Anda di halaman 1dari 39

3.1.

Pengkajian (Friedman)
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak B
2. Usia Kepala Keluarga : 38 tahun
3. Alamat : Jl. Sawoasri no. 4, RT 04/RW 01
Depok
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Percetakan
6. Komposisi Keluarga
No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan
KK
1. Nenek Perempuan Ibu 68 SD Ibu
N Mertua tahun Rumah
Tangga
2. Ibu K Perempuan Istri 32 SMA Pedagang
tahun
3. Anak Laki-laki Anak 10 SD Pelajat
D tahun

Genogram:

Kakek S, Asma Nenek N, 76 th

Bapak B, 38 th Ibu K 35 th Bapak S, 28 th


Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
Anak D, 10 th : Laki-laki meninggal

7. Tipe Keluarga

31
32

Keluarga besar (extended family). Suami Nenek N meninggal tiga


tahun yang lalu akibat penyakit asma.
8. Suku
Keluarga Bapak B berasal dari suku Betawi. Saat ini Nenek N
menempati rumahnya bersama keluarga Bapak B. Ibu K sekaligus
bertanggung jawab merawat Nenek N di rumah. Bapak B dan
keluarga biasanya menggunakan bahasa betawi saat berkomunikasi
dengan orang lain. Akan tetapi, Ibu K sendiri bisa berbahasa sunda
karena banyak pembeli yang berbelanja di warungnya adalah orang
sunda.
9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak B adalah Islam sehingga
nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam.
Nenek N biasanya melaksanakan ibadah di rumah. Nenek N aktif
mengikuti kegiatan keagamaan di kampungnya seperti acara
pengajian sebelum mengalami fraktur panggul 2 tahun yang lalu
karena sulit berjalan. Saat ini, Nenek N hanya mengikuti kegiatan
keagamaan pada hari-hari besar keagamaan saja.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Keluarga Bapak B merupakan salah satu keluarga dengan status
ekonomi menengah ke bawah karena penghasilan suami hanya
sebesar Rp. 1.500.000,00 sesuai standar UMR. Bapak B bekerja di
perusahaan percetakan dan selalu pulang pada sore hari. Untuk
menambah penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, Ibu K membuka warung dan menjual paket sembako
serta menjadi penanggung jawab arisan di lingkungan tempat
tinggalnya. Rumah yang keluarga tempati sekarang ini adalah
rumah peninggalan suami Nenek N. Oleh karena itu, keluarga tidak
ingin berpindah tempat tinggal karena ini dianggap bisa
mengurangi biaya hidup keluarga dan bisa berfokus pada biaya
pendidikan An. D.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga.
33

Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur


diri atau mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing
keluarga. Keluarga juga kadang-kadang pergi ke tempat hiburan
seperti mall untuk jalan-jalan bersama keluarga. Komunikasi
keluarga selama ini berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota
keluarga. Selain itu, arisan keluarga dan perkumpulan keluarga
juga menjadi ajang untuk mengurangi stress dalam keluarga.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan lansia.
1. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:
Menurut Friedman (1998), tugas perkembangan yang ditempuh
keluarga adalah:
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Nenek N masih melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
walaupun Nenek N memimiliki keterbatasan dalam mobilisasi.
Menurut keluarga, Nenek N beberapa kali jatuh saat berjalan
karena kontraktur dan atropi pada kaki kirinya. Namun,
keluarga tetap membiarkan Nenek N melakukan aktivitasnya
seperti memasak, menyuci, dan menyapu sendiri karena Nenek
N tidak mau hanya diam di rumah dan ingin melakukan semua
aktivitas secara mandiri.
b. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Nenek N sudah tidak memiliki pengahasilan sejak berhenti
bekerja sebagai buruh 10 tahun yang lalu. Nenek N hanya
mendapatkan penghasilan dari kedua anaknya setiap bulan.
Jika membutuhkan uang, Nenek N akan menjual ayam
peliharaannya. Nenek N memiliki kartu Jamkesmas yang akan
digunakan untuk meringankan biaya perawatan di pelayanan
kesehatan.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
34

Suami Nenek N sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Saat ini,


Nenek N hanya fokus untuk membantu mengurusi keluarga
Ibu K dan cucunya.
d. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
Nenek N sudah dapat melakukan penyesuaian diri setelah
kehilangan suaminya. Nenek N menyibukkan diri dengan
aktivitas rumah tangga sehingga tidak memikirkan lagi
suaminya. Kedua anak Nenek N juga membantu Nenek N
untuk tetap dapat beraktivitas seperti biasanya.
e. Pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasi
Hubungan Nenek N dengan keduanya masih terjalin dengan
baik. Anak kedua Nenek N sering datang menjenguk ibunya
walaupun anak keduanya tinggal di rumah yang terpisah.
Keponakan-keponakan Nenek N juga sering berkunjung ke
rumahnya karena rumah mereka tidak jauh dengan Nenek N.
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut
Nenek N sering menceritakan masa lalunya. Nenek N
mengatakan bahwa dirinya mudah menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan pada usia lanjut yang terjadi pada
dirinya termasuk dengan masalah gangguan mobilisasi yang
dialaminya.
2. Riwayat Keluarga Inti.
Keluarga ini terbentuk saat Ibu K menikah dengan suaminya, yaitu
Bapak B. Menurut Ibu K, pertemuan Ibu K dan Bapak B terjadi
ketika keduanya bekerja di sebuah percetakan tempat mereka
bekerja. Dari pernikahannya, Ibu K mendapatkan seorang anak
laki-laki berumur 10 tahun yang bernama D. Dari awal pernikahan
sampai sekarang keluarga bertempat tinggal dirumah ibu kandung
dari istri, dan akan terus menetap disana. Hal ini didasarkan pada
alasan bahwa dengan demikian dapat mengurangi biaya hidup
setiap bulannya. Selain itu, dengan tinggal bersama Nenek N, Ibu
D tidak perlu khawatir dengan kondisi kesehatan ibunya.
35

3. Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)


Menururt Ibu K, riwayat keluarga dari Bapak B atau dari Ibu K
sebelumnya tidak pernah ada penyakit yang serius.

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak B yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 6 m x 20 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan
dapur. Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Sumber
api yang digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air
yang digunakan berasal dari sumur. Jarak sumur dengan septikteng
lebih dari 10 meter. Di depan rumah Bapak B terdapat jalan yang
cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk tidak
memiliki jarak sehingga saling menempel.

Denah Rumah:
Toilet dapur
Keterangan:
: Pintu
: Jendela
kamar kamar
ruang keluarga
halaman
toko
kamar ruang tamu

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas.


Rumah keluarga Bapak B terletak di pemungkiman yang agak
padat. Antara rumah penduduk tidak ada jarak dan menempel
antara rumah. Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan
36

seperti puskesmas untuk berobat atau ke rumah sakit


langganannya. Di pemungkiman ini terdapat lapangan yang
biasanya digunakan untuk kegiatan warga seperti senam jantung
sehat.
3. Mobilitas Geografis Keluarga.
Keluarga Bapak B memiliki dua motor. Kedua motor tersebut
digunakan Bapak B untuk bekerja dan digunakan oleh Ibu K untuk
membeli barang dagangan di pasar atau mengantar anaknya
sekolah.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.
Semua anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah
Bapak B pulang bekerja dan An. D pulang bimbingan belajar
tambahan. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang lain biasanya
berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling
berdekatan. Karena Nenek N tinggal di rumah bersama Ibu K,
rumah keluarga Ibu K lah yang paling sering disinggahi keluarga
yang lain untuk berkumpul bersama. Interaksi keluarga dengan
masyarakat juga cukup baik karena masing-masing menjalani
perannya dengan baik di lingkungan sosial. Perkumpulan yang
sering diikuti anggota keluarga adalah pengajian dan arisan
kelompok ibu-ibu di sekitar rumah.
5. Sistem Pendukung Keluarga.
Anak kedua Nenek N tinggal di rumah terpisah dengan Nenek N
namun tidak terlalu jauh dari Nenek N. Apabila memerlukan
bantuan kesehatan, tetangga atau keluarga jauh yang tinggal di
perkampungan tersebut juga akan senang hati akan membantu.
Jarak fasilitas kesehatan terdekat, yaitu klinik dan rumah sakityang
dibuka 24 jam.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga.
37

Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas


berkomunikasi satu dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu
tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis,
dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan
semacam musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu
permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka. Keluarga
biasanya menggunakan bahasa betawi saat berkomunikasi didalam
keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh anggota keluarga berasal dari
suku betawi asli.
2. Struktur Kekuatan Keluarga.
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Ibu K. Namun Ibu
K juga sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang perlu
keputusan tersebut kepada Bapak B dan Bapak B biasanya
akhirnya sepakat dengan keputusan yang diambil Ibu K.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Bapak B berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan
pengambil keputusan.
b. Ibu K berperan sebagai pencari nafkah, pengambil keputusan,
dan pengatur rumah tangga.
4. Nilai atau Norma Keluarga.
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku
dan agama yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai
dan norma masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan yang
terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara
berkumpul bersama di malam hari dan adanya peraturan untuk
anak terkait dengan jam keluar malam, yaitu jam sepuluh malam.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu K tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain. Nenek N tidak
38

mau menyusahkan kedua anaknya untuk menjaga dan merawat dia


di rumah sehingga Nenek N melakukan aktivitasnya sendiri
walaupun kesulitan berjalan.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak B berjalan dengan baik.
Bapak B dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh
RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang
mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu K sering datang
berkunjung ke rumah Ibu K. Namun, Nenek N tidak terlalu sering
melakukan aktivitas di luar rumah. Nenek N biasanya hanya
mengobrol dengan tetangga di depan rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Keluarga.
Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan
pada lansia seperti gangguan mobilisasi. Menurut Ibu K, kondisi
mobilisasi Nenek N merupakan hal yang umum terjadi pada lansia.
Keluarga belum memutuskan untuk merawat anggota keluarga
dengan masalah kesehatan. Keluarga tidak melakukan perawatan
terhadap Nenek N yang kesulitan dalam melakukan mobilisasi.
Keluarga juga belum pernah melakukan modifikasi lingkungan
pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan. Keluarga akan
membawa Nenek N ke fasilitas pelayanan kesehatan atau dukun
urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan. Tingkat ekonomi dan
transportasi yang dimiliki keluarga Kakek B mencukupi untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Fungsi Ekonomi.
Penghasilan keluarga berasal dari Bapak B yang bekerja di
percetakan dan penghasilah Ibu K dari usaha tokonya. Keluarga
tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga menggunakan dana yang
ada. Kedua anak Nenek N juga terkadang memberikan uang kepada
Nenek N. Keluarga ini juga masih bisa menggunakan fasilitas
kesehatan dengan Jamkesmas ataupun biaya pribadi.
39

