Anda di halaman 1dari 38

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga

I. Data Umum
a. Nama KK (Inisial) : Tn. E
b. Umur KK : 40 tahun
c. Alamat :Jorong Suntiang No 109, Nagari
Sariak, Kecematan Sungai pua

d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SLTP
f. Komposisi Keluarga

Table 3.1 Pengkajian Keluarga

No Nama J Hub Um Pddk Status Imunisasi Ket


Dg ur
k B Polio DPT Hepat Cam
Kk
C itis pak
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.E L Suami 40 th SLTP - - - - - - - - - - - Tidak tau

2 Ny. R P Istri 44 th SLTA - - - - - - - - - - - Tidak tau

3 An.R P Anak 13 th SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap

4 An.K P Anak 11 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap

5 An.F L Anak 7 th TK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap


Table 3.2 Genogram

Ny.R
Tn.A Tn. E

An.R An.K An.F

Ket:

: Laki-laki x : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal satu rumah

Kesimpulan :

Pada genogram di atas terdapat Kedua Orang Tua Tn.E dan Ny. R .

Tn.E bersaudara ada 3 orang. Saudara pertama laki-laki, saudara ke 2

Laki-laki, dan yang ke 3 Tn.E. Dari Ny.R ibunya dan ayahnya masih

hidup. Ny.R bersaudara ada 4 orang. Yang pertama yaitu Ny. R sendiri

(44 tahun ), saudara ke 2 laki-laki , saudara ke 3 perempuan, saudara ke

4 laki-laki. Ny.Y mempunyai 3 orang anak, dan tinggal satu rumah


bersama Tn.E dan Ny.R. Yang pertama perempuan (13 tahun), yang

kedua perempuan (11 tahun) dan yang ke 3 laki-laki (7 tahun)

Kesimpulan : Tidak Ada Masalah

g. Tipe Keluarga :

Keluarga Ny.R termasuk kedalam tipe keluarga inti yang terdiri dari

suami istri dan anak.

Kesimpulan : Tidak Ada Masalah

h. Suku Bangsa

Keluarga Ny.R berasal dari suku Minang, bahasa yang digunakan yaitu

bahasa daerah minang baik dikeluarga maupun di lingkungan

sekitarnya, Semua keluarga memiliki suku bangsa Indonesia yang

berasal dari Minangkabau . Ny.R suku Piliang dan Tn.E suku

Katopang. Suku bangsa Minangkabau merupakan suku bangsa dengan

garis keturunan Matrilineal. Garis keturunan Matrilineal merupakan

garis keturunan yang didasarkan pada garis keturunan ibu. Dimana

anggota keluarga akan mengikuti suku yang diturunkan oleh ibunya.

Kebiasaan masyarakat suku bangsa Minangkabau pada umunya yaitu

sering mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak seperti berbagai jenis

masakan yang berasal dari daging, jeroan, makanan bersantan, cabai dan

tinggi garam yang sudah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu yang

merupakan masakan khas budaya minangkabau. Kebudayaan

masyarakat Minangkabau yang demikian sangat bertentangan dengan


masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan berbagai

penyakit seperti hipertensi, kolesterol dan yang lainnya.

Kesimpulan : Kebudayaan suku bangsa beresiko terjadinya masalah

kesehatann.

i. Agama

seluruh keluarga Tn.E beragama islam dan semua anggota keluarganya

selalu melaksanakan shalat 5 waktu dan kadang-kadang membaca ayat-

ayat al-quran setiap habis shalat shubuh dan magrib dirumah, keluarga

juga sering bersedekah. Keluarga menganggap agama merupakan

keyakinan yang berpengaruh dalam kehidupan keluarga.

Kesimpulan : Tidak ada masalah

j. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Pendapatan Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. E dipenuhi oleh Tn. E

dan Ny. R dengan bertani dan pergi keladang orang lain. Pengeluaran

perbulannya ± Rp. 1.500.000 untuk belanja bahan makanan, tagihan

listrik dan keperluan lainnya serta pembayaran listrik. Biaya sekolah

An. R, An. K, dan An.F di tanggung orang tuanya belum bisa

mencukupi kebutuhan keluarga yang dibutuhkan. Dan untuk

pengobatan anggota keluarga yang sakit.

Kesimpulan : pendapatan kurang memadai


k. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn.E melakukan rekreasi dengan berkumpul di malam hari

untuk makan bersama dan menonton TV dan pergi ke suatu tempat

hanya saat lebaran saja. Ny.Y memutuskan untuk tidak berkunjung dulu

kerumah keluarganya yang di luar daerah karena akan beresiko terhadap

kesehatan.

Kesimpulan : Tidak ada masalah

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan Keluarga Saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn.E tahap V: Keluarga dengan anak usia

remaja.

Dimana dalam tahap perkembangan ini meliputi :

a) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika

remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.

b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan

c) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga dalam tahap perkembangan keluarga saat ini Tn.E dan Ny.

R sebagai orang tua selalu memberi nasehat atau mengajarkan ketiga

anaknya. Selalu mendiskusikan masalah dengan anggota keluarga

terutama Ny. R sehingga keharmornisan tetap terjaga. komunikasi


antar keluarga Tn.E terbuka. Ny.R berperan sebagai ibu rumah

tangga.

b. Tugas Perkembangan keluarga yang Belum Terpenuhi

Tn.E mengatakan tugas perkembangan belum terpenuhi. dalam

memberikan perawatan kepada keluarga yang sakit, dikarenakan dengan

status ekonomi Ny.R yang kurang memadai dan Ny.R jarang

menyempatkan waktunya untuk membersihkan rumahnya. Ny. R

bekerja hanya mengharapkan upah dari ladang orang lain yang bergaji

70/hari. dan Ny.R mengatakan tidak mampu melakukan aktifitas berat.

