Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

E
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. E DI DESA
TANGGEL KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Sabtu, 18 April 2020 jam:07.00 WIB di rumah
Tn.E.
A. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. E
2. Umur : 54 Tahun
3. Alamat : Ds.Tanggel Rt.02/Rw.02
4. Pekerjaan KK : PNS
5. Pendidikan KK : Sarjana
6. Komposisi Keluarga :
Tabel 6.1 Komposisi Keluarga
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
1 Ny. S P Istri 48 th SMA Islam Pedagang
2 Sdr. B L Anak 22 th Sarjana Islam Belum bekerja
3 An. D L Anak 12 th Pelajar Islam Belum bekerja

Tabel 6.2 Status Imunisasi


Status Imunisasi
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
No Nama
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. E            
2 Ny. S            
3 Sdr. B            
4 An. D            
Status imunisasi Tn.E, Ny.S, Sdr.B, dan An.D sudah lengkap.

Tabel 6.3 Genogram


Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Garis Keturunan

: Garis pernikahan

: Garis tinggal serumah

: Penderita hipertensi

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yang dimiliki Tn. E adalah the nuclear family
(keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 2 anak
kandung dimana Tn. E adalah kepala keluarga (suami), Ny. S adalah
istri dan memiliki 2 orang anak yaitu Sdr. B (laki-laki) dan An. D (laki-
laki).
8. Suku/ Bangsa
Tn. E mengatakan keluarganya berasal dari suku Jawa,
menggunakan bahasa jawa dikehidupan sehari-hari, tidak menggunakan
jasa-jasa pelayanan kesehatan tradisional, dan biasa kerokan saat
merasa kurang enak badan.
9. Agama
Tn. E mengatakan semua keluarganya beragama islam, dan aktif
melakukan kegiatan ibadah sholat di musholla.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. E mengatakan sumber penghasilan keluarga berasal dari
pekerjaan sebagai PNS, dan Ny. S sebagai pedagang dengan
penghasilan seluruhnya ± 5.000.000,00 / bulan. Pendapatan tersebut
cukup umtuk kehidupan sehari-hari. Saat ada anggota keluarga yang
sakit, biaya yang digunakan untuk pengobatan dengan menggunakan
BPJS.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. E mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi ke
suatu tempat wisata. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk
menonton televisi dan terkadang menyempatkan untuk berkunjung ke
rumah saudaranya.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saai ini
Tn. E mengatakan saat ini tahap perkembangan keluarganya berada
pada tahap perkembangan keluarga anak remaja yaitu anak pertama
sebagai mahasiswa dan anak kedua masih kelas 6 SD. Tn. E beserta
keluarga masih tinggal dalam satu rumah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. E mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi
adalah membangun perubahan sistem peran dan peraturan untuk
tumbuh kembang keluarga.
3. Riwayat kesehatan inti
a. Riwayat Kepala Keluarga
Tn. E mengatakan memiliki riwayat hipertensi, dan jika kepalanya
pusing atau tekanan darahnya tinggi ia selalu periksa ke dokter
keluarga.
b. Riwayat Kesehatan Istri
Ny. S mengatakan memiliki riwayat penyakit asam urat, sering
mengeluh pegal-pegal dan sering periksa ke dokter keluarga.
c. Riwayat Kesehatan Anak
Tn. E mengatakan anak-anaknya biasanya pusing atau panas, tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan, kondisi saat ini baik, bantuan
kesehatan yang digunakan adalah dokter, dan jika ada masalah
kesehatan pada anak langsung di bawa ke dokter untuk berobat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. E memiliki riwayat penyakit hipertensi dan Ny. S memiliki
riwayat penyakit asam urat.

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karekteristik rumah
a. Denah rumah

