Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

DOSEN PEMBIMBING :
Johana Tuegeh S,SiT.M.Kes

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1

1. Cindy Angelita Luciana Mamuaja


2. Ni Komang Desiani
3. Noveli Rachel DewantariLakotang
4. Natalia Nadia NofrithaGonta
5. Vrigia Lomeohe
6. LuisiaWidyanti Hamim

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


TINGKAT 2A DIII/KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunia Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah :
Metodologi Penelitian Yang Berjudul “ Pengertian Dan Konsep Dasar Hakikat
Penelitian ”

Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang
positif demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Selama proses penyusunan makalah ini, banyak pihak yang telah berkontribusi.
Semoga segala bentuk kontribusi yang telah diberikan mendapatkan balasan yang
berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Manado, 07 Agustus 2020


Disusun Oleh
Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata kuliah metode penelitian merupakan suatu mata kuliah dasar yang
diajarkan dalam pendidikan. Digunakan untuk sebuah penelitian ilmiah yang mencari
kebenaran, maka dari itu mata kuliah ini sangat diperlukan. Karena pada dasarnya
manusia sebagai animal rational dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia
telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak.
Pertanyaan-pertanyaan anak-anak, seperti “apa ini ?” dan “apa itu”, kemudian
berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan “mengapa begini ?”, “mengapa begitu ?”,
“bagaimana menyelesaikannya ?”, dan sebagainya pada dasarnya adalah pertanyaan
untuk mendapatkan pengetahuan yang dipertanyakannya. Dalam perkembangan pikir
manusia, esensi dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah kebutuhan manusia untuk
mencari pengetahuan yang benar atau sering disingkat mencari kebenaran. Mengacu
pada pernyataan di atas bahwa untuk mengungkap suatu kebenaran diperlukan suatu
metode. Dalam hal ini metode yang dipakai adalah metode penelitian.
Dengan berkembangnya sejarah, sumber-sumber untuk mendapatkan kebenaran
berjalan seiring dengan kemampuan akal budi manusia. Pada dasarnya penelitian yang
dipakai oleh manusia untuk mencari kebenaran dapat dikelompokkan menjadi
penelitian non- ilmiah dan penelitian ilmiah. Kebenaran yang diperoleh dengan
penelitian ilmiah disebut ilmu. Ada beberapa penelitian non-ilmiah, di antaranya
adalah: (a) akal sehat (common sense), (b) intuisi, (c) pengalaman, (d) penemuan
kebetulan, (e) coba-coba, dan (f) pendapatan otoritas. Pengetahuan yang diperoleh
dengan pendekatan ilmiah (atau dengan penelitian ilmiah) diperoleh melalui penelitian
yang terkontrol dan sistematis serta beradasar atas data empiris. Teori yang diperoleh
melalui penelitian ilmiah dapat diuji dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya,
artinya jika penelitian ulang dilakukan oleh orang lain menurut langkah-langkah
serupa pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg (konsisten), yaitu hasil
yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu.
Penelitian ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir
setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias,
dan perasaaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Dengan
penelitian ilmiah, orang berusaha untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, yaitu
pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang
menghendaki mengujinya. Cara-cara pencarian kebenaran berdasarkan penelitian
ilmiah disebut metode ilmiah. Kebenaran yang diturunkan dari metode ilmiah disebut
ilmu.
Dan dalam makalah ini saya akan menguraikan sedikit tentang konsep dasar
penelitian yang meliputi pengertian metode penelitian, hakikat penelitian dan peran
metode ilmiah dalam pengembangan ilmu.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian

Sebelum masuk ke dalam pengertian metode penelitian seluruhnya, ada baiknya kita
telaah pengertian metode dan penelitian dahulu. Metode barsal dari Bahasa Yunani
“Methodos” yang berarti cara atau jalan yang di tempuh. Sehubungan dengan upaya
ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sedangkan pengertian lain, istilah metode
penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian. Menurut bahasa, metode
sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan thariqah yang berarti
langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis,
2004:155). Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu method mempunyai
pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan cepat dalam mengerjakan
sesuatu. Karena secara etimologi metode diartikan sebagai cara yang paling tepat dan
cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena
itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah teruji. (Ahmad Tafsir, 1996).

Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :
 Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi.
 Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk
menegaskan bidang keilmuan.
 Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan rencana tertentu.
 Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang
tersusun secara sistematis (urutannya logis).
 Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
 Ostle (1975) => Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi.
 Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak- masak
dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang
hendak dicapai.
 Hebert Bisno (1969) => Metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan
baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau
bidang disiplin dan praktek.
 Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas tang mengarah kepada
persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
 Rosdy Ruslan (2003:24) => Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan denagn
suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah dan termasuk keabsahannya.
 Nasir (1988:51) => Metode adalah cara yang digunakan untuk memhami sebuah objek
sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
 KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentikan.
 Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-
Metode.html).
 Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerjay yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
 Departemen Sosial RI => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapakan.

Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis
data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental
maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktifn (Nana Syaodih, 2005:5).
Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu masalah
(Sandjana, 2006). Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang abstrak dan umum atau
yang kongkret atau spesifik.
Definisi lain yaitu penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang
artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi
atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang
menghasilkan ilmu pengetahuan.
Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :

1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud
meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Kerlinger (1986: 17-18) => Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol,
empiris dan kritis dari sutu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu
antarfenomena.
3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk
mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
4. David H. Penny => Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. J. Suprapto => Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati,
serta sistematis.
6. Sutrisno Hadi => Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan.
7. Mohammad Ali => Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu penyelidikan
atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
diperoleh pemecahannya.
8. Tuckman => Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to
quetions). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban
ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generalisasi, baik berupa teori, prinsip baik yang
bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris
dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
9. Hilway (1956) => Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang
hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.
10. Woody (1927) => Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian
definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara,
membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas
semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
11. Parson (1946) => Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
12. Nazir (1988) => Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan
sesuatu yang baru.
13. Sutrisno Hadi (1987:3) => Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode
ilmiah.
14. Emzir (2007:3) => Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
15. Hamidi (2007:6) => Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada
kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia
maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
16. Parson (1946) => Penelitian adalah pencarian terhadap sesuatu (inquiry) secara sistematis
dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah yang dapat
dipecahkan.
17. John (1949) => Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas
untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
18. Dewey (1936) => Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari
suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan
hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang
terpadu.
19. Soerjano Soekanto => Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis
dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
20. Arti Kata => Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif utnuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
21. Depdiknas RI => Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi
yang berkaitan erat dengan satu atau bebrapa disiplin ilmu.

Setelah menelaah satu persatu pengertian dari kata metode dan penelitian, selanjutnya
kita akan membahas tentang pengertian metode penelitian secara keseluruhan. Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Metodologi penelitian adalah ilmu tentang metode teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna memperoleh pengetahuan dengan prosedur
yang terpercaya. Menurut Wikipedia: Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Berikut beberapa
pandangan metode penelitian secara umum meurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) => Metode Penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti
untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004:1) => Metode Penelitian merupaka cara ilmiah untuk mendapatkan data
denga tujuan dan kegunaan tertentu.
3. Winarno (1994) => Metode Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakuka
dengan tekik yag teliti dan sistematik.
4. Muhiddin Sirat (2006) => Metode Penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan
penentuan judul penelitian.

Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa


metode penelitian adalah cara-cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid, degan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan utuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata (2005:52) mendifinisikan metode
penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh
asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu
yang dihadapi.

Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi
kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun
laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa Metodologi Penelitian adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu
melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta
menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah.
Untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang kedua astilah tersebut kiranya perlu dijelaskan
bagaimana kegiatan penelitan berlangsung dan begaimana metode ilmiah dilaksanakan.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat disrtika sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran, suatu pengetahuan, di mana-mana usaha-usaha itu
dilakukan dengan metode ilmiah. Sehubungan dengan pengertiazn tersebut, kegiatan
penelitian adalah suatu kegiata obyektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan serta
menguji ilmu pengetahuan, berdasarkan atas prisip-prinsip, teori-teori yang disusun secara
sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.
Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di
dalam memecahkan suatu masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan
menganalisis data sampai menarik suatu kesimpulan. Metodologi penelitian terdiri dari kata
metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman
tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian di atas,
penelitian juga dapatkan diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan
kesaksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebgaimana
sasaran itu adanya.
Jadi Metodologi Penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai
pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang
dicari untuk membangun/memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya
harus dipercaya kebenarannya. (Cholid Narbuko & Acmadi Abu, 2007 : 2-3).
B. KARAKTERISTIK PENELITIAN
Penelitian memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan aktivitas pada
umumnya.Karena itu dalam membuat proposal maupun laporan penelitian, peneliti
hendaknya memperhatikan karakteristik yang terkandung di dalamnya.

