Anda di halaman 1dari 31

2.3.

Tinjauan Kasus
2.3.1.Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.K
2. Umur : 43 Tahun
3. Alamat : Jl. Srikandi Kelurahan Delitua Barat
4. Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan : SMP
6. Genogram :

Gambar 3.1. Genogram Keluarga Tn. K

Keterangan:
:Laki-laki

:Perempuan

: Klien

:Meninggal

:Tinggal Serumah
Tabel 3.1 Pengkajian Data Umum keluarga

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket


dengan
KK BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Kepala Tidak
1 Tn. K L 43 th SMP - - - - - - - - - - - - - - -
Keluarga Tahu
- Tidak
2 Ny N P Istri 41 th SD - - - - - - - - - - - - - - - Tahu
3 An S P Anak 15 th SMP √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √

4 An S P Anak 10 th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √

5 An S P Anak 6,5 th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
7. Tipe Keluarga : Tradisional Extended Family
8. Suku Bangsa : Melayu
9. Agama : Islam
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn. K adalah karyawan
swasta dengan penghasilan rata-rata Rp 2 juta akan tetapi tidak
tetap dan seluruh penghasilannya digunakan untuk keperluan
sehari-hari
11. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. K mempunyai
aktivitas yang tidak terjadwal, aktivitas biasanya berkumpul
dengan keluarga yang lain, rekreasi ke luar kota jarang
dilakukan, jenis rekreasi keluarga yaitu menonton tv bersama
keluarga
b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. K saat ini adalah Tahap keluarga
dengan anak remaja dan tahap keluarga dengan usia sekolah, anak
pertama berusia
15 tahun, dimana peran orang tua yaitu Tn. K dan istri melakukan
komunikasi secara terbuka dan dua arah, anak pertama selalu
menceritakan pada Ny N bila ia ada masalah dengan teman
sebayanya, anak pertama dan kedua Tn. K sedang sekolah
membutuhkan biaya untuk sekolah dan butuh perhatian dari kedua
orangtuanya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi. Namun, tugas keluarga yang belum dicapai saat ini
adalah ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
keluarga untu menjamin kesehatan. Keluarga Tn. K masih hidup
serba kekurangan. Keluarga Tn. K bersama anak, istri dan ipar yang
menderita sakit TB paru hanya tinggal disebuah rumah kontrakan
yang sederhana yang pada bagian samping rumah sebelah kanan
terdapat sungai, dan sesekali bila keadaan air pasang dapat terjadi
banjir.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut Ny N riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu
Tn. K, istri dan anak-anaknya dalam keadaan sehat, tidak pernah
sakit serius. Ipar Tn. K yang bernama Tn C menderita Tb Paru sejak
1 bulan yang lalu
4. Riwayat penyakit keluarga sebelumnya
a) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Tn. K: Bapak dari Tn.
K sudah meninggal 10 tahun yang lalu karena menderita
hipertensi, sedang ibu Tn. K dalam keadaan sehat dan saat ini
tinggal di Kisaran bersama adik perempuan Tn. K.
b) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Ny N: Bapak dari Ny N
sudah meninggal sejak 15 tahun yang lalusecara mendadak
akibat serangan Asma, sedangkan ibu dari Ny N juga sudah
meninggal sejak 11 tahun yang lalu tahun yang lalu karena
serangan jantung.
c) Tn. K beserta anak dan istrinya tidak pernah mengalami sakit
berat hanya demam, batuk dan pilek ringan saja dan bila sakit
keluarga membeli obat di warung.
d) Ipar Tn. K yang bernama Tn C sebelumnya tidak pernah
menderita TB Paru.
c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn. K merupakan sebuah
rumah kontrakan permanen dengan luas rumah ± 36 m², terdiri dari
2 kamar tidur, dimana 1 kamar tidur tidak mempunyai jendela
karena dindingnya saling berdampingan dengan rumah kontrakan
yang lain
2. Karakterisktik tetangga dan komunitas RT/RW
Tipe rumah adalah couple yang terdiri dari 2 rumah kontrakan yang
saling berdampingan, akan tetapi antar tetangga saling tolong
menolong bila dibutuhkan, dan apabila ada tetangga yang sakit
saling menjenguk. Di area pekarangan / beberapa meter ke arah
samping rumah ada tampak sungai
3. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah keluarga Tn. K tinggal bersama orangtua selama ±
6 bulan di daerah Kisaran, setelah itu keluarga Tn. K merantau ke
kota Medan dan tinggal menempati rumah kontrakan berpindah-
pindah. Saat ini keluarga Tn. K tinggal Jl. Srikandi Kelurahan
Delitua Barat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. K berkumpul pada malam hari, karena pada saing hari
Tn. K berkerja, keluarga Tn. K juga aktif mengikuti perwiritan
dilingkungan tempat tinggalnya yang diadakan 1 minggu sekali,
hubungan interaksi keluarga dengan lingkungan sangat baik
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga Tn. K yaitu adik iparnya yang bernama Tn
C menderita TB Paru. Keluarga mempunyai sistem pendukung yaitu
kakak, tetangga dan keluarga, dan apabila keluarga Tn. K
mengalami masalah- masalah kesulitan dana ataupun adanya
masalah dalam keluarga pasti selalu dimusyawarahkan untuk
pemecahan masalah
d. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Dalam kehdupan sehari-hari keluarga Tn. K menggunakan bahasa
Melayu dan bahasa Indonesia. Komunikasi di keluarga Tn. K cukup
baik dan selalu terbuka
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. K merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga.
Sedangkan Ny N hanyalah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh
anak, dalam pengambilan keputusan Tn. K dan Ny N selalu
mendiskusikan terlebih dahulu
3. Struktur peran
Peran saat ini Tn. K sebagai kepala rumah tangga yang mencari
nafkah untuk keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah
tangga dan merawat anak, pendidikan anak dilakukan bersama.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut Ny N keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan
perhatian yang cukup kepada anaknya. Tn. K dan Ny N selalu
memenuhi kebutuhan untuk anaknya sesuai dengan usia
pertumbuhan dan perkembangannya
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian
juga dengan tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungannya.
3. Fungsi Pemeliharaan / Perawatan kesehatan keluarga
Menurut Tn. K kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn.
K mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit yaitu ipar Tn. K
tepatnya adalah Tn C. Tn C adalah adik kandung dari Ny N,
menurut Ny N apabila ada anggota keluarga yang sakit, biasanya
dirawat sendiri di rumah dengan membeli obat dari warung terdekat.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. K mempunyai 3 orang anak sebagai penerus keturunan dan Ny
N merupakan akseptor KB suntik.
5. Fungsi ekonomi
Tn. K bekerja sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang tidak
tetap dengan rata-rata Rp 2 Juta / bulan
f. Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Jangka pendek : Tn. K khawatir karena kesibukannya
mencari nafkah tidak begitu memperhatikan kesehatan dan
kebutuhan anak dan istrinya
2) Jangka panjang : Tn. K khawatir tidak sanggup membiayai
anaknya ke sekolah / jenjang pendidikan yang lebih tinggi
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor:
Tn. K mengatakan keluarga hanya bisa pasrah dan tetap berdoa
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesehatan
dan kemurahan rezeki sehingga tetap berusaha semampu mereka
untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Strategi koping yang di gunakan
Keluarga selalu mencari solusi atas masalah yang dihadapi bila
tidak sanggup keluarga meminta bantuan dari sanak saudara,
tetangga
d. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan
sesuai dengan hak dan kewajibannya.
g. Pemeriksaan Fisik

