Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM

DI RUANG MELATI II RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Oleh:

DWI PUJI SUSILAWATI

070115B024

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Penanganan pada anak dengan kejang demam


Sub Pokok Bahasan : Tindakan pertama yang dilakukan saat anak kejang
demam
Sasaran : Orang tua dengan anak kejang demam
Tempat : Ruang melati II RSUD dr. Moewardi
Waktu : 30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua mampu mengetahui apa itu
kejang demam dan orang tua mampu melakukan upaya pertolongan pertama
saat anak kejang
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 20 menit, orang tua diharapkan:
a. Mampu menyebutkan pengertian perbedaan kejang demam
b. Mampu menyebutkan penyebab kejang demam
c. Mampu menyebutkan ciri – ciri anak yang mengalami kejang demam
d. Mampu menyebutkan tindakan pertama saat anak mengalami kejang
demam

B. Kegiatan Belajar Mengajar

No. Tahap Waktu Kegiatan Media

1. Pembukaan 5 menit  Memberi salam lisan


 Kontrak waktu dan Tujuan
 Menanyakan Kesediaan
 Apersepsi Materi Penyuluhan

2. Pelaksanaan 15 menit  Mampu menyebutkan Leaflet


dan
pengertian perbedaan kejang demam
Flipchart
 Mampu menyebutkan
penyebab kejang demam
 Mampu menyebutkan
ciri – ciri anak yang mengalami kejang
demam
 Mampu menyebutkan
tindakan pertama saat anak mengalami
kejang demam

3. Penutup 10 menit  Evaluasi lisan


 Menyimpulkan materi
 Memberi kesempatan pada orang tua
untuk bertanya
 Memberi salam penutup

C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat
b. Pengaturan tempat
c. Materi sudah di konsulkan 1 hari sebelum penyuluhan
d. SAP dan Leaflet sudah di persiapkan
2. Standar proses:
a. Audiens memperhatikan pendidikan kesehatan dari pembelajaran
b. Media dapat digunakan dengan baik
3. Standar hasil:
Tes lisan pada akhir kegiatan. Orang tua pasien:
a. Mampu menyebutkan pengertian kejang demam
b. Mampu menyebutkan ciri – ciri anak yang mengalami kejang demam
c. Mampu menyebutkan tindakan pertama saat anak mengalami kejang
demam
A. Daftar Pustaka
1. Arif Mansjoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta
2. Dr. Mohamad Kartono. (1991). Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern
kepada kesehatan. Bandung.
3. Ngastiyah. (2006) Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R.

E. Lampiran
Materi Penyuluhan dan Leaflet.
Lampiran materi :

A. Pengertian
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak–
anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat bermacam–
macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam
yang terjadi pada anak adalah kejang umum .
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai
akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang
berlebihan (Betz & Sowden,2002). Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh
proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang
menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral
yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

B. Perbedaan kejang demam dan kejang


Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di
luar rongga kepala).
Kejang adalah suatu keadaan di mana tubuh seseorang bergetar cepat tak
terkendali. Selama kejang, otot seseorang berkontraksi dan berelaksasi berulang
kali. Di sini terjadi perubahan mendadak pada aktivitas elektrik korteks serebri
yang secara klinis bermanifestasi dalam bentuk perubahan kesadaran atau gejala
motorik, sensorik atau perilaku. (MedlinePlus, 2010)
Epilepsi adalah manifestasi gangguan fungsi (malfungsi) otak secara
intermitten sebagai kondisi kronis hasil dari lepas muatan listrik abnormal neuron-
neuron secara paroksismal akibat berbagai macam sebab selain penyakit otak akut
(unprovoked). Epilepsi adalah sebuah sindrom, bukan suatu penyakit. Keadaan ini
bisa disebabkan oleh sebab apapun yang mempengaruhi korteks cerebri. Epilepsi
tidak selalu berciri kejang. Sebaliknya, kejang tidak secara otomatis berarti
epilepsi. (Sudomo & Harmaya, 2004)
C. Penyebab kejang demam
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang
antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah
relatif normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia,
gastroenteritis akut, exantema  subitum, bronchitis, dan infeksi saluran
kemih (Goodridge, 1987; Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi
diluar susunan syaraf pusat seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta
pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan
kejang demam.
6. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi
8. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
9. Gabungan dari faktor-faktor diatas.

D. Ciri – ciri kejang demam


1. Terdapat 2 golongan kejang demam yaitu :
Kejang demam sederhana dengan kriteria :
a. Usia antara 6 bulan hingga 4 tahun
b. Serangan kejang hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit
c. Kejang bersifat umum ( seluruh tubuh )
d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama sesudah timbulnya demam/panas
tinggi
e. Pemeriksaan susunan syaraf sebelum dan sesudah kejang tidak
menunjukan kelainan
f. Pemeriksaan rekam otak ( EEG ) yang dilakukan minimal 1 minggu setelah
suhu tubuh normal tidak menunjukan kelainan.
g. Frekuensi bangkitan kejang tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun
2. Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang
pada suhu yang lebih redah, maka digolongkan dalam epilepsi yang dicetuskan
demam.

E. Tindakan pertama saat anak kejang demam :


1. Saat kejang berlangsung :
a. Pertahankan sikap tenang
b. Baringkan anak ditempat yang aman agar tidak ada kemungkinan jatuh dan
jauhkan benda berbahaya yang ada disekitar anak.
c. Miringkan anak
d. Keluarkan sisa makanan seperi roti, permen dan sebagainya yang mungkin
ada dimulut anak
e. Lepaskan pakaian / ikatan pada tubuh supaya anak bisa bernafas dengan
leluasa.
f. Longgarkan pakaian disekitar kepala dan leher
g. Jangan menahan gerakan anak seperti memegang tangan dan kaki yang
terlalu kuat.
2. Turunkan suhu tubuh segera dengan kompres air hangat suam suam kuku
secara efektif :
a. Sediakan air hangat dalam waskom serta handuk kecil minimal 6 buah
b. Letakkan 5 handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama pada
daerah kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha kanan kiri.
c. 1 handuk kecil disiapkan untuk menganti secara teratur dan terus menerus
mulai dari kepala, leher dan seterusnya.
3. Segera dibawa ke unit pelayanan kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai