dinding rumah terbuat dari beton, plafon terbuat dari ukiran kayukayu
sehingga terlihat indah dan rapi, selain itu pencahayaan dari tiap-tiap ruangan pun
cukup karena ventilasi tiap ruangan dirasa cukup. Antara kamar mandi dan WC
dipisah sehingga arah septic tank berada ± 2 meter dari sumber air. Sumber air minum
yang digunakan berasal dari PAM dengan kondisi air bersih, tetapi pada saat hujan
deras, air akan berubah menjadi keruh maka dari itu keluarga sengaja menyimpan juga
air di tendon yang berada disamping sisi rumah, sehingga apabila hujan deras dan air
berubah menjadi keruh, mereka dapat menggunakan air di tendon walaupun air setiap
selalu menyala.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapi. Bagian depan
lingkungan rumah terdapat taman yang tertata rapi dengan tempat pembuangan
sampah yang berada di belakang rumah keluarga tersebut. Biasanya keluarga ketika
8
ingin membuang sampah, mereka membuang dulu dibelakang rumah mereka
kemudian mereka mengantarnya ke depan gang mereka untuk diangkut tiap paginya.
Melihat kondisi tersebut, semua anggota keluarga mengatakan bahwa mereka sangat
merasa nyaman dengan kondisi mereka di rumah tersebut, karena pada dasarnya
rumah tersebut telah ditata sesuai keinginan hati mereka.
Untuk pelayanan keamanan yang ada, keluarga mengatakan bahwa di daerah
tersebut aman karena ada poskamling yang selalu stand by tiap malam yang dijaga
oleh salah satu warga yang bertugas dan mendapat gaji bulanan dari tarikan tiap
warga. Tiap anggota keluarga pun merasa sangatlah puas dengan penataan rumah saat
ini karena sesuai dengan karakter dari pemilik rumah. Anggota keluarga pun
menyadari bahwa lingkungan adalah salah satu faktor berpengaruh pada masalah
kesehatan. Keluarga mengatakan bahwa apabila lingkungan bersih maka warganya
pun nyaman dan tenang serta bebas dari bibit penyakit.
2. Karakteristik Tetangga, Komunitas RW, Dan Lingkungan Pekerjaan.
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari daerah sekitar Manado, walaupun
ada juga keluarga yang bukan berasal dari Manado,Seperti Minahasa,Talaud dan
Kotamobagu. Keluarga dan masyarakat sekitar pun memiliki kebiasaan yang sama.
Ny.M yang juga sering berkumpul dengan ibu-ibu sekitar rumah sambil berbincang-
bincang khususnya saat berbelanja pada penjual sayur keliling. Lingkungan sekitar
rumah pun tampak bersih karena tiap sebulan sekali ada kerja bakti di lingkungan
warga setempat. Di sekitar wilayah penduduk yang ada tidak ada aturan penduduk
tertentu, bahkan tiap keluarga memiliki aturan budaya yang berbeda-beda. Warga
sekitar rata-rata berpendidikan lulusan SMP dan SMA dengan rata-rata pekerjaan
keluarga daerah tersebut adalah PNS, pedagang, dan pensiunan.
Tn.JS menjabat sebagai sekretaris Kepala Lingkungan di daerahnya. Selama
menjadi sekretaris Kepala Lingkungan, Tn.JS mengatakan menjadi lebih sering
berinteraksi dengan warganya. Sekarang ini Tn.JS rutin mengikuti pertemuan
Lingkungan yang diadakan setiap satu bulan sekali setiap tanggal 9. Dan mengikuti
yasinan yang diadakan ketika malam jumat, namun sekarang ini Tn.JS terkadang tidak
mengikuti acara rutin tersebut.
Tn.JS dan Ny.M bekerja di SMP Negeri 4 Manado sebagai guru. Tn.JS adalah
guru IPS sedangkan Ny.M adalah guru kesenian. Tn.JS mengatakan bahwa di
lingkungan sekolah Guru-guru dan staf suka sekali berkumpul bersama di waktu luang
9
sambil membuat Gohu bersama-sama. Dilihat dari kondisi tersebut, tampak sekali
kedekatan antar guru dan staf yang terlihat harmonis.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.JS tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat ini, mereka
sudah menempati rumah di daerah tersebut selama ± 25 tahun. Untuk sarana
transportasi, Ny.M dan Tn.JS mengendarai mobil bersama saat keluar rumah,
sedangkan untuk ketiga anak-anak mereka mengendarai motor masing-masing.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny.M aktif mengikuti arisan RT 1x/bulan dan Tn.JS pun aktif dalam kelompok
kerja bakti di lingkungan RT setempat serta aktif dalam pertemuan 1x/bulan karena
Tn.JS termasuk pengurus dari RT yaitu sekretaris RT. Tetapi ketiga anaknya kurang
bergaul dengan lingkungan setempat karena kesibukan sekolah masing-masing anak
mereka. Keluarga beranggapan bahwa kegiatan yang ada di perkumpulan sangat di
dukung karena keluarga merasa antar anggota keluarga dan masyarakat sangatlah
akrab.
