Anda di halaman 1dari 34

a.

Ketenagaan Perawat di Ruang D3

1) Jumlah perawat berdasarkan tingkat ketergantungan

Berdasarkan rumus lokakarya Gilies. Perhitungan

menurut penelitian Rumah sakit Filiphina menghasilkan data

sebagai berikut :

Tabel 3.1 perhitungan rumus Gilies

No Jenis Pelayanan Rata-rata jam


perawatan/hari
1. Non bedah 3,4
2. Bedah 3,5
3. Campuran bedah dan Non 3,5
bedah
4. Post Partum 3,0
5. Bayi baru lahir 2,5
Sumber : Informasi primer 2020

Berikut perhitungan jumlah ketenagaan (perawat)

menurut metode Gillies, PPNI dan Douglas :

a) Metode Gillies

Jumlah TT x BOR x Jam perawatan efektif x Juml ah hari/tahun


=
(Jumlah hari kerja−hari minggu−cuti−libur nasional)x 7

52 x 78% x 3,5 x 365


=
(365−80) x 7

51.815,4
=
1995

= 25,9 orang

= 26 orang

Hasil analisa : Berdasarkan hasil perhitungan Gilies

diatas, maka didapatkan tenaga perawat yang dibutuhkan

diruang perawatan D3 selama pengamatan 3 hari dari


mulai tanggal 14 januari-16 januari 2020 adalah sebanyak

26 orang.

b) Metode PPNI

Rumus penghitungan jumlah perawat menurut metode

PPNI adalah sebagai berikut :

Hasil perhitungan metode Gilies + (25% x 26)

= 26 + (25% x 26)

= 26 + (6,5)

= 31,5 orang.

= 32 orang

c) Metode Douglas

Penentuan tingkat ketergantungan dengan

mengobservasi jumlah dan kondisi pasien di ruangan pada

tanggal 14 – 16 Januari 2020.

Tabel 3.2 Perhitungan Rumus Douglas

Tingkat Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


ketergantungan Pagi Siang Malam
Minimal care 0,17 x 21 = 0,14 x 25 = 0,07 x 29
0,34 3,5 =2,03
Parsial care 0,27 x 10 = 0,15 x 10 = 0,10 x 9 =
2,7 1,5 0,9
Total care 0,36 x 3 = 0,30 x 3 = 0,20 x 3 =
1,08 0,9 0,6
Total 4 6 4
Sumber : Informasi primer 2020

Berdasarkan perhitungan Douglas sesuai dengan

tingkat ketergantungan pasien, maka total tenaga perawat

yang dibutuhkan di ruang D3 adalah (4 + 6 +4) =14 orang

perawat.
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu

ditambahkan faktor koreksi dengan hari libur/cuti libur/hari

besar (loss day).

Rumus menghitung Loss Day :

Jumlah hari minggu+cuti+hari besar x jumlah perawat yang diperlukan


= Jumlah hari kerja efektif

52 + 12 + 16 x 14
=
286

1120
=
286

= 4 orang

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan

tugas-tugas non keperawatan (non nursing job) seperti :

membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan dan

alat makan pasien, dll.

= (jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%

= (14 + 4) x 25%

= 18 x 0,25

= 5 orang

Jadi dibutuhkan 14 orang + 4 orang + 5 orang = 23 orang

perawat

Berdasarkan hasil perhitungan rumus diatas maka

didapatkan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di

ruang perawatan D3 adalah 25 orang. Maka dapat

disimpulkan bahwa tenaga peraat di ruang D3 RSUD

Cibabat sudah mencukupi.


c. Jumlah Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 3.3 Jumlah Perawat Menurut Jenis Kelamin Di Ruang D3

RSUD Cibabat

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 9 36%
Perempuan 16 64%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Hasil analisis : Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan hasil

bahwa sebagian besar perawat di ruang D3 RSUD Cibabat Kota

Cimahi adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang

(64%), dan sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9

orang (32%).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hartati, dkk (2013)

menunjukkan bahwa antara jenis kelamin dengan penilaian kinerja

perawat yang paling banyak adalah perempuan berkinerja baik

dibandingkan dengan perawat yang berjenis kelamin laki-laki.

Menurut sejarahnya, keperawatan muncul dari peran perspektif

perempuan dalam suatu keluarga, maka dianggap wajar apabila

perawat perempuan lebih banyak dari laki-laki (Rolinson, 2001).

Adanya perbedaan jenis kelamin akan membentuk perilaku yang

berbeda pula.

d. Jumlah Perawat Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 3.4 Jumlah perawat berdasarkan pendidikan terakhir di

ruang D3 RSUD Cibabat

Pendidikan Jumlah Persentase


D3 Keperawatan 11 44%
D4 Keperawatan Medikal 2 8%
Bedah
S1 Keperawatan + Ners 12 48%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Hasil analisa :

Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa sebagian

besar perawat berpendidikan S1 Keperawatan +Ners sebanyak 12

orang (48%), diikuti pendidikan D3 Keperawatan sebanyak 11 orang

(44%), dan D4 keperawatan Medikal Bedah sebanyak 2 orang (8%).

