Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU.

M
DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN LIMO
KECAMATAN LIMO RT 005 RW 01 DEPOK

Oleh :

RIRIN EFA RAMADHANI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAKARTA

2014
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
I. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bpk. S
2. Alamat : RT 05 RW 01
3. TTL/umur : Wonosari , 23 April 1961 (51 tahun)
4. Pendidikan : SLTP
5. Pekerjaan : Buruh
6. Komposisi Keluarga : Anak Kandung

Jenis
NO Nama Hubungan TTL/Umur Pendidikan
Kelamin

Wonogiri, 3
1. Ibu. M P Istri november 1965 SLTP
(48 tahun)

Anak Jakarta, 29 april


2. An. A L 1993 Mahasiswa
Kedua
(21 tahun)

Genogram:

Bpk. Ib
S
u
M

An.
A
Keterangan :

: laki-laki sudah meninggal

: wanita sudah meninggal

: laki-laki

: wanita

: wanita sakit

4. Tipe Keluarga : Tipe keluarga inti dengan suami, istri dan 2 orang anak.
Tetapi anak pertama sudah meninggal dunia.
5. Suku : Jawa
6. Agama : Agama yang dianut keluarga Bpk.S adalah Islam
7. Status sosial ekonomi : Kepala keluarga bermata pencaharian buruh
dengan penghasilan yang tidak menentu namun Ibu.M mengatakan
penghasilan bapak Rp > 1.000.000/bln penghasilan keluarga sangat minim
namun dapat mencukupi kebutuhan ibu dan anak-anaknya sehingga dapat
terpenuhi dengan hidup yang serba sederhana.
8. Aktivitas rekreasi keluarga : Bpk.S dan keluarga jarang menghabiskan
waktu luang saat liburan, karena waktu libur antara Bpk.S dengan anak-
anaknya berbeda. Bpk.S dan keluarga lebih sering menghabiskan waktu
dirumah jika libur dan Ibu.M harus berjualan di warung kecil.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia kuliah. Keluarga tetap
memperhatikan perkembangan anaknya yang masih usia kuliah. Anak
tumbuh sesuai usianya, mudah bergaul dengan teman-temannya dan cukup
mendapatkan perhatian dari orang tuanya karena Ibu.M trauma dengan
meninggalnya anak pertamanya sehingga sangat memperhatikan
perkembangan anak keduanya sekarang.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi : Keluarga
dengan melepaskan anak ke masyarakat. Ibu.M mengatakan anak
pertama sudah meninggal, dan anak kedua An.A adalah seorang
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta. Bpk.S hanya
mengatakan belum bisa memenuhi semua kebutuhan anak dan
istrinya karena keterbatasan penghasilan.
3. Riwayat keluarga inti : Bpk.S dan Ibu.M sebelum menikah dahulu
bertemu di jalan saat masih single. Lalu mereka berkenalan dan
membina hubungan sampai memutuskan untuk menikah dan
mempunyai 2 keturunan. Anak Bpk.S dan Ibu.M ada 2 orang, tetapi
anak pertama Ibu.S sudah meninggal dunia akibat tauran dengan
sekolah lain saat pulang sekolah. Anak kedua Bpk.S dan Ibu.M
sekarang masih kuliah di Universitas Swasta daerah pamulang.
Keluarga Bpk.S tumbuh dan berkembang dengan harmonis dan
bahagia karena dapat memenuhi semua kebutuhan istri maupun
anak-anaknya meskipun penghasilan bpk.S minim namun mereka
bersyukur dan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik
sesuai dengan tumbuh kembang anak dan dapat bersosialisasi
dengan lingkungan secara baik.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Bpk.S adalah anak pertama dari 3
bersaudara dan Ibu.M adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Ibu.M
mengatakan hipertensi yang diderita bukan karena genetik. Ibu. M
mengatakan bahwa orang tuanya tidak memiliki penyakit yang
diturunkan tetapi Ibu. M sering merasa sakit di tengkuk. Bpk. S
mengatakan bahwa kedua orang tuanya tidak memiliki penyakit
yang di turunkan.

