Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA BAPAK DI DI KELURAHAN KRAMAT KECAMATAN SENEN


KOTA JAKARTA PUSAT

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk. Darminto
2. Usia : 38 Tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pekerjaan : Pegawai Swasta
7. Alamat : Jl. Kramat Pulo Gg. 21/F1 RT. 08/RW.08
8. Komposisi Keluarga : Istri dan tiga Anak
9. Tanggal Pengkajian : Selasa, 06 November 2018

No Nama L/ Hub dg Umur Pend Pek Imunisasi Ket


( Inisial) P KK BCG DPT Polio Campak
1 Bpk. D L Suami 38 SMP K. - - - - - - - -
Swasta
2 Ibu. S P Istri 38 SMP IRT - - - - - - - -
3 An. AN P Anak 15 SMP Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √
4 An. HF L Anak 10 SD Pelajar √ √ √ √ √ √ √ Batuk/pilek
5 An. SL L Anak 1,2 B.S - Batuk/Pilek

10. Genogram

Keterangan :

Tinggal serumah Garis penikahan


Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki Klien Bpk. Di

12. Tipe Keluarga


Keluarga Bpk. D merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. D) , istri (Ibu S), ketiga anaknya (An.
AN),anak (An. HF) dan anak (SL).
13. Suku dan Latar Belakang
Bpk. AH dan Ibu S merupakan pasangan suami istri dengan latar belakang suku yang
berbeda. Bpk. D berasal dari suku jawa dan Ibu S berasal dari suku Sunda. Menurut
Ibu S, karena latar belakang budaya yang berbeda Ibu S lebih banyak komunikasi
yang sesuai budaya dan watak orang sunda, dibandingkan suaminya yang berwatak
halus dan pendiam yang sudah terbangun dari lingkungan dan budaya suku jawa.
Hal tersebut menurut Ibu S yang menyebabkan ia lebih banyak komunikasi, jika
memikirkan sesuatu dan perlu waktu tertentu jika ingin membicarakan hal-hal
dengan suaminya.
14. Agama
Keluarga Bpk. D merupakan keluarga muslim. Ibu S mengatakan setiap ada masalah
yang dihadapi seperti masalah rumah tangga selalu mengadu kepada Allah, karena
menurut Ibu S, ia sekarang tinggal jauh dari keluarganya karena ikut bersama
suaminya sehingga hanya kepada Allah tempatnya mengadu. Ibu S juga
menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada kedua anaknya, Ibu S sudah
memasukkan anaknya ke TPA dekat rumahnya.
15. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Bpk. D didapatkan dari hasil kerja Bpk. D sebagai
Tukang Jahit di rumah yang sedang ditempati sekarang. Menurut Ibu S, suaminya
baru 12 tahun bekerja sebagai tukang jahit baju. Ibu S mengatakan penghasilan
suaminya masih dapat memenuhi kebutuhan keluarganya baik untuk sehari-hari
maupun untuk pendidikan anaknya.
16. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Dalam melakukan aktivitas rekreasi keluarga Bpk. D mengatakan jika dirinya jarang
melakukan rekreasi, Bpk. D mengatakan lebih sering menghabiskan waktu bermain
dengan istri dan anaknya serta mengobrol dirumah atau bertemu salah seorang
keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Bpk. D mengatakan dalam 1
Bulan Sekali sering dikunjungi Keluarga Ibu. S untuk tetap silaturrahmi dan Bpk. D
berfikir kunujungan keluarga ibu. S merupakan bentuk rekreasi keluarga.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. D saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia remaja, saat ini anak pertama Bpk. D duduk di sekolah menengah pertama.
Adapapun tugas perkembangan yang harus dilakukan keluarga bpk. D adalah :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
