Disusun Oleh:
METRIKA NURCAHYO
18.038
1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak S (55 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak S bertempat tinggal di Dasana Indah
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMA
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ny.Y Perempuan Istri 48 D1 IRT
2 Nn.S Perempuan Anak 21 SMA Karyawan
Swasta
Genogram
DM
DM
KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan
e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak M adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam keluarga
selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan 1 orang anak.
f. Suku
Keluarga Bapak M berasal dari suku Jawa menyukai makanan manis dan Ny Y berasal
dari suku Betawi menyukai makanan pedas dan manis
g. Agama
Keluarga Bapak S beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu,
membaca Al-qur’an, berpuasa pada bulan Ramadhan dan puasa Sunnah lainnya.
Keluarga Bapak S memiliki keyakinan bahwa sehat atau sakit ditentukan oleh Allah
SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak S bekerja sebagai driver online dengan penghasilan lebih kurang Rp.
2.500.000,-/bulan, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak S
sudah 5 tahun bekerja sebagai driver online
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama keluar karena Bapak S sulit menemukan
waktu libur bersamaan dengan jadwal libur anaknya. Waktu luang yang dimanfaatkan
untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton TV bersama.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah
yang ditempati adalah permanen, dengan 2 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak S dan
Ibu Y. satu kamar tidur Nn.S. Terdapat ruang tamu, dapur dan rang tv, dan kamar mandi
dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah bagian belakang ada di bagian dapur,
dan 2 kamar tidur memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu (jendela dan
lubang angin). Pencahayaan rumah terang semua.
2 1
4 3
5 6
Keterangan:
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Ruang Tv
5. Dapur
6. Kamar mandi
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak S dan Ibu Y mengatakan
selalu terbuka dengan anaknya terkait dengan masalah yang dialami anaknya. Bapak S
dan Ibu Y selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga memberikan
penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anaknya
c. Struktur peran
Bapak S sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam
rumah tangga, bapak S mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat
terpenuhi, memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan
perhatian dan kasih sayang untuk istri dan anaknya. Bapak S mengajarkan nilai-nilai
agama dan aturan baik dan buruk kepada anaknya.
Ibu Y sebagai ibu rumah tangga juga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk
suami dan anaknya, menjalankan peran sebagai ibu bagi anaknya .
d. Nilai dan norma budaya
Bapak S dan Ibu Y mengatakan selalu berupaya menanamkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat,
tidak boleh keluar malam.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak S dan Ibu
Y saling memperhatikan satu sama lainnya. Orangtua juga mengajarkan Nn.S
bagaimana saling menyayangi. Nn. S cenderung dekat dengan kedua orang tuanya.
Keluarga mereka terlihat sangat akrab, dan saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak S sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam,
sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu Y sebagai ibu rumah
tangga yang setiap hari mengurus rumah jarang mengikuti kegiatan yang ada di
komunitas. Nn. S mampu melakukan sosialisasi dengan bermain sesama teman
sebaya .Mendidik dan membesarkan anak dalam keluarga Bapak S merupakan tanggung
jawab bersama istrinya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu Y. Keluarga
Bapak S adalah keluarga yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pola makan teratur 2 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang
bahan-bahannya dibeli di warung terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang
berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar dan kadang beli lauk mateng. Dan
keluarga Bapak S tidak setaip hari memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak S ada yang mengalami kesulitan. Semua
anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan kecuali Nn S. Nn S juga
mengatakan dirinya sudah 3 hari sulit untuk tidur dan sering terbangun pada malam
hari. Waktu tidur hanya 4-5 jam saja. Dan Nn S sibuk bekerja, pola istirahat tidur
menjadi kurang. Nn S tidak pernah tidur siang dan malam tidur diatas pukul 22.00
WIB.
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak S, Ibu Y dan Nn.S satu kali setiap harinya, konsistensi lunak
dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak S semua anggota keluarga bersih
terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak S
membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi
dan mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak S, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing.
Bapak S yang bekerja sebagai driver online, pergi pagi dan pulang sehari sekali.
Aktifitas yang dilakukan Ibu Y sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah
tangga seperti memasak dan mengurus. Aktifitas Nn. S lebih banyak di kantor dan
mengikuti karang taruna pada hari tertentu.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak S jarang berolah raga. Bapak S sibuk bekerja, jika libur
dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Bapak S selalu mengusahakan untuk
rekreasi ke Taman atau tempat yang diinginkan anaknya setiap dua bulan sekali.
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak M biasanya membeli obat yang dijual bebas di warung
atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas,obat penurun kadar
glukosa, obat batuk, masuk angin, obat pegal, obat flu, dan vitamin.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak S tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk
mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Keluarga Bapak S belum pernah menjalani terapi alternatif dan komplementer.
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan.
11) Sumber pembayaran
Keluarga Bapak S memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.
7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat
ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan
yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.walaupun
masyarakat hanya menggunakan fasilitas kesehatan BPJS untuk biaya pengobatan.
8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
Pemeriksaan
fisik Bapak S Ibu Y Nn.S
Tanda vital
Suhu 36,30 C 36,40 C 36,40 C
Nadi 80 x/mnt 86 x/mnt 90x/ mnt
RR 18x/mnt 18x/mnt 18x/mnt
TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 170 cm 165 cm 155 cm
BB 68 kg 55 kg, 45kg
IMT : 18,3
GDS : 280 mg/dl
Fisik
Kepala Rambut hitam, distribusi Rambut hitam, Rambut hitam,
merata, tidak ada distribusi merata, distribusi merata,
keluhan pusing , tidak tidak ada keluhan tidak ada keluhan,
ada lesi pada kulit pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada
kepala pada kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata
Konjungtivaanemis, Konjungtiva, tidak simetris,
sklera tidak ikterik, anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak
visus 6/6, enam lapang ikterik, visus 6/6, anemis, sklera tidak
pandang baik enam lampang ikterik, visus 6/6,
pandang baik enam lampang
pandang baik
Telinga Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga Bentuk telinga
tidak ada seruma atau simetris, tidak ada simetris, tidak ada
keluaran, klien dapat seruma atau keluaran, seruma atau
mendengar pembicaraan klien dapat keluaran, klien dapat
perawat dan detakkan mendengar mendengar
jarum jam, tidak pembicaraan perawat pembicaraan perawat
terdapat infeksi pada dan detakkan jarum dan detakkan jarum
telinga, telinga bersih, jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
tidak ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka nasal
mudah, tidak ada merah mudah, tidak merah mudah, tidak
keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi
penciuman baik, dengan penciuman baik, penciuman baik,
bukti dapat dengan bukti dapat dengan bukti dapat
membedakan bau membedakan bau membedakan bau
minyak wangi dan minyak wangi dan minyak wangi dan
minyak kayu putih. minyak kayu putih. minyak kayu putih.
Septum lurus Septum lurus Septum lurus
Mulut dan gigi Bibir klien lembab, Bibir klien lembab, Bibir klien kering,
berwarna agak berwarna merah, berwarna merah,
kehitaman, bersih, tidak bersih, tidak ada gigi bersih, gigi
ada gigi berlubang, tidak berlubang, tidak ada berlubang, tidak ada
ada kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk
menelan, klien dapat menelan, klien dapat menelan, klien dapat
membedakan rasa asin membedakan rasa membedakan rasa
dan manis, gigi tampak asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
bersih tampak bersih tampak bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar
kesulitan untuk bergerak ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk
bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna
kulit sawo matang, klien kulit sawo matang, kulit sawo matang,
bernafas tidka klien bernafas tidka klien bernafas tidka
menggunakan otot menggunakan otot menggunakan otot
tambahan, taktil tambahan, taktil tambahan, taktil
premitus baik, premitus baik, premitus baik,
konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1,
suara nafas vesikuler, suara nafas vesikuler, suara nafas
suara jantung S1 dan S2, suara jantung S1 dan vesikuler, suara
Tidak ada retraksi S2, Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2,
dinding dada dinding dada Tidak ada retraksi
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut,. keluhan nyeri perut,.
Tidak ada nyeri ginjal Bising usus 6 x/mnt, Bising usus 6 x/mnt,
Tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
hepar, bising usus 6 maupun lepas, tidak maupun lepas, tidak
x/mnt ada pembesaran ada pembesaran
hepar, tidak ada tanda hepar, tidak ada
peradangan ginjal tanda peradangan
ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim tidak ada eksim
Analisa Data
Data Objektif
Data Objektif
Data Objektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
3. Gangguan pola tidur
SKORING
Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi (D.0019)
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Ny Y
Kemungkinan 2/2x 2 2 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat mudah. Pengetahuan Ny Y dan keluarga
diubah : tentang gizi yang cukup kurang dan
Mudah motivasi keluaga memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah tinggi
untuk dicegah : karena keluarga mempunyai keinginan
Tinggi yang kuat untuk mengatasi masalah
yang dialami, fasilitas pelayanan
kesehatan tersedia dan adanya
dukungan dari tenaga kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari masalah yang
masalah : dialami dan memiliki motivasi untuk di
Dirasakan dan atasi masalahnya. Masalah harus segera
segera diatasi ditangani untuk menghindari dampak
negatif terhadap tumbuh kembang An.
S
Total skor 5
Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan kadar glukosa darah(D.0027)
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah actual berdasarkan
aktual pengkajian Ny Y
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Penurunan kadar glukosa sudah terjadi
Masalah dapat pada klien dengan menerapkan pola makan
diubah : yang sehat dengan menghindari makanan
Sebagian yang terlalu banyak mengandung gula dan
rutin berolahraga. Faktor lain yang
mendukung pemecahan masalah adalah
tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, bidan praktik, RS
swasta maupun pemerintah serta adanya
jaminan kesehatan (BPJS) yang dimiliki
oleh keluarga.
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang kuat
untuk dicegah : untuk mengatasi masalah yang dialami,
Tinggi fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan
adanya dukungan dari tenaga kesehatan.
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadarai masalah yang dialami
masalah : dan memiliki motivasi untuk di atasi
Dirasakan dan masalahnya. Masalah harus segera
segera diatasi ditangani untuk menghindari dampak
negatif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kesehatan.
Total skor 4
1. Defisit nutrisi
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
3. Gangguan pola tidur
2) Menjelaskan tanda-g
ejala yang ditimbulka
n oleh penyakit
H: keluarga Bapak S dib
erikan pemahaman terkait
tanda-tanda yang akan ti
mbul oleh penyakit, kelua
rga Bapak S tampak paha
m betul menjelaskan kon
disi pasien
3) Menjelaskan kemung
kinan komplikasi
H: keluarga Bapak S dibe
rikan pemahaman terkait
komplikasi, keluarga
Bapak S mengatakan aka
n memantau kondisi Ibu
Y dengan baik
4) Menginformasikan k
ondisi pasien setiap s
aat
H: keluarga Bapak S diaj
arkan untuk selalu mendu
kung pemantauan dan me
mberitahukan terkait perk
embangan kondisi klien,
begitupun sebaliknya per
awat memantau kondisi k
lien dan melaporkan sehi
ngga dapat dilakukan tind
ak lanjut dengan segera
5) Menganjurkan melap
or jika terdapat tand
a-tanda dan gejala m
emberat atau tidak bi
asa
H: keluarga Bapak S dia
njurkan untuk selalu mem
antau dan memberi info s
etiap saat kepada keluarg
a sehingga dapat dilakuka
n tindak lanjut dengan se
gera
2. Mengambil keputusan
a. Dukungan pengambilan k
eputusan
Observasi
1) Mengidentifikasi
persepsi mengenal
masalah
daninformasi
H: keluarga Bapak S dibe
rikan pemahaman lebih te
rkait masalah dan informa
si yang didapat sehingga
bisa mengetahui kondisi f
isik klien dengan baik da
n dapat mengambil langk
ah tindakan yang tepat
Terapeutik
2) Memotivasi mengun
gkapkan tujuan pera
watan yang diharapk
an
H: keluarga Bapak S dibe
rikan motivasi untuk men
gunkapkan segala keingin
an, harapan kesehatan kel
uarganya, sehingga mend
apat solusi terbaik terhada
p tindakan yang akan dila
kukan
Edukasi
3) memberikan informa
si yang diminta kelua