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah : Luas rumah 40 m2 dengan panjang 10 m dan


lebar 5 m terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang televisi yang
bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi, satu dapur. Setiap
ruangan meiliki jendela namun jendela tidak sering di buka oleh
karena itu sirkulasi kurang. Lantai rumah ubin, sumber air adalah air
PDAM. Sedangkan untuk pembuangan saluran air dibuatkan pipa
menuju belakang rumah yang berdekatan dengan septictank kira-kira
4 m dari jarak belakang rumah.

WC keterangan : :
Dapur K.Tidur

: pintu

K.Tidur R.Tamu

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW : RT 05 kelurahan limo,


depok mayoritas penduduk asli adalah orang betawi yang bermata
pencaharian sebagai buruh, sisanya orang jawa yang migrasi ke
depok dengan berbagai mata pencaharian. Interaksi tetap terjalin
dengan baik dengan sesama tetangga terlihat dari komunikasi
tetangga dengan keluarga Bpk.S . Tempat usaha Bpk.S dipinggir
jalan dan tidak ada pabrik atau industri di dekat rumanya. Jika Bpk.S
atau salah satu anggota keluarga memiliki masalah kesehatan Bpk.S
dan keluarga lebih sering ke klinik untuk mengecek kesehatannya
daripada ke puskesmas terdekat. Alat transportasi yang sering
digunakan oleh keluarga Bpk.S adalah motor dan angkot.
3. Mobilitas geografis keluarga : Bpk.S dan keluarga sebelumnya
tinggal di Kemang selama 3 tahun lalu pindah lagi ke daerah Suren
Blok S selama 3 tahun dan sekarang sudah 10 tahun tinggal di
meruyung dan membuat warung kecil di rt05/01 sudah 3 tahun dan
Ibu.M menjaganya dari pagi sampai malam.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Bpk.S dan
istri tidak begitu aktif di perkumpulan sosial karena Bpk.S bekerja
seharian, Ibu.M menjaga warung kecil dan anak-anak Bpk. S jarang
berada dirumah, karena sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Tetapi anak Bpk.S sering bermain bersama teman-teman seusia yang
tinggal dekat rumahnya.
5. Sistem Pendukung Keluarga : Hubungan keluarga dengan tetangga
baik sehingga jika ada informasi atau kesulitan tetangga dapat
membantu, begitu pula dengan anak-anaknya.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga : Keluarga Bpk.S dan Ibu.M melakukan
komunikasi secara terbuka, sehingga anak-anaknya juga dapat
mengatakan apa yang mereka inginkan saat ini ataupun cerita
tentang pelajaran atau masalah dikampus dan dapat memberi
masukkan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa
hormat terhadap orang tuanya. Ibu.M adalah ibu yang santai yang
jarang memarahi anak-anaknya tapi Bpk.S adalah orang yang tegas
tehadap anak-anaknya.
2. Struktur Kekuatan Keluarga : Bpk.S adalah seorang ayah dan
pencari penghasilan utama bagi keluarga sehingga segala keputusan
tentang masalah rumah tangga di putuskan oleh Bpk.S jadi semua
keputusan atas persetujuan Bpk.S dan Ibu.M adalah seorang ibu
rumah tangga yang selalu mendukung segala keputusan Bpk.S
namun tetap memberi masukan pendapat kepada Bpk.S saat ada
masalah.
3. Struktur Peran : Bpk.S sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai
wirausaha yang bekerja dari pagi sampai sore. Ny.M sebagai ibu
rumah tangga yang mengurusi rumah dan menjaga warung kecil
milik keluarga mereka. An.A seorang mahasiswa di salah satu
perguruan tinggi swasta. Setiap anggota keluarga menjalankan