No Yang Diperiksa Bapak Ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3


1 Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik
2 Tanda-tanda 130/90 110/60
Vital Tekanan 82x/m 80x/m
darah Nadi 37°c 36,5°c
Suhu 20x/m 20x/m
Pernafasan
3 Tinggi Badan 165 cm 157 cm 152 cm 126 cm 100 cm
4 Berat Badan 70 kg 54 kg 49 kg 26 kg 16 kg
5 IMT 25.71 21.91
6 Kepala Normal Normal Normal Normal Normal
7 Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
8 Mata Sklera Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Konjungtiva Non Non Non Non Non
Ikterik ikterik Ikterik Ikterik Ikterik
9 Telinga Normal Normal Normal Normal Normal
10 Hidung Normal Normal Normal Normal Normal

h. Harapan keluarga
Keluarga Tn. K berharap bisa segera sembuh dan sehat seperti
sebelumnya, keluarga berharap Tn. K dapat melakukan pengobatan TB
secara teratur dan tepat waktu selama 6 bulan.
i. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. Ds : Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
Ny N bertanya tentang tentang penyakit TB keluarga mengenal
apa itu penyakit TB paru, tanda dan gejala masalah kesehatan
paru, tanda dan gejala, serta merawat anggota
pengobatan serta keluarga yang sakit
bagaimana merawat
klien yang menderita
TB paru

