Anda di halaman 1dari 17

JAWABAN UTS KEPERAWATAN KELUARGA

TEDDY SETIAWAN
08200100091

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

2021
1. Identifikasi Pengkajian Keluarga di rumah sampai dengan data fokus ?

A. Pengkajian Pada Keluarga Tn. S

1. Data Umum

a. Nama KK : Tn. S

b. Usia : 51 tahun

c. Pendidikan : SD

d. Pekerjaan KK : Pedagang Baso Keliling

e. Alamat : Warung Borong RT 02/02 Desa Bojong Rangkas


Kecamatan Ciampea Kab Bogor

f. Komponen Keluarga :

Imunisasi
u DPT Polio c Hepatitis
Nama
Hubungan m B a
No Anggota JK Pendidikan Pekerjaan m
dengan KK u C
Keluarga p
r G a
k

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Ny. P P istri 42 SD buruh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Sdr. I L Anak ke 2 17 SMP - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 An. S P Anak ke 3 2,5 - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


g. Genogram

Ny.S Tn.S
(42 (51
th) th)

Sdr.I An.S
(17 (2,5
th) th)

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: hubungan dengan keluarga

: nikah

: tinggal serumah

: klien
h. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) karena di

dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

i. Suku Bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Sunda, karena

keluarga Tn. S berasal dari Sumedang, dalam keluarga tidak ada

pantangan makanan apapun.

j. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam semua, Tn. S dan Ny. S dalam

melakukan ibadah sering, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang

ataupun terkadang-kadang, kalaupun melakukan ibadah, itupun secara

sendiri-sendiri.

k. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn. S adalah seorang pedagang baso keliling. Rata-rata penghasilan Tn.

S per bulan kira-kira Rp. 1.500.000,- itu pun tak menentu. Untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya, Ny. S membantu dengan bekerja

sebagai buruh cuci. Anak pertama Ny. A sudah ikut suaminya, Anak

kedua Sdr. I lulusan SMP dan sekarang menganggur. Sementara anak

ketiga An. S masih berumur 2,5 tahun, jika ditinggal kerja Tn. S dan

Ny. S, An. S di jaga kakaknya Sdr. I.

Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut

mempunyai status sosial ekonomi kurang.


l. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan

berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di

luar rumah jarang dilakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahapan perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).

Tugas perkembangan pada keluarga Tn. S yang dapat terpenuhi

tugasnya adalah:

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

4) Menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga

b. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi

1. Menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga

Anak kedua Tn. S yaitu Sdr. I adalah lulusan SMP dan tidak

melanjutkan sekolah dan belum mendapat pekerjaan. Setiap hari

hanya menjaga adek nya An. S dirumah sampai kedua orang tuanya

pulang dari kerja.


c. Riwayat Keluarga Inti

Tn. S mengatakan kurang lebih sudah satu tahun mengalami batuk-

batuk, Tn. S mengatakan pernah di rawat di RS Karya Bhakti Pratiwi

selama 3 minggu dan di diagnosa TB paru, sebelumnya Tn. S

memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas Ciampea dan juga BP4,

diberi pengobatan selama 6 bulan tapi tanpa hasil. Setelah 6 bulan Tn.

S memutuskan untuk tidak berobat lagi karena merasa pengobatanya

sia- sia. Sampai sekarang Tn. S masih sering batuk-batuk, cepat lelah

saat bekerja, sering sesak nafas saat kelelahan.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Tn. S mengatakan ayahnya mempunyai penyakit serupa batuk-batuk

dan jantung, tetapi tidak pernah diobati. Sekarang ayah Tn. S sudah

meninggal dunia. Dari anggota keluarga lain tidak ada yang mengalami

penyakit seperti TB, DM, Hipertensi dll.

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Keluarga mengatakan rumah yang didiami saat ini adalah rumah milik

pribadi, luas tanah (9 mtr x 12 mtr), jenis bangunan permanen, atap

bangunan menggunakan kenteng, lantai dari plester masih sedikit

tanah dibagian belakang rumah (dapur), terdiri dari tiga kamar tidur,

ruang televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di belakang rumah

terdapat gudang. Kondisi di dalam rumah cukup rapi, tidak banyak


baju yang “tercenterel” dan sinar matahari bisa masuk meski sedikit,

sehingga kondisi di dalam rumah agak gelap. Sumber air berasal dari

sumur pam, sampah dibuang di kali sebelah rumah.

