Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

T DENGAN
DIABETES MELLITUS DI RT 4 RW 02 KELURAHAN TAMBAKHARJO SEMARANG
BARAT

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn T
2. Alamat : Tambak Harjo RT 4/RW 2
3. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
NO Nama Umur Pekerjaan Pendidikan
Kelamin Dengan KK
1 Tn T 60 th L Suami Petani SD
2 Ny R 58 th P Istri Pedagang SD
3 Sdr R 35 th L Anak Buruh SMA
4 Sdri P 26 th P Anak Buruh SMA
Pabrik

4. Genogram (3 generasi)

Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Tinggal serumah
Meninggal

Pasien

Garis keturunan

5. Tipe Keluarga
Keluarga Tn T merupakan tipe nuclear family.
Nuclear family adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
6. Budaya
a. Suku bangsa
Jawa Indonesia
b. Bahasa
Jawa / Indonesia
c. Nilai-nilai budaya yang terkait dengan kesehatan
Berdasarkan pengkajian wawancara bahwa didalam keluarga
Tn. T dan Ny. R tidak ada nilai budaya yang dianut keluarga yang
terkait dengan kesehatan.
7. Agama
a. Agama yang dianut
Keluarga Tn. T menganut agama Islam
b. Kegiatan keagamaan rutin di rumah dan di masyarakat anggota
keluarga.
Kegiatan keagamaan di keluarga Tn T kadang-kadang
mengikuti pengajian seminggu sekali pada hari minggu jam 13.00 wib
di masjid untuk bapak-bapak dan malam senin jam 18.00 wib untuk
ibu-ibu yang diadakan oleh RW 02. Tapi semenjak Ny R dioprasi DM
pada kaki sebelah kanannya, dan tidak bisa berjalan seperti semula Ny
R memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan – kegiatan rutin di RW
maupun RT.
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama.
Berdasarkan hasil pengkajian wawancara bahwa Keluarga Tn.
T mengatakan bahwa Agama Islam yang dianut keluarga merupakan
agama yang baik.
d. Kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Berdasarkan pengkajian wawancara didalam keluarga tidak ada
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
e. Nilai-nilai agama yang terkait dengan keluarga
Berdasarkan hasil pengkajian wawancara bahwa keluarga Tn. T
kalau maghrib tidak boleh keluar rumah dan melaksanakan sholat 5
waktu.
8. Status sosial keluarga
a. Kelas sosial ekonomi
Sosial ekonomi pada keluarga Tn. T berada dalam kategori
menengah bawah.
b. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada keluarga sudah
terpenuhi, sandang, pangan dan papan.
c. Tabungan/asuransi yang dimiliki keluarga
Keluarga menggunakan BPJS
9. Aktivitas rekreasi/waktu luang keluarga.
Keluarga berekreasi kadang-kadang, tetapi semenjak Ny R menderita
Dm dan sudah beberapa kali operasi rekreasi keluarga yaitu dengan
menonton TV.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Berdasarkan hasil pengkajian wawancara yang telah dilakukan bahwa
tahap perkembangan keluarga Tn. T saat ini adalah keluarga dewasa yaitu
keluarga dengan usia anak pertama 35 tahun. Usia Tn. T saat ini adalah 60
tahun sedangkan Ny. R 58 tahun, Tn T mempunyai 4 orang anak. Anak
pertama berusia 38 tahun, anak kedua berusia 37 tahun, anak ketiga
berusia 35 tahun dan anak yang terakhir berusia 26 tahun. Akan tetapi
anak kedua dan ketiga Tn T sudah menikah, memiliki keluarga sendiri dan
meninggalkan rumah seutuhnya. Dilihat dari tahapan perkembangan
keluarga, keluarga Tn T berada dalam tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa dimana pada saat anak pertama meninggalkan rumah
dan berakhir ketika anak terakhir meninggalkan rumah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Dari hasil pengkajian wawancara dan observasi terhadap keluarga Tn.
T tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga ini
adalah mempertahankan kesehatan, karena keluarga belum memahami
secara baik dalam mengenal dan mencegah jika salah satu anggota
keluarga tersebut sakit.
Untuk tugas perkembangan yang sudah terpenuhi diantaranya:
a. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh
arti dengan anak-anak dan sesama anggota keluarga.
b. Memperkokoh hubungan perkawinan, dimana selama masa
perkawinan keluarga Tn. T dan Ny. R tidak pernah bertengkar dan
selalu bercanda setiap harinya. Karena keduanya saling mengalah dan
menjaga komunikasi.
3. Riwayat Keluarga Inti
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. T, mengatakan bahwa
menikah tanpa adanya paksaan dari kedua orang tua. Keluarga Tn. R
mengatakan menikah pada tahun 1980 dan selama pernikahan tidak
mengalami pertengkaran. Setiap harinya keluarga Tn. T dan Ny. R
bercanda tawa.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. R mengatakan tidak
ada keluarga yang mengalami pengalaman menyakitkan dalam keluarga
seperti perceraian.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Denah Rumah
dapur wc
Kamar S