R. R. R. Tidur
Dapur p
Ma 3 R. Tamu
kan i
n
t
u
R. Santai
KM &
R. Tidur R. Tidur

2 R. Tv 1

pintu
Septitank U Sumur
- Luas rumah : 13x 23 m²
- Jenis : Permanen B T
- Sirkulasi udara : Cukup baik
- Kebersihan ruangan : cukup bersih S
- Pemanfaatan ruangan rumah : Perabotan rumah tidak tertata dengan rapi
- Lantai : Keramik
- Septitank berada di belakang rumah
- Air sumur adalah sumber air utama untuk keperluan sehari-hari
- Air minum berasal dari air isi ulang yang di beli dari tetangga
- Pembuangan limbah melalui selokan
- Lahan kosong di selatan rumah dimanfaatkan untuk menjemur pakaian
- Pembuangan sampah di belakang rumah dengan di bakar.
b. Karakteristik lingkungan rumah
- Data Obyektif :
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen,
luas rumah keseluruhan + 13x23m² dengan jumlah kamar yang
dimiliki adalah 3 kamar tidur, 1ruang tamu, 1kamar mandi, 1
dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat
menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini
cukup baik, memiliki 8 jendela, lantai rumah tampak kurang
bersih. Air minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air
isi ulang. Air untuk mandi dan menyuci berasal dari air sumur.
Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak
berpindah-pindah.
- Data Subyektif
Anggota Keluarga Tn. E kesulitan dalam
memepertahanakan rumah mereka dalam keadaan bersih
dan rapi karena sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-
masing.
2. Karekteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga Tn.E tinggal di lingkungan pedesaan dengan jalanan yang
cukup baik. Dekat dengan pelayanan kesehatan seperti adanya bidan
praktek,Puskesmas, dan dokter.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. E tinggal di Desa Tanggel, Kecamatan Winong,
Kabupaten Pati sudah ± 25 tahun dan tidak pernah pindah rumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. E hanya sebagai warga biasa di lingkungan rumahnya.
Tidak memiliki pesan khusus dimasyarakatnya namun selalu
berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di masyarakat baik kegiatan
sosial maupun keagamaan, keluarga merasakan banyak manfaat dengan
adanya perkumpulan di masyarakat karena dapat mempererat tali
persaudaraan sebagai wadah dalam menyelesaikan masalah yang ada di
lingkungannya.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn. E mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya karena ingin
menghabiskan masa tuanya bersama keluarganya dan ingin melihat
anak- anaknya sukses, istri dan anaknya selalu mengantarkan periksa ke
dokter jika Tn. E merasa kurang sehat.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Tn. E mengatakan di dalam keluarganya selalu terbuka dan semua
anggota keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan
adat jawa.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. E mengatakan dalam pengambilan keputusan bila menghadapi
masalah dilakukan oleh kepala keluarga namun tetap
mempertimbangkan keputusan dengan anggota keluarga yang lainnya.
Istri sebagai pengelola dan pengatur keuangan keluarga. Penentu
pilihan dalam keluarga seperti dimana anak sekolah maupun dimana
memeriksakan kesehatan berdasarkan keputusan bersama.
3. Sruktur peran
Tn. E sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai PNS berperan
sebagai pencari nafkah keluarga. Pendidik, pelindung dan sebagai
anggota masyarakat dilingkungannya. Ny. S sebagai istri yang
mengurus keperluan rumah dan membantu dalam menentukan
kebutuhan ekonomi dengan berdagang serta mendidik anak- anaknya
bersama-sama suami, serta aktif juga dalam melakukan kegiatan yang
ada di masyarakat.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. E selalu memegang teguh nilai kesopanan, nilai kejujuran,
nilai keberhasilan, dan nilai keindahan.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. E saling memenuhi kebutuhan anggota keluarganya,
senang memberikan perhatian, akrab satu sama lain dan saling
mendukung serta memberikan kasih sayang antara satu dengan yang
lain.

2. Fungsi sosial
Keluarga Tn. E selalu menyempatkan diri untuk berkumpul serta
bersama-sama di rumah, baik dengan anggota keluarga, dan senang
menghargai dan menaati norma yang ada.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
Tn. E dan Ny. S telah mengerti tentang penyakit yang
dideritanya. Tn. E dan Ny. S mengatakan ingin mengatasi
penyakit yang dideritanya.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. E mengatakan saat ada anggota keluarganya yang sakit
langsung dibawa ke dokter maupun pelayanan kesehatan
lainnya.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. E mengatakan ketika batuk anggota keluarga menyiapkan
campuran jeruk nipis yang dicampur dengan kecap atau demam
dengan diberikan kompres hangat.
4) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga mengatakan sulit mempertahankan rumahnya dalam
keadaan bersih.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tn. E mengatakan keluarganya selalu menggunakan bidan
praktek maupun dokter saat ada anggota keluarga yang sakit.
b. Kebutuhan nutrisi keluarga
Tn. E mengatakan keluarganya selalu mengkonsumsi asupan nutrisi
seimbang setiap harinya.
c. Kebiasaan tidur, istirahat dan latihan
Tn. E mengatakan seluruh anggota keluarga tidak ada yang
mengalami perubahan pola tidur, merasa cukup dengan jumlah
tidur dengan kualitas tidur baik. Anggota keluarga tidak memiliki
kebiasaan olahraga secara teratur, namun saat ada waktu yang
luang di gunakan untuk olahraga di sekitar rumah.