Hubungan antara keluarga pihak Tn.JS dan keluarga besar Ny.M sangatlah
baik, bahkan mereka memiliki kumpulan arisan besar keluarga yang melibatkan kedua
belah pihak. Menurut Ny.M tidak ada konflik yang terjadi pada mereka. Hubungan
mereka sangatlah harmonis, walapun mereka jarang bertemu dan hanya bertemu tiap 2
bulan sekali untuk mengikuti arisan keluarga yang mereka adakan demi bertahannya
keutuhan persaudaraan.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam keluarga tersebut terdapat dua anggota keluarga yang sehat tanpa
gangguan kesehatan yaitu An.I dan An.Y. Fasilitas yang dimiliki kelurga untuk
menunjang kesehatan keluarga :
a. Fisik : keluarga memiliki fasilitas-fasilitas seperti mobil dan motor untuk
mempermudah jika bepergian maupun untuk keperluan kesehatan. Rumah yang
cukup nyaman dan sehat untuk dijadikan sebagai tempat berlindung.
b. Psikologis : Tn.JS mengatakan bahwa keluarga memiliki seseorang kawan dekat
yang merupakan teman dinas Tn.JS untuk bercerita tentang masalah dan mencari
solusinya. Selain itu hubungan kedekatan antar anggota keluarga Tn.JS sangat erat
sehingga apabila salah satu anggota keluarga mengeluh sakit maka mereka akan
bercerita kepada anggota keluarga yang lain.
10
c. Sosial : adanya kegiatan senam untuk para ibu di saerah tempat tinggal keluarga
Tn.JS. Adanya kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya
lingkungan yang sehat di sekitar tempat tinggal. Askes dari pemerintah yang sangat
membantu untuk memeriksa kesehatan keluarga secara rutin.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,
itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas menyampaikan pendapat. Cara
komunikasi antar anak dan ibu berlangsung sangat efektif, karena anak sangat terbuka
kepada Ny.M khususnya dibanding kepada Tn.JS, yang menurut Ny.M itu disebabkan
Ny.M lebih sangat paham dan mengerti karakter dari ketiga anaknya.
Cara komunikasi antar Tn.JS dan Ny.M pun terjalin sangat baik dan efektif.
Apabila ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun dari pihak luar, maka
diskusi pun dilakukan. Selain itu, komunikasi yang dilakukan bersifat dua arah sesama
anggota keluarga.
Frekuensi untuk berkomunikasi pun tak dapat terhitung karena kapanpun anggota
ingin berkomunikasi, maka mereka langsung melakukan tetapi tetap melihat keadaan
situasi yang ada. Masalah komunikasi yang muncul seperti adanya sedikit penghambat
antar Ny.M dan Nn. RW karena tidak tinggal serumah, Nn. RW sedang kuliah di
universitas yang memposisikan Nn. RW untuk tidak tinggal serumah, selain itu Nn. Y
pun tidak tinggal di rumah karena kuliah dan mengharuskan Nn. Y untuk tinggal di
asrama, sehingga 2 minggu sekali mereka dapat bertemu.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
a. Pengambilan keputusan dalam keluarga
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn.JS selaku sebagai ayah/kepala
keluarga tetapi melalui tahap musyawarah/ diskusi. Apabila ada sesuatu yang
sangat penting dan Tn.JS tidak berada di rumah, biasanya Ny.M yang
mengambil keputusan untuk anggota keluarganya. Setelah Tn.JS pulang, Ny.M
baru mendiskusiknnya dengan Tn.JS selaku ayah dan kepala keluarga.
b. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
Tiap anggota keluarga pun berperan aktif dalam musyawarah di dalam lingkup
keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi masalah,
maka tiap anggota biasanya selalu memberikan pendapatnya.
3. Struktur Peran Keluarga
11
a. Formal:
Tn.JS mengatakan sudah mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga
dan pencari nafkah serta pelindung keluarga. Ny.M mengatakan sudah cukup
memenuhi perannya sebagai ibu rumah tangga yang lebih mengerti akan kondisi
yang sedang dialami oleh keluarganya serta sebagai tempat curhat untuk semua
anggota keluarga. Ny.M juga turut serta bekerja sebagai guru bersama dengan
suaminya. Namun terkadang Ny.M merasa bahwa perannya dalam mengarahkan
anak untuk menuju kemandirian belum cukup terpenuhi. An.I sebagai anak pertama
yang menjadi panutan bagi saudara yang lainnya setelah lulus kuliah, bekerja,
namun kemudian keluar dari pekerjaan dan sekrang ini sedang melanjutkan studi di
sarjana dengan bantuan dari orang tua. An.RW sudah bekerja dan sedang studi
lanjut di salah satu perguruan tinggi swasta. Meskipun Tn.JS dan Ny.M merasa
kebutuhan tercukupi dengan penghasilan mereka berdua, An.RW tetap menawarkan
bantuan financial kepada kedua orang tuanya. An.Y adalah seorang mahasiswi.
