Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTEK KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. J DENGAN HIPERTENSI


DI PERUMAHAN GRIYA MANUNGGAL SEJAHTERA RT.04 RW.07
DESA KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG

Oleh :

Yediya Kristama 201931040

PROGRAM STUDI PROFRSI NERS


STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. J DENGAN
HIPERTENSI DI PERUMAHAN GRIYA MANUNGGAL SEJAHTERA RT.04
RW.07 DESA KARANGTENGAH, KECAMATAN TUNTANG,
KABUPATEN SEMARANG

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.J
2. Usia : 50 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Alamat : Perumahan Griya Manunggal Sejahtera
RT.04 RW.07 Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kab. Semarang
6. Komposisi Anggota Keluarga : Keluarga inti

N Jenis Hubungan
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
o Kelamin dengan KK
Karyawan
1 Tn. J L Suami 50 SMA
Swasta
Karyawan
2 Ny. R P Istri 49 SMA
Swasta
Perguruan
3 Y L Anak 23 Mahasiswa
Tinggi
4 M L Anak 18 SMA Pelajar

Genogram
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Memiliki hubungan keluarga
: Tinggal dalam 1 rumah
: Anggota keluarga yang sakit

1. Tipe keluarga : keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan 2


orang anak
2. Suku bangsa :Jawa /Indonesia
3. Status sosial ekonomi keluarga : Pendapatan kepala keluarga 2,6 juta
perbulan dan untuk ibu bekerja juga memiliki penghasilan sendiri sebesar 2 juta.
Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga seperti, membayar listrik dan air
setiap bulan, kebutuhan makan sehari-hari, dan kebutuhan sekolah anak kedua.
4. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga jarang pergi bersama, hanya
sesekali, biasanya mereka pergi ke pemancingan dan makan bersama. Setiap hari
Tn. J sebelum dan setelah bekerja selalu memberi makan burung peliharaannya.
Tn. J hobi memelihara burung dan salah satu liburan yang ada dirumah
I. Riwayat tahap perkembangan keluarga

5. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Tn. S masuk pada tahap perkembangan keluarga ke VI dimana
Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga
sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri.
6. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Belum dapat memperluas siklus keluarga karena anak pertama belum
menikah, belum dapat membantu lansia dari pihak suami yaitu ayahnya.
7. Riwayat keluarga inti
Riwayat kesehatan selama 3 bulan terakhir, Tn. J kepala keluarga
menderita hipertensi dan Ny.R menderita hipotensi, kedua anaknya sehat
selama kurang lebih 3 bulan terakhir. Jika sakit hanya flu saja. Tn. J sudah
melaksanakan cara-cara hidup sehat untuk mencegah kekambuhan penyakit
hipertensinya salah satunya adalah mengenai masakan, menghindari masak
masakan yang asin dan berlemak. Jika salah satu anggota keluarga ada
yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas atau ke dokter keluarga, jarang
sampai ke rumah sakit.
8. Riwayat keluarga sebelumnya
Sebelumnya dalam keluarga pasien diketahui ada yang menderita
Hipertensi dari ayahnya. Dan kemudian menurun pada TN. J sendiri.
Untuk anggota keluarga yang lain penyakit yang sering dirasakan hanya
pusing, batuk, pilek dan sakit gigi.
Keterangan :
1 : Teras
II. Lingkungan 2 : Ruang tamu
3 : ruang Makan
Karakteristik rumah 4 : Kamar Mandi
Denah rumah : 5 : Kamar Tidur
6 : Ruang Keluarga
7 : Kamar tidur
8 : Dapur
9 : Gudang
s

