PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
dalam Indra Amarudin Setiana, 2016. Keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapah orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
dinamika social yang meliputi factor biologis, psikologis, spiritual, sosiologis dan
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung
hingga alveoli, seperti sinus, rongga telinga dan pleura. Baktri yang dapat
kesehatan utama yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini disebabkan masih
tingginya angka kematian karena ISPA teruatama pada bayi dan balita. Infeksi
1
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dijumpai dan
kematian balita di atas 40 per 100 kelahiran hidup adalah 15-20% pertahun pada
golongan usia balita. Menurut WHO kurang lebih 13 juta anak balita di dunia
dengan membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahun (Rudianto, 2013) dalam
(Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016).
Kasus ISPA terbanyak terjadi di India 43 juta, China 21 juta, Pakistan 10 juta dan
sakit.
uruutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita (Najmah,
25% dengan rentng kejadian yaitu sekitar 17,5% - 41,4% dengan 16 provinsi
tertinggi berada pada Provinsi Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%),
Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barar (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%)
penurunan jika dibandingkan dengn hasil Riskesdas 2013. Prevalensi ISPA turun
dari 13,8% menjadi 4,4% (Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2013). Tetapi kasus
2
ISPA masih banyak ditemukan ditempat pelayanan kesehatan, baik di tingkat
Puskesmas maupun di tingkat Rumah Sakit. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
Namun sampai saat ini, upaya tersebut belum memperlihatkan hasil yang
Target nasional penemuan kasus ISPA adalah 10% dari jumlah penduduk
kelompok umur bayi dan balita, sedangkan cakupan penemuan kasus tahun 2013
yaitu 90% dan estimasi jumlah penduduk kelompok umur bayi dan balita 10%
dari jumlah penduduk pertahun. Cakupan penemuan penderita ISPA pada bayi
dan balita di Povinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2015 sebanyak 812 kasus dan
untuk tahun 2016 sebanyak 635 kasus (3,04%). Dari cakupan penemuan ISPA di
Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2016 tergetnya adalah 1.591 orang
Menurut data yang saya dapatkan di Puskesmas Amurang Barat ISPA masuk
dalam 10 penyakit menonjol dan berada pada urutan pertama. Seperti data yang
3
Sepuluh penyakit terbanyak tahun 2018 Puskesmas Amurang Barat :
NO PENYAKIT JUMLAH
1 ISPA 1139
2 HIPERTENSI 635
3 GASTRITIS 419
4 TONSILITIS 234
5 PENYAKIT KULIT ALERGI 230
6 PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN 217
JARINGAN PENGIKAT (TULANG
BELAKANG, RADANG SENDI TERMASUK
REMATIK).
7 DIABETES MELITUS 207
8 PENYAKIT MATA LAINNYA 190
9 PENYAKIT KULIT INFEKSI 90
10 KATARAK 80
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Barat.
Barat.
Barat.
Barat.
Barat.
5
D. MANFAAT PENULISAN
2. Tempat Penelitian
3. Bagi Institusi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
2. Tipe Keluarga
7
Keluarga inti merupakan keluarga kecil dalam satu rumah.
pula.
8
angkat. Jika ia sendirian, maka tidak bias dikatakan sebagai
2) Reconstituded Nuclear
9
Mereka tinggal serta hidup bersama anak-anaknya, baik anak
baru.
4) Commune Family
10
7) Cohibiting Couple
8) Group-Marriage Family
11
11) Institusional
sosial.
berupa interaksi, ada interaksi yang berfungsi dan ada yang tidak
12
berfungsi dengan baik ini, penyampai pesan (pembicara) akan
menjadi penetu atas segala apa yang terjadi dan dilakukan oleh
b. Struktur Peran
c. Struktur Kekuatan
13
Dalam konteks keluarga, kekuatan ini sebenarnya tumbuh
masyarakat kita.
2) Referent power
3) Reward power
4) Coercive power
14
e. Struktur Keluarga dari Dimensi Budaya
a) Patrilineal
b) Matrilineal
a) Patrilokal
pihak suami.
b) Matrilokal
a) Patriarkal
15
Ialah suatu kondisi rumah tangga di mana pengambilan
keluarga besarnya.
b) Matriarkal
besarnya.
c) Equalitrian
keputusan bersama.
a. Fungsi Keluarga
16
1) Fungsi reproduktif keluarga
keluarganya sendiri.
