PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami komponen-komponen pada sistem AC mobil dan
fungsinya.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja sistem AC mobil.
3. Mengetahui dan memahami apa itu refrigerant dan persyaratan untuk refrigerant
dan oli pelumas pada sistem AC mobil.
4. Mengetahui dan memahami apa itu mesin 3R dan bagaimana prinsip kerjanya.
5. Mengetahui dan memahami bagaimana cara merawat AC mobil.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang sistem
AC mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip kerja sistem AC mobil,
persyaratan refrigerant dan pelumas yang digunakan, serta tentang mesin 3R.
3. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari bagaimana cara merawat AC mobil.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM BBPPMPV BOE - MALANG
1. Visi
2. Misi
3
2.3 Tujuan BBPPMP BOE Malang
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Gambar 1. Prinsip Pemindahan dan Penyerapan Panas
6
a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi
dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas
yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan
yaitu pengembunan refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk
diuapkan.
d. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant
yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator.
Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi
pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
7
2 – 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana
tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang
menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju
kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panas superheated gas
sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses
ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih
lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan
refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat
ekspansi.
4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui
peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan
aliran menuju kondensor harus mampu membuang panas gabungan yang
masuk evaporator dan kondensor.
3.3 Komponen-Komponen Sistem AC Mobil
Sistem AC mobil terdiri dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut:
a. Kompresor
Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan tekanan
refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas/uap, akibatnya
temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang timbul kemudian akan
dikondensasikan melalui kondensor.
8
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatis
oleh kompresor sehingga zat pendingin bersedar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor terdiri dua jenis yaitu sebagai berikut:
1) Kompresor Model Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak torak yaitu:
a) Tegak lurus
9
Keterangan:
1 = silinder 4 = poros
2 = torak 5 = bantalan
3 = bola baja 6 = piring goyang
d) Radial
10
Keuntungan:
a) Karena setiap putaran menghasilkan langkah-langkah isap dan tekan
secara bersamaan, maka moment putar lebih merata akibatnya
getaran/kejutan lebih kecil.
b) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.
Kerugian:
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada
volume besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor
tidak cukup kuat menahan menahan gesekan. Gerakan rotor di dalam
stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin. Kompresor
berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant, kompresor menghisap
refrigerant bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya
sampai 100-250 psi. Dengan bertambahnya refrigerant tersebut maka suhu
refrigerant pun akan bertambah, uap refrigrant yang bertekanan tinggi
dalam kompresor akan lebih cepat mengembun dengan cara melepaskan
panas ke sekelilingnya.
b. Magnetic Clutch
Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan menghubungkan
kompresor dengan putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari : stator,
rotor, dan plat penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan dua
keping logam besi karena gaya elektromagnet, dua keping logam tersebut
adalah penekan drive pulley.
11
Gambar 10. Magnetic Clutch
c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant. Semakin
besar jumlah panas yang di lepaskan oleh kondensor maka semakin besar pula
efek pendinginan yang di peroleh evaporator. Kondensor di letakan di bagian
depan kendaraan agar proses pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated
(panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan
tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah
pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
12
d. Receiver (Filter/Dryer)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk cairan,
kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam receiver,
terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada bagian atas
untuk melihat kondisi aliran refrigerant.
Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
e. Katup Ekspansi
Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan
temperatur/suhu serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice, sehingga
refrigerant yang keluar menjadi bertemperatur dan bertekanan rendah.
14
3) Katup Ekspansi Termostatik
Katup ekspansi termostatik adalah satu katup ekspansi yang
mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir
evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator.
f. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang
bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi
dingin sampai temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap air akan
mengembun dan menempel pada sirip evaporator dalam bentuk tekanan air.
Bila pada saat ini temperatur sirip sampai dibawah 0° C, tetesan air akan
berubah menjadi es.
17
akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume torak yang lebih
kecil.
e. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik termodinamika dari
refrigerant, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk
menekan biaya operasi.
f. Konduktifitas termal yang tinggi. Konduktivitas termal sangat penting untuk
menentukan karakteristik perpindahan kalor.
g. Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya
tahanan aliran refrigerant dalam pipa, kerugian tekanan akan berkurang.
h. Konstanta dielektrika dari refrigerant yang kecil, tahanan listrik yang besar,
serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik (utamanya untuk
kompresor hermatik).
i. Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai,
sehingga tidak menyebabkan korosi.
j. Refrigerant tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
k. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan meledak.
l. Refrigerant harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.
m. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
n. Ramah lingkungan.
2. Pelumas
Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagian-
bagian kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli pelumas itu
bercampur dengan refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan evaporator.
Oleh karena itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus memiliki sifat, selain
sebagai pelumas yang baik, juga tidak menyebabkan gangguan atau kerusakan
refrigeran dan bagian-bagian yang dilaluinya. Di samping itu, oli pelumas mesin
refrigerasi harus tahan temperatur tinggi, karena gas refrigerasi pada akhir
langkah kompresi di dalam silinder bertemperatur tinggi.
