Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

N DENGAN
HIPERTENSI DI NUSUKAN KECAMATAN
BANJARSARI, SURAKARTA

A. Pengkajian
Data pengkajian diperoleh dengan menggunakan :
1. Wawancara keluarga
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
I. Data Umum
1. Nama Kepala keluarga : Tn. N
2. Umur : 70 tahun
3. Pekerjaan : Pensiunan
4. Pendidikan : SR
5. Alamat : Nusukan
6. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
Polio DPT Hepatitis
Pendidikan

Campak
No Nama Jenis Hubungan Umur
BCG

Ket
kelamin KK

1 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1
1. Ny. S P Istri 66 th SR
.

7. Genogram

1
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki meninggal
Perempuan meninggal
Penderita hipertensi (klien)
Menikah
Tinggal satu rumah

8. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga inti yang terdiri dari Tn.N
sebagai kepala keluarga dan Ny.S sebagai ibu rumah tangga.
9. Suku Bangsa
Suku bangsa dari Tn.N adalah suku Jawa, jaringan sosial
keluarga berasal dari kelompok agama yang sama/ etnis yang sama
tetapi keluarga Tn.N tidak melakukan tradisi/ kebiasaan Jawa.
Keluarga Tn.N aktif dalam mengikuti kegiatan sosial, seperti ikut serta
dalam acara hajatan.
10. Agama
Keluarga Tn.N semuanya beragama Islam dan taat melakukan
ibadah sholat serta aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian.
11. Status Sosial Ekonomi
Dalam keluarga Tn.N yang mencari nafkah adalah Tn.N
dengan pensiunan. Penghasilan rata-rata tiap bulan adalah
Rp.600.000,-. Sedangkan pengeluaran keluarga Tn.N adalah
Rp.300.000,- tiap bulan yaitu untuk arisan dan untuk pajak listrik
keluarga Tn.N mempunyai 1 radio dan memiliki TV.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Setiap tahun dalam keluarga Tn.N. berkumpul untuk
merayakan hari raya Idul Fitri keluarga Tn.N jarang sekali

2
mengunjungi tempat-tempat wisata. Keluarga Tn.N sering nonton TV
dan menyukai acara sinetron.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny.S mempunyai 2 orang anak pertama berumur 46
tahun dan sudah mempunyai rumah sendiri di Jakarta serta sudah
mempunyai istri sedangkan anak kedua berumur 42 tahun juga sudah
mempunyai suami dan anak serta sudah memiliki rumah sendiri. Jadi
keluarga Ny.S berada pada tahapan perkembangan keluarga usia
pertengahan.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada tahap perkembangan keluarga Tn.N yang belum terpenuhi
yaitu mempertahankan kesehatan karena keluarga Tn. N belum
mengenal tentang hipertensi, Ny. S mengatakan tahu kalau dia
mempunyai penyakit hipertensi.
3. Riwayat keluarga inti
Tn.N mengatakan belum pernah mondok di rumah sakit.
Tn.N mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi
maupun kencing manis. Jika Tn.N merasakan badan tidak enak
maka Tn.N minta dikerik oleh Ny.S dan hanya mengkonsumsi obat
dari warung dan apabila minum obat yang dibeli dari warung tidak
ada perubahan maka Tn.N baru memeriksakan diri ke puskesmas
atau rumah sakit.
Ny.S mengatakan”saya tidak tahu kalau saya mempumyai
darah tinggi”.Kadang-kadang Ny.S merasa kepala pusing dengan
kerikan minum obat pusingnya sudah hilang. Ny.S jarang sekali
mengontrolkan tekanan darahnya Ny.S mengatakan jika badannya
tidak enak Ny.S hanya kerikan dan membeli obat dari warung dan
jika dengan minum obat tidak sembuh baru periksa ke puskesmas.