Dalam pembagian tugas di keluarga, tidak ada pembagian tugas rumah tangga yang
jelas di rumah. Hanya saja, setiap anggota keluarga menyadari untuk saling
membantu dalam tugas, contohnya memasak, menyapu, membersihkan rumah, dan
lainlain.
b. Informal
Ny.M mengatakan selain sebagai Ibu yang mendidik dan mengatur keuangan
keluarga, Ny.M juga merupakan sahabat serta motivator bagi keluarganya. Setiap
kali anak-anak maupun suaminya memiliki masalah dan memerlukan nasehat serta
dorongan Ny.M selalu berusaha ada untuk mereka.
4. Nilai dan norma keluarga
Tn.JS mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang berlaku di
masyarakat. Contohnya, anak-anak Tn.JS dilarang pulang melebihi jam 9 malam,
apabila melakukan kesalahan segera sungkem atau minta maaf kepada yang
bersangkutan dalam hal tersebut. Yang lebih muda selalu menghormati yang lebih tua.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny.M mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat walaupun kedua
putrinya An.RW dengan An.Y tidak tinggal serumah dengan keluarga. Anak-anak
Tn.JS dan Ny.M merasa senang jika pergi bersama=sama. Mereka sering mengatakan
“keluarga bahagia sedang berjalan-jalan”.
12
2. Fungsi sosialisasi
Ny.M dan Tn.JS mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan
sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Namun Ny.M sedikit menghindari pertemuan
dengan para ibu-ibu lebih intensif kerena untuk menghindar dari pembicaraan negatif.
Tn.JS aktif jmengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh RT-nya setiap bulan.
Ny.M juga mengatakan hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang lain
sangat baik.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
13
Tn.JS mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarganya sakit dan
pernah menderita sakit tersebut sebelumnya, Tn.JS hanya membelikan obat yang
serupa dengAn.Yang diresepkan terdahulu oleh dokter. Ny.M mengatakan, bahwa
apabila di malam hari Ny.M merasa kedinginan, An.Y selalu menemaninya dan
menyediakan pakaian hangat yang diperlukan.Tn.JS juga mengatakan bahwa
apabila salah satu anggota keluarga ada yang sakit maka An.Y lah yang lebih sering
memperhatikan mereka.
Sebelumnya, Ny.M memiliki luka, namun Ny.M hanya membiarkan luka
tersebut kering sendiri hingga terdapat bekas luka.Karena saat ini Ny.M menderita
sakit DM, keluarga mendukung penyembuhan bagi Ny.M dengan cara
mengingatkan Ny.M untuk minum obat dan makan secara rutin.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny.M mampu untuk memodifikasi lingkungan, terlihat rumahnya yang
tampak bersih dan pencahayaAn.Yang cukup. Namun ada beberapa ruangAn.Yang
tidak tersentuh sinar matahari langsung seperti kamar An.I. Garasi bercanpur
dengan tempat untuk menjemur pakaian. Dan lingkungan rumah Tn.JS terasa sejuk
karena mereka memiliki taman dan pohon mangga sebagai rerindangan.
Pola makan Ny.M dengan menghindari makanan manis, sedangkan untuk Tn.JS
menghindari makanan yang pedas. Dari keluarga pun sangat mendukung pola hidup
sehat yang diterapkan oleh Tn.JS dan Ny.M.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yaitu Askes.
Dalam Askes disediakan dokter keluarga. Tn.JS mengatakan bahwa keluarga
mereka sangat memanfaatkan Askes, karena dalam pandangan mereka itu adalah
hak mereka yang pembayarannya melalui potongan gaji tiap bulan. Jadi sayang jika
tidak memanfaatkan askes tersebut. Untuk biaya Chek Up kadar gula darah Ny.M
menggunakan fasilitas Askes sehingga tidak pernah membayar, serta
memanfaatkan rumah sakit pemerintah untuk berobat secara gratis.
4. Fungsi reproduksi
Tn.JS mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan memiliki 3 orang
anak agar di kala tua nanti tidaK merasa kesepian. Ny.M mengatakan bahwa tidak ada
metode khusus yang digunakan untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny.M
tidak menggunakan KB.
