PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keluarga yang sakit maka hal ini dapat mempengaruhi peran anggota keluarga itu
sehingga anggota keluarga yang lainnya pasti akan berusaha merawat untuk
merupakan perantara yang efektif maka dalam pemenuhan kesehatan yang optimal
(Damayanti, 2015)
keluarga sehat sesuai dengan budayanya. Perawat berperan sebagai pemberi asuhan
keperawatan, konselor, pendidik serta peneliti agar keluarga dapat mengenal tanda
bahaya dini gangguan kesehatan pada anggota keluarganya, sehingga keluarga dapat
mandiri dalam hal penanganan penyakit terutama berkaitan dengan penyakit Diabetes
60% penyebab kematian di dunia adalah karena Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
Diabetes Melitus berada di urutan ke-4 sebagai penyabab kematian terbesar. Menurut
Riskesdas tahun 2013, salah satunya penyakit Diabetes Melitus. Dimana berdasarkan
pemeriksaan gula darah, tingkat prevalensi Diabetes Melitus naik dari 6,9% menjadi
8,5%. Dan menurut hasil RISKESDAS penyakit tidak menular di Provinsi Sulawesi
2,7% pada tahun 2013, dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 3,2%. (Riskesdas
2018).
Berdasarkan data survey awal yang dilakukan pada Februari 2019 di Pusat
dengan Diabetes Melitus pada tahun 2018 mengalami kenaikan kunjungan pasien
yakni sebanyak 235 kasus, dan berada pada urutan ke-6 pada 10 penyakit besar pada
tahun tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk menyusun
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukkan yang dapat dijadikan referensi dan sebagai bukti
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Menurut UU No.10 Tahun 1992, keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Sedangkan menurut WHO,
individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan
adalah unit terkecil yang berupa dua atau lebih individu yang terdiri dari
kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu
2. Tipe Keluarga
dari satu keluarga inti. Satu keluarga memiliki beberapa anak, dan
lebih dulu. Akan tetapi jika dikemudian hari memiliki anak, maka
di tempat lain.
2) Reconstituded Nuclear
Sebuah keluarga yan tadinya berpisah, kemudian kembali
4) Commune Family
7) Cohibiting Couple
beragam.
8) Group-Marriage Family
11) Institusional
Anak atau orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti. Entah
3. Fungsi Keluarga
dan pencari nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan
(Friedman, 2010).
yang cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai
(Sudiharto, 2012).
intim yang baru. Tahap ini juga disebut sebagai tahap pernikahan. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini adalah membentuk pernikahan yang
bulan. Transisi ke masa menjadi orang tua adalah salah satu kunci
keluarga besar dengan menambah peran menjadi orang tua dan menjadi
kakek/nenek.
berusia 2,5 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat
ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan
diluar keluarga. Peralatan dan fasilitas juga harus aman untuk anak-
anak.
schoolchildren )
Tahap ini dimulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari siklus atau
selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama, jika anak tetap
tinggal dirumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Tujuan utama
center families )
tertua untuk terjun ke dunia luar, orang tua juga terlibat dengan anak
Merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
antara lain :
membuat keputusan.
penyakit.
1. Definisi
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Smeltzer dan
ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (PERKENI, 2015 dan ADA,
2017).
kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah ( Rendy dan Margareth,
fungsi insulin. Hal tersebut dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi
produksi insulin oleh sel beta langerhans kelenjar pancreas atau disebabkan
Masriadi, 2016).
2. Etiologi
atau sebagian besar dari sel-sel beta dari pulau-pulau langerhans pada
kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain
a. Pola makan
diabetes mellitus.
b. Obesitas (kegemukan)
c. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen
penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya
menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke
pankreas.
f. Pola hidup
3. Klasifikasi
a. DM tipe 1
dengan onset yang akut dan biasanya terjadi pada usia 30 tahun
b. DM tipe 2
pasien dengan DM. Insidensi terjadi lebih umum pada usia 30 tahun,
c. DM tipe tertentu
genetik pada fungsi sel-β, defek genetik pada kerja insulin, penyakit
2015).
d. DM gestasional
kehamilan. Terjadi pada 2-5% semua wanita hamil tetapi hilang saat
4. Patofisiologi
tidak terukur oleh hati. Di samping itu glukosa yang berasal dari makanan
tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat
eksresikan ke dalam urin, eksresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan
dan substansi lain). Namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini kan
rendahnya aktivitas fisik, diet, dan tingginya kadar asam lemak bebas
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal
insulin yang merupakan ciri khas DM tipe 2, namun masih terdapat insulin
sembuh, infeksi vagina atau pandangan kabur (jika kadar glukosanya sangat
2015).
5. Manifestasi Klinis
makan mulai berkurang atau berat badan turun dengan cepat (turun
5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), mudah lelah, dan bila tidak lekas
(PERKENI, 2015)
6. Komplikasi
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada pasien DM tipe 2 akan
a. Komplikasi akut
3) Hipoglikemia
(PERKENI, 2015).
b. Komplikasi kronik
1) Komplikasi makrovaskular
Komplikasi makrovaskular pada DM terjadi akibat
2015)
3) Neuropati
Diabetes neuropati adalah kerusakan saraf sebagai komplikasi
7. Penatalaksanaan
akut.
b. Tujuan jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas
cukup selama beberapa waktu (2- 4 minggu). Bila setelah itu kadar
dengan obat - obat anti diabetes oral atau suntikan insulin sesuai
terapi pada Diabetes Mellitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar
terjadinya komplikasi.
penderita.
komplikasi akut diabetes, atau pada keadaan kadar gula darah yang
terlampau tinggi
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Data Umum
- Tipe keluarga
- Suku budaya/etnis
- Agama
pelayanan kesehatan.
keturunan.
e) Lingkungan
- Karakteristik rumah
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum
melitus.
saat malam hari orang tua sudah pulang bekerja dan anak-
g) Struktur Keluarga
h) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
lanjut.
b) Fungsi Sosialisasi
diabetes mellitus.
memenuhi syarat.
j) Fungsi reproduksi
diabetasol.
stressor.
berikut :
c) Sistem Integumen
Biasanya pada penderita diabetes mellitus akan ditemui
d) Sistem Pernafasan
e) Sistem Kardiovaskuler
aritmia, kardiomegalis.
f) Sistem Gastrointestinal
dan obesitas.
g) Sistem Perkemihan
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui
h) Sistem Muskuluskletal
i) Sistem Neurologis
2. Diagnosa Keperawatan
mengacu pada rumusan PES (problem, etiologi dan simptom) dimana untuk
problem menggunakan rumusan masalah dari NANDA, sedangkan untuk
5) Resiko komplikasi
6) Defisit pengetahuan
9) Resiko cidera
Maglaya (1978) dalam Dion dan Betan 2013. Proses skoring dilakukan untuk setiap
diagnosa keperawatan :
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1. Sifat Masalah
l) Ancaman kesehatan 2
m) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: - Mudah 2 2
n) Sebagian 1
o) Tidak dapat 0
Skala: - Tinggi 3 1
p) Cukup 2
q) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
3. Perencanaan
keluarga diantaranya.
b) Rencana yang baik harus realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat
terdekat.
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Puskesmas Koya.
B. Instrumen Penelitian
Keluarga
1. Wawancara yaitu Tanya jawab dengan klien, keluarga dan tim kesehatan
3. Pemeriksaan fisik yaitu dilakukan pada pasien dengan teknik inspeksi dan
palpasi
D. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
b) Seminar proposal
2. Tahap pelaksanaan
keluarga.
narasi.