Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

S DENGAN DIABETES MILETUS DI RT 04 RW 04 KELURAHAN


ADIREJO, KECAMATAN TUNJUNGAN

Disusun Oleh:
Nama : Danik Supriyanti
Nim : N520184541

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS 2018

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN DIABETES MILETUS DI RT 04 RW 04 KELURAHAN


ADIREJO, KECAMATAN TUNJUNGAN

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
a. Nama Kepala keluarga : Tn. S
b. Usia : 54 Th
c. Alamat : Rt 04 Rw 04 Kelurahan Adirejo, Kecamatan Tunjungan
d. Pekerjaan Tn.R : Tani
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi Keluarga :

No Nama Hub.Dg usia L Pendi Status Imunisasi Ket.


BCG Polio DPT Hepatiti ca
keluarga / dikan Perkawi
s mp
P nan
1 2 3 1 2 1 2 3
ak
1. Tn. S Suami 54 L SD Kawin - * - - - - * - - * DM

2. Ny.S Istri 49 P SLTP Kawin * * * - - - * - - * Rematik


3. Tn.S Anak 31 L Sarjana Belum * * * * * * * * * * Sehat
Kawin
g.Genogram

Tn. S

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

Tn. S : Klien
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
Tn. S merupakan seorang laki-laki yang bekerja sebagai petani dan mengerjakan bercocok tanam di sawahnya . Tn. S tinggal serumah
dengan istri dan puteranya. Tn. S di diagnosa menderita DM 5 bulan.
h. Tipe keluarga : Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu
dan 1 anak laki-laki.
g. Suku bangsa : Keluarga Tn. S merupakan suku jawa dan pada keluarga mereka tidak
memiliki kebiasaan – kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarganya.
h. Agama
Tn. S dan keluarga menganut ajaran agama Islam.
Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan dirumah dan di masyarakat :
Dirumah : keluarga melakukan ibadah/ berdoa.
Di masyarakat : Sering mengikuti acara yang diadakan di masjid dan juga acara tahlilan bapak-bapak RT 04 setiap malam jumat
i. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. S bekerja sebagai buruh tani, untuk menghidupi keluarga dari hasil panen.dan pendapatan dalam satu bulan tidak bisa di pastikan..
Terkadang pendapatan dari panen cukup untuk menghidupi anak, istri dan kehidupan sehari – hari dan terkadang jika panen gagal
masih cukup kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
j. Aktifitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Tn. S jarang dilakukan karena mengingat bahwa kebutuhan untuk rekreasi itu sangat membutuhkan
biaya jadi keluarga hanya mengisi waktu luang dengan menonton tv dan kadang ikut berkumpul dengan tetangga. Keluarga Tn. S
memiliki waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi secara santai pada saat nonton tv pada malam hari karena Tn. S dan istrinya
pulang dari bekerja sekitar pukul 17.00.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. S termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan melepas anak sebagai dewasa karena anak pertama Tn.
S yaitu sdr. A saat ini berusia 31 tahun belum bekerja tetap, Tugas perkembangan keluarga Tn. S saat ini
 Perluas jaringan keluarga inti ke extended
 Pertahankan keintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
 Penataan kembali peran ortu
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga Tn. S .Anak Tn sudah lulusan diploma tapi belum bekerja tetap hanya
kadang membantu Tn S di sawah dan belum menikah jadi masih ikut Tn S. Sedangkan tugas keluarga yang belum optimal dicapai
sampai saat ini adalah merawat kesehatan keluarga, dimana Tn. S menderita DM yang memerlukan perawatan dan perhatian khusus.
3. Riwayat keluarga inti.
Dalam keluarga Tn. S menderita penyakit DM dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat DM.
4. Riwayat Kesehatan keluarga sebelumnya
Kurang lebih 6 bulan yang lalu Tn.S mengalami sakit pusing,lemas di priksakan di rumah praktek dokter umum dan keluarga baru
mengetahui kalau Tn.S menderita DM.saat di cek kadar gula tinggi Tetapi untuk sakit DM, Tn. S setelah itu jarang kontrol cek gula
darah di puskesmas jarang ataupun dokter, hanya saat Tn. S mengeluh badannya sering gatal-gatal dan ekstremitas terutama kakinya
sering kesemutan. Selain itu Tn. S juga mengeluh kalau sering haus dan sering kencing apalagi kalau malam hari. Dalam keluarga Tn.
S tidak ada yang menderita sakit DM .

A. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Bangunan rumah terdiri dari 1 lantai. Karakteristik rumah adalah rumah permanen dengan tipe 21 dengan ukuran 10x17m.
Terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang dapur. Lantai rumah dari tanah sehingga bisa
membuat keadaan rumah berdebu walaupun demikian rumah Tn S tetap bersih dan untuk penataan alat dan perabotan rumah tangga
karena saat ini Tn.S baru memperbaiki rumahnya sehingga penataan perabotan rumah tangganya belum rapi. Hanya terdapat 1 kamar
tidur yang memiliki jendela, tetapi untuk penerangan disetiap ruangan cukup terang. Air yang digunakan sebagai kebutuhan sehari-
hari berasal dari sumber air PAM. Menyapu lantai adalah kegiatan rutin yang Ny.S lakukan tiap pagi dan sore Sampah yang mereka
hasilkan tiap hari dibuang ke tempat pembuangan sampah yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Keluarga merasa nyaman dengan
lingkungan sekitar rumahnya dan mengerti bahwa kebersihan lingkungan adalah hal utama untuk menjaga kesehatan. Berikut adalah
gambar denah dari hasil pengkajian yang kami lakukan di rumah Tn.S :

keterangan :

IV V I : Ruang tamu
II : ruang TV dan keluarga
I II VI III : kamar I
II
VII IV : kamar Utama
III
V : kamar II
VI : dapur
VII : kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Sebagian besar tetangga Tn. s bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang, Tn. S mengatakan “hubungan dengan tetangga
sekitar baik dan komunikasi dengan tetangga juga baik. Tn. S mengatakan aktif mengikuti kegiatan di RT nya seperti Pengajian
bapak-bapak.
3. Mobilitas geografis dan Transportasi keluarga .
Tn. S bekerja mulai jam 08.00 dan pulang sampai rumah jam 13.00. dan Ny. S menjadi ibu rumah tangga . Sedangkan sdr A masih
bekerja serabutan kadang membantu Tn S di sawah. Biasanya Tn. S bekerja dengan menggunakan sepeda motor/ sepeda untuk ke
sawah
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S biasanya mengikuti perkumpulan di desa. Tn. S berkumpul dengan tetangganya saat pulang bekerja atau
malam hari, kegiatan yang dilakukan salah satunya ngobrol bareng tetangga disekitar rumah.
5. Sistem pendukung keluarga.
Biasanya keluarga Tn.s dalam memecahkan masalah dengan menggunakan musyawarah. Walaupun begitu untuk pengambilan
keputusan tetap dilakukan oleh Tn. S karena Tn. S sebagai kepala keluarga.
B. Struktur Keluarga
1. Struktur peran
Tn. S merupakan kepala keluarga sekaligus sebagai bapak dari Sdr A. dan suami dari Ny. S. Ny. S sebagai ibu rumah
2. Norma dan nilai keluarga
Sejauh ini norma yang dianut oleh keluaraga Tn. S adalah norma kesusilaan dan keagamaan dari agama islam dan tidak
bertentangan dengan kesehatan. Dan untuk keputusan yang mau diambil oleh Tn. S tetap dalam persetujuan dari Ny. S. Jika ada
anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke puskesmas.
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S adalah keluarga kecil yang cukup harmonis dan akrab dengan tetangga sekitar. Setiap ingin memutuskan suatu
masalah berdasarkan musyawarah bersama ketika ada keluarga yang sakit atau ada masalah. Sejauh ini tidak ada masalah komunikasi
yang dihadapi. Dalam berkomunikasi sehari - hari Tn. S dan seluruh anggota keluarga yang lain menggunakan bahasa jawa dan
hubungan antar anggota keluarga tampak akrab.
4. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 1 anak. Dan semua keputusan diambil oleh kepala
rumah tangga disini adalah Tn. S tapi sebelumnya sudah berdasarkan musyawarah.