3
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.N mengatakan tidak mengetahui apakah ayah dan ibunya menderita
penyakit hipertensi ataupun penyakit lainnya Ny.S mengatakan juga
tidak mengetahui dengan pasti apakah ayah dan ibunya menderita
penyakit hipertensi ataupun penyakit menurun lainnya.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.N berukuran 12 m x 8 m = 96 m2 yang terbagi menjadi 6
ruangan yaitu 1 ruang tamu yang terdapat meja kursi serta terdapat
meja kursi serta terdapat sebuah tempat tidur disebelah barat, 1 ruang
dapur 3 kamar tidur dan 1 ruang untuk meletakkan barang-barang.
Lantai rumah ubin terdapat jendela, terdapat 2 pintu masuk. Halaman
rumah tidak begitu luas dan bersih tidak terdapat tanaman. Pada ruang
tamu terdapat meja besar serta terdapat tempat tidur. Sumber air yang
digunakan oleh keluarga Tn.N adalah PDAM yang terletak di depan
rumah sebelah timur tipe rumah Tn.N adalah permanen. Rumah disapu
2-3 x sehari sudah terdapat genting kaca, pencahayaan baik, keluarga
Tn.N mempunyai kloset yang terdapat di kamar mandi. Tn.N
mengatakan bahwa di kamar mandinya tidak ada pegangan dan
lantainya licin.Tn. N belum memikirkan untuk memasang pegangan
pada kamar mandinya. Lantai licin dan belum ada pegangan.
Denah rumah
U
6 7
8

B T
5
4
S
2 3

13

4
Keterangan :
Ruang 1 : Gudang Ruang 5 : Kamar Tidur
2 : Ruang Tamu 6 : WC
3 : Kamar Tidur 7 : Kamar Mandi
4 : Kamar Tidur 8 : Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn.N rumahnya terletak paling utara di sebelah barat
jalan utama. Jarak rumah Tn.N dengan tetangga berdebatan hubungan
keluarga Tn.N dengan tetangga terjalin dengan baik. Keluarga Tn.N
sangat aktif mengikuti kegiatan yang ada di kampung seperti
pengajian, arisan, kerja bakti dan berbagai kegiatan lainnya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.N mempunyai rumah sendiri. Keluarga Tn.N tidak
mempunyai rencana untuk berpindah tempat dan keluarga Tn.N belum
pernah berpindah tempat tinggal.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.N biasanya berkumpul pada pagi, sore dan malam
hari serta kadang berkumpul saat makan malam keluarga Tn.N sering
berbincang-bincang di depan rumah. Interaksi keluarga Tn.N dengan
masyarakat terjalin sangat baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Di keluarga Tn.N sistem pendukung yang ada belum
dimanfaatkan secara optimal karena apabila ada anggota keluarga yang
sakit tidak langsung diperiksakan ke puskesmas. Keluarga Tn.N baru
memeriksakan diri ke puskesmas apabila setelah diminum obat yang
dibeli dari warung tidak ada perubahan. Pada keluarga Tn.N yang sakit
adalah Ny.S yaitu menderita hipertensi sedangkan yang sehat adalah
Tn.N.

5
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Keluarga Tn.N dan Ny.S menggunakan bahasa Jawa dalam
berkomunikasi sehari-hari. Komunikasi antara Tn.N dan Ny.S baik dan
akrab, komunikasi Tn.N dan Ny.S dengan anaknya yang sudah
menikah juga baik dan akrab.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.N yang paling berperan dalam pengambilan
keputusan adalah Tn.N, karena Tn.N adalah sebagai kepala keluarga.
3. Struktur peran
a. Tn.N
Berperan sebagai ayah, suami, kepala keluarga, pencari
nafkah dan sebagai anggota masyarakat.
b. Ny.S
Berperan sebagai istri, ibu, mengurusi rumah tangga dan juga
sebagai anggota masyarakat.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.N tidak melakukan adat Jawa. Tn.N juga
mengajarkan kebiasaan saling menghormati, menghargai serta
bertingkah laku baik dan sopan kepada siapapun.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Menurut Tn.N dan Ny.S dalam keluarganya sikap saling
menyayangi sudah terjalin dengan baik antar anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.N dan Ny.S hidup rukun dengan tetangga dan
lingkungan. Hubungan antara Tn.N dan Ny.S dengan anaknya sangat
baik meskipun tidak hidup dalam satu rumah.