5. Fungsi Reproduksi.
Nenek N memiliki dua anak dan satu orang cucu dari anak
pertamanya.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor yang Dimiliki.
Stressor yang dimiliki Nenek N adalah kondisinya kakinya yang
membuat Nenek N kesulitan melakukan segala hal sendiri termasuk
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Kaki kanan Nenek N yang
lebih panjang 5 cm dan cara jalan yang pincang membuat Nenek N
kadang merasa malu untuk keluar rumah.
2. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor.
Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon
berbagai masalah yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki
empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan anggota
keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati
Nenek N untuk mengurangi aktivitasnya namun Nenek N tetap
tidak mau hanya diam saja di rumah. Maka keluarga hanya
membiarkan Nenek N melakukan aktivitas sesuai keinginannya.
3. Strategi Koping yang Digunakan.
Anak Nenek N merasa kondisi Nenek ini merupakan kondisi yang
alami sehingga anak Nenek N membiarkan kondisi tersebut.
Keluarga akan mengantarkan Nenek N berobat ke dokter atau ke
dukun urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan
4. Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah yang maladaptif.

VII. Harapan Keluarga


Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang
kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan
berperilaku sehat.
40
41

3.2. Pemeriksaan Fisik


No Pemeriksaan Nenek N Bapak B Ibu K Anak D
. Fisik
1. TTV TD: 135/90 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 90/70 mmHg TD: 100/80 mmHg
R: 15x/menit R: 20x/menit R: 16x/menit R: 15x/menit
N: 83x/menit N: 87x/menit N: 72x/menit N: 87x/menit
S: 37,5oC S: 37oC S: 37oC S: 37oC
2. Kondisi  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos
Umum mentis mentis mentis mentis
 Kondisi umum baik  Kondisi umum baik  Kondisi umum baik  Kondisi umum baik
3. Kepala  Rambut sebagian  Rambut hitam  Rambut hitam  Rambut hitam
putih  Mata konjungtiva tidak  Mata konjungtiva tidak  Mata konjungtiva tidak
 Mata konjungtiva anemis, penglihatan anemis, penglihatan anemis, penglihatan
tidak anemis, jelas jelas jelas
penglihatan sedikit  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada
rabun dekat sumbatan sumbatan sumbatan
 Hidung tidak ada  Telinga bersih,  Telinga bersih,  Telinga bersih,
sumbatan pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
 Telinga bersih,  Bibir lembab  Bibir lembab  Bibir lembab
pendengaran baik  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada
 Bibir sedikit kering kelainan kelainan kelainan
 Mulut tidak ada  Lidah merah muda,  Lidah merah muda,  Lidah merah muda,
kelainan permukaan berbintik permukaan berbintik permukaan berbintik
 Lidah merah muda,  Gigi bersih  Gigi bersih  Gigi bersih
permukaan berbintik

31
42

 Gigi coklat
4. Leher  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengkakan pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar
kelenjar tyroid  tyroid  tyroid  tyroid
 Teraba denyut vena  Teraba denyut vena  Teraba denyut vena  Teraba denyut vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
 Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
5. Dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada terlihat
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris simetris
 Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-)
 Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,  Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
(-)
6. Abdomen  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih
 Warna kulit  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
kecoklatan  Tidak ada pembesaran  Tidak ada pembesaran  Tidak ada pembesaran
 Tidak ada pembesaran organ organ organ
organ  Suara bising usus  Suara bising usus  Suara bising usus
 Suara bising usus normal normal normal
normal
7. Genitalia Normal Normal Normal Normal
9. Rektal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal
10. Ekstremitas  Warna kulit  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan  Warna kulit kecoklatan
kecoklatan  Tangan kanan dan kiri  Tangan kanan dan kiri  Tangan kanan dan kiri
43

 Tangan kanan dan kiri simetris. simetris. simetris.


simetris.  Kaki kanan dan kiri  Kaki kanan dan kiri  Kaki kanan dan kiri
 Kaki kanan lebih simetris simetris simetris
panjang 5 cm dari  Tidak terdapat varises  Tidak terdapat varises  Tidak terdapat varises
kaki kiri di kaki di kaki di kaki
 Tidak terdapat varises  Teraba arteri brakhialis.  Teraba arteri brakhialis.  Teraba arteri brakhialis.
di kaki  Tidak terdapat edema  Tidak terdapat edema  Tidak terdapat edema
 Teraba arteri  Kulit lembab dan elastis  Kulit lembab dan elastis  Kulit lembab dan elastis
brakhialis.  Tidak menderita  Tidak menderita  Tidak menderita
 Kulit sedikit kering kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan
 Kaki kiri atropi dan otot baik) otot baik) otot baik)
kontraktur
 Kekuatan otot klien
5555 5555
5555 4344
44