14
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan Tn.JS dan Ny A sebagai guru di SMP dengan golongan IV A dirasa
sangat cukup oleh Tn.JS untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta pandidikan bagi
anak mereka. Jumlah penghasilan keluarga mereka setiap bulan sekitar 7 jutaan, dngan
tanggungan 3 anak. Keluarga ini termasuk golongan keluarga sejahtera.
15
Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Ny.M saat menceritakan masalah menganai
An.Y terlihat sedih. Dan pada saat dikaji kebanyakan Ny.M menceritakan tentang
kehidupan An.Y.
d. Olahraga/mobilisasi
Ny.M dan Tn.JS mengatakan olahraga seminggu sekali yaitu senam yang
diadakan di SMP tempat mereka bekerja dengan memanggil instruktur tertentu.
16
Ny.M mengatakan bahwa jarang berolahraga pagi. Ny.M juga mengatakan bahwa
biasanya An.Y mengajak senmua keluarga jalan-jalan pgi jika An.Y dirumah dan
semua anggota keluarga berkumpul.
e. Eliminasi
Tn.JS : BAK sekitar 5-6 kali perhari, BAB 2-3 kali sehari dan apabila ambeien
kambuh BAB sekitar 4-5 kali sehari serta terdapat darah pada feses.Ny.M : BAK 5-
7 kali sehari, BAB 1-2 kali sehari.
f. Personal hygiene
Tn.Js mengatakan dirinya mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari,menggosok
gigi saat mandi, cuci rambut 3 kali seminggu. Ny.Mmandi 3 kali sehari, menggosok
gigi saat mandi dan 3 hari sekali keramas pakai sampo. Ny.M jarang
memperhatikan atau merawat anggota tubuhnya utamanya kaki, karena Ny.M
merasa itu tidak perlu dan Ny.M jarang memotong kuku.
H. Pengkajian Psikiatrik
1. Konsep Diri
Tn.JS dan Ny.M mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tua. Ny.M mengatakan
perannya sebagai orang tua akan lebih maksimal lagi jika semua anaknya sudah
menjadi PNS. Sedangkan Tn.JS merasa tidak masalah apapun dengan pekerjaan
anaknya nanti yang penting halal dan bisa menculupi kebutuhannya kelak. Tn.JS dan
Ny.M merasa tidak malu atas kondisi keluarga mereka yang sekarang dan bersyukur
atas apa yang dimiliki. Ny.M merasa tidak masalah dengan penyakit DM-nya begitu
juga Tn.JS merasa tidak masalah dengan penyakit ambeiennya.
2. Status kesehatan mental
Status kesehatan mental pada keluarga Tn.JS sadar terhadap diri sendiri dan
lingkungan. Saat diajak berinteraksi Tn.JS dan Ny.M sangat kooperatif dan mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Pengkajian resiko
Ny.M beresiko mengalami kecemasan karena memikirkan anakanakya, utamanya
An.I yang belum mendapatkan pekerjaaan sekarang. Dan dari kecemasan tersebut
Ny.M berisiko mengalami komplikasi diabetes krena peningkatan gula darah saat
stress. Skala kecemasan pada Ny.M menurut skala Hars adalah 16 termasuk
kecemasan sedang. Skala Kepuasan yang ditunjukkan oleh Ny.M mengenai hidupnya
saat ini adalah 8.
17
I. Pemeriksaan Penunjang
Belum terlampir (keluarga belum menunjukkan dokumen tersebut). Namun, Ny.M
mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukkan kadar glukosa
dalam darah Ny.M meningkat menjadi 380 g/dl.
K. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga
Tn.JS Ny.M
130/80 130/70
TD (mmHg)
Nadi (x/menit) 76 80
RR (x/menit) 18 20
75 54
BB (kg)
168 157
TB (cm)
Mesocephal Mesocephal
Kepala
Konjungtiva tidak
anemis, di kornea
Konjungtiva Konjungtiva tidak anemis
terlihat seperti ada
selaput
18
Sclera tidak ikterik. Sclera tidak ikterik.
Sklera
Bersih, tidak ada polip,
Bersih, tidak ada polip,
Hidung tidak terdapat
tidak terdapat sekret
sekret
Simetris, tidak Simetris, tidak
menggunakan alat menggunakan alat
Telinga pendengaran, tidak ada pendengaran, tidak ada
serumen. serumen
5 5
5 5
Kekuatan otot 5 5
5 5
19
II. Analisis Dan Perumusan Diagnosa Keperawatan
A. POHON MASALAH
- Harapan Ny.M yang belum terpenuhi
Kecemasan / ansietas
Mudah Jatuh
Berat badanmenurun
terluka
Metabolisme sel menurun
B. ANALISA DATA
Nama KK : Tn.JS (54 th)
Alamat :
20
TTD/
No Tanggal Data Fokus Dx Keperawatan
Nama
1 13 DS : Cemas pada Ny.M
Agustus • Ny.M mengatakan gula darah Keluarga Tn.JS
2020 kembali tinggi saat mengalami stress
berhubungan dengan
ketika Nn. Y hendak masuk kuliah.
struktur perubahan
peran pada anak,
• Ny.M merasa bahwa perannya harapan Ny.M yang
dalam mengarahkan anak untuk belum terpenuhi.
menuju kemandirian belum cukup
terpenuhi.