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar

kemungkinan dalam melakukan kajian asuhan keperawatan yang

akan dilakukan khususnya dalam melaksanakan Asuhan

Keperawatan secara primary nursing yang mungkin dapat

diterapkan di ruangan. Tingkat pendidikan perawat di ruangan D3

dikatakan baik karena sebagian besar sudah berpendidikan profesi

ners, namun perlu juga adanya kebijakan dari Rumah Sakit bagi

perawat D3 untuk melanjutkan ke jenjang profesi Ners untuk

memenuhi standar yang ditetapkan oleh Depkes. Apabila

pendidikan di ruangan rendah akan berdampak pada asuhan

pelayanan keperawatan yang diberikan tidak akan berjalan lancar.

e. Jumlah Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian

Tabel 3.5 Jumlah Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian Di

Ruangan D3 RSUD Cibabat

Status Jumlah Persentase


Kepegawaian
PNS 7 28%
NON PNS 18 72%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020
Berdasarkan hasil tabel 3.5 diketahui bahwa sebagian besar

perawat di ruang D3 RSUD Cibabat Cimahi adalah non PNS

sebanyak 18 orang (72%) dan PNS sebanyak 7 orang (28%).

f. Jumlah Perawat Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 3.6 Jumlah Perawat Berdasarkan Masa Kerja Di Ruang

D3 RSUD Cibabat

Masa Kerja Jumlah Persentase


<5 tahun 12 48%
5-10 tahun 10 40%
>10 tahun 3 12%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Berdasarkan hasil analisa tabel 3.6 di atas perawat di Ruang

D3 RSUD Cibabat sebagian besar yaitu 12 orang (48%) memiliki

masa kerja kerja < 5 tahun, 10 orang memiliki masa kerja antara 5-

10 tahun dan hanya 3 orang (12%) saja yang memiliki masa kerja

>10 tahun.

g. Jumlah Perawat Berdasarkan Jabatan

Tabel 3.7 Jumlah Perawat Berdasarkan Jabatan Di Ruang D3

RSUD Cibabat

Jabatan Jumlah Persentase


Karu 1 4%
Katim 4 16%
Perawat Pelaksana 20 80%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa

tenaga perawat di Ruang D3 RSUD Cibabat bekerja berdasarkan

jabatan dan sebagian besar adalah perawat pelaksana yaitu


sebanyak 20 orang (80%), kemudian katim 4 orang (16%) dan karu

1 orang (4%).

h. Jumlah Perawat Berdasarkan Jenjang Karir

Tabel 3.4 Jumlah perawat berdasarkan jenjang karir di runag

D3 RSUD Cibabat

Jenjang Karir Jumlah Persentase


Pra PK 5 20%
PK1 6 24%
PK2 10 40%
PK3 3 12%
PK4 1 4%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Berdasarkan tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar perawat berjenjang karir PK2 sebanyak 10 orang (40%),

diikuti PK1 sebanyak 6 orang (24%), Pra PK sebanyak 5 orang

(20%), PK3 sebanyak 3 orang (12%) dan PK4 sebanyak 1 orang

(4%).

i. Jumlah Perawat Yang Mengikuti Pelatihan Keperawatan Di

Ruang D3 RSUD Cibabat

Tabel 3.8 Jumlah Perawat Yang Mengikuti Pelatihan

Keperawatan Di Ruang D3 RSUD Cibabat

Pelatihan Jumlah Persentase


Mengikuti 25 100%
Tidak Mengikuti 0 0%
Total 25 100%
Sumber : Informasi primer 2020

Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa

tenaga perawat di Ruang D3 RSUD Cibabat seluruh pegawai telah

mengikuti pelatihan.
j. Beban Kerja

Tabel 3.6 Beban kerja perawat di ruang D3 RSUD Cibabat

Hari Ke Pagi 420 menit Siang 420 Menit Malam 600 Menit

WP BK% WP BK% WP BK%

Ke 1 222 53% 290 69% 312 52%

Ke 2 340 81% 293 70% 360 60%

Ke 3 290 69% 310 74% 268 45%

Ke 4 324 77% 288 68% 304 51%

Jumlah 1176 1181 1244

Rata-rata 70% 70% 52%

Sumber : Informasi primer 2020

Kriteria menurut Gillies (2008) :

(1) < 77% : Beban kerja ringan

(2) >77% : Beban kerja berat

Berdasarkan pada tabel diatas bahwa rata-rata beban kerja

perawat saat dinas pagi dan siang 70% dan pada saat dinas malam 52%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kerja perawat selama dinas

pagi, siang dan malam < 77% maka beban kerja perawat ringan. Hal ini

dikarenakan sebagian beban kerja perawat dibantu oleh mahasiswa yang

sedang praktik di ruang D3 RSUD Cibabat.


k. Survei Kepuasan perawat

Tabel 3.1 Survei kepuasan perawat ruang D3 RSUD Cibabat

Kategori Jumlah Persentase


TP 1 6.3%
CP 8 50%
P 7 43.7%
Total 16 100%
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel diatas mengenai survei kepuasan perawat

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat yakni sebanyak 8

orang (50%) menyatakan cukup puas, sebanyak 7 orang (43.7%)

menyatakan puas, dan sebanyak 1 orang (6,3%) menyataan tidak puas.