3.3. Analisa Data


No. Data Masalah Keperawatan
1. DS: Nenek N mengatakan bahwa ingin Ganggungan mobilitas
melakukan seluruh aktivitas secara mandiri. fisik pada keluarga Bapak
Keluarga mengatakan klien beberapa kali jatuh B, khususnya Nenek N.
saat berjalan.
DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul
2 tahun yang lalu. Kaki kiri Nenek N
mengalami atrofi dan kontrkatur. Kaki kanan
lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Kekuatan otot
ekstrimitas kiri bawah menurun.
2. DS: Keluarga mengatakan tidak melakukan Ketidakefektifan
modifikasi lingkungan atau perawatan khusus pemeliharaan kesehatan
untuk Nenek N. Keluarga mengatakan klien pada keluarga Bapak B,
beberapa kali jatuh saat berjalan. khususnya Nenek N.
DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul
2 tahun yang lalu.
3. DS: Nenek N mengaku malu untuk beraktivitas Gangguan citra tubuh
di luar rumah karena Nenek N berjalan dengan keluarga Bapak B,
pincang. khususnya Nenek N.
DO: Nenek N hanya mengobrol dengan
tetangga di depan rumahnya.
4. DS: Keluarga mengatakan klien beberapa kali Resiko jatuh pada
jatuh saat berjalan. keluarga Bapak B,
DO: Nenek N melakukan semua aktivitas ingin khususnya Nenek N.
melakukan secara mandiri. Rumah Nenek N
tampak gelap dan berantakan.

31
45

3.4. Skoring Masalah Keperawatan


Diagnose keperawatan 1:
Ganggungan mobilitas fisik pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N
(NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N berjalan dengan
Skala: aktual berpincang dambil berpegangan
pada dinding.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
masalah dapat diubah: anak dan seorang cucu. Anak
mudah pertama sekarang tinggal bersama
Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
3. Potensial masalah 3/3 x 1 =1 Nenek N masih mau melakukan
untuk dicegah aktivitas secara mandiri.
Skala: tinggi
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Kondisi Nenek N saat ini
Skala: masalah berat, berdampak negative terhadap
harus segera ditangani kualitas hidupnya sehingga Nenek
N tidak mampu melakukan
aktivitas yang bermanfaat lagi.

Diagnose keperawatan 2:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bapak B, khususnya
Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kaki kiri Nenek N mengalami
atrofi dan kontraktur.
Skala: aktual
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
anak dan seorang cucu. Anak
masalah dapat diubah:
pertama sekarang tinggal bersama
mudah Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
46

3. Potensial masalah 2/3 x 1 =2/3 Kondisi Nenek N sudah


berlangsung sejak 2 tahun yang
untuk dicegah
lalu dan keluarga tidak melakukan
Skala: tinggi perawatan.
4. Menonjolkan masalah 1/2 x 1 = 1/2 Menurut keluarga masalah belum
perlu segera ditangani.
Skala: ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani

Diagnosa keperawatan 3:
Gangguan citra tubuh keluarga Bapak B, khususnya Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N lebih sering berada di
Skala: actual dalam rumah dari pada di luar
rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 1/3 x 1 =1/3 Nenek N sudah 2 tahun jarang
untuk dicegah keluar rumah.
Skala: sedang
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 = 1 Keluarga tidak melihat masalah
Skala: Masalah tidak tersebut
dirasakan.

Diagnosa keperawatan 4:
Resiko jatuh pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N.
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Rumah keluarga Nenek N tampak
Skala: resiko gelap dan berantakan. Anak
terakhir Nenek N menyadari hal
47

ini namun tidak memiliki waktu


yang cukup untuk melakukan
pemeliharaan rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 2/3 x 1 =1/3 Kondisi rumah Nenek N yang
untuk dicegah gelap dan tidak terawat belum
Skala: sedang dicoba untuk diatasi oleh keluarga
di rumah Nenek N. Masalah ini
berlangsung sudah lama.
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan klien
Skala: masalah berat, beberapa kali jatuh saat berjalan.
harus segera ditangani
3.5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga 48
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK B
KHUSUSNYA NENEK N DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI

Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Kriteria Standar
Ganggungan mobilitas Setelah dilakukan Setelah dilakukan
fisik pada keluarga pertemuan 3x30 pertemuan 1x30 menit,
Bapak B, khususnya menit, Nenek N keluarga:
Nenek N melaporkan 1. Mampu mengenal
pengontrolan masalah fraktur
tingkat nyeri yang panggul dengan:
adekuat dan Menyebutkan Respon Frkatur panggul a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
menunjukkan pengertian. verbal adalah terputusnya diketahui keluarga mengenai pengertian
peningkatan struktur truktur fraktur panggul.
kemampuan tulang panggul. b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
fungsional pemahaman keluarga yang benar.
mobilisasi. c. Berikan informasi kepada keluarga
mengenai pengertian fraktur panggul
dengan menggunakan leaflet.
d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
penyebab timbulnya verbal menyebutkan 2 dari diketahui keluarga mengenai penyebab
fraktur panggul. 3 penyebab fraktur timbulnya fraktur panggul.
panggul: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Osteoporosis pemahaman keluarga yang benar.