Kamar Ruang makan


T B

Kamar

U
Ruang tamu

Teras Teras

b. Status rumah
Rumah keluarga Tn. T dan Ny. R berstatus kepemilikan pribadi.
c. Tipe rumah
Rumah keluarga Tn. T dan Ny. R merupakan rumah permanen dengan
luas 6 x10m2. Bahan dasar rumah terbuat dari batu bata dan lantai
terbuat dari keramik, atap genteng.
d. Deskripsi kondisi rumah
Kondisi rumah Tn. T kotor dan berantakan, didepan rumah
terdapat beberapa tanaman. Didalam rumah terdapat 3 kamar tidur, 1
ruang tamu,1 dapur dan 1 kamar mandi.
e. Bahaya-bahaya keamanan
Ada tanda-tanda bahaya didalam rumah seperti lantai licin,
berantakan dll.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. T dan Ny. R jarak antara satu
rumah dengan rumah yang lain cukup dekat. Menurut Tn. T di wilayah RT
4 RW 2 memiliki kegiatan kumpulan warga yang dilaksanakan tiap malam
minggu. Sebagian penduduk di lingkungan keluarga Tn. T dan Ny. R
adalah kelas menengah kebawah. Rata-rata mata pencaharian warga
daerah tersebut sebagai buruh pabrik dan petani tambak.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. T mengatakan jika ada salah satu anggota keluarganya
yang sakit beliau periksakan ke puskesmas lebdosari manggunakan
kendaraan pribadi. Jarak yang ditempuh dari rumah ke puskesmas
lebdosarilumayan jauh, tetapi Tn.T menggunakan kendaraan pribadinya
atau kadang-kadang diantar sama anaknya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti
perkumpulan RT. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Berdasarkan hasil dari wawancara sistem pendukung dalam keluarga
yaitu anak. Bila keluarga mendapat masalah, maka anaklah yang menjadi
pendukung dalam keluarga.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T berkomunikasi lebih sering menggunakan bahasa
jawa. Komunikasi antar anggota keluarga terbuka, bila terdapat masalah di
keluarga dibicarakan bersama oleh seluruh anggota keluarga atau
bermusyawarah untuk mencapai keputusan bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Berdasarkan hasil pengkajian kepada keluarga Tn. T menyatakan
bahwa apabila salah satu dari mereka memiliki masalah mereka akan
saling mendukung dan saling menenangkan satu sama lain. Terbukti Tn. T
selalu member dukungan terhadap Ny. R selama sakit dan sampai
sekarang.
3. Struktur peran
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa Tn. T sebagai kepala rumah tangga. Tn.T juga masih bekerja
ditambak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Tn.T mengatakan
jika dirinya tidakbekerja, siapa yang akan membiayayi pengobatan istrinya
(Ny.R). Sedangkan keseharian Ny. R hanya menghabiskan waktu di
rumah, tiduran, nonton tv, karena keadaannya yang tidak memungkinkan
Ny. R untuk berjalan karena operasi yang sudah 5x Ny.R jalani
mengakibatkan telapak kaki sebelah kanannya diamputasi sebagian, Peran
anak ketiga setiap harinya bekerja berangkat pagi pulang sore kadang
malam. Peran anak keempat setiap paginya sebelum berangkat bekerja
memandikan/menyibin Ny. R, menyiapkan segala keperluan Ny. R.