2. Metode
Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14-16 Januari 2020

didapatkan data :

a. Timbang terima (Operan Dinas)

Timbang terima (Operan Dinas) merupakan teknik atau cara

untuk menyampaikan dan menerima sesuatu laporan yang

berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima merupakan

kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian dines.

Tujuannya untuk mengkomunikasikan keadaan pasien dan

menyampaikan informasi yang penting (Nursalam, 2011).

Kegiatan operan di ruang rawat inap D Lt.3 belum dilakukan

sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah

disepakati oleh kelompok dengan menerapkan prinsip operan.


No Shift Niliai prsentasi
1 Pagi 66,66 %

2 Pagi 66,66 %
Siang 50 %
Malem 44,44 %
3 Siang 50 %
Malem 44,44 %

Jumlah 322,2 %
Rata rata 53,7%

Analisis:
Dari hasil observasi selama 3 hari mengenai timbang terima

operan dinas di Ruang Rawat Inap D Lt.3 Rumah Sakit Umum

Daerah Cibabat, didapatkan bahwa prosedur timbang terima yang

dilakukan 53,7 % sesuai SOP yang ada dibuku panduan dan

hampir setengahnya masih belum sesuai dengan SOP yang kami

pakai, dikarenakan ada perbedaan antara SOP di Rumah Sakit

dengan SOP yang kita gunakan.

b. Pre Post Conference


Pre Post Conference merupakan pertemuan tim yang dilakukan

setiap hari, dilakukan sebelum (Pre) atau setelah (Post) melakukan

operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas

perawatan. Tujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,

merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil,

mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan dan

memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.

Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari Kegiatan Pre Post

conference belum berjalan dengan baik, dikarenakan selama


observasi setelah dilakukan timbang terima tidak terlihat adanya

diskusi khusus antara katim dan perawat pelaksana.

c. Penerimaan pasien baru

Penerimaan pasien baru sudah dijalankan dengan baik, melakukan

tibang terima pasien baru dari IGD ke ruangan.

No Responden Prsentase
1 P1 83,33%
2 P2 75%
3 P3 75%
4 P4 83,33%
5 P5 83,33
Jumlah 399,99%
Rata rata 79,99%

Analisis:
Dari hasil observasi pasien baru yang dilakukan oleh perawat

ruang rawat inap D Lt.3 RSUD Cibabat dari tanggal 14-16 Januari

2020. Didapatkn pelaksanan penerimaan pasien baru di Ruang rawar

inap D Lt.3 dengan nilai rata – rata 79,99% dari nilai maksimal 100%.

d. Perencanaan pasien pulang (Discharge planning)


No Discharge Plening Persentase
1 Persiapan perlengkapan 100%
2 Persiapan paisen 100%
3 Pelaksanaan 100%
Jumlah 300%
Rata rata 100%

Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan tentang bagaimana proses

discharge planning di ruang rawat inap D Lt.3 RSUD Cibabat dari

tanggal 14-16 Januari 2020 di dapatkan hasil dengan persentasi saat

persiapan perlengkapan 100%, persiapan pasien 100%, dan

pelaksanaan 100%. Seluruh Discharge planning sudah optimal di

jalankan.

e. Pelaksanaan universal precaution


Universal precaution adalah tindakan pengendalian infeksi

sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk

semua pasien, setiap saat, pada semua tempat pelayanan dalam

rangka mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Pelaksanaan universal precaution di ruang rawat inap D Lt.3

RSUD Cibabat sudah dilakukan dengan baik, tetapi perawat kadang

tidak mencuci tangan sebelum tindakan. Namun, dari hasil pengkajian

yang dilakukan mengenai mengurangi resiko infeksi terutama dalam

melakukan cuci tangan perawat tidak semuanya melakukan five

moments masih jarang dilakukan cuci tangan sebelum kontak dengan

pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.