31
49

 Jatuh atau c. Berikan informasi kepada keluarga


tubrukan yang mengenai penyebab fraktur panggul
kuat dengan menggunakan leaflet.
 Kurang asupan d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
kalsium dan tentang materi yang disampaikan.
vitamin D e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Menyebutkan tanda Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
dan gejala fraktur verbal menyebutkan 2 dari diketahui keluarga mengenai tanda dan
panggul. 4 tanda gejala gejala fraktur panggul.
fraktur panggul, b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
yaitu: pemahaman keluarga mengenai tanda
 Tidak mampu dan gejala yang benar.
bergerak setelah c. Berikan informasi kepada keluarga
jatuh mengenai tanda dan gejala fraktur
 Nyeri hebat di panggul dengan menggunakan leaflet.
pinggul atau d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
paha tentang materi yang disampaikan.
 Kekakuan, e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
memar, dan yang belum dimengerti.
pembengkakan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
di daerah sekitar materi yang telah dijelaskan.
pinggul g. Berikan reinforcement atas usaha
 Kaki di sisi keluarga.
pinggul yang
terluka lebih
pendek
50

Mengidentifikasi Respon Keluarga a. Tanyakan kepada keluarga apakah tanda


anggota keluarga verbal mengidentifikasi dan gejala fraktur panggul dialami oleh
yang terkena fraktur Nenek N menderita anggota keluarga.
panggul. fraktur panggul b. Berikan reinforcement positif atas apa
berdasarkan tanda yang dikemukakan keluarga.
dan gejala.
2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga dengan
masalah kesehatan
fraktur panggul,
dengan:
Menyebutkan akibat Respon Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
fraktur panggul. verbal menyebabkan 2 diketahui keluarga mengenai akibat
dari 4 akibat fraktur fraktur panggul.
panggul: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Bekuan darah pemahaman keluarga mengenai akibat
di kaki atau yang benar.
tulang c. Berikan informasi kepada keluarga
 Luka baring mengenai akibat fraktur panggul dengan
 Infeksi saluran menggunakan leaflet.
urin d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
 Pneumonia tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengambil Respon Keluarga a. Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan untuk verbal mengatakan akan menyadari akan adanya masalah fraktur
mengatasi fraktur mengatasi fraktur panggul dalam keluarga.
panggul. panggul. b. Bantu keluarga untuk memutuskan
51

merawat anggota keluarga yang sakit.


c. Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil.
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan fraktur verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat fraktur panggul
panggul. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan fraktur
fraktur panggul, panggul dengan menggunakan leaflet.
yaitu: c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
 Olahraga ringan materi yang telah dijelaskan.
yang teratur d. Berikan reinforcement atas usaha
(misal jalan keluarga.
cepat atau
jogging
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu)
 Kurangi
konsumsi
kafein
 Tidak merokok
dan meminum
alkohol
 Atur furniture
di rumah agar
tidak
tersandung
 Pastikan lantai
tidak licin
52

Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga tentang


perawatan anggota verbal menyebutkan 2 dari cara perawatan fraktur panggul.
keluarga yang 3 cara perawatan b. Beri kesempatan keluarga untuk
mengalami fraktur panggul: bertanya.
 Kompres c. Tanyakan kembali pada keluarga
 Latihan Range tentang cara perawatan fraktur panggul.
of Motion d. Berikan reinforcement positif pada
(ROM) keluarga.
 Penggunaan
alat bantu jalan
(walker)
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Kompres Dingin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres dingin untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri akut atau
kompres dingin pembengkakan akibat cidera tiba-tiba.
untuk mengurangi b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
nyeri akut atau kembali cara melakukan kompres
pembengkakan dingin untuk mengurangi nyeri akut
akibat cidera tiba- atau pembengkakan akibat cidera tiba-
tiba, yaitu: tiba.
 Gunakan c. Berikan reinforcement positif terhadap
kantong berisi es kemampuan yang dicapai keluarga.
batu/air es atau
handuk yang
dicelupkan ke
dalam air
dingin.
 Kompres di
dekat lokasi
nyeri, disisi
tubuh yang
53

berlawanan
tetapi
berhubungan
dengan lokasi
nyeri, atau
dilokasi yang
terletak antara
otak dan lokasi
nyeri.
 Lakukan dalam
waktu  <5 menit,
5-10 menit dan
20-30 menit atau
setiap 2 jam
sekali
tergantung pada
tingkat nyeri dan
pembengkakan