Do:
Ny N kakak klien
tampak bingung,
karena klien/Tn K selalu
bertanya tentang
penyakitnya dan
bagaimana
pengobatannya
2. Ds : Perubahan nutrisi kurang Ketidakmampuan
Ny.N / mengatakan Tn S dari kebutuhan tubuh keluarga merawat
kurang nafsu makan, porsi dikarenakan proses anggota keluarga yang
makan masih ½ porsi penyakit TB paru sakit

Do :
Klien tampak masih lemah
BB masih tetap 50 kg, bila
dibandingkan saat
sebelum sakit 56 kg
3. Ds : Resiko tinggi penyebaran Ketidakmampuan
Ny N bertanya tentang infeksi pada orang lain keluarga memelihara /
cara pencegahan dan memodifikasi lingkungan
penularan penyakit TB untuk kesehatan keluarga
paru
Do:
Ny N tampak bingung,
Tampak Tn K masih
membuang ludah
sembarangan, saat batuk
klien tidak menutup
mulut, Kamar tidur
tampak kurang terang
Jendela rumah masih
tertutup di pagi hari

j. Skala Prioritas
Setelah data keperawatan keluarga dianalisa dan ditetapkan masalah dan
etiologinya, selanjutnya masalah kesehatan keluarga yang ada perlu diprioritaskan
dengan menggunakan proses skoring dan memperhatikan sumber daya dan
sumber dana yang dimiliki keluarga.
Skala prioritas masalah kesehatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dan perlu
Aktual segera diatasi
2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 = 2 Keluarga kurang pengetahuan
dapat dirubah mengenai penyakit TB paru, namun
Dengan mudah iatri Tn K mau bertanya mengenai
penyakit TB paru sehingga dengan
mudah petugas memberikan informasi
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Diharapkan keluarga Tn K dapat
dicegah mengetahui penyebab dan penularan
Cukup penyakit TB paru dengan baik
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1=1 Menurut Tn K dan keluarga adanya
Masalah berat, harus masalah dan kurangnya pengetahuan
segera ditangani keluarga mengenai TB paru harus
segera ditangani.

Jumlah skore 4 2/3

50
Skala prioritas masalah kesehatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat Masalah 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Hasil pemeriksaan fisik Tn K berat
badan saat sakit 5o kg, sementara pada
Potensial saat sebelum sakit adalah 56 kg
2 Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2 x 2 = 2 Dengan diberikannya penyuluhan
dirubah kesehatan tentang proses penyakit TB
paru,kakak Tn C paham bagaimana
Dengan mudah kebutuhan nutrisi pada penderita TB
paru
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan pemberian kebutuhan nutrisi
dicegah yang baik Tn K dapat meningkatkan
berat badannya sehingga berpengaruh
Cukup pada proses penyembuhan penyakitnya

4 Menonjolnya masalah 1 1 1/2x1=1/2 Keluarga kurang mengetahui bahwa


perubahan pola nutrisi pada peyakit
Ada masalah, tapi tidak TB paru dapat terjadi
segera ditangani
Jumlah skore 3 1/2

51
Skala prioritas masalah kesehatan : Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat Masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Penularan belum terjadi, tapi resiko


terjadi penularan cukup besar, masalah
Ancaman Kesehatan ancaman kesehatan dan perlu segera
diatasi
2 Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2 x 2 = 1 Dengan diberikannya penyuluhan
dirubah kesehatan tentang TB paru,keluarga
paham mengenai lingkungan yang baik
Hanya Sebagian bagi penderita TB paru
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan keluarga paham
dicegah mengenailingkungan yang baik,
diharapkan resiko penularan infeksi
Cukup tidak terjadi yaitu dengan membuka
jendela kamar dan rumah pada pagi
Hari
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1=1 Adanya masalah dan kurangnya
pengetahuan pada keluarga Tn. K
Masalah berat, harus segera harus segera ditangani
ditangani
Jumlah skore 3 1/3

52
53

2.3.2. Diagnosa Keperawatan Keluarga


Berdasarkan masalah kesehatan dan skala prioritas yang ada pada
keluarga Tn. K maka diagnosa keperawatan keluarga yang dapat dirumuskan /
ditegakkan adalah sebagai berikut :

a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
c. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memelihara / memodifikasi
lingkungan
2.3.3. Perencanaan / Intervensi Keperawatan Keluarga

