Anda di halaman 1dari 39

Kasus

Seorang perempuan berumur 68 tahun tinggal bersama keluarganya, klien


mengalami fraktur panggul 2 tahun yang lalu sehingga berjalan dengan pincang
sambil berpegangan pada dinding sekitarnya. Hasil pengkajian perawat yang
datang berkunjung ke rumah klien di dapatkan data kaki kiri atropi dan
kontraktur, kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri, kekuatan otot klien
adalah
5555 5555
5555 4344
Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Keluarga mengatakan klien
beberapa kali jatuh saat berjalan, tapi tetap tidak mau diam, semua aktivitas ingin
dilakukan secara mandiri.

3.1. Pengkajian (Friedman)


I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak T
2. Usia Kepala Keluarga : 49 tahun
3. Alamat : Jln. SM Raja No. 80, Tiga Baru,
Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
6. Komposisi Keluarga
No Nam Jenis Hubunga Usia Pendidika Pekerjaan
. a Kelamin n dengan n
KK
1. Ibu R Perempua Istri 49 SPK Ibu
n tahu Rumah
n Tangga
2. Anak Perempua Anak 26 S1 Belum
S n pertama tahu kerja
n
3. Anak Perempua Anak 21 SMA Mahasisw
E n kedua tahu a
n
4. Anak Laki-laki Anak 18 SMP Pelajar
IS ketiga tahu
n
5. Anak Laki-laki Anak 15 SD Pelajar

31
32

IA keempat tahu
n

Genogram:
Bapak T, 49 th Ibu R, 49 th

An S, 26 th An E, 21th An In, 18 th An IA, 15 th


Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
Anak D, 10 th

7. Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family). Dengan ayah, ibu, dua orang anak
perempuan dan dua orang anak laki-laki.
8. Suku
Keluarga Bapak T berasal dari suku Batak. Saat ii bapak T tinggal
bersama istri dan dua orang anaknya, yaitu Anak IS dan Anak IA.
Sementara untuk Anak S dan Anak E telah meninggalkan rumah
untuk kepentingan pendidikan. Bapak T dan keluarganya biasa
menggunakan bahasa Batak dan Indonesia saat berkomunikasi
dengan orang lain.
9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak T adalah Kristen
Protestan sehingga nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini
adalah nilai-nilai kekristenan. Bapak T dan keluarganya biasanya
beribadah setiap hari Minggu di Gereja Kristen Protestan
Simalungun. Ibu R aktif mengikuti kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitarnya. Anak IA setiap hari Rabu mengikuti ibadah
kebaktian bersama dengan anak-anak Sekolah Minggu. Sementara
Anak IS kurang aktif dalam mengikuti kegiatan beribadah.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
33

Keluarga Bapak T merupakansalah satu keluarga dengan status


ekonomi mengengah ke atas, dengan penghasilan suami Rp.
4.230.000,00. Bapak T bekerja di Puskesmas Tiga Baru dan selalu
pulang pukul 14.00-15.00 WIB. Untuk menambah penghasilan
keluarga Ibu R membuka toko grosir, khususnya menjual sembako.
Selain itu, Ibu R juga membuka jasa catering nasi dan kue untuk
acara-acara tertentu. Ibu R bertanggung jawab mengelola keuangan
dalam keluarga. Keluarga Bapak T mempunyai tabungan. Rumah
keluarga yang ditempati saat ini adalah rumah sendiri, dengan luas
120m2, dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, satu ruang
tamu. Berlantai keramik. Ventilasi baik. Oleh karena itu, keluarga
tidak ingin berpindah tempat tinggal karena sudah merasa nyaman.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur
diri atau mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing
keluarga. Keluarga juga kadang-kadang pergi ke tempat hiburan
atau wisata pada akhir tahun. Komunikasi keluarga selama ini
berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota keluarga. Selain itu,
arisan keluarga dan perkumpulan keluarga juga menjadi ajang
untuk mengurangi stress dalam keluarga.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak meninggalkan rumah.
1. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:
Menurut Friedman (1998), tugas perkembangan yang ditempuh
keluarga adalah:
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Seluruh anggota keluarga Bapak T dapat melakukan aktivitas
secara mandiri seperti memasak, pergi ke tempat kerja, pergi
sekolah, dan lain-lain. Anggota keluarga kadang-kadang tidak
34