4. Nilai dan norma keluarga


Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T menganut nilai dan norma jawa dan islami dalam
kehidupan sehari-hari, berkumpul dengan anggota keluarga setiap hari.
Dan keluarga Tn. T apabila sakit memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada seperti puskesmas.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Menurut Tn. T karena mereka merupakan pasangan yang sudah lama
menikah, selama Tn. T dan Ny. R menjalin pernikahan belum pernah
terdapat masalah yang membuat keluarganya terpecah belah. Tn.T
mengatakan selalu berusaha bekerja keras untuk kesembuhan istrinya,
selalu menemani istrinya jikalau Tn.T sudah pulang kerja. Begitupula
dengan anggota keluarganya yang lain,saling bergantian menjaga anggota
keluarganya yang sedang sakit. Dan dalam keluarga Tn. T tidak ada
anggota yang dikucilkan.
2. Fungsi sosialisasi
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa interaksi didalam keluarga Tn. T berjalan baik. Didalam keluarga
ini tampak kepedulian sesama anggota keluarga dengan saling tolong
menolong saling support satu sama lain, saling merawat satu sama lain jika
ada anggota keluarganya yang sakit. Komunikasi didalam keluarga juga
berjalan lancar, jarang terjadi kesalahpahaman antara anggota keluarga yg
lain. Begitupula komunikasi dengan tetangganya juga lancar, jarang
berselisih paham, kadang tetangga ada yang jenguk atau sekedar
menengok keadaan Ny.R dirumahnya.
3. Fungsi reproduksi
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T dan Ny. R mempunyai 4 anak.
4. Fungsi Ekonomi
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T dan Ny. R dalam aspek finansial cukup dikarenakan
Tn. T bekerja sebagai petani tambak dan anak-anaknya juga sering
memberikan uang kepadany untuk biaya listrik dan PAM kadang-kadang
juga untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
5. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah
dilakukan bahwa keluarga Tn. T khususnya Ny. R belum mengetahui
tentang bagaimana cara mengontrol dan mencegah terjadinya
komplikasi pada penyakit yang dideritanya (diabetes mellitus). Upaya
yang dilakukan keluarga Tn.T sudah merasa optimal dalam mencegah
terjadinya komplikasi. Selama ada masalah di dalam keluarga, Tn.T
yang berhak menentukan keputusan. Dan 2 tahun terakhir ini Ny.R
dirawat di Rs Tugurejo untuk kesekian kalinya. Tn.T mengatakan
dirinya sudah pasrah dengan apa yang ditakdirkan Allah SWT,
keluarga berharap semoga keadaan Ny.R bisapulih seperti sediakala
setidaknya istrinya bisa berjalan lagi. Keluarga Tn.T juga mengatakan
bahwa ia dan 2 anaknya lagi menabung untuk bisa beli kruk/walker.
b. Merawat anggota keluarga yang sakit
Berdasaarkan pengkajian yang telah dilakukan jika salah satu
dari anggota keluarga ada yang sakit maka semua anak-anak dan
anggota lainya ikut merawat anggota yang sakit. Bahkan anak-anaknya
saling bergantian merawat Ny.R sebelum berangkat kerja, menyiapkan
segala sesuatu yang Ny.R butuhkan. Setelah Ny.R sudah tidak dirawat
di Rs Tugurejo, keluarga berinisiatif untuk memanggil perawat
kerumah untuk membersihkan lukanya dikaki sebalah kanan. Hampir 2
tahun keluarga Tn.T melakukan perawatan dirumah, alhasil keadaan
luka kaki yg Ny.R derita sudah kering dan sembuh. Dan sudah sekitar
4 bulan yang lalu keluarga tidak pernah lagi memanggil perawat ke
rumahnya untuk perawatan lukanya, karena kondisinya yang sudah
bagus dan membaik. Sekarang yang dilakukan keluarganya untuk
perawatan luka hanya dibersihkan dengan air biasa dan diolesi dengan
salep. Untuk mengontrol kadar gulanya Ny.R rutin meminum obat
metformin 500mg 3x dalam sehari. Sekarang yang Ny.R keluhkan
sering kesemutan pada tangan maupun kakinya, sering terbangun
waktu istirahat dan sering kencing dimalam hari. Keluarga Tn.T tidak
pernah membedakan makanan apa yang ia makan untuk keluarganya
maupun untuk Ny.R.
c. Memodifikasi lingkungan
Jarak dari rumah Tn.T menuju puskesmas lebdosari lumayan
jauh dan keluarga selalu menggunakan kendaraan pribadi (motor)
untuk menuju ke puskesmas. Tapi tidak semua anggota keluarga yang
sakit langsung diperiksakan ke puskesmas lebdosari. Seperti Tn.T
sendiri jika sakit pasti beli obat di warung dan belum pernah dirawat di
Rs.
d. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah
dilakukan bahwa keluarga Tn. T khususnya Ny. R sangat
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Ny.R sendiri
sudah 5x dirawat di Rs dan sudah 5x dioperasi di Rs Tugurejo
semarang karena diabetes mellitus. Apalagi keluarga Tn.T memiliki
BPJS sehingga sangat terbaantu untuk proses penyembuhan pada
istrinya.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara, Tn. T dan Ny. R
mengatakan selama ini tidak ada masalah yang menyebabkan beban
pikiran dalam keluarga.
2. Stresor jangka panjang
Berdasarkan hasil wawancara di keluarga Tn. T tidak ada hal yang
membuat beban dan pikiran.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa keluarga Tn. T apabila mengalami masalah terkait kesehatan yang
tidak bisa diobati sendiri, maka keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada seperti puskesmas dan rumah sakit.
4. Strategi koping yang digunakan
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara yang telah dilakukan
bahwa strategi koping yang digunakan keluarga Tn. T dengan
menyelesaikan masalah dengan bermusyawah.

