Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJANG DEMAM

PKRS (PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2017
PEMERINTAH PROFINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH (RSUD) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG

MOTTO:
Kepuasan Dan Kesehatan Pasien Adalah Tujuan Kami
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan Ini Telah Disarankan Dan Disetujui Oleh:

Hari/Tanggal : Jumat, 29 September 2017

Tempat : Ruang Penyuluhan Irna IV RSUD dr Saiful Anwar Malang

MENGETAHUI,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(...........................................) (.............................................)

Mengetahui,

Kepala Ruang 7b

(.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEJANG DEMAM

Topik : Kejang Demam


Sub Topik : Kejang Demam pada Anak
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien RSSA Malang
Hari/Tanggal : Jumat, 29 September 2017
Waktu/Jam : 45 menit (09)
Tempat : Ruang Penyuluhan Irna IV Rssa Malang
Peserta : Pasien, Keluarga pasien dan pengunjung pasien
Penyuluh : Mahasiswa

I. LATAR BELAKANG
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain
sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus
bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh
sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam.( Faizi M 2011)
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering
dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul
infeksi saluran pencernaan. (Sukandar.E.Y. 2009)
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan
sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah
menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki
daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan
maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. Untuk itu tenaga
perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan
tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan
penderita, yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang
utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada kejang
demam adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien
dari trauma, mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif,
memberikan informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan
kebutuhan penanganannya (Abdul Latief 2009)

II. TUJUAN UMUM


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit tentang penanganan
kejang pada anak, peserta penyuluhan diharapkan bisa mengerti, memahami
dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan
edukasi, sehingga kejang berulang dan kematian karena kejang pada anak
dapat dicegah.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah mendapat penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
1. Menjelaskan pengertian kejang
2. Menjelaskan penyebab kejang
3. Tanda dan gejala kejang demam
4. Menjelaskan pencegahan kejang
5. Menjelaskan tatalaksana kejang

IV. MEDIA PENYULUHAN


Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah:
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop

V. METODE PENYULUHAN
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. KEGIATAN PEYULUHAN
Tahap
Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta
Kegiatan
Pembukaan - Mengucapkan salam Menjawab salam
(5 Menit) - Memperkenalkan diri Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan Menyetujui
- Menggali pengetahuan peserta Mendengarkan dan memperhatikan
mengenai materi yang
disampaikan
Penyajian - Menjelaskan pengertian kejang Mendengarkan dan memperhatikan
(15 menit) demam
- Menjelaskan penyebab kejang Mendengarkan dan memperhatian
demam
- Menjelaskan tanda dan gejala Mendengarkan dan memperhatikan
kejang demam
- Menjelaskan pencegahan kejang Mendengarkan dan memperhatian
demam
- Menjelaskan pentalaksanaan Mendengarkan dan memperhatikan
kejang demam
Penutup - Kesimpulan dari pembelajaran - Mendengarkan
(10 menit) - Salam penutup - Mendengarkan dan menjawab
salam

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 7b RSSA
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
dengan benar

3. Evaluasi Hasil
 Jumlah peserta yang hadir minimal 10 orang
 Peserta mengetahui tentang Kejang Demam pada Anak
 Menjelaskan pengertian kejang
 Menjelaskan penyebab kejang
 Tanda dan gejala kejang demam
 Menjelaskan pencegahan kejang
 Menjelaskan tatalaksana kejang

VIII. MATERI (TERLAMPIR)


1. Pengertian Kejang Demam
2. Penyebab Kejang Demam
3. Tanda dan Gejala Kejang Demam
4. Pencegahan Kejang Demam
5. Tatalaksana Kejang Demam

IX. PELAKSANA
Penyaji :
Moderator :
Operator :
MATERI PENYULUHAN
KEJANG DEMAM PADA ANAK

A. Pengertian
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi

yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial. Derajat tinggi suhu yang

dianggap cukup untuk diagnosa kejang demam adalah 38 derajat celcius atau

lebih suhu rektal. Kejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari

sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari biasanya, yang meluas

ke neuron sekitarnya atau dari substansia grasia ke substansia alba yang

disebabkan oleh demam dari luar otak. (Sukandar.E.2009)

Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok neuron secara tiba-tiba

yang mengakibatkan suatu kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori

yang bersifat sementara. Kejang demam adalah serangan pada anak yang

terjadi dari kumpulan gejala dengan demam. Kejang demam sering juga

disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-anak

usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan

hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang

yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering di jumpai pada usia

anak dibawah lima tahun. Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau

anak, biasanya terjadi antara umur 6 bulan dan 5 tahun. Anak yang pernah

mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak

termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai demam pada bayi berumur

kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang demam
dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang

demam kompleks adalah kejang demam fokal, lebih dari 15 menit, atau

berulang dalam 24 jam. Pada kejang demam sederhana kejang bersifat umum,

singkat, dan hanya sekali dalam 24 jam. (Kee.Jl 2007)

Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
1. Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
o   Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
o   Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
o   Kejang bersifat fokal/multipel
o   Didapatkan kelainan neurologis
o   EEG abnormal
o   Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
o   Temperatur kurang dari 39ºC
2. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
o   Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
o   Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
o   Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
o   Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
o   Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
o   Temperatur lebih dari 39ºC
3. Kejang demam berulang
Diagnosisnya :
o   Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam

B. Penyebab Kejang Demam


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang
antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif
normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis
akut, exantema  subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih Selain itu juga
infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis
serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat
menyebabkan kejang demam.
6. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
9. Gabungan dari faktor-faktor diatas

C. Tanda Dan Gejala


1. Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
2. Bola mata berputar ke arah belakang kepala
3. Pernafasan bermasalah
4. Hilang kesadaran
5. Mengompol
6. Muntah
7. Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5ºC

D. Pencegahan Kejang Demam


Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali
kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya
berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga resiko kejang akan
berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara memperbanyak asupan
cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan
memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome. (Hassan 2007)
Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang,
yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote),
rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan
karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan
tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam
tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami
kejang demam ini.

E. Tatalaksana Kejang Demam


1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk
mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda
yang keras atau tajam
3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah
dapat mengalir keluar darimulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan
lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter anak anda
6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2
kegawatan.
7. Jangan memegang anak untuk melawan kejang(Abdul Latief. 2009.)
DAFTAR PUSTAKA

Hassan Ruspeno, et all. Kejang Demam. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid
II. Ed.11. 2007. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Sukandar.E.Y.(et all).2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
Frank J. Domino, MD. The 5-Minute Cinical Consult. Philadelphia: Department
of Family Medicine and Community Health; 2008.
Abdul Latief, et all. Pemeriksaan Neurologis. Diagnosis Fisis pada Anak. Ed.2.
2009. Jakarta: CV Sagung Seto
Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Edisi 6. Jakarta:
EGC; 2007.
Faizi M. kejang demam. www.pediatrik.com. 2009. diakses tanggal 24 Januari
2011

Anda mungkin juga menyukai