b. Mempertahankan hubungan yang intin dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka
d. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada keluarga Bpk. D, tahap perkembangan
keluarga Bpk. D yang saat ini sudah terpenuhi adalah komunikasi yang terbuka
antara Bpk. D dan Ibu S sehari-sehari lebih banyak menghabiskan waktu dirumah
serta membicarakan hal-hal terkait dengan keluarganya seperti anak-anaknya Bpk.
D sering berkomunikasi dengan Ibu. S terkait perkembangan anak-anaknya
e. Riwayat keluarga inti
Bpk D dan Ibu S merupakan pasangan suami istri yang menikah dengan latar
belakang suku dan budaya yang berbeda. Bpk D merupakan penduduk pendatang
kelurahan Kramat, dan Ibu S berasal daerah Bogor, setelah menikah Ibu S ikut
tinggal bersama Bpk. D dan dikaruniai anak tiga. Bpk. D mengatakan bahwa anak
keduanya Terkait Imunisasinya tidak lengkap untuk anak kedua karena sering
mengalami panas demam sehingga Bpk. D dan Ibu S memutuskan untuk tidak di
imunisasi lagi. Bpk. D juga mengatakan bahwa anak yang ketiga yaitu Anak SL
sering batuk pilek dan susah makan. Ibu S mengatakan bahwa ia tidak memahami
betul bahwa anak yang ketiga mempuyai riwayat gizi kurang Ibu S hanya sekedar
memahami bahwa anak ketiganya susah makan dan sering minum minuman dingin.
Ibu S mengatakan ketika anak ketiganya mengalami batuk pilek hanya dibelikan
obat warung hanya kadang sesekali dibawa ke puskesmas.
f. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami & istri)
Keluarga Bpk. D khususnya orang tua Bpk. D alm. Ibu S mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit seperti hipertensi ataupun riwayat diabetes dari ibunya. Ibu S juga
mengatakan kakek dari pihak ayahnya juga tidak memiliki riwayat hipertensi. Terkait
riwayat kesehatan dari Bpk. D, menurut Ibu S suaminya tidak memiliki riwayat
kesehatan DM atau Hipertensi dari orang tuanya. Bpk. D mengatakan gula darah dan
tekanan darahnya sekarang masih dalam batas normal.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Bpk D, saat ini merupakan rumah kontrakan. Tipe bangunan rumah
bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
b. Ventilasi dan penerangan
Ventilasi dari rumah Bpk. D berasal dari jendela dan pintu depan, serta terdapat
lubang udara dari tembok samping rumah. Udara yang masuk di rumah Bpk. D
berasal dari depan rumah karena didepan rumah dan tidak pekarangan yang cukup
luas, dan bangunan rumah yang rendah. Penerangan di dalam rumah Bpk. D
cukup terang, karena terdapat penerangan dari samping rumah dan belakang
rumah.
c. Persediaan air bersih
Ibu S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/air tanah (yang dipompa
menggunakan mesin), airnya jernih. Namun, untuk masak dan minum
menggunakan air mineral (isi ulang).
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bpk D, dikumpulkan didalam satu wadah
plastik, yang sudah disediakan di belakang rumah atau dapur. Sampah tersebut
akan diangkut ke tempat penampungan sampah setiap 3x seminggu.
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank, yang berada di belakang rumah
Bpk. D
f. Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Kamar mandi dirumah Bpk.D menggunakan jamban tipe jongkok, jarak sumber
air dengan septitank kurang lebih 8 meter.

