J di RT 4 RW 8 DAN Tn Ja DI RT 5 RW 5 KELURAHAN
SELABATU KECAMATAN CIKOLE KOTA SUKABUMI
A. Asuhan Keperawatan pada keluarga Bpk J dengan masalah risiko tertular HIV
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bpk J
2. Usia :55 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Pensiuan PNS
5. Alamat : RT 4 RW 8 Keluarahan Selabatu
Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
6. Komposisi Anggota Keluarga :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Anak Bpk J yaitu Tn I meninggal karena penyakit AIDS
: tinggal satu rumaH
7. Tipe Keluarga
Keluarga ini termasuk keluarga dengan tipe keluarga besar
(extended Family) yaitu keluarga yang disamping terdiri dari
suami, istri dan anak-anak kandung, juga ditambah dari anggota
keluarga lainnya. Pada keluarga Bpk J, ada tambahan anggota
keluarga yaitu menantu dan cucu hasil perkawinan anaknya yang
bungsu yaitu Bpk E yang sudah meninggal 5 bulan yang lalu
dengan diagnosa AIDS. Rumah Bpk J ditempati oleh Bpk J, istri,
dan menantu serta cucunya. Sedangkan anaknya yang pertama dan
yang kedua sudah menikah dan hidup mandiri memiliki rumah
sendiri.
8. Suku
Keluarga Bpk J berasal dari suku sunda
9. Agama
Kegiatan keagamaan Bpk.J. yaitu aktif melaksanakan shalat 5
waktu, dan sebagai kepala keluarga mereka kadang-kadang
melakukan shalat berjamaah di rumah.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu S mengatakan penghasilan Bpk. J tidak seperti dulu sebelum
pensiun, tetapi sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga, di
tambah lagi kedua anak yang sudah berkeluarga dan sudah
mapan. Menantu saya (ibu A) istri almarhum Bpk E baru 2 bulan
bekerja di Supermaket sebagai kasir.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Bpk J dan Ibu S sebelum pensiun jarang ada dirumah, namun
setelah pengsiun mereka sering menghabiskan waktu luang dengan
menonton TV bersama, berkebun dan mengurus ternak ayam
peliharaan mereka, Mereka tidak memiliki tempat rekreasi khusus
dan tidak menjadwalkan rekreasi khusus.
A. RIWAYAT & TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
12. Tahapan perkembangan keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga saat ini, yaitu tahap ke-8; Keluarga
masa pensiun dan lansia, Aging Family ( retirement to death of both
spouses )
Adapun tugas perkembangan keluarga massa pensiun dan lansia
diantaranya :
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Dalam kasus ini Bpk. J dan Ibu. S sebelum dia pensiun tinggal di
rumah dinas yang mereka tempati sejak pertama kali menikah
sampai pensiun bersama dengan anak-anaknya waktu kecil
sampai sebelum anaknya berkeluarga, tapi setelah pensiun
mereka pindah di rumah pribadinya sampai sekarang.
b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
Dalam kasus Bpk J ini, karena Bpk J dan Ibu.S sudah pensiun
sehingga pendapatan yang biasanya sangat berlebih sekarang
membutuhkan proses penyesuaian karena sedikit demi sedikit
pendapatan yang diperolehnya menurun, apalagi biaya hidup
dan tabungan yang terus menerus digunakan setiap hari untuk
membiayai semua kebutuhan sehari-hari , termasuk
pengeluaran biaya Rumah Sakit Anaknya (Bpk E), yang
meninggal karena diduga penyakit AIDS. Ibu S merasa cemas
bagaimana masa depan cucunya (anak Bpk E), karena
menantunya hanya beker ja sebagai kasir yang gajinya perbulan
pas-pasan.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan.
Dalam kasus ini, Bpk.J dan Ibu.S pada akhirnya harus mengatur
kembali hubungan mereka, untuk berhubungan satu sama lain
sebagai pasangan menikah daripada hanya sebagai orang tua.
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Pada tahap ini, J dan Ibu.S harus bisa menerima apabila
sewaktu-waktu salah satu pasangannya dipanggil oleh Allah
SWT, dibandingkan dengan kelompok muda, lansia menyadari
kematian sebagai bagian dari proses kehidupan yang normal,
akan tetapi, kesadaran akan kematian tersebut tidak berarti
bahwa pasangan yang ditingalkan akan menemukan
penyesuaian akan kematian dengan mudah. Kehilangan
pasangan pasti akan membawa pengaruh. Ibu S mengatakan
mudah-madahan cucu saya sudah besar baru saya dipanggila
yang maha kuasa.