II. Fungsi keluarga


1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S adalah suatu keluarga yang sederhana. Dalam menggapai suatu tujuan selalu mendapat dukungan dari anggota
keluarga yang lain. Kehangatan dapat tercipta karena anggota keluarga penuh pengertian, saling menghormati, dan ada rasa tanggung
jawab. Untuk mengembangkan sikap saling menghargai dalam keluarga dengan menjaga kenyamanan, tanggung jawab, saling
menghormati dan disiplin.
2. Fungsi sosial
Keluarga Tn. S selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik pada semua orang. Selain itu anaknya dalam
berteman juga tidak dibeda – bedakan atau berteman dengan semua tetangga.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, dari Tn. S langsung membawa anggotanya ke puskesmas itu pun
kalau sudah parah. Tn. S mengatakan kalau sebenarnya beliau menderita penyakit gula atau DM sejak 6 bulan yang lalu. Pada saat
itu Tn. S. Sejak saat itu samapi 1 bulan yang lalu Tn.S kadangkala masih kontrol cek gula darah dipuskesmas, tetapi 1 bulan terakhir
beliau tidak kontrol lagi, dan Tn. S mengatakan periksanya kalau merasakan sakit yang memang sudah tidak bisa ditahan lagi dan
periksanya menunggu kalau ada uang tabungan. Selain mengeluh tentang penyakit DM , Tn. S juga mengeluh kalau bagian tangan
dan kakinya terutama lutut sering nyeri dan pegal-pegal. Tn. S masih belum tahu tentang penyakitnya DM, beliau masih juga bingung
tentang cara mengatasi atau mengontrol penyakit DM supaya tidak tinggi dan supaya tidak sering kambuh, beliau juga tidak
melaksanakan diet untuk orang DM. Ny. S mengatakan bahwa Tn. S sekarang jarang dan hampir tidak pernah kontrol ke dokter atau
puskesmas. Ny. S mengetahui kalau Tn. S menderita DM, dan beliau khawatir kalau penyakit Tn.S kambuh. Untuk anaknya, Tn. S
bilang selama ini tidak pernah mengalami sakit yang parah dan di opname, paling hanya sakit flu dan panas biasa.
Untuk memenuhi kebutuhan makan, Ny. S hampir setiap hari memasak dengan menu layaknya orang-orang lain memasak.
Menurut Ny. S, anaknya tidak terlalu susah untuk mengkonsumsi makanan yang ada. Dan Tn. S juga teratur dalam makan sehari-hari
dan tidak susah.