2 7 9
3 6
4 8
5

Rumah pasien memiliki luas tipe 21. Tipe rumah permanen milik sendiri.
Sumber air : PDAM Memiliki 3 kamar, 2 kamar di lantai bawah dan ruang
tamu sedangkan 1 kamar di lantai atas. Selain kamar, di lantai bawah
terdapat dapur dan ruang makan. Terdapat ruang keluarga dan gudang
dilantai bawah. Terdapat 1 kamar mandi dilantai atas dan 1 ruang untuk
memelihara burung. Ada 4 buah sepeda motor yang diletakkan di ruang
tamu karena tidak terdapat garasi. Jumlah jendela ada 2 buah di lantai atas.
Terdapat septik tank di lantai bawah. Terdapat beberapa tanaman di teras
dan terdapat tempat sampah disamping rumah
9. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga sekitar sangat ramah dan saling gotong royong jika ada tetangga
yang sedang memliliki acara. Lingkungan komunitas padat penduduk. Tn. J
mengatakan komunitas sekitar memperhatikan kesehatan contohnya
diadakan kerja bakti setiap 2 minggu disekitar tempat tinggal dan ronda
malam setiap harinya.
10. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga belum pernah berpindah rumah ke tempat lain dari awal menikah
hingga sekarang.
11. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam interaksi dilingkungan pasien sangat aktif dalam mengikuti acara di
lingkungannya seperti arisan, rapat dan juga lainnya.
12. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 2 orang yaitu anak-anaknya. Tn. J
dan Ny. R termasuk sehat hanya saja tekanan darahnya yang tidak normal,
tidak ada keluhan kesehatan saat ini. Keluarga tidak memiliki fasilitas fisik
khusus untuk menunjang kesehatan. Tetapi keluarga mendukung penuh
untuk kesehatan masing-masing keluarga seperti jalan jalan setiap pagi. Dari
masyarakat juga saling mendukung kesehatan satu sama lain jika ada yang
sakit mereka akan membantu membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

III. Struktur keluarga


13. Pola komunikasi keluarga
Tn. J berkomunikasi dengan baik dengan anggota keluarga. Jika ada
permasalahan dalam keluarga, kepala keluarga akan dibicarakan bersama
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Masing-masing anak juga
berkomunikasi dengan orang tua secara baik dengan Bahasa Indonesia dan
Bahasa Jawa
14. Struktur kekuatan keluarga
Tn. J berperan sebagai kepala keluarga di. Ny. R sebagai ibu dan yang
mengatur segala urusan rumah terutama urusan anak-anaknya. Untuk
membuat sebuah keputusan adalah Tn, J sebagai kepala keluarga
15. Struktur peran keluarga
Peran formal :
a. Ayah : sebagai pencari nafkah
b. Ibu : sebagai pengasuh anak, sebagai pengatur keuangan
keluarga, sebagai ibu rumah tangga,
c. Anak-anak : membantu kegiatan harian keluarga,
Informal :
Tn. J sebagai tulang punggung dalam keluarga yang bertugas menafkahi
keluarga, Ny. R sebagai ibu rumah tangga, anak bertugas belajar.
16. Nilai dan norma keluarga
Tn. J dan Ny. R mengajarkan etika sopan santun, tata krama, dan ajaran
agama kepada anak-anaknya, serta mengajarkan bahasa Jawa Krama kepada
keluarga dan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan resmi, bukan tukang urut, tukang pijat apalagi dukun.
Jika ada tetangga yang sakit selalu dibudayakan untuk menjenguk.

IV. Fungsi keluarga

17. Fungsi afektif


Kepala keluarga sangat mendukung pilihan hidup anak-anaknya.
Contohnya saat ini anak pertama mereka ingin memilih perguruan tinggi,
keluarga mendukung dan sebisa mungkin membantu jika ada kebutuhan
kuliah yang belum terpenuhi dari hasil kerja anaknya sendiri.
Hubungan dalam keluarga tetap terjalin dengan baik anak-anak sangat
menghargai orang tua sebagai pengasuh dan kepala keluarga di rumah.
Untuk menjalin kearaban antar anggota keluarga mereka sering berkumpul
sekedar menonton tv bersama sepulang dari kegiatan masing-masing.