6
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny.S mengatakan“Saya tahu kalau saya mempunyai darah
tinggi.” Ny.S mengatakan “Darah tinggi itu budrek, pada saat itu
saya merasakan pusing, leher cengeng.” Ny.S mengatakan jika
badan terasa tidak enak atau pusing hanya membeli obat dari
warung dan apabila setelah minum obat tersebut tidak ada
perubahan maka baru memeriksakan diri ke puskesmas. Ny.S
mengatakan ada pusing menggunakan obat warung seperti Bodrex
dan Neo Rheumacyl.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
keperawatan kesehatan yang tepat
Ny.S mengatakan jika merasa pusing tidak langsung
memeriksakan diri ke puskesmas tapi langsung membeli obat dari
warung atau kerikan. Apabila setelah minum obat yang dibeli dari
warung tidak ada perubahan maka Ny.S memeriksakannya ke
puskesmas. Keluarga Ny. S baru mengambil keputusan terhadap
masalah kesehatan yang dialami setelah minum obat tidak sembuh.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.N mengatakan mengetahui kalau Ny. S
menderita tekanan darah tinggi, yang diketahuinya hanya Ny. S
sering marah-marah. Ny.S mengatakan apabila ada anggota
keluarga yang sakit hanya dibelikan obat dari warung dan apabila
tidak ada perubahan diperiksakan ke puskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.N memiliki rumah yang tidak begitu luas, ruang
rumah Tn.N terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, pencahayaan
rumah Tn.N baik, ventilasi baik dan penataan rumah rapi.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
di masyarakat
Fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau oleh keluarga Tn.N
adalah ke puskesmas Ny.S jarang memeriksakan kesehatannya ke

7
puskesmas, keluarga Tn.N hanya memeriksakan ke puskesmas
apabila dengan obat yang dibeli di warung tidak ada perubahan.
4. Fungsi reproduksi
Tn.N dan Ny.S memiliki 2 orang anak dan sudah menikah.
Ny.S mengatakan sudah tidak mengalami menstruasi karena usianya
sudah 66 tahun.
5. Fungsi ekonomi
Dengan penghasilan yang diterima oleh Tn.N sudah bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan dan papan.
Selain itu digunakan untuk iuran kegiatan sosial di masyarakat.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Tn.N mengatakan tidak mempunyai stressor jangka pendek ataupun
jangka panjang.
2. Kemampuan keluarga terhadap hasil situasi stressor
Dalam keluarga Tn.N bila ada suatu masalah selalu dibahas bersama
istrinya secara musyawarah.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam keluarga Tn.N jika punya masalah maka akan diselesaikan
secara bersama-sama atau musyawarah untuk mencari jalan keluar.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.N mengatakan tidak pernah mengalami masalah yang sangat
mengganggu dalam aktivitas keluarga dan jika mempunyai masalah
maka akan segera diselesaikan dan tidak ditunda-tunda.

VII. Pemeriksaan Fisik


1. Tn.N : 70 tahun
Kepala : Rambut berwarna putih
Sklera : Putih
Conjungtiva : Pink

8
Pupil : Isokor
Lidah : Bersih
Gigi : Putih sudah ada yang tanggal
Tonsil : Tidak membesar
Bentuk thorax: Simetris
Abdomen : Lunak
Esktremitas : Reflek baik
Postur tubuh : Tegak
Vital Sign : TD : 120/80 mmHg N : 82 x/mnt
R : 20 x/mnt
BB : 66 Kg TB : 165 cm
2. Ny.S : 66 tahun
Kepala : Lurus beruban
Sklera : Putih
Conjungtiva : Pink
Pupil : Isokor
Lidah : Bersih
Gigi : Putih kekuningan
Tonsil : Tidak membesar
Bentuk thorax: Simetris
Abdomen : Tidak teraba terasa massa
Esktremitas : Tidak oedem, reflek baik
Vital Sign : TD : 170/100 mmHg N : 100 x/mnt
R : 22 x/mnt
BB : 88 Kg TB : 145 cm
Postur tubuh : Tegak

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga Tn.N berharap agar setelah dilakukan beberapa kali kunjungan
dapat mengetahui lebih banyak tentang perawatan hipertensi.

