Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

L
DENGAN POST UNWANTED PREGNANCY PADA NY.P
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKOPAN KOTA MAGELANG

Artialita Harda Oktaviani1), Pramono Giri Kriswoyo2), Moh. Hanafi3), Adi Isworo4)

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIII Keperawatan Magelang


Jln. Perintis Kemerdekaa, Kramat Utara, Magelang Utara, Kota Magelang,
Jawa Tengah. Kode Pos 56115
E-mail: artialitaoktaviani@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang : Kehamilan tidak diinginkan (Unwanted Pregnancy) terjadi dikarenakan suatu
sebab sehingga keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi
tersebut. Dampak negatif antara lain, abortus, kematian ibu-bayi, lahir prematur, malnutrisi,
masalah psikologis. Dampak sosial bisa dikeluarkan dari sekolah, perceraian dini, ketegangan
mental, kebingungan akan peran sosial, tekanan dari masyarakat. Upaya untuk mengurangi
angka terjadinya unwanted pregnancy, salah satunya memberikan edukasi dan sosialisai dini
tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi kepada para remaja. Tujuan : Agar mampu
menanamkan pada diri masing-masing sejak awal bahwa menjaga kesehatan reproduksi itu
sangat penting. Metode : Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode
deskriptif yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat ini. Kriteria yang
harus dipenuhi klien dengan masalah kehamilan diluar nikah atau kehamilan yang tidak
diinginkan, klien dan keluarga mampu berkomunikasi dengan baik, klien bersedia menjadi
responden. Hasil : Pasien bernama Ny. P berjenis kelamin perempuan, berusia 20 tahun,
pendidikan terakhir SMA. Klien tidak bekerja. Ny.P merupakan klien dengan kehamilan tidak
diinginkan. Diketahui Ny. P memang sudah hamil terlebih dahulu, baru dinikahkan. Klien
mengaku melakukan hubungan intim atas dasar saling suka. Awalnya pasangannya tidak mau
menerima kehamilan tersebut. Kesimpulan : Hasil diatas menunjukan unwanted pregnancy
dapat menimbulkan berbagai dampak bagi klien dan keluarga
Kata kunci : unwanted pregnancy, abortus, tekanan dari masyarakat, kesehatan reproduksi

ABSTRACT
Background : Unwanted Pregnancy occurs due to a cause so that its existence is undesirable by one or
both prospective baby parents. Negative impacts include abortion, maternal-infant death, premature
birth, malnutrition, psychological problems. Social impacts can be excluded from school, early divorce,
mental tension, confusion about social roles, pressure from the community. Efforts to reduce the number
of unwanted pregnancies, one of which provides early education and socialization about the importance
of maintaining reproductive health for adolescents. Objective : To be able to instill in each of them from
the start that maintaining reproductive health is very important. Method : The method used in this case
study is a descriptive method that is carried out to obtain information about the current situation. Criteria
that must be fulfilled by clients with problems outside pregnancy or unwanted pregnancies, clients and
families are able to communicate well, clients are willing to become respondents. Result : Patient named
Ny. P is female, 20 years old, senior high school education. The client doesn't work. Ny.P is an unwanted
pregnancy client. Known Mrs. P is already pregnant first, then married. Clients claim to have intimate

1
relationships on the basis of mutual love. Initially his partner did not want to accept the pregnancy.
Conclusion : The above results show that unwanted pregnancy can have various impacts on clients and
families
Keywords : unwanted pregnancy, abortion, community pressure, reproductive health

A. PENDAHULUAN Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada


Kehamilan tidak diinginkan (Unwanted Oktober 2013, memaparkan bahwa sekitar
Pregnancy) adalah yang terjadi dikarenakan 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan
suatu sebab sehingga keberadaannya tidak hubungan seks di luar nikah . 20% dari 94.270
diinginkan oleh salah satu atau kedua calon perempuan mengalami hamil di luar nikah
orang tua bayi tersebut (Kusmiran, 2011 p.36). berasal dari kelompok usia remaja dan 21%
Menurut WHO, remaja merupakan anak diantaranya pernah melakukan aborsi.
yang telah mencapai usia 11-19 tahun untuk Hasil dari Badan Pusat Statistik di Kota
perempuan dan 12-20 tahun untuk laki-laki. Magelang, dikemukakan di Kecamatan
Dalam beberapa dekade terakhir, sebanyak 16 Magelang Selatan merupakan wilayah paling
juta anak berusia 15 sampai 19 tahun luas diantara Magelang Utara dan Magelang
melahirkan setiap tahunnya atau setara dengan Tengah, pada tahun 2016 terdapat 309 ibu
11% dari total jumlah kelahiran di dunia, yakni hamil, sejumlah 190 orang (61,5%) masuk
49 per 1.000 perempuan. Sebagian besar dalam kategori risiko tinggi. Salah satu risiko
kelahiran ini (95%) terjadi di negara-negara tinggi kehamilan remaja di bawah usia 20 tahun
berpendapatan rendah sampai sedang. yaitu sebanyak 25 orang (13,2%). Pada tahun
Kehamilan remaja telah menjadi masalah 2019 di Puskesmas Kerkopan Kota Magelang
kesehatan yang penting di kalangan remaja tidak tercatat ada 1 orang mengalami kehamilan
hanya terjadi pada negara berkembang saja diluar nikah.
seperti di Asia, tetapi pada sejumlah negara- Unwanted pregnancy menjadi masalah
negara maju seperti Amerika Latin, Karibia, Sub ketika saat mengandung maupun setelah
Sahara Afrika serta di negara berpenghasilan melahirkan. Dampak negatif akibat hal ini
tinggi lainnya juga mempunyai banyak kasus antara lain, abortus, kematian ibu-bayi,
kehamilan di luar pernikahan (WHO, 2014). kelahiran bayi dengan berat badan rendah, lahir
Menurut laporan Survei Demografi dan prematur, malnutrisi, kurangnya ANC, tindakan
Kesehatan Indonesia (SDKI) (2017), medis terlambat, selain itu juga dapat
dikemukakan bahwa 2,3 persen perempuan di menimbulkan masalah psikologis, yakni
usia 15-25 tahun menikah pertama kali pada kesepian, perasaan malu, merasa bersalah,
umur kurang dari 15 tahun dan 23,5 persen depresi, perasaan marah, kecewa. Dampak
perempuan menikah pada umur 15-19 tahun. sosial yang mungkin terjadi yaitu bisa
Hasil dari analisa data Susenas 2012 pada dikeluarkan dari sekolah, perceraian dini,
Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) terdapat ketegangan mental, kebingungan akan peran
penurunan perkawinan usia anak sebelum 16 sosial, tekanan dari masyarakat yang mencela
tahun di antara tahun 2010 dan 2012, dari 5,9 dan menolaknya, di kucilkan dari masyarakat
persen di tahun 2010 menjadi 5,4 persen pada menimbulkan kehilangan percaya dirinya.
tahun 2012. Sementara perkawinan anak usia Kehamilan diluar nikah sampai saat ini
kurang dari 18 tahun menunjukan prevalensi belum menemukan titik terang secara baik.
lebih tinggi sehingga mengalami sedikit Faktor pendukung dalam masalah ini, yaitu
kenaikan, dari 24,5 persen di tahun 2010 kurang pengetahuan tentang kesehatan
menjadi 25,0 persen di tahun 2012. reproduksi, pergaulan bebas tanpa kendali orang