1. Penelitian harus Sistematis

Proposal maupun laporan penelitian merupakan suatu aktivitas yang terstruktur,


mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikiran dan aktivitas.Unsure-
unsur tersebut harus diungkapkan secara runtun dan dilakukan secara bertahap, dipaparkan
secara berurutan, sehingga terlihat dan terasa jelas alur pikirannya dan mudah dipahami
oleh pembaca (transferable).

2. Penelitian harus Logis dan Rasional

Penelitian harus logis artinya penelitian tersebut memiliki alur pikir yang benar
dalam arti adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan
dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan bisa
dinalar.Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional. Proposal atau laporan
penelitian harus mengandung penjelasan yang logis atau alas an yang kuat dalam
menetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.

3. Penelitian harus Empirik

Proposal atau laporan penelitian harus mengungkapkan atau berkenaan dengan


dunia nyata yakni dunia yang dapat diobservasi dengan indra, sehingga setiap orang
dapat mengindranya.konsep-konsep atau istilah-istilah penelitian harus sudah secara
tegas diaplikasikan ke dunia penelitian, jangan masih bersifat umum atau mengambang.

4. Penelitian Bersifat Redukatif

Aktivitas penelitian harus dapat mereduksi (mengurangi) bahkan menghilangkan


keraguan menjadi kepastian, dari ketidaktahuan atau ketidakjelasan suatu objek
pengamatan menjadi jelas.Hal ini dikarenakan aktivitas penelitian yang sistematis untuk
memperoleh data sehingga mampu memberi pernyataan yang logis dan rasional.

5. Penelitian Bersifat Replicable dan Transmitable

Replicable maksudnya dapat diteliti ulang dan transmitable dapat dipahami untuk
dapat digunakan hasil penelitiannya.Untuk itu laporan penelitian harus dapat dan mudah
dipahami oleh para pembaca.Sehingga penelitian harus bersifat terbuka dan dibuat
laporannya untuk dipublikasikan.

6. Penelitian harus Memiliki Kegunaan

Pengungkapan tentang kegunaan suatu penelitian harus secara jelas dinyatakan baik
dalam proposal maupun laporan penelitian.Minimal suatu penelitian harus memiliki
kegunaan praktis dalam arti mampu memberi rekomendasi, saran kepada komunitas,
kelompok atau institusi dalam meningkatkan kualitas hubungan atau pelayanan
publiknya. Di samping itu penelitian bisa mempunyai manfaat akademik atau teoritik
untuk pengembangan ilmu pengetahuan

Selain ketentuan di atas, pihak peneliti juga harus mengacu kepada beberapa hal
dalam melakukan aktivitas penelitian yaitu sebagai berikut:

 Objektif dalam penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis


 Serba relatif, bahwa kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal mutlak dan
hasilnya dimungkinkan dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
 Netral, dalam pengungkapan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan
nilai-nilai baik atau buruk.
 Skeptis, adanya keraguan atas pernyataan-pernyataan yang belum memiliki
kekuatan dasar-dasar pembuktian.
 Sederhana, tidak terlalu rumit dalam kerangka berpikir, perumusan pernyataan
dan pembuktiannya tetap berdasarkan kebenaran ilmiah yang baku.

C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Penelitian adalah suatu prses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang


dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyan-pertanyaan tertentu. Lankah-langkah yang
dilakukan ini harus sesuai dan saling mendukun satu sama lainya, agar penelitian yang
dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memedai dan memberikan kesimpulan-
kesimpulan yan tidak meragukan. Adapun langkah-langkah ini pada umumnya sebagai
tersebut dibawah ini.

 identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah


 penelaah kepustakaan
 penyusunan hipotesis
 identifikasi, klasifikasi, dan pemberi devinisi operasional variable-variabel
 pemilihan atau pengambengan alat pengambilan data
 penyusunan rancangan penelitian
 penentuan sample
 pengumpulan data
 pengolahan lahan dan analisis data
 interpreasi hasil analisis
 penyususnan laporan

D. RUANG LINGKUP PENELITIAN

 penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research)