mau hanya diam di rumah dan ingin melakukan semua


aktivitas secara mandiri.
b. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Penghasilan dari toko grosir Ibu R tergantung dari hasil panen
masyarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai petani. Jiak
hasil panen masyarakat petani menurun maka penghasilan Ibu
R pun juga menurun. Namun hal ini tidak menjadi masalah
karena Bapak T mempunyai gaji yang tetap untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Bapak T, Ibu R, Anak S dan Anak IA
memiliki kartu BPJS yang akan digunakan untuk meringankan
biaya perawatan di pelayanan kesehatan.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
Keluarga Bapak T masih utuh karena masih dapat
mempertahankan status perkawinan.
d. Pemeliharaan ikatan keluarga
Hubungan Bapak T dan Ibu R dengan anak IS kurang baik
karena Anak IS sulit untuk dibina. Sementara hubungan
dengan Anak IA terjalin baik. Untuk hubungan dengan kedua
anaknya yang merantau yaitu Anak S dan Anak E terjalin
dengan baik. Anak S dan Anak E pulang ke rumah ketika
liburan semester.
2. Riwayat Keluarga Inti.
Keluarga ini terbentuk saat Bapak T menikahi istrinya, yaitu Ibu R.
Menurut Ibu R, pertemuan Ibu R dan Bapak T terjadi ketika
keduanya bekerja di suatu instansi rumah sakit yang sama. Setelah
menikah, Ibu R berhenti dari pekerjaannya dan membuka bisnis,
yaitu toko grosir dan jasa katering. Dari pernikahannya, Ibu R
dikaruniai empat orang anak, yatu dua orang anak perempuan
berusia 26 tahun dan 21 tahun dan dua anak laki-laki yang berusia
18 tahun dan 15 tahun. Dari awal pernikahan sampai sekarang
keluarga bertempat tinggal dirumah sendiri, dan akan terus
35

menetap disana. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa dengan


demikian dapat mengurangi biaya hidup setiap bulannya.
3. Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)
Menururt Ibu R, riwayat keluarga dari Bapak T atau dari Ibu R
sebelumnya tidak pernah ada penyakit yang serius.

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak T yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 120 m2 dengan jenis rumah permanen. Rumah ini
terdiri dari beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang keluarga,
tiga kamar tidur, dua toilet dan dapur. Atap rumah terbuat dari
genteng. Penerangan dengan listrik. Lantai berkeramik.
Lingkungan rumah tampak bersih dan terang. Sumber api yang
digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang
digunakan berasal dari PAM. Jarak tempat penampungan air
dengan septikteng lebih dari 10 meter. Di depan rumah Bapak T
terdapat jalan yang cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah
penduduk tidak memiliki jarak sehingga saling menempel.

Denah Rumah:
Toilet dapur
Keterangan:
: Pintu
: Jendela

amar kamar
ruang keluarga
halaman
kamar ruang tamu

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas.


Rumah keluarga Bapak T terletak di pemungkiman yang agak
padat. Antara rumah penduduk tidak ada jarak dan menempel
36

antara rumah. Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan


seperti puskesmas untuk berobat atau ke rumah sakit
langganannya. Di pemukiman ini terdapat lapangan yang biasanya
digunakan untuk kegiatan warga seperti lomba-lomba pada hari
tertentu.
3. Mobilitas Geografis Keluarga.
Keluarga Bapak T memiliki satu motor. Motor tersebut digunakan
Bapak T untuk bekerja dan mengantar anak ke sekolah dan istrinya
ke tempat usaha. Selain dwngan menggunakan sepeda motor,
keluarga Bapak T juga menggunakan jasa angkutan umum.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.
Anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah Bapak T
pulang bekerja dan Anak IA pulang ibadah, khususnya pada hari
Rabu. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang lain biasanya
berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling
berdekatan. Interaksi keluarga dengan masyarakat juga cukup baik
karena masing-masing menjalani perannya dengan baik di
lingkungan sosial. Perkumpulan yang sering diikuti anggota
keluarga adalah arisan marga di sekitar rumah, juga latihan paduan
suara dari Gereja.
5. Sistem Pendukung Keluarga.
Anak S dan Anak E tinggal terpisah dengan Bapak T untuk urusan
pendidikan. Apabila memerlukan bantuan kesehatan, tetangga atau
keluarga jauh yang tinggal di perkampungan tersebut juga akan
senang hati akan membantu. Jarak fasilitas kesehatan terdekat,
yaitu klinik dan rumah sakit yang dibuka 24 jam sekitar 1 km.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga.
Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas
berkomunikasi satu dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu
tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang kurang
37

harmonis khususnya dengan Anak IS. Dalam menghadapi suatu


permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil
sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan
dengan terbuka. Keluarga biasanya menggunakan bahasa batak
saat berkomunikasi didalam keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh
anggota keluarga berasal dari suku batak.
2. Struktur Kekuatan Keluarga.
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak T. Namun
Bapak T juga sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang
perlu diputuskan tersebut kepada Ibu R dan Ibu R biasanya sepakat
dengan keputusan yang diambil Bapak T.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Bapak T berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan
pengambil keputusan.
b. Ibu R berperan sebagai pencari nafkah, pengambil keputusan,
dan pengatur rumah tangga.
4. Nilai atau Norma Keluarga.
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku
dan agama yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai
dan norma masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan yang
terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara
makan malam bersama dan adanya peraturan untuk anak terkait
dengan jam keluar malam, yaitu jam sepuluh malam.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu R tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak T berjalan dengan baik.
Bapak T dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh
38

RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang


mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu R sering datang
berkunjung ke rumah Ibu R.
3. Fungsi Perawatan Keluarga.
Keluarga sudah cukup memahami masalah-masalah kesehatan pada
keluarga. Menurut Ibu R, kondisi mobilisasi Anak IS merupakan
hal yang umum terjadi pada remaja. Keluarga belum memutuskan
untuk merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan.
Karena anggota keluarga cukup sehat. Keluarga juga belum pernah
melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan. Keluarga akan membawa anggota keluarga
yang sakit ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tingkat ekonomi dan
transportasi yang dimiliki keluarga Bapak T mencukupi untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Fungsi Ekonomi.
Penghasilan keluarga berasal dari Bapak T yang bekerja di
puskesmas dan penghasilan Ibu R dari usaha toko dan kateringnya.
Keluarga mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga menggunakan dana yang ada
dan menggunakan kartu BPJS.
5. Fungsi Reproduksi.
Bapak T danIbu R memiliki dua anak perempuan dan dua orang
laki-laki.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor yang Dimiliki.
Stressor yang dimiliki Bapak T dan Ibu R adalah kondisi anak IS
yang susah dibina.
2. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor.
Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon
berbagai masalah yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki
empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan anggota
39

keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati


anak IS untuk berperilaku baik.
3. Strategi Koping yang Digunakan.
Bapak T dan Ibu R merasa kondisi anak IS ini merupakan kondisi
yang diakibatkan oleh pergaulan. Keluarga akan menasehati Anak
IS.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah selain musyawarah dan mediasi.

VII. Harapan Keluarga


Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang
kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan
berperilaku sehat. Dan dengan adanya perawat dapat membantu
menyelesaika masalah pada Anak IS.
41

3.2. Pemeriksaan Fisik


No Pemeriksaan Bapak T Ibu R Anak IS Anak IA
. Fisik
1. TTV TD: 120/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 120/80 mmHg
R: 20x/menit R: 20x/menit R: 16x/menit R: 15x/menit
N: 87x/menit N: 87x/menit N: 72x/menit N: 87x/menit
S: 37oC S: 37oC S: 37oC S: 37oC
2. Kondisi  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos
Umum mentis mentis mentis mentis
 Kondisi umum baik  Kondisi umum baik  Kondisi umum baik  Kondisi umum baik
3. Kepala  Rambut hitam  Rambut hitam  Rambut hitam  Rambut hitam
 Mata konjungtiva tidak  Mata konjungtiva tidak  Mata konjungtiva tidak  Mata konjungtiva tidak
anemis, penglihatan anemis, penglihatan anemis, penglihatan anemis, penglihatan
jelas jelas jelas jelas
 Hidung tidak ada  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada
sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan
 Telinga bersih,  Telinga bersih,  Telinga bersih,  Telinga bersih,
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
 Bibir lembab  Bibir lembab  Bibir lembab  Bibir lembab
 Mulut tidak ada  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
 Lidah merah muda,  Lidah merah muda,  Lidah merah muda,  Lidah merah muda,
permukaan berbintik permukaan berbintik permukaan berbintik permukaan berbintik
 Gigi bersih  Gigi bersih  Gigi bersih  Gigi bersih
4. Leher  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada

31
41

pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar


 tyroid  tyroid  tyroid  tyroid
 Teraba denyut vena  Teraba denyut vena  Teraba denyut vena  Teraba denyut vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
 Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
5. Dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris
 Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-)
 Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
6. Abdomen  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih
 Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
 Tidak ada pembesaran  Tidak ada pembesaran  Tidak ada pembesaran  Tidak ada pembesaran
organ organ organ organ
 Suara bising usus  Suara bising usus  Suara bising usus  Suara bising usus
normal normal normal normal
7. Genitalia Normal Normal Normal Normal
9. Rektal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal
10. Ekstremitas  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
 Tangan kanan dan kiri  Tangan kanan dan kiri  Tangan kanan dan kiri  Tangan kanan dan kiri
simetris. simetris. simetris. simetris.
 Kaki kanan dan kiri  Kaki kanan dan kiri  Kaki kanan dan kiri  Kaki kanan dan kiri
simetris simetris simetris simetris
 Tidak terdapat varises  Tidak terdapat varises  Tidak terdapat varises  Tidak terdapat varises
42

di kaki di kaki di kaki di kaki


 Teraba arteri brakhialis.  Teraba arteri brakhialis.  Teraba arteri brakhialis.  Teraba arteri brakhialis.
 Tidak terdapat edema  Tidak terdapat edema  Tidak terdapat edema  Tidak terdapat edema
 Kulit lembab dan elastis  Kulit lembab dan elastis  Kulit lembab dan elastis  Kulit lembab dan elastis
 Tidak menderita  Tidak menderita  Tidak menderita  Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan
otot baik) otot baik) otot baik) otot baik)
44