2
tua sehingga remaja merasa bebas untuk terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa
melakukan apa saja sesuai keinginannya. dilakukan secara sistematis dan lebih
Sebagai tenaga kesehatan saat menemukan menekankan pada data faktual daripada
kasus seperti ini hendaknya bersikap bersahabat, penyimpulan. Fenomena disajikan secara apa
mampu memberikan konseling pada remaja adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak
serta keluarganya. Mampu memberikan mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa
alternatif penyelesaian masalah, antara lain fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu
diselesaikan secara kekeluargaan, segera penelitian jenis ini tidak memerlukan adanya
menikah, konseling kehamilan dan persalinan, suatu hipotesis.
pemeriksaan sesuai standar, bila ada gangguan Berdasarkan metode tersebut, data yang di
kejiwaan segera dirujuk ke psikiater, bila ada dapat oleh penulis akan disusun dalam bentuk
risiko tinggi kehamilan rujuk ke SpOG, bila pemaparan kasus serta menggunakan
tidak menikah anjurkan pada keluarga supaya pendekatan proses keperawatan dengan
menerima dengan baik. memfokuskan tindakan pada salah satu masalah
Sebagai tenaga kesehatan untuk mencegah penting di lingkup keluarga yang sudah dipilih
atau mengurangi angka terjadinya unwanted yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
pregnancy ada upaya yang mampu dilakukan, masalah Kehamilan Tidak Diinginkan Di
salah satunya memberikan edukasi dan sosialisai Wilayah Kerja Puskesmas Kerkopan Kota
dini tentang pentingnya menjaga kesehatan Magelang.
reproduksi kepada para remaja, misalnya saat di Kriteria yang harus dipenuhi klien dengan
SMA, di lingkungan karangtaruna desa. masalah kehamilan diluar nikah atau kehamilan
Tujuannya agar mampu menanamkan pada diri yang tidak diinginkan, klien dan keluarga
masing-masing sejak awal bahwa menjaga mampu berkomunikasi dengan baik, klien
kesehatan reproduksi sejak awal itu sangat bersedia menjadi responden.
penting. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan 2019 di di Puskesmas Kerkopan Kota
salah satunya memberikan promosi kesehatan, Magelang. Untuk membuat penelitian berjalan
agar keluarga mampu mengenali masalah, lancar, diperlukan beberapa cara serta teknik
sehingga diharapkan dapat menerima dan pengumpulan data tertentu. Teknik
merawat secara tepat. pengumpulan data yang dilakukan penulis
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti antara lain wawancara, studi dokumentasi,
tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah observasi dan pemeriksaan fisik. Instrumen
dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga penelitian merupakan alat bantu yang dipilih
Tn. L dengan masalah Post Unwanted dan digunakan dalam melakukan kegiatan untuk
Pregnancy pada Ny. P di Wilayah Kerja mengumpulkan data supaya kegiatan penelitian
Puskesmas Kerkopan Kota Magelang” menjadi sistematis dan mudah (Nursalam,
2015). Alat atau instrumen yang digunakan
B. METODE dalam pengumpulan data yaitu lembar/format
Metode yang digunakan dalam studi kasus pengkajian keperawatan keluarga, alat tulis dan
ini adalah metode deskriptif yang dilakukan alat kesehatan (tensi meter, stetoskop).
untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
saat ini. C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Nursalam (2015, p.160) Penelitian Peneliti akan menjabarkan hasil penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sesuai tahapan keperawatan, sebagai berikut:
(memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang
3
1. Pengkajian minggu, haid terakhir bulan Oktober 2018.
Pengkajian pada Ny. P dengan Menurut pengkajian bersama ibu bidan
unwanted pregnancy dilakukan pada hari setempat, ketika hendak meminta surat
Selasa 5 Februari 2019 pukul 17.00 WIB pengantar nikah, kemudian akan dilakukan
dan hari Rabu 6 Februari pukul 10.00 WIB, check urine lalu di suntik TT untuk PP test,
bertempat tinggal di wilayah kerja hasilnya positif. Usia kehamilan saat itu 2
Puskesmas Kerkopan. Diperoleh data bulan. Setelah dikaji lebih dalam kepada
termasuk dalam keluarga inti (nuclear klien dan keluarga didapatkan bahwa Ny. P
family), dengan anggota keluarga terdiri memang sudah hamil terlebih dahulu, baru
dari 5 orang yaitu Tn.L (51 tahun) sebagai dinikahkan. Klien melangsungkan
kepala keluarga, Ny.M (49 tahun) sebagai pernikahan pada 19 Desember 2018,
isteri, Tn.A (24 tahun) sebagai menantu, mengaku melakukan hubungan intim atas
Ny.P (20 tahun) sebagai klien dan An.B (18 dasar saling suka, tetapi tidak berfikir jika
tahun) sebagai anak. akan terjadi kehamilan. Awalnya orangtua
Keluarga ini berasal dari suku Jawa, klien merahasiakan kehamilan anaknya
bahasa komunikasi sehari-hari kepada orang lain dan warga sekitar.
menggunakan Indonesia dan Jawa. Semua Pasangannya awalnya tidak mau menerima
anggota beragama Islam, tidak terlambat kehamilan tersebut, kemudian orangtua
menjalankan kewajibannya sebagai seorang klien meminta untuk menikahi anaknya
muslim. Tidak ada adat istiadat yang sehingga mau untuk bertanggung jawab. Ia
bertentangan dengan kesehatan. mengatakan senang karena pasangannya
