Anda di halaman 1dari 12

1

9. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Nutrisi Kurang dari
HIPERGLIKEMI
 Pasien
kebutuhan tubuh
mengatakan
Glukosa intra sel ↓
mual dan
Glukoneogenesis ↑
muntah
 Pasien
Cadangan mengatakan
lemak Basa
keton ↑ nyeri abdomen
 Pasien
mengatakan
BB turun rasa penuh
secara tiba-tiba
DO:
Nutrisi
 Nafas bau
Kurang
aseton
dari
 Pucat
kebutuhan  Hb rendah
tubuh  Penurunan
nafsu makan
 Diare
 Bising usus
berlebihan
 Konjungtiva
anemis

2. DS: Kekurangan volume


Defisiensi  Pasien
Insulin cairan
mengatakan
Hiperglikemia
sering haus
Glikosuria  Pasien
Osmotik
diuresis mengatakan
Dehidrasi sering buang
air kecil
Polidipsia
DO:
 Keton dalam
Poliuria
urin
 BUN
2

 Nitrogen dalam
urin
 Penurunan
turgor kulit
 Membran
mukosa kering
 TD turun, nadi
naik
 Perubahan
status mental
 Suhu tubuh
meningkat
 Lemah

3.
Defisiensi DS:
Insulin Kerusakan integritas kulit
 Pasien
mengatakan
Hiperglikemia
nyeri pada luka
Glikosuria  Pasien
Hemokonsentrasi
mengatakan
Trombosis luka lama
Aterosklerosis
sembuh
DO:
Makrovaskuler
 Difisit imunologi
Ekstremitas  Leukosit naik
Gangren  Gangguan
pada bagian
Kerusakan Integritas
tubuh
Kulit
 Kerusakan
lapisan kulit
(dermis)
 Gangguan
pada
permukaan kulit
(epidermis)
 Turgor kulit
(elastisitas)
menurun
3

4. DS: Resiko cidera


Hiperglikemia
 Pasien
mengatakan
Komplikasi
vaskuler sering haus
Mikro vaskuler  Pasien

mengatakan
Retino pati
sering buang
Resiko cidera air
DO:
 Disfungsi
endokrin
 Ketidak
seimbangan
cairan
(dehidrasi)
 Kerusakan
mekanisme
regulasi
(diabetes)
 Disfungsi renal
 Muntah
4

5. DS: Fatigue
Hiperglikemia
 Pasien
mengatakan
Protein negatif
tidak seimbang lelah
BB turun namun Pasien

polifagia mengatakan
Energi <
tidak tertarik
Fatigue
dengan
lingkungan
 Pasien
mengatakan
kurang energi
 Pasien
mengatakan
gagguan
konsentrasi
DO:
 Pasien tampak
6. penurunan Hiperglikemia Resiko injury

kemampuan
Kompilkasi vaskuler
 Kurang energi

 Pasien tampak
Mikrovaskuler
letih ↓
Neuropati
Ds : ↓
Semibilitas nyeri suhu
Do :
menurun
 Demam

 Leukosit Resiko infeksi
meningkat
5

10. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
 Penurunan nafsu makan
 Faktor biologi
 Faktor ekonomi
 Ketidakmampuan mencerna makanan
 Ketidakmampuan menyediakan nutrisi adekuat
 Faktor psikologis
 Faktor kepercayaan
 Faktor sosial budaya
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan secara aktif
3. Kelelahan b.d
 Anemia, status penyakit, malnutrisi, kondisi fisik yang buruk dan gagguan
tidur
 Psikologis: cemas, depresi dan stress
 Lingkungan: kelembaban, cahaya, kebisingan dan suhu
4. Kerusakan integritas kulit b.d
A. Internal
 Perubahan status cairan
 Perubahan pigmentasi
 Perubahan turgor
 Ketidakseimbangan nutrisi
 Penurunan imun
 Kerusakan sirkulasi
 Kerusakan sensasi
B. Eksteral
 Substansi kimia
 Faktor usia
 Hipertermi
 Hipotermi
 Faktor mekanik
 Obat-obatan
 Kelembapan
 Immobilisasi
 Radiasi
5. Resiko infeksi
6. Resiko injury

