Anda di halaman 1dari 10

MK.

Keperawatan Keluarga

LAPORAN MAKALAH KELOMPOK 4


“Pengkajian keperawatan keluarga menurut buku friedman”

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Abdurrahman Hamid, M.Kep., Sp. Kep.Kom

DISUSUN OLEH: Kelompok 4


Aina Alfatinah 19031001
Rizka Anggraini 19031003
Fadhila Putri 19031009
Sari Fitri Handayani 19031027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH PEKANBARU
2022
ANALISA KASUS

Kasus
Seorang laki-laki berumur 67 tahun tinggal bersama keluarganya, klien
mengalami fraktur panggul 2 tahun yang lalu sehingga berjalan dengan pincang
sambil berpegangan pada dinding sekitarnya. Hasil pengkajian perawat yang
datang berkunjung ke rumah klien di dapatkan data kaki kiri atropi dan kontraktur,
kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri, Lingkungan rumah tampak
berantakan dan gelap. Keluarga mengatakan klien beberapa kali jatuh saat
berjalan, tapi tetap tidak mau diam, semua aktivitas ingin dilakukan secara
mandiri.

3.1.Pengkajian (Friedman)
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak V
2. Usia Kepala Keluarga : 67 tahun
3. Alamat : jl.kereta api ujung
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : wiraswasta
6. Komposisi Keluarga
No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan
KK
1. Ibu R Perempuan Istri 50 SPK Ibu Rumah
tahun Tangga
2. Anak Perempuan Anak 26 S1 Belum
S pertama tahun kerja
3. Anak Perempuan Anak 21 SMA Mahasiswa
E kedua tahun
4. Anak Laki-laki Anak 18 SMP Pelajar
IS ketiga tahun
5. Anak Laki-laki Anak 15 SD Pelajar
IA keempat tahun

Genogram:
Bapak T, 67 th Ibu R, 50 th
An S, 26 th An E, 21th An In, 18 th An IA, 15 th
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
Anak D, 10 th

7. Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family). Dengan ayah, ibu, dua orang anak
perempuan dan dua orang anak laki-laki.
8. Suku
Keluarga BapakV berasal dari suku minang. Saat ii bapak T tinggal
bersama istri dan dua orang anaknya, yaitu Anak IS dan Anak IA.
Sementara untuk Anak S dan Anak E telah meninggalkan rumah
untuk kepentingan pendidikan. Bapak V dan keluarganya biasa
menggunakan bahasa Batak dan Indonesia saat berkomunikasi
dengan orang lain.
9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak V adalah Islam sehingga
nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai
islami. Bapak V dan keluarganya biasanya beribadah setiap hari
beribadah di masjid.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Keluarga Bapak V merupakansalah satu keluarga dengan status
ekonomi mengengah ke atas, dengan penghasilan suami Rp.
4.230.000,00. Rumah keluarga yang ditempati saat ini adalah
rumah sendiri, dengan luas 120m2, dengan tiga kamar tidur, dua
kamar mandi, satu ruang tamu. Berlantai keramik. Ventilasi baik.
Oleh karena itu, keluarga tidak ingin berpindah tempat tinggal
karena sudah merasa nyaman.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur
diri atau mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing
keluarga. Keluarga juga kadang-kadang pergi ke tempat hiburan
atau wisata pada akhir tahun. Komunikasi keluarga selama ini
berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota keluarga. Selain itu,
arisan keluarga dan perkumpulan keluarga juga menjadi ajang
untuk mengurangi stress dalam keluarga.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak meninggalkan rumah.
1. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:
Menurut Friedman tugas perkembangan yang ditempuh keluarga
adalah:
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Seluruh anggota keluarga Bapak V dapat melakukan aktivitas
secara mandiri seperti memasak, pergi ke tempat kerja, pergi
sekolah, dan lain-lain. Anggota keluarga kadang-kadang tidak
mau hanya diam di rumah dan ingin melakukan semua
aktivitas secara mandiri.

b. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun


Walaupun terkadang gaji terlambat keluar, Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena Bapak V mempunyai gaji yang tetap
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bapak V, Ibu R, Anak S
dan Anak IA memiliki kartu BPJS yang akan digunakan untuk
meringankan biaya perawatan di pelayanan kesehatan.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
Keluarga Bapak V masih utuh karena masih dapat
mempertahankan status perkawinan.

d. Pemeliharaan ikatan keluarga


Hubungan Bapak V dan Ibu R dengan anak IS baik..
2. Riwayat Keluarga Inti.
Keluarga ini terbentuk saat Bapak V menikahi istrinya, yaitu Ibu R.
Menurut Ibu R, pertemuan Ibu R dan Bapak V terjadi ketika
keduanya bekerja di suatu instansi rumah sakit yang sama. Setelah
menikah, Ibu R berhenti dari pekerjaannya dan membuka bisnis,
yaitu toko grosir dan jasa katering. Dari pernikahannya, Ibu R
dikaruniai empat orang anak, yatu dua orang anak perempuan
berusia 26 tahun dan 21 tahun dan dua anak laki-laki yang berusia
18 tahun dan 15 tahun. Dari awal pernikahan sampai sekarang
keluarga bertempat tinggal dirumah sendiri, dan akan terus
menetap disana. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa dengan
demikian dapat mengurangi biaya hidup setiap bulannya.
3. Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)
Menururt Ibu R, riwayat keluarga dari Bapak V atau dari Ibu R
sebelumnya tidak pernah ada penyakit yang serius.

