Anda di halaman 1dari 10

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Nama : Rajiv De Sugandhi
NIM : 2020032074
Kelas :B
Pengkajian tanggal 15 Januari 2021
A.    Pengkajian Keluarga

1. Data Umum

Nama KK : Tn. R

Umur : 36 tahun

Alamat : Jl. Yos Sudarso, Rt 001/Rw 2, Desa Beringin Jaya

Pekerjaan : Pekebun

Pendidikan : SD

2. Komposisi keluarga    

No Nama JK Hub Umur Pend IMUNISASI


BCG DPT POLIO Campak Hepatitis
B
I II II I II II IV I II III
I I
1 Tn. R L KK 36 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Ny. M P Istri 35 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 An. B L Ana 12 th SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
k
4 An. Y P Ana 8 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
k

Genogram
Keterangan :
: Laki-laki

:Perempuan

: Meninggal

: Garis keturunan
: Garis Perkawinan
--------- : Tinggal serumah
: Pasien

: Anggota keluarga yang sakit

3. Tipe Keluarga
a. Tipe keluarga = Tipe keluarga ini emrupakan tipe keluarga nuclear family
yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak.
b. Suku bangsa = Keluarga ini berkewarganegaraan Indonesia dan merupakan
suku Jawa.
c. Agama = Agama yang dianut keluarga ini adalah Islam.

4. Status sosial ekonomi


Penghasilan keluarga Tn. R perbulan sekitar Rp. 500.000/bulan.

5. Aktivitas rekreasi keluarga


Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV di rumah.
Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara atau tetangga sekitar.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn. R saat ini adalah tahap perkembangan anak usia
sekolah (families with school children), tugasnya yaitu :
Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan, dan semangat
belajar.
Tn. R dan Ny. M selalu memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, mereka
ikut membantu mensosialisasikan anak-anaknya, termasuk mendukung anak untuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sehat.
Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan.
Tn, R dan Ny. M berusaha mempertahankan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan mereka, mereka rutin menyempatkan waktu berdua meskipun hanya
berjalan-jalan bersama dipasar.
Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
Menyediakan aktivitas untuk anak.
Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, sebab Tn. R sebagai kepala
keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan yang diinginkan dalam keluarga.
3. Riwayat keluarga inti
Ny. M menderita TB Paru setelah control di RS. Undata tanggal 22 Desember 2020 dan
mendapatkan OAT.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada masalah hanya batuk pilek yang kadang-kadang terjadi dantidak ada yang
menderita penyakit serius sampai harus dibawa ke rumah sakit.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 48 m 2 (4 m x 12 m), terdiri atas 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi, dan didepan adateras rumah.
Bangunan rumah berbentuk rumah segi empat. Lantai rumah terbuat dari keramik
dengan keadaan cukup bersih dan penataan alat/perabot rumah tangga yang cukup
rapi. Penerangan dan ventilasi cukup. Khusus penerangan dan ventilasi dalam kamar
kurang memadai (dikamar tidur tidak ada sinar matahari masuk). Sumber air dan air
minum menggunakan sumur. WC menggunakan septik tank yang terletak di belakang
rumah. Di depan rumah terdapat halaman seluas 4 x 2 m 2.

2. Denah rumah

Teras Rumah

R. Tamu
S

Kamar Mandi Kamar Tidur


T B

Kamar Tidur
U
Ruang Makan
Ruang Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn. R hidup di lingkungan perdesaan.Sebagian besar dari tetangga di
lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. R adalah pendudukasli yang merupakan
petani dan pekebun. Interaksi antarwarga banyak dilakukan pagi dan siang hari.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. R sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga
sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudara lainnya.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan
masyarakat, dengan keluarga di lingkungan sekitar berinteraksi dengan baik. Istri Tn.
R yang menderita TBC juga seorang yang aktif.

5. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Tn. R ada tiga orang, terdiri atas suami, istri, dan dua orang. Fasilitas
penunjang kesehatan dari BPJS.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


Diantara anggotakeluarga terbina hubungan yang harmonis . Dalam menghadapi suatu
permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan cara musyawarah keluarga sebelum
diputuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan cara sangat terbuka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak
yang saling memerhatikan.
3. Struktur peran
Tn.A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangganya.
Ny. M sebagai istri selain menjadi ibu rumah tangga juga sering pergi berkebun
membantu suaminya.
An. B sebagai anak pertama duduk dibangku kelas 2 SMP dan An. Y anak kedua
kelas 2 SD.