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Pada tahap ini Bpk J dan Ibu.S selalu menjaga keutuhan
keluarganya baik antar pasangan, anak, menantu maupun cucu-
cucu nya dan saudara-saudaranya, hal ini diperlihatkan dengan
adanya arisan bergilir di tiap rumahnya dan selalu berdiskusi
dengan seluruh anggota keluarganya ketika ada masalah.
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelaahan
dan integrasi hidup ).
Bpk J dan Ibu.S selalu bercerita tentang kehidupannya bahwa ia
merasa tidak berhasil menjadi orang tua yang baik, anaknya
yang bungsu (Bpk E) sejak SMA sudah ikut-ikutan dengan
teman sebaya mereka sampai terjerumus dengan masalah
narkoba sampai kecanduan dan kehidupan anaknya menjadi
hancur. Bpk J tidak tahu kalau menggunakan narkoba suntik
bisa menimbulkan penyakit HIV sehinnga bpk J masih
menyangkal kalau anaknya meninggal karena AIDS tapi bpk S,
mengatakan anaknya meninggal karena sakit infeksi paru.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
Dalam kasus keluarga sudah pensiun sehingga pendapatan
semakin menurun, sehingga Ibu.S merasa cemas Ibu S merasa
cemas bagaimana masa depan cucunya (anak Bpk E), karena
menantunya hanya bekerja sebagai kasir yang gajinya perbulan
pas-pasan.
Denah Rumah
U R.Tidur R. Tamu
R. Tngh R. Tidur 9m
Dapur
R.tidur
WC
9m
C. STRUKTUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi antar anggota keluarga adalah musyawarah,
dimana setiap anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat,
Ibu.S juga dekat dengan menantunya dan sudah dianggap sebagai
anaknya sendiri. Bpk J mengatakan saya kasihan sama menantu dan
cucu saya anaknya masih kecil tapi sudah ditinggal sama bapaknya
(meninggal).
22. Struktur kekuatan keluarga
keluarga selalu bekerjasama dan saling menghargai pendapat dari
keluarga yang lain.
23. Struktur peran
a. Peran formal :.
Bpk J : sebagai kepala rumah tangga, suami, pencari nafkah,
membesarkan anak-anaknya mencapai sosialisasi dan
kemandirian.
Ibu.S : istri dan ibu rumah tangga, mempertahankan
komunikasi, memfasilitasi kontak, pertukaran pada benda dan
jasa serta memonitor hubungan keluarga, dan membesarkan
anak-anaknya..
Ibu A : istri dari almarhm Bpk E dan menantu dalam keluarga
Bpk.J, berperan dalam mempertahankan komunikasi,
memfasilitasi kontak, pertukaran pada benda dan jasa serta
memonitor hubungan dengan keluarga besarnya.
Anak J : cucu Bpk J berperan sebagai anak usia todler.
b. Peran Informal :
Bpk.J : berperan sebagai motivator bagi keluarga dan penentu
dalam setiap keputusan.
Ibu.S: seorang yang tunduk dan patuh kepada suaminya,
bertanggung jawab pada kehidupan rumah tangga dan sebagai
penyeimbang dalam keluarga..
Ibu M: sebagai pengikut dari mertuanya
Anak A : cucu kesayangan keluarga, penghibur bagi Bpk J dan
Ibu.S
24. Nilai atau norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota
keluarga yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda. Menurut Ibu S semua anggota
keluarga berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,
nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran dari nilai-nilai
agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai.
Keluarga Bpk J. meyakini, bahwa kebersihan adalah sebagaian dari
iman, sehingga rumah Bp. J tampak bersih dan rapih.
D. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi affektif
Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain sangat baik. Jika
ada anggota keluarga yang sakit maka saling membantu, atau jika
kesulitan dana maka anggota keluarga lain saling membantu sesuai
dengan kemampuannya.
26. Fungsi sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana
berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
G. HARAPAN KELUARGA
Bpk J dan Ibu S menyatakan sangat senang dengan kedatangan perawat
ke rumahnya dan berharap dapat membantu mengatasi masalah /
keluhan penyakit yang dideritanya
H. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif Ketidak Risiko terjadi
- Bpk J dan Ibu S menyatakan anak saya mampuan infeksi penularan
(Bpk E) meninggal karena penyakit infeksi keluarga HIV pada keluarga
paru yang sudah parah mengambil Bpk J terutama
keputusa untuk menantu dan
- Bpk J menyatakan kata dokter di RSUD
mencegah cucu Ibu J Bpk J (
Samsuddin anak saya (Bpk E) meninggal penularan HIV Ibu A & Anak J)
karena penyakit AIDS tapi saya tidak AIDS
percaya.
- Bpk J. Menyatakan anak saya korban
pengaruh lingkunga teman sebayanya
sehingga dia menyuntikan pada dirinya
obat terlarang
- Bpk J menyatakan menantu dan cucunya
sehat-sehat saja
Data Obyektif
- Ekspresi wajah Bpk J berubah jika ditanya
DATA ETIOLOGI PROBLEM
terkait dengan penyakit AIDS.
Total 2 1/3
2. Koping keluarga tidak efektif; menurun pada keluarga Bpk J
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan peran masa pensiun dan
kematian anaknya (Bpk E)
Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Tn.J Afeksi/ Akibat lanjut dari mekanisme 2.1.1. Jelaskan pada keluarga
dapat mengambil keputusan Sikap koing keluarga tidak efektif akibat lanjut dari masalah
untuk menyelesaikan masalah adalah akan memperlemah koping keluarga tak efektif.
a. Dapat memahami akibat terhadap kekuatan struktur
lanjut dari masalah koping keluarga sehingga fungsi dan 2.1.2. Motivasi keluarga supaya
keluarga tak efektif; peran keluaga terganggu. dapat memahami akibat
menurun. lanjut dari masalah koping
keluarga tak efektif.
b. Memutuskan untuk lebih Afeksi/ Keluarga membantu dan 2.2.1. Diskusikan dgn keluarga
memahami dan mencari Sikap mendukung agar anak dan mengenai keinginan anak
solusi agar anak (Bpk E ) menantunya bisa hidup mandiri. (Bpk.J) dan menantunya.
menjadi mandiri 2.2.2. Berikan pujian pada
keluarga yang sudah
memahami masalah.
c. Dapat mendukung upaya Afeksi/ Keluarga berusaha memberi 2.3.1. Diskusikan dengan keluarga
untuk mengatasi masalah Sikap dukungan pada anak Bpk J (Bpk dukuangan yang akan
stresor dari Bpk.J dan Ny.N E) untuk hidup mandiri, dengan diberikan pada anak
memberikan bantuan dana, suport dewasa
sikis, dll. 2.3.2. Berikan pujian pada
keluarga atas dukungan
yang tepat.
- Setelah 2 x 60 menit
pertemuan, kelurga Bpk J Verbal/ Menyebutkan 4 dari 7 cara 3.1.1 Diskusikan dengan keluarga
mampu mengelola mekanisme Kognitif mengatasi masalah koping tatang cara mengatasi
koping keluarga efektif; keluarga masalah koping keluarga
peningkatan; Lebih mengembangkan 3.1.2 Motivasi keluarga untuk
Menyebutkan cara komunikasi dewasa-keluarga menyebutkan cara
mengatasi masalah koping Mengkaji kemampuan dan mengatasi koping keluarga
keluarga kesiapan anggota keluarga 3.1.3 Berikan pujian pada
untuk belajar akan tugas keluarga.
perkembangan keluarga.
Fleksibilitas peran dalam
keluarga.
Memberikan dukungan yang
memuaskan antar anggota
keluarga atau menggunakan
kekuatan kelompok keluarga
Pemecahan masalah keluarga
secara bersama-sama
Mengontrol arti/ makna dari
masalah : pembentukan
kembali kognitif dan
penilaian pasif.
Minta bantuan dukungan dari
luar keluarga (orang tua,
sanak saudara, spiritual)
- Mendemonstrasikan teknik Psikomotor Keluarga dapat 3.2.1. Demonstrasikan pada
koping keluarga efektif; mendemonstrasikan teknik keluarga contoh teknik
peningkatan koping keluarga efektif. koping efektif.
3.2.2. Berikan kesempatan pada
klg untuk
mendemonstrasikan
kembali teknik koping
keluarga efektif;
3.2.3. Berikan pujian pada
keluarga
1. Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Tn.J Verbal/ Sumber lingkungan ; 41.1. Jelaskan faktor lingkungan
mampu memodifikasi Kognitif Keadaan ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi
lingkungan keluarga yang sebagian besar masih kehidupan dalam keluarga
adaptif; tergantung dari gaji besar.
a. Menyebutkan sumber pensiunan bapak J dan 41.2. Motivasi keluarga untuk
lingkungan yg dpt tabungan Bpk J karna memahami, mengevaluasi
mendukung penyelesaian anaknya Bpk E baru dan mengaplikasikan dari
masalah koping keluarga meninggal. faktor lingkungan yang
tidak efektif dijelaskan
41.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban
keluarga
b. Menunjukkan cara Psikomotor Dalam kunjungan lanjutan 4.2.1. Observasi sumber
meningkatan dan melakukan modifikasi terhadap lingkungan keluarga terkait
memeliharaan lingkungan sumber lingkungan yang menjadi koping keluarga tidak
keluarga yg dpt mendukung penguat stressor. efektif.
penyelesaian masalah 4.2.2. Diskusikan dengan keluarga
koping keluarga tidak hal positif yang sudah
efektif dilakukan keluarga
4.2.3. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
Setelah 2 x 45 menit
pertemuan, keluarga Bpk J Verbal/ Fasilitas pendukung keluarga; 5.1.1. Informasikan dan diskusikan
mampu menggunakan fasilitas Kognitif Dukungan informasi. dengan keluarga mengenai
pendukung keluarga; Dukungan orang tua fasilitas pendukung
- Mengidentifikasi Memelihara hubungan aktif keluarga dalam mengatasi
keberadaan fasilitas dengan keluarga. strssor keluarga.
pendukung keluarga yg dpt 5.1.2. Motivasi keluarga untuk
Dukungan sosial (penggunaan
terjangkau untuk menyebutkan kembali hasil
jaringan dukungan sosial
mengatasi masalah diskusi.
informal, sistem formal, 5.1.3. Berikan reinforcement
kelompok-kelompok positif atas hasil yang
mandiri). dicapai keluarga
Dukungan spiritual
- Membuat rencana Psikomotor Keluarga memanfaatkan fasilitas 5.2.1. Motivasi keluarga untuk
kunjungan ke sumber (Verbal) pendukung keluarga. memanfaatkan fasilitas
pendukung. pendukung keluarga yang
terjangkau.
5.2.2. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intevensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
2 Risiko terjadi infeksi Setelah 3x 1. Setelah 1x 45 menit
penularan HIV pada kunjungan rumah, kunjungan rumah,
keluarga Bpk J Infeksi penularan keluarga mampu Respon HIV adalah virus yang 1.1.1 Diskusikan bersama
terutama menantu dan HIV pada keluarga mengenal masalah verbal membuat kekebalan keluarga pengertian
cucu Ibu J Bpk J ( Ibu Bpk J tidak terjadi penyakit HIV AIDS tubuh seseorang ,penyebab, dan
A & Anak J) pada Bpk J dan Ibu S menjadi lemah gejalah HIVk dengan
berhubungan dengan Dengan cara: sehingga mudah menggunakan
ketidak mampuan 1.1 Menyebutkan terkena infeksi seperti lembar balik
keluarga mengambil pengertian, batuk, diare, demam 1.1.2 Tanyakan kembali
keputusa untuk penyebab dan dan penyakit lain pada
mencegah penularan gejalah HIV keluarga.tentang
HIV AIDS pengertian ,
penyebab dan gejala
HIV
1.1.3 Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan keluarga
1.2 Menyebutkan cara Respon Menyebutkan 3 dari 1.2.1 Diskusikan bersama
penularan HIV verbal 4 cara penularan keluarga tentang cara
HIV. penularan HIV
dengan
menggunakan
lembar balik
1.2.2 Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali cara
penularan HIV
1.2.3 Beri reinforcement
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga
1.3 Menyebutkan Respon Menyebutkan 6 cara 1.3.1 Diskusikan dengan
pencegahan verbal mencegah penularan keluarga tentang
penularan HIV HIV : gunakan pencegahan
kondom setiap kali penularan HIV
hub seks, hindari 1.3.2 Motivasi keluarga
menggunaan jarum untuk menyebutkan
sntik bergantian; kembali tanda-tanda
apabila pasangan reumatik
belum diketahui 1.3.3 Beri reinforcement
status HIVnya positif atas usaha
segera lakukan yang dilakukan
VCT.hindari adanya keluarga
cipratan darah
dilantai atau
ditempat lain
2. Setelah 1x 45 menit
kunjungan rumah,
keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mencegah Respon Menyebutkan akibat 2.1.1. Jelaskan pada
penularan HIV AIDS verbal dari tidak melakukan keluarga akibat
dengan cara: pencegahan dari tidak
2.1 Menyebutkan penularan HIV dapat melakukan
akibat dari tidak berakibat menularka pencegahan
melakukan kepada kelaurga penularan HIV
pencegahan sendiri terutama 2.1.2. Motivasi keluarga
penularan HIV pasangan dan anak untuk
dalam kandungan menyebutkan
serta anggota kembali akibat
kelaurga lain dari tidak
melakukan
pencegahan
penularan HIV
2.1.3. Beri reinforcement
positif atas
jawaban keluarga
2.2 Memutuskan Respon sikap Keluarga 2.2.1 bantu keluarga
melakukan menyatakan setuju untuk elakukan
pemeriksaan status untuk dilakukan pemeriksaan status
HIV untuk VCT dan HIVnya
dilakukan VCT pemeriksaan 2.2.2 Beri reinforcement
pemeriksaan Laboratorium CD4 positif atas
laboratorium CD4 dalam darah keputusan
dalam darah keluarga untuk
memriksakan
dirinya terutama
Ibu A dan Anak J
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
EVALUASI
No Diagnosa Kep. Klg. IMPLEMENTASI
S.