Seperti diterangkan di atas, oli pelumas mesin refrigerasi harus memenuhi
beberapa persyaratan tersebut di bawah ini, yaitu sesuai dengan temperatur kerja
mesin, jenis refrigeran dan jenis kompresor yang dipergunakan.
Persyaratan oli pelumas mesin refrigerasi:
a. Titik beku yang rendah
18
b. Titik nyala yang tinggi (stabilitas termal yang baik)
c. Viskositas yang baik
d. Dapat dipisahkan dengan mudah dari refrigeran tanpa reaksi kimia
e. Tidak mudah membentuk emulsi
f. Tidak bersifat sebagai oxidator
g. Kadar parafin rendah (untuk mencegah pembekuan pada temperatur rendah)
h. Kemurnian tinggi (tidak mengandung kotoran, air, asam dan sebagainya)
i. Bersifat isolator listrik yang baik, terutama untuk pengunaan pada kompresor
hermetik)
j. Kekuatan lapisan minyak yang tinggi.
19
refrigeran dilakukan hanya satu kali sirkulasi saja. Sedangkan multi laluan sirkulasi
berulang-ulang. Banyaknya receiver dryer dan pipa-pipa kapiler yang digunakan
pada sistem mesin 3R laluan tunggal lebih sedikit dibandingkan mesin 3R multi
laluan.
Karakteristik dari mesin recovery, recycle dan recharging:
1. Mesin 3R ini hanya dioperasikan untuk mesin pendingin siklus kompresi uap.
2. Jenis refrigeran yang dapat di recovery, recycle, dan recharging yaitu refrigeran
senyawa halokarbon ( R-12 ; R-22 ; R-134a).
7 6
5
4
2
21
keras dan lembut, itu menunjukkan bahwa elektrik fan dan thermostat-nya dalam
keadaan baik.
Persediaan refrigerant yang kurang atau berlebihan juga bisa jadi penyebab
AC mobil tidak dingin. Untuk mengetahui isi refrigerant kurang, bisa dilihat dari
gelembung udara pada sight glass (kaca pengontrol) di bagian atas tabung
receiver-nya. Jika isi refrigerant berlebihan, sight glass akan tampak jernih tanpa
gelembung udara. Guna memastikan normal-tidaknya jumlah refrigerant di
saluran AC mobil, lebih lanjut bisa dipastikan dengan alat pengukur tekanan.
Bila mobil makin tua dan AC kurang dingin, tiba waktunya untuk service.
Penggantian refrigerant plus pemeriksaan seluruh saluran untuk menutup
kebocoran bila ada merupakan solusi problem ini.
3. Dihidupkan Sepanjang Tahun Lebih Baik
Sistem AC yang hidup terus sepanjang tahun justru lebih sehat. AC jalan
mendorong refrigerant terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung
pelumas yang melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Yang paling
penting pelumas pada refrigerant melumasi dan merawat kompresor. Juga
menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena
kering yang bisa berujung pada kebocoran sistem.
4. Bunyi Aneh yang Tidak Boleh Diabaikan
Jika muncul suara-suara aneh, tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak
ada, sangat disarankan untuk sesegara mungkin mendatangi bengkel AC untuk
diperiksa. Ada suara-suara yang merupakan gejala awal/indikasi kerusakan
kompresor. Kompresor adalah bagian paling mahal dari sistem AC. Bila bearing
pada kompresor pecah/rusak, berarti komponen-komponen lain terkontaminasi
partikel logam itu. Sistem harus dikuras plus penggantian kompresor dan
komponen lain. Ini sangat mahal.
5. Tetesan Air di Bawah Mobil
Bila ada tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut karena itu normal-normal
saja. Itu berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan
evaporator mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau
patah sehingga evaporator tidak bisa mengalirkan air ke luar mobil dan malah ke
dalam kabin. Problem ini bisa diatasi dengan mudah.
22
6. Servis Berkala meskipun Tidak Terlihat Bermasalah
Seperti sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara berkala.
Kompresor perlu pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembaban.
Bila filter kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa membuat sistem tidak bekerja
sama sekali. Gas refrigerant pada umumnya diganti empat tahun setelah mobil
dibuat lalu dua hingga tiga tahun sekali setelah itu. Perawatan berkala sistem AC
mobil anda akan menjaga kompresor bekerja sempurna demikian juga komponen-
komponen vital lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka panjang
sekaligus menjamin anda tetap nyaman dihari yang terik.
23
5. Noda Oli dapat Dilihat pada Sambungan Siklus Pendinginan
Adanya noda oli menunjukkan kebocoran di tempat tersebut. Hal ini karena
refrigerant yang keluar bercampur oli dan meninggalkan noda oli. Bila ditemukan
noda oli, maka pengencangan ulang perlu dilakukan atau ada part yang perlu
diganti untuk menyetop kebocoran. Gasket kompresor dan tempat persambungan
pipa adalah merupakan tempat yang sering terlihat ada noda oli, karena itu
penting sekali untuk selalu memeriksa pada tempat-tempat tersebut.