9
B. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. Ny.S mengatakan “Saya tahu kalau saya mempunyai darah tinggi.”
b. Ny.S mengatakan “Darah tinggi itu budrek, pada saat itu saya
merasakan pusing, leher cengeng.”
c. Keluarga Tn. N mangatakan Ny. S sering marah-marah.
d. Ny.S mengatakan kadang-kadang merasa pusing.
e. Ny.S mengatakan jarang sekali mengontrolkan tekanan darahnya.
f. Ny.S mengatakan jika merasa pusing maka kerikan dan minum obat
dari warung dan apabila tidak ada perubahan baru memeriksakan diri
ke puskesmas.
g. Tn. N mengatakan di kamar mandinya tidak ada pegangan dan lantai
kamar mandinya licin.
h. Tn. N mengatakan belum memikirkan pemasangan pegangan pada
kamar mandi.
i. Ny.S mengatakan ada pusing menggunakan obat warung seperti
Bodrex dan Neo Rheumacyl.

2. Data Obyektif
a. TD Ny. S: 170/100 mmHg
b. Usia Ny. S 66 tahun
c. Keluarga Ny.S baru mengambil keputusan terhadap masalah kesehatan
yang dialami setelah minum obat tidak sembuh.
d. BB Ny. S : 88 Kg
e. Di kamar mandinya tidak ada pegangan, lantai licin.

10
C. Analisa Data
No Data Fokus Problem Etiologi
1. Data Subyektif
Ny. S mengatakan “Saya tahu kalau saya Pemeliharaan Ketidakmampuan
mempunyai darah tinggi”. kesehatan tidak keluarga mengenal
Ny.S mengatakan “Darah tinggi itu efektif masalah yang
budrek, pada saat itu saya merasakan terjadi pada Ny.S
pusing, leher cengeng”. yang menderita
Keluarga Tn.N mengatakan Ny.S sering hipertensi.
marah-marah
Data Obyektif
TD Ny. S : 170/ 100 mmHg.
Usia Ny. S : 66 tahun, BB Ny. S : 88 Kg
Data Subyektif
Ny.S mengatakan jarang sekali Ketidakmampuan
mengontrolkan tekanan darahnya, jika keluarga
merasa pusing maka kerikan dan minum mengambil
obat dari warung dan apabila tidak ada keputusan yang
perubahan baru memeriksakan diri tepat.
puskesmas.
Data Obyektif
Keluarga Ny.S baru mengambil keputusan
terhadap masalah kesehatan yang dialami
setelah minum obat tidak sembuh.
Data Subyektif Ketidakmampuan
Ny.S mengatakan jarang sekali keluarga merawat
mengontrol tekanan darahnya, jika merasa anggota keluarga
pusing maka kerikan dan minum obat dari yang sakit
warung dan apabila tidak ada perubahan
baru memeriksakan diri puskesmas.
Data Obyektif
TD Ny. S : 170/ 100 mmHg.
Usia Ny. S : 66 tahun
BB Ny. S : 88 Kg
Ny. S baru memeriksakan ke puskesmas

11
bila pusing tak segera sembuh.
Data Subyektif Ketidakmampuan
Ny.S mengatakan jarang sekali keluarga
mengontrol tekanan darahnya. Ny.S menggunakan
mengatakan bila tidak ada perubahan baru fasilitas kesehatan
memeriksakan ke puskesmas
Data obyektif
TD Ny. S : 170/100 mmHg
Keluarga Ny.S baru mengambil keputusan
terhadap masalah kesehatan yang dialami
setelah minum obat tidak sembuh
2 Data subyektif Manajemen Ketidakmampuan
Ny.S mengatakan “Saya tahu kalau saya terapeutik tidak keluarga mengenal
mempunyai darah tinggi.” efektif masalah kesehatan
Ny.S mengatakan “Darah tinggi itu
budrek pada saat itu saya merasakan
pusing, leher cengeng”.
Ny.S mengatakan jarang sekali
mengontrol tekanan darahnya, bila tidak
ada perubahan baru memeriksakan ke
puskesmas.
Ny.S mengatakan ada pusing
menggunakan obat warung seperti Bodrex
dan Neo Rheumacyl.
Data obyektif
Keluarga Ny.S baru mengambil keputusan
terhadap masalah kesehatan yang dialami
setelah minum obat tidak sembuh.
Data subyektif Ketidakmampuan
Ny.S mengatakan “Saya tahu kalau saya keluarga
mempunyai darah tinggi” mengambil
Ny.S mengatakan “Darah tinggi itu keputusan yang
budrex, pada saat itu saya merasakan tepat
pusing, leher cengeng”.
Ny. S mengatakan jarang sekali
mengontrol tekanan darahnya, bila tidak