Penghasilan Tn. L rata-rata per bulan mau bertanggung jawab, dirinya tidak
Rp 2.500.000, termasuk hasil kerja merasa malu, takut maupun khawatir atau
menantunya sebagai karyawan swasta di bersalah karena melakukan hubungan itu
rumah makan, terkadang anak pertamanya atas dasar suka sama suka.
juga memberikan uang. Uang tersebut ntuk Hasil dari pengkajian lingkungan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa didapatkan, rumah yang ditempati
ditabung sebagian. merupakan milik sendiri dengan jenis
Tahap perkembangan termasuk tahap bangunan permanen. Luas bangunan 80 m2
keluarga dengan anak dewasa, yaitu dengan panjang 10 m x lebar 8 m. Rumah
orangtua harus merelakan anak untuk pergi terbuat dari tembok batubata yang sudah
dari rumah dengan tujuan tertentu, dicat. Lantainya terbuat dari keramik
membantu dan mempersiapkan anak untuk sedangkan langit-langitnya terpasang ternit
hidup mandiri, menjaga keharmonisan dicat putih. Terdapat 7 ruangan terdiri dari
dengan pasangan, memperluas menjadi 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 3
keluarga besar. Tahapan perkembangan kamar tidur, 1 kamar mandi disertai
sebelumnya telah terpenuhi. jamban, dapur, tempat jemur pakaian.
Riwayat kesehatan keluarga Tn. L tidak Ventilasi baik, terpasang jendela di ruang
ditemukan anggota memiliki riwayat tamu dan disetiap kamar. Angin sinar
penyakit menurun maupun menular. matahari dapat masuk mesikipun ada
Apabila ada yang sakit ringan cukup beberapa ruang yang tidak mendapatkan
membeli obat di warung, tetapi jika tidak sinar. Penerangan pada malam hari
kunjung sembuh diperiksakan ke menggunakan lampu listrik. Keadaan
Puskesmas terdekat. Ny.P merupakan klien rumah cukup bersih dan rapi. Sampah
dengan kehamilan tidak diinginkan. biasanya ditampung dahulu, kemudian
Diketahui saat ini kehamilan berusia 18 dibuang ke tempat pembuangan umum.
4
Limbah kamar mandi masuk ke saptic tank dibawa ke pelayanan kesehatan. Ketika
di belakang rumah berjarak sekitar 5 meter. orangtua klien tau kehamilan Ny. P,
Sumber air bersih untuk sehari-hari orangtua segera menikahkannya.
menggunakan PDAM. Jarak antar tetangga Kemampuan merawat Ny. P belum
ada sela lahan kosong 1-2 meter, ada tepat, karena mekanisme koping belum
pekarangan cukup luas. efektif, perawatan masih secara umum ibu
Keluarga Tn. L tinggal di hamil pada umumnya, belum berfokus pada
perkampungan padat penduduk, hubungan status klien dengan kehamilan sebelum
sosial antar warga baik. Tetangga disekitar menikah dan berisiko karena Hb 11 gr/dL.
saling bantu membantu. Seluruh anggota Kemampuan memelihara lingkungan
berasal dari Magelang. Alat transportasi sudah dilakukan cukup baik. Dalam
menggunakan sepeda motor. Semuanya anggota keluarga tidak ada yang merokok
saling menyayangi, hubungan sosial dengan di dalam rumah. Di lingkungan sekitar tidak
warga terjalin baik. mengonsumsi minuman keras dan penataan
Komunikasi antar masyarakat terjalin perabut rumah tertata rapi, tidak berisiko
baik, menggunakan bahasa Jawa dan terjadi cidera.
Indonesia. Pengambilan keputusan Kemampuan menggunakan fasilitas
didominasi oleh Tn. L, jika ada kesehatan dan pelayanan kesehatan sudah
permasalahan selalu diselesaikan bersama mampu memanfaatkan dengan baik.
hingga menemukan jalan keluar terbaik. Terbukti jika ada salah seorang anggota
Hidup dalam nilai-norma budaya Jawa keluarga sakit akan segera dibawa ke
sehingga timbul perasaan saling pelayanan kesehatan terdekat.
menghormati, menyayangi, tolong Stressor jangka pendek yang dihadapi
menolong, saling mendukung. Apabila ada saat ini merasa khawatir jika ada anggota
yang mengeluh sakit akan segera dibelikan mengeluhkan kesehatannya. Kemampuan
obat lalu segera dibawa ke Puskesmas berespon pada situasi tersebut dengan cara
untuk diperiksa jika tidak kunjung sembuh. menangani masalah kesehatan secara
Pengkajian fungsi perawatan kesehatan, mandiri maupun bantuan pelayanan
kemampuan mengenal masalah kesehatan, kesehatan. Stressor jangka panjang yang
keluarga mengetahui bahwa Ny. P sedang dihadapi, keluarga khawatir jika kehamilan
hamil sebelum menikah. Klien mengatakan Ny. P terjadi sesuatu, berharap selalu baik-
sedikit banyak tahu tentang kehamilan, baik saja. Kemampuan dalam beresponnya
belum paham tentang persiapan di trimester berusaha menyesuaikan diri, ingin
akhir, ketika melahirkan dan setelahnya, mewujudkan kesehatan secara utuh, tidak
belum paham bagaimana cara perawatan ada masalah lagi. Strategi koping ketika ada
bayi baru lahir. Ingin lebih tahu tentang masalah biasanya diselesaikan secara
risiko yang kemungkinan terjadi serta gizi musyawarah sampai menemukan jalan
kehamilan agar dapat lebih dapat keluar terbaik serta selalu berdoa kepada
mengontrol makanan konsumsinya. Tuhan agar diberikan kemudahan setiap
Kemampuan mengambil keputusan menghadapi masalah. Strategi adaptasi
sudah dilakukan dengan tepat. Apabila ada fungsional pengendalian masalah
anggota keluarga sakit biasanya segera diselesaikan secara bersama, keputusan
diobati dibelikan obat warung atau apotek, ditentukan. Tidak menggunakan cara
jika belum ada perubahan akan segera disfungsional, seperti kekerasan.