17
Keluarga merupakan perawat primer bagi anggotanya. Untuk
tinggi.
masyarakat Indonesia.
a) Fungsi pendidikan
b) Fungsi budaya
c) Fungsi agama
18
mengasihin dan mencintai sehingga tumbuh perasaan
e) Fungsi perlindungan
b. Peran Keluarga
1) Peranan Ayah
a) Pemimpin/Kepala Keluarga
19
b) Pencari Nafkah
c) Partner Ibu
d) Pelindung
e) Pemberi Semangat
f) Memberi Perhatian
h) Sebagai Teman
i) Menyediakan Kebutuhan
2) Peranan Ibu
b) Partner Ayah
c) Manajer Keluarga
e) Pemberi Teladan
f) Psikolog Keluarga
3) Peranan Anak
20
Anak menjadi objek sekaligus subjek. Dalam tradisi
a) Pemberi Kebahagiaan
5. Perkembangan Keluarga
Duval (via Dion dan Betan, 2013), membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan, yaitu :
melalui perkawinan..
21
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama berusia 2,5 tahun
hingga 5 tahun.
mandiri.
1. Definisi ISPA
(ARI) yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau
22
hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ adneksanya seperti
Rahmawati, 2012).
(Muttaqin, 2008).
beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes
RI, 2008).
23
muncul pada musim gugur dan awal musim semi (Hartono dan
Rahmawati, 2012).
a. Organ Pernafasan
1) Hidung
(Adib, 2017).
24
Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang
bulu-bulu hidung
25
c) Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
2) Faring
2017).
26
a) Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak,
27
fauces. Fauces adalah tempat terdapatnya macam-macam
tonsila lingual.
3) Laring
(Adib, 2017).
pada pria.
28
d) Kartilago 29ongering29 (1 buah).
suara :
pita suara palsu tidak terdapat otot, oleh karena itu pita
(Adib, 2017).
dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih tebal
4) Trakea
29
tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda.
ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sebelah dalam diliputi oleh
2017).
5) Bronkus
30
bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang
a) Bronkiolus
b) Bronkiolus terminalis
c) Bronkiolus respiratori
31ongeri.
6) Paru-Paru
31
Gelembug alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel.
32
cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap duktus alveolus
(Adib, 2017).
33
tersebut, paru juga dipersyarafi oleh serabut syaraf simpatis
3. Etiologi ISPA
1) Umur anak
ISPAtertinggi pada umur 6-12 bulan dan pada balita usia 1-4
34
2) Berat badan lahir
3) Status gizi
35
antara lain berdasarkan antopometri : berat badan lahir,
antara gizi buruk dan terjadinya campak dan infeksi virus berat
infeksi.
4) Vitamin A
36
penyakit sebesar 96,6% pada kelompok kasus dan 93,5% pada
kelompok 37ongeri.
sebaik-baiknya.
(Rahajoe, 2008)
5) Status Imunisasi
37
Bayi dan balita yang pernah terserang campak dan selamat
menjadi lebih berat. Cara yang terbukti paling efektif saat ini
6) Jenis Kelamin
tahun(Behrman, 1999).
b. Faktor lingkungan
38
Hal ini dapat terjadi pada rumah yang keadaan ventilasinya
kamar tidur, ruang tempat bayi dan anak balita bermain. Hal
ini lebih dimungkinkan karena bayi dan anak balita lebih lama
2) Ventilasi rumah
berikut:
udara
bangunan
39
Kepadatan hunian dalam rumah menurut keputusan
c. Faktor perilaku
penyakit ISPA pada bayi dan balita dalam hal ini adalah praktek
40
keluarga yang sebagian besar dekat dengan balita mengetahui dan
bertambah berat.