21
anaknya menjadi PNS dan baru boleh
menikah
DO :
• Tugas perkembangan keluarga
belum terpenuhi : Tn. I selaku anak
tertua dalam keluarga tersebut
hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan, Membantu anak lebih
mandiri untuk memulai keluarga
yang baru belum terpenuhi karena
Tn. I belum menikah dan belum
berencana untuk menikah, padahal
Tn. I sudah memiliki wanita terdekat
yang mendapat restu dari kedua
orang tuanya.
2 13 DS : Kerusakan Integritas
Agustus • Ny.M mengatakan penyakit diabetes kulit pada kaki
2010 melitus yang diseritanya adalah jenis Ny.M keluarga
diabetes kering dan non genetik Tn.JS berhubungan
melainkan karena pengaruh dari pola dengan kurang
makan Ny.M yang salah pengetahuan
• Ny.M mengira bahwa saat luka tidak Ny.M tentang
akan membekas sehingga Ny.M perawatan luka
hanya membiarkan luka tersebut diabetik, proses
mengering. perjalanan penyakit
Diabetes Melitus.
22
• Ny.M mengatakan bahwa ia
memiliki luka semenjak mengalami
penyakit diabetes mellitus sehingga
luka menjadi sukar sembuh.
• Ny.M mengatakan jarang
memperhatikan atau merawat
anggota tubuhnya utamanya kaki,
karena Ny.M merasa itu tidak perlu.
DO :
• Kulit sedikit bersisik dan kering
ada bekas luka hitam di daerah kaki.
• Diameter luka 3 cm dan 2 cm.
III.Diagnosa Keperawatan
1. Cemas pada Ny.M Keluarga Tn.JS berhubungan dengan struktur perubahan peran
pada anak, harapan Ny.M yang belum terpenuhi.
2. Kerusakan Integritas kulit pada kaki Ny.M keluarga Tn.JS berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Diabetes Melitus
23
IV. PRIORITAS MASALAH
24
25
V. Rencana Asuhan Keperawatan
26
- Sedih
- Fokus pada
diri
- Kekhawatiran
- Cemas
27
- Bila ada kemampuan yang
masalah dapat digunakan untuk
sedapat menyelesaikan
Respon mungkin masalah.
psikomotor diselesaikan 2.1.8. Jelaskan prosedur
secara dalam mengurangi
bersama-sama ansietas
- Lakukan mengguanakan teknik
2.1. Melakuk tehnik distraksi dan relaksasi
an perawatan relaksasi dan napas dalam.
sendiri untuk distraksi 2.2.1. Bangun hubungan
mengatasi - Melakukan terapeutik yang
kecemasan rekreasi untuk didasarkan pada rasa
menghilangka saling menghargai dan
n kejenuhan percaya antara klien
di rumah dan perawat.Dorong
- Kurangi klien mengungkapakan
aktifitas/ dan meluapkan
pekerjaan perasaan yang sedang
yang berat dialaminya
dan istirahat 2.2.2. Jelaskan cara
yang cukup mencegah kecemasan
2.2.3. Bantu klien
mengidentifikasi
kekuatan dan
kemampuan yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah.
2.2.4. Jelaskan prosedur
dalam mengurangi
ansietas mengguanakan
28
teknik distraksi dan
relaksasi napas dalam.
2.2.5. Beri reinforcement
positif atas tindakan
yang dilakukan
keluarga
29
30
No Tujuan Kode TTD/
Dx. Kep Rencana Tindakan
TUM TUK NIC Nama
1 Cemas pada Setelah Setelah 5240 1. Bangun hubungan
Ny M dilakukan dilakukan (Coun terapeutik yang J&
Keluarga Tn tindakan tindakan seling didasarkan pada
JS keperawatan keperawatan ) rasa saling L
berhubungan selama 3 hari, selama 3 hari, menghargai dan
dengan kecemasan klien dapat percaya antara Jeanny &
struktur Ny.M keluarga menerima klien dan perawat. Lenny
perubahan Tn.JS perubahan
peran pada berkurang atau status peran 2. Tunjukkan sikap
anak dan hilang dengan anak yang hangat, empati,
harapan Ny.M kriteria hasil: belum sifat yang tidak
yang belum terpenuhi, dibuat-buat.
terpenuhi. 1. Tidak dengan
menunjukk kriteria hasil: 3. Dorong klien
a mengungkapakan
1. Peningkat
n ekspresi dan meluapkan
an
sedih perasaan yang
perilaku
2. Skala Hars sedang dialaminya
koping :
0-6 atau Adanya 6160 4. Bantu klien
tidak ada teknik (Cris mengidentifikasi
kecemasan yang is kekuatan dan
. digunakan Inter kemampuan yang
keluarga v dapat digunakan
untuk entio untuk
menurunk n menyelesaikan
a n stress. masalah.