No Universal Precaution Prsentase


1 Mencuci tangan 100%
2 Pemakaian APD 100%
3 Pengolahan alat tajam 66,66%
4 Pengelahan sampah 83,33%
Jimlah 283,33%
Rata-rata 70,83%

Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan tentang bagaimana proses

Universal precaution di ruang rawat inap D Lt.3 RSUD Cibabat dari

tanggal 14-16 Januari 2020 di dapatkan hasil dengan persentase

100% mencuci tangan dan pemakaian APD tercapai dengan baik,

selanjutnya sebanyak 83,33 pengelolaan sampah sudah tercapai, dan

sebanyak 66,66% pengolahan alat tajam sudah optimal dilakukakan

oleh perawat akan tetepi masih ada beberapa poin yang tingkat

pencapayannya belum baik di antaranya jarum pada spuit bekas pakai

tidak di bengkokan terlebih dahulu sebelum di buang.

f. Audit dokumentasi asuhan keperawatan


No Aspek Yang Dinilai Persentase
1 Pengkajian 63,63%
2 Diagnosa 66,66%
3 Intervensi 83,33%
4 Implementasi 75%
5 Evaluasi 50%
Jumlah 338,62%
Rata-rata 67,72%

Analisis:
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tentang

bagaimana Audit dokumentasi askep di ruang D3 RSUD Cibabat pada


tanggal 14-16 Januari 2020 didapatkan hasil Audit dokumentasi jumlah

keseluruhan yaitu 338,62% dengan nilai rata-rata 67,72% dengan

uraian hasil sebagai berikut:

g. Suvervisi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 3 (tiga)

hari didapatkan hasil bahwa selama observasi tidak ditemukan

adanya suvervisi yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara pada

kepala ruangan bahwa suvervisi dilakukan ketika adanya perawat

baru diruangan untuk melihat ketepatan tindakan sesuai dengan

SOP.
3. Material
a. Sarana Dan Prasarana Penunjang Perawat
Tabel 3.16 Sarana Prasarana Perawat Diruang D3 RSUD Cibabat
Tidak Tidak Keterangan
No Nama alat Ada Layak
ada layak
1 Nurse Nurse station terletak
station   di lobi depan dan layak
pakai

2 Ruang Ruang kepala ruangan


kepala   berada dibelakang
ruangan nurse station

3 Ruang ganti Ruang ganti perawat


perawat bersatu dengan ruang
  istirahat perawat
berada di depan nurse
station

4 Ruang Terdapat didepan


administrasi   nurse station

5 Kamar Kamar mandi berada


mandi diruang tindakan,
  ruang ganti perawat
dn ruang alat tenun

6 Telepon Terdapat 2 buah


telepon dengan
  kondisi baik yaitu 1 di
nurse station dan 1 di
ruang administrasi

7 Loker Berada di ruang ganti


perawat   perawat

8 Kipas angin Berada di nurse station


  dengan kondisi baik

9 Wastafel Terdapat 3 wastafel,


diruang kepala
  ruangan di ruang
tindakan dan ruang
alat tenun

10 Tempat Terdapat diruang ganti


ibadah   perawat

97
Jumlah 10 10

Hasil analisa :
Jumlah yang layak di pakai
X 100% = 10 X 100% = 100 %
10
Jumlah keseluruhan yang ada

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan persentase yang didapatkan sarana


prasarana perawat diruang D3 RSUD Cibabat sebanyak 100%. Pada hasil observasi
didapatkan hasil sarana prasarana perawat baik dan menunjang.

b. Sarana Prasarana Pasien


Tabel 3.17 Sarana Prasarana Pasien Diruang D3 RSUS Cibabat
Jumlah
Tidak Tidak Keterangan
No Nama alat Ada yang Layak
ada layak
ada
1 Tempat Terdapat 52
tidur tempat tidur,
untuk kelas 1
terdapat 12
 52 52 tempat tidur,
kelas 3 terdapat
30 tempat tidur
dan ruang isolasi
10 tempat tidur

2 Identitas Terdapat
pasien identitas pasien,
yaitu dengan
 52 52 gelang pasien
yang disesuaikan
berdasarkan jenis
kelamin

3 Standar Terdapat standar


infus  52 52 infus disetiap
tempat tidur

4 Kamar Terdapat 1 kamar


mandi mandi disetiap
ruang kelas 2 dan
 16 16
2 kamar mandi
setiap ruang
kelas 3 dan ruang

98
isolasi

5 Bel pasien Terdapat bel


 52 52 pasien disetiap
bed

6 Tirai Terdapat tirai


disetiap tempat
 52 52 tidur untuk
sampiran

7 Kursi Terdapat kursi


penunggu  52 52 penunggu pasien
setiap ruangan

8 Jemuran Terdapat jemuran


 11 11 1 disetiap
ruangan

9 Jam Terdapat 1 buah


 11 11 jam disetiap
ruangan

10 Bantal Terdapat bantal


 52 52 disetiap tempat
tidur

11 Handscrub Terdapat
 handscrub
didepan ruangan

12 Nakas Terdapat nakas


 52 52 disetiap samping
tempat tidur

13 Dingklik Tidak terdapat


 - - - - dingklik di ruang
D3

14 Lemari Terdapat 52
obat lemari obat
pasien  52 52 terdapat diruang
tindakan

c. Sarana prasarana alat kesehatan


Tabel 3.18 sarana prasarana alat kesehatan diruangan D3 RSUD Cibabat
No Alat Jumlah Kondisi alat Keterangan

99
kesehatan Tidak yang Tidak
Ada ada ada Layak layak

BVM Terdapat 4 buah


1  4  dan layak pakai
dewasa
Bak Terdapat 4 buah
3 instrument  4  dan layak dipakai
kecil
Bak Terdapat 3 buah
4 instrument  3  dan layak pakai
sedang
Beban Tidak terdapat
6  beban traksi 1 kg
traksi 1 kg