Kesimpulan : Tugas perkembangan keluarga belum terpenuhi karena

faktor peran dan kebutuhan ekonomi

c. Riwayat Kesehatan Keluarga inti

Tn.E mengatakan saat ini sering batuk dari 2 tahun yang lalu. Ny.R

memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, Ny. R mengatakan

saat tekanan darahnya tinggi, kepala terasa sakit hingga menjalar ke

punggung dan pandangan rasa kabur dan berkunang-kunang serasa ingin

jatuh, dan badan goyang bila berjalan, Ny.R selalu mengkonsumsi obat

Hipertensi setiap sakit kepala. Ny.R mengatakan terkadang masih sering

memasak masak yang berbahan asin ( ikan asin ), bersantan, dan daging,

Ny.R mengatakan tidak ada pantangan makanan yang dimakan untuk

penyakitnya,keluaraga Tn.E jarang mengkonsumsi sayur dan buah-

buahan, Ny.R mengatakan sudah jarang atau bahkan jarang olah raga,

Ny.R mengkonsumsi obat hipertensi sudah kurang lebih 3,5 tahun,


mengkonsumsi obat hipertensi tidak teratur. Ny. R juga mengatakan

mudah kelelahan ketika beraktivitas berat. Ny. R mengatakan

belum bisa untuk menghindari makanan yang menyebababkan

penyakit hipertensi. Ny. R mengatakan kurang mengetahui tentang

penyakit hipertensi yang dideritanya. Pada saat pengkajian didapatkan :

TD : 162/94 mmHg, N:95 x/m, RR:20 x/m, S:36,2 °C. TB:165cm,

BB:60kg. An.R tidak mempunyai keluhan penyakit saat ini. Riwayat

sakit dahulu yaitu flu, demam, batuk dan sakit kepala. An.K tidak

mempunyai keluhan penyakit saat ini. Riwayat sakit dahulu yaitu flu,

demam, batuk. Dan An. F juga tidak memilki keluhan penyakit saat

ini,riwayat sakit dahulu yaitu flu dan demam.

Kesimpulan : keluarga Ny.R belum mampu menjalankan perilaku sehat

dan belum mampu memelihara kesehatan pada hipertensi

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Ny. R memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. karna

keturunan dari ayahnya, dan kebiasaan pola makan Ny.R kurang di jaga

masih mengkonsumsi makanan yg bersantan dan asin. Ny. R juga

mengatakan mudah kelelahan ketika beraktivitas berat, pola hidup

kurang sehat yang dijalaninya.

Kesimpulan : Resiko anggota keluarga memiliki mengalami penyakit

keturunan
III. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Skema 3.2 Denah Rumah

WC Kamar Kamar
Dapur

R.Tamu

Kamar

Pintu Masuk

Halaman Rumah

Berdasarkan denah rumah diatas menjelaskan bahwa rumah tersebut

terdiri dari 1 lantai 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu

langsung ruang nonton TV keluarga dan 1 dapur untuk masak keluarga,

dan terdapat halaman di depan rumah keluarga. Di ruangan tamu tampak

barang rumah tangga dan pakaian yang berserakan dab didepan rumah

tampak ada kotoran binatang peliharaannya. Status rumah keluarga

Ny.R adalah milik sendiri dengan bangunan permanent luas 7 x 4 terdiri

dari dengan tipe rumah semi permanen. Bangunannya memiliki satu

lantai. Dimana untuk ruangan tidak ada ruang tamu, ruangan tamu

langsung dengan ruangan keluarga dan ada 3 kamar ,1 kamar mandi


lantai rumah terbuat semen dan rumah beralaskan karpet, di rumah

memiliki ventilasi yang kurang baik sehingga ruangan tampak gelap,

untuk pertukaran udara dan masing masing kamar dan ruangan

mempunyai jendela. Sumber air di keluarga dari pegunungan. WC (leher

angsa) keluarga di dalam rumah sumber pembuangan WC ada di septi

tank. Lantai WC yang terbuat dari semen. Di depan rumah terdapat

jemuran kain dan kandang anjing. Terdapat di samping rumah tersebut

ada kandang ayam dan tampak ada bekas pembakaran sampak. Untuk

sarana penerangan di rumah keluarga menggunaan listrik dari PLN,

serta untuk limbah rumah limbah kering dan limbah basah dibakar.

Kesimpulan : kesehatan cenderung berisiko

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Hubungan Keluarga Ny.R dan tetangga sangat baik, saling

menghormati, menghargai, membantu, saling menjenguk apabila ada

tetangganya yang sakit, dan tidak ada kebiasaan yang dapat

mempengaruhi kesehatan. Karakteristik tetangga beraneka ragam

pekerjaan dan mayoritas masyarakat di daerah tersebut bekerja sebagai

petani. Tidak ada kebiasaan dilingkungan masyarakat sekitar yang dapat

mempengaruhi kesehatan. Ny.R mengatakan pengelolaan sampah rumah

tangga dengan cara dibakar

Kesimpulan : tidak ada masalah


c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn.E tinggal menetap, tidak pernah pindah ke kota lain, Ny.R

mengatakan tinggal dirumah sendiri semenjak sudah bekeluarga sampai

sekarang. Ny. R tingal bersama suami dan kedua anaknya.

Kesimpulan : tidak ada masalah

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Komunitas

Keluarga Ny. R tinggal bersama suami dan ketiga anaknya. Ny.R

mengatakan berkumpul bersama keluarga setiap harinya pada sore dan

malam hari, karena pada siang hari anggota keluarga sibuk dengan

aktivitas masing-masing seperti Tn.E dan Ny.R setiap hari bekerja, dan

An.R masih menempuh jenjang sekolah SMP, An.K masih di bangku

SD dan An.F masih di jenjang TK. Keluarga berkumpul diruang tamu.

Keluarga Ny. R sering ikut berpatisipasi dalam gotong royong bersama

membersihkan selokan jika terjadi banjir, Ny. R beserta keluarga juga

ikut aktif dalam kegiatan sosial dilingkungan rumah , begitu juga

dengan anak-anak Ny. R yang juga berteman dekat dengan lingkungan

sekitar rumah. Semua anggota keluarga selalu bertegur sapa dengan

orang disekitar.

Kesimpulan : Tidak ada Masalah keluarga dengan komunitas


e. Sistem Pendukung Keluarga

Tn.E sebagai keluarga memiliki 5 anggota keluarga yang terdiri dari

suami, istri dan tiga orang anak. Ny.R mengatakan jika membutuhkan

bantuan semua anggota keluarga saling membantu untuk memecahkan

masalah, dimana keputusan utama tetap berada di tangan Tn.E namun

setiap ada masalah dipecahkan secara bersama dan di carikan solusi

penyelesaian. Anggota keluarga Ny.R memiliki tanggungan kesehatan

oleh BPJS dimana Ny.R tidak membayar BPJS yang di miliki setiap

bulannya. Jika ada keluarga yang sakit di bawa ke puskesmas dan rumah

bidan terdekat, jika ada perubahan atau dirujuk kerumah sakit maka

semua anggota keluarga ikut mengantar dan memberi support agar

anggota keluarga yang sakit segera sembuh. Dan sistem pendukung juga

didapat dari masing-masing keluarga besar Tn.E dan Ny.R semua

anggota ikut berpatisipasi dalam meningkatkan kesehatan keluarga.