2. Ny.M
mengatak 5. Jelaskan prosedur
a n mau dalam
menerima 5820 mengurangi
keadaan (Anxi ansietas
An.I. e ty mengguanakan
Reduc teknik distraksi
Setelah tion) dan bernapas
dilakukan dalam.
tindakan
keperawatan 6. Instruksikan klien
selama 1 hari, untuk
5900
Ny.M menggunakan
(Distr
action
31
keluaraga ) teknik distraksi
Tn.JS mampu dengan fokus
beradaptasi pada satu objek,
tentang memjamkan
keadaAn.Ya mata, serta
ng terjadi latihan bernapas
pada saat ini, 521 dalam.
dengan 0
kriteria (Ant 7. Bantu klien
hasil : ic untuk
1. Ny.M ipat beradaptasi
mengatak or y dalam antisipasi
a n puas Guida perubahan peran.
akan nce)
kehidupa
n saat ini. 523 8. Dukung Ny.M
2. Dari 0 menggunakan
angka (Cop strategi koping
1-10, Ny i ng bertahan yang
M Enha dimiliki dalam
menyebu n menghadapi
tk an ceme masalah yang
angka 10 n sedang terjadi.
sebagai t)
indikator
kepuasan
.
32
rutinitas pertanyaa eritema, bekas
perawatan n luka.
mengenai
cara 4. Observasi
perawatan
kaki
agar
kaki perhari. tercegah penggunaan
dari luka sepatu klien yang
kaki mungkin dapat
diabetik.. menjadikan
2. Ny M resiko injury bagi
mampu klien.
mendemo
ns 5. Gunakan losion
trasikan untuk
senam melembabkan
kaki kulit klien.
diabetes 6. Diskusikan
benar dengan klien
100% dari tentang
16 kebiasaan rutin
gerakan. merawat kaki dan
menjaga agar
kaki tidak luka.
7. Instruksikan
klien atau
keluarga untuk
melakukan
perawatan kaki
8. Berikan umpan
balik positif
tentang aktifitas
perawatan kaki
secara mandiri
9. Potong kuku
dengan
pemotong, dan
hati-hati saat
memotong.
33
VI. IMPLEMENTASI
Nama KK : Tn.JS (54th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal/ TTD/
Dx Jam Implementasi Evaluasi Nama
1 17/12/10 Membangun hubungan terapeutik S : Ny.M mengatakan
Pkl 15.00 yang didasarkan pada rasa saling bahwa mempercayakan
WIB menghargai dan percaya antara kepada Perawat tentang J &
klien dan perawat : Ucapan salam,
menjelaskan tujuan, kontrak
masalahnya.
L
waktu. O : Klien bersedia Jeanny &
untuk dikaji dan tampak Lenny
antusias ketika
bercerita.
O:
a) Ny.M menggunakan
teknik bernapas
dalam dipandu oleh
perawat.
b) Perawat
mengevaluasi klien
setelah dilakukan
teknik bernapas
dalam.
35
5 melakukan senam kaki diabetik : a) Ny.M mengatakan
WIB memberikan leaflet petunjuk tidak tahu mengenai J &
senam diabetik, menjelaskan
tujuan dilakukan senam kaki
senam kaki diabetik.
b) Setelah dijelaskan
L
diabetik, mendemonstrasikan cara oleh perawat Ny.M Jeanny &
senam Lenny
O : Ny.M mampu
mengikuti
gerakAn.Yang
diajarkan perawat
tentang senam kaki
diabetes dengan benar
5 gerakan setelah
didemonstrasikan.
36
O : klien menggunakan
sepatu hak 3 cm,
ukuran sepatu 38, jenis
bahan sepatu terbuat
dari kulit.
37
1 15.2515.40 Memberikan teknik bernapas dalam S :
WIB bersama anggota keluarga yang lain a) Keluarga dan Ny.M
: memutar lagu “Flowers Bloom” mengatakan bersedia J &
sebagai pengiring teknik bernapas
dalam.
mengikuti
dari
instruksi
perawat
L
mengenai teknik Jeanny &
bernapas dalam. Lenny
b) Keluarga (Tn.JS)
mengatakan merasa
lebih segar ketika
sesudah latihan napas
dalam.
c) Ny.M mengatakan
senang jika diajari
latihan bernapas
dalam.