3.3. Analisa Data


No Data Masalah Keperawatan
.
1. DS: Nenek N mengatakan bahwa ingin Ganggungan mobilitas
melakukan seluruh aktivitas secara mandiri. fisik pada keluarga
Keluarga mengatakan klien beberapa kali jatuh Bapak B, khususnya
saat berjalan. Nenek N.
DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul
2 tahun yang lalu. Kaki kiri Nenek N
mengalami atrofi dan kontrkatur. Kaki kanan
lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Kekuatan otot
ekstrimitas kiri bawah menurun.
2. DS: Keluarga mengatakan tidak melakukan Ketidakefektifan
modifikasi lingkungan atau perawatan khusus pemeliharaan kesehatan
untuk Nenek N. Keluarga mengatakan klien pada keluarga Bapak B,
beberapa kali jatuh saat berjalan. khususnya Nenek N.
DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul
2 tahun yang lalu.
3. DS: Nenek N mengaku malu untuk beraktivitas Gangguan citra tubuh
di luar rumah karena Nenek N berjalan dengan keluarga Bapak B,
pincang. khususnya Nenek N.
DO: Nenek N hanya mengobrol dengan
tetangga di depan rumahnya.
4. DS: Keluarga mengatakan klien beberapa kali Resiko jatuh pada
jatuh saat berjalan. keluarga Bapak B,
DO: Nenek N melakukan semua aktivitas ingin khususnya Nenek N.
melakukan secara mandiri. Rumah Nenek N
tampak gelap dan berantakan.

31
44

3.4. Skoring Masalah Keperawatan


Diagnose keperawatan 1:
Ganggungan mobilitas fisik pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N
(NANDA, 2012).
No Kriteria Bobot Pebenaran
.
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N berjalan dengan
Skala: aktual berpincang dambil berpegangan
pada dinding.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
masalah dapat diubah: anak dan seorang cucu. Anak
mudah pertama sekarang tinggal bersama
Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
3. Potensial masalah 3/3 x 1 =1 Nenek N masih mau melakukan
untuk dicegah aktivitas secara mandiri.
Skala: tinggi
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Kondisi Nenek N saat ini
Skala: masalah berat, berdampak negative terhadap
harus segera ditangani kualitas hidupnya sehingga Nenek
N tidak mampu melakukan
aktivitas yang bermanfaat lagi.

Diagnose keperawatan 2:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bapak B, khususnya
Nenek N (NANDA, 2012).
45

No Kriteria Bobot Pebenaran


.
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kaki kiri Nenek N mengalami
atrofi dan kontraktur.
Skala: aktual
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
anak dan seorang cucu. Anak
masalah dapat diubah:
pertama sekarang tinggal bersama
mudah Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
3. Potensial masalah 2/3 x 1 =2/3 Kondisi Nenek N sudah
berlangsung sejak 2 tahun yang
untuk dicegah
lalu dan keluarga tidak melakukan
Skala: tinggi perawatan.
4. Menonjolkan masalah 1/2 x 1 = 1/2 Menurut keluarga masalah belum
perlu segera ditangani.
Skala: ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani

Diagnosa keperawatan 3:
Gangguan citra tubuh keluarga Bapak B, khususnya Nenek N (NANDA, 2012).
No Kriteria Bobot Pebenaran
.
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N lebih sering berada di
Skala: actual dalam rumah dari pada di luar
rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 1/3 x 1 =1/3 Nenek N sudah 2 tahun jarang
untuk dicegah keluar rumah.
46

Skala: sedang
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 = 1 Keluarga tidak melihat masalah
Skala: Masalah tidak tersebut
dirasakan.

Diagnosa keperawatan 4:
Resiko jatuh pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N.
No Kriteria Bobot Pebenaran
.
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Rumah keluarga Nenek N tampak
Skala: resiko gelap dan berantakan. Anak
terakhir Nenek N menyadari hal
ini namun tidak memiliki waktu
yang cukup untuk melakukan
pemeliharaan rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 2/3 x 1 =1/3 Kondisi rumah Nenek N yang
untuk dicegah gelap dan tidak terawat belum
Skala: sedang dicoba untuk diatasi oleh keluarga
di rumah Nenek N. Masalah ini
berlangsung sudah lama.
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan klien
Skala: masalah berat, beberapa kali jatuh saat berjalan.
harus segera ditangani
47
3.5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga 48
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK B
KHUSUSNYA NENEK N DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI

Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Kriteria Standar
Ganggungan mobilitas Setelah dilakukan Setelah dilakukan
fisik pada keluarga pertemuan 3x30 pertemuan 1x30 menit,
Bapak B, khususnya menit, Nenek N keluarga:
Nenek N melaporkan 1. Mampu mengenal
pengontrolan masalah fraktur
tingkat nyeri yang panggul dengan:
adekuat dan Menyebutkan Respon Frkatur panggul a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
menunjukkan pengertian. verbal adalah terputusnya diketahui keluarga mengenai pengertian
peningkatan struktur truktur fraktur panggul.
kemampuan tulang panggul. b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
fungsional pemahaman keluarga yang benar.
mobilisasi. c. Berikan informasi kepada keluarga
mengenai pengertian fraktur panggul
dengan menggunakan leaflet.
d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
penyebab timbulnya verbal menyebutkan 2 dari diketahui keluarga mengenai penyebab
fraktur panggul. 3 penyebab fraktur timbulnya fraktur panggul.
panggul: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Osteoporosis pemahaman keluarga yang benar.
 Jatuh atau c. Berikan informasi kepada keluarga