4. Fungsi reproduksi
Tn. S berusia 54 th dan Ny. S berusia 49 th, mereka mengikuti program KB, menurut Ny. S beliau sudah memiliki1 orang anak
dan tidak memiliki rencana untuk menambah momongan karena sudah cukup tua sehingga mereka mengikuti program KB.
5. Fungsi ekonomi
Tn. S bekerja sebagai buruh tani , untuk menghidupi keluarga dari hasil panen yang tidak setiap bulan bisa panen .pendapatan
dari hasil panen tersebut cukup untuk menghidupi anak, istri dan kehidupan sehari – hari.
III. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
.1. Kemampuan keluarga berespon terhadap masala Stressor jangka pendek dan janga panjang:
2. Stressor jangka pendek:kadar gula darah yang cenderung naik turun karena ketidakadekuatan Ny.R melakukan diit dan
melakukan olahraga.
3. Stressor jangka panjang: kekambuhan penyakit Diabetes Melitus
4. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor: keluarga mengaku khawatir jika penyakit Ny.R bertambah parah dan dapat
mengganggu aktivitas sehari-harinya.
2. Strategi koping yang digunakan: bila ada masalah dalam keluarga diselesaikan dengan musyawarah.
Keluarga Tn.S sudah bisa beradaptasi dengan penyakit yang beliau derita. Setiap kali kambuh Tn. S beristirahat yang cukup.
5. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang muncul maka akan berusaha diselesaikan sendiri dan juga meminta pendapat dari
istri dan anak-anaknya sehingga akan mendapatkan jalan keluar.
6. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap ada masalah keluarga Tn. S menyelesaikannya dengan adaptasi yang terbuka dan positif.
IV. Pemeriksaan fisik(Head to toe)
Pemeriksaan fisik ini dilakukan pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan
asuhan keperawatan keluarga.
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum dari masing-masing keluarga dari pemeriksaan tanda-tanda vital dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Pemeriksaan fisik khusus
Komponen Tn. S Ny. S Sdr. A
Keadaan TD : TD: TD :
umum 120/90mmHg, 110/90mmHg 120/80mmHg
130/80mmHg Nadi : Nadi :
Nadi : 91x/menit 88x/menit 85x/menit
BB : 64 kg BB : 55 kg BB : 60 kg
Keluhan : sering Tidak ada Tidak ada
kencing, haus keluhan keluhan
dan. Kadangkala
merasakan
dingin dan
sering
kesemutan, nyeri
dan pegal-pegal
di bagian
kakinya.
Kepala dan Bersih, agak Bersih Bersih
Rambut : beruban
Mata : Konjungtiva: Tidak anemis Tidak anemis
Anemis
Kantup mata :
hitam
Wajah : Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Hidung : Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Mulut : Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
kering lembab lembab
Leher : Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thiroid kelenjar kelenjar thiroid
thiroid
Dada : Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Abdomen : Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Ekstremitas Kekuatan ROM Tidak ada Tidak ada
: tidak ada kelainan kelainan
kelainan tetapi
setiap
melakukan
pengkajian Tn. Z
terlihat lemas
Lab : Glukosa : - -
mg/dl
Asam urat :

V. Harapan keluarga terhadapa peran perawat


Keluarga Tn. S berharap bahwa Diabetes Melitus yang dialami Tn. S tidak sering mengalami kekambuhan agar dapat melakukan aktivitas
seperti biasa. Harapan keluarga terkait dengan adanya tenaga kesehatan di daerahnya yaitu supaya bisa membantu warga yang sedang sakit dan
tidak bisa berobat di Puskesmas supaya bisa sembuh, dan dapat memberikan informasi mengenai cara mengatasi atau mencegah penyakit pada
saat kambuh
II. ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA
No. Data Diagnosa keperawatan keluarga
1. Data subjektif : Kurangnya pengetahuan pada keluarga
- Tn S belum mengetahui tentang DM, Tn.S berhubungan dengan
beliau masih bingung tentang cara ketidakmampuan keluarga Tn. S
mengatasi atau mengontrol penyakit khususnya Tn. S untuk mengenal
DM supaya tidak tinggi, beliau juga masalah tentang penyakit Diabetes
tidak melaksanakan diet untuk orang Melitus
DM.Ny.S mengatakan bahwa Tn. D
sekarang jarang dan hampir tidak
pernah kontrol ke dokter atau
puskesmas.
Data objektif :
Cek GDS : 300mg/dl
BB : 64 kg
2. Data Subjektif : Resiko terjadinya komplikasi
 Tn S mengatakan mempunyai menahun diabetes mellitus Tn S
riwayat penyakit gula sudah Berhubungan dengan
kurang lebih 5bulan. ketidakmampuan keluarga
 Tn S mengatakan tidak teratur merawat anggota keluarga yang
minum obat gula. sakit.
 Tn S mengatakan sudah jarang
control ke dokter lagi
 Tn S mengeluh sering minum,
sering BAK, pusing dan mudah
lelah, lemas, dan terkadang
kesemutan
 Tn S tidak melakukan diit DM
 Tn S mengatakan makannya
seadanya yang di masakkan
istrinya
Objektif:
TD: 150/95
Hasil pemeriksaan gula darah