LIPI memberi devinisi sebagai berikut:

Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan


pengatahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tuajuan
praktis tertentu.Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak dapat segera dipakai.

 penelitian terapan(applied research)

batasan yang diberikan lipi ialah: penelitian terapan adalah setiap penelitian yan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti
hasilnya diharapkan segera dicapai untuk keperluan praktis.

 menurut penggunannya

jenis penelitian dilihat dari metodenya adalah sebagai berikut:

a. penelitian histories
b. penelitian filsofis
c. penelitian observasional
d. penelitian experimental

 menurut sifat penelitiannya


sesuai dengan tugas penelitian yaitu untuk memnerikan menerangkan meramalkan
dan mengatasi permasalahan atau persalan maka penelitian dapat digolongkan dari sudut
pandang ini sehingga penggolongan ini bias mencangkup penggolongan yang disebut
terdahulu. Berdasarkan penggolongan ini dapat dipilih rancangan penelitian yang sesuai.
Ada delapan jenis penelitian itu yaitu:

a. penelitian histories
b. penelitian deskritif
c. peneltian perkembangan
d. penelitian kasus dab penelitian lapangan
e. penelitian korelaional
f. penelitian kausal-komperatif
g. penelitian experimental
h. penelitian tindakan
E. Hakikat Penelitian Ilmiah
Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari
kehidupan manusia yaitu :

 Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah ;


 Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk ; serta
 Estetika yang membedakan antara indah dan jelek.
Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh
pengetahuan pengetahuan tersebut. Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia
adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian
pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakam ilmu. Ilmu adalah
pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korenspondensi.
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut
konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh
pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi
menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas
fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau
bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara
rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah melahirkan
cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai
kebenaran harus dilandasi oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir
empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian.
Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing.
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sitematis mulai dari pengumpulan,
pengolahan, analisis penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatu kesimpulan.
Informasi dikatakan empiris jika sumber data menggambarkan fakta yang terjadi bukan
sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional
yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir
ilmiah yag dituangkan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi
terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah
mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning).
Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima
sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji
kebenarannya secara empirik (berdasar fakta).

Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, peneliti harus mengandung unsur keilmuan


dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian
didasarkan pada karakteristik keilmuan yaitu :

 Rasional : penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh
penalaran manusia.
 Empiris : menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indera manusia.
 Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi
menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat
digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian
dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta
dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.

F. Peran Metode Ilmiah dalam Pengembangan Ilmu


Menurut Aldmak (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh
sesuatu interelasi. Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memcahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-
langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Menurut A. Nashrudin, S.IP, M,Si
(dossuwanda.wordpress.com) supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut
metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
 Berdasarkan fakta
 Bebas dari prasangka
 Menggunakan prinsip-prinsip analisa
 Menggunakan hipotesa
 Menggunakan ukuran objektif

1. Pengertian Metode Berfikir Ilmiah

Pengertian Metode Berpikir Ilmiah secara etimologi, metode berasal dari bahasa
yunani yaitu keta meta (sesudah atau dibalik sesuatu) dan hodos (jalan yang harus
ditempuh), jadi metode adalah langkah-langkah (cara dan teknis) yang diambil, menurut
urutan atau sistematika tertentu untuk mencapai pengetahuan tertentu.
Metode berpikir ilmiah merupakan merupakan prosedur, cara atau teknik dalam
mendapatkan pegetahuan yang disebut ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan lewat metode ilmiah atau dengan kata lain bahwa suatu pengetahuan baru
dapat disebut suatu ilmu apabila diperoleh melalui kerangka kerja ilmiah, syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu, tercantum dalam apa yang
dinamakan metode ilmiah. Pendapat lain mengatakan bahwa metode ilmiah adalah
prosedur yang digunakan ilmuwan dalam pencarian kebenaran baru. Dilakukan dengan
cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru dan melakukan peninjauan kembali
kepada pengetahuan yang telah ada.