5
Harapan keluarga agar selalu diberikan 4) Berikan petanyaan seputar
kesehatan. Untuk petugas kesehatan, kehamilan pada klien dan
keluarga berharap dapat mendapatkan keluarganya.
informasi lebih bnyak tentang masalah b. Defisien pengetahuan berhubungan
kesehatan sehingga membantu dengan ketidakmampuan keluarga
menyelesaikan mencegah terjadinya merawat anggota yang sakit.
masalah kesehatan pada anggota keluarga Setelah dilakukan tindakan
yang lain. keperawatan berupa pendidikan
2. Diagnosa Keperawatan kesehatan selama 1x30 menit
Setelah dilakukan pengkajian kemudian diharapkan masalah defisien
dilakukan analisa data dengan sistem pengetahuan dapat teratasi dengan
skoring untuk mendapatkan prioritas kriteria hasil :
masalah. Hasil skoring menunjukkan - Dapat mengetahui tentang
diagnosa prioritas yang muncul yaitu : perawatan kesehatan kehamilan
risiko ketidakmampuan menjadi orangtua berisiko anemia, gizi dan nutrisi
berhubungan dengan ketidakmampuan yang harus terpenuhi.
keluarga mengenal masalah kesehatan Rencana tindakan :
kehamilan dengan total skoring 4 dan 1) Kaji tingkat pengetahuan klien dan
keluarga tentang perawatan
defisien pengetahuan berhubungan dengan
kehamilan berisiko
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
2) Berikan reinforcement positif
yang sakit dengan total skoring 4 .
terhadap penjelasan
3. Rencana Keperawatan 3) Berikan pendidikan tentang cara
a. Risiko ketidakmampuan menjadi mengatasi anemia pada kehamilan
orangtua berhubungan dengan serta nutrisinya
ketidakmampuan keluarga mengenal 4) Minta untuk mendemonstrasikan
masalah kesehatan kehamilan. ulang
Setelah dilakukan tindakan 4. Implementasi Keperawatan
keperawatan berupa pendidikan Implementasi keperawatan dilakukan
kesehatan selama 1x30 menit pada keluarga Tn. L tanggal 7 Februari
diharapkan masalah risiko 2019 pukul 10.00 WIB. Tindakan
ketidakmampuan menjadi orangtua keperawatan dilakukan dengan
tidak menjadi masalah aktual dengan mendiskusikan bagaimana reaksi klien
kriteria hasil : terhadap kehamilan, memberitahu tentang
- Dapat mengetahui tentang koping yang efektif (keluarga memberikan
perawatan kehamilan dan cara dukungan secara moril dan materiil),
perawatan bayi baru lahir. memberikan penyuluhan menggunakan
Rencana tindakan : media leaflet tentang perawatan bayi baru
1) Diskusikan reaksi klien terhadap lahir secara tepat. Mengkaji tingkat
kehamilan pengetahuan tentang perawatan kehamilan
2) Beritahu mengenai ketrampilan berisiko, memberikan reinforcement positif
koping tambahan untuk (berupa pujian terhadap tingkat
digunakan klien dan keluarga pengetahuan klien dan keluarga) terhadap
3) Berikan pendidikan kesehatan penjelasan, memberikan pendidikan tentang
tentang perawatan bayi baru lahir cara mengatasi anemia pada kehamilan