11. Intervensi Keperawatan


No No dx kep Tujuan Intervensi Rasional

1 1 Tupan : 1. Kaji kebiasaan 1. Mengetahui keadaan dan


Setelah dilakukan tindakan
makan dan kebutuhan nutrisi pasien
keperawatan 2x24 jam
diharapkan kekurangan kebutuhan makan. sehingga dapat diberikan
nutrisi terpenuhi. pengaturan diet yang
Tupen :
adekuat.
Setelah dilakukan tindakan
2. Pastikan diet 2. Melancarkan sistem
keperawatab selama 1x24
Jam nutrisi teratasi yang dimakan pencernaan
6

dengan kriteria: mengandung


 Albumin serum normal 3. Mengetahui program
tinggi serat
 Hematokrit normal
3. Ajarkan pasien diet pasien
 Tidak mual muntah
 Hb normal dan keluarga 4. Hb menurun dapat
 Toleran terhadap
membuat jadwal
makanan memperburuk
makanan. keadaan pasien 
4. Monitor Hb
pasien akan terlihat
lemah.

5. Lingkungan yang
nyaman dan bersih
5. Berikan meningkatkan selera
lingkungan yang makan dan
nyaman dan menurunkan mual
bersih. muntah.

6. Hiperglikemia
membutuhkan status
6. Kolaborasi nutrisi yang adekuat
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan
pasien
2 2 Tupan : 1. Monitor status 1. Mengetahui
Setelah dilakukan tindakan
hidrasi (nadi keparahan dehidrasi
keperawatan 2x24 jam
diharapkan deficit volume kuat, pasien
cairan teratasi. kelembaban
Tupen :
membran 2. Mengetahui jumlah
Setelah dilakukan tindakan
mukosa) BUN dan elektrolit
keperawatan selama 1 x
2. Monitor hasil lab
yang keluar bersama
24 jam deficit volume
yang sesuai
urin
cairan teratasi dengan
dengan retensi
kriteria hasil:
caran (BUN,
 Mempertahankan urin 3. Mencegah resiko
Hmt, osmolalitas
output syok pada pasien
 Tekanan darah, nadi, urin, albumin dan
4. Keluaran dan masuka
suhu dalam batas total protein)
7

normal  (TD 90/60 – 3. Monitor TTV cairan harus


120/90 mmHg), (Nadi setiap 15 menit – seimbang
5. Mengetahui apakah
60-100 x/mnt) dan 1 jam
4. Pertahankan keluaran dan
(Suhu 36,50-36,50C)
 Tidak ada tanda-tanda intake dan output masukan seimbang
dehidrasi  elastisitas yang seimbang atau belum
5. Moitor intake dan 6. Meningkatkan
turgor kulit baik,
output setiap 8 asupan cairan
membran mukosa
7. Pasien yang
jam
lembab, tidak ada rasa
mengalami fatigue
haus berlebihan
dan harus bed rest
 Elektrolit dalam batas 6. Berikan cairan
total maka diperlukan
normal oral
 Intake oral dan 7. Pasang kateter kateter dan berguna
intravena adekuat urin jika perlu untuk kultur urin
 pH urin dalam batas 8. Meningkatkan status
normal hidrasi
Hindari kelebihan
volume cairan

8. Kolaborasi
Pemberian IV
line
Jika tanda cairan
berlebih muncul
memburuk
3. Tupan : 1. Monitor dan 1. Kurang istirahat dapat
Setelah dilakukan
catat pola dan menyebabkan
tindakan keperawatan
jumlah tidur kelelahan
3x24 jam diharapkan 2. Meminimalkan
pasien.
kelelahan tidak terjadi. ketidaknyamanan agar
Tupen : 2. Monitor lokasi
pasien tetap dapat
Setelah dilakukan tindakan ketidaknyamana
beraktivitas
keperawatan selama 3x24 n selama 3. Status nutrisi yang
jam kelelahan pasien beraktivitas buruk dapat menjadi
3. Monitor intake
teratasi dengan kriteria: pemicu penurunan
 Kemampuan aktivitas nutrisi pasien
energi pasien
adekuat 4. Mencegah aktivitas
 Mempertahankan nutrisi
yang berlebihan agar
adekuat 4. Catat aktivitas
energi pasien tidak
 Keseimbangan aktivitas
yang dapat
habis
dan istirahat
meningkatkan 5. Mengetahui gejala
 Menggunakan teknik
8