4. Nilai dan norma keluarga


Nilai dan norma yang berlaku dalam keluargfa menyesuaikan dengan nilai dalam
agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya. Keluarga ini
menganggap bahwa penyakit TBC yangdiderita oleh Ny. M merupakan penyakit
orang tua yang biasa terjadi. Upaya untuk mengendalikan dilakukan dengan periksa
kedokter bila dirasakan ada gangguan kesehatannya. Ny. M memriksakan diri ke
dokter RS. Undata sejak tanggal 22 Desember 2020 dan dinyatakan menderita TB
paru.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan eprhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
2. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Keluarga
juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam
masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit tuberculosis,
hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan
akibat penyakit tuberculosis. Keluarga juga tidak tau bahwa penyakitnya bisa kambuh
lagi dan harus mendapat pengobatan jangka panjang lagi. Kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara
luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit tuberculosis. Keluarga tidak
mengetahui langkah-langkah yang harus dialkukan dalam mencegah penularan dan
menangani penyakitnya. Keluarga tidak mengamankan barang-barang yang bsia
menularkan penyakitnya.

F. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan panjang


Stresor yang dirasakan oleh keluarga Tn. R adalah penyakit tuberkulodid yang
diderita oleh istrinya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


Keluarga sudah dapat ebradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh istrinya karena
sudah berobat ke RS Undata dan pasrah ke Tuhan terhadap sakitnya.

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. M sejak dinyatakan menderita TB paru di RS Undata merasakan penyakitnya
sampai saat ini tidak sembuh-sembuh.

G. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga Tn. R berharap istrinya sembuh dari penyakitnya dan tidakmenular kepada
anggota keluarga yang lain, sehingga dapat melakukan aktivitassehari-hari dengan nyaman.

H.     Pemeriksaan Fisik


Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga, terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan.
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum Ny. M nampak masih kuat (energik), tetapi badannya kurus dan kecil, m
akan-minum masih dalam batas normal. Tanda-tanda vital : TD = 110/70 mmHg, RR=
20x/mnt, S= 36,5 , tb= 155 cm dan BB 40 kg.
2. Pemeriksaan fisik khusus
 Kepala dan leher, pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal.
 Leher, pada ;leher tidak Nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
 Mata, konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, pengelihatan masih baik.
 Telinga, pendengaran berkurang karena efek obat-obatan saat kecil.
 Hidung, tidak ada kelainan yang ditemukan.
 Mulut, tidak ada kelainan.
 Dada, pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur (-),ronchi (=), wheezing (-), dan pernapasancuping
hidung (-).
 Abdomen, pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, dan tidak ada bekas luka operasi.
 Ekstermitas atasdan bawah, pada ekstermitas atasdan bawah tidak terdapat edema,
tidak terjadi kelumpuhan, dari keempat ekstermitas mampu menggerakan persendian,
mampu mengangkat, dan emlipat persendian secara sempurna.

Analisa Data
N Data Etiologi Masalah
O
1 Data Subjektif : Kurangnya Risiko terjadinya
1. Tn. R mengatakan Ny. M sudah pengetahuan penularan pada
lama mengalami batuk dan oleh keluarga tentang anggota keluarga.
dokter dinyatakan menderita TB pencegahan
paru setelah berobat ke RS penularan
Undata. tuberculosis.
2. Ny. M mengatakan orang tuanya
juga menderita TB paru dan sudah
sembuh.
Data Objektif :
1. Usia Ny. M 35 tahun.
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan :
3. Tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 80x/mnt, pernafasan
20x/mnt, dan suhu 36,5 C.
4. Berat badan (BB) 40 kg, TB 155
cm. Pada pemeriksaan auskultasi
didapatkan ronki (=), wheezing
(-),.
5. Oleh dokter Ny. M diberikan obat
TB paru.
6. Rontgen : KP aktif.
7. Keluarga tidak memiliki tempat
penampungan dahak.
8. Keluarga tidak memisahkan alat-
alat yang memungkinkan terjadi
penularan.
9. Ruangan rumah dan kamar tidur
penderita lembab dan gelap
karena tidak mendapatkan sinar
matahari yang cukup.
2 Data Subjektif : Kurang Ketidakmampuan
1. Tn. R mengatakan bahwa Ny. M pengetahuan tentang keluarga mengambil
sudah lama mengalami batuk dan perawatan TBC. keputusan dalam
berobat ke RS Undata. Ny. M merawat anggota
dinyatakan menderita TB paru keluarga yang sakit.
sejak tanggal 22 Desember 2020.
2. Ny. M bertanya mengapa sudah
sejak tanggal 22 Desember 2020
minum OAT dari RS Undata
belum sembuh-sembuh juga.
Data Objektif :
1. Usia Ny. M 35 tahun.
2. Pendidikan kedua orang tuanya
SD.
3. Saat ini keluarga berobat dan
dapat terapi dari RS Undata.

Diagnosis Keperawatan.
1. Risiko penularan pada anggota keluarga yang lain berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan kelurga terhadap pencegahan penularan TBC.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga yang
sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan TBC.

Anda mungkin juga menyukai