6
serta nutrisinya, meminta untuk pertanyaan, menjelaskan ulang tentang
mendemonstrasikan ulang. cara mencegah anemia.
5. Evaluasi Keperawatan A : Sudah mengetahui tentang cara
Evaluasi dilakukan selama 2 hari yaitu hari mencegah anemia pada kehamilan
Kamis dan Jum’at. Hasil evaluasi selama 2 P : Motivasi untuk selalu menjaga
hari sebagai berikut : kesehatan dan mempertahankan
a. Hari Kamis, 7 Februari 2019 pukul lingkungan agar tetap sehat.
10.30 WIB b. Hari Jum’at, 8 Februari 2019 pukul
Evaluasi tindakan keperawatan 10.00 WIB
risiko ketidakmampuan menjadi Evaluasi tindakan keperawatan
orangtua berhubungan dengan risiko ketidakmampuan menjadi
ketidakmampuan keluarga mengenal orangtua berhubungan dengan
masalah kesehatan kehamilan. ketidakmampuan keluarga mengenal
S : Keluarga mengatakan klien dan masalah kesehatan kehamilan.
semua anggota menerima kehamilan S : Keluarga klien mengatakan
Ny. P dengan baik serta menerima kehamilan Ny. P, sudah
menyayanginya. Klien siap menerima paham tentang cara perawatan bayi
perubahan peran (menjadi orang tua) baru lahir
O : Keluarga tampak antusias, aktif saat O : Klien dan keluarga tampak antusias
berdiskusi, mampu menjelaskan dan saat berdikusi serta mampu
menjawab pertanyaan menjelaskan, menjawab pertanyaan
A : Klien sedikit banyak sudah dengan baik
mengetahui cara perawatan kehamilan A : Masalah risiko ketidakmampuan
dan perawatan bayi baru lahir menjadi orangtua berhubungan dengan
P : Motivasi untuk melakukan ketidakmampuan mengenal masalah
perawatan secara tepat dan kesehatan kehamilan teratasi sehingga
meningkatkan koping (dukungan tidak menjadi actual
keluarga) P : Motivasi untuk mempertahankan
Evaluasi tindakan keperawatan dan meningkatkan cara perawatan
defisien pengetahuan berhubungan secara tepat.
dengan ketidakmampuan keluarga Evaluasi tindakan keperawatan
merawat anggota yang sakit. defisien pengetahuan berhubungan
S : Keluarga kilen mengatakan paham dengan ketidakmampuan keluarga
tentang cara perawatan kehamilan merawat anggota yang sakit.
berisiko, cara mencegh anemia pada S : Klien dan keluarga mengatakan
kehamilan. Klien akan selalu menjaga paham tentang cara perawatan
makanan yang dikonsumsinya juga kehamilan berisiko, cara mencegah
selalu melakukan pemeriksaan ANC anemia kehamilan
rutin, mulai senang karena sudah mulai O : Klien dan keluarga memperhatikan,
merasakan gerakan janin tampak antusias saat diberikan
O : Klien dan keluarga memperhatikan, penyuluhan, mampu menjawab
tampak antusias saat diberikan pertanyaan, menjelaskan ulang tentang
penyuluhan, mampu menjawab cara mencegah anemia.