energi konservasi kelelahan kelelahan


 Mempertahankan
5. Instruksikan
interaksi sosial
 Mengidentifikasi faktor pasien untuk
6. Tetap melakukan
fisik dan psikologis yang mencatat tanda
aktivitas namun
menyebabkan kelelahan dan gejala
ringan agar tidak
kelelahan
terjadi komplikasi
6. Anjurkan
intoleran aktivitas
manajemen
aktivitas untuk
mencegah
kelelahan 7. Memberikan
pendidikan dan
7. Jelaskan kepada
meningkatkan
pasien hubungan
pemahaman
kelelahan
pasien
dengan proses
8. Istirahat yang
penyakit
lebih banyak
8. Tingkatkan
dapat
batasan bedrest
meningkatkan
dan aktivitas
energi
4. Tupan : 1. Monitor status 1. Mengetahui jenis
Setelah dilakukan
nutrisi pasien kebutuhan nutrisi
tindakan keperawatan
pasien
2. Monitor kulit akan
3x24 jam kerusakan 2. Kemerahan
adanya
integritas kulit teratasi. mengindikasikan
Tupen : kemerahan
iritasi
Setelah dilakukan 3. Monitor aktivitas
3. Immobilisasi / bed
tindakan keperawatan dan mobilisasi
rest total
selama 2 x 24 jam pasien
menyebabkan
kerusakan integritas kulit
4. Observasi luka: dekubitus
teratasi dengan kriteria 4. Mengetahui
lokasi, dimensi,
hasil: keparahan dan
kedalaman luka,
 Integritas kulit yang tindakan apa
karakteristik,
baik bisa yang akan
warna cairan,
diperthankan dilakukan oleh
granulasi,
(sensasi, elastisitas, perawat
jaringan nekrotik,
temperatur, hidrasi,
tanda-tanda
pigmentasi)
infeksi lokal
 Tidak ada luka/lesi 5. Menghindari
9

 Perfusi jaringan baik 5. Kaji lingkungan resiko infeksi


 Menunjukkan
yang dapat berulang
pemahaman dalam
memperparah
6. Menghindari
proses perbaikan kuli
luka
infeksi
dan mencegah 6. Cegah
7. Menjaga agar
terjadinya cedera kontaminasi
kulit atau luka
7. Anjurkan pasien
berulang
tidak tertekan
 Mampu melindungi untuk
kulit, menggunakan
8. Memberikan
mempertahankan pakaian yang
kelembaban
kelembaban kulit dan longgar
8. Oleskan lotion
perawatan alami 9. Mencegah
 Menunjukkan proses pada daerah yang
kontaminasi.
penyembuhan tertekan 10. Keluarga dapat
9. Membersihkan
memberikan
area luka
perawatan primer
10. Ajarkan keluarga
kepada pasien
cara merawat
ketika pasien
luka
pulang dari RS

11. Mencegah
kontaminasi
11. Lakukan teknik
12. Meminimalkan
perawatan steril
kontaminasi,
12. Kolaborasi
 Antibiotik Menurunkan nyeri
 Analgesik
5. Tupan : 1. Kaji adanya 1. Pengkajian yang
Setelah dilakukan
tanda-tanda tepat tentang tanda-
tindakan keperawatan
penyebaran tanda penyebaran
2x24 jam infeksi tidak
infeksi pada luka infeksi dapat
terjadi.
membantu
Tupen :
Setelah dilakukan menentukan tindakan
2. Anjurkan kepada
tindakan keperawatan selanjutnya.
pasien dan 2. Kebersihan diri yang
1x24 jam tidak ada tanda-
keluarga untuk baik merupakan
tanda infeksi dengan
selalu menjaga salah satu cara untuk
kriteria hasil :
kebersihan diri mencegah infeksi
o Tanda-tanda infeksi
selama kuman.
tidak ada.
o Tanda-tanda vital dalam perawatan
10

batas normal ( S: 36 3. Lakukan 3. Untuk mencegah


-37,50C ) perawatan luka kontaminasi luka dan
o Keadaan luka baik dan secara aseptik penyebaran infeksi.
4. Anjurkan pada 4. Diet yang tepat,
kadar gula darah
pasien agar latihan fisik yang
normal
menaati diet, cukup dapat
latihan fisik, meningkatkan daya
pengobatan yang tahan tubuh,
ditetapkan. pengobatan yang
tepat, mempercepat
penyembuhan
sehingga
memperkecil
5. Kolaborasi
kemungkinan terjadi
dengan dokter
penyebaran infeksi.
untuk pemberian 5. Antibiotika dapat
antibiotika dan menbunuh kuman,
insulin. pemberian insulin
akan menurunkan
kadar gula dalam
darah sehingga
proses penyembuhan
akan lebih cepat.
11