Kesimpulan: Tidak Ada Masalah

IV. Struktur Keluarga

l. Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi keluarga yang sering diterapkan dalam keluarga ini

dilakukan secara langsung dan bersifat terbuka. Bahasa yang digunakan

adalah Bahasa minang dan apabila ada masalah diselesaikan dengan

kekeluargaan. Komunikasi jarak jauh dengan anggota keluarga yang

jauh menggunakan media komunikasi handphone dan panggilan video.

Kesimpulan : tidak ada masalah komunikasi dalam keluarga


a. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga mengatakan untuk mengambil keputusan dilakukan bersama-

sama. Tn.E dan Ny.R mengatakan saling menguatkan dalam keadaan

apapun. Jika ada anggota kelurga yang sakit, akan langsung di bawa ke

tenaga kesehatan terdekat.

Kesimpulan : tidak ada masalah

b. Struktur peran

Struktur Tn.E berperan sebagai kepala rumah tangga yang mengasihi,

melindungi, pencari nafkah utama dalam keluarga juga sebagai pendidik

dan penanggung jawab bagi istri dan kedua anaknya serta juga berperan

sebagai anggota kelompok sosial dalam masyarakat. Ny.R sebagai istri

berperan mengasihi, menghormati, mitra bagi suami, sebagai pendidik

anak membantu suami, pengelola keuangan rumah tangga, Ny.R juga

bekerja dan mencari nafkah tambahan. An.R anak pertama yang

bertanggung jawab terhadap adik-adiknya serta membantu adiknya

dalam pembelajaran, An.K anak kedua yang punya kewajiban untuk

belajar dan menghormati orang tua dan membantu An.R untuk

membereskan rumah dan An.F anak ketiga yang mempunyai tanggung

jawab membantu kakak-kakak nya dan menghormati orang tuanya.

Kesimpulan : Tidak ada masalah pada peran dan struktur keluarga.


d. Nilai atau Norma Keluarga

Nilai dan norma yang di anut oleh keluarga Ny.R yaitu sesuai dengan

syariat islam. Tn.E dan Ny.R sebagai orang tua selalu mengingatkan

anak-anak untuk melaksanakan shalat tepat waktu, membaca al-quran

dan berbagi terhadap sesama, serta berpuasa di bulan ramadhan. Di

dalam masyarakat Ny.R mengajarkan anak-anak untuk saling tegur sapa

sama tetangga di sekitar dan ikut terlibat dalam acara masyarakat.

Keluarga jarang melakukan olah raga , keluarga lebih sibuk dengan

aktivitas masing-masing setiap hari, Ny. R sering mengingatkan kepada

kedua anaknya untuk tidak sering makan makanan yang cepat saji.

Namun Ny.R walaupun menderita hipertensi jarang melakukan olah

raga.

Kesimpulan : Masalah dalam pengkajian keluarga nilai dan norma

keluarga

V. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Masing-masing anggota keluarga memiliki perasaan saling memiliki dan

dimiliki dukungan antara sesama anggota keluarga baik. Keluarga

mengembangkan sikap saling menyayangi, ibu bersikap tegas dalam

peraturan dirumah, selalu mendidik untuk saling mengajarkan dan

menghargai yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Keluarga

juga sangat mendukung kegiatan di bidang akademik maupun non


akademik pada anggota keluarganya. jika ada masalah diselesaikan

dengan kekeluargaan.

Kesimpulan : Tidak ada masalah.

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Tn.E mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik,

norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku

di keluarga dan yang berlaku di masyarakat. Tn.E selalu mengajarkan

dan menekankan kepada anak-anaknya bagaimana berperilaku sesuai

dengan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

dan di lingkungan tempat tinggalnya. Nilai dan norma sudah

ditanamkan sejak anaknya kecil, agar anaknya tidak lupa akan nilai dan

norma daerah tempat tinggal apalagi kita orang minang harus mentaati

norma-norma yang berlaku seperti mentaati aturan dan budaya daerah

setempat seperti gotong royong.

Kesimpulan : Tidak ada masalah

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri dengan komposisi, nasi,

lauk pauk, sayur dengan frekuensi 3 kali sehari, dan kadang-kadang

menyediakan buah-buahan.

Keluarga Ny.R mandi dua kali sehari, mengosok gigi 2x sehari pada

waktu pagi hari dan mau tidur, keluarga Ny.R selalu menjaga
kebersihan rambut, pakaian, sesudah mandi handuk jarang dijemur

dibawah matahari. Keluarga Ny.R selalu membersihkan tempat

tidur/membereskan setelah tidur, Ny.R mengatakan melakukan

perawatan diri secara mandiri dan tampak mulai menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Kesimpulan: tidak ada masalah

d. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya secepat mungkin untuk

mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang

sakit. Yang merawat Ny.R jika sakit adalah suami dan ketiga anaknya.

Keluarga Ny.R sudah memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.

e. Fungsi Reproduksi

Ny.R saat ini belum memasuki usia menopause, Ny.R memiliki 3 orang

anak, dimana dua perempuan dan satu laki-laki, anak pertama yang

masih sekolah SMP sederajat, anak kedua SD, ketiga masih TK. ketiga

anak Ny.R belum ada yang menikah dan masih tinggal bersama Ny.R

Kesimpulan: Tidak ada masalah

f. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn.E dan Ny.R merupakan keluarga yang sederhana, memiliki

pekerjaan prtani, keuangan yang kurang cukup untuk membiayai

kehidupan keluarganya untuk anak- anaknya yang sekolah dan untuk

berobat untuk anggota keluarga yang sakit dan keluarga mempunyai


tunggkan BPJS anak-anaknya. Ny.R berusaha mengatur keuangan

sebaik mungkin suapaya kehidupan tercukupi sehari- hari

Kesimpulan : Peran keluarga tidak efektif

VI. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka Pendek dan stress jangka Panjang

a) Stress jangka pendek: Ny.R mengatakan stress jangka pendek

merasa khawatir jika penyakit tidak sembuh.

b) Stress jangka panjangnya yaitu ketakutan Ny. R mengatakan jika

banyak pikiran kepalanya pusing dan khawatir tekanan darahnya

meningkat. Ny.R mengatakan sangat ingin sembuh dari penyakit

yang dideritanya. Ny.R kurang mengetahui bagaimana cara

merawat hipertensi tersebut dan ingin mengetahui perawatannya

Kesimpulan: Kecemasan situasi saat ini

b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/ Stresor

Ny.R mengatakan jarang memeriksakan kondisi kesehatannya serta

anggota keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan terdekat. Tn.E

mengatakan sudah pernah mencoba berhenti merokok namun tidak

berhasil. Tn.E menghabiskan rokok 2 bungkus per harinya. Dan Tn.E

mengatakan sering minum kopi.