4. Fungsi reproduksi
Ny. S mengtakan ketika hamil rutin melakukan kunjungan prenatal
secara teratur dan sekarang memiliki 2 orang anak.
5. Fungsi ekonomi
Tn . E mengatakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-
hari berasal dari pekerjaanya sebagai PNS dan pedagang.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stres jangka pendek : Tn. E mengatakan sering sakit kepala/
pusing, dan saat kambuh Tn. E segera berobat ke bidan atau dokter.
b. Stres jangka panjang : Ny. S mengatakan selalu kepikiran hutang
jika dia memiliki hutang kepada orang.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Tn. E mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangatbesar, mereka
akan mencari jalan keluar bersama-sama, dibicarakan bersama dan
diselesaikan bersama.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. E mengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu didiskusikan
antar anggota keluarga dan pengambilan keputusan akan dilakukan oleh
Tn. E sebagai kepala keluarga dengan persetujuan semua anggota
keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. E mengatakan dalam menghadapi masalah tidak pernah
menyelesaikan dengan kekerasan melainkan dengan kepala dingin
sehingga tidak ada perpecahan dalam keluarga.

G. PEMERIKSAAN FISIK TIAP INDIVIDU


Pemeriksaa Tn. E Ny. S
n Fisik
Rambut Rambut sedikit beruban, Rambut panjang, hitam, bersih
bersih tidak mudah rontok tidak mudah rontok
Kepala Bentuk mecochepal, tidak Bentuk mecochepal, tidak ada
ada luka, tidak ada nyeri luka, tidak ada nyeri tekan
tekan
Mata Simetris, tidak anemis, tidak Simetris, tidak anemis, tidak
ikterik, tidak ada gangguan ikterik, tidak ada gangguan
penglihatan penglihatan
Hidung Simetris, sputum utuh, tidak Simetris, sputum utuh, tidak
ada polip, hidung bersih ada polip, hidung bersih
Mulut Lidah lembab, gigi utuh, Lidah lembab, gigi utuh, tidak
tidak ada stoma tipis, gusi ada stoma tipis, gusi tidak ada
tidak ada perdarahan perdarahan
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada penumpukan
penumpukan serumen, tidak serumen, tidak ada
ada menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
pendengaran. pendengaran.
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tyroid, tidak ada tyroid, tidak ada pembesaran
pembesaran getah bening. getah bening.

Pemeriksaa Sdr. B An. D


n Fisik
Rambut Rambut hitam, bersih tidak Rambut panjang, hitam, bersih
mudah rontok tidak mudah rontok
Kepala Bentuk mecochepal, tidak Bentuk mecochepal, tidak ada
ada luka, tidak ada nyeri luka, tidak ada nyeri tekan
tekan
Mata Simetris, tidak anemis, tidak Simetris, tidak anemis, tidak
ikterik, tidak ada gangguan ikterik, tidak ada gangguan
penglihatan penglihatan
Hidung Simetris, sputum utuh, tidak Simetris, sputum utuh, tidak
ada polip , hidung bersih ada polip , hidung bersih
Mulut Lidah lembab, gigi utuh, Lidah lembab, gigi utuh, tidak
tidak ada stoma tipis, gusi ada stoma tipis, gusi tidak ada
tidak ada perdarahan. perdarahan.
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada penumpukan
penumpukan serumen, tidak serumen, tidak ada
ada menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
pendengaran. pendengaran.
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tyroid, tidak ada tyroid, tidak ada pembesaran
pembesaran getah bening. getah bening.

a. Tn. E
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Suhu tubuh
36,6°C, RR 20x/mnt, Nadi 75x/mnt, sedikit batuk dan pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik terdengar vesikuler (auskultasi), sklera tidak ikterik.

b. Ny. S
Pada pemeriksaan fisik Ny.S dalam batas normal, tidak ada kelainan pada
sistem organ. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 70x/mnt, RR 20x/mnt,
Suhu 36,7°C.

c. Sdr. B
Pada pemeriksaan fisik Sdr. B dalam batas normal, tidak ada kelainan pada
sistem organ. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 65x/mnt, RR 20x/mnt,
suhu 36,6°C.
d. An. D
Pada pemeriksaan fisik An. D dalam batas normal, tidak ada kelainan pada
sistem organ. Tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 65x/mnt, RR 20x/mnt,
suhu 36,5°C.
H. HARAPAN KELUARGA
Kelurga mengharapkan agar tenaga kesehatan dapat membantu mengatasi
masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat
membantu mempercepat kesembuhan bagi penyakit yang sedang
dideritanya.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A. ANALISA DAN SINTESA DATA
No. Hari/ Data Fokus Diagnosa Keperawatan
Tanggal Keluarga
1 Sabtu, 18 Ds :Tn. E mengatakan sering 1. Hipertensi
April mengalami pusing Resiko cidera
2020 kepala dan terkadang (perdarahan pada
batuk. pembuluh darah di
Do : Tn. E tampak lemas. otak) berhubungan
TD : 160/90 mmHg dengan ketidak
S : 36,6°C mampuan keluarga
RR : 20x/mnt untuk merawat
N : 75x/mnt anggota keluarga
yang sakit tekanan
darah tinggi.