Kompres Hangat Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres hangat untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri kronis dan
kompres hangat merelaksasi otot-otot akibat cidera
untuk mengurangi lama.
nyeri kronis dan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
merelaksasi otot- kembali cara melakukan kompres
otot akibat cidera hangat untuk mengurangi nyeri kronis
lama, yaitu: dan merelaksasi otot-otot akibat cidera
 Tempelkan lama.
kantong karet/ c. Berikan reinforcement positif terhadap
botol yang kemampuan yang dicapai keluarga.
berisi air hangat
atau handuk
yang telah
dicelupkan ke
54

dalam air hangat


dengan
temperatur 40-
50ºC (jangan
sampai terlalu
panas atau
sesuaikan
panasnya
dengan
kenyamanan
yang akan
dikompres) ke
bagian tubuh
yang nyeri.
 Peras kain yang
digunakan untuk
mengkompres
agar tidak
terlalu basah.
 Lakukan
kompres hangat
selama sekitar
15-20 menit
atau dapat
diperpanjang.
 Sebaiknya
diikuti dengan
latihan
pergerakan atau
pemijatan.
Latihan Range of Respon a. Diskusikan cara latihan ROM pasif
Motion (ROM) psikomotor Anggota keluarga untuk meningkatkan kekuatan dan
Pasif mampu melakukan kelenturan otot serta mencegah
55

latihan ROM pasif kontraktur dan kekakuan pada


untuk meningkatkan persendian.
kekuatan dan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
kelenturan otot serta kembali cara melakukan latihan ROM
mencegah pasif untuk meningkatkan kekuatan
kontraktur dan dan kelenturan otot serta mencegah
kekakuan pada kontraktur dan kekakuan pada
persendian, yaitu: persendian.
a. Berbaring c. Berikan reinforcement positif terhadap
dalam posisi kemampuan yang dicapai keluarga.
yang nyaman.
b. Anjurkan
bernapas
normal selama
latihan.
c. Lakukan
gerakan fleksi
(menekuk
persendian),
ekstensi
(meluruskan
persendian),
abduksi (satu
anggota tubuh
kearah
mendekati aksis
tubuh), adduksi
(satu anggota
tubuh kea rah
menjauhi aksis
tubuh), rotasi
(memutar atau
menggerakkan
satu bagian
melingkari
56

aksis tubuh),
pronasi
(memutar ke
bawah),
supinasi
(memutar ke
atas), inverse
(gerakan ke
dalam), dan
eversi (gerakan
Setelah dilakukan Respon ke luar). a. Diskusikan cara penggunaan alat bantu
pertemuan kedua psikomotor jalan walker.
selama 1x30menit, Anggota keluarga b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
anggota keluarga mampu melakukan kembali cara penggunaan alat bantu
mampu melakukan: penggunaan alat jalan walker.
Penggunaan alat bantu jalan walker, c. Berikan reinforcement positif terhadap
bantu jalan (walker) yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
a. Walker harus
selalu berada di
keempat kaki
saat berhenti.
b. Posisi tubuh
yang benar
harus
dipertahankan,
yaitu postur
tegak, siku
sedikit
menekuk,
pergelangan
tangan
memanjang,
dan bahu santai.
c. Sepatu yang
kuat, nyaman,
57

dan bersol keras


harus dipakai.
d. Walker dan
kaki yang
cedera harus
pindah
bersama-sama.
e. Waspada
dengan bahaya
seperti
permukaan
yang tidak rata
atau lantai
basah.
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
perawatan fraktur afektif melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
panggul. perawatan fraktur fraktur panggul.
panggul b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
4. Memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk
penderita fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi verbal mampu lingkungan untuk penderita fraktur
lingkungan untuk menyebutkan panggul.
penderita fraktur minimal 2 dari 4 b. Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
panggul. modifikasi untuk penderita fraktur panggul.
lingkungan yang c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sesuai untuk kembali cara memodifikasi lingkungan.
penderita fraktur d. Tanyakan kepada keluarga materi yang
panggul, yaitu: belum jelas.
 Menambahkan e. Jelaskan kepada keluarga materi yang
karpet anti slip belum dimengerti.
58

untuk Berikan reinforcement terhadap


menghindari kemampuan yang dicapai keluarga.
lantai licin.
 Meningkatkan
pencahayaan
ruangan dengan
menambahkan
lampu.
 Memasang
pegangan
tangan ditempat
yang di
perlukan seperti
misalnya di
kamar mandi.
 Menyingkirkan
barang-barang
yang bisa
membuat
terpeleset dari
jalan yang biasa
untuk melintas.
 Mendemonstrasikan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga cara
peningkatkan psikomotor mendemonstrasikan peningkatkan pencahayaan ruangan
pencahayaan cara modifikasi dengan menambahkan lampu.
ruangan dengan lingkungan dengan b. Demonstrasikan cara peningkatkan
menambahkan peningkatkan pencahayaan ruangan dengan
lampu. pencahayaan menambahkan lampu.
. ruangan dengan c. Motivasi keluarga untuk
menambahkan mendemonstrasikan kembali apa yang
lampu. diajarkan mengenai peningkatkan
pencahayaan ruangan dengan
menambahkan lampu.
d. Ulangi redemonstrasi jika keluarga
masih memerlukan.
59

e. Berikan reinsforcement positif atas


upaya keluarga
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
modifikasi afektif melakukan cara modifikasi lingkungan untuk anggota
lingkungan. modifikasi keluarga dengan fraktur panggul.
lingkungan. b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan
tempat pelayanan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
kesehatan untuk verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
dirujuk. fasilitas kesehatan tempat tinggal.
yang dapat b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
 Puskesmas dikunjungi.
 Rumah sakit c. Berikan reinforcement positif atas
 Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
pendidikan
60

kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
fraktur panggul. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan fraktur
panggul dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.

Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan
pemeliharaan kesehatan pertemuan 2x30 pertemuan 1x30 menit,
pada keluarga Bapak B, menit, Nenek N keluarga:
khususnya Nenek N mengkonsumsi 1. Mampu mengenal
kebutuhan diet dan masalah
mendemonstrasikan osteoporosis
modifikasi gaya dengan:
hidup untuk Menyebutkan Respon Osteoporosis a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
mengurangi resiko pengertian. verbal adalah proses diketahui keluarga mengenai pengertian
dampak bertahap osteoporosis.
osteoporosis. kehilangan masa b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
tulang yang pemahaman keluarga yang benar.
mempengaruhi c. Berikan informasi kepada keluarga
semua orang mengenai pengertian osteoporosis
dewasa dengan dengan menggunakan leaflet.
berbagai derajat d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
dan merupakan tentang materi yang disampaikan.
faktor predisposisi e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
lansia untuk yang belum dimengerti.
mengalami fraktur. f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
61

g. Berikan reinforcement atas usaha


keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
penyebab timbulnya verbal menyebutkan 3 dari diketahui keluarga mengenai penyebab
osteoporosis. 5 penyebab timbulnya osteoporosis.
osteoporosis: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Penurunan pemahaman keluarga yang benar.
hormon c. Berikan informasi kepada keluarga
estrogen mengenai penyebab osteoporosis
 Pertambahan dengan menggunakan leaflet.
usia d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
 Riwayat tentang materi yang disampaikan.
keluarga e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
 Diet rendah yang belum dimengerti.
kalsium dan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
vitamin D materi yang telah dijelaskan.
 Merokok dan g. Berikan reinforcement atas usaha
minum alkohol keluarga.
Menyebutkan tanda Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
dan gejala verbal menyebutkan 3 dari diketahui keluarga mengenai tanda dan
osteoporosis 6 tanda gejala gejala osteoporosis.
osteoporosis, yaitu: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Nyeri pada pemahaman keluarga mengenai tanda
tulang dan gejala yang benar.
 Kelainan bentuk c. Berikan informasi kepada keluarga
tulang mengenai tanda dan gejala osteoporosis
 Patah tulang dengan menggunakan leaflet.
 Penyembuhan d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
patah tulang tentang materi yang disampaikan.
lambat e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
 Postur bungkuk yang belum dimengerti.
 Kelelahan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
62

Mengidentifikasi Respon Keluarga a. Tanyakan kepada keluarga apakah tanda


anggota keluarga verbal mengidentifikasi dan gejala osteoporosis dialami oleh
yang terkena Nenek N menderita anggota keluarga.
osteoporosis. osteoporosis b. Berikan reinforcement positif atas apa
berdasarkan tanda yang dikemukakan keluarga.
dan gejala.
2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga dengan
masalah kesehatan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan akibat Respon Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
osteoporosis. verbal menyebabkan 2 diketahui keluarga mengenai akibat
dari 4 akibat osteoporosis.
osteoporosis: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
 Tulang mudah pemahaman keluarga mengenai akibat
patah yang benar.
 Rasa nyeri c. Berikan informasi kepada keluarga
 Radang sendi mengenai akibat osteoporosis dengan
 Deformasi menggunakan leaflet.
d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengambil Respon Keluarga a. Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan untuk verbal mengatakan akan menyadari akan adanya masalah
mengatasi mengatasi osteoporosis dalam keluarga.
osteoporosis osteoporosis b. Bantu keluarga untuk memutuskan
63

merawat anggota keluarga yang sakit.


c. Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil.
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat osteoporosis
osteoporosis. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan
osteoporosis, yaitu: osteoporosis dengan menggunakan
 Olahraga ringan leaflet.
yang teratur c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
(misal jalan materi yang telah dijelaskan.
cepat atau d. Berikan reinforcement atas usaha
jogging keluarga.
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu).
 Kurangi
konsumsi
kafein
 Tidak merokok
dan meminum
alkohol
 Jaga berat
badan ideal
 Lakukan
pemeriksaan
kepadatan
tulang
64

(BMD/Bone
Mineral
Density)
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga tentang
perawatan anggota verbal menyebutkan 2 dari cara perawatan osteoporosis.
keluarga yang 4 cara perawatan b. Beri kesempatan keluarga untuk
mengalami osteoporosis: bertanya.
 Suplemen c. Tanyakan kembali pada keluarga
kalsium tentang cara perawatan osteoporosis.
 Diet rendah d. Berikan reinforcement positif pada
purin (1500 keluarga.
kkal)
 Diet tinggi
kalsium (1500
mg) dan
vitamin D
 Terapi estrogen
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Diet tinggi kalsium Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet tinggi kalsium dan
dan vitamin D psikomotor mampu melakukan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
diet tinggi kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
untuk memenuhi kembali cara diet tinggi kalsium dan
kebutuhan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D, c. Berikan reinforcement positif terhadap
yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
 Sarapan: nasi,
tumis sayur
campur teri
medan, pepes
65

tahu, apel, susu


 Snack: lumpia
isi sayur
 Makan siang:
nasi, capcay
(kombinasi
brokoli, wortel,
dll), tempe,
papaya, yoghurt
 Makan malam:
nasi, sup sayur,
bakso ikan,
nanas.

Diet rendah purin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet rendah purin.
psikomotor mampu melakukan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
diet rendah purin, kembali cara diet rendah purin.
yaitu: c. Berikan reinforcement positif terhadap
 Sarapan: Nasi, kemampuan yang dicapai keluarga.
telur mata sapi,
tumis
wortel+labu,
susu
 Snack: pisang
 Siang: nasi, ikan
bakar, tempe
goreng, cah
sawi, papaya
 Malam: nasi,
semur ayam,
pepes tahu,
tumis kacang,
pisang
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
66

perawatan afektif melakukan cara merawat anggota keluarga dengan


osteoporosis. perawatan osteoporosis.
osteoporosis b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
4. Memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk
penderita
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan cara Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi verbal mampu lingkungan untuk penderita
lingkungan untuk menyebutkan osteoporosis.
penderita minimal 1 dari 2 b. Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
osteoporosis. modifikasi untuk penderita osteoporosis.
lingkungan yang c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sesuai untuk kembali cara memodifikasi lingkungan.
penderita d. Tanyakan kepada keluarga materi yang
osteoporosis, yaitu: belum jelas.
 Mengatur e. Jelaskan kepada keluarga materi yang
jadwal harian belum dimengerti.
(activity daily f. Berikan reinforcement terhadap
living/ADL) kemampuan yang dicapai keluarga.
 Olahraga rutin 3
kali seminggu
Mendemonstrasikan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga cara
mengatur jadwal psikomotor mendemonstrasikan mengatur jadwal harian (activity daily
harian (activity cara mengatur living/ADL).
daily living/ADL). jadwal harian b. Demonstrasikan cara mengatur jadwal
(activity daily harian (activity daily living/ADL).
living/ADL). c. Motivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali apa yang
diajarkan mengenai pengaturan jadwal
harian (activity daily living/ADL).
d. Ulangi redemonstrasi jika keluarga
67

masih memerlukan.
e. Berikan reinsforcement positif atas
upaya keluarga
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
modifikasi afektif melakukan cara modifikasi lingkungan untuk anggota
lingkungan. modifikasi keluarga dengan osteoporosis.
lingkungan. b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan Respon Keluarga dapat d. Diskusikan bersama keluarga mengenai
tempat pelayanan verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
kesehatan untuk fasilitas kesehatan tempat tinggal.
dirujuk. yang dapat e. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
 Puskesmas dikunjungi.
 Rumah sakit f. Berikan reinforcement positif atas
 Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
68

pendidikan
kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
osteoporosis. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan
osteoporosis
dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.
BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Mobilisasi merupakan salah satu aspek yang paling penting dari fungsi fisiologis
karena hal tersebut merupakan hal pokok untuk memelihara kemandirian. Pada lansia,
mobilisasi dipengaruhi oleh perubahan akibat proses menua dan faktor risiko. Perubahan
anatomis dan fisiologis akibat prosesn penuaan antara lain sistem skeletal yaitu
berkurangnya kekuatan otot, keterbatasan dalam gerak persendian dan menurunnya sistem
pendukung lain yang menambah resiko jatuh dan fraktur pada lansia seperti penurunan
penglihatan dan sistem saraf. Selain perubahan tersebut terdapat beberapa gangguan
mobilisasi yang umum terjadi pada lansia yakni fraktur dan jatuh, osteoporosis, dan
arthritis. Pengkajian sistem muskuloskletal diawali menanyakan riwayat kesehatan lansia,
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik. Intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan dalam pengelolaan kebutuhan mobilisasi lansia antara lain kompres, ROM,
penggunaan alat bantu jalan, serta diet rendah purin dan tinggi kalsium & vitamin D.
Pada kasus Nenek N (68) yang mengalami gangguan mobilisasi akibat sebelumnya
mengalami fraktur panggul sehingga berjalan dengan pincang, kaki kiri atropi dan
kontraktur serta kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan adalah kompres hangat didaerah nyeri akibat fraktur, latihan rentang
pergerakan sendi, diet tinggi kalsium rendah purin serta modifikasi lingkungan untuk
mengurangi risiko jatuh seperti menambah pencahayaan, membuat pegangan tangan, serta
menmbahkan karpet anti slip agar tidak licin.

4.2. Saran
Imobilitas merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia yang
dapat mendorong kearah konsekuensi fisiologis dan psikolgis yang serius. Perawat harus
mengkaji perubahan yang terjadi pada mobilisasi lansia akibat proses penuaan normal atau
kondisi patologis. Perawat juga perlu mengidentifikasi dan memasukan hal-hal yang secara
fisik dan struktural akan membatasi mobilisasi ke dalam pendidikan kesehatan. Pengkajian
secara hati-hati pada sistem muskuloskeletal dengan tetap menjaga privasi klien penting
bagi perawat untuk membantu lansia mendapatkan tingkat fungsional yang optimal.

69
31

Anda mungkin juga menyukai