III.SKORING MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.S khususnya Tn. S untuk mengenal masalah tentang penyakit Diabetes Melitus dan perawatannya.
Kriteria Skor Total Pembenaran

1. Sifat Masalah : 3/3x1=1 1 Masalah sudah terjadi, Keluarga Tn. S


Aktual sudah mengetahui kalau penyakit yang
dialami oleh Tn. S adalah Diabetes
Melitus tetapi keluarga belum paham
tentang penyebab, akibat dan cara
menanganinya.
2. Kemungkinan 2/2x2=2 2 Keluarga antusias sekali untuk
Masalah dapat mengetahui tentang penyakit Diabetes
diubah : Melitus yang terjadi pada Tn. S dan
Mudah perawat mampu untuk memberikan
informasi mengenai Diabetes Melitus.
3. Potensial 2/3x1=2/3 2/3 Keluhan tentang penyakit Diabetes
Masalah dapat Melitus yang TnS rasakan sudah lama
dicegah : dan sudah ada pengaruh untuk Tn. S
Cukup namun baru sekarang keluarga
mempunyai keinginan untuk mengetahui
tentang Diabetes Melitus.
4. Menonjolnya 2/2x1=0 1 Keluarga menganggap ada masalah
Masalah : pengetahuan, karena masalah yang
masalah berat dirasakan Tn. D merupakan keturunan
dan harus dari ibunya dan mungkin diturunkan
ditangani kepada anaknya Tn. D
Jumlah 4 2/3

2. Resiko terjadinya komplikasi menahun diabetes mellitus Tn S


Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Pada penderita DM apabila
tidak mendapatkan perawatan
dan pengobatan secara teratur
akan berdampak pada
komplikasi menahun DM.
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Sumber dan tindakan dapat
masalah dapat diubah dijangkau oleh keluarga
3 Potensi masalah untuk2/3x1 2/3 Keluarga mempunyai dana
dicegah dan kemampuan intelektual
bila diberikan penyuluhan
tentang penyakit DM.
4 Menonjolnya masalah 2/2x1 1 Keluarga menyadari adanya
masalah tetapi keluarga
kurang menyadari dampak
apabila ada anggota keluarga
yang sakit tidak dikontrol
secara teratur.
Total skor 41/3
VI. PRIORITAS MASALAH
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. D khususnya Tn. D untuk mengenal masalah tentang penyakit Diabetes Melitus dan perawatannya.
2. Resiko terjadinya komplikasi menahun diabetes mellitus Tn S
Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama KK : TN. S
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurangnya Setelah dilakuan 1. Setelah 1x30 menit
pengetahuan pengkajian dan pertemuan keluarga
pada keluarga tindakan keperawatan mampu mengenal
Tn. S selama 3 hari tingkat masalah Diabetes
berhubungan pengetahuan keluarga Melitus, dengan
dengan tentang DM mampu :
ketidakmampua 1.1 Menyebutkan Respon verbal Diabetes Melllitus Diskusikan dengan keluarga tentang
n keluarga Tn. pengertian DM adalah suatu kumpulan pengertian DM
S khususnya gejala yang timbul pada 1.1.1 Beri kesempatan keluarga
Tn. S untuk seseorang yang bertanya
mengenal disebabkan oleh karena 1.1.2 Tanyakan kembali hal yang telah
masalah adanya peningkatan dijelaskan
tentang kadar gula (glukosa) 1.1.3 Beri reinforcement positif atas
penyakit darah akibat jawaban yang benar
hipertensi dan kekurangan insulin baik
perawatannya. absolut maupun relatif

1.2 Menyebutkan Respon verbal Penyebab DM: 1.2.1 Diskusikan dengan keluarga
penyebab DM a.faktor genetik tentang penyebab DM
b.faktor imunologo 1.2.2 Beri kesempatan keluarga
c.faktor lingkungan bertanya tentang hal yang belum
jelas
1.2.3 Tanyakan kembali tentang hal
yang telah didiskusikan
1.2.4 Beri reinforcement positif atas
jawaban yang benar

