Anda di halaman 1dari 30

CONTOH : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn

J di RT 4 RW 8 DAN Tn Ja DI RT 5 RW 5 KELURAHAN
SELABATU KECAMATAN CIKOLE KOTA SUKABUMI
A. Asuhan Keperawatan pada keluarga Bpk J dengan masalah risiko tertular HIV

pada Ibu A dan Anak J di RT 4 RW 8

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bpk J
2. Usia :55 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Pensiuan PNS
5. Alamat : RT 4 RW 8 Keluarahan Selabatu
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
6. Komposisi Anggota Keluarga :

No Nama Umur L/P Agama Hub dgn KK Pendidikan Pekerjaan


1 Ibu. S 53 tahun P Islam Istri SMP IRT
2 Ibu A 22 tahun L Islam Menantu SMA Swasta
3 An. J 1,5 tahun P Islam Cucu - -
Genogram 3 Generas

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan
: Anak Bpk J yaitu Tn I meninggal karena penyakit AIDS
: tinggal satu rumaH
7. Tipe Keluarga
Keluarga ini termasuk keluarga dengan tipe keluarga besar
(extended Family) yaitu keluarga yang disamping terdiri dari
suami, istri dan anak-anak kandung, juga ditambah dari anggota
keluarga lainnya. Pada keluarga Bpk J, ada tambahan anggota
keluarga yaitu menantu dan cucu hasil perkawinan anaknya yang
bungsu yaitu Bpk E yang sudah meninggal 5 bulan yang lalu
dengan diagnosa AIDS. Rumah Bpk J ditempati oleh Bpk J, istri,
dan menantu serta cucunya. Sedangkan anaknya yang pertama dan
yang kedua sudah menikah dan hidup mandiri memiliki rumah
sendiri.
8. Suku
Keluarga Bpk J berasal dari suku sunda
9. Agama
Kegiatan keagamaan Bpk.J. yaitu aktif melaksanakan shalat 5
waktu, dan sebagai kepala keluarga mereka kadang-kadang
melakukan shalat berjamaah di rumah.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu S mengatakan penghasilan Bpk. J tidak seperti dulu sebelum
pensiun, tetapi sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga, di
tambah lagi kedua anak yang sudah berkeluarga dan sudah
mapan. Menantu saya (ibu A) istri almarhum Bpk E baru 2 bulan
bekerja di Supermaket sebagai kasir.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Bpk J dan Ibu S sebelum pensiun jarang ada dirumah, namun
setelah pengsiun mereka sering menghabiskan waktu luang dengan
menonton TV bersama, berkebun dan mengurus ternak ayam
peliharaan mereka, Mereka tidak memiliki tempat rekreasi khusus
dan tidak menjadwalkan rekreasi khusus.
A. RIWAYAT & TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
12. Tahapan perkembangan keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga saat ini, yaitu tahap ke-8; Keluarga
masa pensiun dan lansia, Aging Family ( retirement to death of both
spouses )
Adapun tugas perkembangan keluarga massa pensiun dan lansia
diantaranya :
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Dalam kasus ini Bpk. J dan Ibu. S sebelum dia pensiun tinggal di
rumah dinas yang mereka tempati sejak pertama kali menikah
sampai pensiun bersama dengan anak-anaknya waktu kecil
sampai sebelum anaknya berkeluarga, tapi setelah pensiun
mereka pindah di rumah pribadinya sampai sekarang.
b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
Dalam kasus Bpk J ini, karena Bpk J dan Ibu.S sudah pensiun
sehingga pendapatan yang biasanya sangat berlebih sekarang
membutuhkan proses penyesuaian karena sedikit demi sedikit
pendapatan yang diperolehnya menurun, apalagi biaya hidup
dan tabungan yang terus menerus digunakan setiap hari untuk
membiayai semua kebutuhan sehari-hari , termasuk
pengeluaran biaya Rumah Sakit Anaknya (Bpk E), yang
meninggal karena diduga penyakit AIDS. Ibu S merasa cemas
bagaimana masa depan cucunya (anak Bpk E), karena
menantunya hanya beker ja sebagai kasir yang gajinya perbulan
pas-pasan.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan.
Dalam kasus ini, Bpk.J dan Ibu.S pada akhirnya harus mengatur
kembali hubungan mereka, untuk berhubungan satu sama lain
sebagai pasangan menikah daripada hanya sebagai orang tua.
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Pada tahap ini, J dan Ibu.S harus bisa menerima apabila
sewaktu-waktu salah satu pasangannya dipanggil oleh Allah
SWT, dibandingkan dengan kelompok muda, lansia menyadari
kematian sebagai bagian dari proses kehidupan yang normal,
akan tetapi, kesadaran akan kematian tersebut tidak berarti
bahwa pasangan yang ditingalkan akan menemukan
penyesuaian akan kematian dengan mudah. Kehilangan
pasangan pasti akan membawa pengaruh. Ibu S mengatakan
mudah-madahan cucu saya sudah besar baru saya dipanggila
yang maha kuasa.
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Pada tahap ini Bpk J dan Ibu.S selalu menjaga keutuhan
keluarganya baik antar pasangan, anak, menantu maupun cucu-
cucu nya dan saudara-saudaranya, hal ini diperlihatkan dengan
adanya arisan bergilir di tiap rumahnya dan selalu berdiskusi
dengan seluruh anggota keluarganya ketika ada masalah.
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelaahan
dan integrasi hidup ).
Bpk J dan Ibu.S selalu bercerita tentang kehidupannya bahwa ia
merasa tidak berhasil menjadi orang tua yang baik, anaknya
yang bungsu (Bpk E) sejak SMA sudah ikut-ikutan dengan
teman sebaya mereka sampai terjerumus dengan masalah
narkoba sampai kecanduan dan kehidupan anaknya menjadi
hancur. Bpk J tidak tahu kalau menggunakan narkoba suntik
bisa menimbulkan penyakit HIV sehinnga bpk J masih
menyangkal kalau anaknya meninggal karena AIDS tapi bpk S,
mengatakan anaknya meninggal karena sakit infeksi paru.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
Dalam kasus keluarga sudah pensiun sehingga pendapatan
semakin menurun, sehingga Ibu.S merasa cemas Ibu S merasa
cemas bagaimana masa depan cucunya (anak Bpk E), karena
menantunya hanya bekerja sebagai kasir yang gajinya perbulan
pas-pasan.