12
ada perubahan baru memeriksakan ke
puskesmas
Ny. S mengatakan bila pusing
menggunakan obat warung seperti Bodrek
dan Neoreumacil.
Data obyektif
Keluarga Ny. S baru mengambil
keputusan terhadap masalah kesehatan
yang dialami setelah minum obat tidak
sembuh.
Data subyektif Ketidakmampuan
Ny. S mengatakan jarang sekali keluarga
mengontrol tekanan darahnya, bila tidak memanfaatkan
ada perubahan baru memeriksakan ke fasilitas kesehatan
puskesmas.
Data obyektif :
Keluarga Ny.S baru mengambil keputusan
terhadap masalah kesehatan yang dialami
setelah minum obat tidak sembuh
3 Data Subyektif
Ny. S mengatakan “Saya tahu kalau saya Resiko cidera Ketidakmampuan
mempunyai darah tinggi”. keluarga mengenal
Ny.S mengatakan ”Darah tinggi budrek, masalah kesehatan
pada saat itu saya merasakan pusing, leher
cengeng”.
Keluarga Tn.N mengatakan Ny.S sering
marah-marah
Tn. N mengatakan bahwa di kamar
mandinya tidak ada pegangan dan lantai
kamar mandinya licin.
Data Obyektif
TD Ny. S : 170/ 100 mmHg.
Umur Ny. S : 66 tahun
Di kamar mandi tidak ada pegangan,
lantai licin.

13
Data subyektif Ketidakmampuan
Keluarga Tn.n mengatakan belum keluarga
memikirkan pemasangan pegangan pada mengambil
kamar mandi. keputusan yang
Data obyektif : tepat
Di kamar mandinya tidak ada pegangan,
lantai licin.
Data Subyektif Ketidakmampuan
Ny.S mengatakan jika merasa pusing keluarga merawat
maka kerikan dan minum obat dari anggota yang sakit.
warung dan apabila tidak ada perubahan
baru memeriksakan diri ke puskesmas
Tn. N mengatakan bahwa di kamar
mandinya tidak ada pegangan dan lantai
kamar mandinya licin.
Data Obyektif
Lantai licin, belum ada pegangan.

SKALA PRIORITAS MASALAH

14
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
No Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Potensial masalah dapat Lamanya masalah yang
dicegah : cukup dialami tetapi tidak segera
ditangani.
1
2. Sifat masalah aktual Masalah sudah terjadi.

½
3. Menonjolkan masalah : Masih bisa mentoleransi
ada masalah tetapi tidak masalah kesehatannya,
perlu ditangani segera sedangkan untuk masalah
4 Kemungkinan masalah belum mampu diatasi.
½
untuk diubah sebagian Ada sumber dana dan
fasilitas pendukung
(ASKES) yang bisa
digunakan sedangkan
pengetahuan tentang
penanganan masalah kurang.
Jumlah 3

2. Resiko Injury
No Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Potensial masalah dapat 1/3 Tidak adanya fasilitas pada
dicegah rendah kamar mandi (pegangan pada
kamar mandi).
2. Sifat masalah ancaman 2/3 Masalah mengancam
kesehatan kesehatan.
3. Menonjolkan masalah, 0 Ada masalah yang dirasakan
masalah tidak dirasakan keluarga Tn.N tetapi belum
ada upaya.

15
4. Kemungkinan masalah 1 Keluarga Tn.N sudah dapat
dapat diubah sebagian. memiliki keuangan yang
cukup tetapi keluarga Tn.N
belum mengambil keputusan
untuk memberi fasilitas
pegangan pada kamar mandi.
Jumlah 2

3. Manajemen terapeutik tidak efektif

No Kriteria Skor Total Pembenaran


1. Potensial masalah dapat 1/3 Ada fasilitas kesehatan
dicegah rendah sedangkan pengobatan
belum maksimal.
2. Sifat masalah aktual 2/3 Masalah sudah terjadi.

3. Menonjolkan masalah, 0 Masalah sudah lama


masalah tidak dirasakan. terjadi sedangkan
pengobatan hanya
diobati sendiri.
4. Kemungkinan masalah ½ Ada dana, ada fasilitas
dapat diubah pendukung, ada waktu
tetapi pelaksanaan
terapeutik kurang

16

Anda mungkin juga menyukai