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar

1 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga terutama a. Beri penjelasan dan
berhubung dengan tindakan tindakan Tn C mampu diskusikan pada
ketidakmampuan keluarga keperawatan keperawatan menjelaskan keluarga mengenai
mengenal masalah setiap minggu sebanyak 1x tentang penyakit pengertian penyakit TB
kesehatan sebanyak 3x kunjungan rumah TB paru dan Paru, tanda dan gejala,
selama 30 menit selama30 menit, melakukan pengobatan serta
perkunjungan keluarga dapat pengobatan motivasi keluarga
rumah, mengenal teratur dalam memberikan
diharapkan masalah perawatan dan
keluarga kesehatan, pendampingan minum
khususnya Tn K dengan obat pada klien dengan
dapat mengerti menyebutkan TB paru
memahami, dan pengertian tanda b. Jelaskan pada keluarga
mau dan gejala, akibat bila klien tidak
melaksanakan pengobatan mendapat perawatan
atas informasi penyakit TB paru dan pengobatan
yang sudah maksimal
diberikan petugas
tentang penyakit
TB paru

54
2 Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga terutama a. Jelaskan pada keluarga
dari kebutuhan tubuh tindakan tindakan kakak Tn K mengenai pentingnya
berhubung dengan keperawatan keperawatan mampu nutrisi sehat bagi klien
ketidakmampuan keluarga setiap minggu sebanyak 1x menjelaskan yang menderita penyakit
merawat anggota keluarga sebanyak 3x kunjungan rumah tentang gizi TB paru
yang sakit selama 30 menit selama 30 menit, tinggi kalori b. Anjurkan keluarga untuk
perkunjungan, keluarga dapat tinggi protein menyajikan makanan
diharapkan menyebutkan bagi klien hangat sehat bergizi dan
keluarga manfaat nutrisi penderita penyakit dalam porsi kecil tapi
khususnya Tn K bagi penderita TB paru, nafsu sering
dapat mengerti TB paru, dan makan meningkat
dan memahami pentingnya gizi
atas pentingnya yang tinggi kalori
kebutuhan nutrisi tinggi protein
bagi klien bagi klien dengan
penderita TB paru
penyakit TB paru,
dan diharapkan
Tn K bertambah
nafsu makannya
dan berat badan
klien bertambah

55
3 Resiko tinggi penyebaran Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga terutama a. Jelaskan pada keluarga
infeksi pada orang lain tindakan tindakan Tn K mampu proses penularan
berhubung dengan keperawatan keperawatan menjelaskan penyakit TB paru
ketidakmampuan keluarga setiap minggu sebanyak 1x tentang cara agar b. Anjurkan keluarga untuk
memelihara/memodifikasi sebanyak 3x kunjungan rumah infeksi penularan menerapkan PHBS dan
lingkungan selama 30 menit selama 30 menit, tidak terjadi yaitu cuci tangan pakai sabun
perkunjungan keluarga dapat seperti malakukan dirumah
rumah, menyebutkan PHBS, menutup c. Anjurkan agar klien
diharapkan bagaimana cara mulut saat batuk/ menutup mulut saat
keluarga pencegahan agar menggunakan batuk / menggunakan
mengerti resiko tidak terjadi masker,menampun masker, dan tidak
penyebaran resiko penularan dahak pada satu membuang dahak
infeksi penyakit infeksi pada wadah tertutup dan sembarangan
TB Paru kepada orang lain jendel rumah d. Anjurkan keluarga untuk
orang lain dan terbuka membuka jendela
Infeksi tidak rumah
terjadi

56
2.3.4. PelaImplementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga

Hari/ No Implementasi Evaluasi


Tanggal DX
21 Juni 1 a. Memberi penjelasan dan mendiskusikan S : Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N mengatakan
2021 pada keluarga mengenai pengertian penyakit mengerti sebagian mengenai penyakit TB paru, tanda dan gejala tetapi
TB Paru, tanda dan gejala, serta motivasi belum mengerti mengenai perawatan dan pendampingan minum obat pada
keluarga dalam memberikan perawatan dan adiknya yang menderita TB paru
pengobatan rutin pada klien dengan TB paru O :Keluarga Pasien (Ny N) tampak masih bingung mengenai bagaimana
b. Menjelaskan pada keluarga akibat bila klien merawat adiknya yang sakit TB paru
tidak mendapat perawatan dan pengobatan A :Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
maksimal P : Intervensi dilanjutkan

