DISUSUN OLEH :
711440116060
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES MENUA
A. Pengertian
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita.
Proses menua merupakan proses normal yang dimulai sejak pembuahan dan
berakhir pada kematian. Sepanjang hidup tubuh berada pada keadaan dinamis, ada
pembangunan dan ada perusakan. Pada saat pertumbuhan, proses pembangunan lebih
banyak daripada proses perusakan. Setelah tumbuh secara faali mencapai tingkat
kedewasaan, proses perusakan secara berangsur akan melebihi proses pembangunan.
Inilah saatnya terjadi proses menua atau aging (Nugroho, 2012).
B. Etiologi
1. Teori Biologis (Nugroho,2000)
Penuaan merupakan proses yang secara berangsur mengakibatkan perubahan yang
kumulatif dan mengakibatkan perubahan di dalam yang berakhir dengan kematian.
Penuaan juga menyangkut perubahan sel, akibat interaksi sel dengan
lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan degeneratif. Teori
biologik tentang proses penuaan dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
2. Teori Genetik
Perubahan yang berkaitan dengan usia, timbul akibat penyebab di dalam sel sendiri
,terbagi menjadi :
a) Teori genetik clock
Tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses
penuaan
b) Teori mutasi somatik
Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan
RNA (Ribonucleic acid) terjadi terus-menerus sehingga terjadi penurunan
fungsi organ dan perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
3. Teori Nonbiologik
Pperubahan yang terjadi diakibatkan oleh pengaruh lingkungan, yang terbagi
menjadi 5 yaitu:
a) Teori penurunan system imun tubuh (outo-immune theory)
b) Teori kerusakan akibat radikal bebas (free radical theory)
c) Teori menua akibat metabolisme
d) Teori lantai silang (cross link theory)
e) Teori fisioogis
f) Teori sosiologi
1) Teori interaksi sosial
Kemanpuan lanjut usia menjalin interaksi sosial.
2) Teori aktivitas atau kegiatan
Kemampuan lanjut usia yang aktiv dalam kegiatan sosial,dapat
mempertahankan aktivitas selama mungkin,mempertahankan hubungan
antara system sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan
sampai lanjut usia.
3) Teori kepribadian berlajut (continuity theory)
Gaya hidup yang tidak berubah higga lanjut usia.
4) Teori pembebasan/penarikan diri (disengagement theory)
Menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada
persoalan diri.
C. Manifestasi Klinik
Fisik
1. Sel
a) Lebih sedikit jumlahnya.
b) Lebih besar ukurannya.
c) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
d) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
e) Jumlah sel otak menurun.
f) Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
g) Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.
2. System persarafan
a) Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam
setiap harinya).
b) Cepatnya menurun hubungan persarafan.
c) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
d) mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
e) Kurang sensitif terhadap sentuhan.
3. Sistem pendengaran
a) Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-
nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi
pada usia diatas umur 65 tahun.
b) Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
c) Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin.
d) Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
ketegangan jiwa/stres.
4. Sistem penglihatan
a) Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
b) Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
c) Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
d) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan
lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
5. Sistem kardiovakuler
a) Elastisitas dinding aorta menurun.
b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c) Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabakan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
d) Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembulu darah
perifer untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari
duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan
pusing mendadak.
e) Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.
6. Sistem pengaturan temperatur tubuh
a) Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme
yang menurun.
b) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya
aktivitas otot menurun.
7. Sistem respirasi
a) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b) Menurunnya aktivitas dari silia.
c) Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas
pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
d) Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
e) Kemampuan untuk batuk berkurang.
f) Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan
pertambahan usia.
8. Sistem Gastrointestinal.
a) Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi
yang buruk.
b) Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecapm di lidah
terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
c) Eosephagus melebar.
d) Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
e) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
f) Daya absorbsi melemah.
9. Sistem Reproduksi.
a) Menciutnya ovari dan uterus.
b) Atrofi payudara.
c) Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur. \
d) Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi
kesehatan baik.
e) Selaput lendir vagina menurun.
10. Sistem Perkemihan.
a) Ginjal
Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin,
darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Nefron menjadi
atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%.
b) Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat
dan terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.
11. Sistem Endokrin.
a) Produksi semua hormon menurun.
b) Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate), dan
menurunnya daya pertukaran zat.
c) Menurunnya produksi aldosteron.
d) Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen, dan
testosteron.
12. Sistem Kulit ( Sistem Integumen )
a) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b) Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, serta
perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis.
c) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
d) Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
e) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan vaskularisasi.
f) Pertumbuhan kuku lebih lambat.
g) Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.
h) Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
13. Sistem Muskuloskletal
a) Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh.
b) Kifosis
c) Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas.
d) Persendiaan membesar dan menjadi kaku.
e) Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
f) Atrofi serabut otot ( otot-otot serabut mengecil ).Otot-otot serabut mengecil
sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi
tremor.
g) Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
Psikologis
1. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan
mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
a) Kehilangan finansial (income berkurang).
b) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap
dengan segala fasilitasnya).
c) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
d) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
2. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
5. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
6. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
7. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
8. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
9. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family.
10. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
Spritual
1. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan
2. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir
dan bertindak dalam sehari-hari.
3. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer, Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai keadilan (Nugroho, 2012).
D. PATHWAY LANSIA
Perubahan
Perubahan Kejiwaan
Biologis/Fisik
Fungsi Intelektual
KETIDAKSEIMBANG Penurunan Fungi
AN NUTRISI:
KURANG DARI
Otot,Pendengaran,
Pengliatan Demensia
KEBUTUTAH TUBUH
(00002)
RESIKO JATUH
Perasaan Mudah
GANGGUAN (00155)
Sedih Marah/Teringgung
PERSEPSI SENSORI
PENDENGARAN
DAN PENGLIHATAN
Cedera Kurang Merasa Perasaan Tidak
Diperhatikan Senang
NYERI AKUT
(00132) Fraktur
ANSIETAS Gangguan
(00146) Istirahat
Imobilitas Penurunan
Fungsi Fisik Dan Tidur
A. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny. Elna Lasut
Tempat Tinggal : Mando, 1 juli 1959
Nama Wisma : Panti Werdha Damai Ranomuut Manado
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 59 Tahun
Kategori : Midle age
Status : Tidak Menikah
Agama : Kristen Protestan
Suku : Minahasa
Tingkat Pendidikan : Sma
Lama Tinggal Di Panti : 2 Tahun
Sumber Pendapatan : Keluarga
Keluarga Yang Dapat Dihubungi : kakak
Riwayat Pekerjaan : Klien Mengatakan Pernah menjadi karyawan
swasta
Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini : Klien mengatakan tidak ada keluhan
saat di kaji
Keluhan yang dirasaka 3 bulan terakhir : Klien mengatakan tidak ada keluhan
Penyakit saat ini : Klien mengatakan tidak ada penyakit
b. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang : Membungkuk
Tanda – tanda vital dan status gizi
1) Suhu : 36’C
2) Tekanan Darah : 120/70 mmHg
3) Nadi : 80 x/m
4) Respirasi : 18 x/m
5) Berat Badan : 50 kg
6) Tinggi Badan : 156 cm
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
11. Intergumen
Kebersihan : Baik
Warna : Pucat
Kelembaban : Lembab
Gangguan pada kulit : Tidak Ada
12. Test Koordinasi / Keseimbangan :
(mata tertutup)
Kiri : 42 4
JUMLAH 42
c. Pengkajian Psikososial
Pertanyaan tahap 1
Apakah klien mengalami susah tidur : Klien mengatakan tidak susah tidur
Apakah klien sering was-was atau kuatir : Klien mengatakan tidak merasa kuatir
Pertanyaan Tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan : Tidak
JUMLAH 10
Kesimpulan : Fungsi intelektual klien masih baik, semua pertanyaan dapat dijawab dengan
benar.
Tahun : 2018
Musim : Hujan
Tanggal : 01
Hari : Kamis
Bulan : November
Negara : Indonesia
Kabupaten/kota : Manado
Wisma : -
100-14 = 86 100-35 = 65
100-21 = 79
1.Kertas
2.Pulpen
Menanyakan 30 27
pada klien
tentang benda
(sambil
menunjukan
benda tersebut)
Jumlah : 1 porsi
Konsistensi : lembek
Frekuensi : 1x/seminggu
e. Pengkajian lingkungan
1. Pemukiman
Luas Bangunan : Asrama
Jenis Bangunan : Permanen
Atap Rusun : Seng
Dinding : Beton
Lantai : Tehel
Kebersihan Lantai : Kurang
Ventilasi : Baik
Pencahayaan : Kurang
Pengaturan Penataan Perabot : Kurang
Kelengkapan Alat Rumah Tangga : Tidak lengkap
2. Sanitasi
Penyediaan air bersih ( MCK ) : Sumur
Penyediaan air minum : Air rebus sendiri
Jenis jamban : Leher Angsa
Jarak dengan sumber air : Kurang dari 10 meter
Sarana pembuangan air limbah : lancar
Petugas sampah : Dikelola dinas
Polusi udara : Rumah Tangga
Pengolahan binatang pengerat : Tidak
3. Fasilitas
Peternakan : Tidak ada
Sarana olahraga : Tidak ada
Taman : Ada
Ruang pertemuan : Tidak ada
Sarana hiburan : Menonton TV
Sarana ibadah : 1 mimbar
4. Keamaan dan Transportasi
Keaamanan
Sistem keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran : Tidak ada
Penanggulangan bencana : Tidak ada
Transportasi
Kondisi jalan masuk panti : Tidak rata
Jenis transportasi yang dimiliki : Tidak ada
Komunikasi
Sarana komunikasi : Ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti : Handphone
Cara Penyebaran informasi : Tidak Langsung.
Berpakaian √
Makan √
Kemampuan √
menggunakan telp
Berbelanja √ Type equation here.
Pilihlah jawaban terbaik ( beri tanda √ ) tentang apa yang anda rasakan 1 minggu terakhir
Analisa Data
TD : 120/70 mmhg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
2. Ds : Klien mengatakan lantai kamar Lansia Resiko
mandi licin dan pencahayaan Jatuh
Perubahan biologis/fisik
kurang baik, tidak ada pegangan
dalam kamar Penurunan aktifitas