7
A : Masalah defisiensi pengetahuan merelakan anak pertamanya pergi dari
berhubungan dengan ketidakmampuan rumah untuk membina rumah tangga
merawat anggota yang sakit teratasi dengan pasangannya, sudah mempersiapkan
P : Motivasi untuk selalu menjaga anaknya untuk hidup mandiri, selalu
kesehatan, mempertahankan menjaga keharmonisan dengan
lingkungan agar tetap sehat pasangannya.
Pengkajian Ny. P didapatkan masalah
D. PEMBAHASAN unwanted pregnancy terjadi karena
Berikut penulis akan membahas tentang kecelakaan berpacaran sehingga terjadi
kesenjangan antara teori dan kenyataan dari kehamilan sebelum menikah. Saat menikah,
masalah yang muncul selama melaksanakan kehamilan sudah memasuki usia dua bulan.
asuhan keperawatan pada Ny. P dengan Klien mengaku ketika melakukan hubungan
unwanted pregnancy di Wilayah Kerja intim atas dasar saling suka, tidak berfikir
Puskesmas Kerkopan Kota Magelang. akan terjadi kehamilan. Awalnya orangtua
Asuhan keperawatan keluarga merupakan klien merahasiakan kehamilannya kepada
suatu rangkaian kegiatan, diberikan melalui orang lain dan warga sekitar. Pasangannya
praktek keperawatan, untuk membantu awalnya tidak mau menerima kehamilan
menyelesaikan masalah kesehatan tersebut, kemudian orangtua klien meminta
menggunakan pendekatan proses untuk menikahi anaknya sehingga mau
keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa untuk bertanggung jawab. Ny. P
keperawatan, perencanaan, implementasi mengatakan senang karena pasangannya
dan evaluasi tindakan keperawatan mau bertanggung jawab, dirinya tidak
(Muhlisin, 2012). merasa malu, takut maupun khawatir atau
Penulis telah melakukan pengkajian di bersalah karena melakukan hubungan itu
rumah Tn. L mengenai data umum individu dengan persetujuan keduanya. Berdasarkan
dan keluarga. Dalam mengumpulkan data, terdapat kesenjangan antara teori
informasi penulis menggunakan teknik dengan data yang ditemukan, dalam teori
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, Kusmiran (2012) mengatakan pelaku akan
pemeriksaan fisik sesuai teori Achjar merasa malu, khawatir, takut, memiliki
(2010); Padila (2015). Diperoleh data Ny. P perasaan bersalah dan beban moral-sosial.
berumur 20 tahun memiliki masalah Unwanted pregnancy terjadi karena
kehamilan tidak diinginkan. Keluarga Tn. L kebebasan berteman dan berpacaran,
merupakan tipe nuclear family terdiri atas pergaulan bebas tanpa kedali orangtua
suami, isteri dan anak. Hal ini sesuai menyebabkan remaja bebas melakukan
dengan teori Aderson Carter (dalam keinginannya sehingga terjadi tindakan
Muhlisin, 2012). asusila yang menyebabkan kehamilan
Tahap perkembangan keluarga Tn. L sebelum menikah serta minimnya
memasuki tahap dengan anak usia dewasa. pengetahuan sesuai dengan pendapat
Menurut Muhlisin (2012) tahap ini, Widyastuti (2015).
orangtua harus merelakan anaknya untuk Kemampuan mengenal masalah
pergi jauh dari rumah demi tujuan tertentu, kesehatan keluarga mengetahui bahwa Ny.
membantu mempersiapkan anak untuk P sedang hamil sebelum menikah. Klien
hidup mandiri, menjaga keharmonisan mengatakan sedikit banyak tahu tentang
dengan pasangan, memperluas menjadi kehamilan, belum paham bagaimana cara
keluarga besar. Hal ini sudah sesuai dengan perawatan bayi baru lahir, ingin lebih tahu
kenyataan di lapangan. Orangtua sudah tentang risiko kemungkinan terjadi pada
8
kehamilan serta gizi kehamilan agar dapat prioritas melalui proses skoring
lebih dapat mengontrol makanan menggunakan skala yang telah dirumuskan
konsumsinya. oleh Bailon dan Maglaya (dalam Muhlisin,
Kemampuan mengambil keputusan 2012). Telah didapatkan dari hasil
sudah dilakukan dengan tepat. Apabila ada pengkajian beberapa masalah keperawatan
anggota keluarga sakit biasanya segera melalui proses skoring utamanya yaitu
diobati dibelikan obat warung atau apotek, risiko ketidakmampuan menjadi orangtua
jika belum ada perubahan akan segera berhubungan dengan ketidakmampuan
dibawa ke pelayanan kesehatan. Ketika mengenal masalah kesehatan kehamilan.
orangtua klien tau kehamilan Ny. P, Masalah keperawatan ini diangkat karena
orangtua segera menikahkannya. tidak sesuai dengan dengan tugas keluarga
Kemampuan merawat Ny. P belum menurut Achjar (2010 p.20) yaitu
tepat, karena mekanisme koping belum kemampuan mengenal masalah kesehatan.
efektif, perawatan masih secara umum ibu Berdasarkan data subjektif diperoleh
hamil pada umumnya, belum berfokus keluarga Ny. P belum mengetahui secara
dengan status klien dengan kehamilan rinci tentang risiko dari kehamilannya,
sebelum menikah dan berisiko karena Hb belum paham bagaimana cara perawatan
11 gr/dL. bayi baru lahir dan kemungkinan masalah
Kemampuan memelihara lingkungan timbul dimasa akan datang maupun saat
sudah dilakukan cukup baik. Dalam sedang hamil. Data objektifnya keluarga
anggota keluarga tidak ada yang merokok antusias ingin mengetahui lebih banyak
di dalam rumah. Di lingkungan sekitar tidak tentang kehamilan dan cara perawatan
mengonsumsi minuman keras, penataan apabila sudah melahirkan. Selain itu
perabut rumah tertata rapi, tidak berisiko menurut NANDA (2018) risiko
terjadi cidera. ketidakmampuan menjadi orangtua adalah
Kemampuan menggunakan fasilitas rentang terhadap ketidakmampuan pemberi
kesehatan dan pelayanan kesehatan sudah asuhan primer untuk menciptakan,
mampu memanfaatkan dengan baik. mempertahankan atau memperbaiki
Terbukti jika ada salah seorang anggota lingkungan, meningkatkan pertumbuhan
keluarga yang sakit akan segera dibawa ke dan perkembangan optimum anak.
pelayanan kesehatan terdekat. Klien sendiri Diagnosa kedua, defisiensi
juga melakukan ANC rutin di bidan pengetahuan berhubungan dengan
wilayah. Dari data tersebut sesuai dengan ketidakmampuan merawat anggota sakit.
teori Friedman (dalam Achjar, 2010 p.20) Masalah kedua ditegakkan karena
bahwa pengkajian fungsi perawatan didapatkan data, belum mampu melakukan
kesehatan meliputi lima aspek yaitu perawatan kehamilan klien secara tepat,
kemampuan mengenal masalah kesehatan, belum berfokus pada status klien dengan
mengambil keputusan mengenai tindakan kehamilan terjadi dari pasangan belum
kesehatan yang tepat, merawat anggota menikah dan kemungkinan kehamilan
sakit, memelihara lingkungan sehat dan berisiko anemia karena hemoglobin
menggunakan fasilitas kesehatan. 11gr/dL.
Apabila masalah kesehatan cukup Untuk diagnosa ketidakmampuan
banyak, tidak mungkin diatasi semuanya mengambil keputusan sudah dilakukan
karena keterbatasan. Perlu disusun skala dengan tepat. Apabila ada yang sakit