4.1.1. Jelaskan faktor lingkungan yang dapat Bpk J dapat menyebutkan faktor
mempengaruhi kehidupan dalam keluarga besar. lingkunganyang dapat mempengaruhi
4.1.2. Motivasi keluarga untuk memahami, kehidupan keluarga ;
mengevaluasi dan mengaplikasikan dari faktor Keadaan ekonomi keluarga sebagian besar
lingkungan yang dijelaskan masih tergantung dari gaji pensiunan
4.1.3. Berikan reinforcement positif atas jawaban bapak J dan tabungan Bpk J dan anaknya
keluarga Bpk E baru meninggal.
4.2.1. Observasi sumber lingkungan keluarga terkait Dalam kunjungan lanjutan melakukan
koping keluarga tidak efektif. modifikasi terhadap sumber lingkungan
4.2.2. Diskusikan dengan keluarga hal positif yang yang menjadi penguat stressor.
sudah dilakukan keluarga O.
4.2.3. Berikan reinforcement positif atas usaha yang Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
dilakukan keluarga dijelaskan
Keluarga menjelaskan pennjelasan dengan
baik
A
Bpk J dapat dapat menyebutkan faktor
lingkungan yang mempengaruhi koping
keluarga
S
5.1.1. Informasikan dan diskusikan dengan keluarga Bpk J dapat menyebutkan fasilitas pendukung
mengenai fasilitas pendukung keluarga dalam keluarga;
mengatasi strssor keluarga. Dukungan informasi.
5.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali Dukungan orang tua
hasil diskusi. Memelihara hubungan aktif dengan
5.1.3. Berikan reinforcement positif atas hasil yang keluarga.
dicapai keluarga
Dukungan sosial (penggunaan jaringan
dukungan sosial informal, sistem formal,
5.2.1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
pendukung keluarga yang terjangkau. kelompok-kelompok mandiri).
Dukungan spiritual
5.2.2. Berikan reinforcement positif atas usaha yang O.
dilakukan keluarga Bpk J & Ibu S kooperatif dan aktif saat
dijelaskan
Keluarga mendengarkan penjelasan
dengan baik
A
Bpk J dapat menyebutkan fasilitas pendukung
keluarg
P. Lanjutkan ke TUK berikutnya
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
2 Risiko terjadi infeksi penularan 1.1.1. Mendiskusikan bersama keluarga Keluarga menjawab salam
HIV pada keluarga Bpk J pengertian ,penyebab, dan gejalah Bpk J dan Ibu S menyetujui
terutama menantu dan cucu Ibu J HIVk dengan menggunakan lembar
Bpk J ( Ibu A & Anak J) pertemuan saat ini selama 60
balik
berhubungan dengan ketidak menit tentang Pencegahan HIV
1.1.2. Menanyakan kembali pada
mampuan keluarga mengambil keluarga.tentang pengertian , AIDS
keputusa untuk mencegah penyebab dan gejala HIV
penularan HIV AIDS S.
1.1.3. memberi pujian atas usaha yang
dilakukan keluarga Bpk J & Ibu S dapat menyebutkan
1.2.1. mendiskusikan bersama keluarga HIV adalah virus yang membuat
tentang cara penularan HIV dengan kekebalan tubuh seseorang menjadi
menggunakan lembar balik lemah sehingga mudah terkena
1.2.2. memotivasi keluarga untuk infeksi seperti batuk, diare, demam
menyebutkan kembali cara penularan dan penyakit lain
HIV
1.2.3. memberi reinforcement positif atas Bpk J & Ibu S dapat menyebutkan
usaha yang dilakukan keluarga 3 dari 4 cara penularan HIV.
O.
Bpk J & Ibu S kooperatif dan
aktif saat dijelaskan
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan.
A
Bpk J dapat menyebutkan
akibat jika tidak dilakukan
pencegahan HIV AIDS
Bpk J & Ibu S belum
menyatakan setuju menantu
dan cucunya untuk dilakukan
VCT dan pemeriksaan
Laboratorium CD4 dalam darah
P. Lanjutkan intervensi