perannya masing-masing.
4. Nilai dan Norma Budaya : Keluarga Bpk.S menerapkan aturan-
aturan sesuai agama islam dan norma-norma yang ada di dalam
keluarga seperti aturan pulang untuk anak-anaknya yang harus
pulang sesudah pulang kuliah. Jika ingin main harus izin pada
ibunya, dengan harapan peraturan dapat dijalankan dengan baik
karena setiap aturan dibuat untuk kedisiplinan anggota keluarga dan
dapat dijalankan dengan baik setiap peraturan yang telah dibuat.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : Bpk.S dan Ibu.M menganggap anak-anaknya
tumbuh dengan baik sesuai usia perkembangan masing-masing anak,
tumbuh dengan kepribadian yang baik dan mudah di atur serta
hormat kepada kedua orang tua. Anak-anaknya sangat menghormati
dan menghargai kedua orang tuanya.
2. Fungsi Sosialisasi : Keluarga memberikan kesempatan pada anak
untuk bermain dengan teman sebaya dan mengajarkan sosialisasi
pada lingkungan, Ibu.M juga merupakan istri yang mudah
bersosialisasi dengan lingkungan sehingga para tetangga pun tidak
sungkan untuk berhubungan dengan keluarganya dan saling
membantu antara keduanya. Namun keluarga kurang aktif dalam
kegiatan sosial di masyarakat, karena Ibu.M harus menjaga warung
kecil usaha keluarganya dari pagi sampai malam sedangkan Bpk.S
harus bekerja.
3. Fungsi Perawatan Keluarga : Ibu.M mengatakan jika salah satu
anggota keluarganya sakit seperti sakit kepala, pilek, batuk, Ibu.M
memberikan obat warung terlebih dahulu, jika sakitnya >3 hari,
ibu.M baru mengajak anggota keluarganya pergi ke klinik.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang Serta Kekuatan Keluarga :
Tidak ada masalah yang membebani keluarga Bpk.S karena keluarga
Bpk.S merupakan keluarga yang menghadapi semua masalah dengan
kepala dingin dan tidak terfikir berlarut-larut dan dapat diselesaikan
dengan musyawarah. Untuk kesehatan Bpk.S dan Ibu.M serta anak-
anaknya merupakan hal yang penting, sehingga jika ada keluhan
Ibu.M langsung mengambil tindakan sehingga anak tidak sakit
dalam jangka waktu lama.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor : Keluarga
selalu memecahkan masalah dengan musyawarah sehingga hasil
yang didapatkan dapat meringankan beban salah satu anggota
keluarga, dan dapat mengatasi masalah yang timbul dan keluarga
berharap anaknya dapat menjalani sekolahnya dengan baik dan kelak
menjadi anak yang berguna.
3. Strategi Koping yang Digunakan : Keluarga Bpk.S dan istrinya
selalu membicarakan masalah keluarga bersama dan sesekali
bersama anak-anaknya jika membicarakan tentang harapan-harapan
mereka terhadap anaknya. Sehingga tidak ada masalah yang tidak
dibicarakan dalam keluarga Bpk.S.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional : Sejauh ini tidak ada masalah yang
berat atau bergeser dari norma yang pernah dialami oleh keluarga
Bpk.S dan tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga
dalam mengambil suatu keputusan.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap dapat mengaplikasikan pengetahuannya tentang
hipertensi agar dapat menjaga kesehatan Ibu.M agar tidak kambuh lagi.
Keluarga berharap selalu dilindungi dan dijauhkan dari penyakit dan
dapat menambah wawasan lagi tentang hipertensi.
VIII. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Keluhan utama Ibu. M : Mengeluh sakit di tengkuk, mengeluh pusing