G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Pemenuhan nutrisi keluarga
Pemenuhan nutrisi pada keluarga Tn. T terpenuhi dengan baik, makan
sehari 3 kali pagi, siang, malam. Makan sayur-sayuran dan ada lauk
daging tapi jarang.
2. Pemenuhan cairan keluarga
Pemenuhan cairan keluarga pada keluarga Tn. T terpenuhi. Ny. R
minum air putih 4 gelas sehari, sedangkan Tn. T minum air putih dan
minum kopi, sedangkan Sdr R minum air putih 6-7gelas sehari dan Sdri P
minum air putih sekitar 6-7 gelas sehari.
3. Pemenuhan istirahat tidur
Pemenuhan istirahat tidur pada keluarga Tn. T adalah
 Tn. T tidur dari jam 22.00 – 05.00 wib
 Ny. R tidur tidak pasti jamnya, kadang terbangun dimalam hari.
Tidur jam 22.00 – 05.00 wib.
 Sdr R tidur jam 23.00-05.30 wib
 Sdri P tidur dari jam 22.00-05.00 wib
4. Olahraga/mobilisasi
Keluarga Tn. T dan Ny. R tidak pernah berolahraga. Menurut Tn. T
aktivitas ditambak sudah menjadi bentuk dari olahraga. Sedangkan Ny. R
tidak dapat berjalan karena telapak kaki sebelah kanan sudah dioperasi
sebanyak 5x.
5. Eliminasi (BAB & BAK)
Tn. R biasanya BAB 1 kali sehari konsistensi lunak, yaitu pada bangun
tidur dan BAK sehari 5-6 kali sehari lancar dan tidak ada nyeri pada saat
BAK. Ny. F BAB I kali sehari konsistensi lunak, yaitu pada bangun tidur
sedangkan BAK sering yaitu 8-9 kali BAK dan tidak ada nyeri pada saat
BAK. Sdr R BAB kadang 2 hari 1 kali konsistensi lunak, waktu tidak
menentu dan BAK sehari sekitar 6-7 kali sehari, tidak ada nyeri saat BAK.
Sdri P biasanya BAB 1 kali dalam sehari konsistensi lunak, yaitu pada
pagi hari dan BAK sehari 6-7 kali sehari dan tidak ada nyeri saat BAK.
6. Personal Hygiene
Tn. T mengatakan mandi 2 kali dalam sehari. Sedangkan Ny. R mandi
seminggu 2 kali, setiap harinya Ny. R disibin 2 kali sehari, menggosok
gigi 2 kali dalam sehari. Sdr R mengatakan mandi 2 kali sehari dan
menggosok giginya sebelum tidur, sedangkan Sdri P mandi sehari 2-3 kali,
mmenggosok gigi sebelum tidur.