Kesimpulan: Gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan


c. Strategi Koping Konstruktif yang digunakan:

Strategi Koping Konstruktif yang digunakan Anggota keluarga Tn.E

selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selalu

menyakan pendapat antar anggota keluarga dalam mengambil suatu

keputusan dan tindakan.

Kesimpulan: Tidak ada masalah

d. Strategi Adaptasi Disfungsional

Ny.R mengatakan apabila merasakan keluhan tentang penyakitnya dan

keluhan lain yang dirasakan anggota keluarga, akan langsung

memberikan obat herbal bagi anggota keluarga yang sakit.

Kesimpulan: mengekspresikan keinginan untuk menangani penyakit.

VII. Harapan Keluarga

Keluarga Tn.E dan Ny.R berharap kepada Allah SWT untuk selalu di

berikan kesehatan , dan di lindungi setiap langkah dan diberikan kekuatan

oleh Allah SWT, Keluarga berharap semoga penyakit hipertensi yang

diderita Ny.R membaik. dan harapan Tn.E dan Ny.R untuk ketiga anaknya

supaya sukses dalam pendidikan nya. Dan Ny.R mengatakan ingin

merubah kebiasaan buruknya seperti makan yang tinggi kadar garam

kemudian Ny.R mengatakan ingin tau cara merawat rumah yang biak dan

benar.
VIII. Pemeriksaan Fisik

Table 3.4 Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Tn.E Ny.R An.R An.K An.F

Fisik

1. Tanda Vital TD :120/80 mmHg TD: 162/94mmHg TD :100/70mmHg TD : 100/80 mmHg TD : 90/70 mmHg
N : 80 x/m N : 95x/m N : 80x/m N : 74x/m N : 75x/m
RR : 19 x/m RR : 20 x/m RR: 20x/m RR: 18x/m RR: 18x/m
S : 36,60C S : 36,20C S : 36,0 0C S : 36,7 0C S : 36,5 0C

2. TB dan BB TB : 165 cm TB : 149 cm TB :145 cm TB :135 cm TB :126 cm


BB : 60 kg BB : 55 kg BB : 46 kg BB : 35 kg BB : 28 kg
3. Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Rambut merata, Rambut merata, Rambut merata, Rambut merata, Rambut merata,
sedikit beruban, sedikit beruban, kulit kepala kulit kepala kulit kepala
kulit kepala kulit kepala bersih, kepala bersih, kepala bersih, kepala
bersih, kepala bersih, kepala simetris simetris simetris
simetris simetris Palpasi: Palpasi : Palpasi :
Palpasi: Palpasi: Benjolan(-), Benjolan(-), Benjolan(-), lesi(-),
Benjolan(-), Benjolan(-), lesi(-), nyeri(-) lesi(-), nyeri(-) nyeri(-)
lesi(-), nyeri(-) lesi(-), nyeri(-)
4. Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
unanemis, sclera unanemis, sclera unanemis, sclera unanemis, sclera unanemis, sclera
anikterik, pupil anikterik, pupil anikterik, pupil anikterik, pupil anikterik, pupil
isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada isokor, tidak ada
kotoran kotoran kotoran kotoran kotoran
5. Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,
pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran
cairan atau cairan atau cairan atau cairan atau lendir cairan atau
lendir (-) lendir (-) lendir (-) (-) lendir (-)
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
(-) (-) (-) (-) (-)
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi
(-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-)
6. Mulut Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, mukosa Simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab, lembab, tidak ada mukosa lembab,
tidak ada gigi ada gigi yang tidak ada gigi gigi yang tidak ada gigi
yang tanggal, tanggal, yang tanggal, tanggal, yang tanggal,
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
(-), gigi bersih (-), gigi kurang (-), gigi bersih (-), gigi bersih, (-), gigi bersih,
Palpasi : bersih Palpasi : karang gigi (+) karang gigi (+)
Benjolan (-) lesi Palpasi: Benjolan (-) lesi (- Palpasi : Palpasi :
(-) nyeri (-) Benjolan (-) lesi ) nyeri (-) Benjolan (-) lesi (-) Benjolan (-) lesi
(-) nyeri (-) nyeri (-) (-) nyeri (-)
7. Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan (- pembengkakan
(-) pengeluaran (-) pengeluaran (-) pengeluaran ) pengeluaran (-) pengeluaran
cairan (-) cairan (-) cairan (-) cairan (-) cairan (-)
berdengung (-) berdengung (-) berdengung (-) berdengung (-) berdengung (-)
Palpasi: Palpasi: Palpasi: Palpasi: Palpasi:
Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi
(-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-)
8. Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjer tiroid (- kelenjer tiroid (- kelenjer tiroid (- kelenjer tiroid (-), kelenjer tiroid
) , kelenjer getah ) , kelenjer getah ) , kelenjer getah kelenjer getah (-),kelenjer
bening (-), tidak bening (-), tidak bening (-), tidak bening (-), tidak getah bening (-),
adabendungan adabendungan adabendungan adabendungan tidak ada
vena jagularis vena jagularis vena jagularis vena jagularis bendungan vena
Palpasi: Palpasi Palpasi: Palpasi: jagularis
Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Benjolan (-) lesi Palpasi:
(-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) (-) nyeri (-) Benjolan (-) lesi
(-) nyeri (-)
9. Dada Jantung Jantung Jantung Jantung Jantung
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
ictus cordis tidak ictus cordis tidak ictus cordis tidak ictus cordis tidak ictus cordis tidak
terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat
Palpasi : Palpasi : Palpasi : palpasi : Palpasi :
Ictus cordis teraba Ictus cordis teraba Ictus cordis teraba Ictus cordis teraba Ictus cordis teraba
pada ics V pada ics V pada ics V pada ics V pada ics V
Perkusi : Batas Perkusi : Batas Perkusi : Batas Perkusi : Batas Perkusi : Batas
jantung kanan jantung kanan jantung kanan jantung kanan jantung kanan
parasternal line parasternal line parasternal line parasternal line parasternal line
dextra, ICS IV, dextra, ICS IV, dextra, ICS IV, dextra, ICS IV, dextra, ICS IV,
batas jantung kiri batas jantung kiri batas jantung kiri batas jantung kiri batas jantung kiri
midclavikula line midclavikula line midclavikula line midclavikula line midclavikula line
sinistra, ICS V sinistra, ICS V sinistra, ICS V sinistra, ICS V sinistra, ICS V
Auskultasi : S1 S2 Auskultasi : S1 S2 Auskultasi : S1 S2 Auskultasi : S1 S2 Auskultasi : S1 S2
tunggal, gallop (-), tunggal, gallop (-), tunggal, gallop (-), tunggal, gallop (-), tunggal, gallop (-),
Murmur(-) Murmur(-) Murmur(-) Murmur(-) Murmur(-)