Beban Tidak terdapat


7  beban traksi 2 kg
traksi 2 kg
Terdapat 10
8 Bengkok  10  bengkok dan layak
pakai

Tidak terdapat
9 Botol WSD  botol WSD

Teradapat 1
Dorongan dorongan O2 besar
10  1 
O2 besar dan layak pakai

Teradapat 1
Dorongan dorongan O2 kecil
11  1 
O2 kecil dan layak pakai

Teradapat 1 EKG
13 EKG  1  dan layak pakai

Terdapat 1 gerusan
Gerusan obat dan layak
14  1 
obat pakai

Terdapat 8 dan
15 Infus pump  8  layak pakai

Konektor Teradapat 2 dan


16  2  layak pakai
suction
Terdapat 3 kursi
17 Kursi roda  3 
roda dan layak

100
pakai

Lampu
18  
emergency
Teradapat 1 buah
Lampu lampu sorot dan
19  1 
sorot layak pakai

Laringosko
20
pi
Manomete
21
r O2
Terdapat 52 buah
Manomete manometer O2
22  52  sentral dan layak
r O2 sentral
pakai

Terdapat 2 buah
23 Nebulizer  2  Nebulizer dan layak
pakai

Terdapat 1 buah
Pulse pulse oksimetri
24 oksimetri  1  dewasa dan layak
dewasa pakai

Terdapat 4 buah
Reflek reflek hammer dan
25  4 
hammer layak pakai

Terdapat 3 buah
Stetoskop stetoskop dewasa
27  3 
dewasa dan layak pakai

Terdapat 2 buah
28 Suction  2  suction dan layak
pakai

Terdapat 10 buah
Syiring syiring pump dan
29  10 
pump layak pakai

Tabung Terdapat 2 buah


30 oksigen  2  O2 kecil dan layak
kecil pakai

Tensi Terdapat 4 buah


31  4 
meter tensi meter dan

101
layak pakai

Terdapat 1 buah
Thermomet thermometer dan
32  1 
er layak pakai

Terdapat 3 buah
Timbangan timbangan dewasa
33  3 
dewasa dan layak pakai

Terdapat 8
torniquet 7 layak
34 Tourniquet  8   dipakai dan 1 tidak
layak dipakai

Terdapat 3 buah
36 Monitor  3  monitor dan layak
pakai

a. Alat tenun
Tabel 3.19 Alat tenun
Diruangan
Sarana Tidak Kualitas
No Jumlah Kuantitas
prasarana Ada ada

1 Laken 89 Laken terdapat Laken yang


89 yang diruangan
 tersimpan layak
dilemari digunakan
peyimpanan
2 Stik laken 18 Stik laken Stik Laken
terdapat 18 yang
yang tersimpan diruangan

dilemari layak
penyimpanan digunakan
linen
3 Selimut 
4 Sarung 119 Sarung bantal Sarung bantal
bantal terdapat 119 yang

yang tersimpan diruangan
dilemari layak

102
penyimpanan digunakan
linen
5 Perlak 10 Perlak terdapat perlak yang
10 yang diruangan
tersimpan layak

dilemari digunakan
penyimpanan
linen
6 Washlap 29 Washlap washlap yang
terdapat 29 diruangan
yang tersimpan layak

dilemari digunakan
penyimpanan
linen
7 Gordeng 104 Terdapat Gordeng layak
gordeng dipakai

disetiap
ruangan

d. Sarana Prasarana Alat Tulis (ATK)


Tabel 3.20 Sarana Dan Prasarana Alat Tulis (ATK)
Tidak Tidak Kualitas
No Alat tulis Ada Layak Kuantitas
ada layak
1 Printer Terdapat di Printer layak
  ruang digunakan
administrasi
2 Computer Terdapat Computer
  diruang layak
administrasi digunakan

3 Hekter Terdapat Hekter layak


dimeja digunakan
  administrasi
dan nurse
station
4 Alat Tidak Tidak
pembaca terdapat alat terdapat alat
barcode  pembaca pembaca
barcode barcode

5 Stempel
ruangan
6 Pulpen Terdapat Pulpen layak
  pulpen di digunakan
meja

103
administrasi
dan nurse
station dan
masing-
masing
perawat
memilki
pulpen
7 Penggaris Terdapat Penggaris
  dimeja layak
administrasi digunakan

8 Spidol Terdapat Spidol layak


dimeja digunakan
  administrasi
dan nurse
station
9 Lem Terdapat di Layak
  meja digunakan
adminisrasi
10 Gunting Terdapat Layak
gunting di digunakan
meja
 
administrasi
dan ruang
tindakan
11 Tinta cap Terdapat di Layak
  meja digunakan
administrasi
12 Kertas HVS Terdapat di Layak
  meja digunakan
administrasi
13 Buku
 
penunjang

e. Fasilitas diruang tindakan


Tabel 3.21 Fasilitas diruang tindakan
Ketersediaan
No Nama alat Ketersediaan
Ada Tidak ada