rga
H: keluarga Bapak S selal
u bertanya terkait langkah
yang tepat untuk diambil
sehingga pengobatan lebi
h mudah dan cepat
3. Merawat anggota kelua
rga
a. Promosi berat badan
Observasi :
1) Identifikasi
kemungkinan
penyebab bb kurang
H : Keluarga Bapak S
mengatakan Ibu Y susah
disuruh makan dan
hanya menghabiskan
satu porsinya sehari
2) Monitor bb
H : BB Ibu Y 50 Kg
Terapeutik :
1) Hidangkan makanan
yang menarik
H : Keluarga Bapak S
akan meyediakan
makanan yang menarik
bagi Ibu Y
2) Berikan suplemen,
jika perlu
H : Keluarga Bapak S
mengatakan sudah
memberikan vitamin dan
suplemen makanan
Edukasi :
1) Jelaskan jenis
makanan yang bergizi
tinggi namun tetap
terjangkau
4. Memodifikasi lingkunga
n
a. Manajemen lingkungan
Observasi
Terapeutik
1) Menyediakan tempat
makan bersih
H: keluarga Bapak S men
gatakan akan lebih hati-h
ati terkait alat makan dan
minum keluarga, sehingg
a tidak akan ada masalah
pencernaan dan penyakit l
ainnya
2) mengizinkan keluarg
a untuk mendamping
i klien
H: keluarga Bapak S selal
u menjaga dengan aman k
lien
Edukasi
3) Menjelaskan cara me
mbuat tempat makan,
lingkungan yang ama
n dan nyaman
H: keluarga Bapak S dibe
rikan pemahaman untuk
menyediakan lingkungan
yang aman, nyaman untu
k anggota keluarga sehing
ga meminimalkan penyak
it yang bersumber dari lin
gkungan
keluarga Bapak S mengat
akn paham dan akan mela
kukukannya
5. Memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
a. Rujukan
Observasi
1) Memeriksa kondisi p
asien ketika dirujuk
H: keluarga Bapak S dibe
rikan pemahaman terkait
anggota keluarga yang m
embutuhkan fasyanskes s
esusi kondisi anggota kel
uarga sehingga dalam me
njagkau fasyankes efektif
dan efisien
Terapeutik
2) memberikan kesemp
atan pasien dan kelua
rgauntuk bertanya da
n mendapatkan jawa
ban terkait rujukan
H: keluarga Bapak S tam
pak semangat bertanya
Edukasi
3) Menginformasikan la
yanan kesehatan yan
g menjadi tujuan ruju
kan sesuai kondisi
H: keluarga Bapak S dibe
rikan pemahaman
keluarga Bapak S mengat
akan sudah mempunyai ja
minan kesehatan setiap b
ulan iuran
G. EVALUASI
1. Jelaskan Pengertian gizi seimbang
2. Jelaskan manfaat gizi seimbang
3. Jelaskan pilar gizi seimbang
4. Jelaskan factor yang mempengaruhi gizi seimbang
5. Jelaskan masalah gangguan gizi seimbang
6. Mempraktekan cara pemilihan makanan gizi seimbang dan nutrisi untuk Ibu
H. REFERENSI
Kapita Selekta Kedokteran Fak Kedokteran UI http://frisoft-
sehat.blogspot.com/2008/10/kebutuhan-kalori.html
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-gizi-dan-zat-gizi.html
(Metrika Nurcahyo)
Membuat berat badan tetap stabil tidak berarti harus menghindari karbohidrat dan
lemak, sebab berat badan bisa tetap stabil jika kita mengonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang. Jika kita mengonsumsi berbagai makanan dengan
takaran yang tepat, maka kalori berlebihan tidak akan ditimbun oleh tubuh sehingga
berat badan akan tetap stabil dan menjadi cara yang bagus untuk menghindari
obesitas.
Manfaat gizi seimbang bisa mencegah penurunan fungsi organ – organ tubuh
seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi organ tersebut bisa dipercepat
jika Anda jarang mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Hal itu
disebabkan karena semua organ tubuh membutuhkan asupan gizi yang memadai
untuk mempertahankan fungsinya agar tetap baik dan tidak mengganggu proses
metabolisme pada tubuh.
Penurunan konsentrasi serta daya ingat memang identik dengan pertambahan usia,
tetapi dengan manfaat gizi seimbang bisa membantu kita untuk mempertahankan
kemampuan untuk fokus dan juga menajamkan daya ingat. Agar dapat berfungsi
dengan baik, maka otak perlu asupan lemak, protein, vitamin dan mineral dalam
jumlah yang cukup. Mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang bisa
menghindarkan Anda dari resiko kerusakan otak.
5. Meningkatkan imunitas
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik akan menghindarkan kita dari
berbagai penyakit terutama penyakit musiman karena perubahan cuaca atau karena
banyaknya aktivitas dan wabah penyakit menular. Manfaat gizi seimbang dalam
makanan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap kebal dari berbagai penyakit.