2. Tujuan Penggunaan Metode Ilmiah

Tujuan dari penggunaan metode ilmiah adalah tuntutan supaya ilmu


pengetahuan bisa terus berkembang seiring perkembangan zaman dan menjawab
tantangan yang dihadapi. Dengan berbagai riset yang dilakukan oleh para ilmuwan guna
mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan (sains) yang akan mempermudah
dari persoalan-persoalan manusia.
Metode ilmiah merupakan sebuah konsep dimana para ilmuwan mencoba utuk
meneliti disetiap masing-masing ilmu pengetahuan yang akan mengembangkan ilmu-ilmu
tersebut dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
3. Manfaat Metode Berpikir Ilmiah

Seperti diketahui bahwa berpikir adalah kegiatan menntal yang menghasilkan


pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan
menggunakan metode berpikir ilmiah mausia bisa terus mengupdate pengetahuan
menggali dan mengembangkannya. Sifat ingin tahu pada diri manusia mendorong
manusia mengungkapkan pengetahuan, meski dengan cara dan pendekatan yang berbeda.

M. Solly Lubis menjelaskan bahwa manusia mampu mengembangkan pengetahuannya


karena dua hal : pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat dijadikan media untuk
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya ; dan kedua, manusia memiliki
kemampuan berpikir berdasarkan suatu alur dan kerangka berpikir tertentu, dengan kata
lain, bahasa yang komunikatif dan nalar memungkinkan manusia mengembangkan
pengetahuannya, dan nalar sebagai bagian dari kegiatan berpikir memiliki dua ciri utama
yaitu logis dan analitis. Secara historis, terdapat empat cara manusia memperoleh
pengetahuan yang tadi disebut sebagai pelekat dasar kemajuan manusia, keempat cara
tersebut adalah :
a. Berpegang pada sesuatu yang sudah ada (metode keteguhan) ;
b. Merujuk kepada pendapat ahli (metode otoritas) ;
c. Berpegang pada intuisi (metode intuisi) ;
d. Menggunakan metode ilmiah.

Cara pertama sampai ketiga, disebut sebagai cara kebanyakan orang, atau orang
awam dan cenderung tidak efisien, dan kurang produktif bahkan terkadang tidak objektif
dan tidak rasional. Sedangkan cara terakhir, yaitu metode ilmiah adalah cara cara ilmiah
yang dipandang lebih rasional, objektif, efektif dan efisien. Cara yang keempat ini adalah
cara bagaimana para ilmuwan memperoleh ilmu yang dalam prakteknya metode ilmiah
untuk mengungkapkan dan mengembangkan ilmu dikerjakan melalui cara kerja
penelitian. Bahwa manusia disadari atau tidak akan selalu menghadapi masalah, manusia
selalu dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Masalahnya bisakah
manusia menghadapi itu semua dengan baik tanpa adanya metode tertentu dalam
melahirkan penelitian. Dan pengetahuan diperoleh melalui sebuah sistem tata fikir yang
dilakukan manusia, oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ilmiah dengan
metode ilmiah memiliki peranan penting dan memberikan manfaat yang banyak dalam
membantu manusia dalam memecahkan permasalahannya. Pengetahuan mempunyai
sistem dan ilmu adalah pengetahuan yang sistematis, pengetahuan yang dengan sabar
menuntut kebenaran, dan melalui metode tertentu.

4. Prosedur Berpikir Ilmiah Penalaran Rasional dan Empiris

Prosedur berfikir ilmiah penalaran rasional dan empiris merupakan dua model
yang selalu menjadi sumber sekaligus metodologis dalam menghasilkan ilmu
pengetahuan, ilmu yang dihasilkan dari sumber tadi, selalu menuntut dilakukan observasi
dan penjelajahan baru terhadap masalh yang dihadapi dari pra anggapan
(hipiotesis/deduksi), pengujian dilakukan melalui studi lapangan (empiris/induksi). Jadi
metode ilmiah adalah penggabungan antara cara berpikir deduktif (rasional) dan induktif
(empiris) dalam membangun pengetahuan. Secara rasional maka ilmu menyusun
pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu
memisahkan antara pengetahuan yang sesuai dengan fakta dan yang tidak. Dengan
demikian bahwa semua teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama yakni :

Oleh karena itu, sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan
rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, yang biasanya disebut
hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang
kita hadapi, hipotesis berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk
memperoleh jawaban. Hipotesis dapat menjadi jembatan pemanduan antara cara kerja
deduksi dan induksi. Dengan adanya jembatan berupa penyusunan hipotesis, metode
ilmiah sering dikenal sebagai proses logico-hypofhetico-verifikafio (logic, hipotetik,
sekaligus verifikatif).
Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, menyimpulkan bahwa penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan serta mendifinisikan masalah


b. Mengadakan studi kepustakaan
c. Memformulasikan hipotesa
d. Menentukan model untuk mengujihipotesa
e. Mengumpulkan data
f. Menyusun, menganakisa, dan memberikan interpretasi
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan
h. Membuat laporan ilmiah

