meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe (Smeltzer&Bare, 2013). Selain itu TB
kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh
lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi (Tabrani Rab,
2013).
2. Etiologi
3. Resiko Penularan
4. Klasifikasi Tuberkulosis
empat kategori :
paru yang tidak luas dan kasus tuberkulosis ekstra paru selain dari
5. Manifestasi Klinis
(Muttaqin,2008)
a. Keluhan respiratorik
1) Batuk
Keluhan batuk timbul paling awal dan merupakan gangguan yang paling
2) Batuk Darah
Keluhan batuk darah pada klien dengan TB paru selalu menjadi alasan
rasa takut klien pada darah yang keluar dari jalan nafas. Perawat harus
menanyakan seberapa banyak darah yang keluar atau hanya berupa garis
atau bercak-bercak.
3) Sesak Napas
Keluhan ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
anemia.
4) Nyeri Dada
Nyeri dada pada pasien TB paru termasuk nyeri pleuritik ringan. Gejalah
6. Patofisiologi
area lain dari paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan
aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area
lain dari paru (lobus atas). Selanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan
tubuh pada masa awal infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang
disebut granuloma. Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang
bentuk menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut
disebut ghon tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang
imun tidak adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang
kian parah dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya
tidak aktif kembali menjadi aktif, Pada kasus ini, ghon tubercle mengalami
dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus dan basil terus
difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Makrofag yang mengadakan
infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel
yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel epiteloid
7. Pemeriksaan Penunjang
petugas.
b. Pemeriksaan Bactec
Dasar teknik pemeriksaan biakan dengan BACTEC ini adalah metode
mesin ini. Bentuk lain teknik ini adalah dengan memakai Mycobacteria
b. Pemeriksaan Darah
spesifik untuk Tb paru. Laju Endap Darah ( LED ) jam pertama dan jam
penderita. LED sering meningkat pada proses aktif, tetapi LED yang
c. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan standar adalah foto toraks PA. Pemeriksaan lain atas indikasi
ialah foto lateral, top lordotik, oblik, CT-Scan. Pada kasus dimana pada
atau nodular.
5) Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas
6) Kalsifikasi
7) Penebalan pleura
8. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
siswi pesantren
3) Vaksinasi BCG
kepada masyarakat
b. Pengobatan
dan siklis merupakan obat – obat baris kedua (Smeltzer, Suzanne C, 2001)
Dosis
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama :
Umur :
Agama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tgl. MRS :
Tgl. Pengkajian :
Diagnosa Medis :
No. Med. Reg. :
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Hub. Dengan klien :
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama
dan malaise.
kesehatan
3) Pola eliminasi
sirkulasi.
Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur,
dengan seksualitas.
10) Pola mekanisme koping dan toleransi stress
spiritual.
f. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaaan umum
a) B1 (Breathing) :
(1) Inspeksi.
(2) Palpasi
(3) Perkusi
(4) Auskultasi
b) B2 (Blood)
kelemahan fisik
sisi sehat.
syok.
g. Pemeriksaan Diagnostik
2) Pemeriksaan CT Scan
4) Pemeriksaan Laboratorium
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. O.D DENGAN DIANGNOSA
TUBERKULOSIS PARU DI RUANGAN C3
RSUP. Prof. Dr. R. D. KANDOU
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Umur : 63 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Tanggal Pengkajian :
Umur : 66 Tahun
Mual muntah
d. Riwayat Kesehatan
menurun.
4) Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
menu nasi ikan sayur, dan minum 5-6 gelas per hari.
b) Saat dikaji
porsi makanan yang diberikan RS, dan minum sebanyak 5-6 gelas
per hari.
3) Pola eliminasi
b) Saat dikaji
Pasien mengatakan sejak MRS tidak ada keluhan dalam BAB dan
dengan mandiri..
b) Saat dikaji
Pasien mengatakan tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul
b) Saat dikaji
6) Pola kognitif/perseptual.
Saat dikaji indera penglihatan pasien baik, pendengaran baik,
pasien dapat menjalin hubungan yang baik dengan pasien lainnya yang
f. Pemeriksaan Fisik
3) TTV :
a) TD : 110/70 MmHg
b) ND : 84 x/m
c) RR : 20 x/m
d) SB : 36 ºC
4) Head to toe
hitam beruban.
b) Mata
c) Hidung
Fungsi penciuman pasien baik. Tidak ada sekret.
d) Telinga
e) Mulut
tonsillitis.
f) Leher
g) Thoraks
tambahan : ronchi.
h) Abdomen
i) Genitalia
Tidak ada perdarahan, tidak ada hemoroid pada anus dan tidak
terpasang kateter.
Tidak ada edema, tidak ada lesi, terpasang infus NaCL 0,9% 20
g. Pemeriksaan Penunjang
h. Terapy
5) Ambroxol 3x1
i. Analisa Data
j. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data maka diagnosa keperawatan yang ada pada Ny. O.D
tidak adekuat