O:
a) Perawat mengajarkan
teknik bernapas dalam
dengan menggunakan
musik relaksasi.
b) Perawat mengevaluasi
keluarga dan Ny.M
setelah latihan napas
dalam.
38
1 15.5516.15 Mendorong klien mengungkapakan S : Klien mengatakan
WIB dan meluapkan perasaAn.Yang perasaannya saat ini lebih
sedang dialaminya : menggali tenang daripada hari J &
kembali perasaAn.Yang dialami
oleh klien dan memperhatikan
kemarin.
L
apakah ada perubahan. O: Jeanny &
a) Klien tidak Lenny
menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala
Kecemasan
Hars 12.
c) Skala Kepuasan yang
ditunjukkan oleh
Ny.M adalah 9.
39
2 16.3516.5 Memberikan umpan balik positif S : tidak terkaji.
0 tentang aktifitas perawatan kaki
WIB secara mandiri : memberi pujian O : Keluarga dan Ny.M J &
atas motivasi keinginan Ny.M
untuk terhindar dari resiko terluka,
mampu menjawab 4
poin dari 8 poin
L
dan menevaluasi kembali sejauh mengenai cara Jeanny &
mana Ny.M mengetahui tentang perawatan kaki agar Lenny
perawatan kaki. terhindar dari luka.
40
2 16.1516.3 Mengajarkan kembali senam S : Ny.M mengatakan
0 diabetes serta mengevaluasi senang mendapat
WIB tingkat pemahaman Ny.M dan pengetahuan tentang J &
keluarga mengenai sejauh mana
Ny.M mengetahui gerakan-
senam kaki diabetes.
L
gerakan dalam senam kaki O : Ny.M mampu Jeanny &
diabetes. mengikuti Lenny
gerakAn.Yang diajarkan
perawat tentang senam
diabetes dengan benar
16 gerakan.
VII. EVALUASI
(Grafik dan tabel perkembangan evaluasi terlampir)
Nama KK : Tn.JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif TTD/Nama
41
17 Cemas pada Ny.M S :
Desember Keluarga Tn.JS a) Ny.M mengatakan bahwa
2010 berhubungan dengan mempercayakan kepada Perawat J&L
struktur perubahan peran tentang masalahnya. Jeanny &
pada anak dan harapan Lenny
Ny.M yang belum b) Ny.M mengatakan merasa cemas dan
terpenuhi. khawatir akan keadaan An.Y.
c) Ny.M mengatakan jika sedang ada
masalah, Ny.M selalu berpasrah pada
TuhAn.YME.
d) Ny.M mengatakan tertarik untuk
diajari teknik bernapas dalam.
e) Ny.M mengatakan setelah latihan
bernapas dalam merasa lebih ringan.
f) Ny.M mengatakan lebih tenang saat
ada teman (perawat) untuk bercerita.
O:
a) Ny.M bersedia untuk dikaji dan
tampak antusias ketika bercerita.
b) Klien tampak menunjukkan ekspresi
sedih
P : LanjutkAn.Intervensi,
a) Tunjukkan sikap hangat, empati, sifat
42
17 KerusakAn.Integritas S:
Desember kulit pada kaki Ny.M a) Ny.M mengatakan sebelumnya
2010 keluarga Tn.JS kurang begitu paham mengenai J&L
berhubungan dengan perawatan kaki. Jeanny &
kurang pengetahuan Lenny
Ny.M tentang perawatan b) Ny.M mengatakan tidak tahu
luka diabetik, proses mengenai senam kaki diabetik.
perjalanan penyakit
c) Setelah dijelaskan oleh perawat Ny.M
Diabetes Melitus.
mengatakan baru paham tentang
senam kaki diabetik.
d) Ny.M mengatakan sebelumnya jarang
merawat kakinya.
e) Ny.M mengatakan perawatan kaki
sangat penting.
f) Ny.M mengatakan nyaman ketika
memakai sepatunya, namun jika
terlalu lama memakainya Ny.M
merasa kesemutan dan pegal di kaki.
g) Ny.M mengatakan sudah memotong
kukunya tadi pagi.
O:
a) Keluarga beserta Ny.M tampak
antusias memperhatikan penjelasan
dari perawat.
b) Keluarga dan Ny.M mampu
menjawab 2 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
tercegah dari luka kaki diabetik.
43
gerakan setelah didemonstrasikan.
d) Ny.M sangat kooperatif dan
memberikan lotion dengan wangi
kesukaannya untuk dioleskan ke
kaki.
e) Tn.JS memberikan Ny.M sandal
An.Y untuk dipakai sementara
dirumah.
f) Ny.M menggunakan sepatu hak 3
cm, ukuran sepatu 38, jenis bahan
sepatu terbuat dari kulit.
g) Kuku sudah dipotong sendiri oleh
Ny.M.