31
49

tubrukan yang mengenai penyebab fraktur panggul


kuat dengan menggunakan leaflet.
 Kurang asupan d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
kalsium dan tentang materi yang disampaikan.
vitamin D e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Menyebutkan tanda Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
dan gejala fraktur verbal menyebutkan 2 dari diketahui keluarga mengenai tanda dan
panggul. 4 tanda gejala gejala fraktur panggul.
fraktur panggul, b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
yaitu: pemahaman keluarga mengenai tanda
 Tidak mampu dan gejala yang benar.
bergerak setelah c. Berikan informasi kepada keluarga
jatuh mengenai tanda dan gejala fraktur
 Nyeri hebat di panggul dengan menggunakan leaflet.
pinggul atau d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
paha tentang materi yang disampaikan.
 Kekakuan, e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
memar, dan yang belum dimengerti.
pembengkakan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
di daerah sekitar materi yang telah dijelaskan.
pinggul g. Berikan reinforcement atas usaha
 Kaki di sisi keluarga.
pinggul yang
terluka lebih
pendek
50

Mengidentifikasi Respon Keluarga a. Tanyakan kepada keluarga apakah tanda


anggota keluarga verbal mengidentifikasi dan gejala fraktur panggul dialami oleh
yang terkena fraktur Nenek N menderita anggota keluarga.
panggul. fraktur panggul b. Berikan reinforcement positif atas apa
berdasarkan tanda yang dikemukakan keluarga.
dan gejala.
2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga dengan
masalah kesehatan
fraktur panggul,
dengan:
Menyebutkan akibat Respon Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
fraktur panggul. verbal menyebabkan 2 diketahui keluarga mengenai akibat
dari 4 akibat fraktur fraktur panggul.
panggul: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Bekuan darah pemahaman keluarga mengenai akibat
di kaki atau yang benar.
tulang c. Berikan informasi kepada keluarga
 Luka baring mengenai akibat fraktur panggul dengan
 Infeksi saluran menggunakan leaflet.
urin d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
 Pneumonia tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengambil Respon Keluarga a. Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan untuk verbal mengatakan akan menyadari akan adanya masalah fraktur
mengatasi fraktur mengatasi fraktur panggul dalam keluarga.
panggul. panggul. b. Bantu keluarga untuk memutuskan
merawat anggota keluarga yang sakit.
51

c. Berikan reinforcement atas keputusan


yang telah diambil.
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan fraktur verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat fraktur panggul
panggul. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan fraktur
fraktur panggul, panggul dengan menggunakan leaflet.
yaitu: c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
 Olahraga ringan materi yang telah dijelaskan.
yang teratur d. Berikan reinforcement atas usaha
(misal jalan keluarga.
cepat atau
jogging
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu)
 Kurangi
konsumsi
kafein
 Tidak merokok
dan meminum
alkohol
 Atur furniture
di rumah agar
tidak
tersandung
 Pastikan lantai
tidak licin
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga tentang
52

perawatan anggota verbal menyebutkan 2 dari cara perawatan fraktur panggul.


keluarga yang 3 cara perawatan b. Beri kesempatan keluarga untuk
mengalami fraktur panggul: bertanya.
 Kompres c. Tanyakan kembali pada keluarga
 Latihan Range tentang cara perawatan fraktur panggul.
of Motion d. Berikan reinforcement positif pada
(ROM) keluarga.
 Penggunaan
alat bantu jalan
(walker)
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Kompres Dingin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres dingin untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri akut atau
kompres dingin pembengkakan akibat cidera tiba-tiba.
untuk mengurangi b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
nyeri akut atau kembali cara melakukan kompres
pembengkakan dingin untuk mengurangi nyeri akut
akibat cidera tiba- atau pembengkakan akibat cidera tiba-
tiba, yaitu: tiba.
 Gunakan c. Berikan reinforcement positif terhadap
kantong berisi es kemampuan yang dicapai keluarga.
batu/air es atau
handuk yang
dicelupkan ke
dalam air
dingin.
 Kompres di
dekat lokasi
nyeri, disisi
tubuh yang
berlawanan
53

tetapi
berhubungan
dengan lokasi
nyeri, atau
dilokasi yang
terletak antara
otak dan lokasi
nyeri.
 Lakukan dalam
waktu  <5
menit, 5-10
menit dan 20-30
menit atau setiap
2 jam sekali
tergantung pada
tingkat nyeri dan
pembengkakan
.
Kompres Hangat Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres hangat untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri kronis dan
kompres hangat merelaksasi otot-otot akibat cidera
untuk mengurangi lama.
nyeri kronis dan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
merelaksasi otot- kembali cara melakukan kompres
otot akibat cidera hangat untuk mengurangi nyeri kronis
lama, yaitu: dan merelaksasi otot-otot akibat cidera
 Tempelkan lama.
kantong karet/ c. Berikan reinforcement positif terhadap
botol yang kemampuan yang dicapai keluarga.
berisi air hangat
atau handuk
yang telah
dicelupkan ke
dalam air hangat
dengan
54