dan agak gemuk.

NO SISTEM Bpk.S Ibu.M An.A

1 TTV dan TB, TD:140/100 TD:170/100mm TD: 120/70


BB mmHg, Hg, mmHg
N : 80 x/m, N : 84x/m, R: 21 x/mnt
S : 36,50C S : 360C N: 74 x/mnt
R: 20x/m R : 20 x/mnt S : 36 C
TB : 155 cm TB : 155 cm TB : 165 cm
BB: 75 Kg BB : 70 Kg BB : 70 Kg
2 Kulit/Kepala Sawo mateng, Sawo mateng, Sawo matang,
turgor kulit turgor kulit turgor kulit
lembab dan lembab dan lembab dan
elastis, tidak ada elastis, tidak ada elastis, tidak ada
lesi. lesi. lesi.

3 Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


tidak terlihat terlihat anemis, tidak terlihat
anemis, tidak ada tidak ada anemis,
katarak, katarak, penglihatan jelas
penglihatan tidak penglihatan jelas
jelas karena
mengalami rabun
jauh (Miopi)
4 Telinga Simetris, keadaan Simetris, Simetris,
bersih,Fungsi keadaan keadaan
pendengaran baik bersih,Fungsi bersih,Fungsi
pendengaran pendengaran
baik baik
5 Hidung Simetris, keadaan Simetris, Simetris,
bersih, tidak ada keadaan bersih, keadaan bersih
kelainan yang Tidak ada sinus
ditemukan
6 Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
lembab, keadaan lembab, bersih, lembab, keadaan
bersih, Tidak ada tidak ada bersih, Tidak
kelainan kelainan ada kelainan
7 Dada/Thorax Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
terlihat terlihat simetris, terlihat simetris,
simetris, ,tidak tidak terdapat tidak terdapat
terdapat palpitasi, palpitasi, suara palpitasi, suara
suara mur-mur mur-mur (-), mur-mur (-),
(-), ronchi (-), ronchi (-), ronchi (-),
wheezing (-) wheezing (-) wheezing (-)
8 Abdomen Pada Pada Pada
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak
didapatkan didapatkan didapatkan
adanya adanya adanya
pembesaran pembesaran pembesaran
hepar, tidak hepar, tidak hepar, tidak
kembung, kembung, kembung,
pergerakan pergerakan pergerakan
peristaltik usus peristaltik usus peristaltik usus
35x/mnt, tidak 35x/mnt, tidak 35x/mnt, tidak
ada bekas luka ada bekas luka ada bekas luka
operasi operasi operasi
9 Eksremitas 5555 5555 5555 5555 5555 5555
5555 5555 5555 5555 5555 5555

B. Resume
Pengkajian dilakukan pada hari rabu, tanggal 29 Oktober 2014 pada
pukul 15.30 wib, anggota keluarga terdiri dari 4 orang yaitu, Bpk. S ( KK ) ,
Ibu. M ( istri ), An. A (anak). Keluarga ini termasuk keluarga inti, Bpk. S
adalah seorang wirausaha dengan pendidikan terakhir SLTP, sedangkan Ibu.
M selain sebagai ibu rumah tangga juga mempunyai pekerjaan sampingan
yaitu sebagai penjaga warung kecil, dimana Ibu. M pendidikan terakhirnya
sampai tingkat SLTP, An.A seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta.
Rumah yang ditempati oleh keluarga Bpk. S adalah rumah sendiri,
dengan jenis bangunan permanen, luas rumah 10 x 5 m2 , atap rumah genteng,
lanta rumah dari ubin, terdapat jendela 10% dari luas rumah. Penerangan
dengan listrik, kondisi rumah cukup bersih. Bagian rumah terdiri dari ruang
tamu, tempat tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi , teras. Keluarga
menggunakan sumber air dari air PDAM untuk keperluan mandi, mencuci,
minum, dan masak. Jarak tempat pembuangan limbah atau tinja, yaitu kira –
kira 4 meter. Tempat pembuangan sampah yaitu didepan rumah dengan
membuat galian tanah sedalam 1 meter sampah yang telah kering biasanya
dibakar.
Saat dilakukan pengkajian Ibu. M mengeluh dirinya sering pusing,
cepat lelah dan sakit di tengkuk leher. Ibu. M mengatakan pernah berobat ke
dokter dan diberikan obat hipertensi, setelah obat habis Ibu. M tidak pergi
lagi ke dokter untuk berobat lagi. Ibu.M mengatakan sudah 3 tahun menderita
hipertensi. Saat ditanyakan tentang hipertensi Ibu. M tidak bisa menjawab dan
terlihat bingung. Ibu.M banyak bertanya tentang pencegahan dan
penanggulangan hipertensi. Dari hasil pemeriksaan fisik dihasilkan data Ibu.M
TTV ( tanda – tanda vital ) TD : 170/100 mmHg, T : 360C, BB : 70 Kg, RR :
20x/mnt, N : 84x/mnt, TB : 155 cm. lidah bersih, tangan dan kaki hangat,
tidak ada luka, rambut lurus pendek berwarna hitam , mukosa bibir lembab,
mata tidak cekung, gigi tidak lengkap atau ada yang bolong dan geraham atas
dan bawah, turgor kulit baik, kapilary refill < 3 detik. Keadaan umum Ibu.M
baik, status kesehatan Ibu.M menderita hipertensi. Ibu.M merasa khawatir
dengan kesehatannya.
C. Data Fokus