1 Kursi  Terdapat kursi di ruang tindakan

Lemari alkes Terdapat 3 buah lemari alkes di


2  ruangan tindakan

104
3 Lemari linen  Terdapat 1 buah lemari

4 Kulkas  Terdapat 1 buah kulkas

Outlet O2 Terdapat disetiap ruangan


5 
center
Tempat Tempat sampah terdapat 18 terdiri
6 sampah medis  dari 6 tempat sampah medis dan 12
dan non medis tempat sampah non medis

Trolley Terdapat trolley tindakan dan layak


7 tindakan  pakai

Trolley Terdapat trolley emergency di ruang


8 emergency  tindakan dan layak pakai

9 AC  Tidak terdapat AC di ruang tindakan

11 Perlak alas  Tidak terdapat perlak alas

Trombol besar Terdapat 2 trombol besar dan layak


12  pakai

Trombol kecil Terdapat 1 trombol kecil dan layak


13  pakai

14 Baki  Terdapat baki dan layak pakai

4. Marketing

a. Jenis Pelayanan Rawat Inap gedung D Lantai 3

1) Kelas 1, pasien yang dirawat berjenis kelamin Pria dan Wanita( kasus

penyakit dalam)

2) Kelas 3, pasien yang dirawat berjenis kelamin Pria dan Wanita (

kasus penyakit dalam)

3) Kategori pasien yang dirawat dengan minimal care, parsial care ataupun

total care

4) Jenis pemeriksaan penunjang : Laboratorium, USG, Radiologi, Ct Scan

tanpa kontras dan echocardiografi, Treadmi

b. Terdapat Visi dan Misi Rumah Sakit

1) Visi

105
RSUD terdepan dan kreatif dalam pelayanan kesehatan

2) Misi

a) Meningkatkan sumber daya manusia secara berkesinambungan sesuai

kebutuhan pelayanan

b) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah

Sakit

c) Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai

kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK)

c. Program Unggulan Ruangan D3 RSUD Cibabat

Tidak terdapat program unggulan di ruangan D3 RSUD Cibabat

d. Fasilitas/Peralatan

1) Peningkatan mutu sarana, prasarana dan peralatan untuk menunjang

pelayanan yang unggul

2) Pemenuhan alat medis keperawatan dengan utilisasi pemakaian tinggi (

Masa ekonomis 1 tahun )

3) Standarisasi tempat tidur

4) Standarisasi trolly emergency

5) Standarisasi ruang isolasi

6) Utilisasi alat

e. Peningkatan Mutu Pelayanan

1) Peningkatan mutu pelayanan rawat inap di ruang D3

2) Peningkatan kinerja instalasi

3) Penigkatan keselamatan pasien

f. Keselamatan Kerja

1) Penimbangan perilaku K3 RS

2) Penyediaan sarana K3 Rs

3) Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien dan petugas

106
4) Pelaporan kejadian K3

5) Pencegahan dan pengendalian infeksi

6) Penyediaan fasilitas pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai standar

7) Survey tingkat kepatuhan cuci tangan perawat dan dokter

8) Hand Hygine day

9) IADP, dekubitus terinfeksi

g. Data Pelayanan Keperawatan

Tabel 3.21 Persiapan Mutu Pelayanan Keperawatan

Kepuasa Pasien Jumlah Pasien Presentase

Sangat Puas 7 orang 70%

Puas 3 orang 30%

Total 10 orang 100%

Berdasarkan hasil observasi didapatkan 70% pasien merasa sangat

puas dengan pelayanan kesehatan di Ruang D3 RSUD Cibabat

h. Kerjasama Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat melakukan kerja sama dengan RS

Cahya Kawaluyaan dalam melakukan pemeriksaan CT Scan dengan kontras.

Selain itu juga adanya kerja sama terkait institusi pendidikan dengan beberapa

Stikes seperti Stikes Budi Luhur, Stikes Jendral Achmad Yani, Poltekes TNI-

AU, Stikes Darma Husada, Poltekes Bandung, Stikes PPNI, Akper Yudistira,

UPI, Farmasi Nutrisionis, Kedokteran dll.

i. Rumah Sakit Kompetitor

Terdapat rumah sakit competitor yaitu rumah sakit Dustira dan rumah

sakit Rajawali

j. Kotak leaflet

107
Berdasarkan hasil observasi di dapatkan bahwa ruang D3 RSUD

Cibabat sudah memiliki kotak leaflet, tetapi belum digunakan secara optimal

karena pada tempat penyimpanan yang di simpan di meja administrasi dan

belum disosialisasikan ke keluarga pasien dan leaflet belum lengkap karena

belum mencakup 10 besar penyakit terbanyak yang ada di ruang D3 RSUD

Cibabatt Cimahi.