Metode ilmiah digunakan dalam berbagai bidang, seperti :

a. Ilmu Biologi
b. Manajemen Informatika
c. Ilmu Komputer
d. Persahaman
e. Ilmu Sosial
f. Farmasi
g. Pertanian
h. Pendidikan
i. Ilmu Ekonomi
j. Ilmu Pengetahuan Alam
i. Sifat Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah

j. Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang
ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan,
inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll. Merupakan bentuk logika yang menjadi
landasan ilmu pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalahdefinitif. Obyektif
atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau
penalaran fenomena.
k. Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung
pada suasan hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif
mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang
dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
l. Sistematis yaitu adanya konsisten dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu
pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum,
prinsip dan metodenya. Konsisten internal dapat berubah dengan adanya penemuan-
penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas
teori ilmu pengetahuan.
m. Andal yaitu dapat diuji kembali secra terbuka menurut persyaratan yang ditentukan
denagn hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan
universal.

n. Dirancang, ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendiriny. Ilmu pengetahuan


dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan
ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
o. Akumulatif, ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. Yang
terkumpul sedikit demi sedikt. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan
diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak
pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat
dinamis dan terbuka.

 Keunggulan metode ilmiah :

1. Mencintai kebenaran obyektif, bersifat adil dan hidup bahagia


2. Kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari secara terus menerus. Dengan
ilmu pengetahuan kita tidak dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi
maupun untung-untungan karena terjadi proses yang teratur di alam
3. Dengan ilmu pengetahuan kita memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak
4. Dengan ilmu pengetahuan kita tidak mudah berprasangka tetapi dapat berpikir
secara terbuka, obyektif dan toleran
5. Dengan metode ilmiah kita tidak mudah percay tanpa bukti
6. Dengan metode ilmiah kita jadi memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat
pernyataan yang benar menurut ilmiah.

 Kelemahan Metode Ilmiah :

1. Metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri
(gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
2. Terlalu bergantung pada objek yang ada.
3. Metode ilmiah akan berubah bila objek yang diamati telah berubah. Sebagai
contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat C,
namun apa yang dikemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya
cuaca dan suhu.
4. Kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah
akan bisa diterapkan untuk daerah lain.
5. Membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.
6. Membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat
bantu berupa peralatan yang menggunakan teknologi canggih.
7. Dapat terhapus atau tidak dipakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila
muncul teori lain yang dianggap lebih berguna.
8. Cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio. Dari uraian diatas dapat kita
simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sis positive dan negatif.
 Peranan Metode Ilmiah

1. Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris.
2. Sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
3. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa metode penelitian atau metodologi
penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan
tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk
membangun/memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya
kebenarannya. (Cholid Narbuko & Acmadi Abu, 2007 : 2-3).
Pemahaman yang dimaksud diatas adalah pengetahuan. Dimana cara memperoleh
pengetahuan menurut perkembangan zaman dengan menggunakan metode ilmiah. Metode
ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, peneliti harus mengandung unsur keilmuan
dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian
didasarkan pada karakteristik keilmuan yaitu :
1. Rasional : penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
2. Empiris : menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indera manusia.
3. Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi
menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat
digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian
dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta
dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Peranan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan antara lain :
1. Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris.
2. Sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
3. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Narbuko, Cholid & Achmadi Abu.2007.Metodologi Penelitian.Jakarta : Bumi Aksara

Budiyono.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Surakarta : Sebelas University Press

http://de-kill.blogspot.com/2008/11/konsep-dasar-metodologi-penelitian.html 16:25

http://sro.web.id/pengertian-metode-penelitian.html 16:50

http://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-metode-penelitian/
16:47

http://www.dedeyahya.com/2012/02/pengertian-metode-penelitian-dan.html 16:51

http://rikzanakbar.blogspot.com/2013/03/peran-metode-ilmiah-dalam-perkembangan.html
17:03

http://chilem-iam.blogspot.com/2010/055/hakikat-penelitian.html 16:56

Anda mungkin juga menyukai