Paru Paru Paru Paru Paru


Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
simetris simetris simetris simetris simetris
palpasi : palpasi : palpasi : palpasi : palpasi :
Fremitus raba Fremitus raba Fremitus raba Fremitus raba Fremitus raba
simetris simetris simetris simetris simetris
perkusi : perkusi : perkusi : perkusi : perkusi :
- Sonor/ sonor - Sonor/ sonor - Sonor/ sonor - Sonor/ sonor - Sonor/ sonor
-Batas paru -Batas paru -Batas paru -Batas paru hepar: -Batas paru
hepar: ICS 4- ICS hepar: ICS 4- ICS 6 hepar: ICS 4- ICS ICS 4- ICS 6 hepar: ICS 4- ICS 6
6 - Batas atas kiri 6 - Batas atas kiri - Batas atas kiri
- Batas atas kiri jantung: ICS 2- - Batas atas kiri jantung: ICS 2- ICS jantung: ICS 2-
jantung: ICS 2- ICS 3 jantung: ICS 2- 3 ICS 3
ICS 3 -Batas atas kanan ICS 3 -Batas atas kanan -Batas atas kanan
-Batas atas kanan jantung linea media -Batas atas kanan jantung linea media jantung linea media
jantung linea clavicularis ICS jantung linea clavicularis ICS clavicularis ICS
media clavicularis kekiri. media clavicularis kekiri. kekiri.
ICS kekiri. Auskultasi : ICS kekiri. Auskultasi : Auskultasi :
Auskultasi : Bronko vasikuler Auskultasi : Bronko vasikuler Bronko vasikuler
Bronko vasikuler (+/+), ronchi (-/-), Bronko vasikuler (+/+), ronchi (-/-), (+/+), ronchi (-/-),
(+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-) (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-) wheezing (-/-)
wheezing (-/-) wheezing (-/-)

10. Abdomen Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


simetris, lesi (-), simetris, lesi (-), simetris, lesi (-), simetris, lesi (-), simetris, lesi (-),
jejas (-), benjolan jejas (-), benjolan jejas (-), benjolan jejas (-), benjolan (-) jejas (-), benjolan (-
(-) (-) (-) Palpasi : )
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Nyeri tekan (-), Palpasi :
Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Nyeri tekan (-),
nyeri lepas (-), nyeri lepas (-), nyeri lepas (-), massa (-) nyeri lepas (-),
massa (-) massa (-) massa (-) Perkusi : massa (-)
Perkusi : Perkusi : Perkusi : tympani pada hepar, Perkusi :
tympani pada tympani pada tympani pada pekak pada gaster. tympani pada
hepar, pekak pada hepar, pekak pada hepar, pekak pada Auskultasi : hepar, pekak pada
gaster. gaster. gaster. Bising usus (+) gaster.
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+)
11. Ekstremitas Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas :
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas
atas atas atas atas atas
Ekstremitas bawah: Ekstremitas bawah: Ekstremitas bawah: Ekstremitas bawah: Ekstremitas bawah:
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas
bawah. bawah. bawah. bawah. bawah.
Kekuatan otot : Kekuatan otot : Kekuatan otot : Kekuatan otot : Kekuatan otot :
penuh penuh penuh penuh penuh
55555555 55555555 55555555 55555555 55555555
55555555 55555555 55555555 55555555 55555555

12. Kulit Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo
matang, lesi (-), matang, lesi (-), matang, lesi (-), matang, lesi (-), matang, lesi (-),
turgor kulit lembab turgor kulit lembab turgor kulit lembab turgor kulit lembab turgor kulit lembab
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Data Fokus
Table 3.5