Data subjektif Data objektif

1. Ibu.M mengatakan jika tekanan 1. Kesadaran Composmentis


darahnya sedang tinggi dia merasa 2. Ibu.M tampak gelisah
pusing. 3. Ibu.M tampak memegang
2. Ibu.M mengatakan jika tekanan tengkuk belakang
darahnya sedang tinggi dia merasa sakit 4. Tanda Tanda Vital (TTV)
di tengkuk belakang. Ibu.M
3. Ibu.M mengatakan tekanan darah tinggi TD:170/100 mmHg,
ia rasakan jika makan makanan yang N : 84x/m,
asin, jeroan dan kadang minum kopi S : 360C
4. Bpk.S mengatakan hipertensi itu jika R: 20x/m
tekanan darah seseorang lebih dari 5. Keluarga belum bisa
120/80 mmHg. memodifikasi lingkungan
5. Bpk.S mengatakan Ibu.M mengalami bagi anggota keluarga yang
hipertensi karena dia suka makan mengalami hipertensi
makanan yang asin, jeroan dan kadang 6. Keluarga kurang memahami
minum kopi. tentang hipertensi
6. Ibu.M mengatakan sudah mengetahui
beberapa akibat dari hipertensi
diantaranyaa jantung dan stroke.
7. Keluarga Bpk.S mengatakan cara
perawatan yang sudah diketahui adalah
dengan cara mengurangi garam namun
belum mengetahui jelas takaran garam
yang diperbolehkan untuk penderita
hipertensi.
8. Keluarga Bpk.S mengatakan belum
memanfaatkan tanaman obat/herbal
untuk mengurangi hipertensi.
9. Bpk.S mengatakan jika tekanan darah
tinggi Ibu.M sedang kambuh, Ibu.M
haIbua tiduran saja dan membeli obat
sakit kepala diwarung.
10. Bpk.S mengatakan Ibu.M malas untuk
berobat ke pelayanan kesehatan.
11. Ibu.M mengatakan sudah stop minum
obat hipertensi dan sekarang
menjalankan terapi bekam.

D. Analisa Data

Data Masalah
Data Subjektif : Gangguan rasa nyaman pada
1. Ibu.M mengatakan jika tekanan keluarga Bpk.S khususnya Ibu.M
darahnya sedang tinggi dia
merasa pusing.
2. Ibu.M mengatakan jika tekanan
darahnya sedang tinggi dia
merasa sakit di tengkuk
belakang.
3. Ibu.M mengatakan tekanan
darah tinggi dia rasakan jika
makan makanan yang asin,
jeroan dan kadang minum kopi.
4. Bpk.S mengatakan hipertensi itu
jika tekanan darah seseorang
lebih dari 120/80 mmHg.
5. Bpk.S mengatakan Ibu.M
mengalami hipertensi karena dia
suka makan makanan yang asin,
jeroan.
6. Ibu.M mengatakan sudah
mengetahui beberapa akibat dari
hipertensi diantaranya jantung
dan stroke.

Data Objektif :
1. Kesadaran Composmentis
2. Ibu.M tampak gelisah
3. Ibu.M tampak memegang
tengkuk belakang
4. Tanda Tanda Vital (TTV)
Ibu.M
5. TD:170/100 mmHg,
N : 84x/m,
S : 360C
R: 20x/m

Data Subjektif : Pemeliharaan kesehatan tidak


1. Ibu.M mengatakan jika tekanan efektif pada keluarga Bpk. S
darahnya sedang tinggi dia terutama Ibu.M
merasa pusing.
2. Ibu.M mengatakan tekanan
darah tinggi dia rasakan jika
makan makanan yang asin,
jeroan dan kadang minum kopi.
3. Bpk.S mengatakan hipertensi itu
jika tekanan darah seseorang
lebih dari 120/80 mmHg.
4. Bpk.S mengatakan Ibu.M
mengalami hipertensi karena dia
suka makan makanan yang asin,
jeroan.
5. Ibu.M mengatakan sudah
mengetahui beberapa akibat dari
hipertensi diantaranya jantung
dan stroke.
6. Keluarga Bpk.S mengatakan
cara perawatan yang sudah
diketahui adalah dengan cara
mengurangi garam namun
belum mengetahui jelas takaran
garam yang diperbolehkan
untuk penderita hipertensi.
7. Keluarga Bpk.S mengatakan
belum memanfaatkan tanaman
obat/herbal untuk mengurangi
hipertensi.
8. Bpk.S mengatakan jika tekanan
darah tinggi Ibu.M sedang
kambuh, Ibu.M hanya tiduran
saja dirumah dan membeli obat
sakit kepala diwarung.
9. Bpk.S mengatakan Ibu.M malas
untuk berobat ke pelayanan
kesehatan.