H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK SETIAP ANGGOTA KELUARGA


1. Konsep diri
Setelah dilakukan pengkajian dan wawancara Keluarga Tn. T dan Ny. R
tidak mengalami gangguan konsep diri.
2. Status kesehatan mental
3. Pegkajian resiko

I. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT TERKAIT MASALAH


YANG DIHADAPI
Tn. T dan Ny. R mengatakan harapan keluarga terhadap perawat yaitu
lebih mengetahui penyakit Diabetes Melitus yang dialami oleh Ny. R

J. RIWAYAT KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA


Tn. T mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang parah, biasanya
sakit hanya pusing, batuk dan flu. Sedangkan Ny. R menderita penyakit DM
sudah 5 tahun. Selama 5 tahun Ny. R sudah dioperasi sebanyak 5 kali di kaki
kanannya. Dan selama 2 tahun terakhir Ny. R menjalani rawat jalan.
Sedangkan untuk Sdr R dan Sdri P tidak mengeluhkan sakit yang berarti. Dan
untuk penyakit menular seperti hepatitis, TBC dikeluarga tidak ada yang
menderita penyakit tersebut.

K. PEMERIKSAAN FISIK

No Jenis Tn. R Ny. F Sdr R Sdri P


pemeriksaan
1. Keadaan Baik Baik Baik Baik
Umum
2. Kesadaran Composmentis Composmentis composmentis composmentis
3. Tanda-tanda TD : TD : TD : TD : 130/80
vital 120/80mmHg 150/90mmHg 120/80mmHg mmHg
RR : 20x/m GDS : 581gr/dl RR : 20x/m RR : 19x/m
N : 80x/m RR : 19x/m N : 80x/m N : 79x/m
S : 36oC N : 75x/m S : 36oC S : 36,5oC
S : 36oC
4. Antropometri TB : 155 cm BB TB : 163 cm TB : 170 cm TB : 158 cm
: 63 kg BB : 75 kg BB : 76 kg BB : 70 kg
LL : 30 cm LL : 35 cm LL : 33 cm LL : 38 cm
5. Kepala Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal,
rambut ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut lurus,
hitam, beruban, hitam, hitam, tidak tidak
tidak berketombe, bercabang, tidak bercabang,
berketombe, tidak bercabang, rontok, kulit tidak rontok,
tidak bercabang, tidak rontok, kepala lembab kulit kepala
tidak rontok, kulit kepala lembab
kulit kepala lembab
lembab
6. Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
conjunctiva conjunctiva conjunctiva conjunctiva
ananemis, sclera ananemis, sclera ananemis, sclera ananemis,
anikterik, pupil anikterik, pupil anikterik, pupil sclera
isokor, bentuk isokor, bentuk isokor, bentuk anikterik,
bulat, ukuran 3 bulat, ukuran 3 bulat, ukuran 3 pupil isokor,
mm, respon + mm, respon + mm, respon + bentuk bulat,
thd cahaya thd cahaya. thd cahaya. ukuran 3 mm,
respon + thd
cahaya.
7. Hidung Normal, tidak Normal, tidak Normal, tidak Normal, tidak
ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip,
influenza influenza influenza tidak influenza
8. Telinga Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris, fungsi Simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran fungsi
baik baik baik pendengaran
baik
9. Mulut Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
warna hitam, warna merah warna hitam, warna merah
tidak sariawan, muda, tidak tidak sariawan, muda, tidak
lidah bersih, sariawan, lidah lidah bersih, sariawan,
karies + bersih, karies + karies + lidah bersih,
karies +
10. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
11. Dada / thorax - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru
Inspeksi :tidak Inspeksi : tidak Inspeksi :tidak Inspeksi :tidak
ada luka, ada luka, ada luka, ada luka,
pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada pergerakan
simetris, Palpasi simetris simetris, Palpasi dada simetris,
: tidak ada nyeri Palpasi : : tidak ada nyeri Palpasi : tidak
tekan tidak ada nyeri tekan ada nyeri
Perkusi : suara tekan Perkusi : suara tekan
perkusi resonant Perkusi : perkusi resonant Perkusi : suara
Auskultasi : suara perkusi Auskultasi : perkusi
vesikuler resonant vesikuler resonant
- Jantung Auskultasi : - Jantung Auskultasi :
Inspeksi : vesikuler Inspeksi : vesikuler
simetris, ictus - Jantung simetris, ictus - Jantung
kordis tidak Inspeksi : kordis tidak Inspeksi :
terlihat simetris, ictus terlihat simetris, ictus
Palpasi : tidak kordis tidak Palpasi : kordis tidak
ada nyeri tekan terlihat tidak ada nyeri terlihat
Perkusi : redup Palpasi : tidak tekan Palpasi :
Auskultasi : BJ ada nyeri tekan Perkusi : redup tidak ada nyeri
1 dan BJ 2 Perkusi : redup Auskultasi : BJ tekan
normal, tidak Auskultasi : BJ 1 1 dan BJ 2 Perkusi :
ada bunyi dan BJ 2 normal normal, tidak redup
tambahan. tidak ada bunyi ada bunyi Auskultasi :
tambahan. tambahan. BJ 1 dan BJ 2
normal, tidak
ada bunyi
tambahan.
12. Abdomen Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak Inspeksi :
ada luka, ada luka, ascites, ada luka, tidak ada luka,
ascites, Auskultasi : ascites, ascites,
auskultasi : bising usus 18x/ auskultasi : Auskultasi :
bising usus 17x/ menit, Perkusi : bising usus 16x/ bising usus
menit tympani menit 15x/ menit,
perkusi : Palpasi : tidak perkusi : Perkusi :
tympani terdapat nyeri tympani tympani
palpasi : tidak tekan dan nyeri palpasi : tidak Palpasi : tidak
terdapat nyeri lepas abdomen terdapat nyeri terdapat nyeri
tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan
lepas abdomen lepas abdomen nyeri lepas
abdomen

