KEJANG DEMAM
Oleh :
Maey Yap Vianingrum
Sasaran : Keluarga
A. TOPIK/JUDUL
Kejang Demam
B. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah keluarga, memilik anak merupakan sesuatu hal yang
membahagiakan. Anak merupakan kebanggaan orang tua dalam keluarga dan
juga penerus dalam keluarga dan bangsa sehingga tidak ada satu pun orang
tua yang menginginkan anaknya sakit. Salah satu penyakit yang membuat
khawatir dan panik para orang tua adalah penyakit kejang demam.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering
ditemui pada anak-anak. Bangkitan kejang ini dapat terjadi karena adanya
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 oC) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. Menurut Ngastiyah (2011), penyebab demam terbanyak
adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran
pencernaan. Insiden kejang demam biasanya terjadi pada anak antara rentang
umur 6 bulan sampai 4 tahun. Kurang lebih 3 % dari anak yang berumur di
bawah 5 tahun pernah mengalami kejang demam. Kejang demam lebih sering
dialami pada laki-laki daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena pada
wanita didapatkan adanya maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan
laki-laki. (ME. Sumijati, 2010)
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan
kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama
adanya cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 2009) .
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan
pertolongan segera. Diagnosis dini serta pengelolaan yang tepat sangat
diperlukan untuk menghindari cacat yang lebih parah akibat dari seringnya
frekuensi bangkitan kejang. Oleh karena itu, tenaga perawat/paramedis
dituntut dapat berperan aktif dalam mengatasi keadaan tersebut. Selain itu
perawat/paramedis diharapkan mampu untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada keluarga dan penderita baik meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan, serta
memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-
spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada kejang demam meliputi (I Made,
2009):
1. Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang;
2. Melindungi pasien dari trauma;
3. Mempertahankan jalan napas;
4. Meningkatkan harga diri yang positif;
5. Memberikan informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis
dan kebutuhan penanganannya.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kejang selama + 45 menit, keluarga
bisa memahami dan mengerti tentang kejang.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang kejang
b. Menjelaskan macam-macam kejang
c. Mengetahui penyebab dan dapat menyebutkan beberapa penyebab
kejang
d. Mengetahui tanda dan gejala kejang
e. Menjelaskan tindakan pertolongan kejang
D. SASARAN
Keluarga pasien (bapak dan ibu pasien)
E. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
F. METODE PENYULUHAN
- Ceramah
- Tanya jawab
G. PROSES/KEGIATAN PENYULUHAN
1. Prosedur
a. Selama proses pembelajaran berlangsung
b. Selesai penyuluhan
3. Alat-alat test
a. Tes awal
1. Apa pengertian kejang
b. Tes Akhir
Pertanyaan sama dengan tes awal
LAMPIRAN
A. Definisi
B. Penyebab
D. Pertolongan Pertama