temperatur 40-
50ºC (jangan
sampai terlalu
panas atau
sesuaikan
panasnya
dengan
kenyamanan
yang akan
dikompres) ke
bagian tubuh
yang nyeri.
 Peras kain yang
digunakan
untuk
mengkompres
agar tidak
terlalu basah.
 Lakukan
kompres hangat
selama sekitar
15-20 menit
atau dapat
diperpanjang.
 Sebaiknya
diikuti dengan
latihan
pergerakan atau
pemijatan.
Latihan Range of Respon a. Diskusikan cara latihan ROM pasif
Motion (ROM) psikomotor untuk meningkatkan kekuatan dan
Anggota keluarga
Pasif kelenturan otot serta mencegah
mampu melakukan
kontraktur dan kekakuan pada
latihan ROM pasif
persendian.
untuk meningkatkan
b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
55

kekuatan dan kembali cara melakukan latihan ROM


kelenturan otot serta pasif untuk meningkatkan kekuatan
mencegah dan kelenturan otot serta mencegah
kontraktur dan kontraktur dan kekakuan pada
kekakuan pada persendian.
persendian, yaitu: c. Berikan reinforcement positif terhadap
a. Berbaring kemampuan yang dicapai keluarga.
dalam posisi
yang nyaman.
b. Anjurkan
bernapas
normal selama
latihan.
c. Lakukan
gerakan fleksi
(menekuk
persendian),
ekstensi
(meluruskan
persendian),
abduksi (satu
anggota tubuh
kearah
mendekati aksis
tubuh), adduksi
(satu anggota
tubuh kea rah
menjauhi aksis
tubuh), rotasi
(memutar atau
menggerakkan
satu bagian
melingkari
aksis tubuh),
pronasi
(memutar ke
56

bawah),
supinasi
(memutar ke
atas), inverse
(gerakan ke
dalam), dan
Setelah dilakukan Respon eversi (gerakan a. Diskusikan cara penggunaan alat bantu
pertemuan kedua psikomotor ke luar). jalan walker.
selama 1x30menit, b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
anggota keluarga Anggota keluarga kembali cara penggunaan alat bantu
mampu melakukan: mampu melakukan jalan walker.
Penggunaan alat penggunaan alat c. Berikan reinforcement positif terhadap
bantu jalan (walker) bantu jalan walker, kemampuan yang dicapai keluarga.
yaitu:
a. Walker harus
selalu berada di
keempat kaki
saat berhenti.
b. Posisi tubuh
yang benar
harus
dipertahankan,
yaitu postur
tegak, siku
sedikit
menekuk,
pergelangan
tangan
memanjang,
dan bahu santai.
c. Sepatu yang
kuat, nyaman,
dan bersol keras
harus dipakai.
d. Walker dan
kaki yang
57

cedera harus
pindah
bersama-sama.
e. Waspada
dengan bahaya
seperti
permukaan
yang tidak rata
atau lantai
basah.
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
perawatan fraktur afektif melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
panggul. perawatan fraktur fraktur panggul.
panggul b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh
keluarga.
4. Memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk
penderita fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi verbal mampu lingkungan untuk penderita fraktur
lingkungan untuk menyebutkan panggul.
penderita fraktur minimal 2 dari 4 b. Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
panggul. modifikasi untuk penderita fraktur panggul.
lingkungan yang c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sesuai untuk kembali cara memodifikasi lingkungan.
penderita fraktur d. Tanyakan kepada keluarga materi yang
panggul, yaitu: belum jelas.
 Menambahkan e. Jelaskan kepada keluarga materi yang
karpet anti slip belum dimengerti.
untuk Berikan reinforcement terhadap
menghindari kemampuan yang dicapai keluarga.
lantai licin.
 Meningkatkan
58

pencahayaan
ruangan dengan
menambahkan
lampu.
 Memasang
pegangan
tangan ditempat
yang di
perlukan seperti
misalnya di
kamar mandi.
 Menyingkirkan
barang-barang
yang bisa
membuat
terpeleset dari
jalan yang biasa
untuk melintas.
 Mendemonstrasikan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga cara
peningkatkan psikomotor mendemonstrasikan peningkatkan pencahayaan ruangan
pencahayaan cara modifikasi dengan menambahkan lampu.
ruangan dengan lingkungan dengan b. Demonstrasikan cara peningkatkan
menambahkan peningkatkan pencahayaan ruangan dengan
lampu. pencahayaan menambahkan lampu.
. ruangan dengan c. Motivasi keluarga untuk
menambahkan mendemonstrasikan kembali apa yang
lampu. diajarkan mengenai peningkatkan
pencahayaan ruangan dengan
menambahkan lampu.
d. Ulangi redemonstrasi jika keluarga
masih memerlukan.
e. Berikan reinsforcement positif atas
upaya keluarga
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
modifikasi afektif melakukan cara modifikasi lingkungan untuk anggota
lingkungan. modifikasi keluarga dengan fraktur panggul.
59

lingkungan. b. Berikan reinforcement positif terhadap


kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan
tempat pelayanan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
kesehatan untuk verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
dirujuk. fasilitas kesehatan tempat tinggal.
yang dapat b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
 Puskesmas dikunjungi.
 Rumah sakit c. Berikan reinforcement positif atas
 Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
pendidikan
kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
60

fraktur panggul. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.


pengobatan fraktur
panggul dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.

Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
pemeliharaan kesehatan pertemuan 2x30 pertemuan 1x30 menit,
pada keluarga Bapak B, menit, Nenek N keluarga:
khususnya Nenek N mengkonsumsi 1. Mampu mengenal
kebutuhan diet dan masalah
mendemonstrasikan osteoporosis
modifikasi gaya dengan:
hidup untuk Menyebutkan Respon Osteoporosis a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
mengurangi resiko pengertian. verbal adalah proses diketahui keluarga mengenai pengertian
dampak bertahap osteoporosis.
osteoporosis. kehilangan masa b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
tulang yang pemahaman keluarga yang benar.
mempengaruhi c. Berikan informasi kepada keluarga
semua orang mengenai pengertian osteoporosis
dewasa dengan dengan menggunakan leaflet.
berbagai derajat d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
dan merupakan tentang materi yang disampaikan.
faktor predisposisie. Berikan penjelasan ulang tentang materi
lansia untuk yang belum dimengerti.
mengalami fraktur. f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
penyebab timbulnya verbal menyebutkan 3 dari diketahui keluarga mengenai penyebab
osteoporosis. 5 penyebab timbulnya osteoporosis.
osteoporosis: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
61

 Penurunan pemahaman keluarga yang benar.


hormon c. Berikan informasi kepada keluarga
estrogen mengenai penyebab osteoporosis
 Pertambahan dengan menggunakan leaflet.
usia d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
 Riwayat tentang materi yang disampaikan.
keluarga e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
 Diet rendah yang belum dimengerti.
kalsium dan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
vitamin D materi yang telah dijelaskan.
 Merokok dan g. Berikan reinforcement atas usaha
minum alkohol keluarga.
Menyebutkan tanda Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
dan gejala verbal menyebutkan 3 dari diketahui keluarga mengenai tanda dan
osteoporosis 6 tanda gejala gejala osteoporosis.
osteoporosis, yaitu:
b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Nyeri pada pemahaman keluarga mengenai tanda
tulang dan gejala yang benar.
 Kelainan bentuk c. Berikan informasi kepada keluarga
tulang mengenai tanda dan gejala osteoporosis
 Patah tulang dengan menggunakan leaflet.
 Penyembuhan d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
patah tulang tentang materi yang disampaikan.
lambat e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
 Postur bungkuk yang belum dimengerti.
 Kelelahan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengidentifikasi Respon Keluarga a. Tanyakan kepada keluarga apakah tanda
anggota keluarga verbal mengidentifikasi dan gejala osteoporosis dialami oleh
yang terkena Nenek N menderita anggota keluarga.
osteoporosis. osteoporosis b. Berikan reinforcement positif atas apa
berdasarkan tanda yang dikemukakan keluarga.
dan gejala.
62

2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga dengan
masalah kesehatan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan akibat Respon Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
osteoporosis. verbal menyebabkan 2 diketahui keluarga mengenai akibat
dari 4 akibat osteoporosis.
osteoporosis: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Tulang mudah pemahaman keluarga mengenai akibat
patah yang benar.
 Rasa nyeri c. Berikan informasi kepada keluarga
 Radang sendi mengenai akibat osteoporosis dengan
 Deformasi menggunakan leaflet.
d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengambil Respon Keluarga a. Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan untuk verbal mengatakan akan menyadari akan adanya masalah
mengatasi mengatasi osteoporosis dalam keluarga.
osteoporosis osteoporosis b. Bantu keluarga untuk memutuskan
merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil.
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan
osteoporosis,
63

dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat osteoporosis
osteoporosis. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan
osteoporosis, yaitu: osteoporosis dengan menggunakan
 Olahraga ringan leaflet.
yang teratur c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
(misal jalan materi yang telah dijelaskan.
cepat atau d. Berikan reinforcement atas usaha
jogging keluarga.
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu).
 Kurangi
konsumsi
kafein
 Tidak merokok
dan meminum
alkohol
 Jaga berat
badan ideal
 Lakukan
pemeriksaan
kepadatan
tulang
(BMD/Bone
Mineral
Density)
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga tentang
perawatan anggota verbal menyebutkan 2 dari cara perawatan osteoporosis.
keluarga yang 4 cara perawatan b. Beri kesempatan keluarga untuk
mengalami osteoporosis: bertanya.
 Suplemen c. Tanyakan kembali pada keluarga
64

kalsium tentang cara perawatan osteoporosis.


 Diet rendah d. Berikan reinforcement positif pada
purin (1500 keluarga.
kkal)
 Diet tinggi
kalsium (1500
mg) dan
vitamin D
 Terapi estrogen
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Diet tinggi kalsium Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet tinggi kalsium dan
dan vitamin D psikomotor mampu melakukan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
diet tinggi kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
untuk memenuhi kembali cara diet tinggi kalsium dan
kebutuhan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D, c. Berikan reinforcement positif terhadap
yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
 Sarapan: nasi,
tumis sayur
campur teri
medan, pepes
tahu, apel, susu
 Snack: lumpia
isi sayur
 Makan siang:
nasi, capcay
(kombinasi
brokoli, wortel,
dll), tempe,
65

papaya, yoghurt
 Makan malam:
nasi, sup sayur,
bakso ikan,
nanas.