REFERENSI

Abbas, kittabchi et al,. 2006. Hyperglycemic Crises in Diabetes Mellitus: Diabetic


Ketoasidosis and Hyperglycemic Hyperosmolar State. (online)
http://www.temple.edu/imreports/Reading/Hyperglycemic%20crises.pdf. Diakses
pada tanggal 26 Maret 2012.
Ahmad, ikhsanudin. 2002. Kegawatan Diabetik. (online) http://www.usu.ac.id.
slide_kegawatan_diabetik.pdf. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012.
AIDS Info. 2005. Side effect of anti-HIV Medications – Hiperglikemia. (online)
http://www.aidsinfo.nih.gov/ContentFiles/Hyperglycemia_FS_en.pdf. Diakses pada
tanggal 27 Maret 2012.
American Diabetes Association. 2004a. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
[Online]. Available from: URL:
http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full.
American Diabetes Association. 2004b. Hyperglycemia (High Blood Glucosa). (online)
http://www.medicinenet.com/hyperglycemia/page3.htm. Diakses pada tanggal 26
Maret 2012.
American Diabetes Association. 2004c. Hyperglycemia (Sign and Symptoms). (online)
http://www.medicinenet.com/hyperglycemia/page2.htm. Diakses pada tanggal 27
Maret 2012.
Anonymous. 2002. Diabetes Treatment and Care Blood Glucose - Control Hyperglycemia.
(online) http://www.diabetes.org.living with diabetes treatment and care blood
glucose control hyperglycemia.html. Diakses pada tanggal 28 Maret 2012
Arifin, augusta et all,. 2000. Krisis Hiperglikemia Pada Diabetes militus. (online)
http://pustaka.unpad.ac.id.krisis_hiperglikemia_pada_diabetes_melitus.pdf. Diakses
pada tanggal 26 Maret 2012.
FKP Unair. 2012.Manual Prosedur Tatalaksana Hipoglikemia dan Hiperglikemia. (online)
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/MP-HPOHIPERGLIKEMIA.pdf. Diakses pada
tanggal 30 Maret 2012.
Hussain A, Vincent M. 2010. Diabetes Mellitus, type 1. (online)
http://emedicine.medscape.com/article/117739-overview. Diakses pada tanggal 28
Maret 2012.
Irfan. 2011. Hipoglikemia dan Hiperglikemia/Kenali gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia.
(online) http://obatuntukdiabetes.com/hipoglikemia-dan-hiperglikemia-kenali-gejala-
hipoglikemia-dan-hiperglikemia.html. Diakses pada tanggal 27 Maret 2012.
12

Medical, news. 2012a. What Is Hyperglycemia?. (online) http://www.news-


medical.net/health/What-is-Hyperglycemia.aspx. Diakses pada tanggal 27 Maret
2012.
Medical, news. 2012b. Hyperglycemia effect. (online) http://www.news-
medical.net/health/Hyperglycemia-Effects.aspx. Diakses pada tangaal 29 Maret
2012.
Medical, news. 2012c. Hyperglycemia Symptoms. (online) http://www.news-
medical.net/health/Hyperglycemia-Symptoms.aspx. Diakses pada tanggal 28 Maret
2012.
Nanda Nursing Intervention. 2003. Hyperglycemic Hyperosmolar Nonketotic Symptoms and
Pathofisiology. (online) http://nanda-nursinginterventions. /hyperglycemic-
hyperosmolar-nonketotic.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012.
Qirtin. 2001. Asuhan Keperawatan Hiperglikemia. (online) http://www.qirtin.com/asuhan-
keperawatan-hiperglikemia. Diakses pada tanggal 30 Maret 2012.
WHO. 2006. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycemia.
(online)http://www.idf.org/webdata/docs/WHO_IDF_definition_diagnosis_of_diabetes.
pdf

Anda mungkin juga menyukai