21 Juni a. Menjelaskan pada keluarga mengenai S : Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 30 menit, kakak Tn K yaitu
2021 2 pentingnya nutrisi sehat bagi klien yang Ny N mengerti sebagian pentingnya nutrisi bagi kesehatan suaminya yang
menderita penyakit TB paru sedang menderita TB paru
b. Menganjurkan keluarga untuk menyajikan O :Ny N masih bingung dan bertanya makanan apa saja yang baik untuk
makanan hangat sehat bergizi dan dalam menaikkan berat badan adiknya
porsi kecil tapi sering A :Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

a. Menjelaskan pada keluarga proses penularan S : Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N mengatakan
21 Juni penyakit TB paru mengerti sebagian proses penularan penyakit TB paru
2021 3 b. Menganjurkan keluarga untuk menerapkan O : Keluarga Pasien (Ny N) tampak masih bingung dan bertanya bagaimana
PHBS dan cuci tangan pakai sabun dirumah cara membuang ludah/dahak yang benar
c. Menganjurkan agar klien menutup mulut A :Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
saat batuk / menggunakan masker, dan tidak P : Intervensi dilanjutkan
membuang dahak sembarangan
d. Menganjurkan keluarga untuk membuka
jendela rumah

57
23 Juni 1 Menjelaskan dan mendiskusikan kembali S : Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N menjelaskan
2021 bersama keluarga mengenai penyakit TB paru cara merawat suaminya yang sakit TB paru dan akan mengingatkan
yang telah dijelaskan oleh petugas pada saat suaminya untuk minum obat teratur
kunjungan I dan terus memotivasi keluarga O :Keluarga Pasien (Ny N) tampak antusias menceritakan perkembangan
dalam pendampingan minum obat pada klien kesehatan suaminya
A : Tujuan tercapai , masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Mereview dan mendiskusikan kembali S : Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N menjelaskan
23 Juni 2
bersama keluarga mengenai makanan- pentingnya gizi yang sehat bagi adiknya yang sakit, porsi makan sudah
2021
makanan sehat bergizi yang baik untuk meningkat menjadi ¾ porsi
penderita TB O : Ny N tampak masih bingung dan bertanya berapa lama berat badan
suaminya bisa kembali seperti sebelum sakit, Berat badan suaminya masih
50 kg
A : Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Mereview kembali dan mendiskusikan S :Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N
23 Juni 3
kembali cara pencegahan penularan penyakit menjelaskan bahwa jendela rumahnya sudah dibuka setiap pagi dan
2021
TB paru, mengingatkan agar klien menutup adiknya sudah memakai masker
mulut saat batuk, dan membuang dahak pada O : Keluarga Pasien (Ny N) tampak masih bingung dan bertanya bagaimana
tempatnya cara membuang ludah/dahak yang benar
A :Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
25 Juni 2 Memotivasi keluarga dalam memberikan S : Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah selama 30 menit, kakistri Tn K
2021 semangat pada klien untuk meningkatkan yaitu Ny N mengatakan porsi makan masih ¾ porsi tapi berat badan
porsi makannya agar kesehatan cepat pulih suaminya masih tetap
kembali O : Ny N tampak masih bingung dan bertanya kembali berapa lama berat
58
badan suaminya bisa kembali
A : Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

25 Juni 3 Mereview kembali pada keluarga mengenai S : Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah selama 30 menit, Ny N
2021 penyakit TB agar tidak terjadi penyebaran menjelaskan cara menampung dahak dalam wadah tertutup yang sudah
infeksi pada anggota keluarga yang lain diberi wipol
O : Ny N tampak antusias menceritakan suaminya sudah membuang
dahak/ludah ditempat yang sudah Ny N sediakan
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