13. Ekstrimitas Normal, Terdapat bekas Normal, Normal,


pergerakan luka operasi pergerakan pergerakan
maksimal. diabetes mellitus maksimal. maksimal.
Kekuatan otot pada kaki Kekuatan otot Kekuatan otot
sebelah kanan
5 5 (separuh dari 5 5 5 5
5 5 punggung dan 5 5 5 5
telapak kaki) ,
pergerakan
lemah. Kekuatan
otot

4 4
2 3
14. Integumen Kulit berwarna Kulit berwarna Kulit berwarna Kulit
coklat, integritas sawo matang, coklat, berwarna sawo
kulit kering integritas kulit integritas kulit matang,
kering. kering integritas kulit
kering.

L. HARAPAN KELUARGA TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA
Keluarga Tn. R berharap setelah diklakukan kunjungan ke rumah maka
keluarganya akan mengetahui lebih banyak tentang informasi mengenai
kesehatan, khususnya untuk penyakit diabetes mellitus sehingga mampu
meningkatkan kesehatan anggota keluarganya.

M. ANALISA DATA
NO TANGGAL DATA FOKUS DIAGNOSA TTD
KEPERAWATAN
1. Selasa, 20 DS : Ketidakmampuan
Maret 2018  Ny. R mengatakan keluarga mengenal
belum begitu faham masalah pada
apa itu diabetes komplikasi diabetes
mellitus melitus
 Keluarga mengatakan
tidak tahu mengenai
komplikasi pada
penyakit diabetes
mellitus
DO :
 Saat melakukan
pengkajian Ny. R
tidak dapat menjawab
pertanyaan mengenai
diit DM
 Keluarga bingun
ketika ditanya
mengenai komplikasi
pada diabetes mellitus
2. Selasa, 20 DS : Ketidakmampuan
Maret 2018  Tn.T dan anggota keluarga merawat
keluarga yang lain anggota keluarganya
mengatakan mereka yang sakit
sibuk bekerja
sehingga kadang
tidak bisa merawat
Ny.R setiap waktu.
 Ny. R mengatakan
sering kesemutan
 Ny. R mengatakan
sudah 6 tahun
menderita diabetes
mellitus dan sudah
5x operasi kaki
sebelah kanannya.
 Ny. R mengatakan
selama 2 tahun
terakhir menjalani
rawat
jalan/memanggil
perawat datang ke
rumah untuk
melakukan
perawatan luka pada
kakinya.

DO :
 Ny. R tampak duduk
bersandar di tempat
tidur yang ditaruh di
ruang tamu.
 Ny.R terlihat
sendirian dirumah
 Keluarga kadang-
kadang masak makan
yang tidak
dikhususkan untuk
pendeerita DM
 TD : 150/90mmHg
GDS : 581gr/dl
RR : 19x/m
N : 75x/m
S : 36oC