9
biasanya segera diobati dibelikan obat mengalami anemia. Sesuai teori Achjar
warung atau apotek, jika belum ada (2010) mengenai pendidikan health
perubahan akan segera dibawa ke promotion. Rencana keperawatan disusun
pelayanan kesehatan. Ketika orangtua klien berdasarkan masalah sesuai teori NIC dan
tau kehamilan Ny. P, orangtua segera NOC Elsevier (2016) mengacu dengan
menikahkannya. Sesuai dengan teori Achjar NANDA (2018).
(2010) yaitu upaya dalam keluarga untuk Implementasi untuk diagnosa risiko
segera menikahkan anaknya yang hamil. ketidakmampuan menjadi orangtua, penulis
Kemampuan memelihara lingkungan melakukan kunjungan rumah dan
sehat tidak diangkat sebagai masalah mendiskusikan reaksi klien terhadap
keperawatan karena telah dianggap mampu kehamilan, memberitahu mengenai koping
memelihara kondisi lingkungan rumah yang efektif (dukungan secara moril dan
terbukti anggota keluarga tidak ada yang materiil) untuk digunakan, memberikan
merokok di dalam rumah. Di lingkungan pendidikan kesehatan tentang perawatan
sekitar tidak mengonsumsi minuman keras bayi baru lahir, memberikan pertanyaan
dan penataan perabut rumah tertata rapi, seputar kehamilan pada mereka.
tidak berisiko terjadi cidera. Sesuai teori Dilanjutkan implementasi untuk
Achjar (2010) mengenai tugas keluarga diagnosa kedua, defisiensi pengetahuan,
mempertahankan suasana rumah berkaitan penulis mengkaji tingkat pengetahuan klien
dengan kondisi klien. Hal ini penting keluarga tentang perawatan kehamilan
karena dapat menunjang derajat kesehatan. berisiko, memberikan reinforcement positif
Kemampuan menggunakan fasilitas (berupa pujian terhadap tingkat
kesehatan dan pelayanan kesehatan sudah pengetahuan) penjelasan keluarga,
mampu memanfaatkan dengan baik, maka memberikan pendidikan kesehatan cara
tidak diangkat sebagai masalah mecegah anemia kehamilan serta nutrisi,
keperawatan. Terbukti jika ada salah gizi pada ibu hamil yang mengalami
seorang sakit akan segera dibawa ke anemia, meminta untuk mendemonstrasikan
pelayanan kesehatan terdekat. Sesuai teori ulang pendidikan kesehatan.
Achjar (2010) keluarga percaya terhadap Metode dalam pendidikan kesehatan
petugas dan pelayanan kesehatan sehingga menggunakan ceramah, tanya jawab.
jika sakit akan periksa ke pelayanan Ceramah baik untuk sasaran berpendidikan
kesehatan. tinggi maupun rendah. Media penyuluhan
Penulis menekankan perencanaan menggunakan leaflet. Menurut penulis
keperawatan untuk masalah risiko metode ini paling efektif, keluarga bisa
ketidakmampuan menjadi orangtua memperhatikan secara seksama. Tanya
berhubungan ketidakmampuan keluarga jawab juga akan memperakrab dan
mengenal masalah kesehatan kehamilan mengetahui kemampuan klien dalam
dengan memberikan pendidikan kesehatan memahami informasi serta bisa bertanya
atau penyuluhan tentang tentang perawatan tentang hal yang belum diketahui.
bayi baru lahir. Sesuai teori Achjar (2010) Berdasarkan observasi penulis saat
mengenai pendidikan health promotion. dilakukan penyuluhan, pendengar tampak
Perencanaan keperawatan pada antusias dilihat dari semua anggota
diagnosa kedua yaitu memberikan memperhatikan materi yang disampaikan
pendidikan kesehatan atau penyuluhan oleh penulis, kooperatif, aktif bertanya
tentang cara mengatasi anemia kehamilan jawab pertanyaan. Keluarga
serta nutrisi, gizi pada ibu hamil yang mengungkapkan akan merubah perilaku
10
untuk memelihara dan meningkatkan berfokus pada status klien dengan
kesehatan kondusif. kehamilan sebelum menikah dan
Evaluasi sumatif diagnosa risiko beresiko terjadi anemia karena Hb
11 gr/dL. Pengkajian ini dilakukan
ketidakmampuan menjadi orangtua
dengan metode wawancara,
Keluarga klien mengatakan menerima observasi langsung selama di
kehamilan Ny. P, sudah paham tentang cara rumah dan pengambilan data untuk
perawatan bayi baru lahir. Tampak antusias mendapatkan suatu masalah
saat berdiskusi serta mampu menjelaskan, keperawatan.
menjawab pertanyaan dengan baik. b. Dari kumpulan data yang
Rencana selanjutnya motivasi untuk diperoleh dari proses analisa data,
ditemukan masalah keperawatan
mempertahankan dan meningkatkan cara
dengan skoring, yaitu risiko
perawatan secara tepat. ketidakmampuan menjadi orangtua
Untuk diagnosa defisiensi pengetahuan, berhubungan dengan
keluarga klien mengatakan paham tentang ketidakmampuan keluarga
cara perawatan kehamilan berisiko, cara mengenal masalah kesehatan
mencegah anemia kehamilan. Terlihat kehamilan total skor 4 dan
memperhatikan dan tampak antusias saat defisien pengetahuan berhubungan
diberikan penyuluhan, mampu menjawab dengan ketidakmampuan keluarga
pertanyaan, menjelaskan ulang tentang cara merawat anggota yang sakit total
mencegah anemia. Rencana selanjutnya skor 4 .
motivasi untuk selalu menjaga kesehatan c. Intervensi yang disusun untuk
dan mempertahankan lingkungan agar tetap diagnosa risiko ketidakmampuan
sehat. menjadi orangtua adalah diberikan
pendidikan kesehatan tentang
E. PENUTUP perawatan bayi baru lahir. Setelah
1. Kesimpulan dilakukan pendidikan kesehatan
Berdasarkan hasil pengelolaan untuk mengatasi masalah utama
asuhan keperawatan keluarga Tn. L diberikan pertanyaan untuk
dengan unwanted pregnancy pada Ny. P mengetahui sejauhmana
di wilayah kerja Puskesmas Kerkopan kepahaman terkait tentang
Kota Magelang tanggal 5 Februari perawatan bayi baru lahir. Untuk
2019, dapat disimpulkan : diagnosa kedua, defisien
a. Penulis telah melaksanakan pengetahuan adalah diberikan
pengkajian tanggal 5 Februari pendidikan kesehatan tentang cara
2019 pukul 17.00 WIB. Terdapat mengatasi anemia pada kehamilan
beberapa hal yang dikaji antara serta nutrisinya, setelah itu klien
lain : identitas, riwayat kesehatan diminta untuk mendemonstrasikan
dan pengkajian fokus. Diperoleh ulang. Penyuluhan atau pendidikan
data kemampuan mengenal kesehatan dilakukan menggunakan
masalah masih kurang, klien metode ceramah, tanya jawab,
belum paham tentang persipan di media menggunakan leaflet,
trimester akhir, ketika melahirkan berdiskusi bersama dan
dan setelahnya, belum paham demonstrasi.
bagaimana cara perawatan bayi d. Tindakan yang dilakukan untuk
baru lahir. Dalam kemampuan masalah risiko ketidakmampuan
merawat Ny. P belum tepat, karena menjadi orangtua yaitu
perawatan masih secara umum ibu memberikan pendidikan kesehatan
hamil pada umumnya, belum pada keluarga tentang perawatan
11
bayi baru lahir. Selanjutnya Keluarga Tn. L dengan Post
memberikan pertanyaan untuk Unwanted Pregnancy pada Ny. P Di
mengetahui sejauhmana Wilayah Kerja Puskesmas Kerkopan
kepahaman terkait tentang Kota Magelang” maka disarankan
perawatan bayi baru lahir. Untuk beberapa hal di antaranya :
diagnosa defisien pengetahuan a. Bagi Institusi
yaitu memberikan pendidikan Hasil laporan kasus ini dapat
kesehatan tentang cara mengatasi dijadikan referensi dan
anemia pada kehamilan serta pengembangan asuhan
nutrisinya, setelah itu klien diminta keperawatan keluarga dengan
untuk mendemonstrasikan ulang unwanted pregnancy.
terkait penyuluhan yang diberikan. b. Bagi Keluarga
e. Evaluasi sumatif terhadap Diharapkan untuk selalu
implementasi keperawatan yang memberikan dukungan yang baik
telah dilaksanakan, mampu kepada klien dan dalam
menjelaskan kembali materi memecahkan atau memutuskan
pendidikan kesehatan tentang suatu tindakan juga dilakukan
perawatan bayi baru lahir dan dengan baik.
tentang bagaimana cara mencegah c. Bagi Mahasiswa
terjadinya anemia pada kehamilan Hasil laporan kasus ini dapat
dan terlihat antusias dalam dikembangkan lebih lanjut dengan
berdiskusi. teori-teori yang terbaru, juga
f. Proses asuhan keperawatan apabila mendapat kasus yang
keluarga yang telah dilakukan dan sejenis sebaiknya melakukan
didokumentasikan didapatkan hasil pengkajian lebih dalam lagi.
jika kemampuan untuk memenuhi
tugas keluarga sudah mengalami
peningkatan kearah lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
g. Faktor penghambat dalam Ali, M., & Asrori, M. (2015). Psikologi
memberikan pendidikan Remaja. Jakarta: Bumi Aksara
kesehatantidak dilakukan
dihadapan seluruh anggota Achjar, K. A. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan
keluarga dikarenakan terkendala Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung
ada anggota yang sedang bekerja Seto
dan bersekolah, sehingga
pendidikan kesehatan hanya BPS. (2015). Kemajuan yang Tertunda:
dilakukan pada klien dan ibu klien. Analisis Data Perkawinan Usia Anak di
Sementara faktor pendukung Indonesia.
dalam dalam melakukan tindakan (https://www.unicef.org/indonesia/id/Lapor
keperawatan ini adalah keluarga anPerkawinanUsiaAnak.pdf, diakses 27
sangat kooperatif dalam Desember 2018)
memberikan informasi saat
dilakukan pengkajian dan terbuka Buchelek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman,
serta antusian saat diberikan J. M., & Wagner, C. M (Eds.). (2016).
penyuluhan kesehatan dengan Nursing Interventions Classification (NIC):
memberikan timbal balik ELSEVIER
pertanyaan mengenai masalah
kehamilan. Herdman, Heather & Kamitsuru, Shigemi.
(2018). Nanda International Inc. Nursing
2. Saran Diagnoses: Definitions & Classifications
Berdasarkan hasil laporan kasus 2018-2020. Jakarta: EGC
yang berjudul “Asuhan Keperawatan