18. Fungsi sosialisasi


Ada beberapa aturan yang diterapkan dalam keluarga tersebut, anak-
anaknya diberi batas maksimal keluar malam pukul 22:00. Dan selalu
berpamitan setiap akan pergi dari rumah.
19. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui jika Tn. J menderita hipertensi. Tn. J sudah
mengetahui pengertian hipertensi, beberapa penyebab hipertensi, dan
cara perawatan agar tidak terjadi kekambuhan.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan Tn. J seperti membawa ke pelayanan kesehatan jika Tn. J
merasa tidak enak badan atau ada tanda-tanda kekambuhan.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga dan Tn. J sendiri sudah mampu merawat terkait penyakit
hipertensi. Seperti menghindari makanan asin, makanan yang banyak
mengandung minyak. Anak-anak Tn. J juga sering mengingatkan terkait
makanan untuk menjaga kesehatan ayahnya.
Keluarga juga menganjurkan untuk tidak stress karena ketika pasien
banyak pikiran sering kambuh penyakitnya.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
1. Suasana rumah tidak terdengar bising
2. Lantai tidak licin
3. Penerangan baik
4. Lingkungan nyaman dan aman
4. Aktif bersosialisasi dengan tetangga
5. Di rumah tidak ada fasilitas untuk olahraga
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga sudah memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sekitar
untuk merawat kesehatan pasien, seperti puskesmas, klinik, dan rumah
sakit. Keluarga lebih sering mengunjungi dokter keluarga dan
puskesmas.

V. Stress dan Koping Keluarga


20. Stressor jangka pendek
Jika terdapat permasalahan misalnya kerusakan alat-alat listrik dan air, Tn.
J dan anak-anak dapat menyelesaikan. Jika sudah diperbaiki akan tetapi
masih rusak maka akan memanggil ahli dalam listrik atau air.
21. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:
a. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. J mengatakan berdiskusi bila ada permasalahan keluarga
untuk mendapatkan jalan keluar.
b. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. J mendidik anaknya dengan baik tidak dengan kata kasar dan tidak
ada kekerasan didalam keluarga
VI. Pemeriksaan Fisik :

Tn. J Ny. R Y M
PF
(50 tahun) (49 tahun) (23 tahun) (18 tahun)
UMUM
Penampilan Umum
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
Cara Rapi dan Rapi dan Rapi dan Rapi dan Sesuai
berpakaian Sesuai Sesuai Sesuai
Kebersihan
Bersih Bersih Bersih Bersih
personal
Postur dan cara
Baik Baik Baik Baik
berjalan
Normal Normal Normal Normal
Bentuk dan
TB : 165 cm TB : 155 cm TB : 170 cm TB : 167 cm
ukuran tubuh
BB : 65 kg BB : 50 kg BB : 69 kg BB : 51 kg
TD : 150/100 TD : 100/60 TD : 130/80 TD : 110/70
mmHg mmHg mmHg mmHg
Tanda-tanda
N : 78 x/mnt N : 86 x/mnt N : 89 x/mt N : 100 x/mnt
vital
RR : 18 x/mnt RR : 16 x/mnt RR : 21 x/mnt RR : 20 x/mnt
Status mental dan cara berbicara :
Status emosi Stabil Stabil Stabil Stabil
Dapat Dapat Dapat Dapat
Orientasi berorientasi berorientasi berorientasi berorientasi
dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
Proses berfikir Proses berfikir Proses berfikir Proses berfikir
Proses berfikir
baik dan jelas baik dan jelas baik dan jelas baik dan jelas
Gaya berbicara Gaya berbicara
Gaya berbicara Gaya berbicara jelas. jelas.
jelas dan tidak jelas dan tidak
Gaya bicara
bebelit belit bebelit belit