4. Patofisiologi ISPA
benda yang telah dicemari virus dan bakteri penyebab ISPA (hand to
41
bibit penyakit melalui sekresi berupa saliva atau sputum, bibit
Rahmawati, 2012).
penyakit ISPA tersebut yakni droplet nuclei dan dust. Droplet nuclei
adalah partikel yang sangat kecil sebagai sisa dari sekresi saluran
karena ukuran sangat kecil, dapat bertahan diudara untuk waktu yang
cukup lama dan dapat dihirup pada waktu bernapas dan masuk ke
42
PATHWAY
Terhirup
Menempel pada
sel mediator
MK : Bersihan
Produksi mucus inflamasi
jalan nafas tidak
Kongesti hidung efektif. mengeluarkan
Intake nutrisi
MK : resiko tinggi
infeksi penyebaran
MK : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
43
5. Tanda dan gejala ISPA
Depkes (2004) membagi tanda dan gejala ISPA menjadi tiga yaitu
1) Batuk
sebagai berikut :
menit atau lebih untuk umur 2-<12 bulan dan 40 kali per menit
campak
44
5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
gelisah
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
6. Penanganan ISPA
kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga
45
penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian
napas), untuk ini diusahakan agar anak tetap dipangku oleh ibunya.
b. Klasifikasi ISPA
sebagai berikut :
46
napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong
bukan pneumonia.
c. Pengobatan
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
d. Perawatan di rumah
47
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi
kali sehari.
5) Lain-lain
48
a) Tidak dianjurkanmengenakan pakaian atau selimut yang
lebih parah.
petugaskesehatan.
pemeriksaan ulang.
7. Pencegahan ISPA
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah
kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit
sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta
49
istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita
tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh
b. Imunisasi
50
sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara
bibit penyakit).
Pernapasan (ISPA)
Akut (ISPA)
b. Genogram
c. Tipe keluarga
51
saluran pernafasan akut mempunyai jumlah anggota keluarga yang
d. Suku bangsa
kesehatan.
e. Agama
mendengar radio.
Data ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti (Candra,
sekolah.
52
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Suprapto, 2013).
i. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
53
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,
j. Struktur keluarga
k. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
54
sayang dan perhatian pada anak, serta tidak mau
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi keperawatan
55
banyak makanan yang dikonsumsi perhari dan kebiasaan
tersedia.
mengenal penyakit.
Biasanya keluarga
4) Fungsi reproduksi
56
5) Fungsi ekonomi
l. Pemeriksaan fisik
sebagai berikut :
makannya.
57
3) Sistem pulmonal
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem neurosensori
6) Sistem genitourinaria
gangguan.
7) Sistem digestif
feses normal.
8) Sistem muskuloskeletal
58
Biasanya lemah, cepat lelah, tonus otot menurun, nyeri
pernafasan.
9) Sistem integumen
kemerahan.
kesehatan).
gangguan.
59
c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan
3. Rencana Keperawatan
intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang bagi
(Friedman, 2010).
60
4. Implementasi Keperawatan
terdekat.
61
a. Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai
tindakan.
5. Evaluasi Keperawatan
62
ditentukan oleh hasil pada sistem keluarga dan anggota keluarga
tuntutan keluarga.
keluarga.
63
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah klien yang terdiagnosa ISPA dan keluarga klien
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
64
1. Pengkajian
n. Genogram
o. Tipe keluarga
p. Suku bangsa
q. Agama
u. Pengkajian lingkungan
v. Struktur keluarga
w. Fungsi keluarga
x. Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
berikut :
65
a. Pengelompokkan data bermasalah
b. Analisa data
c. Menegakkan diagnosa
3. Intervensi
berikut :
c. Intervensi
d. Rasional
4. Implementasi
a. Diagnosa keperawatan
66
c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi keperawatan
5. Evaluasi
a. Diagnosa keperawatan
c. Evaluasi keperawatan
F. Instrumeten Penelitian
G. TeknikPengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Dokumentasi
67
Melihat dan mengetahui data dari status pasien, serta bukti laporan
H. Analisa Data
data tersebut dengan konsep teori dan prinsip yaitu revelan untuk
pasien.
I. Jalannya Penelitian
1) Tahap Persiapan
penelitian.
2) Seminar Proposa
Kemenkes Manado.
4) Tahap pelaksanaan
68
J. Etika Penelitian
tetapi jika menolak peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai
keputusan.
kerahasiaan pasien.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
dengan cara informasi tersebut hanya akan diketahui oleh peneliti dan
69