Data Subjektif Data Objektif

- Tn.E dan keluarga mengatakan - Tampak adanya bekas


jarang makan sayur dan buah pembakaran sampah di
- Ny.R mengatakan jarang samping rumah
melakukan olah raga - Keluarganya jarang
- Ny.R mengingatkan anaknya tidak memeriksakan kesehatan
terlalu sering makan makanan ke pelayanan kesehatan,
yang cepat saji hanya ketika sakit saja ke
- Ny.R mengatakan masih memasak pelayanan kesehatan
masakan yang asin,bersantan,dan - Ny.R tampak tidak
daging memahami tentang
- Ny.R mengatakan pengelolaan penyakit yang diderita
sampah dengan cara dibakar - TD : 162/94 mmHg
- Ny.R mengatakan memang untuk N : 95 x/m
menghindari makanan yang RR : 20x/m
menyebabkan penyakit hipertensi S : 36,20C
Ny.R belum bisa. - Ny.R bertanya tentang
- Ny.R mengatakan sebagai orang bagaimana meningkatkan
berkebudayaan Minangkabau status kesehatan
keluarganya senang - Ny.R tampak ingin
mengkonsumsi makanan yang mencoba merubah
tinggi lemak seperti berbagai jenis kebiasaan buruknya
masakan yang berasal dari daging, - Penempatan barang-barang
jeroan, makanan bersantan, cabai tidak sesuai dengan
dan tinggi garam tempatnya
- Ny.R mengatakan ingin tau cara - Keluarga antusias di
memelihara kesehatan yang baik berikan edukasi manfaat
dan mau mengurangi hidup bersih
mengkonsumsi makanan yang - Lantai Kamar mandi licin
banyak kadar garam dan kurang material
- Tn.E mengatakan sering minum antislip
kopi - Keluarga tampak sudah
- Tn.E mengatakan sering merokok mulai memasak sayur
- Tn.E mengtakan dalam sehari - Keluarga tampak sudah
mulai menggunakan
menghabiskan 2 bungkus rokok
fasilitas kesehatan seperti ke
- Tn.E mencoba berhenti merokok bidan dan puskesmas
tetapi masih tidak bisa - Penumpukan barang yang
- Ny.R mengatakan memiliki menyebabkan sarang
riwayat hipertensi kurang lebih 4 nyamuk
tahun yang lalu - Sarana air bersih dari
- Ny.R mengatakan tidak mampu
pegununan jika ujan air
melakukan aktivitas yang berat
- Ny.R mengatakan meminum obat menjadi keruh dan
hipertensi saat merasakan penampungan menjadi
gejalanya saja kotor
- Ny.R mengatakan kurang - Di perkarangan rumah
mengetahui bagaimana cara tampak ada kotoran
merawat hipertensi binatang
- Ny.R mengatakan memiliki BPJS
- Fentilasi yang kurang dan
- Ny.R mengatakan Kesehatan itu
penting pencahayaan di rumah
- Ny.R mengatakan ingin merubah Ny.R tampak redup
kebiasaan buruk seperti makan - Tn.E tampak saat
yang tinggi kadar garam pengkajian menghisap
- Ny.R mengatakan sering sakit rokok
kepala,penglihataan - Tn.E tampak
rasaberkunang-kunang dan kabur
menghabiskan 2 bungkus
- Ny.R mengatakan kuduk sering
terasa berat rokok setiap harinya
- Ny.R dan keluarga ingin - Tn.E dan keluarga tampak
meningkatkan status kesehatan tidak mampu menghindari
- Tn.E mengatakan sering batuk dari fakor penyebab
2 tahun yang lalu penyakitnya
- Keluarga melakukan
komunikasi pada saat sore
dan malam hari
- Ny.R dan keluarga mengatakan
ingin lebih memperhatikan
kesehatan anggota keluarga
- Keluarga mengatakan akan
mengkonsumsi sayuran dan buah
- Ny.R mengatakan akan memakai
layanan kesehatan untuk berobat
- Ny.R tidak tahu cara
pemeliharaan rumah yang baik
- Ny.R mengatakan tidak ada
waktu membersihkan rumah
karena sibuk bertani
- Ny.R ingin tau cara merawat
rumah dengan baik dan bersih
2. Analisa data

Table 3.6

No Data fokus Masalah


1 DS:

- Ny.R mengatakan memiliki riwayat Ketidakefektifan


hipertensi kurang lebih 4 tahun yang lalu pemeliharaan
- Ny.R mengatakan tidak mampu melakukan kesehatan pada Ny.E
aktivitas yang berat untuk penyakit
- Ny. R mengatakan terkadang masih sering hipertensi
memasak masak yang berbahan asin ( ikan (00099)
asin ), bersantan, dan daging
- Ny.R mengatakan sebagai orang
berkebudayaan Minangkabau keluarganya
senang mengkonsumsi makanan yang
tinggi lemak seperti berbagai jenis masakan
yang berasal dari daging, jeroan, makanan
bersantan, cabai dan tinggi garam
- Ny.R mengatakan jarang melakukan olah
raga
- Ny.R mengatakan sering sakit
kepala,penglihataan rasaberkunang-kunang
dan kabur
- Ny.R mengatakan kuduk sering terasa berat
- Keluarga masih bingung dengan perawatan
hipertensi dengan raut wajah/kening yang
mengkerut dan pada saat ditanya keluarga
hanya diam
- Ny.R mengatakan belum bisa untuk
menghindari makanan yang menyebabkan
penyakit hipertensi.
- Keluarga mengatakan jika sakit meminta
obat ke tenaga kesehatan terdekat
- Ny.R mengatakan meminum obat
hiperetensi hanya pada saat ada gejala
hipertensi
- Ny.R mengatakan kurang mengetahui
bagaimana cara merawat hipertensi

DO:

- Ny.R tampak tidak memahami tentang


penyakit yang diderita
- TD : 162/94mmHg
N : 95 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,20 C

2 DS :

- Tn.E mengatakan sering merokok Perilaku kesehatan


- Tn.E mengatakan dalam sehari cenderung berisiko
untuk prilaku
menghabiskan 2 bungkus rokok
merokok
- Tn.E mengatakan jarang makan sayur dan (00188)
buah
- Tn.E mencoba berhenti merokok tetapi
masih tidak bisa
- Tn.E mengatakan sering minum kopi
- Tn.E mengatakan sering batuk sejak dari 2
tahun yang lalu
- Tn.E mengatakan jarang memeriksakan
kesehatan ke puskesmas maupun rumah
sakit
- Keluarga Tn.E mengatakan ingin tau cara
memelihara kesehatan yang baik dan mau
mengurangi mengkonsumsi makanan yang
banyak kadar garam
- Tn.E mengingatkan anaknya tidak terlalu
sering makan makanan yang cepat saji

DO :
- Tn.E tampak mengkonsumsi kopi
- Tn.E tampak meroko pada saat pengkajian
- Keluarganya jarang memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan, hanya
ketika sakit saja ke pelayanan kesehatan
- Tugas kesehatan keluarga yang belum
terpenuhi seperti berperilaku hidup bersih
dan sehat.

