I. TOPIK/JUDUL
Kejang Demam
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kejang selama + 30 menit, masyarakat bisa
memahami dan mengerti tentang kejang.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan mampu :
Menjelaskan pengertian tentang kejang
Menjelaskan macam-macam kejang
Penyebab kejang
Tanda dan gejala kejang
Menjelaskan tindakan pertolongan kejang
IV. SASARAN
Keluara pasien
V. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
VI. METODE PENYULUHAN
-Leaflet
-Banner/Lembar Balik
VII. PROSES/KEGIATAN PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Demam kejang adalah proses terjadinya kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38o C)
yang disertai dengan kejang yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium atau juga
bisa merupakan penyakit peradangan.
B. ETIOLOGI /PENYEBAB
1. Infeksi
2. Kerusakan jaringan otak
3. Faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak
C. KLASIFIKASI /JENIS
Kejang parsial (fokal, lokal)
A. Kejang parsial sederhana :
Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal berikut ini :
Tanda-tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah satu sisi tubuh; umumnya
gerakan setiap kejang sama.
Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil.
Gejala somatosensoris atau sensoris khusus : mendengar musik, merasa seakan
jatuh dari udara, parestesia.
Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi panoramik.
B. Kejang parsial kompleks
Terdapat gangguan kesadaran, walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial
simpleks
Dapat mencakup otomatisme atau gerakan otomatik : mengecap–ngecapkan
bibir, mngunyah, gerakan menongkel yang berulang–ulang pada tangan dan
gerakan tangan lainnya.
Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
C. Kejang umum (konvulsi atau non konvulsi)
A. Kejang absens
Gangguan kewaspadaan dan responsivitas
Ditandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15
detik
Awitan dan akhiran cepat, setelah itu kempali waspada dan konsentrasi penuh
B. Kejang mioklonik
Kedutan–kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi secara
mendadak.
Sering terlihat pada orang sehat selama tidur tetapi bila patologik berupa
kedutan kedutan sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
Umumnya berlangsung kurang dari 5 detik dan terjadi dalam kelompok
Kehilangan kesadaran hanya sesaat.
C. Kejang tonik klonik
1. Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas,
batang tubuh dan wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit
2. Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
3. Saat tonik diikuti klonik pada ekstremitas atas dan bawah.
4. Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal
D. Kejang atonik
1. Hilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun,
kepala menunduk, atau jatuh ke tanah.
2. Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
F. PROGNOSIS
Dengan penanganan cepat dan tepat prognosa baik dan tidak menyebabkan kematian
resiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam
tergantung dari faktor :
1. Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga
2. Kelainan dalam perkembangan / kelainan saraf sebelum anak menderita kejang
3. Kejang yang berlangsung lama
G. PENATALAKSANAAN
1. Cara penggunaan stesolid rectal tube, sbb :
a. Baringkan anak dalam posisi agak menungging
b. Lepaskan tutup saluran keluar / ujung tube
c. Oleskan sedikit vaselin / gel pada ujung tube
d. Pada anak dibawah umur 3 tahun, cukup masukan saluran keluar ½ dari panjangnya
dalam dubur pijit tube untuk mengeluarkan seluruh cairan obat
e. Pada anak yang lebih besar, masukan seluruh saluran dalam dubur dengan posisi lurus ke
bawah.
f. Tube dipijit terus pada waktu mencabut kembali
Biarkan anak pada posisi semula, kedua pantat dirapatkan selama beberapa menit, untuk
mencegah cairan obat merembes keluar.
2. Umum
a. Baringkan pasien di tempat yang rata, kepala dimiringkan dan pasang sudip lidah yang
sudah dibungkus kasa / sapu tangan.
b. Singkirkan benda-benda yang ada di sekitar anak, lepaskan pakaian yang menganggu
pernafasan.
c. Bila suhu tinggi berikan kompres air biasa / kran secara intensif
d. Setelah pasien bangun dan sadar berikan minuman hangat
SUMBER PUSTAKA
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R. 1996.
Dr. Mohamad Kartono. 1991. Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern kepada
kesehatan. Bandung.
Arif Mansjoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta
RUMAH SAKIT UMUM
WAR MALANG
ram: Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Topik : Kejang Demam
Hari/tanggal : Jum’at, 22 Februari 2013
Sasaran : Keluarga klien yang ada di ruang 7B
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Tempat : Ruang 7B RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : 30 menit
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
Malang, 22 Februari2013
Observer
LEMBAR
EVALUASI PROSES
Penyampaian
Penutup
(…..…..….………….)
No comments:
Post a Comment
Create a Link
monster
suwuun
Widget Animasi
">
prisip
success dependent how do we exploit the opportunity and effort we look for oppotunity
Followers
About Me
perdana putra
View my complete profile
Blog Archive
► 2015 (18)
► 2014 (1)
▼ 2013 (16)
o ► October (2)
o ► September (4)
o ► July (1)
o ► June (2)
o ► April (2)
o ▼ February (5)
hidrosepalus
anemia sel sabit
ALL
sap kejang demam
presbiopi
► 2012 (2)
► 2011 (4)