g. Denah (rumah dan lingkungan)

Tangga

Ruang Teras Depan Tetang


ga
Ruang Tamu dan Ruang Kerja Pint
u
Bpk. D

Kamar 1

Tetang
Kamar 2
ga

KM Dapur

2. Karakteristik lingkungan dan komunitas


Kediaman Bpk.D berada pada pemukiman padat penduduk, rumah saling
berdempetan dan untuk menuju kediaman Bpk.D harus melewati gang kecil dan
belok, kediaman BpkD hanya bisa diakses dengan motor, sepeda atau jalan kaki.
Mayoritas masyarakat di sekitar kediaman BpkD adalah masyarakat suku betawi.
Masyarakat disekitar kediaman BpkD sangat kompak dan menjunjung sifat saling
tolong menolong, menurut Ibu S jika di sekitar kediaman mereka ada yang sakit atau
meninggal dunia, mereka bersama-sama menjenguk atau melayat.
3. Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga Bapak.D baru saja mendiami rumahnya sekitar kurang lebih 1 bulan,
sebelumnya beliau dan keluarga kontrak di tempat yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya sekarang. Ibu S mengatakan lebih nyaman dengan kontrkan yang
sekarang karena bersih, udara segar dan mobilisasi mudah dibandingkan kontrakan
sebelumnya yang sangat sempit.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Bpk.D merupakan penduduk asli dan memiliki saudara dan orang tua yang tinggal
tidak jauh dari kontrakannya. Menurut Ibu S, Bpk.d masih aktif kumpul bersama
teman-temannya dan jika malam minggu juga masih kumpul-kumpul meskipun
sebentar atau pagi hari. Ibu S mengatakan Bpk.D juga aktif dipenjahit
5. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Bpk D memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) yang
mendukung kesehatan semua anggota keluarga. Selain itu, Ibu S mengatakan
keluarga besarnya selalu saling mendukung baik dari pihak Bpk D maupun dari
keluarganya di kampung, semuanya saling membantu jika salah satu anggota
keluarga ada yang mengalami masalah. Selain keluarga besarnya, dukungan juga
didapat dari tetangga-tetangga dan kader yang juga sudah seperti keluarga sendiri.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ibu S mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya terbuka dan dua arah.
Namun, Ibu S mengatakan perlu waktu tertentu atau melihat kondisi Bpk.D jika
ingin mengkomunikasikan hal-hal baik terkait anak-anaknya maupun terkait
keluarga dan kesehatan anak-anaknya. .
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Bpk.D, pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk.D, namun untuk
keputusan terkait urusan sehari-hari di putuskan oleh Ibu S. Jika terdapat hal-hal
penting yang harus diputuskan, Ibu S mengatakan biasanya di musyawarakan
dengan Bpk.D terlebih dahulu.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a) Peran Formal
Bpk.D berperan sebagai kepala keluarga, dan Ibu S berperan sebagai Ibu rumah
tangga. Bpk.D sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan yang
bertanggungjawab dalam menafkahi keluarga. Bpk.D sudah bekerja sebagai
tukang jahit serta Ibu.S sebagai IRT dan mengurus ketiga anaknya dan juga
mengurus keperluan rumah tangganya
b). Peran Informal
Selama ini karena kesibukan pekerjaan, Bpk.D belum aktif berperan serta
dilingkungan masyarakat, hanya saja Bpk.D, Ibu S juga belum berperan katif
dimsayarakat. Tetapi untuk saat ini Bpk.D sibuk mencari nafjah dengan
menerima orderan jahitan baju.

4. Nila dan Norma budaya


Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya jawa dan
sunda. Namun, dalam keluarga Bpk.D tidak ada larangan atau pantangan yang
dijalani oleh keluarga Bpk.D. Sampai saat ini, keluarga dapat menerima nilai dan
norma budaya mereka dan juga sudah terbiasa dengan nilai dan budaya tempat
tinggal mereka yang penduduk aslinya berbudaya betawi. Sampai saat ini, budaya
makan bersama keluarga ketika malam hari masih tetap dipertahankan.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk.D, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu S
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu S mengatakan kedua anaknya sangat dekat baik ke
Bpk.D maupun ke dirinya sendiri. Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan
dan menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan Bpk.D dengan cara
mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam keluarga Bpk D,
semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan kekuatan sehingga Ibu S
mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu S, Bpk.D sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya. Ibu S mengatakan dirinya belum terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa baru tinggal diwilayah tersebut, dan
kesibukannya mengurus kedua anaknya yang masih kecil, sehingga belum sempat
mengikuti kegiatan di masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Tahap Penjajakan II.
V. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang serta kekuatan keluarga
a) Stressor jangka pendek
Bpk.D mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah kondisi ibunya dikampung
yang tinggal sendiri, namun ia juga tidak bisa selalu menengoknya karena
persoalan ekonomi dan anak-anaknya yang juga sekolah dan perlu untuk
mengurusnya.