59
2.3.5. Discharge Planning
Pengertian : Discharge planning adalah proses mempersiapkan pasien
untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit pelayanan lainnya di dalam
atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
Tujuan :
1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankanatau
mencapai fungsi maksimal setelah kontrol ke poli.
2. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis
untuk ditransfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat
disetujui.
3. Menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan
komunitas.
Manfaat :
1. Pasien maupun keluarga pasien mampu melakukan tindakan
perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan
rumah sakit.
2. Pasien maupun keluarga pasien siap untuk menghadapi pemulangan.
3. Meminimalkan kemungkinan terjadinya rehospitalisasi.
Prinsip :
1. Prosedur discharge planning harus dilakukan secara konsisten
dengan kualitas tinggi pada semua pasien.
2. Pasien harus dipulangkan ke suatu lingkungan yang aman dan
adekuat.
3. Keberlanjutan perawatan antar lingkungan merupakan hal yang
terutama
4. Informasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan
antara tim kesehatan dengan pasien/ care giver, dan kemampuan
terakhir disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan
berkelanjutan.
5. Kebutuhan akan kepercayaan dan budaya pasien harus
dipertimbangkan ketika menyusun discharge planning.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan :
1. Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan pasien
maupun keluarga, dan jangan sampai melelahkan karena dapat
mempengaruhi proses pembelajaran pasien dan keluarga pasien.
2. Lakukan evaluasi setiap kali selesai mengadakan sesi pertemuan
dengan pasien dan keluarga pasien untuk mengetahui sejauh mana
pasien dan keluarga pasien mengikuti pertemuan.
Alat :
1. Kertas dan ballpoint
2. Leaflet untuk memberikan pendidikan kesehatan di rumah.
3. Informasi tertulis tentang pengobatan di rumah, tanda bahaya,
pengontrolan aktivitas, latihan di rumah, dan kontrol ulang.
Prosedur tindakan :
Pengkajian :
1.Kaji pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang pengertian
a. Kaji pengetahuan keluarga pasien tentang factor-faktor yang dapat
menyebabkan TB Paru
b. Kaji pengetahuan keluarga pasien tentang tanda dan gejala TB Paru
c. Kaji pengetahuan keluarga pasien tentang cara pencegahan TB Paru
d. Kaji pengetahuan keluarga pasien tentang cara perawatan pasien
yang sedang mangalami penyakit TB Paru
e. Kaji persepsi dan pengetahuan pasien tentang diet yang harus
diberikan kepada klien yang sedang megalami penyakit TB Paru,
Kemudian kaji persepsi keluarga pasien tentang pentingnya
melaksanakan diet tersebut.
f. Kaji pengetahuan dan persepsi keluarga dan pasien tentang manfaat
gizi.
2. Perencanaan
Bersama-sama dengan pasien dan keluarga menetapkan hasil yang akan
dicapai, antara lain :
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang pengetian TB Paru
b. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang factor-faktor yang
dapat menyebabkan TB Paru
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala
TB Paru
d. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang cara pencegahan
TB Paru
e. Pasien adan keluarga mampu menjelaskan tentang cara perawatan
pasien yang sedang mengalami penyakit TB Paru
f. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang diet yang harus
diberikan kepada penderita yang mengalami penyakit TB Paru
g. Kemudian kaji persepsi keluarga dan pasien tentang pentingnya
melaksanakan diet tersebut.
h. Penatalaksanaan Melakukan penatalaksanaan :
i. Melakukan sesi pengajaran tentang penyakit TB Paru
j. Yang mencakup pengertian, penyebab, gejala TB Paru
k. Cara perawatan pasien yang sedang mengalami penyakit TB Paru
l. Diet yang dapat diberikan kepada pasien yang sedang mengalami
penyakit TB Paru.
3. Evaluasi
a. Evaluasi jangka pendek : melakukan evalusi di akhir setiap sesi
pengajaran.
b. Evaluasi jangka panjang : melakukan evaluasi kesiapan pasien
menghadapi pemulangan.
c. Pada hari pemulangan memotivasi pasien untuk melakukan dan
menerapkan setiap pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimilikinya.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini dilakukan oleh mahasiswa mulai dari tahap
penjajakan awal yaitu tanggal 21 Juni 2021. Pengkajian diawali dengan
mengadakan perkenalan dan membina hubungan saling percaya dengan keluarga
Tn. K, sehingga kegiatan studi kasus dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Ditandai dengan keterlibatan dan persetujuan dari anggota keluarga untuk
menerima mahasiswa membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
yang ada pada keluarganya.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data bahwa seluruh anggota
keluarga Tn. K dalam keadaan sehat, namun didapat data yang abnormal yaitu
pengkajian yang dilakukan pada Tn K menderita TB paru dan pernah dirawat di
RSUD sekitar 1 bulan yang lalu.
Berdasarkan pengkajian tugas keluarga dibidang kesehatan terdiri dari lima
tugas yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga
yang sakit, memelihara lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada, keluarga Tn. K mempunyai masalah dari lima
tugas keluarga tersebut yaitu keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan
dan merawat anggota keluarganya yang sakit.