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak V yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 120 m2 dengan jenis rumah permanen. Rumah ini
terdiri dari beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang keluarga,
tiga kamar tidur, dua toilet dan dapur. Atap rumah terbuat dari
genteng. Penerangan dengan listrik. Lantai berkeramik.
Lingkungan rumah tampak bersih dan terang. Sumber api yang
digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang
digunakan berasal dari PAM. Jarak tempat penampungan air
dengan septikteng lebih dari 10 meter. Di depan rumah Bapak V
terdapat jalan yang cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah
penduduk tidak memiliki jarak sehingga saling menempel.
Denah Rumah:
Toilet dapur
Keterangan:
: Pintu
: Jendela
amar kamar
ruang keluarga
halaman
kamar ruang tamu

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas.


Rumah keluarga Bapak V terletak di pemungkiman yang agak
padat. Antara rumah penduduk tidak ada jarak dan menempel
antara rumah. Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan
seperti puskesmas untuk berobat atau ke rumah sakit
langganannya. Di pemukiman ini terdapat lapangan yang biasanya
digunakan untuk kegiatan warga seperti lomba-lomba pada hari
tertentu.
3. Mobilitas Geografis Keluarga.
Keluarga Bapak V memiliki satu motor. Motor tersebut digunakan
Bapak V untuk bekerja dan mengantar anak ke sekolah dan istrinya
ke tempat usaha. Selain dwngan menggunakan sepeda motor,
keluarga Bapak V juga menggunakan jasa angkutan umum.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.
Anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah Bapak V
pulang bekerja dan Anak IA pulang ibadah, khususnya pada hari
Rabu. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang lain biasanya
berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling
berdekatan. Interaksi keluarga dengan masyarakat juga cukup baik
karena masing-masing menjalani perannya dengan baik di
lingkungan sosial. Perkumpulan yang sering diikuti anggota
keluarga adalah arisan marga di sekitar rumah, juga latihan paduan
suara dari Gereja.
5. Sistem Pendukung Keluarga.
Anak S dan Anak E tinggal terpisah dengan Bapak V untuk urusan
pendidikan. Apabila memerlukan bantuan kesehatan, tetangga atau
keluarga jauh yang tinggal di perkampungan tersebut juga akan
senang hati akan membantu. Jarak fasilitas kesehatan terdekat,
yaitu klinik dan rumah sakit yang dibuka 24 jam sekitar 1 km.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga.
Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas
berkomunikasi satu dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu
tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang kurang
harmonis khususnya dengan Anak IS. Dalam menghadapi suatu
permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil
sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan
dengan terbuka. Keluarga biasanya menggunakan bahasa batak
saat berkomunikasi didalam keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh
anggota keluarga berasal dari suku batak.
2. Struktur Kekuatan Keluarga.
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak V . Namun
Bapak V juga sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang
perlu diputuskan tersebut kepada Ibu R dan Ibu R biasanya sepakat
dengan keputusan yang diambil Bapak V .
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Bapak V berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah,
dan pengambil keputusan.
b. Ibu R berperan sebagai pengambil keputusan, dan pengatur
rumah tangga.

4. Nilai atau Norma Keluarga.


Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku
dan agama yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai
dan norma masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan yang
terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara
makan malam bersama dan adanya peraturan untuk anak terkait
dengan jam keluar malam, yaitu jam sepuluh malam.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu R tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak V berjalan dengan baik.
Bapak V dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh
RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang
mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu R sering datang
berkunjung ke rumah Ibu R.
3. Fungsi Perawatan Keluarga.
Keluarga sudah cukup memahami masalah-masalah kesehatan pada
keluarga. Menurut Ibu R, kondisi mobilisasi Anak IS merupakan
hal yang umum terjadi pada remaja. Keluarga belum memutuskan
untuk merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan.
Karena anggota keluarga cukup sehat. Keluarga juga belum pernah
melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan. Keluarga akan membawa anggota keluarga
yang sakit ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tingkat ekonomi dan
transportasi yang dimiliki keluarga Bapak V mencukupi untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Fungsi Ekonomi.
Penghasilan keluarga berasal dari Bapak V yang bekerja di PT
sinar mas . Keluarga mempunyai dana khusus untuk kesehatan.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga menggunakan
dana yang ada dan menggunakan kartu BPJS.
5. Fungsi Reproduksi.
Bapak V dan Ibu R memiliki dua anak perempuan dan dua orang
laki-laki.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor yang Dimiliki.
Stressor yang dimiliki Bapak V dan Ibu R adalah kondisi anak IS
yang bisa dibina.
2. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor.
Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon
berbagai masalah yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki
empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan anggota
keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati
anak IS untuk berperilaku baik.
3. Strategi Koping yang Digunakan.
Bapak V dan Ibu R merasa kondisi anak IS ini merupakan kondisi
yang baik.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah selain musyawarah dan mediasi.

VII. Harapan Keluarga


harapan keluarga, anak nya tetap menjadi anak yang baik sesuai
dengan pergaulannya

Anda mungkin juga menyukai