3 DS:

- Ny.R kurang mengetahui cara Hambatan


pemeliharaan rumah yang baik Pemeliharaan Rumah
- Ny.R mengatakan jarang membersihkan (00098)
rumah karena sibuk bertani
- Ny.R ingin tau cara merawat rumah
dengan baik dan bersih
- Keluarga Ny.R mengatakan pengelolaan
sampah dengan cara dibakar

DO:

- Di perkarangan rumah tampak ada kotoran


binatang
- Fentilasi yang kurang dan pencahayaan di
rumah Ny. R tampak redup
- Penumpukan barang yang menyebabkan
sarang nyamuk
- Sarana air bersih dari pegunungan jika
ujan air menjadi keruh dan penampungan
menjadi kotor
- Tn.E dan keluarga tampak tidak mampu
menghindari fakor penyebab penyakitnya
- Tampak adanya bekas pembakaran sampah
di halaman rumah
- Penempatan barang-barang tidak sesuai
dengan tempatnya
- Keluarga antusias di berikan edukasi
manfaat hidup bersih
- Lantai Kamar mandi licin dan kurang
material antislip
BAB IV
CRITICAL REVIEW EVIDENCE BASE

Pada BAB ini penulis melakukan telaah 3 jurnal yang mana akan di uruaikan dibawah

ini :

1. Jurnal Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus

Polyrhizus) Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Judul : Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus

Polyrhizus) Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Kata Kunci : Hipertensi, jus Buah Naga Merah dan jus kulit Buah Naga

Merah

Penulis :Finda Khoirun Nisa, Farida Wahyu Ningtyias, dan Sulistiyani

a. Problem (P)

Umur merupakan faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah.

Dengan semakin meningkatnya umur seseorang, dinding pembuluh darah

akan mulai kehilangan elastisitasnya. Perubahan struktur dan fungsi sistem

pembuluh darah perifer ini menyebabkan peru-bahan tekanan darah,

khususnya pada usia lanjut. Peru-bahan tersebut meliputi aterosklerosis,

penurunan elas-tisitas jaringan ikat dan relaksasi otot polos pembuluh darah

yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan kemampuan distensi dan daya

regang pembuluh darah sehingga kemampuan aorta dan arteri besar dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jan-tung menurun,

menyebabkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer

sehingga terjadi pen-ingkatan tekanan darah (Winarsih, 2013).

Terapi pengobatan memerlukan kepatuhan yang tinggi dan aspek

biaya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan proses

terapi. Untuk itu diperlukan alternatif pada asupan ma-kanan untuk membantu

menurunkan tekanan darah. Kabupaten Jember memiliki komoditi buah

andalan yang memiliki peluang sebagai alternatif untuk membantu

menurunkan tekanan darah, yaitu buah naga merah.

Buah naga merah mengandung kalium dan fla-vonoid yang tinggi

sehingga dapat menurunkan tekanan darah(Siswoyo, 2013). Selain itu, buah

naga merah sangat kaya akan vitamin C. Vitamin C yang terkandung dalam

daging buah naga merah sangat mencukupi kebutuhan perhari individu yaitu

mencapai 540,27 mg/100 g(Norhayati, 2006). Konsumsi buah naga merah

biasanya hanya memanfaatkan buahnya saja, sedangkan limbah kulitnya yang

berjumlah 30-35% berat buah kurang termanfaatkan. Kulit buah naga

dipercaya mengandung zat pentacyclic, triyepene, dan taraxast yang dapat

melenturkan pembuluh darah(Handayani, 2014)

Populasi dalam penelitian ini adalah usia dewasa muda yang tinggal di

Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah tinggal di Kelurahan Tegal Besar

Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, memiliki tekanan darah optimal,

normal, dan normal tinggi, serta berusia 18-40 tahun. Kriteria eksklusi adalah
tidak bersedia menjadi subyek penelitian, mengalami diare dan/atau hipotensi,

subjek penelitian merasa tidak nyaman dengan pemberian perlakuan dan ingin

undur diri dari penelitian, serta subjek penelitian mengalami hipertensi

b. Intervensi (I)

Penelitian ini merupakan penelitian quacy experimental dengan

memberikan perlakuan pada subjek penelitian. Desain penelitian adalah non

equivalent control group design denganpemberian secara single blind..

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling metode purposive sampling. Teknik perhitungan sampel

menggunakan rumus Federer: (t-1) (r-1) ≥ 15 dan koreksi dengan 1/(1-f)

untuk mengantisipasi hilangnya unit eksperimen, sehingga didapatkan jumlah

sampel sebanyak 36.

Kelompok penelitian terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Masing-masing kelompok terdiri dari 18 subjek penelitian. Kemudian

dilakukan pretest dengan mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik

sebagai data awal sebelum perlakuan. Pada kelompok perlakuan

diberikanintervensi berupa jus buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

sebanyak 200 ml yang berasal dari 100 gram daging buah naga merah dan
kulit buah naga merah sebanyak 20% yang diberikan 2 kali per hari (2x200

ml) selama 3 hari. Pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, hanya

dilakukan kontrol tekanan darah pretest.

c. Comparison (C)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin subjek penelitian pada

kelompok perlakuan yang paling banyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak 10

orang (56%). Sedangkan pada kelompok kontrol, diketahui bahwa jenis

kelamin yang paling banyak adalah perempuan, yaitu sebanyak 13 orang

(72%). Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tekanan darah.Berdasarkan hasil penelitian Wahyuni dan Eksanoto (2013),

perempuan cenderung menderita hipertensi daripada laki-laki. Pada penelitian

tersebut sebanyak 27,5% perempuan mengalami hipertensi, sedangkan untuk

laki-laki hanya sebesar 5,8% (Wahyuni & Eksanoto, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik pre test pada kelompok perlakuan adalah sebesar

119,72/75,83 mmHg, sedangkan pada kelompok kontrol adalah sebesar

112,78/72,22 mmHg. Rata-rata penurunan tekanan darah sistolik pada

kelompok perlakuan yang paling banyak terjadi pada hari ke-3, dan penurunan

tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan yang paling banyak terjadi

pada hari ke-2. Sedangkan pada kelompok kontrol, dapat diketahui bahwa

tidak terjadi perubahan pada rata-rata tekanan darah post test pada hari

pertama jika dibandingkan dengan tekanan darah pre test. Pada kelompok
kontrol terjadi peningkatan rata-rata tekanan darah sistolik maupun diastolik

pada hari ke-2 penelitian, dan terjadi sedikit penurunan rata-rata tekanan darah

sistolik maupun diastolik pada hari ke-3 jika dibandingkan dengan rata-rata

tekanan darah sistolik dan diastolik pada hari ke-2 penelitian.Berdasarkan

hasil pengukuran tekanan darah subjek penelitian, diketahui bahwa pada hari

ke-3 penelitian, kelompok perlakuan yang diberi jus buah naga merah

mengalami penurunan tekanan darah sistolik dengan rata-rata sebesar 6,11

mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik dengan rata-rata sebesar 3,33

mmHg. Sedangkan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan jus buah naga

merah mengalami rata-rata peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 2,77

mmHg, dan mengalami penurunan tekanan darah diastolik dengan rata-rata

sebesar 0,27 mmHg.

d. Outcome (O)

kelompok perlakuan yang diberi jus buah naga merah mengalami

penurunan tekanan darah sistolik dengan rata-rata sebesar 6,11 mmHg dan

penurunan tekanan darah diastolik dengan rata-rata sebesar 3,33 mmHg,. Ada

perbedaan yang signifikan pada selisih tekanan darah sistolik kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol, dan tidak ada perbedaan yang signifikan

pada selisih tekanan darah diastolik kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol. Artinya, pemberian jus buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)


dengan penambahan kulit buah naga merah sebanyak 20% efektif dalam

menurunkan tekanan darah sistolik.

