Disusun Oleh:
Insan Bustami Guntoro
Siti Nurhanifah
Yana Yuliana
Yuspin Alpianita
A. ANALISA SITUASI
B. TUJUAN
pada anak.
2
C. MATERI (Terlampir)
Keluarga pasien
E. MATERI
Terlampir
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Benner
H. KEGIATAN PENYULUHAN
4
I. EVALUASI
a. Evaluasi hasil
J. REFERENSI
Eveline & Djamaludin, N. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi & Balita.
Jakarta: Wahyu Media
Putri, Triloka & Baidul Hasniah. (2009). Menjadi Dokter Pribadi Bagi Anak
Kita. Jogjakarta: Katahati
Lampiran
A. Pengertian
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat bayi atau anak
mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat, tidak ada nilai ambang
gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya
suhu tubuh yang tinggi. Kejang demam dapat merupakan tanda pertama
kejang, namun kejang yang disebabkan oleh demam atau kejang demam
1. Faktor keturunan
2. Batuk pilek
3. Radang tenggorokan
4. Infeksi telinga
6
5. Trauma saat lahir
6. Trauma kepala
8. Tumor otak
9. Perdarahan otak
1. Obat – obatan
2. Ketidakseimbangan kimiawi
3. Demam
4. Patologis otak
5. Eklampsia
6. Idiopatik
1. Demam
beberapa saat
3. Tubuh termasuk tangan dan kaki jadi kaku, kepala terkulai kebelakang,
4. Warna kulit berubah pucat, bahkan dapat membiru, dan bola mata naik
ke atas
Jika kejang kurang dari 15 menit (<15 menit) bersifat umum (kejang
Jika kejang berlangsung lebih dari >15 menit, atau fokal & multipel (> 2 x
8
E. Ciri – Ciri Kejang Demam
panas tinggi
menunjukkan kelainan
2. Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang
pada suhu yang lebih rendah, maka digolongkan dalam epilepsi yang
dicetuskan demam.
dengan leluasa
f. Jangan masukkan jari atau alat-alat pada mulut anak
rumah sakit
mencari pemicu demam dan kejang serta mendapat saran dan obat
b. Letakkan handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama pada
daerah kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha kanan dan
kiri
10