14. Riwayat keluarga inti


a. Bpk J sering mengeluh tidak puas dengan BAB nya karena sulit
BAB dan jumlahnya sedikit, tidak seperti biasanya diwaktu
muda.
b. Ibu S dan bapak J juga mengeluh nyeri pada daerah lutut, tidak
bisa jongkok, sehingga seringkali bapak dan ibu hanya duduk-
duduk, begitu juga jika melaksanakan sholat.
c. Bpk E meninggal 5 bulan yang lalu dengan diagnosa AIDS, tapi
oleh keluarga terutama Bpk J mengatakan anaknya meninggal
karena penyakit infeksi paru yang sudah parah.
d. Ibu A (menantu Bpk J). Bpk J . mengatakan kondisinya sehat
e. Anak J (cucu bpk J). Kondisi sehat
15. Riwayat keluarga sebelumnya
Pada fihak keluarga Bp.J maupun Ibu. S tidak ada riwayat penyakit
keturunan seperti Kencing Manis, penyakit menular seperti
hepatitis dan TBC Paru serta tidak mempunyai kebiasan seperti
minum alkohol dan berjudi
B. LINGKUNGAN
16. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati kelurga Bp.J cukup luas berukuran + 9 x 9 m2
dan milik sendiri. Rumah terdiri 1 lantai dengan lantai keramik,
terdapat ruang tamu, ruang makan, dapur, 3 kamar tidur, dan
bersih. Penataan perlatan rumah tangga tertata rapih. Ventilasi dan
pencahayaan cukup baik. Keluarga memiliki kamar mandi sendiri
dan jamban sendiri dengan keadaan bersih. Sumber air berasal dari
PAM untuk air minum, dan kebutuhan lainnya. Air tidak berwarna,
tidak berasa, tapi kadang-kadang bau kaporit

Denah Rumah

U R.Tidur R. Tamu

R. Tngh R. Tidur 9m
Dapur
R.tidur
WC

9m

17. Karakteristik tetangga & keluarga RW


Karena keluarga Bpk. J tinggal di daerah yang rata-rata penduduknya
suku sunda, jadi dalam berinteraksi dengan tetangga tidak ada
masalah dan sikap kekeluargaan masih kental.
18. Mobilitas geografis keluarga
Sejak kecil Bpk J sudah tinggal dibandung. Terkadang Bpk J dan Ibu.S
suka mengunjungi anak-anaknya yang sekarang tinggal mandiri di
Jakarta dan Bandung, terkadang kebalikannya, anak dan menantu
Bpk. J dan Ibu.S datang berkunjung.
19. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Bpk.J dan Ibu. S dulunya rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada
dilingkungannya, misalnya pengajian rutin setiap minggu, akan
tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi karena susah untuk beraktivitas
seperti biasanya di akibatkan nyeri pada daerah persendian.
Hubungan diantara tetangga baik, terbukti ketika ada tetangga yang
sakit ataupun meniggal anaknya yang bungsu yaitu Bpk. E dan
istrinya segera menengok atau melayat.
20. Sistem pendukung keluarga
Bpk. J dan Ibu.S mengandalkan biaya kehidupanya sehari-hari dari
gaji pensiun bila sakit berobat dengan menggunakan Askes namun
keluarga ini terkenal dekat dengan tetangga mereka.

C. STRUKTUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi antar anggota keluarga adalah musyawarah,
dimana setiap anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat,
Ibu.S juga dekat dengan menantunya dan sudah dianggap sebagai
anaknya sendiri. Bpk J mengatakan saya kasihan sama menantu dan
cucu saya anaknya masih kecil tapi sudah ditinggal sama bapaknya
(meninggal).
22. Struktur kekuatan keluarga
keluarga selalu bekerjasama dan saling menghargai pendapat dari
keluarga yang lain.
23. Struktur peran
a. Peran formal :.
 Bpk J : sebagai kepala rumah tangga, suami, pencari nafkah,
membesarkan anak-anaknya mencapai sosialisasi dan
kemandirian.
 Ibu.S : istri dan ibu rumah tangga, mempertahankan
komunikasi, memfasilitasi kontak, pertukaran pada benda dan
jasa serta memonitor hubungan keluarga, dan membesarkan
anak-anaknya..
 Ibu A : istri dari almarhm Bpk E dan menantu dalam keluarga
Bpk.J, berperan dalam mempertahankan komunikasi,
memfasilitasi kontak, pertukaran pada benda dan jasa serta
memonitor hubungan dengan keluarga besarnya.
 Anak J : cucu Bpk J berperan sebagai anak usia todler.