6. Suara Berisik Dekat Blower
Hidupkan blower pada kecepatan low, medium dan high. Gantilah blower
motor bila timbul suara berisik atau putarannya tidak normal. Ada benda lain yang
tersangkut dapat menyebabkan suara berisik, pengencangan baut yang kurang
sempurna dapat mengakibatkan suara abnormal. Periksalah point-point tersebut di
atas sebelum melakukan penggantian motor blower.
7. Memeriksa Jumlah Refrigerant Melalui Kaca Pengintai (Sight Glass)
Bila terlihat gelembung banyak, artinya refrigerant kurang, tambahkan
refrigerant kemudian periksalah noda oli seperti yang dijelaskan di atas. Bila
gelembung tidak terlihat meskipun kondensor disiram air, berarti refrigerant lebih
karena itu kurangi refrigerant sampai jumlahnya tepat. Berhati-hatilah
mengeluarkan refrigerant dari service valve tekanan rendah agar tidak terlalu
banyak keluar atau oli kompresor tertiup keluar.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air Conditioner merupakan sebagian yang penting untuk menambah
kenyamanan pada satu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari sistem Air
Conditioner akan membuat kerja dari sistem itu tidak sempurna.
Berdasarkan uraian sistem AC mobil di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Komponen-komponen Air Conditioner dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Kompresor untuk mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi.
b. Magnetic Clucth untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
kompresor ke mesin/motor listrik.
c. Kondensor untuk mengkondensasikan atau pengembunan gas/uap refrigerant
sehingga menjadi cair.
d. Receiver (filter/dryer) untuk menyaring antara refrigerant dengan oli.
e. Katup ekspansi untuk menurunkan tekanan dan suhu.
f. Evaporator untuk penguapan refrigerant dan pengkabutan udara sehingga suhu
di luar dingin.
g. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah
disirkulasikan ke dalam ruangan.
h. Thermostat merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat mengontrol siklus
operasi sistem AC.
2. Prinsip kerja sistem AC adalah:
a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi
dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas
yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan
yaitu pengembunan refrigerant.
25
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk
diuapkan.
d. Katup ekpansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant
yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator.
Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi
pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
3. Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di
refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsionalis untuk menghasilkan
efek mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi
(penguapan). Kelompok refrigeran yang banyak digunakan dan mempunyai aspek
lingkungan yang penting adalah refrigeran halokarbon, yaitu refrigeran dengan
molekul yang memiliki atom-atom halogen (fluor atau khlor) dan karbon.
4. Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagian-bagian
kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli pelumas itu bercampur
dengan refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan evaporator. Oleh karena
itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus memiliki sifat, selain sebagai pelumas
yang baik, juga tidak menyebabkan gangguan atau kerusakan refrigeran dan
bagian-bagian yang dilaluinya. Di samping itu, oli pelumas mesin refrigerasi
harus tahan temperatur tinggi, karena gas refrigerasi pada akhir langkah kompresi
di dalam silinder bertemperatur tinggi.
5. Mesin 3R adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai recovery, recycling, dan
recharging. Mesin ini bekerja mengeluarkan serta menangkap refrigeran,
kemudian mendaur ulang refrigeran yang di tangkap dengan cara memisahkannya
dari pelumas dan menyaring kotoran padat yang terdapat dalam refrigerant
tersebut.
6. Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem AC mobil yaitu bau busuk
dari AC, AC kurang dingin tali penggerak (belt) kendor, suara berisik dekat
kompresor, sirip kondensor dan evaporator tertutup debu/kotoran, saringan udara
tersumbat, noda oli dapat terlihat pada sambungan siklus pendinginan, dan suara
berisik dekat blower.
26
B. Saran
1. Mengingat pentingnya sistem AC, maka setiap pemilik mobil yang berfasilitas
AC harus merawat setiap komponen AC secara teratur.
2. Dalam pengisian refrigerant diusahakan menggunakan refrigerant yang ramah
lingkungan yaitu R-134a, yang tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga tidak
mengandung racun (karena tidak mengandung clor).
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. New Step 1 Training Manual. Jakarta : Toyota Astra Motor
otomotif.iklanmax.com
digilib.unnes.ac.id
fit.uii.ac.id
ridwan.staff.gunadarma.ac.id
www.energyefficiencyasia.org
pksm.mercubuana.ac.id
28
LAMPIRAN
Alamat industri : Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5 Malang 56126
3. Keterlibatan Siswa
Siswa dilibatkan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam setiap
pekerjaan servis ringan mahasiswa dilibatkan secara langsung dibantu dengan satu
orang mekanik. Untuk pekerjaan overhaul (turun mesin) Siswa tidak dilibatkan.
Karena mahasiswa dianggap belum mampu dengan pekerjaan tersebut. Selain itu
pada pekerjaan ini (overhoul) hanya mekanik tertentu yang telah ditunjuk oleh
pimpinan bengkel.
29
4.2 Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor-Faktor Pendukung
2. Faktor-Faktor Penghambat
30