N. SKORING
Analisa data Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang
sakit.
No Kriteria Scoring Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat Masalah: Keluarga Tn. T
1. Aktual/sudah terjadi 3 1 3/3 mengatakan bahwa
2. Ancaman kesehatan 2 x1=1 Ny. R tidak bisa
3. Keadaan sejahtera 1 merawat dirinya
sendiri. Segala
aktivitasnya dibantu
anggota keluarga
yang lain.
2. Kemungkinan masalah 2 1/2x2 Sumber daya
untuk diubah: =1 kesehatan ada,
1. Mudah 2 materi tentang
2. Sebagian 1 diabetes mellitus
3. Tidak dapat 0 ada
3. Potensial untuk dicegah: 1 2/3x1 Masalah sudah
1. Tinggi 3 =2/3 lama terjadi
2. Cukup 2
3. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah: 1 2/2x1 Keluarga
1. Masalah dirasakan, 2 =1 menginginkan
dan perlu penanganan diajari cara
segera merawat /
2. Masalah dirasakan, 1 penanganan pada
tidak perlu ditangani keluarga dengan
segera penyakit diabetes
3. Masalah tidak 0 mellitus
dirasakan
TOTAL 3 2/3

Analisa data Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada komplikasi


diabetes mellitus.
No Kriteria Scoring Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat Masalah: Keluarga belum
1. Aktual/sudah terjadi 3 1 3/3 mengetahui tentang
2. Ancaman kesehatan 2 x1=1 komplikasi dan diit
3. Keadaan sejahtera 1 pada diabetes
mellitus
2. Kemungkinan masalah 2 2/2x2 Sumber daya
untuk diubah: =2 kesehatan ada,
1. Mudah 2 materi tentang
2. Sebagian 1 diabetes mellitus
3. Tidak dapat 0 ada
3. Potensial untuk dicegah: 1 3/3x1 Masalah sudah
1. Tinggi 3 =1 lama terjadi
2. Cukup 2
3. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah: 1 2/2x1 Keluarga ingin tahu
1. Masalah dirasakan, 2 =1 komplikasi dan diit
dan perlu penanganan pada diabetes
segera miletus
2. Masalah dirasakan, 1
tidak perlu ditangani
segera
3. Masalah tidak 0
dirasakan
TOTAL 5

O. PRIORITAS MASALAH
NO TANGGAL PRIORITAS MASALAH PEMBENARAN TTD
1. Selasa, 20 High Priority : Keluarga Tn. T
maret 2018 Ketidakmampuan belum mengetahui
keluarga mengenal tentang komplikasi
masalah pada komplikasi dan diit pada
diabetes mellitus diabetes mellitus

Medium Priority : Keluarga Tn. T


Ketidakmampuan mengatakan bahwa
keluarga merawat anggota Ny. R tidak bisa
keluarga dengan diabetes merawat dirinya
mellitus sendiri. Segala
aktivitasnya
dibantu anggota
Low Priority : keluarga yang lain.

P. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada komplikasi diabetes
mellitus b.d resiko terjadinya komplikasi diabetes melitus
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diabetes
melitus b.d ketidakefektifan pemeliharaan keluarga pada keluarga

Q. RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA TTD
KEPERAWATAN KEPERAWATAN INTERVENSI (NIC)
(NOC)
1. Ketidakmampuan Setelah dilakukan 1. Berikan
keluarga mengenal tindakan informasi/penyulu
masalah pada keperawatan han kesehatan
komplikasi selama empat kali mengenai diabetes
diabetes mellitus kunjungan, mellitus
b.d resiko diharapkan 2. Berikan informasi
terjadinya keluarga bisa atau penyuluhan
komplikasi menjelaskan kesehatan tentang
diabetes melitus mengenai diabetes komplikasi
mellitus dengan diabetes mellitus
KH : mengerti dan diitnya
tentang apa itu 3. Kaji komplikasi
diabetes mellitus, diabetes mellitus
mengerti tanda yang ada
dan gejala 4. Libatkan keluarga
terjadinya terrdekat untuk
komplikasi pada memberika
diabetes mellitus support
2. Ketidakmampuan Setelah dilakukan 1. Buat menu diit
keluarga merawat tindakan untuk diabetes
anggota keluarga keperawatan mellitus
dengan diabetes selama empat kali 2. Kaji pengetahuan
melitus b.d kunjungan, keluarga tentang
ketidakefektifan diharapkan menu diit yang
pemeliharaan keluarga dapat dibuat
keluarga pada melakukan 3. Libatkan keluarga
keluarga perawatan terdekat untuk
diabetes mellitus memberikan
supaya gula darah support
terkontrol dengan
KH : mengerti
tentang makanan
apa saja yang
boleh
dimakan/tidak
dimakan,
menerapkan menu
diit yang sudah
diberikan
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai