Pengkajian (Friedman)
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak B
2. Usia Kepala Keluarga : 38 tahun
3. Alamat : Jl. Sawoasri no. 4, RT 04/RW 01
Depok
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Percetakan
6. Komposisi Keluarga
No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan
KK
1. Nenek Perempuan Ibu 68 SD Ibu
N Mertua tahun Rumah
Tangga
2. Ibu K Perempuan Istri 32 SMA Pedagang
tahun
3. Anak Laki-laki Anak 10 SD Pelajat
D tahun
Genogram:
7. Tipe Keluarga
31
32
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak B yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 6 m x 20 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan
dapur. Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Sumber
api yang digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air
yang digunakan berasal dari sumur. Jarak sumur dengan septikteng
lebih dari 10 meter. Di depan rumah Bapak B terdapat jalan yang
cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk tidak
memiliki jarak sehingga saling menempel.
Denah Rumah:
Toilet dapur
Keterangan:
: Pintu
: Jendela
kamar kamar
ruang keluarga
halaman
toko
kamar ruang tamu
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu K tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain. Nenek N tidak
38
5. Fungsi Reproduksi.
Nenek N memiliki dua anak dan satu orang cucu dari anak
pertamanya.
31
42
Gigi coklat
4. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar
kelenjar tyroid tyroid tyroid tyroid
Teraba denyut vena Teraba denyut vena Teraba denyut vena Teraba denyut vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
5. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada terlihat
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris simetris
Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
(-)
6. Abdomen Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih
Warna kulit Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan
kecoklatan Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Tidak ada pembesaran organ organ organ
organ Suara bising usus Suara bising usus Suara bising usus
Suara bising usus normal normal normal
normal
7. Genitalia Normal Normal Normal Normal
9. Rektal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal
10. Ekstremitas Warna kulit Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan
kecoklatan Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri
43
31
45
Diagnose keperawatan 2:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bapak B, khususnya
Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kaki kiri Nenek N mengalami
atrofi dan kontraktur.
Skala: aktual
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
anak dan seorang cucu. Anak
masalah dapat diubah:
pertama sekarang tinggal bersama
mudah Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
46
Diagnosa keperawatan 3:
Gangguan citra tubuh keluarga Bapak B, khususnya Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N lebih sering berada di
Skala: actual dalam rumah dari pada di luar
rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 1/3 x 1 =1/3 Nenek N sudah 2 tahun jarang
untuk dicegah keluar rumah.
Skala: sedang
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 = 1 Keluarga tidak melihat masalah
Skala: Masalah tidak tersebut
dirasakan.
Diagnosa keperawatan 4:
Resiko jatuh pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N.
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Rumah keluarga Nenek N tampak
Skala: resiko gelap dan berantakan. Anak
terakhir Nenek N menyadari hal
47
31
49
berlawanan
tetapi
berhubungan
dengan lokasi
nyeri, atau
dilokasi yang
terletak antara
otak dan lokasi
nyeri.
Lakukan dalam
waktu <5 menit,
5-10 menit dan
20-30 menit atau
setiap 2 jam
sekali
tergantung pada
tingkat nyeri dan
pembengkakan
.
Kompres Hangat Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres hangat untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri kronis dan
kompres hangat merelaksasi otot-otot akibat cidera
untuk mengurangi lama.
nyeri kronis dan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
merelaksasi otot- kembali cara melakukan kompres
otot akibat cidera hangat untuk mengurangi nyeri kronis
lama, yaitu: dan merelaksasi otot-otot akibat cidera
Tempelkan lama.
kantong karet/ c. Berikan reinforcement positif terhadap
botol yang kemampuan yang dicapai keluarga.
berisi air hangat
atau handuk
yang telah
dicelupkan ke
54
aksis tubuh),
pronasi
(memutar ke
bawah),
supinasi
(memutar ke
atas), inverse
(gerakan ke
dalam), dan
eversi (gerakan
Setelah dilakukan Respon ke luar). a. Diskusikan cara penggunaan alat bantu
pertemuan kedua psikomotor jalan walker.
selama 1x30menit, Anggota keluarga b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
anggota keluarga mampu melakukan kembali cara penggunaan alat bantu
mampu melakukan: penggunaan alat jalan walker.
Penggunaan alat bantu jalan walker, c. Berikan reinforcement positif terhadap
bantu jalan (walker) yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
a. Walker harus
selalu berada di
keempat kaki
saat berhenti.
b. Posisi tubuh
yang benar
harus
dipertahankan,
yaitu postur
tegak, siku
sedikit
menekuk,
pergelangan
tangan
memanjang,
dan bahu santai.
c. Sepatu yang
kuat, nyaman,
57
kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
fraktur panggul. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan fraktur
panggul dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.
(BMD/Bone
Mineral
Density)
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan dengan keluarga tentang
perawatan anggota verbal menyebutkan 2 dari cara perawatan osteoporosis.
keluarga yang 4 cara perawatan b. Beri kesempatan keluarga untuk
mengalami osteoporosis: bertanya.
Suplemen c. Tanyakan kembali pada keluarga
kalsium tentang cara perawatan osteoporosis.
Diet rendah d. Berikan reinforcement positif pada
purin (1500 keluarga.
kkal)
Diet tinggi
kalsium (1500
mg) dan
vitamin D
Terapi estrogen
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Diet tinggi kalsium Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet tinggi kalsium dan
dan vitamin D psikomotor mampu melakukan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
diet tinggi kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
untuk memenuhi kembali cara diet tinggi kalsium dan
kebutuhan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D, c. Berikan reinforcement positif terhadap
yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
Sarapan: nasi,
tumis sayur
campur teri
medan, pepes
65
Diet rendah purin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet rendah purin.
psikomotor mampu melakukan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
diet rendah purin, kembali cara diet rendah purin.
yaitu: c. Berikan reinforcement positif terhadap
Sarapan: Nasi, kemampuan yang dicapai keluarga.
telur mata sapi,
tumis
wortel+labu,
susu
Snack: pisang
Siang: nasi, ikan
bakar, tempe
goreng, cah
sawi, papaya
Malam: nasi,
semur ayam,
pepes tahu,
tumis kacang,
pisang
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
66
masih memerlukan.
e. Berikan reinsforcement positif atas
upaya keluarga
Melakukan cara Respon Keluarga a. Evaluasi kemampuan keluarga dalam
modifikasi afektif melakukan cara modifikasi lingkungan untuk anggota
lingkungan. modifikasi keluarga dengan osteoporosis.
lingkungan. b. Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan Respon Keluarga dapat d. Diskusikan bersama keluarga mengenai
tempat pelayanan verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
kesehatan untuk fasilitas kesehatan tempat tinggal.
dirujuk. yang dapat e. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
Puskesmas dikunjungi.
Rumah sakit f. Berikan reinforcement positif atas
Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
68
pendidikan
kesehatan.
Mengunjungi Respon Keluarga a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
fasilitas pelayanan afektif memanfaatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan untuk pelayanan b. Berikan reinforcement positif atas
memeriksa penyakit kesehatan untuk usaha keluarga untuk menggunakan
osteoporosis. pemeriksaan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
pengobatan
osteoporosis
dengan
menunjukkan kartu
kesehatan.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Mobilisasi merupakan salah satu aspek yang paling penting dari fungsi fisiologis
karena hal tersebut merupakan hal pokok untuk memelihara kemandirian. Pada lansia,
mobilisasi dipengaruhi oleh perubahan akibat proses menua dan faktor risiko. Perubahan
anatomis dan fisiologis akibat prosesn penuaan antara lain sistem skeletal yaitu
berkurangnya kekuatan otot, keterbatasan dalam gerak persendian dan menurunnya sistem
pendukung lain yang menambah resiko jatuh dan fraktur pada lansia seperti penurunan
penglihatan dan sistem saraf. Selain perubahan tersebut terdapat beberapa gangguan
mobilisasi yang umum terjadi pada lansia yakni fraktur dan jatuh, osteoporosis, dan
arthritis. Pengkajian sistem muskuloskletal diawali menanyakan riwayat kesehatan lansia,
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik. Intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan dalam pengelolaan kebutuhan mobilisasi lansia antara lain kompres, ROM,
penggunaan alat bantu jalan, serta diet rendah purin dan tinggi kalsium & vitamin D.
Pada kasus Nenek N (68) yang mengalami gangguan mobilisasi akibat sebelumnya
mengalami fraktur panggul sehingga berjalan dengan pincang, kaki kiri atropi dan
kontraktur serta kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan adalah kompres hangat didaerah nyeri akibat fraktur, latihan rentang
pergerakan sendi, diet tinggi kalsium rendah purin serta modifikasi lingkungan untuk
mengurangi risiko jatuh seperti menambah pencahayaan, membuat pegangan tangan, serta
menmbahkan karpet anti slip agar tidak licin.
4.2. Saran
Imobilitas merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia yang
dapat mendorong kearah konsekuensi fisiologis dan psikolgis yang serius. Perawat harus
mengkaji perubahan yang terjadi pada mobilisasi lansia akibat proses penuaan normal atau
kondisi patologis. Perawat juga perlu mengidentifikasi dan memasukan hal-hal yang secara
fisik dan struktural akan membatasi mobilisasi ke dalam pendidikan kesehatan. Pengkajian
secara hati-hati pada sistem muskuloskeletal dengan tetap menjaga privasi klien penting
bagi perawat untuk membantu lansia mendapatkan tingkat fungsional yang optimal.
69
31