PEMERIKASAAN KULIT
Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
Kuku
panjang panjang panjang panjang
Berwarna Berwarna Berwarna
Berwarna sawo
kuning langsat, sawo matang, sawo matang,
matang, tidak
Kulit tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka,
ada luka, turgor
turgor kulit turgor kulit turgor kulit
kulit elastis
elastis elastis elastis
PEMERIKSAAN KEPALA
Inspeksi :
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Bentuk
Bentuk Bentuk Bentuk
normochepal,
normochepal, normochepal, normochepal,
tidak ada
Bentuk & tidak ada bekas tidak ada bekas tidak ada bekas
bekas luka,
sensori luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada
tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
benjolan, tidak
ada penurunan ada penurunan ada penurunan
ada penurunan
fungsi sensori fungsi sensori fungsi sensori
fungsi sensori
Inspeksi : Inspeksi :
Inspeksi :
Bersih, Bersih, Inspeksi :
Bersih,
Rambut berwarna berwarna Bersih,
berwarna
hitam, hitam, berwarna hitam,
hitam
beruban, beruban,
Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
ananemis, ananemis, ananemis, ananemis, mata
mata simetris, mata simetris, mata simetris, simetris, sklera
sklera mata sklera mata sklera mata mata anikterik,
anikterik, anikterik, anikterik, reflex pupil (+)
reflex pupil (+) reflex pupil (+) reflex pupil (+)
Palpasi :
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran
TIO.
TIO. TIO. TIO.

Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Tampak bersih, Tampak bersih, Tampak bersih, Tampak bersih,
tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Hidung
tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tekan
tekan pada tekan pada tekan pada pada semua
semua sinus semua sinus semua sinus sinus

Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Inspeksi :
Simetris, tidak
Simetris, tidak
terdapat
terdapat Simetris, tidak Simetris, tidak
serumen dan
serumen dan terdapat terdapat
nanah
nanah serumen dan serumen dan
Palpasi :
Palpasi : nanah nanah
tidak ada nyeri
tidak ada nyeri Palpasi : Palpasi :
tekan
tekan tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan

Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Mulut sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi
rapi. rapi. rapi. rapi.

Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Leher
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid

Dada Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


(Pernafasan) tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
retraksi dada, retraksi dada, retraksi dada, retraksi dada,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
cuping hidung, cuping hidung, cuping hidung, cuping hidung,
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Vocal fremitus Vocal fremitus Vocal fremitus Vocal fremitus
sama kanan sama kanan sama kanan sama kanan dan
dan kiri dan kiri dan kiri kiri
Perkusi : Perkusi : Perkusi :
Bunyi sonor di Bunyi sonor di Bunyi sonor di Perkusi :
Bunyi sonor di
kedua lapang kedua lapang kedua lapang
kedua lapang
paru paru paru
paru
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
Auskultasi :
Bunyi Bunyi Bunyi
Bunyi vesikuler
vesikuler pada vesikuler pada vesikuler pada
pada lapang
lapang paru lapang paru lapang paru
paru

Dada
Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
(Cardiovaskul
er)

Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Perut tampak Perut tampak Perut tampak Perut tampak
buncit, tidak datar, tidak datar, tidak datar, tidak ada
ada luka/bekas ada luka/bekas ada luka/bekas luka/bekas luka,
luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada tidak ada cairan
cairan yang cairan yang cairan yang yang keluar dari
keluar dari keluar dari keluar dari umbilikus
umbilikus umbilikus umbilikus Auskultasi :
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Bising usus
Bising usus Bising usus Bising usus tidak terkaji
tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji Palpasi :
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Terdengar bunyi
Terdengar Terdengar Terdengar timpani di 4
bunyi timpani bunyi timpani bunyi timpani kuadran
di 4 kuadran di 4 kuadran di 4 kuadran
Perkusi : Perkusi : Perkusi : Perkusi :
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada nyeri
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan tekan
Tidak terkaji, Tidak terkaji,
Klien Klien
mengatakan mengatakan Tidak terkaji, Tidak terkaji,
Genetalia dan
tidak ada sudah
Anus
hemoroid menapose

Ekstremitas Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit


elastis, tidak elastis, tidak elastis, tidak elastis, tidak ada
ada luka ada luka ada luka luka
Klien
mengatakan
kaki tidak
CRT < 3 detik
merasa kebal
Sensitifitas
dan kesemutan
baik pada
CRT < 3 detik
benda halus
Sensitifitas
dan kasar
baik pada
benda halus
dan kasar
Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot

5 5 5 5 5 5 5 5
Ektremitas
5 5 5 5 5 5 5 5
Atas dan
Edema Edema Edema Edema
bawah
- - - -
- - - -
Simpulan hasil pemeriksaan fisik :
Dari hasil pemeriksaan fisik kesimpulannya semuanya normal namun untuk yang tanda -tanda vital Tn. J hasilnya
tinggi dengan hasil pemerikssaanya adalah TD: 150/100 mmHg
VII.Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Tn. J berharap penyakit hipertensinya cepat sembuh dan keluarga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

VIII. Analisis Data


No Data Penyebab Masalah
1 1. Tn. J mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 3 Ketidakefektifan Kesiapan
tahun yang lalu. kemampuan keluarga meningkatkan
2. Tn. J mengatakan biasanya tensinya tinggi jika memelihara manajemen
kelelahan dan banyak pikiran. lingkungan (fisik, kesehatan
3. Tn. J suka mengonsumsi gorengan sampai psikis, dan sosial)
sekarang.
4. 5 tahap perawatan keluarga :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
- Keluarga mengetahui jika Tn. J menderita
hipertensi. Tn. J sudah mengetahui pengertian
hipertensi, beberapa penyebab hipertensi (suka
makan asin, dan kecapekan), beberapa tanda
dan gejala Hipertensi (badannya lemas, pusing,
belakang lehernya kaku), cara perawatan agar
tidak terjadi kekambuhan yaitu seperti
pengaturan makan dengan mengurangi
konsumsi garam dan makan mentimun,
keluarga belum mengerti tentang komplikasi
yang terjadi karena Hipertensi.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan


untuk mengatasi masalah
- Keluarga mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan Tn. J seperti
membawa ke dokter keluarga berdasarkan
BPJS jika Tn. J merasa tidak enak..

c. Kemampuan keluarga merawat


- Keluarga dan Tn. J sudah mampu merawat
terkait penyakit hipertensi. Seperti
menghindari makanan asin, makanan yang
banyak mengandung minyak, untuk menjaga
kesehatannya. Tetapi Tn. J masih suka
mengonsumsi gorengan,
- Pasien masih mengkonsumsi obat Captopril
25mg jika merasa kelelahan dan keluarga
selalu mengingatkan untuk meminum obat jika
diperlukan.
- Keluarga juga menganjurkan untuk tidak stress
dan kecapekan karena ketika pasien sering
kecapekan dan sering banyak pikiran sehingga
sering kambuh penyakitnya.

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


- Suasana rumah tidak terdengar bising
- Lantai tidak licin
- Penerangan baik
- Lingkungan nyaman dan aman
- Aktif bersosialisasi dengan tetangga
- Di rumah tidak ada fasilitas untuk olahraga

e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan
- Keluarga sudah memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan sekitar untuk merawat
kesehatan pasien, seperti puskesmas, klinik
dokter keluarga, dan rumah sakit. Keluarga
sudah mendapat kartu asuransi kesehaan BPJS.
Keluarga lebih sering mengunjungi dokter
keluarga jika kondisinya sedang menurun.
DO :
1. Tn. J dapat menjawab pertanyan seputar
hipertensi meliputi pengertian, tanda gejala,
penyebab, akibat, dan cara mencegah.
2. TD : 150/100 mmHg
3. Tn. J masih bisa melakukan aktivitas secara
mandiri.
VII. Prioritas Masalah
Dx : Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
N
Kriteria Skor Bobot Ket Total Pembenaran
o
1 SIFAT MASALAH Tn. J masih sering kontrol ke dokter
Skala : keluarga, masih mengonsumsi obat
a. Tidak/kurang 3 Captopril, TD : 150/100 mmHg.
sehat/akttual 1 3/3x1= 1 1
b. Ancaman kesehatan/Resiko 2
c. Keadaan sejahtera/Potensial 1

2 KEMUNGKINAN MASALAH Tn. J memiliki HT sudah 3 tahun, masih


DAPAT DIUBAH sering konsumsi gorengan, sering kecapekan
Skala : karena pekerjaan
a. Mudah diubah 2
1 1/2x2= 1 1
b. Sebagian dapat diubah 1
c. Tidak dapat/sulit untuk
diubah 0