k. Kotak saran

Berdasarkan hasil observasi di dapatkan bahwa ruang D3 RSUD Cibabat

sudah memiliki kotak saran yang disimpan di depan ruangan D3, tetapi belum

digunakan secara optimal.

l. Homecrare

Berdasarkan hasil observasi di dapatkan bahwa diruang D3 RSUD Cibabat

belum memiliki program layanan homecare

m. Jumlah Kasus Terbanyak dari hari selasa – Kamis

Tabel 3.22. Jumlah penyaki terbanyak selama 3 hari

108
INSTEMI
5%
DHF
3%
10 PENYAKIT TERBANYAK
MENINGITIS
5%
STEMI TB
7% 28%

CKD
7%
VIRAL ANEMIA
INFECTION 14%
9% CAP
10%

STROKE
12%

Hasil analisis:

Berdasarkan data yang diperoleh selama 3 hari penyakit terbanyak di Ruang

D3 RSUD cibabat adalah TB paru sebanyak 28%

n. Hasil Perhitungan Indikator BOR Dari Hari Selasa - Kamis

Gambar 3.5 Kelas 3

Kelas 3
Selasa Rabu Kamis

65%
92%

67%

Dari data diatas dapat dianalisis bahwa BOR untuk kelas tiga dari hari selasa

sampai kamis yaitu 78% (rentang ideal sesuai standar DepKes)

o. Prosedur Pelayanan

Pasien datang dari : Poli Pasien Pindah/Mutasi : Ruangan


Rawat Jalan dan IGD lain, Ruang Perawatan Khusus
109

Penerimaan Pasien Baru :


Sarana Kesehatan Dasar
Sarana Kesehatan Jejaring
 Puskesmas
 RS kelas lebih tinggi (PPK3)  Praktek Mandiri
 RS kelas setara (PPK2)  Homecare
 Rskelas lebih rendah

110
Pasien masuk dari Berkas Pengecekan berkas dan
IGD, Poli, Klinik Administrasi dinyatakan lengkap
dan Rangan lain
Proses penerimaan pasien baru diruang D3 adalah sebagai berikut :

1) Persiapan Ruangan

Perawat menerima informasi pemesanan tempat tidur

melaluitelepon dan komputerisasi, perawat langsung menyiapkan tempat

tidur dan peralatan/sarana pendukung sesuai kebutuhan

2) Pelaksanaan

Perawat menjawab salam dari perawat IGD. Perawat menyapa

klien, mengatur posisi pasien, membenarkan tetesan infus, dan

melakukan pengkajian dan mengisi lembar yang tersedia. Sementara

perawat lainnya menerima status pasien dari petugas yang mengantar

pasien baru tersebut. Orientasi perawat baru dilakukan kepada keluarga

dan pasien.

Hasil Analisa :

Dari hasil pengkajian di D3 belum terdapat bagan alur masuk,

tetapi terdapat SOP alur pasien masuk. Pada pelaksanaan proses

penerimaan baru sesuai (79,99%), penerimaan pasien baru belum

111
sepenuhnya dilakukan oleh ketua tim ( sesuai dengan uraian tugas ketua

tim), hal tersebut terjadi karena jumlah pasien yang datang lebih dari satu

orang, sehingga pengelolaan pasien baru dilakukan oleh perawat

pelaksana. Selain itu pada saat menerima pasien baru belum selurunya

melakukan orientasi kepada pasien secara menyeluruh terkait dengan

hak dan kewajiban pasien, tata tertib dan tempat.

Pasien Pasien pulang Anjurkan kontrol


diperbolehkan diberikan ke poliklinik
pulang informasi

Melunaskan Berikan surat


pembayaran pengantar
pulang

Pasien pulang

Hasil analisa :

Berdasarkan hasil observasi pasien pulang 90% sudah sesuai dengan

SOP alur pasien pulang .

a) Alur evakuasi

Ruang D3 sudah mempunyai 2 jalur evakuasi

b) Gambar denah ruangan : Terlampir

112
c) Gambar Evakuasi : Terlampir

d) Indikator area klinis gedung D lantai 3

a) Assesment pasien

Kelengkapan pasien, assesmen medis pasien oleh dokter IGD

yang dirawat oleh instalasi rawat inap diisi oleh staf medis dan

keperawatan dalam 24 jam

b) Layanan Laboratorium

Kelengkapan identitas pasien pada formulir permintaan

pemeriksaan laboratorium dengan syarat : diisi data pasien

tanggal, nama, usia, CM, Ruangan, pengirim dan Diagnose,

untuk rawat jalan disertai foto copy tanda pengenal, untuk kasus

TB harus disertai formulir TB 05, tulisan pada formulir harus

dapat dibaca

c) Prosedur-prosedur Bedah

Kepatuhan melaksanakan proses time out pada pasien pre

operasi yang terdiri dari sign in, time out, sign out

d) Penggunaan antibiotic dan pengobatan lain

Penulisan resep obat sesuai formularium nasional oleh dokter

e) Kesalahan obat dan kejadian hampir cedera

f) Penggunaan anastesi dan sedasi

Pengkajian pre anastesi dilaksanakan untuk pasien calon operasi

elektif dengan anastesi umum

g) Penggunaan darah dan transfusi darah

Monitoring tidak terpakainya produk darah yang sudah disorde

h) Ketersediaan isi dan penggunaan catatan tentang pasien

Kelengkapan pengisian rekam medic 2x24 jam sejak setelah

selesai pelayanan rawat inap

113
i) Pencegahan dan pengendalian pengawasan serta pelaporan

infeksi.