Data Objektif:
1. Kesadaran Composmentis
2. Ibu.M tampak gelisah
3. Ibu.M tampak memegang
tengkuk belakang
4. Tanda Tanda Vital (TTV) Ibu.M
TD:170/100 mmHg,
N : 84x/m,
S : 360C
R: 20x/m
Keluarga belum bisa memodifikasi
lingkungan bagi anggota keluarga
yang mengalami hipertensi
Data Subyektif : Ketidakefektifan Manajemen
1. Keluarga Bpk.S mengatakan Kesehatan Diri pada keluarga
cara perawatan yang sudah Bpk.S khususnya Ibu.M
diketahui adalah dengan cara
mengurangi garam namun
belum mengetahui jelas takaran
garam yang diperbolehkan
untuk penderita hipertensi.
2. Keluarga Bpk.S mengatakan
belum memanfaatkan tanaman
obat/herbal untuk mengurangi
hipertensi.
3. Bpk.S mengatakan jika tekanan
darah tinggi Ibu.M sedang
kambuh, Ibu.M hanya tiduran
saja dirumah dan membeli obat
sakit kepala diwarung.
4. Bpk.S mengatakan Ibu.M malas
untuk berobat ke pelayanan
kesehatan.
5. Ibu.M mengatakan sudah stop
minum obat hipertensi dan
sekarang menjalankan terapi
bekam

Data Objektif :
1. Kesadaran Composmentis
2. Ibu.M tampak gelisah
3. Ibu.M tampak memegang
tengkuk belakang
4. Tanda Tanda Vital (TTV) Ibu.M
TD:170/100 mmHg,
N : 84x/m,
S : 360C
R: 20x/m
5. Keluarga belum bisa
memodifikasi lingkungan bagi
anggota keluarga yang
mengalami hipertensi
6. Keluarga kurang memahami
tentang hipertensi

E. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Gangguan rasa nyaman pada keluarga Bpk.S khususnya Ibu.M
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bpk. S khususnya
Ibu.M
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri pada keluarga Bpk.S
khususnya Ibu.M

F. Diagnosa Keperawatan Skoring

1. Gangguan rasa nyaman pada keluarga Bpk.S khususnya Ibu.M


No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah, skala: 1 Sifat masalah sudah aktual,


hal ini dibuktikan dengan
Aktual = 3
sudah terjadi hipertensi
Resiko Tinggi = 2 pada Ibu.M yaitu : 170/ 100
mmHg. Apabila tidak
Potensial = 1
segera diatasi dapat
mengakibatkan komplikasi
lebih lanjut seperti, stroke,
gagal jantung, perdarahan
mata/ retina.

2. Kemungkinan 2 Kemungkinan masalah


masalah untuk untuk diubah adalah
diubah, skala : sebagian, hal ini dilihat dari
keluarga lulusan SLTP.
Mudah = 2
Ibu.M menderita hipertensi
Sebagian = 1 sudah 3 tahun lamanya.
Bpk.S mau diajak berbicara
Tidak Dapat = 0
dan suami Ibu.M
mendukung saat terjadi
masalah walaupun Ibu.M
sudah dibawa ke Dokter dan
mendapatkan obat untuk
menurunkan tekanan
darahnya, tetapi ketika obat
sudah habis Ibu.M tidak
membeli obat itu lagi
disamping itu masyarakat
sekitar mau membantu
keluarga Bpk. S

3. Potensial masalah 1 Potensial masalah untuk


untuk dicegah, skala : dicegah adalah cukup, hal ini
dapat dilihat dari Ibu.M
Tinggi = 3
sudah menderita hipertensi
Cukup = 2 sejak 3 tahun yang lalu dan
tidak ada anggota keluarga
Rendah = 1
yang mengalami hipertensi,
namun belum dilakukan
tindak lanjut pengobatan ke
dokter atau berobat secara
tradisional.