3 POTENSIAL MASALAH 1 1/3x1= 0,3 0,3 Potensial masalah yang dialami terhitung
UNTUK DICEGAH masih rendah, karena Tn. J tidak mengalami
Skala : gangguan dalam beraktivitas dan tidak
a. Tingkat keparahan dari 3 mengalami keluhan.
penyakit : Tinggi
b. Tingkat keparahan dari 2
penyakit: Sedang
c. Tingkat keparahan dari
penyakit:Rendah 1

4 MENONJOLNYA MASALAH Keluarga menyadari perlunya perawatan


Skala : hipertensi karena keluarga beranggapan
a. Masalah berat harus segera bahwa kesehatan itu penting, dan harus
ditangani diobati dan mengantisipasi agar tidak terjadi
b. Ada masalah tetapi tidak kekambuhan
1 1/2x1= ½ ½
perlu ditangani 2 .
c. Ada masalah tetapi tidak
dirasakan 1

0
TOTAL SKOR 2,8
VIII. Rencana Asuhan Keperawatan

DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN

KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI

00215 Ketidakefektifa Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x 5602 Pengajaran: Proses Penyakit
n Pemeliharaan pertemuan, masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan Monitor :
Kesehatan Kesehatan teratasi dengan kriteria hasil : 1. Kaji tingkat pengetahuan
3107 D : Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku pasien terkait proses
K : Manajemen Diri penyakit yang spesifik.
Manajemen Diri : Hipertensi 2. Review pengetahuan pasien
Indikator A T mengenai kondisinya.
(310701) 3 5 Mandiri :
Memantau Terkadang Selalu memantau 3. Berikan ketenangan terkait
tekanan darah saja tekanan darah. kondisi pasien.
(310705) 5 5
4. Diskusikan pilihan terapi/
Menggunaka selalu selalu minum obat
penanganan.
n obat-obatan minum
5. Anjurkan untuk rutin
sesuai resep obat
(310714) 3 4 kontrol ke dokter/pelayanan
Kadang kesehatan.
Membatasi mengurangi
asupan garam makanan asin Edukasi :
1803 6. Berikan pendidikan
(310719) 2 4 kesehatan mengenai proses
Membatasi sering hanya 2 gelas saja penyakit, yang meliputi :
konsumsi minum tiap hari a) Pengertian hipertensi.
Kafein teh b) Jenis-jenis hipertensi.
c) Tanda dan gejala
D : Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku
hipertensi.
K : Pengetahuan tentang Kesehatan
d) Faktor yang
Pengetahuan : Proses Penyakit
mempengaruhi
Indikator A T
(180303) 3 5 hipertensi.
Faktor Pengetahua Pasien dapat e) Cara pencegahan
penyebab n pasien mengetahui faktor hipertensi.
1837 dan faktor terbatas penyebab f) Cara perawatan
yang hipertensi hipertensi.
berkontribusi Kolaborasi :
(180306) 3 5 7. Lanjutkan konsumsi obat
Tanda dan Pengetahua Pasien dapat Captopril 25 mg.
gejala n pasien mengetahui tanda
penyakit terbatas dan gejala Pengajaran:
penyakit Prosedur/Perawatan
Monitor :
D : Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku 8. Monitor tekanan darah
K : Pengetahuan tentang Kesehatan pasien setiap pertemuan.
Pengetahuan : Manajemen Hipertensi Mandiri :
Indikator A T 9. Batasi konsumsi garam
(183701) 3 5
5618 10. Batasi konsumsi teh
Kisaran normal 150 110-120 mmHg
Mandiri Aplikasi Jurnal :
TD sistolik mmHg
(183702) 4 5 11.Berikan terapi rendam kaki
Kisaran normal 90 mmHg 70-80 mmHg air hangat
TD diastolic 12. Berikan terapi musik
klasik

Anda mungkin juga menyukai