2 Ds : Tn. E mengatakan 2. Kebersihan


Sabtu, 18
kesulitan mempertahankan lingkungan rumah.
April
rumah dalam keadaan bersih Resiko terjadinya
2020
dan rapi. penyakit (DHF &
Do : - Rumah tampak kurang ISPA) berhubungan
bersih. dengan
- Perabotan tampak ketidakmampuan
tidak rapi. keluarga memelihara
lingkungan rumah.
B. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di
otak)
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah Adalah kurang/ tidak
Actual sehat dan
memerlukan
penanganan yang
secepatnya untuk
mencegah
peningkatan tekanan
3 1 3x1:3=1 darah atau terjadinya
komplikasi akibat
peningkatan tekanan
darah

2. Kemungkinan Masalah dapat


masalah dapat diatasi sebagian
diubah: karena keluarga
sebagian kurang memiliki
pengetahuan tentang
cara merawat
anggota keluarga
1 2 1x2:2=1 yang menderita
tekanan darah tinggi.

3. Potensial masalah
untuk dicegah: Masalah dapat
Cukup diubah karena
penyakit hipertensi
meruapakan suatu
2 1 2x1:3 penyakit yang dapat
=2/3 dipertahanakan
dengan menjaga
keseim bangan
tekanan darah.
4. Menonjolnya
masalah: Keluarga tidak
Ada masalah menyadari betapa
tetapi tidak perlu pentingnya menjaga
ditangani 1 1x1:2 kestabilan tekanan
1
=½ darah pada penderita
hipertensi

TOTAL SKORE 3
¼

Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)


Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah: Merupakan ancaman
Ancaman kesehatan karena
kesehatan dapat menimbulkan
berbagia masalah
kesehatan oleh karena
lingkungan yang
2 1 2x1:3 kotor.
= 2/3

2. Kemungkinan Masalah dapat diatasi


masalah dapat sebagian karena
diubah : keluarga memiliki
Sebagian fasilitas dan kemauan
untuk menjaga
1 2 1x2:2=1 kebersihan
lingkungannya.

3. Potensial masalah Masalah dapat diubah


untuk dicegah : karena anggota
Cukup 1 keluarga memiliki
waktu yang cukup
guna membersihkan
2 2x1:3 rumah
=2/3
4. Menonjolnya Keluarga tidak
masalah menyadari bahwa
Ada masalah tetapi lingkungan yang
tidak perlu kotor dapat
ditangani 1 1 1x1:2 menimbulkan
=½ penyakit.

TOTAL SKORE 3

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Prioritas Dianosa Keperawatan Skor
1 Hipertensi, 3¼
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak)
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit tekanan darah tinggi.