3.2. Intervensi
Perencanaan dilakukan dengan melakukan pendataan masalah dalam diagnosa
keperawatan keluarga, ditemukan adanya tiga masalah yang menjadi perhatian
dalam keluarga yaitu : kurangnya pengetahuan keluarga berhubung dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubung dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubung
ketidakmampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan. Untuk
intervensi pada keluarga Tn. K adalah beri penjelasan dan diskusikan dengan
keluarga mengenai pengertian TB paru, tanda dan gejala dari TB paru, diskusikan
bersama keluarga penyebab dan faktor resiko serta diskusikan tentang
penatalaksanaan dari TB paru.

3.3. Implementasi
Pada tahap ini kegiatan dilakukan dengan menerapkan praktik nyata rencana
kegiatan yang sebelumnya sudah disusun, implementasi atau pelaksanaan
dilakukan dalam waktu yang bersamaan yaitu pada tanggal 21 Juni 2021.
Implementasi yang dilakukan oleh mahasiswa adalah menjelaskan kepada
keluarga dengan menggunakan leaflet. Yang dijelaskan adalah pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, faktor resiko serta penatalaksanaan dari TB paru.
Kemudian mendiskusikan bersama dengan keluarga untuk merawat Tn K
dengan TB paru di rumah dengan cara menjaga pola hidupnya agar tetap sehat
misalnya menggunakan penutup mulut bila batuk, mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalori dan protein memperbanyak istirahat agar tidak mudah lelah
dan berolah raga secara teratur serta keluarga turut berperan dalam pendampingan
minum obat secara teratur.

3.4. Evaluasi

Dalam proses keperawatan terdiri dari lima yaitu pengkajian, diagnosa


keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan serta evaluasi.
Dalam evaluasi terdapat dua bagian evaluasi yaitu subjektif dan objektif. Pada
evaluasi asuhan keperawatan keluarga Tn K ditinjau dari evaluasi subjektif yaitu
keluarga dapat mengatakan pengertian dari TB paru, gejala dari TB paru, serta
penyebab dan faktor resiko dari TB paru dan juga keluarga dapat menyebutkan
pencegahan atau penatalaksanaan dari TB paru dengan tepat.
Sedangkan dari evaluasi objektif bahwa keluarga dapat menyimak setiap
penjelasan dengan baik. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam melakukan
implementasi dan evaluasi kepada keluarga karena keluarga cukup koperatif.
Mahasiswa menghargai dan mendukung atas keinginan keluarga dalam
memutuskan dan bersedia merawat Tn K yang menderita TB paru.
3.5. Konsep EBN dalam kasus TB Paru
Dalam kasus ini, penulis melakukan tindakan keperawatan Perawatan yang
sudah pernah dilakukan oleh Linda, dkk (2019) dengan judul Pengaruh Batuk
Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas
Kampung Bugis Tanjungpinang, menunjukan bahwa sebagian besar responden
tidak dapat mengeluarkan sputum sebelum dilatih batuk efektif sebesar 13
responden (54,2%) dan hampir seluruh responden dapat mengeluarkan sputum
sesudah dilatih batuk efektif sebesar 19 responden (79,2%) dan hasil uji statistik
chi kuadrat 0,021 berarti < 0,05 maka Ha diterima. Pasien TB dengan melakukan
batuk yang benar yaitu batuk efektif dapat menghemat energi sehingga tidak
mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal dan dianjurkan satu
hari sebelum pemeriksaan sputum, pasien dianjurkan minum ± 2 liter untuk
mempermudah pengeluaran sputum.
Latihan batuk efektif merupakan aktivitas perawat untuk membersihkan
sekresi pada jalan nafas. Tujuan batuk efektif adalah meningkatkan mobilisasi
sekresi dan mencegah resiko tinggi retensi sekret. Pemberian batuk efektif
dilaksanakan terutama pada klien dengan masalah keperawatan ketidak efektifan
jalan nafas dan masalah resiko tinggi infeksi saluran pernafasan bagian bawah
yang berhubungan dengan akumulasi sekret pada jalan nafas yang sering
disebabkan oleh kemampuan batuk yang menurun atau adanya nyeri setelah
pembedahan thoraks atau pembedahan abdomen bagian atas sehingga klien
merasa malas untuk melakukan batuk (Linda, 2019).
Dalam teori dan kasus permasalahan utama pada pasien TB paru adalah
bersihan jalan nafas tidak efektif, dengan data yang ditemukan pasien mengeluh
sesak, tidak mampu mengeluarkan dahak, dyspnea, RR 30 x/menit, HR: 115
x/menit, hal ini disebakan karena produksi sekret yang berlebihan sehingga tidak
mampu disekresikan. Dengan ditemukannya masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif pada Tn.K , penulis melakukan mandiri keperawatan mengajarkan tehnik
batuk efektif yang dianggap serius jika tidak ditangani.
Ketika penulis mengajarkan kepada Tn.K tehnik batuk efektif, pada hari
ketiga implementasi keperawatan Tn.K mampu batuk dan mengeluarkan dahak.
Saat evaluasi tindakan keperawatan pada Tn.K tidak ada bunyi nafas tambahan
lagi, HR dan RR hampir mendekati normal.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada keluarga Tn C, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Pelaksanaan pengkajian dilakukan pada keluarga Tn. K di wilayah
kerja Puskesmas Delitua, Pada tahap pengkajian dilakukan dalam
waktu 1 minggu dengan menggunakan format pengkajian keluarga
dari institus pendidikan.
b. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga yang didapat pada saat
pengkajian adalah sebanyak tiga diagnose yaitu, kurangnya
pengetahuan keluarga khusunya pada Tn K berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, dan
resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
c. Perencanaan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keluarga
tersebut diutamakan pada pemberian informasikesehatan atau
pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh keluarga.
d. Implementasi dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan rumah,
implementasi dapat dilakukan oleh keluarga sesuai dengan
kemampuannya, serta didukung adanya informasi yang telah
didapatkan sebelumnya. Keterlibatan keluarga menjadi fokus utama
dalam proses keperawatan keluarga dimana keluarga selain sebagai
pendukung juga diharapkan akan kesediaannya untuk berusaha
mengenal masalah yang timbul dalam keluarga
e. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan atau tercapainya suatu
intervensi dan terlaksananya suatu implementasi keperawatan.
Penilaian ini dapat berupa penialian subjektif dan penilaian yang
objektif
4.2. Saran
a. Bagi Puskesmas
Diharapkan bagi Puskesma agar menyediakan sarana dan prasarana yang
lengkap guna membantu proses pelaksanaan Asuhan Keperawaatn
sehingga memberikan rasa puas pada pasien.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi pendidikan agar dapat menambah pelajaran pada
keperawatan system Pernafasan khususnya pada penyakit TB
Paru
c. Bagi perawat
Perawat hendaknya membekali diri dengan pengetahuan serta
keterampilan yang cukup agar dapat menerapkan proses
keperawatan sesuai dengan SOP yang ada.
b. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa hendaknya menerapkan ilmu
berdasarkan ilmu yang terbaru (evidence based nursing) yaitu
tentang terapi Teknik Batuk Efektif terhadap penyakit TB Paru
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, K. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga bagi Mahasiswa Keperawatan