b). Stressor jangka panjang


Bpk. D mengatakan tidak memiliki masalah lain yang dipikirkan selain masalah
Bapaknya.
b) Kekuatan keluarga
Ibu S mengatakan sangat bersyukur, karena Bpk. D walaupun sibuk dengan
pekerjaan, tetapi masih memperhatikan kesehatan Ibu S beserta anak-anaknya.
Ibu S mengatakan jika ia memikirkan hal-hal yang negatif seperti kepikiran
kondisi suaminya, Ibu S mengatakan selalu mengalihkan dengan berfikir positif
dan jika melihat anak-anaknya ia selalu merasa kuat.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Ibu S mengatakan keluarga sangat memperhatikan kondisi kesehatannya terutama
suaminya Bpk. D, walaupun suaminya sibuk dengan pekerjaan. Ibu S mengatakan
setiap masalah selalu dibicarakan dengan suaminya dengan mencari waktu terbaik
untuk membahasnya, sehingga setiap masalah didalam keluarganya dibahas dengan
tuntas dan diselesaikan dengan baik. Bpk.D juga mengatakan selalu mengingatkan
Ibu S untuk menjaga kesehatannya dengan men
gontrol dan menghindari hal-hal yang dapat memicu tekanan darahnya naik.
3. Strategi koping yang digunakan
Ibu S mengatakan hanya bisa berdo’a untuk Ibunya dikampung dan sesekali
menelpon dan berbincang dengan Ibunya, serta mengingatkan saudaranya untuk
selalu menengok Ibunya yang tinggal tidak jauh dari rumah kakaknya dikampung.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari wawancara yang dilakukan pada keluarga Bpk.D , tidak ditemukan adanya
stress adaptasi disfungsional.

VI. PEMERIKSAAN KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA


1. Pemeriksaan Fisik Bpk. D
No. Pemeriksaan Ibu W
1. Keadaan umum Tampak sehat
2. Tanda – tanda vital : TD = 130/90 mmHg
• TD (mmHg) Nadi = 84 x/menit
• Nadi (x/menit) Pernapasan = 20x/menit
• Suhu (celcius) Suhu = 36,8 o C
• RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 155 cm ; BB = 65 kg ; IMT = 27 kg/m2
LP = 102 cm
4. Kepala Bentuk mesochepal,Bpk.D mengatakan tidak ada
nyeri tekan pada kulit kepala, rambut terlihat rapi dan
bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva tidak anemia, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+), mata terlihat sedikit berair.
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka tampa lemas, lidah
berwarna putih kemerahan, tidak ada secret yang
keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat
melalui hidung, lidah pada posisi normal, bicara tidak
pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris,
mukosa bibir lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak
ada lesi pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), karies gigi (+)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, lubang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran, Ibu S mengatakan belum pernah
merasakan telinganya berdengung.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Pernapasan :
Inspeksi tidak ada rektaksi dada saat bernafas, Palpasi
dada mengembang secara seimbang perkusi (tidak
dilakukan), Auskultasi paru : vesikuler, tidak
terdenagr bunyi tambahan dan tidak ada keluhan pada
pernapasan.
Jantung :
Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal tidak
terdengar bunyi tambahan. Tidak ada keluhan sesak
napas, nyeri dada, tidak tampak sianosis.
10. Abdomen Bpk.D mengatakan memiliki riwayat penyakit maag,
terutama jika telat makan. Ibu S mengatkan tidak ada
nyeri tekan pada abdomennya. Tidak tambak adanya
pembengkakan.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari di pagi hari, tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema, sering berkeringat.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat. Ibu S sering mengeluh nyeri
pada tungkai sebelah kiri. Terutama jika terlalu lama
duduk.
14 Capillary refill < 2 detik
15. Pemeriksaan darah Asam Urat = 5,0 mg/dl
GDS = 132 mg/dl

2. Pemeriksaan Fisik Ibu.S


No. Pemeriksaan Ny. A
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari anggota
tubuh.
2. Tanda – tanda vital : TD = - mmHg
• TD (mmHg) Nadi = - x/menit
• Nadi (x/menit) Pernapasan = - x/menit
• Suhu (celcius) Suhu = 36, 5 o C
• RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 110 cm ; BB = 20 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tipis,
berwarna hitam, bersih, tidak tampak ada lesi, An. AL
mengatakan tidak ada nyeri pada saat kulit kepala
ditekan.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva unanemik, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+).
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, tidak ada gangguan menelan,
bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada cuping
hidung, Tidak ada lesi pada rongga mulut, perdarahan
dan pembengkakan (-), karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya pembesaran
atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Ibu S mengatakan tidak ada masalah disekitar perut
An. AL tidak ada distensi atau perit terasa kembung,
tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat

3. Pemeriksaan Fisik An. AN


No. Pemeriksaan Tn. L
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari anggota
tubuh.
2. Tanda – tanda vital : TD = - mmHg
• TD (mmHg) Nadi = - x/menit
• Nadi (x/menit) Pernapasan = - x/menit
• Suhu (celcius) Suhu = 36, 5 o C
• RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 94 cm ; BB = 13 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, An. AB mengatakan tidak ada nyeri
tekanan disekitar kepala.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva ananemikt, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan (-),
karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya pembesaran
atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5-6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat

4. Pemeriksaan Fisik An. HT


No. Pemeriksaan Tn. L
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari anggota
tubuh.
2. Tanda – tanda vital : TD = - mmHg
• TD (mmHg) Nadi = - x/menit
• Nadi (x/menit) Pernapasan = - x/menit
• Suhu (celcius) Suhu = 36, 5 o C
• RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 94 cm ; BB = 13 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, An. AB mengatakan tidak ada nyeri
tekanan disekitar kepala.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva ananemikt, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan (-),
karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya pembesaran
atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5-6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat

5. Pemeriksaan Fisik An. SL

No. Pemeriksaan Tn. L


1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari anggota
tubuh.
2. Tanda – tanda vital : TD = - mmHg
• TD (mmHg) Nadi = - x/menit
• Nadi (x/menit) Pernapasan = - x/menit
• Suhu (celcius) Suhu = 36, 5 o C
• RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 79 cm ; BB = 9.5 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, An. AB mengatakan tidak ada nyeri
tekanan disekitar kepala.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva ananemikt, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan (-),
karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya pembesaran
atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5-6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat

VII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga Bpk D terutama Ibu S mengatakan selalu berdo’a agar selalu diberikan
kesehatan dan selalu bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan. Ibu S
mengatakan semoga kedatangan perawat ke rumahnya bisa membantu mengurangi
masalah kesehatannya, membantu untuk membiasakan dirinya dalam mengontrol pola
hidup yang belum sehat serta membantu mengontrol atau memberikan cara untuk
mengalihkan pikirannya secara positif, Bpk. D berharap dengan kedatagan perawat
kerumahnya bias membantu mengatasi masalah kesehatan yang sedang dialami
keluarganya yaitu An. S yang mengalami Gizi Kurang
PENJAJAKAN TAHAP II

1. Kemampuam keluarga dalam mengenal masalah kesehatan


Ibu N mengatakan jarang mendapatkan informasi kesehatan, sehingga menurut ibu N, ibu
tidak mengetahui apa saja yang dapat menjadi masalah kesehatan di keluarganya. Menurut
ibu N, keluarganya menjalani rutinitas yang menjadi kebiasaan di rumahnya, seperti
makanan yang selalu membeli dari luar agar lebih praktis, bapak D juga merokok di dalam
ruangan, anak-anak dan bahkan ibu N dan Bpk. D juga sangat jarang mencuci tangan,
bahkan anak-anak seringkali makan tidak cuci tangan dahulu, ibu N mengatakan jika cuci
tangan hanya menggunakan air saja,
2. Kemampuan Keluarga dalam Mengambil Keputusan
Menurut ibu N tidak tau jika apa yang menjadi kebiasaan di keluarganya akan
mengakibatkan penyakit-penyakit yang akan serius kedepannya. Menuruut ibu N jika ada
keluarganya yang sakit akan di obati sendiri terlebih dahulu jika tidak sembuh baru akan
di bawa ke bidan atau puskesmas.
3. Kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan sederhana
Menurut ibu N jika keluarga nya batuk batuk hanya akan diberi air hangat, cuci tangan
hanya menggunakan air tidak menggunakan sabun, Bpk. D tidak bisa menghentikan
kebiasaan merokoknya, ibu N sudah sering mengingatkan kepada anggota keluarga untuk
merubah kebiasaan, tetapi masih saja berlanjut.
4. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
Menurut ibu N rumah tempat tinggalnya ya seperti ini, belum bisa berbuat banyak karena
keterbatasan ekonomi, paling hanya bisa di rapikan saja, itupun susah tetep saja
berantakakn kembali karena masih ada anak-anak yang berusia keci, sehingga masih susah
untuk di beri pengarahan. Ibu N sebenarnya sangat senang dengan kehadiran perawat
karena dapat merubah pemikiran dan menanbah ilmu pengetahuan terkait kesehatan
5. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ibu N mengatakan jika sakit dan tidak bisa diobati sendiri maka keluarga Bpk. D akan
membawa ke puskesmas kelurahan.

Anda mungkin juga menyukai