2 Kebersihan lingkungan rumah, 3


Resiko terjadinya penyakit (DHF
& ISPA) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
memelihara lingkungan rumah.
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Diagnosis Hasil Intervensi
Ds : Tn. E Resiko cidera Setelah dilakukan kunjungan 1. Jelaskan kepada kelurga
mengatakan (perdarahan pada rumah 1x diharapkan keluarga tentang kemungkinan
kepalanya pusing. pembuluh darah di otak) mampu: penyebab terjadi peningkatan
Do : Tn. E berhubungan dengan 1. Menyebutkan kembali tentang tekanan darah.
tampak lemas dan ketidakmampuan kemungkinan penyebab 2. Jelaskan tanda dan gejala
memegangi keluarga dalam merawat terjadinya peningkatan tekanan terjadinya peningkatan tekanan
kepalanya. anggota keluarga yang darah. darah.
sakit tekanan darah 2. Menyebutkan tanda dan gejala 3. Jelaskan tentang akibat dari
tinggi. terjadinya peningkatan tekanan peningkatan tekanan darah.
darah. 4. Anjurkan makan makanan
3. Menyebutkan akibat yang bisa yang rendah garam.
terjadi bila tekanan darah
tinggi.
4. Menyediakan makanan yang
rendah garam.
Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Diagnosis Hasil Intervensi
Ds : Tn. E Kebersihan lingkungan Setelah dilakukan kunjungan 1. Jelaskan kepada keluarga
mengatakan rumah, rumah 1x diharapkan keluarga tentang syarat rumah sehat.
kesulitan Resiko terjadinya mampu: 2. Jelaskan kepada keluarga
mempertaha penyakit (DHF & ISPA) 1. Menyebutkan beberapa syarat dampak dari lingkungan yang
nkan rumah berhubungan dengan rumah sehat. tidak sehat.
dalam ketidakmampuan 2. Menyebutkan dampak dari 3. Jelaskan dengan keluarga
keadaan keluarga dalam lingkungan rumah yang tidak tentang pembagian tugas
bersih dan memelihara lingkungan sehat. dalam menjaga kebersihan
rapi. rumah. 3. Menjaga kebersihan rumah.
Do : - Rumah lingkungan rumah terutama 4. Anjurkan kepada keluarga
tampak kamar. untuk melipat baju yang
kurang 4. Merapikan baju yang bergelantungan.
bersih. bergantungan.
- Perabotan
tampak
tidak rapi.
IV. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tanggal/ Jam Implementasi Evaluasi Formatif TTD
Keperawatan
1 Hipertensi, Sabtu, 18 April Mengkaji keadaan umum S : Klien mengatakan kepalanya sering
Resiko cidera 2020 pusing.
(perdarahan pada 08.00 WIB O: Klien tampak lemas
pembuluh darah di
otak) berhubungan 08.05 WIB Mengukur TTV S : Klien mengatakan bersedia
dengan O: Klien tampak kooperatif
ketidakmampuan TD : 160/90 mmHg
keluarga dalam S : 36,6°C
merawat anggota RR : 20x/mnt
keluarga yang sakit N : 75x/mnt
tekanan darah tinggi.
08.10 WIB Menjelaskan penyebab dari S : Klien mengatakan bersedia
tekanan darah tinggi. O: Klien tampak kooperatif

08.20 WIB Menjelaskan tanda dan gejala S : Klien mengatakan bersedia


terjadinya peningkatan O: Klien tampak kooperatif

tekanan darah.

08.30 WIB Menjelaskan tentang akibat S : Klien mengatakan bersedia


dari peningkatan tekanan O: Klien tampak kooperatif
darah.

08.35 WIB Menjelaskan makanan yang S: Klien mengatakan bersedia


mengandung rendah garam O: Klien tampak kooperatif

Kebersihan Sabtu, 18 April S: Klien mengatakan bersedia


Menjelaskan kepada keluarga
2020 O: Klien tampak kooperatif
2 lingkungan rumah,
08.40 WIB tentang syarat rumah sehat.
Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan 08.45 WIB Menjelaskan kepada keluarga
S: Klien mengatakan bersedia
dengan dampak dari lingkungan yang O: Klien tampak kooperatif
ketidakmampuan tidak sehat.
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah. 08.50 WIB Jelaskan dengan keluarga S: Klien mengatakan bersedia
tentang pembagian tugas O: Klien tampak kooperatif
dalam menjaga kebersihan
rumah.
08.55 WIB Anjurkan kepada keluarga S: Klien mengatakan bersedia
O: Klien tampak kooperatif
untuk melipat baju yang
bergelantungan.
V. EVALUASI
No Diagnosa Tanggal/ Evaluasi Sumatif TTD
. Keperawatan jam
1 Hipertensi, Sabtu, 18 S : Klien mengatakan kepala
Resiko cidera April 2020 sering pusing
(perdarahan pada 09.10WIB O: Klien tampak lemas
pembuluh darah TD : 160/90 mmHg
di otak) S : 36,6°C
berhubungan RR : 20x/mnt
dengan N : 75x/mnt
ketidakmampuan A: Masalah belum teratasi
keluarga dalam P : Lanjutkan intervensi
merawat anggota - Anjurkan makan
keluarga yang makanan yang rendah
sakit tekanan garam.
darah tinggi.

2 Kebersihan Sabtu, 18 S : Klien mengatakan sudah


lingkungan April 2020 sedikit mengerti tentang
09.20 WIB pentingnya menjaga
rumah,
kebersihan rumah.
Resiko terjadinya O: Rumah tampak kurang
penyakit (DHF & bersih
ISPA) A: Masalah belum teratasi
berhubungan P : Lanjutkan intervensi
dengan - Jelaskan kepada keluarga
ketidakmampuan
dampak dari lingkungan
keluarga dalam
memelihara yang tidak sehat.
lingkungan - Jelaskan dengan keluarga
rumah. tentang pembagian tugas
dalam menjaga
kebersihan rumah.

Anda mungkin juga menyukai