A : Masalah belum teratasi
P : LanjutkAn.Intervensi,
a) Anjurkan Ny.M untuk melakukan
senam diabetes.
b) Anjurkan klien atau keluarga untuk
melakukan perawatan.
e) Keluarga mengatakan
menerima
44
keadaan anak saat ini terutama An.I.
f) Klien mengatakan perasaannya saat
ini lebih tenang daripada hari
kemarin.
O:
a) Ny.M tidak menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala Kecemasan Hars 12.
c) Skala Kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny.M adalah 9.
A : Masalah belum teratasi
P : LanjutkAn.Intervesi,
a) Dukung Ny.M menggunakan strategi
koping bertahAn.Yang dimiliki
dalam menghadapi masalah yang
sedang terjadi.
b) Dorong klien mengungkapakan dan
meluapkan perasaAn.Yang sedang
dialaminya
18 KerusakAn.Integritas S:
Desember kulit pada kaki Ny.M a) Ny.M mengatakan sudah hapal
2010 keluarga Tn.JS sedikit-sedikit tentang gerakan J&L
berhubungan dengan senam kaki diabetes. Jeanny &
kurang pengetahuan Lenny
Ny.M tentang perawatan b) Ny.M mengatakan mulai saat ini
luka diabetik, proses akan lebih memperhatikan keadaan
perjalanan penyakit tubuhnya terutama kaki yang rawan
Diabetes Melitus. terkena luka diabetik.
O:
a) Ny.M mampu mengikuti
gerakAn.Yang diajarkan perawat
tentang senam diabetes dengan benar
10 gerakan.
b) Terdapat bekas luka diameter 3 cm
seperti hari sebelumnya.Ny.M
memakai alas kaki.
c) Keluarga dan Ny M
mampu
45
menjawab 4 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
terhindar dari luka.
A : Masalah belum teratasi
P : LanjutkAn.Intervensi,
a) Observasi kulit secara menyeluruh
tentang adanya edema, kalus,
eritema, bekas luka.
46
yang telah diajarkan.
c) Beri dukungan keluarga utamanya
Ny.M untuk menggunakan strategi
koping yang telah disepakati
bersama keluarga.
19 KerusakAn.Integritas S:
Desember kulit pada kaki Ny.M a) Ny.M mengatakan sudah mulai rutin
2010 keluarga Tn.JS merawat kakinya. J&L
berhubungan dengan Jeanny &
kurang pengetahuan b) Ny.M mengatakan senang mendapat Lenny
Ny.M tentang perawatan pengetahuan tentang senam kaki
luka diabetik, proses diabetes.
perjalanan penyakit
O:
Diabetes Melitus.
a) Tidak ada tanda adanya edema dan
luka baru, diameter luka 2,5 cm.
b) Ny.M mampu mengikuti
gerakAn.Yang diajarkan perawat
tentang senam diabetes dengan benar
16 gerakan.
c) Keluarga dan Ny.M mampu
menjawab 7 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan luka
diabetik.
A : Masalah telah teratasi.
P : Pertahankan kondisi Ny.M, motivasi
Ny.M untuk selalu melakukan
perawatan kaki secara mandiri dan
senam kaki diabetes sesuai yang telah
diberikan.
47
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tgl Anggota Masalah Intervensi yang telah RTL TTD/
KK Kesehatan dilakukan Nama
h) Mendukung Ny
M
menggunakan strategi
koping bertahAn.Yang
dimiliki dalam menghadapi
masalah yang sedang
terjadi.
48
19/ Ny.M Diabetes a) Memberi penjelasan a) Anjurkan pada
12/ Mellitus bersama keluarga NyM untuk J &
2010 khususnya Ny.M tentang
pentingnya perawatan
melakukan senam
kaki diabetes
L
penyakit DM. sesuai yang telah
Jeanny &
diajarkan 2 kali
b) Mengajarkan pada Ny.M Lenny
sehari.
cara melakukan perawatan
luka diabetik dengan b) Anjurkan Ny.M
demonstrasi (senam kaki memakai alas
diabetes). kaki dalam
beraktivitas.
c) Mengobservasi kulit secara
menyeluruh tentang c) Anjurkan Ny.M
adanya edema, kalus, menjaga pola
eritema, bekas luka. makan yang
teratur.
d) Mengobservasi
penggunaan sepatu klien. d) Motivasi Ny.M
untuk lebih sering
e) Menggunakan losion melakukan
untuk melembabkan kulit perawatan kaki.
klien
f) Mendiskusikan dengan
klien tentang kebiasaan
rutin merawat kaki dan
menjaga agar kaki tidak
luka.
g) Menginstruksikan klien
atau keluarga untuk
melakukan perawatan kaki
h) Memberikan umpan balik
positif tentang aktifitas
perawatan kaki secara
mandiri.
i) Memotong kuku dengan
pemotong, dan hati-hati
saat memotong.
49