Diet rendah purin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet rendah purin.
psikomotor mampu melakukan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
diet rendah purin, kembali cara diet rendah purin.
yaitu: c. Berikan reinforcement positif terhadap
 Sarapan: Nasi, kemampuan yang dicapai keluarga.
telur mata sapi,
tumis
wortel+labu,
susu
 Snack: pisang
 Siang: nasi, ikan
bakar, tempe
goreng, cah
sawi, papaya
 Malam: nasi,
semur ayam,
pepes tahu,
tumis kacang,
pisang
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
perawatan afektif melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
osteoporosis. perawatan osteoporosis.
osteoporosis b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh
keluarga.
4. Memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk
penderita
66

osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan cara Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi verbal mampu lingkungan untuk penderita
lingkungan untuk menyebutkan osteoporosis.
penderita minimal 1 dari 2 b. Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
osteoporosis. modifikasi untuk penderita osteoporosis.
lingkungan yang c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sesuai untuk kembali cara memodifikasi lingkungan.
penderita d. Tanyakan kepada keluarga materi yang
osteoporosis, yaitu: belum jelas.
 Mengatur e. Jelaskan kepada keluarga materi yang
jadwal harian belum dimengerti.
(activity daily f. Berikan reinforcement terhadap
living/ADL) kemampuan yang dicapai keluarga.
 Olahraga rutin
3 kali seminggu
Mendemonstrasikan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga cara
mengatur jadwal psikomotor mendemonstrasikan mengatur jadwal harian (activity daily
harian (activity cara mengatur living/ADL).
daily living/ADL). jadwal harian b. Demonstrasikan cara mengatur jadwal
(activity daily harian (activity daily living/ADL).
living/ADL). c. Motivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali apa yang
diajarkan mengenai pengaturan jadwal
harian (activity daily living/ADL).
d. Ulangi redemonstrasi jika keluarga
masih memerlukan.
e. Berikan reinsforcement positif atas
upaya keluarga
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
modifikasi afektif melakukan cara modifikasi lingkungan untuk anggota
lingkungan. modifikasi keluarga dengan osteoporosis.
lingkungan. b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
67

5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan Respon Keluarga dapat d. Diskusikan bersama keluarga mengenai
tempat pelayanan verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
kesehatan untuk fasilitas kesehatan tempat tinggal.
dirujuk. yang dapat e. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
 Puskesmas dikunjungi.
 Rumah sakit f. Berikan reinforcement positif atas
 Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
pendidikan
kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
osteoporosis. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan
68

osteoporosis
dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.
BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Mobilisasi merupakan salah satu aspek yang paling penting dari fungsi fisiologis
karena hal tersebut merupakan hal pokok untuk memelihara kemandirian. Pada lansia,
mobilisasi dipengaruhi oleh perubahan akibat proses menua dan faktor risiko. Perubahan
anatomis dan fisiologis akibat prosesn penuaan antara lain sistem skeletal yaitu
berkurangnya kekuatan otot, keterbatasan dalam gerak persendian dan menurunnya sistem
pendukung lain yang menambah resiko jatuh dan fraktur pada lansia seperti penurunan
penglihatan dan sistem saraf. Selain perubahan tersebut terdapat beberapa gangguan
mobilisasi yang umum terjadi pada lansia yakni fraktur dan jatuh, osteoporosis, dan
arthritis. Pengkajian sistem muskuloskletal diawali menanyakan riwayat kesehatan lansia,
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik. Intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan dalam pengelolaan kebutuhan mobilisasi lansia antara lain kompres, ROM,
penggunaan alat bantu jalan, serta diet rendah purin dan tinggi kalsium & vitamin D.
Pada kasus Nenek N (68) yang mengalami gangguan mobilisasi akibat sebelumnya
mengalami fraktur panggul sehingga berjalan dengan pincang, kaki kiri atropi dan
kontraktur serta kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan adalah kompres hangat didaerah nyeri akibat fraktur, latihan rentang
pergerakan sendi, diet tinggi kalsium rendah purin serta modifikasi lingkungan untuk
mengurangi risiko jatuh seperti menambah pencahayaan, membuat pegangan tangan, serta
menmbahkan karpet anti slip agar tidak licin.

4.2. Saran
Imobilitas merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia yang
dapat mendorong kearah konsekuensi fisiologis dan psikolgis yang serius. Perawat harus
mengkaji perubahan yang terjadi pada mobilisasi lansia akibat proses penuaan normal atau
kondisi patologis. Perawat juga perlu mengidentifikasi dan memasukan hal-hal yang secara
fisik dan struktural akan membatasi mobilisasi ke dalam pendidikan kesehatan. Pengkajian
secara hati-hati pada sistem muskuloskeletal dengan tetap menjaga privasi klien penting
bagi perawat untuk membantu lansia mendapatkan tingkat fungsional yang optimal.

69
31

Anda mungkin juga menyukai