Hasil analisa :

Berdasarkan analisis indikator mutu gedung D lantai 3 dilaksanakan

observasi terhadap tindakan keselamatan pasien/pasien safety,

survei kepuasan psien terhadap pelayanan

5. Money

a. Sarana dan Prasarana

1) Dana operasional ruangan D3 di dapatkan dari RS yang bersumber dari

APBD, APBN, dan jasa pelayanan

2) Pendanaan dari rumah sakit untuk ruangan dalam bentuk alat di dapatkan

dari rumah sakit

3) Pengajuan kebutuhan alat bagi ruangan di lakukan oleh kepala ruangan

melalui Ka. Instalasi rawat inap ke seksi penunjang medis

4) Sumber dana bagi keperluan alat kesehatan yang ada di ruang D3 berasal

dari Rumah Sakit dan APBD

5) Jika ada sarana dan prasarana medis rusak alur pengajuan perbaikan

yaitu:

a) Kepala ruangan membuat pengajuan perbaikan sarana prasarana ke

IPSRS dengan di lampirkan kondisi barang yang rusak

b) Bila alat kesehatan tidak bisa di perbaiki akan di putihkan dan

disimpan di gudang RS dengan lampirankan berita acara yang

menyatakan bahwa barang/alkes tersebut tidak dapat di perbaiki

b. SDM

1) Kesejahteraan Karyawan

a) Pendanaan gaji pegawai sebagai berikut:

114
Tabel 3.24 Pendanaan Gaji Pengawai

Golongan Gaji

PNS Sesuai golongan/pangkat dari

dana APBN

Honorer & Diatas UMR berasal dari dana

Kontrak operasional Rumah Sakit

Sumber dana tetap (gaji) untuk PNS di dapatkan setiap bulan

dari Rumah Sakit, dimana Rumah Sakit mendapatkan dana tersebut

dari APBD dan APBN. Untuk karyawan kontrak sumber dana tetap

(gaji) di dapatkan dari pendapatan Rumah Sakit di kelolah oleh

Pemerintah .

b) Insentif bagi PNS diberikan setiap bulan setiap tanggal 10, 15 atau 20

berasal dari Rumah Sakit sesuai dengan golongan masa kerja,

jabatan, status kepegawaian dan insentif bagi Non PNS diberikan

setiap bulan pada tanggal 10 dan 15.

c) Adanya dana untuk jaminan kesehatan berupa BPJS bagi karyawan

PNS berdasarkan golongan dan pangkat, bagi karwayan kontrak

Rumah Sakit jaminan kesehatan berupa BPJS.

d) Adanya tunjangan bagi karyawanan PNS yang sudah berkeluarga.

e) Adanya tunjangan hari raya bagi karwayan PNS dan Karyawan

kontrak pada saat idul fitri 1 tahun sekali.

f) Adanya tunjangan hari tua untuk karyawan PNS (Pensiun)

2) Pengembangan

a) Tugas belajar bagi PNS di danai oleh pemerintah dan dibebas

tugaskan dari dinas. Izin belajar di berikan kepada karyawan PNS dan

Non PNS dengan syarat tidak meninggalkan pekerjaan dan

115
menggunakan biaya sendiri. Namun ada kriteria usia maksimal bagi

perawat yang akan melanjutkan tugas belajar.

b) Terdapat alokasi dana di berikan untuk pelatihan dan seminar bagi

perawat PNS untuk yang diselenggarakan dan atau di tugaskan oleh

RS, dan bagi perawat yang melaksanakan pelatihan di luar yang

diselenggarakan dan atau di tugaskan RS perawat menggunakan

biaya pribadi.

c. Pemasukan dana Ruangan

1. Jenis pembiayaan pasien terdapat 5 yaitu melalui BPJS mandiri, PBI,

umum, jamkesda dan jasarahaja

2. Sudah ada kejelasan tarif di ruangan D3, baik kelas 3

Hasil analisa

Berdasarkan uraian diatas dapat di ketahui bahwa sumber dana yang di UD

Cibabat berasal dari Rumah Sakit yang bersumber APBD, APBN, Kemudian

untuk dana pemasukan bagi ruangan di dapatkan melalui pemerintah setempat

(APBD) dan di berikan rumah sakit lalu di salurkan ke Diklat

d. Pengeluaran Dana Ruangan

1. Pengeluaran apabila ada karyawan yang sakit, menikah, melahirkan, dan

keluarga yang meninggal

116

Anda mungkin juga menyukai