b. Peran Informal :
 Bpk.J : berperan sebagai motivator bagi keluarga dan penentu
dalam setiap keputusan.
 Ibu.S: seorang yang tunduk dan patuh kepada suaminya,
bertanggung jawab pada kehidupan rumah tangga dan sebagai
penyeimbang dalam keluarga..
 Ibu M: sebagai pengikut dari mertuanya
 Anak A : cucu kesayangan keluarga, penghibur bagi Bpk J dan
Ibu.S
24. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota
keluarga yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda. Menurut Ibu S semua anggota
keluarga berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,
nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran dari nilai-nilai
agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai.
Keluarga Bpk J. meyakini, bahwa kebersihan adalah sebagaian dari
iman, sehingga rumah Bp. J tampak bersih dan rapih.
D. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi affektif
Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain sangat baik. Jika
ada anggota keluarga yang sakit maka saling membantu, atau jika
kesulitan dana maka anggota keluarga lain saling membantu sesuai
dengan kemampuannya.
26. Fungsi sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana
berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.

27. Fungsi perawatan keluarga


Bp J menyatakan, saat ini yang sering mengeluh sakit adalah Ibu S.
Keluhan yang sering dirasakan adalah nyeri pada otot dan tulang
kaki. Selama ini untuk menghilangkan keluhan tersebut adalah
dengan minum obat dari puskesmas, tapi setelah beberapa hari
kemudian kambuh lagi. Ibu S menyatakan, bahwa menurut petugas
puskesmas dirinya menderita penyakit reumatik. Ibu S menyatakan,
tidak mengerti mengapa penyakitnya sering kambuh dan makanan
apa yang tidak boleh dimakan dipantang sehingga tidak menambah
parah penyakitnya. Bpk J mengatakan mudah-mudahan almarhum
Bpk E tidak menularkan kepada istri dan anaknya mengenai nfeksi
parunya
28. Fungsi reproduksi
Jumlah anak keluarga Bpk J tiga orang yang saat ini sudah
berkeluarga dan sudah tinggal terpisah dengan Bp.J, hanya tinggal
bersama dengan menantunya dan cucunya yang baru berumur 1,5
tahun.
29. Fungsi ekonomi
Menurut Ibu S, penghasilan Bp.J dari gaji pensiunan, dan
penghasilan menantunya Ibu A sudah cukup memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan membiayai kebutuhan cucunya.

E. STRESS & KOPING KELUARGA


30. Stressor jangka panjang & jangka pendek
Bpk. J menyatakan, yang menjadi pikiran saat ini adalah bagaimana
masa depan cucu saya yang ditinggal mati oleh bpk E, apalagi saya
sudah tua.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Bila ada masalah biasanya keluarga bermusyawarah, termasuk
ketika mengeluh nyeri pada tulang dan otot kaki keluarga
bermusyawarah untuk menentukan pengobatan yang akan
dilakukan, yaitu membawa ke puskesmas
32. Strategi koping
Bp.J menyatakan, keluarga selalu menghadapi setiap masalah yang
datang dengan tenang dan melakukan musyawarah untuk
mengambil tindakan yang diperlukan
33. Strategi adaptasi disfungsional
Berdasarkan hasil pengkajian tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah keluarga dengan cara yang tidak baik /
maladaptive.
F. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
Bpk. J Ibu. S Ibu. A Anak J
Fisik
Kepala Rambut Rambut Rambut Rambut
besih, besih, mulai bersih, hitam bersih, hitam
beruban beruban
Tanda Vital N : 92 N : 90 N : 85 N: 100x/mnt,
RR : 25 RR : 20 RR : 22 P: 38 x/mnt,
S : 37 S : 37 S : 37,2 S: 36,5oC
TD : 150/80 TD : 140/80 TD : 110/70
BB dan TB BB : 80 Kg BB : 75 Kg BB : 56 Kg BB : 11 Kg
TB : 165 cm TB : 155 cm TB : 160 cm TB : 91 cm
Mata Tidak Tidak Tidak Tidak anemis
anemis anemis anemis, agak
sembab.
Hidung Tidak Tidak Tidak Tidak
bersekret bersekret bersekret bersekret
Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
lembab, lembab, lembab, lembab,
menelan menelan menelan menelan tidak
tidak sulit tidak sulit tidak sulit sulit
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, dan
dan kelenjar dan kelenjar dan kelenjar kelenjar limfe
limfe tidak limfe tidak limfe tidak tidak
membesar membesar membesar membesar
Dada Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi jantung
jantung dan jantung dan jantung dan dan paru
paru normal paru normal paru normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Genital Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Kaki Nyeri pada Nyeri pada Tidak ada Tidak ada
daerah daerah keluhan keluhan
persendian persendian
lutut dan lutut dan
kaki kaki

G. HARAPAN KELUARGA
Bpk J dan Ibu S menyatakan sangat senang dengan kedatangan perawat
ke rumahnya dan berharap dapat membantu mengatasi masalah /
keluhan penyakit yang dideritanya

H. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif Ketidak Risiko terjadi
- Bpk J dan Ibu S menyatakan anak saya mampuan infeksi penularan
(Bpk E) meninggal karena penyakit infeksi keluarga HIV pada keluarga
paru yang sudah parah mengambil Bpk J terutama
keputusa untuk menantu dan
- Bpk J menyatakan kata dokter di RSUD
mencegah cucu Ibu J Bpk J (
Samsuddin anak saya (Bpk E) meninggal penularan HIV Ibu A & Anak J)
karena penyakit AIDS tapi saya tidak AIDS
percaya.
- Bpk J. Menyatakan anak saya korban
pengaruh lingkunga teman sebayanya
sehingga dia menyuntikan pada dirinya
obat terlarang
- Bpk J menyatakan menantu dan cucunya
sehat-sehat saja

Data Obyektif
- Ekspresi wajah Bpk J berubah jika ditanya
DATA ETIOLOGI PROBLEM
terkait dengan penyakit AIDS.

- Kondisi Ibu A dan Anak J dalam keadaan


sehat secara fisik.
Data Subjektif ; Ketidakmampuan Koping keluarga
 Ibu S mengatakan sudah pensiun sehingga keluarga dalam tidak efektif;
mengambil menurun pada
pendapatan semakin menurun, sehingga
keputusan untuk keluarga Bpk J
Ibu .S merasa cemas apabila dikemudian mengatasi
hari pendapatannya habis apalagi nanti perubahan peran
atas kematian
sering sakit.
anaknya (Bpk E)
 Ibu S merasa cemas atas masa depan
cucunya yang ditinggal meninggal oleh
bapaknya
Data Objektif :
 Ekspresi wajah kelihatan sedih saat
mengungkapkan tentang nasib cucunya

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA & SKORING


A. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko terjadi infeksi penularan HIV pada keluarga Bpk J terutama
menantu dan cucu Ibu J Bpk J ( Ibu A & Anak J) berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengambil keputusa untuk
mencegah penularan HIV AIDS
2. Koping keluarga tidak efektif; menurun pada keluarga Bpk J
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan peran atas kematian
anaknya (Bpk E)
B. Scoring
1. Risiko terjadi infeksi penularan HIV pada keluarga Bpk J terutama
menantu dan cucu Ibu J Bpk J ( Ibu A & Anak J) berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengambil keputusa untuk
mencegah penularan HIV AIDS

No Kriteria Score Jastivikasi


1 Sifat Masalah ; Masalah ini belum terjadi namun jika
 Risiko 2/3 x 1 tidak segera ditangani akan berlanjut ke
aktual
2 Kemungkinan
masalah untuk ½x2 Kemungkinan masalah dapat diubah
diubah ; sebagian, walaupun keluarga sangat
 Sebagian menolak untuk membicarakan yang
berhubungan dengan AIDS tapi masih
ada sumber daya perawat yang berusaha
melakukan tindakan untuk meyakinkan
keluarga.
3 Potensial masalah Masalah dapat dicegah agar tidak
untuk dicegah ; 2/3 x 1 berlanjut ke arah aktual dengan
 Cukup memberikan pengetahuan kepada
keluarga tentang pencegahan dan
penanggulangan HIV AIDS
4 Menonjolnya Keluarga tidak merasakan sebagai suatu
masalah ; 0/2 x 1 masalah dalam keluarga yang lainnya
 Tidak dirasakan karena belum ada yang nampak tanda-
adanya suatu tanda tertular HIV AIDS
masalah

Total 2 1/3
2. Koping keluarga tidak efektif; menurun pada keluarga Bpk J
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan peran masa pensiun dan
kematian anaknya (Bpk E)

No Kriteria Score Jastivikasi


1 Sifat Masalah ; Masalah penuruan koping keluarga sudah
 Aktual 3/3 x 1 terjadi, ketidakmampuan keluarga dalam
mengambil keputusan untuk peubahan
peran masa pensiun dan kematian
anaknya ( Bpk E)
2 Kemungkinan Kemungkinan masalah untuk diubah
masalah untuk ½x2 masih ada, dengan pontensi kekuatan
diubah ; struktur keluarga yang dimiliki keluarga
 Sebagian Bpk J
3 Potensial masalah Masalah dapat dicegah, walaupun terasa
untuk dicegah ; 2/3 x 1 berat, yaitu dengan meningkatkan
 Cukup pemahaman akan masa lansia, pensiun
dan penerimaan keluarga akan saat –saat
ini.
4 Menonjolnya Masalah dirasakan oleh keluarga tapi
masalah ; 1/2 x 1 tidak pelu segera ditangani karena masih
 Dirasakan dan ada Bpk E dan Anaknya yang lain yang
tidak segera bisa membantu , walaupun Ibu .S sering
diatasi mengeluh dan mengadu pada Bpk J
mengenai keuangan, ketidakmampuan
untuk melakukan aktifitas seperti dahulu.
Total 3 1/6
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Koping keluarga tidak efektif; menurun pada keluarga Bpk J
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan
untuk mengatasi perubahan peran atas kematian anaknya (Bpk E) (3 1/6)

2. Risiko terjadi infeksi penularan HIV pada keluarga Bpk J terutama


menantu dan cucu Ibu J Bpk J ( Ibu A & Anak J) berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga mengambil keputusa untuk mencegah
penularan HIV AIDS (2 1/3)
C. Rencana Keperawatan