4. Menonjolnya 1 Menonjolnya masalah adalah


masalah, skala : masalah ada tapi tidak perlu
segera ditangani, hal ini dapat
Segera diatasi = 2
dilihat dari Ibu.M sudah
Tidak segera diatasi mengetahui bahwa dirinya
=1 menderita penyakit hipertensi
tapi tidak dilakukan
Tidak dirasakan ada
pengobatan lebih lanjut.
masalah = 0

Total 5

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Bpk.S khususnya


Ibu.M
No Kriteria Bobot Perhitunga Pembenaran
n

1 Sifat masalah, 1 Sifat masalah sudah resiko


skala: tinggi, masalah ini dapat
dilihat apabila tidak segera
Aktual = 3
dapat diatasi dapat
Resiko Tinggi = 2 mengakibatkan masalah
mempercepat terjadinya
Potensial = 1
komplikasi hipertensi (seperti
gagal jantung, stroke,
perdarahan mata /retina)

2. Kemungkinan 2 Kemungkinan masalah


masalah untuk adalah untuk diubah adalah
diubah, skala: sebagian, hal ini dilihat dari
keluarga lulusan SLTP dan
Mudah = 2 dapat diajak berbicara .
Karena usia Ibu.M (48
Sebagian = 1
tahun), daya ingatnya kurang.
Tidak Dapat = 0 Ibu.M juga sudah berobat ke
Dokter, tetapi tidak
dilanjutkan. Karena menurut
Ibu.M tidak merasakan
perubahan.

3. Potensial masalah 1 Potensial masalah untuk


untuk dicegah, skala: dicegah adalah cukup, hal ini
Tinggi = 3 dapat dilihat dari keluarga
Bpk.S lulusan SLTP,
Cukup = 2
Keluarga Bpk.S mau di ajak
Rendah = 1 bicara dan Ibu.M sudah
menderita penyakit hipertensi
sejak 3 tahun, Ibu.M berobat
ke Dokter. Tetapi, Ibu.M
tidak mengetahui apa itu
hipertensi dan penyebab
hipertensi.

4 Menonjolkan 1 Menonjolkan masalah yaitu


masalah, skala: masalah ada, tapi tidak perlu
Segera diatasi = 2 segera ditangani. Hal ini
dapat dilihat dari Ibu.M
Tidak segera
pernah berobat ke Dokter.
diatasi = 1

Tidak dirasakan ada


masalah = 0

Total 5
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri pada keluarga Bpk.S
khususnya Ibu.M
No Kriteria Bobot Perhitunga Pembenaran
n

1 Sifat masalah, 1 Sifat masalah sudah aktual,


skala: masalah ini dapat dilihat
apabila tidak segera dapat
Aktual = 3
diatasi dapat mengakibatkan
Resiko Tinggi = 2 masalah mempercepat
terjadinya komplikasi
Potensial = 1
hipertensi (seperti gagal
jantung, stroke, perdarahan
mata /retina)

2. Kemungkinan 2 Kemungkinan masalah


masalah untuk adalah untuk diubah adalah
diubah, skala: sebagian, hal ini dilihat dari
Mudah = 2 keluarga lulusan SLTP dan
dapat diajak berbicara .
Sebagian = 1
Karena usia Ibu.M (48
Tidak Dapat = 0 tahun), daya ingatnya kurang.
Ibu.M juga sudah berobat ke
Dokter, tetapi tidak
dilanjutkan. Karena menurut
Ibu.M tidak merasakan
perubahan.

3. Potensial masalah 1 Potensial masalah untuk


untuk dicegah, skala: dicegah adalah cukup, hal ini
Tinggi = 3 dapat dilihat dari keluarga
Bpk.S lulusan SLTP,
Cukup = 2
Keluarga Bpk.S mau di ajak
bicara dan Ibu.M sudah
Rendah = 1 menderita peIbuakit
hipertensi sejak 3 tahun,
Ibu.M berobat ke Dokter.
Tetapi, Ibu.M tidak
mengetahui apa itu hipertensi
dan penyebab hipertensi.

4 Menonjolkan 1 Menonjolkan masalah yaitu


masalah, skala: masalah ada, tapi tidak perlu
Segera diatasi = 2 segera ditangani. Hal ini
dapat dilihat dari Ibu.M
Tidak segera
pernah berobat ke Dokter
diatasi = 1
namun sudah stop minum
Tidak dirasakan ada obat nya.
masalah = 0

Total 5

G. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman pada keluarga Bpk.S
khususnya Ibu.M
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga
Bpk.S Khususnya Ibu.M
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri pada
keluarga Bpk.S khususnya Ibu.M

Anda mungkin juga menyukai