Denah Rumah :

F E D

Keterangan :

A : Teras

B : Ruang Tamu
U
C : Dapur

D : Kamar mandi

E : Kamar tidur

F : Gudang

G :Kamar tidur utama


1. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn.S bertempat tinggal di desa bojong rangkas, warga

memilki kebiasaan berkumpul setiap sore sampai malam. Pelayan

kesehatan terdekat adalah puskesmas yang jaraknya tidak terlalu jauh.

2. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga mengatakan sudah bertempat dirumah tersebut sejak 23

tahun lalu, sebelumnya Tn. S ikut ayahnya, sebelum mempunyai anak.

3. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan Masyarakat

Tn. S. Mengatakan hubungan dengan tetangga baik, setiap hari setelah

pulang kerja Tn. S ngobrol dengan tetangga, anaknya Sdr. I sering ikut

kegiatan Futsal yang diadakan anak remaja setempat.

4. Sistem pendukung keluarga

Dalam keluarga Tn. S. Apabila tedapat permasalahan selalu di

musawarahkan dengan Ny. S. Dalam mendukung kesehatan, keluarga

memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan keluarga yaitu berupa

Jamkesmas, namun fasilitas kesehtan yang ada di rumah sangat kurang

misalnya : tidak tersedianya PPPK pribadi, tempat tidur yang kurang

nyaman, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi

denganbaik
4. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

Dalam keluarga Tn. S. mengatakan biasa berkomunikasi dengan

bahasa sunda dan jarang menggunakan bahasa indonesia, dapat

berkomunikasi dengan baik tidak ada hambatan dalam berkomunikasi.

b. Struktur kekuatan keluarga

Dalam mengontrol perilaku anak-anaknya saat ini adalah Tn. S.

dengan memberikan nasehat bila anak-anaknya berperilaku kurang

baik. yang berperan mengambil keputusan dalam setiap masalah

adalah Tn. S dan Ny. S.

c. Struktur peran (formal dan informal)

1. Tn. S.

Peran formal : pedagang baso keliling

Peran non formal : Sebagai kepala keluarga, dan suami.

2. Ny. S.

Peran formal : Ny. S. Buruh cuci

Peran non formal : Sebagai ibu rumah tangga dan istri.

3. Sdr. I.

Peran formal : sering ikut dalam perkumpulan desa.

Peran non formal : Sebagai anak kedua


4. An. S.

Peran formal : masih berumur 2,5 tahun.

Peran non formal : sebagai anak ke-3.

Tn.S selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya

sebagai kepala keluarga begitu juga Ny.S mengatakan telah memenuhi

peranya sebagai istri, Ny.S mengatakan dirinyalah yang paling

berperan dalam proses perkembangan baik fisik maupun perilaku anak-

anaknya karena lebih dekat dengan anak-anak.

d. Nilai dan norma keluarga

Dalam keluarga Tn.S. mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan

kepada anak-anaknya yaitu tidak bertengkar dengan anggota keluarga

dan dalam menyelesaikan masalah harus dengan musyawarah. Konflik

peran jarang terjadi baik kedua orang tua maupun anak-anaknya

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah

tangga, apabila ada yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas terdekat

atau petugas kesehatan lainnya.

b. Fungsi Sosial

Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku social yang

baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti

kegiatan yang ada dalam masyarakat.


c. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga menyatakan bahwa saat ini Ny. S menderita TB Paru,

dan keluarga tidak tahu tentang nutrisi dan diit pada penderita TB

Paru, dan kurang pengetahuan tentang aturan tindakan dan

pencegahan TB Paru.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

yang tepat

Keluarga Tn. S mengatakan apabila ada anggota keluarga yang

sakit biasanya dibelikan obat di apotik terlebih dahulu, jika tidak

ada perubahan kondisi dari anggota keluarga yang lain untuk

bersabar pula serta menyerahkan semua kepada Allah SWT.

6. Stres dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn. S adalah bila anak

ketiga yaitu An. S ditinggal bekerja kedua orang tua, hanya kakaknya

yang menjaganya.

Jangka panjang adalah bila seandainya Sdr. I sudah mendapat

pekerjaan, maka tidak ada yang menjaga An. S.


b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor

Keluarga Tn. S memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi

dengan istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan

pertumbuhan anak-anaknya.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya Tn. S memusyawarahkannya

untuk mengambil suatu keputusan.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Sebelum sakit Tn. S suka minum alkohol, keluar malam dan marah- marah.