dan Praktisi Perawat Perkesmas. Jakarta : Sagung Seto.

Data Pengelola Program TB Puskesmas Tahun 2019. Puskesmas Bumi Ayu.

Gusti, S. 2013. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : Trans


Info Media.

Kota Dumai, Dinkes. 2010. Pedoman Nasional Penanggulangan


Tuberkulosis

Mertaniasih, M.N, Koendhori, E.B, Kusumaningrum, D. (eds). 2013.


Tuberkulosis Diagnostik Mikrobiologis, Surabaya : Airlangga
University Press.

R.I, Kemkes. 2016. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TataLaksana


Tuberkulosis, Jakarta: Ditjen P2PL

R.I, Kemkes. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.Jakarta: Ditjen


P2PL

Santa, Suratun, Paula dan Niluh. 2013. Seri Asuhan Keperawatan Gagguan
Sistem Pernafasan Akibat Infeksi.Jakarta : Trans Info Media.

Suprajitno. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi


dalam Praktek.Jakarta : EGC.

Zamni, W.O. 2018. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn”H” dengan


Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Kalisusu Tahun 2018.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id.pdf.Diakses pada tanggal 18 Juni 2021.
LEMBAR BUKTI BIMBINGAN

Nama Mahasiswa : Wildatul Ahror Lubis


NIM : 2014901389
Judul PBLK : Pengelolaan Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Gangguan Sistem Pernafasan: Tuberkulosis Paru
Dengan Pemberian Teknik Batuk Efektif Di Puskesmas
Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021
Pembimbing : Helfrida Situmorang, S.Kep, Ns, M.Kep

Materi Tanda Tangan


No Tanggal Komentar/Saran
Bimbingan Pembimbing
1.

2.

3.

4.

5.

Anda mungkin juga menyukai