1.3 Menyebutkan Respon verbal Tanda dan gejala DM : Diskusikan dengan keluarga tentang
tanda dan gejala Keluarga mengetahui tanda dan gejala DM
DM bahwa Tn.S menderita1.3.1 Beri kesempatan keluarga
DM bertanya
.Sering buang air kecil1.3.2 Tanyakan kembali hal yang
terutama pada malam telah dijelaskan
hari 1.3.3 Beri reinforcement atas jawaban
•Gatal – gatal terutama yang benar
pada alat kelamin
bagian luar.
•Kesemutan dan kram.
•Cepat merasa lapar dan
kehausan.
•Gairah sex menurun.
•Cepat merasa lelah dan
mengantuk.
•BB menurun, nafsu
makan bertambah.
VI. IMPLEMENTASI
Tgl No. Implementasi Evaluasi
Dx
11-01-2019 1 1. Mendatangi rumah Tn.D S:
memperkenalkan diri sebagai mahasiswa  Keluarga mengatakan
yang praktek keperawatan komunitas bersedia membantu.
pariwisata  Tn.D mengatakan
2. Melakukan kontrak waktu berikutnya kesediaannya untuk
dikunjungi kembali
O:
 Keluarga tampak
tersenyum dan
kooperatif

11-01-2019 1 1. mengingatkan pada keluarga Tn.D S :


19.00 Wib
tentang kontrak yang telah disepakati  saya kira tidak kesini
2. mengajukan pertanyaan pada Tn.D dan mbak?”
keluarga tentang pengkajian umum dari  Tn.D mengatakan
keluarga ”saya sering
3. menggali keadaan penyakit yang diderita mengalami kekakuan
pada keluarga Tn. D saat 3 bulan terakhir pada kaki saya,apalagi
dan saat ini. kalau musim hujan
4. Melakukan kontrak waktu berikutnya seperti ini mb sering
nyeri”
O:
 Tn. D kooperatif dan
menjawab saat
diberikan pertanyaan
19/01/12 1 1. Mengingatkan keluarga akan kontrak S :
20.00 Wib
yang telah disepakati  Keluarga mengatakan
2. Menanyakan apa yang diketahui masih ingat dengan
keluarga tentang sakit Tn D yang waktu yang telah
sering mengalami kesemutan,pegal- disepakati
pegal,kram,nyeri pada kaki atau  Tn.D mengatakan
keluarga menyebutnya sakit remautik sering mengalami
kata banyak tetangga nya. kesemutan,kram dan
3. Mendiskusikan dengan keluarga nyeri pada kaki
tentang sebelah kanan nya
- Pengertian reumathoid artritis  Ny.T mengatakan
- Penyebab reumathoid artritis kurang tahu cara
- tanda-tanda dan gejala reumathoid penanganan sakit
arthritis Tn.R hanya yang bisa
- diet pada penderita reumathoid dilakukan adalah
arthritis memijat dan
- penatalaksanaan reumathoid arthritis membelikan jamu
4. Memberikan kesempatan pada diwarung.
keluarga untuk bertanya tentang hal-  Tn.D bertanya boleh
hal yang belum jelas. tidak jika
5. Memberikan kesempatan kepada kram,kesemutan dan
keluarga untuk mengambil keputusan kaki nya terasa nyeri
dalam merawat Tn.D keluarga yang minum jamu yang
mengalami sakit reumathoid arthritis dijual diwarung
6. Memberikan reinforcement positif seperti jamu encok.
atas keputusan keluarga
7. Mengucapkan terima kasih pada O :
keluarga atas waktunya  Tn.D dan Ny.T
tersenyum dan aktif
mendengarkan
 Tn.D dan Ny. T
tampak senang dan
tersenyum

Anda mungkin juga menyukai