Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEJANG DEMAM DI RUANG ANAK


RSUD CIBABAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Anak

Disusun Oleh:
Insan Bustami Guntoro
Siti Nurhanifah
Yana Yuliana
Yuspin Alpianita

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR
CIMAHI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEJANG DEMAM DI RUANG ANAK
RSUD CIBABAT

Topik : Kejang Demam

Pokok Bahasan : Penanganan Kejang Demam

Target/sasaran : Keluarga pasien

Hari/tanggal : Jum’at, 18 Oktober 2019

Waktu : 10.00-10.30 WIB

Tempat : Ruang Anak RSUD Cibabat

A. ANALISA SITUASI

Dilakukan penyuluhan penanganan kejang demam karena

kebanyakan keluarga pasien kurang mengetahui tentang cara penanganan

kejang demam saat dirumah.

B. TUJUAN

a. Tujuan instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan tentang kejang demam diharapkan

keluarga pasien mengetahui tentang cara mengatasi kejang demam

pada anak.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian kejang demam

2. Mengetahui penyebab kejang demam

3. Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam

4. Mengetahui cara pencegahan kejang demam

5. Mengetahui penanganan secara tepat pada kejang demam

2
C. MATERI (Terlampir)

Materi yang akan di sampaikan:

1. Pengertian kejang demam

2. Penyebab kejang demam

3. Tanda dan gejala kejang demam

4. Macam – macam kejang demam

5. Ciri – ciri kejang demam

6. Cara penanganan kejang demam

D. SASARAN DAN TARGET

Keluarga pasien

E. MATERI

Terlampir

F. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

G. MEDIA PENYULUHAN

1. Leaflet

2. Benner
H. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Kegiatan membuka
penyuluhan:
- Mengucap salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mengenal petugas
- Menggali pengetahuan penyuluhan
tentang demam - Mengemukakan
berdarah dengue pendapat sesuai
- Menjelaskan tujuan yang dengan apa yang
akan dicapai berkaitan diketahui
dengan materi - Menyimak dengan
penyuluhan yang akan seksama
disampaikan
2. 15 menit Kegiatan inti:
- Menjelaskan - Mendengar dengan
pengertian kejang seksama
- Menyimak dengan
demam
seksama
- Menjelaskan penyebab - Pasien
kejang demam mendengarkan
penjelasan
- Menjelaskan tanda dan
- Menerima
gejala kejang demam reinforcemen
- Menjelaskan cara diberikan.
pencegahan kejang
demam
- Memberikan
reinforcemen positif atas
jawaban masyarakat

3. 5 menit Kegiatan menutup


penyuluhan:
- Mengajukan pertanyaan - Pasien menjawab
sebagai evaluasi pertanyaan yang
- Mengucapkan salam diberikan
penutup - Menjawab salam.

4
I. EVALUASI

a. Evaluasi hasil

1. Apa pengertian kejang demam ?

2. Apa saja yang bisa menyebabkan kejang demam ?

3. Sebutkan tanda dan gejala kejang demam ?

4. Bagaimana cara pencegahan kejang demam ?

5. Bagaimana cara penanganan kejang demam ?

J. REFERENSI

Eveline & Djamaludin, N. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi & Balita.
Jakarta: Wahyu Media

Putri, Triloka & Baidul Hasniah. (2009). Menjadi Dokter Pribadi Bagi Anak
Kita. Jogjakarta: Katahati
Lampiran

MATERI PENYULUHAN KEJANG DEMAM

A. Pengertian

Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada

anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala-gejala yang timbul dapat

bermacam-macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi

kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum.

Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat bayi atau anak

mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat, tidak ada nilai ambang

batas suhu yang dapat menimbulkan terjadinya kejang demam. Selama

anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai

gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya

(Putri & Baidul, 2009).

B. Penyebab Kejang Demam

Kejang demam terjadi karena aktivitas listrik di otak, terganggu oleh

suhu tubuh yang tinggi. Kejang demam dapat merupakan tanda pertama

penyakit. Sekalipun demam bukanlah satu-satunya penyebab timbulnya

kejang, namun kejang yang disebabkan oleh demam atau kejang demam

penyebab utamanya adalah demam akibat infeksi virus.