12
Itriyati, F., & Asriyani, D. (2014). Agensi dan
Negosiasi Remaja Hamil dalam
Menghadapi Stigma dan Hambatan-
hambatan dalam Kehidupannya di Kota
Yogyakarta.(https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal
pemuda/article/view/32024/19348, diakses
pada 27 Desember 2018)

Kusmiran, Eny. (2012). Reproduksi Remaja dan


Wanita. Jakarta: Salemba Medika

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L.,


&Swanson, E (Eds). (2016). Nursing
Outcomes Classification (NOC). United
Kingdom: ELSEVIER

Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga.


Yogyakarta: Gosyen.

Narasiang, B., Wantania, J. (2015).Gambaran


Pengetahuan Siswi SMP Tentang
Kehamilan Remaja.
(http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/articl
e/291762, diakses pada 27 Desember 2018)

Nursalam. (2015). Metodologi Ilmu


Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta:
Salemba Medika

Padila. (2015). Keperawatan Keluarga.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwaningsih, W., & Fatmawati, S. (2010).


Asuhan Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Ratnawati, A. (2018). Asuhan Keperawatan


Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.

Sarwono, S. (2015). Psikologi Remaja. Jakarta:


Raja Grafindo Pustaka

SDKI. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja.


(http://sdki.bkkbn.go.id, diakses pada 27
Desember 2018)

Widyastuti, Y., Rahmawati, A., &


Purwaningrum, Y. E. (2015). Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

13

Anda mungkin juga menyukai