6. Mencegah stunting
7. Menjaga emosi
Manfaat gizi seimbang bisa membuat seseorang tampak selalu awet muda karena
proses regenerasi sel – sel tubuh selalu berlangsung dengan lancar. Bagian tubuh
seperti rambut, kuku, gigi, kulit dapat mencerminkan kondisi kesehatan secara
keseluruhan. Seorang yang tampak awet muda menunjukkan kemampuan dirinya
untuk menjaga keseimbangan asupan gizinya dengan baik.
Sebagian zat pada makanan yang dikonsumsi akan diolah hingga menghasilkan
energi oleh sistem pencernaan organ tubuh kita. Energi dibutuhkan untuk menjalani
aktivitas sehari – hari, dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lipid atau lemak.
Zat gizi yang dibutuhkan untuk membentuknya adalah air, mineral dan protein.
Untuk membentuk sel jaringan tubuh maka ketiganya diolah secara bersama – sama
hingga membentuk sel jaringan tubuh yang baru untuk mengganti jaringan lama yang
sudah tidak berfungsi lagi. Vitamin juga dapat membantu proses biokimia dalam
tubuh.
Pilar pertama yang penting di dalam pedoman Gizi Seimbang adalah mengonsumsi
beragam jenis makanan. Hal ini dikarenakan, tidak ada satu pun jenis makanan yang
mengandung semua jenis zat gizi, kecuali ASI (untuk bayi 0-6 bulan).
Keragaman jenis makanan bisa melengkapi kebutuhan gizi tubuh dan disebut
dengan makanan gizi seimbang. Dengan mengonsumsi makanan beragam, maka zat-
zat gizi yang diperlukan tubuh bisa dipenuhi.
Seimbang adalah sesuai antara yang masuk dengan yang keluar. Tidak hanya
memerhatikan jenis dan jumlah zat gizi yang masuk, Gizi Seimbang juga
memerhatikan pengeluaran zat gizi. Oleh karena itu, pilar Gizi Seimbang juga
menyentuh aspek kegiatan fisik. Hal ini bertujuan agar gizi yang masuk seimbang
dengan gizi yang keluar. Ketidakseimbangan asupan gizi dan aktivitas fisik bisa
menimbulkan masalah gizi (kekurangan atau kelebihan gizi).
1. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan
sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang
aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan
yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat
disarankan untuk mempelajarinya.
2. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan lemak yang
melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan kelebihan energi
yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan salah satu risiko
dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi,
penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung empedu.
3. Anemia
Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah, lelah,
menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga
mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang
dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar
10 persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia.
4. Kurang vitamin A
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan
kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan
dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Menjelaskan pengertian
B. Isi
diabetes mellitus 1.Mendengarkan dan
2. Menjelaskan penyebab memahami
diabetes mellitus
2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tanda gejala
memahami 30 menit
diabetes mellitus
4. Menjelaskan komplikasi 3. Mendengarkan dan
diabetes mellitus memahami
5. Mempraktekan nutrisi diet 4.Mendengarkan dan
diabetes melitus bertanya
1.Menjawab kondisinya
1.Menjelaskan kondisi pasien
2.Menjawab dan
C. Penutup setelah pemaparan materi
memaparkan kembali
2. Mengajukan pertanyaan materi yang sudah di
atau klasifikasi pada pasien sampaikan 10 menit
G. EVALUASI
a. Menjelaskan pengertian diabetes melitus
b. Menjelaskan penyebab diabetes melitus
c. Menjelaskan tanda gejala diabetes melitus
d. Menjelaskan komplikasi diabetes melitus
e. Mempraktekan nutrisi diet diabetes melitus
H. REFERENSI
a. Maulan, M.2008.Mengenal Diabetes Militus: Panduan Praktis Mengenai Kencing
Manis.Jogjakarta:Katahati.
b. Pramono.2012.Diit pada Diabetes
Mellitus. http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2012/01/diet-
pada-diabetes-mellitus/. Diakses pada tanggal 7 Nopember 2017.
c. Sutedjo, A.Y.2010.Strategi penderita Diabetes Mellitus Berusia Panjang.
Jogjakarta:Kanisius.
d. Syahbudin, S.2009.Diabetes Mellitus dan Pengelolaannya,Cetakan
2,Pusat Diabetes & Lipid RSUP Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo. Jakarta:FKUI.
(Penyuluh)