2. Jurnal Keperawatan Komplementer Tn.A dengan Masalah

Perokok Berat

Judul : Terapi Pengganti Nikotin Sebagai Upaya Menghentikan

Kebiasaan Merokok

Kata Kunci : Ketergantungan rokok, rokok, terapi pengganti nikotin

Penulis : Fitri Syifa Nabila, Asep Sukohar, Gigih Setiawan

1. Problem

Rokok merupakan salah satu sumber masalah kesehatan yang ada di

dunia, termasuk Indonesia. Menurut The Tabacco Atlas 3rd edition, Indonesia

adalah Negara dengan presentasi rokok terbanyak di ASEAN (46,16%).

Menurut data rikesada tahun 2013, prevalensi merokok pada kelompok usia

>10 tahun sebesar 29,3%. Banyaknya penyakit yang dapat disebabkan oleh

rokok membuat tingginya angka morbilitas, mortalitas, dan beban negara.

Studi literatus dengan melihat salah satu upaya yang dapat dilakukan

untuk menghilangkan kebiasaan merokok adalah dengan menggunakan terapi

pengganti nikotin.Nikotin merupakan zat utama dalam rokok yang

menyebabkan ketregantungan.Terapi pengganti nikotin adalah terapi yang


telah lama digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok (Nabila, Fitri

Syabila).

2. Intervention (I)

Terapi pengganti nikotin memiliki efektivitas yang cukup baik yaitu

terdapat 1 dari 15 orang yang menjalani terapi pengganti nikotin berhasil

berhenti total dari rokok (number needed to tread=15). Dosis harian yang

tersedia adalah 2 mg dan 4 mg (9-15 buti permen). Sediaan permen juga

dalam ukuran yang lebih kecil, dengan cara mengkonsumsi yang sama dengan

permen, pada umumnya permen ukuran kecil ini lebih cepat laru di dalam

mulut (10-13 menit).

3. Comparation (C)

Tn. A setelah dilakukan pemberian terapi nikotin selama 1 minggu,

dengan cara mengunyah permen 15 menit sebelum makan dan minum.

Dimana Tn. A biasa menghabiskan 1 bungkus rokok perhari.Selama

dilakukan terapi pengganti nikotin kebiasaan merokok Ny.N berkurang

menjadi ½ bungkus rokok per hari.

Kepatuhan perokok dalam menjalani terapi pengganti nikotin pada

umunya rendah, terutama pada ibu hamil.Pada pasien yang menjalani terapi

pengganti nikotin harus menggunakan nikotin pengganti selama 8 minggu

sebelum kebiasaan merokok dapat berhenti.Jika perokok menggunakan terapi

pengganti nikotin dalam bentuk sediaan oral, dilarang untuk makan dan

minum dalam kurun waktu 15 menit sebelum menelan tablet sehingga nikotin

dapat terserap dengan baik ke dalam tubuh.


4. Outcome (O)

Terapi nikotin relative aman dibandingkan kandungan nikotin didalam

rokok sehingga pemberian dosis besar dan jangka waktu lama

diperbolehkan.Sediaan yang tersedia antara laian ialah permen, permen karet,

koyo, obat semprot, inhalasi, dan tablet.Penyerapan utama nikotin dalam

sediaan nikotin pengganti adalah melalui mukosa mulut sehingga perokok

tidak boleh menelan atau menghirup nikotin pengganti jika menjalani terapi

pengganti nikotin.

3. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA REMANG KETIKE

JAYAKECAMATAN BANDAR KABUPTENBENER MERIAH

Judul : Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan

rumah tangga di desa remag ketike jaya kecematan

bandar kabupaten bener meriah

Kata Kunci : Amsas Fitri, Donal Nababan, Rinawati Sembiring

Penulis : PHBS, Perilaku, Membuang sampah, Merokok,

Jamban sehat, Air bersih


a. Problem (P)

WHO juga mencatat bahwa selama tahun 2018 lebih dari 340.000

anak- anak di bawahlima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang

tidak higienis. Pada tahun 2018, terdapat4,5 miliar orang hidup tanpa

sanitasi yang dikelola dengan aman dan 2,1 miliar orang tidakmemiliki

jamban dan kekurangan akses ke tempat air (Amsas Fitri, Donal Nababan,

2021).

b.Intervention (I)

Jenis penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah penelitian

kualitatif naratif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 5orang keluarga,

1 orang sekretaris desa, dan 1 orang tenaga promkes puskesmas.

c. Comperation (C)

Penelitian menunjukan PHBS dalam tatanan keluarga di Desa Remang

Ketike Jaya belum sepenuhnya dilakukan, pada 10 indikator yang jelas

terlihat pada indicatorperilakupembuangan sampah, penggunaan jamban

sehat, penggunaan air bersih dan perilakumerokok

d. Outcome (O)

Hasil penelitian menunjukkan Perilaku membuang sampah yang

dilakukan tidakpada tempatnya, dari ke 5 informan menyebutkan bahwa

tempat pembuangan sampah tidakdisediakan di Desa Remang Ketike

Jaya, alternative pembuangan sampah dibakar, dikuburdan yang


terbanyak membuang sampah dikebun dekat rumah (Alur). Perilaku

merokok masih diperlihat kan di Desa Remang Ketika Jaya ini merupak

suatu kebutuhan untuk masyarakatwalau dampak yang ditmbulkan oleh

rokok masyrakat mengetahuinya akan tetapi tetap padaperilaku yang

salah.

Anda mungkin juga menyukai