2. Lengkapi Fungsi Afektif dari masing masing anggota keluarga

Tn. S selalu memberikan kasih sayangnya kepada isteri dan anak anaknya, kalau ada yang

sakit langsung di bawa ke klinik atau Puskesmas terdekat

Ny. S selalu memberikan kasih sayangnya kepada suami dan anak anaknya dan selalu

menaati perintah suaminya

An. I selalu menyayangi kedua orang tuanya dan selalu menaati perkataan orang tuanya

serta selalu menjaga adiknya dengan penuh kasih sayang

3. Jelaskan fungsi perawatan yang bisa dilakukan dalam modifikasi lingkungan rumah

untuk meningkatkan kualitas kesehatan keluarga ?

- Meningkatkan prilaku PHBS

- Meningkatkan Nutrisi Keluarga

- Menanam tanaman keluarga di halaman rumah


4. Sebutkan Peran Perawat Keluarga ?

- Pendidik

Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan

tujuan sebagai berikut : keluarga dapat melakukan program asuhan

kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah

kesehatan keluarga. Dengan diberikan pendidikan/ penyuluhan diharapkan

keluarga mampu mengatasi dan bertanggung jawab terhadap masalah

kesehatannya.

- Koordinator

Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang

komperhensif dapat tercapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur

program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi

tumpang tindih dan pengulangan.

- Pelaksana

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,

maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan

langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota

keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga

asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat

memberikan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.

- Pengawas Kesehatan

Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit atau

kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan

pengkajian tentang kesehatan keluarga. Perawat tidak hanya melakukan

kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari kunjungan ini.

- Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan. Agar keluarga mau memint nasehat pada perawat makahubungan

antara keluarga dan perarawat harus dibina dengan baik, perawatan harus

terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian, harusada Bina

Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara perawat dan keluarga.

- Kolaborasi

Sebagai perawat di komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan

rumah sakit, puskesmas dan anggota tim kesehatan yang lain untuk

mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal. Kolaborasi tidak hanya

dilakukan sebagai perawat di rumah sakit tetapi di keluarga dan komunitas

pun juga dapat di laksanakan.

- Fasilitator

Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam

menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Kendala yang sering di alami keluarga keraguan didalam menggunakan

pelayanan kesehatan, masalah ekonomi dan sosial budaya. Agar dapat

melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus

mengetahui sistem pelayanan kesehatan, misalnya sistem rujukan dan dana

sehat.

5. Lakukan Pemeriksaan Tekanan Darah Pada semua Keluarga ?

Tn. S TD 150/80 mmHg, N 67 x/m

Ny. S TD 130/70 mmHg, N 78 x/m

Tn. I TD 120/70 mmHg, N 82 x/m

An. S tidak di tensi karena masih berumur 2,5 tahun, N 100 x/m
6. Jelaskan tujuan Keluarga sejahtera ?

- Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah yang dihadapi

- Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisis potensi dan peluang

yang dimilikinya

- Meningkatnya kemauan masyarakat dalam memecahkan masalahnya secara

mandiri

- Meningkatnya gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam membantu

keluarga, khususnya keluarga prasejahtera untuk meningkatkan

kesejahteraannya.

7. Mengapa perawat memberikan intervensi keperawatan keluarga melalui

terapi modalitas dan komplementer ?

Karena terapi modalitas kita bisa memberikan intervensi yang disesuaikan

dengan kemampuan keluarga sehingga tidak akan memberikan beban tambahan

pada keluarga, sedangkan dengan terapi komplementer kita bisa memberikan

pengobatan alternatif selain pengobatan secara medis sehingga bisa meringankan

keluarga.

8. Lengkapi trend dan issue keperawatan keluarga dilingkungan tempat

tinggal keluarga yang di kaji ?

- Menurut Tn. S dia merasa putus asa karena dia sudah berobat selama 6 bulan

tapi tanpa hasil sehingga dia memutuskan berhenti untuk pengobatan

parunya ditambah dia tidak punya kartu BPJS


9. Jelaskan Kesenjangan antara teori dengan praktek di keluarga binaan saat

melakukan pengkajian

- Tidak semua data pengkajian bisa kita peroleh dari keluarga karena adanya

privacy pada pasien Tn. S

- Intervensi keperawatan tidak bisa semua dikerjakan karena keterbatasan

waktu keluarga Tn. S

- Implementasi juga tidak bisa dikerjakan maksimal oleh keluarga Tn.S karena

keterbatasan waktu Tn. S dan keluarga nya

10. Dokumentasi asuhan keperawatan Keluarga pada Tn. S

Anda mungkin juga menyukai