1. Faktor keturunan

2. Batuk pilek

3. Radang tenggorokan

4. Infeksi telinga

6
5. Trauma saat lahir

6. Trauma kepala

7. Infeksi atau radang otak

8. Tumor otak

9. Perdarahan otak

10. Kelainan bawaan pada otak atau susunan saraf pusat

11. Gangguan metabolisme dan elektrolit

12. Reaksi alergi

13. Keracunan obat atau bahan kimia

Penyebab dari kejang demam dibagi menjadi 6 kelompok yaitu :

1. Obat – obatan

Racun, alkohol, obat yang diminum terlalu berlebihan.

2. Ketidakseimbangan kimiawi

Hiperkalemia, hipoglikemia dan asidosis

3. Demam

Paling sering terjadi pada anak balita

4. Patologis otak

Akibat cedera kepala, trauma, infeksi, peningkatan TIK

5. Eklampsia

Hipertensi prenatal, toksemia gravidarum

6. Idiopatik

Penyebabnya tidak diketahui


C. Tanda dan Gejala Kejang Demam

Menurut Eveline & Djamaludin (2010), tanda gejala anak yang

mengalami kejang demam adalah sebagai berikut :

1. Demam

2. Saat kejang, anak kehilangan kesadaran, kadang-kadang nafas berhenti

beberapa saat

3. Tubuh termasuk tangan dan kaki jadi kaku, kepala terkulai kebelakang,

disusul gerakan kejut yang kuat

4. Warna kulit berubah pucat, bahkan dapat membiru, dan bola mata naik

ke atas

5. Gigi terkatup dan kadang disertai muntah

6. Nafas dapat berhenti beberapa saat

7. Anak tidak dapat mengontrol buang air besar dan kecil.

D. Macam-Macam Kejang Demam

Kejang demam dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Kejang demam sederhana (KDS)

Jika kejang kurang dari 15 menit (<15 menit) bersifat umum (kejang

seluruh tubuh) dan tidak berulang dalam 24 jam

2. Kejang demam kompleks (KDK)

Jika kejang berlangsung lebih dari >15 menit, atau fokal & multipel (> 2 x

kejang dalam 24 jam)

8
E. Ciri – Ciri Kejang Demam

Terdapat 2 golongan kejang demam yaitu:

1. Kejang demam sederhana denga kriteria :

a. Usia antara 6 bulan hingga 4 tahun

b. Serangan kejang hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit

c. Kejang bersifat umum (seluruh tubuh)

d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama sesudah timbulnya demam/

panas tinggi

e. Pemeriksaan susunan saraf sebelum dan sesudah kejang tidak

menunjukkan kelainan

f. Pemeriksaan rekam otak (EEG) yang dilakukan minimal 1 minggu

setelah suhu tubuh normal tidak menunjukkan kelainan

g. Frekuensi bangkitan kejang tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun

2. Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang

pada suhu yang lebih rendah, maka digolongkan dalam epilepsi yang

dicetuskan demam.

F. Penanganan Kejang Demam

1. Saat kejang berlangsung

a. Pertahankan sikap tenang

b. Lindungi anak dari kemungkinan kecelakaan dengan meletakkan

anak pada dasar lembut

c. Tempatkan badan dan kepala anak dalam posisi miring

d. Keluarkan sisa makanan yang mungkin ada dimulut anak

e. Lepaskan pakaian / ikatan pada tubuh supaya anak bisa bernafas

dengan leluasa
f. Jangan masukkan jari atau alat-alat pada mulut anak

g. Jangan menahan gerakan anak seperti memegang tangan dan kaki

yang terlalu kuat

h. Catat lamanya kejang, kalau lebih dari 5 menit segera antar ke

rumah sakit

i. Setelah kejang demam berakhir, perlu konsultasi ke dokter untuk

mencari pemicu demam dan kejang serta mendapat saran dan obat

untuk pencegahan demam di masa yang akan datang

2. Turunkan suhu tubuh segera dengan kompres air hangat ruam-ruam

kuku secara efektif

a. Sediakan air hangat dalam baskom kecil serta handuk kecil

b. Letakkan handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama pada

daerah kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha kanan dan

kiri

c. 1 handuk kecil disiapkan untuk mengganti secara telatur dan terus

menerus mulai dari kepala, leher dan seterusnya

10

Anda mungkin juga menyukai