Diagnosa Kep. Tujuan Standar Evaluasi


No Intervensi
Klg. Umum Khusus Kriteria Standar
1. Koping keluarga Setelah 4 x Setelah 4 x pertemuan, keluarga
tidak efektif; pertemuan, Tn.J dapat mencapai 5 tugas Verbal/ 1.1.1 Dengan menggunakan
keluarga J kesehatan keluarga terkait dengan Kognitif Koping keluarga adalah respon yg
menurun, lembar balik,
dapat koping keluarga (menurun) ; positif, sesuai dgn masalah, mendiskusikan mengenai
keluarga Bpk J
menggunakan  Setelah 2 x 45 menit efektif, persepsi dan respon definisi koping keluarga
berhubungan koping yang pertemuan, keluarga Bpk J perilaku yg digunakan keluarga 1.1.2 Tanyakan kembali tentang
dengan ketidak- efektif. dapat mengenal masalah dan subsistemnya untuk definisi koping keluarga.
mampuan penurunan koping keluarga memecakan suatu masalah atau 1.1.3 Beri motivasi untuk
keluarga dalam  Menyebutkan pengertian menyebutkan kembali
mengurangi stress yang
mengambil koping keluarga definisi koping keluarga.
diakibatkan oleh masalah atau
keputusan untuk
peristiwa.
mengatasai
stressor dari
peran pada saat  Menyebutkan tanda dari Verbal/ Menyebutkan 2 dari 4 tanda 1.2.1. Diskusikan dgn keluarga
pensiun dan koping keluarga tdk efektif; Kognitif koping keluarga tidak efektif. tentang tanda koping tidak
kematian menurun  Agresi / bermusuhan efektif.
anaknya (Bpk  Tidak saling menghargai 1.2.2. Motivasi keluarga untuk
E)  Memberikan dukungan tidak menyebutkan kembali
memuaskan tanda koping tidak efektif.
 Peran keluarga tidak 1.2.3. Berikan reinforcement
memuaskan positif atas usaha keluarga.

 Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Tn.J Afeksi/ Akibat lanjut dari mekanisme 2.1.1. Jelaskan pada keluarga
dapat mengambil keputusan Sikap koing keluarga tidak efektif akibat lanjut dari masalah
untuk menyelesaikan masalah adalah akan memperlemah koping keluarga tak efektif.
a. Dapat memahami akibat terhadap kekuatan struktur
lanjut dari masalah koping keluarga sehingga fungsi dan 2.1.2. Motivasi keluarga supaya
keluarga tak efektif; peran keluaga terganggu. dapat memahami akibat
menurun. lanjut dari masalah koping
keluarga tak efektif.
b. Memutuskan untuk lebih Afeksi/ Keluarga membantu dan 2.2.1. Diskusikan dgn keluarga
memahami dan mencari Sikap mendukung agar anak dan mengenai keinginan anak
solusi agar anak (Bpk E ) menantunya bisa hidup mandiri. (Bpk.J) dan menantunya.
menjadi mandiri 2.2.2. Berikan pujian pada
keluarga yang sudah
memahami masalah.

c. Dapat mendukung upaya Afeksi/ Keluarga berusaha memberi 2.3.1. Diskusikan dengan keluarga
untuk mengatasi masalah Sikap dukungan pada anak Bpk J (Bpk dukuangan yang akan
stresor dari Bpk.J dan Ny.N E) untuk hidup mandiri, dengan diberikan pada anak
memberikan bantuan dana, suport dewasa
sikis, dll. 2.3.2. Berikan pujian pada
keluarga atas dukungan
yang tepat.

- Setelah 2 x 60 menit
pertemuan, kelurga Bpk J Verbal/ Menyebutkan 4 dari 7 cara 3.1.1 Diskusikan dengan keluarga
mampu mengelola mekanisme Kognitif mengatasi masalah koping tatang cara mengatasi
koping keluarga efektif; keluarga masalah koping keluarga
peningkatan;  Lebih mengembangkan 3.1.2 Motivasi keluarga untuk
 Menyebutkan cara komunikasi dewasa-keluarga menyebutkan cara
mengatasi masalah koping  Mengkaji kemampuan dan mengatasi koping keluarga
keluarga kesiapan anggota keluarga 3.1.3 Berikan pujian pada
untuk belajar akan tugas keluarga.
perkembangan keluarga.
 Fleksibilitas peran dalam
keluarga.
 Memberikan dukungan yang
memuaskan antar anggota
keluarga atau menggunakan
kekuatan kelompok keluarga
 Pemecahan masalah keluarga
secara bersama-sama
 Mengontrol arti/ makna dari
masalah : pembentukan
kembali kognitif dan
penilaian pasif.
 Minta bantuan dukungan dari
luar keluarga (orang tua,
sanak saudara, spiritual)
- Mendemonstrasikan teknik Psikomotor Keluarga dapat 3.2.1. Demonstrasikan pada
koping keluarga efektif; mendemonstrasikan teknik keluarga contoh teknik
peningkatan koping keluarga efektif. koping efektif.
3.2.2. Berikan kesempatan pada
klg untuk
mendemonstrasikan
kembali teknik koping
keluarga efektif;
3.2.3. Berikan pujian pada
keluarga
1. Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Tn.J Verbal/ Sumber lingkungan ; 41.1. Jelaskan faktor lingkungan
mampu memodifikasi Kognitif  Keadaan ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi
lingkungan keluarga yang sebagian besar masih kehidupan dalam keluarga
adaptif; tergantung dari gaji besar.
a. Menyebutkan sumber pensiunan bapak J dan 41.2. Motivasi keluarga untuk
lingkungan yg dpt tabungan Bpk J karna memahami, mengevaluasi
mendukung penyelesaian anaknya Bpk E baru dan mengaplikasikan dari
masalah koping keluarga meninggal. faktor lingkungan yang
tidak efektif dijelaskan
41.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban
keluarga
b. Menunjukkan cara Psikomotor Dalam kunjungan lanjutan 4.2.1. Observasi sumber
meningkatan dan melakukan modifikasi terhadap lingkungan keluarga terkait
memeliharaan lingkungan sumber lingkungan yang menjadi koping keluarga tidak
keluarga yg dpt mendukung penguat stressor. efektif.
penyelesaian masalah 4.2.2. Diskusikan dengan keluarga
koping keluarga tidak hal positif yang sudah
efektif dilakukan keluarga
4.2.3. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

 Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Bpk J Verbal/ Fasilitas pendukung keluarga; 5.1.1. Informasikan dan diskusikan
mampu menggunakan fasilitas Kognitif  Dukungan informasi. dengan keluarga mengenai
pendukung keluarga;  Dukungan orang tua fasilitas pendukung
- Mengidentifikasi  Memelihara hubungan aktif keluarga dalam mengatasi
keberadaan fasilitas dengan keluarga. strssor keluarga.
pendukung keluarga yg dpt 5.1.2. Motivasi keluarga untuk
 Dukungan sosial (penggunaan
terjangkau untuk menyebutkan kembali hasil
jaringan dukungan sosial
mengatasi masalah diskusi.
informal, sistem formal, 5.1.3. Berikan reinforcement
kelompok-kelompok positif atas hasil yang
mandiri). dicapai keluarga
 Dukungan spiritual

- Membuat rencana Psikomotor Keluarga memanfaatkan fasilitas 5.2.1. Motivasi keluarga untuk
kunjungan ke sumber (Verbal) pendukung keluarga. memanfaatkan fasilitas
pendukung. pendukung keluarga yang
terjangkau.
5.2.2. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intevensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
2 Risiko terjadi infeksi Setelah 3x 1. Setelah 1x 45 menit
penularan HIV pada kunjungan rumah, kunjungan rumah,
keluarga Bpk J Infeksi penularan keluarga mampu Respon HIV adalah virus yang 1.1.1 Diskusikan bersama
terutama menantu dan HIV pada keluarga mengenal masalah verbal membuat kekebalan keluarga pengertian
cucu Ibu J Bpk J ( Ibu Bpk J tidak terjadi penyakit HIV AIDS tubuh seseorang ,penyebab, dan
A & Anak J) pada Bpk J dan Ibu S menjadi lemah gejalah HIVk dengan
berhubungan dengan Dengan cara: sehingga mudah menggunakan
ketidak mampuan 1.1 Menyebutkan terkena infeksi seperti lembar balik
keluarga mengambil pengertian, batuk, diare, demam 1.1.2 Tanyakan kembali
keputusa untuk penyebab dan dan penyakit lain pada
mencegah penularan gejalah HIV keluarga.tentang
HIV AIDS pengertian ,
penyebab dan gejala
HIV
1.1.3 Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan keluarga
1.2 Menyebutkan cara Respon Menyebutkan 3 dari 1.2.1 Diskusikan bersama
penularan HIV verbal 4 cara penularan keluarga tentang cara
HIV. penularan HIV
dengan
menggunakan
lembar balik
1.2.2 Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali cara
penularan HIV
1.2.3 Beri reinforcement
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga
1.3 Menyebutkan Respon Menyebutkan 6 cara 1.3.1 Diskusikan dengan
pencegahan verbal mencegah penularan keluarga tentang
penularan HIV HIV : gunakan pencegahan
kondom setiap kali penularan HIV
hub seks, hindari 1.3.2 Motivasi keluarga
menggunaan jarum untuk menyebutkan
sntik bergantian; kembali tanda-tanda
apabila pasangan reumatik
belum diketahui 1.3.3 Beri reinforcement
status HIVnya positif atas usaha
segera lakukan yang dilakukan
VCT.hindari adanya keluarga
cipratan darah
dilantai atau
ditempat lain
2. Setelah 1x 45 menit
kunjungan rumah,
keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mencegah Respon Menyebutkan akibat 2.1.1. Jelaskan pada
penularan HIV AIDS verbal dari tidak melakukan keluarga akibat
dengan cara: pencegahan dari tidak
2.1 Menyebutkan penularan HIV dapat melakukan
akibat dari tidak berakibat menularka pencegahan
melakukan kepada kelaurga penularan HIV
pencegahan sendiri terutama 2.1.2. Motivasi keluarga
penularan HIV pasangan dan anak untuk
dalam kandungan menyebutkan
serta anggota kembali akibat
kelaurga lain dari tidak
melakukan
pencegahan
penularan HIV
2.1.3. Beri reinforcement
positif atas
jawaban keluarga
2.2 Memutuskan Respon sikap Keluarga 2.2.1 bantu keluarga
melakukan menyatakan setuju untuk elakukan
pemeriksaan status untuk dilakukan pemeriksaan status
HIV untuk VCT dan HIVnya
dilakukan VCT pemeriksaan 2.2.2 Beri reinforcement
pemeriksaan Laboratorium CD4 positif atas
laboratorium CD4 dalam darah keputusan
dalam darah keluarga untuk
memriksakan
dirinya terutama
Ibu A dan Anak J
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
EVALUASI
No Diagnosa Kep. Klg. IMPLEMENTASI

1. Koping keluarga tidak efektif; S.


menurun, keluarga Bpk J Tanggal 26 Desember 2011 jam 10-11  Keluarga menjawab salam
berhubungan dengan ketidak-  Bpk J dan Ibu S menyetujui pertemuan
mampuan keluarga dalam  Mengucapkan salam saat ini selama 60 menit tentang koping
mengambil keputusan untuk  Menvalidasi keadaan keluarga keluarga
 Mengingatkan kontrak  Bpk J menyebutkan pengertian koping
mengatasai stressor dari peran
 Menjelaskan tujuan keluarga adalah respon yg positif, sesuai
pada saat pensiun dan
dgn masalah, efektif, persepsi dan respon
kematian anaknya (Bpk E) 1.1.1. mendiskusikan mengenai definisi koping perilaku yg digunakan keluarga dan
keluarga subsistemnya untuk memecakan suatu
1.1.2. menanyakan kembali tentang definisi koping masalah atau mengurangi stress yang
keluarga. diakibatkan oleh masalah atau peristiwa.
1.1.3. memberi motivasi untuk menyebutkan  Bpk J menyebutkan 2 dari 4 tanda koping
kembali definisi koping keluarga. keluarga tidak efektif.
 Agresi / bermusuhan
1.2.1. mendiskusikan dgn keluarga tentang tanda  Tidak saling menghargai
koping tidak efektif. O.
1.2.2. memotivasi keluarga untuk menyebutkan  Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
kembali tanda koping tidak efektif. dijelaskan
1.2.3. memberikan reinforcement positif atas usaha  Keluarga mendengarkan penjelasan yang
keluarga. diberikan.
A.
 Bpk J dapat menyebutkan pengertian
Koping keluarga
 Bpk J dapat menyebutkan tanda dan
koping keluarga tidak efektif.
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya

2.1.1. menjelaskan pada keluarga akibat lanjut dari S


masalah koping keluarga tak efektif.  Keluarga dapat menyebutkan akibat lanjut
dari mekanisme koping keluarga tidak
2.1.2. memotivasi keluarga supaya dapat memahami efektif adalah akan memperlemah
akibat lanjut dari masalah koping keluarga tak terhadap kekuatan struktur keluarga
efektif. sehingga fungsi dan peran keluaga
terganggu.
2.2.1. mendiskusikan dengan keluarga mengenai
keinginan anak dan menantunya.  Keluarga berusaha memberi dukungan
2.2.2. memberikan pujian pada keluarga yang sudah pada anak Bpk J (Bpk E) untuk hidup
memahami masalah. mandiri, dengan memberikan bantuan
dana, suport sikis, dll.
2.3.1. mendiskusikan dengan keluarga dukuangan  Menyebutkan 4 dari 7 cara mengatasi
yang akan diberikan pada anak dewasa masalah koping keluarga :
2.3.2. memberikan pujian pada keluarga atas  Lebih mengembangkan komunikasi
dukungan yang tepat. dewasa-keluarga
 Mengkaji kemampuan dan kesiapan
3.1.1. mendiskusikan dengan keluarga tatang cara anggota keluarga untuk belajar akan tugas
mengatasi masalah koping keluarga perkembangan keluarga.
3.1.2. memotivasi keluarga untuk menyebutkan cara  Fleksibilitas peran dalam keluarga.
mengatasi koping keluarga  Pemecahan masalah keluarga secara
3.1.3. memberikan pujian pada keluarga. bersama-sama
O.
 Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
dijelaskan
 Keluarga mendengarkan penjelasan yang
diberikan.
A
 Bpk J dapat menyebutkan akibat lanjut
dari mekanisme koping tidak efektif.
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya

3.2.1. mendemonstrasikan pada keluarga contoh teknik S


koping efektif.  Keluarga dapat mendemonstrasikan
teknik koping keluarga efektif
3.2.2. memberikan kesempatan pada klg untuk O.
mendemonstrasikan kembali teknik koping  Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
keluarga efektif; dijelaskan
 Keluarga mendemontrasikannya
3.2.3. memberikan pujian pada keluarga A
 Bpk J dapat mendemonstrasikan teknik
koping keluarga yang efektif
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya

S.
4.1.1. Jelaskan faktor lingkungan yang dapat Bpk J dapat menyebutkan faktor
mempengaruhi kehidupan dalam keluarga besar. lingkunganyang dapat mempengaruhi
4.1.2. Motivasi keluarga untuk memahami, kehidupan keluarga ;
mengevaluasi dan mengaplikasikan dari faktor  Keadaan ekonomi keluarga sebagian besar
lingkungan yang dijelaskan masih tergantung dari gaji pensiunan
4.1.3. Berikan reinforcement positif atas jawaban bapak J dan tabungan Bpk J dan anaknya
keluarga Bpk E baru meninggal.
4.2.1. Observasi sumber lingkungan keluarga terkait  Dalam kunjungan lanjutan melakukan
koping keluarga tidak efektif. modifikasi terhadap sumber lingkungan
4.2.2. Diskusikan dengan keluarga hal positif yang yang menjadi penguat stressor.
sudah dilakukan keluarga O.
4.2.3. Berikan reinforcement positif atas usaha yang  Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
dilakukan keluarga dijelaskan
 Keluarga menjelaskan pennjelasan dengan
baik
A
 Bpk J dapat dapat menyebutkan faktor
lingkungan yang mempengaruhi koping
keluarga

P. Lanjutkan ke TUK berikutnya

S
5.1.1. Informasikan dan diskusikan dengan keluarga Bpk J dapat menyebutkan fasilitas pendukung
mengenai fasilitas pendukung keluarga dalam keluarga;
mengatasi strssor keluarga.  Dukungan informasi.
5.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali  Dukungan orang tua
hasil diskusi.  Memelihara hubungan aktif dengan
5.1.3. Berikan reinforcement positif atas hasil yang keluarga.
dicapai keluarga
 Dukungan sosial (penggunaan jaringan
dukungan sosial informal, sistem formal,
5.2.1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
pendukung keluarga yang terjangkau. kelompok-kelompok mandiri).
 Dukungan spiritual
5.2.2. Berikan reinforcement positif atas usaha yang O.
dilakukan keluarga  Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
dijelaskan
 Keluarga mendengarkan penjelasan
dengan baik
A
Bpk J dapat menyebutkan fasilitas pendukung
keluarg
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
2 Risiko terjadi infeksi penularan 1.1.1. Mendiskusikan bersama keluarga  Keluarga menjawab salam
HIV pada keluarga Bpk J pengertian ,penyebab, dan gejalah  Bpk J dan Ibu S menyetujui
terutama menantu dan cucu Ibu J HIVk dengan menggunakan lembar
Bpk J ( Ibu A & Anak J) pertemuan saat ini selama 60
balik
berhubungan dengan ketidak menit tentang Pencegahan HIV
1.1.2. Menanyakan kembali pada
mampuan keluarga mengambil keluarga.tentang pengertian , AIDS
keputusa untuk mencegah penyebab dan gejala HIV
penularan HIV AIDS S.
1.1.3. memberi pujian atas usaha yang
dilakukan keluarga  Bpk J & Ibu S dapat menyebutkan
1.2.1. mendiskusikan bersama keluarga HIV adalah virus yang membuat
tentang cara penularan HIV dengan kekebalan tubuh seseorang menjadi
menggunakan lembar balik lemah sehingga mudah terkena
1.2.2. memotivasi keluarga untuk infeksi seperti batuk, diare, demam
menyebutkan kembali cara penularan dan penyakit lain
HIV
1.2.3. memberi reinforcement positif atas  Bpk J & Ibu S dapat menyebutkan
usaha yang dilakukan keluarga 3 dari 4 cara penularan HIV.

1.3.1. mendiskusikan dengan keluarga  Bpk J & Ibu J dapat menyebutkan


tentang pencegahan penularan HIV 6 cara mencegah penularan HIV :
gunakan kondom setiap kali hub
1.3.2. memotivasi keluarga untuk
seks, hindari menggunaan jarum
menyebutkan kembali tanda-tanda
reumatik sntik bergantian; apabila pasangan
1.3.3. memberi reinforcement positif atas belum diketahui status HIVnya
usaha yang dilakukan keluarga segera lakukan VCT.hindari
adanya cipratan darah dilantai atau
ditempat lain
O.
 Bpk J & Ibu S kooperatif dan
aktif saat dijelaskan
 Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan.
A
 Bpk J dapat menyebutkan
pengertian, penyebab dan
gejala
 Bpk J dapat menyebutkan cara
penularan HIV
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya

2.1.1. menjelaskan pada keluarga akibat S.


dari tidak melakukan pencegahan  Bpk J dan Ibu S dapat
penularan HIV menyebutkan akibat dari tidak
2.1.4. memotivasi keluarga untuk melakukan pencegahan
menyebutkan kembali akibat dari
tidak melakukan pencegahan penularan HIV dapat berakibat
penularan HIV menularka kepada kelaurga
2.1.5. memberikan reinforcement positif atas sendiri terutama pasangan dan
jawaban keluarga anak dalam kandungan serta
2.2.3 mambantu keluarga untuk elakukan anggota kelaurga lain
pemeriksaan status HIVnya
2.2.4 memberi reinforcement positif atas  Bpk J & Ibu S belum menyatakan
keputusan keluarga untuk setuju menantu dan anaknya
memriksakan dirinya terutama Ibu A
dan Anak J untuk dilakukan VCT dan
pemeriksaan Laboratorium CD4
dalam darah

O.
 Bpk J & Ibu S kooperatif dan
aktif saat dijelaskan
 Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan.
A
 Bpk J dapat menyebutkan
akibat jika tidak dilakukan
pencegahan HIV AIDS
 Bpk J & Ibu S belum
menyatakan setuju menantu
dan cucunya untuk dilakukan
VCT dan pemeriksaan
Laboratorium CD4 dalam darah
 P. Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai